Anda di halaman 1dari 3

Nama : Najwa Sattya Putri L

Kelas : 8F
Regu : Bugenville
Gudep : 09.010

RINGKASAN
BIOGRAFI BAPAK PRAMUKA SRI SULTAN

Gerakan kepanduan pertama kali diprakarsai oleh bapak Baden Powell sebagai cara
membina kaum muda di Inggris pada saat itu yang terlibat dalam tindak kejahatan. Beliau ini
menerapkan sistem scouting kepada 21 orang pemuda secara intensif dengan kegiatan
perkemahan di Pulau Bromsi selama 8 hari pada tahun 1907. Sehingga bapak Baden Powell
ini dijuluki sebagai “Bapak Pandu Dunia” setelah gerakan kepanduan ini menyebar ke seluruh
dunia termasuk ke Indonesia lalu gerakan kepanduan di Indonesia secara resmi dikenalkan
kepada masyarakat pada tanggal 14 Agustus 1961 dengan nama gerakan pramuka dan
peresmian ini dilakukan setelah Presiden Republik Indonesia memberikan atau
menganugerahkan Panji gerakan Pramuka dengan surat keputusan Republik Indonesia
Nomor 448 tahun 1961.
Bapak Pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX. Nama atau
istilah Pramuka sendiri pertama kali dicetuskan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang
diambil dari istilah poromuko merupakan nama dari pasukan khusus dan terdepan di Keraton
Yogyakarta pada zaman penjajahan Belanda. Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX ini
merupakan ketua Kwartir Nasional pertama kali. Beliau ini juga ditunjuk sebagai wakil ketua 1
mapinas yaitu Ketua Martinez itu adalah bapak Presiden Republik Indonesia beliau ini
menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional selama 4 periode berturut-turut. Periode yang
pertama yaitu pada tahun 1961 hingga 1963, lalu periode yang kedua yaitu pada tahun 1963
hingga 1967, periode yang ketiga yaitu pada tahun 1967 hingga 1970, dan periode yang
terakhir yaitu pada tahun 1970 hingga 1974.
Beliau ini sudah menjabat selama 13 tahun, Janji Pramuka yang dikenal sebagai Trisatya dan
10 aturan yang harus dipenuhi oleh anggota gerakan Pramuka atau Dasa Darma ini juga
ditetapkan dan mulai diperkenalkan sejak resminya gerakan Pramuka Indonesia dan Sri
Sultan Hamengkubuwono ke-9 ini dinobatkan sebagai “Bapak Pramuka Indonesia” alasannya
yaitu karena beliau menjabat sebagai ketua Kwartir Nasional yang pertama dan langsung 4
periode berturut-turut yaitu pada tahun 1961 hingga 1974 dan kemampuan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX ini dalam mengelola gerakan kepanduan atau gerakan Pramuka ini
sudah sampai ke internasional dan atas jasa dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX ini
gerakan Pramuka Indonesia mendapatkan anugerah Brons Wolf Award yang merupakan
penghargaan tertinggi dari WOSM atau World organization of the Scout Movement yaitu pada
tahun 1973 nah atas jasa beliau dalam memperjuangkan gerakan Pramuka Indonesia. Kita
juga harus mengenal lebih dekat sosok dari Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX. ini Langsung
saja kita membahas biografi “bapak pramuka Indonesia”.
Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX lahir pada tanggal 1 Oktober 1912 di Sompilan
Ngasem Yogyakarta. Bernama Raden Mas Dorojatun beliau ini merupakan anak ke-9 dari Sri
Sultan Hamengkubuwono ke-VII dan Raden Ajeng Gustilah di usianya yang ketiga tahun
beliau ini diangkat sebagai putra mahkota atau calon raja dan mendapat gelar yaitu Kanjeng
Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Sutibyo Rojo Putro na Rendra ing Mataram
dan di usianya yang ke-4 tahun beliau ini harus tinggal terpisah dengan keluarganya beliau ini
dititipkan kepada keluarga mulder yaitu orang Belanda yang tinggal di Gondokusuman
