i
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Buah melinjo (Gnetum gnemon L) dikenal sebagai salah satu sumber
pangan yang kaya manfaat, sehingga menjadi salah satu bahan pamgan
fungsional. Melinjo merupakan tanaman asli Indo-Malaya yang sering ditemukan
di daerah kering dan hutan basah, khususnya di Indonesia. Kulit melinjo memiliki
kandungan flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, zinc (Dewi, 2018). Kandungan
zinc pada kulit melinjo akan menghasilkan protein yang membantu menjaga
kesehatan rambut dan mencegah kerusakan. Hal tersebut dibuktikan melalui
penelitian dari Dermatology Practical & Conceptual penelitian tersebut
memperlihatkan bahwa kerontokan pada rambut disebabkan kurangnya asupan
protein yang baik untuk rambut. Hal ini dikarenakan pada folikel rambut tersusun
atas protein.
Rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
meningkatkan penampilan secara visual baik untuk pria dan wanita. Kesehatan
rambut sangat penting untuk dijaga kebersihannya. Salah satu masalah yang
sering dialami yaitu kerontokan pada rambut, rambut rontok merupakan fase
alami yang pasti terjadi pada semua orang, karena rambut memiliki siklus. Siklus
pertumbuhan rambut normal terdiri atas tiga fase yaitu, fase pertumbuhan
(anagen), fase istirahat (katagen), fase rontok (telogen). Rata-rata orang
kehilangan 50-100 helai rambut setiap hari karena rontok, tetapi hampir semua
rambut yang rontok akan tumbuh kembali dan berganti dengan rambut yang baru
(Herove, 2007). Namun demikian, apabila kerontokan rambut yang lebih 50-100
helai per hari dan terjadi terus menerus maka hal tersebut merupakan ciri rambut
tidak sehat (Ide, 2011). Pemanfaatan limbah kulit melinjo yang mengandung zinc
dapat dijadikan inovasi untuk membuat sampo yang dikombinasikan dengan
minyak kemiri. Adanya saponin, flavonoid, pelifenol dan fitosterol pada minyak
kemiri serta zinc yang menghasilkan protein ini menjadi zat yang dapat
menyuburkan rambut, menghitamkan rambut serta mengurangi kerontokan secara
alami (Arlene dkk, 2009).
Manfaat dari limbah kulit melinjo yang ditambah khasiat dari minyak
kemiri menjadikan kami terdorong untuk mengkombinasikan dua bahan ini
sebagai sampo yang berkhasiat untuk mengatasi rambut rontok. Inovasi natural
sampo ini sesuai dengan kultur budaya dari masyarakat indonesia sejak jaman
nenek moyang menggunakan tanaman alami untuk merawat kesehatan rambut dan
kulit kepala (Surani, 2017).
Berdasarkan latar belakang tersebut kami mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara ingin menciptakan inovasi terbaru yang kreatif
dan inovatif yaitu HAIRJO inovasi shampo anti hair fall dari kulit melinjo
diperkaya protein dan zinc. HAIRJO dikemas dalam botol 250 ml dan dijual
dengan harga yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, HAIRJO aman
digunakan untuk kulit kepala dan rambut tanpa efek samping untuk penggunaan
2
Gambar 1. Produk
Gambar produk HAIRJO sampo memiliki arti tersendiri yaitu terdapat logo
produk yang memiliki makna seperti gambar wajah dan rambut yang merupakan
produk sampo, dan terdapat buah melinjo yang merupakan bahan utama
pembuatan produk HAIRJO, kemudian terdapat nama produk sampo yaitu
HAIRJO dan terdapat huruf h berbentuk seperti daun dan elemen batang tanaman
yang artinya produk ini terbuat dari bahan alami.
Laba Bersih
= Pendapatan – Biaya Operasioanal
= 8.100.000 – 4.759.000
= 3.341.000
BCR (Benefit Cost Ratio)
= Pendapatan/Pengeluaran
= 8.100.000/4.759.000
= 1.70
Hasil >1 usaha layak dijalankan, sedangkan hasil < 1 usaha tidak layak dijalankan
Cash Flow
LAPORAN ARUS KAS
HAIRJO
PER 31 MARET 2023-31 MARET 2025 (Dalam Ribuan Rupiah)
Bulan 0 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 18 Bulan 24
Penerimaan
Modal Usaha 9.759.000 0 0 0 0
Laba Bersih 0 3.341.000 3.341.000 3.341.000 3.341.000
Total Pemasukan 9.759.000 3.341.000 3.341.000 3.341.000 3.341.000
Pengeluaran :
Bahan Habis Pakai 4.759.000 0 0 0 0
Sewa Jasa dan Alat 1.000.000 0 0 0 0
Biaya Perjalanan 1.850.000 0 0 0 0
Lain-lain 2.150.000 0 0 0 0
Total Pengeluaran 9.759.000 0 0 0 0
Pemasukan Pengeluaran:
Kas Awal Bulan 0 3.341.000 3.341.000 6.682.000 10.023.000
Kas Akhir Bulan 0 0 3.341.000 3.341.000 3.341.000
Jumlah 0 3.341.000 6.682.000 10.023.000 13.364.000
2.4 Analisis BEP
Berikut ini adalah BEP unit dan BEP rupiah produk HAIRJO :
Fixed Cost = Rp. 5.105.000
Variabel Cost = Biaya Operasional
Produksi
= 4.654.000
300
= 15.513
Price = 27.000
BEP (Unit)
= Fixed Cost
Price – Variabel Cost
= 5.105.000
27.000-15.513
6
= 444
BEP (Rupiah)
= Fixed Cost
1– Variabel Cost
= 5.105.000
1 - 15.513
27.000
= Rp. 11.872.093
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknik Pembuatan Komoditas Usaha
Keterangan :
