SPESIFIKASI TEKNIK
DAFTAR ISI
A. SPESIFIKASI TEKNIK
1. Umum ......................................................................................................... 1
1.1. Spesifikasi Dasar .................................................................................... 1
1.2. Tenaga kerja dan peralatan ................................................................... 2
1.3. Tindakan pengamanan bagi keselamatan .............................................. 2
1.4. Sarana Umum ......................................................................................... 3
1.5. Menghubungi aparat .............................................................................. 3
1.6. Pengukuran dan pematokaan (Seeting out/uitzet)................................... 4
1.7. Pemasangan profil (Bouwplank)............................................................. 4
2. Pekerjaan Tanah............................................................................................. 5
2.1. Umum..................................................................................................... 5
2.1.1. Pekerjaan clearingdan striping/pembersihan dan pengupasan..... 5
2.2. Pekerjaan galian dan timbunan .............................................................. 5
2.2.1. Klasifikasi material galian........................................................... 5
2.2.2. Klasifikasi pekerjaan galian ........................................................ 6
a. Galian tanah (Common Soil) ...................................................... 6
b. Galian Batuan Lapuk (Weathered Rock)…………………......... 7
c. Galian Sedimentasi ………………………………………......... 7
d. Galian Batu Keras (Rock) …………………………………....... 7
2.2.3. Pelaksanaan pekerjaan tanah ....................................................... 8
2.2.4. Tempat pembuangan hasil galian ................................................ 8
2.2.5. Pekerjaan galian batu .................................................................. 8
2.2.6. Penggalian tanah jelek ................................................................ 8
2.2.7. Pembentukan dan perapihan galian saluran ................................ 9
2.2.8. Trimming saluran (Perapihan saluran) ........................................ 9
2.2.9. Pekerjaan timbunan tanah ........................................................... 10
2.2.10. Tambahan untuk penurunan tanah .............................................. 10
2.2.11. Pembentukan dan perapihan timbunan........................................ 10
2.3. Pekerjaan tanah dibangunan .................................................................. 11
2.3.1. Pengeringan pada penggalian (Dewatering)................................ 11
2.3.2. Penggalian pada bangunan .......................................................... 11
Spesifikasi Teknik
SPESIFIKASI TEKNIK
Keterangan :
Spesifikasi teknik disusun oleh tim teknik OPSDA V berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan di laksanakan dengan ketentuan :
1. Tidak mengarah kepada merk/ produk tertentu, tidak menutup kemungkinan
digunakannya produksi dalam negeri;
2. Semaksimal mungkin menggunakan standar nasional;
3. Metode pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan;
4. Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan;
5. Harus mencantumklan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama
minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan;
6. Harus mencantumkan syarat –syarat bahan yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan;
7. Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.
1. UMUM
1.1. Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan
ketentuan yang berlaku 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pemasukkan
Surat penawaran. Spesifikasi lain mungkin dapat disubstitusikan atas
ketetapan Direksi.
Tim Pelaksana harus menyediakan dilapangan sekurang – kurangnya satu
salinan : Standar Nasional Indonesia yang ditentukan dalam Spesifikasi atau
Standar lainnya yang disetujui untuk bahan yang disuplai dari hasil-hasil
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan pada pekerjaan. Standar tersebut
Spesifikasi Teknik
umum, Jalan – Jalan yang tertutup bagi lalu lintas harus dilindungi dengan
perintang yang cukup, perintang tersebut harus diberi penerangan atau
lampu dan harus dinyalakan mulai matahari terbenam hingga matahari
terbit.
2. PEKERJAAN TANAH
2.1. Umum
2.1.1. Pekerjaan Clearing dan Striping/Pembersihan dan Pengupasan.
Tim Pelaksana harus membersihkan lokasi/lapangan kerja Pasangan Batu
dan bangunan yang akan dikerjakan dari kotoran – kotoran, semak,
rerumputan, semak belukar, dan semua rintangan permukaan kecuali
bagunan – bangunan.
Kotoran – kotoran, humus, rerumputan, dan rintangan – rintangan
permukaan lainnya dibersihkan dengan cara stripping dengan ketebalan
seperlunya agar permukaan tanah bersih dari kotoran. Untuk pembersihan
Pasangan Batu, terutama bagian Pasangan Batu yang akan yang akan
ditimbun pembersihan harus dengan cara stripping minimal 15 cm . Pohon –
pohon harus dibongkar sampai keakar – akarnya . Lobang – lobang bekas
akar harus diisi dengan tanah dan kemudian dipadatkan.
Hasil – hasil dari pembersihan (reumputan, semak belukar, pepohonan,
tonggak-tonggak dan sampah lainnya) harus dibajar sampai habis dilokasi
yang aman, dijaga dan tidak membahayakan/merugikan lingkungan
sekitarnya. Sisa pembakaran yang dipastikan tidak ada lagi api yang
menyala/membara harus ditanam dan diurug kembali secara rapi. Tim
Pelaksana wajib menanggung segala resiko yang diakibatkan kesalahan oleh
pelaksanaan pembakaran.
