i
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rambut sering disebut sebagai mahkota bagi wanita, sedangkan bagi
pria, rambut mempengaruhi rasa percaya diri. Kerontokan rambut merupakan
masalah utama dari rambut. Kerontokan rambut dapat disebabkan oleh banyak
faktor yang digolongkan menjadi endogen yaitu akibat penyakit sistemik,
hormonal, status gizi, intoksikasi, maupun kelainan genetik; dan eksogen yaitu
berupa stimulus dari lingkungan, maupun kosmetik rambut. Faktor-faktor
tersebut dapat menyebabkan abnormalitas siklus rambut, abnormalitas batang
rambut, kerusakan folikel rambut, dan kegagalan pertumbuhan rambut. Saat
ini banyak penelitian tentang tanaman alam atau bahan-bahan herbal yang
dapat digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut seperti shampo. (Sari
dan Wibowo, 2016).
Shampo adalah produk perawatan rambut paling umum yang digunakan
masyarakat dengan bahan utama berupa surfaktan/deterjen. Salah satu tujuan
penggunaan sampo adalah untuk mengobati masalah rambut rontok. Shampo
juga merupakan salah satu bentuk produk perawatan rambut yang paling
umum digunakan untuk membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran
maupun minyak yang menempel. Berbagai penelitian menampilkan banyak
tanaman herbal yang memiliki aktivitas menyuburkan pertumbuhan rambut
sampai mengatasi masalah kerontokan rambut salah satunya adalah daun
jambu biji (Pravitasari et al,. 2021). Mekanisme herbal dalam menyuburkan
rambut yaitu antioksidan, antiinflamasi, peningkat densitas rambut, pelebar
folikel rambut, perpanjang fase anagen, sebagai nutrisi folikel rambut,
metabolisme androgen, inhibisi PAK1 (P21-activated kinases) dan induksi
reaksi immunologi. Dengan diketahuinya tanaman tersebut memiliki aktivitas
menyuburkan rambut, maka daun jambu biji dilanjutkan sampai terbentuk
sediaan rambut yaitu shampo
Jambu biji (Psidium guajava L.) merupakan jenis tanaman yang memiliki
banyak khasiat terutama pada bagian daunnya. Berdasarkan pengujian
fitokimia yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa daun jambu biji memiliki
kandungan senyawa saponin, tanin dan flavonoid (Handarni et al.,2020).
Kandungan flavonoid pada daun jambu biji dapat mengurangi ketombe, hal ini
dikarenakan senyawa ini bersifat anti jamur dan bekerja dengan cara
menghambat terjadinya ketombe. Selain dapat mengurangi ketombe,
kandungan flavonoid pada daun jambu biji dapat mengurangi rambut rontok.
Senyawa flavonoid memiliki sifat antioksidan sehingga mampu mengurangi
kerontokan rambut akibat radikal bebas penyebab stres oksidaf. Kandungan
senyawa tanin pada daun jambu biji dapat mengurangi minyak alami kulit
sehingga dapat mengendalikan kadar minyak pada kulit kepala
(Pongsakornpaisan et al., 2019). Ekstrak daun jambu biji juga mengandung
2
90
80
Jumlah peminat Produk
70
60
SAJUBI
50 YA
40 TIDAK
30
20
10
0
dimana saja. Sehingga kebutuhan dalam proses pembuatan akan tetap tersedia.
Selain dari segi kelimpahan, daun jambu biji masih belum ada yang diolah
menjadi produk modern dan pada umumnya hanya dijadikan sebagai obat
tradisional oleh masyarakat seperti untuk obat diare.
1. Strength (Kekuatan/kelebihan)
a. Bahan baku yang banyak tersedia dan mudah didapatkan.
b. Dapat digunakan untuk berbagai kalangan masyarakat, dari usia
remaja hingga dewasa.
c. Harga terjangkau
2. Weakness (Kelemahan)
a. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai khasiat dari daun
jambu biji
3. Opportunity (Peluang)
a. Belum ada produk shampoo yang menggunakan bahan dasar daun
jambu biji.
b. Cakupan pemasaran yang luas
c. Terdapat banyak peminat dari kalangan remaja.
4. Threat (Ancaman)
a. Munculnya pesaing baru yang meniru bentuk desain produk kami.
b. Produk tidak laku
• Analisis Biaya
Modal awal pembuatan shampoo dalam satu kali produksi yang
dilakukan selama 1 Bulan dengan menghasilkan 160 botol.
Penentuan Harga Jual
Harga pokok produksi = Biaya bahan baku / hasil produksi selama
1 bulan
= Rp. 2.145.000 /160 botol
= Rp. 13.500
Harga Jual = Harga pokok + laba yang diinginkan
= Rp. 13.500 + Rp. 6.500
= Rp. 20.000
Jadi, harga jual satu produk SAJUBI adalah Rp. 20.000 / botol.
Rp. 20.000
= 107 Unit
Karena produksi selama satu bulan dapat menghasilkan 160 botol maka
dapat diperkirakan BEP terjadi pada minggu ketiga bulan pertama
penjualan.
2.3 Analisis Kelayakan Usaha
B/C Ration = Harga penjualan dalam satu kali produksi
Biaya produksi
= Rp. 3.200.000
Rp. 2.145.000
= 1,49
Berdasarkan hasil perhitungan kelayakan usaha dapat dilihat bahwa
nilaiB/C ratio > 1, hal ini membuktikan bahwa kegiatan wirausaha
SAJUBI merupakan produk yang layak dijalankan.
Cash Flow Selama 2 Tahun
Tabel 1.2 Cash flow selama 2 tahun
Bulan ke -
Transaksi
1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12
Kas Awal (Rp.) - 3.165.000 6.330.000 9.495.000
Jumlah Produksi (Rp.) 480 480 480 480
Penjualan (Rp.) 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000
Pembelian Barang (Rp.) 6.100.000 6.100.000 6.100.000 6.100.000
Pembelian Bahan (Rp.) 2.145.000 2.145.000 2.145.000 2.145.000
Biaya Perjalanan (Rp.) 1.125.000 1.125.000 1.125.000 1.125.000
Biaya Lainnya (Rp.) 1.630.000 1.630.000 1.630.000 1.630.000
Laba (Rp.) 3.165.000 3.165.000 3.165.000 3.165.000
Kas Akhir (Rp.) 3.165.000 6.330.000 9.495.000 12.660.000
6
Bulan ke -
Transaksi
13,14,15 16,17,18 19,20,21 22,23,24
Kas Awal (Rp.) 12.660.000 15.825.000 18.990.000 22.155.000
Jumlah Produksi (Rp.) 480 480 480 480
Penjualan (Rp.) 9.600.000 9.600.000 9.600.000 9.600.000
Pembelian Barang (Rp.) 6.100.000 6.100.000 6.100.000 6.100.000
Pembelian Bahan (Rp.) 2.145.000 2.145.000 2.145.000 2.145.000
Biaya Perjalanan (Rp.) 1.125.000 1.125.000 1.125.000 1.125.000
Biaya Lainnya (Rp.) 1.630.000 1.630.000 1.630.000 1.630.000
Laba (Rp.) 3.165.000 3.165.000 3.165.000 3.165.000
Kas Akhir (Rp.) 15.825.000 18.990.000 22.155.000 25.320.000
• Alat
- Hotplate - Erlenmeyer
- Beker Glass - Batang Pengaduk
- Timbangan Analitik - Mortir & Stamfer
- Spatula
• Bahan
- Ekstrak Daun Jambu Biji - Menthol
- Minyak Zaitun - Cocomide DEA
- Madu - Carboxy Methyl Cellulosa
- Etanol - Akuadest
- Natrium Laurin Sulfat
- Asam Benzoat
Teknik Pembuatan
a. Timbang semua bahan yang dibutuhkan sesuai dengan formulasi.
b. CMC dikembangan dengan air panas di dalam mortir.
c. Asam benzoat dilarutkan dalam beberapa tetes etanol sampai larut.
d. Sebagian akuades dipanaskan diatas hot plate pada suhu 600 C dan
dimasukkan Na Lauril Sulfat, aduk sampai homogen.
e. Tambahkan Cocomide DEA ke dalamnya, aduk sampai homogen.
f. Tambahkan CMC yang telah mengembang dan asam benzoat yang
telah dilarutkan ke dalamnya, aduk sampai mengental.
g. Tambahkan ekstrak daun jambu biji ke dalam campuran, aduk sampai
homogen.
7
h. Campuran didinginkan.
i. Menthol dilarutkan dalam beberapa tetes etanol sampai larut,
masukkan ke dalam campuran aduk sampai homogen.
j. Tambahkan akuades sampai volume 250 ml, aduk sampai homogen.
3.2 Pengemasan dan Pemasaran Produk Komoditas
a. Pengemasan
Produk shampo yang telah jadi dikemas dalam botol, untuk tiap
kemasan sebesar 250 ml. Botol diberi label etiket pada bagian luarnya
yang berisikan informasi lengkap dari produk yang dihasilkan.
b. Price
Shampo SAJUBI dijual dengan harga Rp.20.000/botol. Harga
tersebut sesuai dengan kualitas dan target pasar.
c. Promosi
Promosi produk akan dilakukan dengan memaksimalkan
pemanfaatan media online seperti instagram, facebook, whatsapp,
dan sebagainya. Selain dipromosikan secara online, kami juga akan
tetap melakukan kegiatan promosi secara offline dengan teknik dari
mulut ke mulut, mengikuti bazar dan menitipkan barang di beberapa
toko.
DAFTAR PUSTAKA