Yogyakarta harapan dan juga tujuan dari Kenapa Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX ini
dititipkan kepada keluarga Belanda yaitu Ayah beliau menginginkan beliau ini mendapatkan
pendidikan disiplin dan juga cara hidup yang sederhana meskipun beliau ini seorang anak raja
nah selama tinggal bersama keluarga mulder ini beliau mendapatkan panggilan unik nih dari
keluarga mulder yaitu “Hengky” nama ini diambil dari dari nama pangeran Hendrik suami dari
Ratu Wilhemina di Negara Belanda. Mengenai pendidikan dari Bapak Sri Sultan
Hamengkubuwono ke-IX ini mendapatkan pendidikan sejak kecil atau kalau sekarang ini bisa
dikatakan sejak TK gitu dan pendidikan taman kanak-kanak beliau ini beliau dapatkan trouble
school asuhan dari jufrowiller di Bintara Kidul dan beliau ini melanjutkan ke sekolah dasar
yaitu di Europe Speech Lakers School atau ILS yang berada di Yogyakarta dan lulus pada
tahun 1925 setelah beliau lulus dari ELS di Yogyakarta beliau melanjutkan sekolah di HBS di
Semarang atau Burger School dan setelah dari Semarang beliau ini melanjutkan sekolahnya
di Bandung yaitu di AMS dan setelah lulus dari AMS ini beliau melanjutkan kuliah pada tahun
1931 beliau ini Meneruskan ke Fakultas Indologi atau ilmu yang mempelajari tentang
Indonesia bagian bidang ekonomi di Universitas Belanda setelah sekian lama beliau ini belajar
dan tinggal di Belanda akhirnya pada tahun 1939 beliau ini memutuskan untuk pulang ke
Indonesia lalu satu tahun setelah kepulangan beliau dari Belanda yaitu tepat pada tanggal 8
Maret 1940 beliau ini dinobatkan menjadi Raja Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelarnya
yaitu Ngarso Dalem sampeyan dalem ingkang sinuwun Sri Sultan Hamengkubuwono Senopati
ing ngalogo Abdurrahman sayidin panatogamo khalifatullah Yogyakarta kekuasaan untuk
menentukan perdamaian atau Peperangan Dan bahwa beliaulah Panglima tertinggi Angkatan
Perang pada saat terjadi peperangan dan Sulta pulalah yang merupakan penata agama yang
pemurah Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX ini memberikan contoh seorang bangsawan
dalam kepemimpinan beliau banyak sekali perubahan-perubahan yang beliau ciptakan
pendidikan barat yang dia peroleh sejak beliau kecil ini tentu berpengaruh dengan cara
berpikir beliau dan memberikan banyak alternatif budaya untuk beliau memimpin Keraton
Yogyakarta di kemudian hari seperti tradisi yang ada di Keraton yang menurut beliau ini
kurang menguntungkan ini beliau hapus dan diganti dengan alternatif budaya baru beliau ini
juga tidak mementingkan kepentingan dirinya sendiri bahkan ketika beliau ini mencari
alternatif budaya baru Namun beliau ini tidak menghilangkan substansi yang memang harus
dipertahankan dalam budaya tersebut.
Beliau ingin mengembalikan kejayaan kera Yogyakarta pada tempo dulu beliau ini juga
berkaca pada kejayaan Mataram karena konsep politik yang keagungan binataraan yaitu
kekuasaan raja adalah Agung binatang bahu dendonyakrawati berbudi bahwa laksana ambek
adil formato pandangan ini menjadikan Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX menjadi raja yang
demokratis dan berprinsip kedaulatan rakyat tetapi tetap berbudi bahwa laksana beliau ini juga
memiliki paham kebangsaan yang tinggi Hal ini terlihat dalam pidato penobatan beliau yaitu
Terdapat dua hal yaitu Terdapat dua hal penting yang beliau ungkapkan yaitu “balap yang
sebenarnya namun pertama-tama saya adalah yang tetap adalah orang Jawa” dan perkataan