2.2. Pekerjaan Galian dan Timbunan
2.2.1. Klasifikasi Material Galian
Dalam rangka membantu dan mengidentifikasi material hasil galian dan
jenis – jenis pekerjaan galian, maka perlu dibuat suatu pedoman umum
tentang tingkat pelapukan suatu jenis batuan setempat, Klasifikasi tingkat
pelapukan batuan dibuat berdasarkan kondisi struktur dan massa batuan.
Spesifikasi Teknik
pembangunan. Tim Pelaksana harus menjaga agar galian bebas dari air
selama masa pembangunan dan menjamin adanya peralatan pompa yang
cukup dan siap dioperasikan dilapangan setiap waktu guna menghindari
terputusnya komunitas pengeringan air.
Pembayaran dewatering dilakukan dalam satuan jam operasi pompa sesuai
dengan rencana kerja yang telah disetujui oleh Direksi. Bila dalam
pelaksanaan pekerjaan ternyata kebutuhan waktu dewatering lebih lama
dari rencana, maka kelebihan waktu operasi dewatering merupakan
tanggung jawab Tim Pelaksana dan tidak ada pembayaran untuk kasus ini ,
kecuali jika ada alasan lain diluar rencana kerja yang bisa diterima dan
disetujui oleh Direksi secara tertulis .
Pembayaran dewatering sudah termasuk pembuatan tanggul penutup atau
dinding penahan lain sesuai dengan metode yang diusulkan dan disetujui
Direksi.
2.3.2. Penggalian Pada Bangunan
Penggalian harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga pekerja
mempunyai ruang kerja yang cukup dan aman dari longsoran ataupun
gangguan lain disekitarnya. Bila Tim Pelaksana sudah mengerjakan sesuai
dengan garis rencana galian, tetapi kenyataan dilapangan dirasa tidak
aman atau masih ada hal-hal yang masih mengganggu maka Tim
Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis kepada Direksi untuk
dicarikan cara penyelesaiannya.
Tanah dari hasill galian yang memenuhi syarat sebagai tanah isian (back
filling) harus ditempatkan pada tempat yang baik dan tidak terganggu
selama berlangsungnya pekerjaan.
Pembayaran galian untuk bangunan dihitung dalam satuan meter kubik
tanah atau batu tergali sesuai dengan garis rencana atau sesuai dengan
perintah Direksi.
3. PEKERJAAN BATU
3.1. Pasangan Batu
3.1.1. Umum
Spesifikasi Teknik
3.1.2.2. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan batu yang ditunjukkan dalam
gambar rencana seperti pasangan batu , pasangan batu kosong , bronjong
dan lainnya. Haruslah batu yang bersih dan keras (berat jenis > 2,40),
Spesifikasi Teknik
terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mempengaruhi kualitas mortar selama dalam penampungan.
3.1.4. Siaran dan Plesteran
Pasangan batu pada permukaan yang terlihat (exposed) harus menyatukan
batu – batu yang dipasang dengan paling sedikit satu batu pengikat untuk
tiap – tipa meter persegi. Pekerjaan ini harus naik secara bersama – sama
dengan pasangan bagian dalam agar supaya batu pengikat dapat dipasang
sebaik – baiknya . Batu untuk permukaan harus terpilih dan diletakkan
dengan hati – hati sehingga tebalnya mortar tidak kurang dari pada rata –
rata 1 cm . Semua pekerjaan batu pada permukaan yang terlihat harus
disiar atau diplester sesuai dengan gambar rencana atau sesuai dengan
pengarahan Direksi.
Mortar untuk siaran berupa campuran 1PC : 2 Pasir lolos saringan no.8
dengan permukaan siaran diaci . pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
a. Siar tenggelam masuk kedalam 1 cm.
b. Siar rata (rata dengan permukaan batu)
c. Siar timbul (timbul dengan tebal 1 cm, lebar 2 cm)
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari
Direksi maka siaran yang dimaksud adalah Siaran timbul.
Mortar Plesteran berupa campuran semen dan pasir lolos saringan no. 8
dengan tebal 1 ~ 2 cm dengan perbedaan macam pekerjaan plesteran
sebagai berikut :
a. Mortar 1PC : 2 Pasir dengan permukaan diaci
b. Mortar 1PC : 3 Pasir dengan permukaan diaci
c. Mortar 1PC : 4 Pasir dengan permukaan tanpa diaci
d. Mortar 1PC : 5 Pasir dengan permukaan tanpa diaci
Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dario
Direksi maka plesteran yang dimaksud adalah 1PC : 3 Pasir dengan
permukaan diaci.
Sebelum pekerjaan siaran dan plesteran dimulai semua bidang permukaan
batu dan sambungan diantara batu harus dibersihkan dari kotoran dan sisa
– sisa mortar lepas.
Spesifikasi Teknik
Saringan kerikil dengan pembagian butir tertentu harus terdiri dari bahan
yang mengandung silikat, bersih, keras dan tahan lama serta bebas dari
lapisan yang melekat seperti tanah liat.
Bahan itu tidak mengandung besi belerang , batu bara, mika atau batu
lempung dan bahan – bahan lainnya yang berpori atau rapuh yang menurut
pendapat Direksi akan mengurangi kekuatan dari saringan bila kena air atau
bahan – bahan lain.
Kerikil harus terdiri dari butiran bulat dan harus mempunyai pembagian
butir sedemikian sehingga memenuhi syarat – syarat dibawah ini :
a. Yang berukuran 50 % berada diantara 5 sampai 8 kali dari bahan yang ia
lindungi.
b. Keseragaman harus sama dengan bahan yang ia lindungi, dimana yang
dimaksud dengan “Keseragaman” ialah perbandingan antara yang
berukuran 60 % dengan yang berukuran X % dari suatu bahan seperti
ditentukan dalam pasal ini adalah ukuran lubang ayakan yang
meloloskan x persen dari contoh bahan yang diayak.
c. Tim Pelaksana harus mengadakan pengujian terhadap pembagian butir
jika Direksi membutuhkannya untuk meyakinkan bahwa syarat – syarat
spesifikasi tetap diikuti.
3.3. Lobang Pembuangan ( Weep Hole/Pipa Drainase)
Tembok penahan , Pasangan Batu miring dan tembok kepala harus
dilengkapi dengan pipa peresapan yang berfungsi untuk mengeluarkan air
tanah. Pipa peresapan harus dibuat dari pipa PVC sepanjang tebal pasangan
batu ditambah 5 cm dengan diameter sikitar 40 mm dan paling tidak 1 (satu)
buah untuk setiap 2 (dua) m2 permukaan atau sesuai dengan pengarahan
Direksi . Setiap ujung pemasukan pipa PVC harus dilengkapi dengan
saringan seperti dalam gambar . Saringan terbuat dari alpisan ijuk yang
membungkus lubang pipa dan dikelilingi kerikil dan pasir serta pada bagian
terluar ditutup dengan ijuk.
Pembayaran pekerjaan pipa peresapan dilakukan dalam satuan buah atau
meter panjang yang dikerjakan sesuai dengan yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga.
3.4. Sambungan Gerak Sederhana
Spesifikasi Teknik
4. LINGKUP PEKERJAAN
4.1. STRANDAR/RUJUKAN
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang
akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Lapangan.
Spesifikasi Teknik
Semua warna ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan akan ditertibkan secara
terpisah dalam suatu Skema Warna.
Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam
kemasan tertutup, bertanda merk dagang dan mencantumkan identitas cat yang
ada di dalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum
pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan waktu
pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Pengawas Lapangan
mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secara acak
dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna untuk memperoleh
contoh yang benar-benar dapat mewakili.
Untuk pengujian Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di
atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300 mm x
300 mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1
(satu) contoh lagi disimpan Pengawas Lapangan, guna memberikan kemungkinan
untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi
syarat setelah dikerjakan.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
4.3 Umum
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelas menunjukkan nama/merk dagang, nomor formula atau spesifikasi cat,
nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik
dan nama pabrik pembuat, yang kesemuanya harus masih abash pada saat
pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merk
dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Spesifikasi Teknik
Untuk menetapkan suatu standard kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang
dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Vinilex,
atau yang setara.
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau yang setara :
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau yang setara :
• Synthetic Ename/Synthetic Super Gloss untuk permukaan kayu dan besi/baja. Setara
Vinilex.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1 Umum
• Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang
tersebut.
5.2.1 Umum
• Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan
tekstur. Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah
sempurna dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan
ketebalan yang sama.
Harus diberi selang waktu yang cukup diantara pengecatan yang berikutnya
untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, sesuai dengan
keadaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
Tebal lapisan cat dalam keadaan kering harus sesuai dengan standard dari pabrik
pembuat cat yang dipilih untuk digunakan.
Spesifikasi Teknik
• Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatannya.
• Bila disyaratkan oleh keadaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan,
maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati
petunjuk yang diberikan oleh pabrik pembuat cat dan tidak melibihi jumlah 0,5
liter zat pengenceran yang baik untuk 4 liter cat.
• Cat dasar untuk permukaan beton, plesteran dan panel semen berserat
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.
• Cat dasar untuk permukaan kayu lapis diberikan dengan kuas dan lapisan
berikutnya dengan kuas atau rol.
8. PENUTUP
Hal–hal yang belum jelas didalam spesifikasi ini akan ditentukan kemudian
dalam penjelasan pelaksanaan dari Direksi Teknis yang ditempatkan dilokasi
pekerjaan. Spesifikasi teknis ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan Perbaikan Pasangan Batu, Bangunan, Jaringan Irigasi dll.