1. Tahap awal dalam pelaksaan kegiatan ini yaitu survei lokasi pemasaran.
2. Selanjutnya pengadaan bahan dan alat yang akan digunakan seperti kulit
melinjo, minyak kemiri dan ekstrak daun mint.
3. Proses produksi, ketika alat dan bahan sudah terpenuhi maka proses produksi
sampo dapat dilakukan hingga selesai.
4. Setelah produk sampo jadi tahap selanjutnya adalah mempromosikan
menggunakan media sosial dan brosur agar lebih dikenal oleh masyarakat.
5. Selanjutnya dilakukan pemasaran dengan cara turun langsung kepasar dan
menawarkan produk kepada para konsumen.
BAB VI BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya.
Besaran Dana
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Bahan habis pakai (contoh: Belmawa Rp. 3.808.000
ATK, kertas, bahan, dll)
1 Perguruan Tinggi Rp. 951.000
maksimal 60% dari jumlah dana
Instansi Lain (jika
yang diusulkan
ada) -
Sewa dan jasa (sewa/jasa alat; Belmawa Rp. 800.000
jasa pembuatan produk pihak
2 Perguruan Tinggi Rp. 200.000
ketiga, dll), maksimal 15% dari
Instansi Lain (jika
jumlah dana yang diusulkan
ada) -
Transportasi lokal maksimal Belmawa Rp. 1.480.000
30% dari jumlah dana yang
3 Perguruan Tinggi Rp. 370.000
diusulkan
Instansi Lain (jika
ada) -
Lain-lain (contoh: biaya Belmawa Rp. 1.720.000
komunikasi, biaya bayar akses
4 Perguruan Tinggi Rp. 430.000
publikasi, dll) maksimal 15%
Instansi Lain (jika
dari jumlah dana yang diusulkan
ada) -
Jumlah Rp. 9.759.000
Belmawa Rp. 7.808.000
Perguruan Tinggi Rp. 1.951.000
Rekap Sumber Dana Instansi Lain (jika
ada) -
Jumlah Rp. 9.759.000
9
DAFTAR PUSTAKA
Agendari, M. D. 2012. Rambut Indah dan Cantik dengan Kosmetika Tradisional.
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 9 (1).
Arlene A, I. 2009. Pengaruh Rasio Umpan Terhadap Pelarut dan Temperatur
dalam Ekstraksi Minyak Biji Kemiri Secara Batch Terhadap Perolehan
Minyak dari Biji Kemiri (Aleurites Moluccana). Simposium Nasional
RAPI VIII, 74.
Dewi, A. N. 2018. Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Buah Melinjo ( Gnetum
Gemon L). Pada Mencit Janta Galur DDY. Skripsi. Bogor. Institut
Pertanian Bogor.
Herove, L. 2007. Environmental and Cosmetic Factor in Hairr Loss and
Destruction. Dalam Curr Probl Dermantol ( Hal. 35:103-117).
Ide, P. 2011. Mencegah Kebotakan Dini. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Surani, F., & Putriana, N. A. 2017. Evaluasi Berbagai Shampo Herbal Anti
Ketombe dan Anti Kutu: Riview Artikel. Farmaka, 15 (2), 218-232
10
(Rp)
1 Belanja Bahan (maks. 60%)
a. Blender 1 unit 400.000 400.000
b. Timbangan 1 unit 500.000 500.000
Analitik
c. Baskom Stainles 2 unit 100.000 200.000
d. Mangkok Plastik 6 unit 15.000 90.000
f. Gelas Ukur 1 L 2 unit 120.000 240.000
f. Batang Pengaduk 5 unit 13.000 65.000
g. Beaker Glass 2 unit 35.000 70.000
h. Saringan Plastik 2 unit 18.000 36.000
i. Erlenmeyer 2 unit 75.000 150.000
j. Pipet Tetes 4 unit 8.000 32.000
k. pH Meter 3 unit 9.000 27.000
l. Sendok 1 lusin 45.000 60.000
m. Pisau 1 lusin 85.000 85.000
n. Kulit Melinjo 20 kg 15.000 300.000
o. Minyak Kemiri 1 liter 450.000 450.000
p. Ekstrak Daun Mint 1 liter 400.000 400.000
q. Aquadest 16 liter 9.000 144.000
r. Amonium Lauryl 2 kg 80.000 160.000
Sulfate
s. Botol Kemasan 300 buah 2.500 750.000
t. Kertas Saring 300 buah 4.000 600.000
SUB TOTAL 4.759.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)