beliau yang kedua yaitu “saya ini dengan berjanji semoga saya dapat bekerja untuk memenuhi
kepentingan nusa dan bangsa sebatas pengetahuan dan kematian yang ada pada saya”
selain itu beliau juga memiliki sikap tegas bahkan beliau ini mendukung Republik Indonesia
dengan sangat konsekuen bahkan ya setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia
beliau ini segera mengirimkan amanat kepada Presiden Republik Indonesia yang menyatakan
keinginan beliau Bahwa Kerajaan Yogyakarta mendukung 100% pemerintah bahkan ketika
ibukota Jakarta ini mengalami kondisi darurat beliau ini tidak keberatan Untuk memindahkan
ibukota dari Jakarta ke Jogjakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono ke-IX ini juga mengizinkan
para gerilya untuk bersembunyi di Kompleks Keraton pada saat terjadi Serangan Umum 1
Maret 1949 dan ketika menjelang Jepang ini masuk ke Indonesia menggantikan penjajahan
Belanda para bangsawan ataupun tinggi pemerintah ini sudah berusaha membujuk dan juga
mengajak Sri Sultan Hamengkubuwono IX ini untuk mengungsi ke Australia atau ke Belanda,
tetapi jawaban dari Sri Sultan Hamengkubuwono ini adalah “justru tidak bahaya menginjak
saya tetap wajib ada di sini demi keselamatan Keraton dan juga rakyat” kata beliau jadi tidak
aneh kalau Sri Sultan Hamengkubuwono IX ini ikut berjuang membela atau memperjuangkan
kemerdekaan Republik Indonesia dalam perundingan-perundingan dengan Belanda beliau ini
juga memiliki andil yang cukup besar mungkin dalam sejarah-sejarah gitu sudah banyak
dijelaskan. Bagaimana sikap beliau gitu yaitu dalam membela tanah airnya membela keutuhan
Keraton dan memperjuangkan rakyat atau kemerdekaan Republik Indonesia jadi tidak heran
juga nih kalau beliau ini juga diberi amanat atau dipercaya untuk memegang beberapa jabatan
di luar jabatan keraton dan jabatan itu juga tidak mudah dan juga tidak gampang. Jabatan-
jabatan beliau diluar Keraton yaitu setelah Indonesia merdeka Sri Sultan Hamengkubuwono
ke-IX yang sebelumnya beliau ini merupakan Sultan Yogyakarta yaitu pada tahun 1940, lalu
Beliau ini menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu pada tahun 1945
dan mulai ikut terjun ke dunia politik nasional dimulai dari gubernur militer untuk DIY yaitu
pada tahun 1945 hingga 1949, lalu di politik nasional beliau ini menjabat sebagai menteri
negara yaitu pada tahun 1946 hingga 1949, menjadi Menteri Pertahanan koordinator
keamanan dalam negeri yaitu pada tahun 1949, Wakil perdana menteri pada tahun 1950
hingga 1951, Kemudian beliau ini menjadi Menteri Pertahanan pada tahun 1952 hingga 1953,
lalu ketua bapekan pada tahun 1960 hingga 1962, kemudian ketua BPK yaitu pada tahun
1964 hingga 1966, kemudian waperdam bidang ekuin yaitu pada tahun 1966 menteri utama
bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1966 hingga 1967, lalu menteri negara ekuin pada
tahun 1967 hingga 1973, dan jabatan tertinggi beliau yaitu sebagai wakil presiden Republik
Indonesia pada tahun 1973 hingga 1978.
Sri Sultan Hamengkubuwono IX menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit
George Washington Universitas Amerika Serikat pada pukul 04.30 dini hari. Seminggu
kemudian yaitu tanggal 8 Oktober 1988 jenazah beliau ini dikebumikan di Astono Sabturing di
Komplek Pemakaman Raja Mataram di Imogiri yang jaraknya sekitar 17 km dari kota
Yogyakarta. Atas jadi kasih beliau yang sangat besar terhadap gerakan kepanduan dan juga
kepramukaan maka 12 April tepat hari kelahiran beliau diperingati sebagai hari “Bapak
Pramuka Indonesia”.

SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai