Anda di halaman 1dari 11

Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN DALAM


MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR
(The Importance of Learning Media In Inproving Student Learning Achievements)

Abdul Wahid
abdulwahid@gmail.com
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan DDI Pinrang

Abstract: Teachers as one component in pambelajaran activities have a very decisive position of the success of
learning, because the main function of teachers is to design, manage, implement and evaluate learning. In
addition, the position of teachers in pambelajaran activities is also very strategic and decisive. Strategic because
the teacher will determine the depth and breadth of the subject matter, while it is decisive because the teacher
who sort and choose the materials, methods, and learning media that will be presented to the students. Teachers
do have the most important role in the learning process so that teachers get predicate central figure.
Keywords: Learning Media, Learning Achievement
Guru sebagai salah satu komponen dalam kegiatan pambelajaran memiliki posisi yang
sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah
merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping itu,
kedudukan guru dalam kegiatan pambelajaran juga sangat strategis dan menentukan.
Strategis karena guru yang akan menentukan kedalaman dan keluasan materi pelajaran,
sedangkan bersifat menentukan karena guru yang memilah dan memilih bahan, metode,
dan media pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik. Guru memang
mempunyai peranan yang paling penting dalam proses pembelajaran sehingga guru
mendapat predikat figur sentral.
Kata Kunci: Media Pembelajaran, Prestasi Belajar

PENDAHULUAN Prestasi belajar peserta didik tidak


Keterampilan yang senantiasa dimiliki hanya terlihat dalam lingkungan sekolah saja,
oleh seorang guru dalam melaksanakan tetapi juga teraplikasikan dalam kehidupan
kegiatan proses pembelajaran dapat berupa sehari-hari peserta didik. Aktivitas
keterampilan penguatan (reinforcement), pembelajaran di kelas, memiliki nilai yang
keterampilan bertanya (quisioning skill), tinggi bagi peserta didik. Dengan berbagai
keterampilan menjelaskan (ekplaning skill), komponen materi pelajaran yang bermacam-
keterampilan penguasaan bahan (subjekc macam tujuan dan fungsinya, maka perlu
matter mastery skill) keterampilan dibuat perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran, dan matang agar proses pembelajaran
keterampilan membuka dan menutup berlangsung secara efektif, efisien, dan
pelajaran.1 menyenangkan. Namun dalam proses
Berbagai komponen penguasaan guru pembelajaran di kelas sering ditemui sikap
dalam pengimplementasian pada proses atau tingkah laku peserta didik yang dapat
pembelajaran yang didukung oleh media dan mengganggu selama kegiatan pembelajaran
teknologi pembelajaran diasumsikan dapat berlangsung.
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Untuk mencegah timbulnya tingkah
Media dan teknologi pendidikan yang laku-tingkah laku peserta didik yang
dimaksudkan adalah segala sesuatu yang mengganggu jalannya kegiatan belajar
dapat dijadikan alat pembelajaran untuk mengajar, guru harus berusaha
mencapai tujuan. Prestasi itu dapat berupa mendayagunakan potensi kelas,
pencapaian aspek kognitif, afektif, maupun memfokuskan perhatian kepada peserta
psikomotorisnya. didik, memahami mereka secara individu dan
memberi pelayanan-pelayanan tertentu yang
1UzerUsman, Menjadi Guru Profesional, (Cet . merupakan wujud dukungan dari warga
XIII; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), 21.

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

sekolah. Disamping itu, guru memberikan pendidikan dan sebagai ujung tombak
tugas dan kegiatan peserta didik berupa keberhasilan pendidikan.2
lembar kerja soal yang tujuannya agar Dalam membina kemampuan peserta
peserta didik lebih dominan aktif dalam didik sudah barang tentu harus memiliki
kegiatan pembelajaran, bukan gurunya yang kemampuan tersendiri. Adapun kemampuan
dominan aktif. Upaya-upaya yang dilakukan yang dimiliki guru meliputi kemampuan
ini merupakan usaha dalam menciptakan mengawasi, membina, dan mengembangkan
kondisi belajar yang kondusif, aktif, kreatif, kompetensi peserta didik, baik personal,
inovatif, optimal, dan menyenangkan agar profesional, sosial maupun manajerial.3
proses pembelajaran dapat berjalan secara Namun, sampai saat ini guru belum
efektif dan efisien, sehingga tujuan melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai
pembelajaran dan prestasi belajar dapat dengan harapan masyarakat karena berbagai
dicapai dengan maksimal. faktor penghambat yang menghalanginya.
Guru sebagai salah satu komponen Salah satu faktor penghambat tersebut
dalam kegiatan pambelajaran memiliki posisi adalah kemampuan guru itu sendiri belum
yang sangat menentukan keberhasilan menunjang pelaksanaan tugasnya.
pembelajaran, karena fungsi utama guru Kemampuan guru yang dimaksudkan
ialah merancang, mengelola, melaksanakan termasuk penggunaan serta penyediaan
dan mengevaluasi pembelajaran. Di samping teknologi media pembelajaran. Berbagai
itu, kedudukan guru dalam kegiatan argumen di atas memberikan motivasi
pambelajaran juga sangat strategis dan penulis untuk menganalisis bagaimana
menentukan. Strategis karena guru yang akan pentingnya media pendidikan dalam
menentukan kedalaman dan keluasan materi meningkatkan prestasi belajar peserta didik?
pelajaran, sedangkan bersifat menentukan PEMBAHASAN
karena guru yang memilah dan memilih Penggunaan Media Pendidikan
bahan, metode, dan media pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi
yang akan disajikan kepada peserta didik. Belajar
Guru memang mempunyai peranan yang Perkembangan ilmu pengetahuan
paling penting dalam proses pembelajaran dan teknologi telah membawa perubahan
sehingga guru mendapat predikat figur yang sangat signifikan terhadap berbagai
sentral. dimensi kehidupan manusia, baik dalam
Proses pembelajaran merupakan suatu ekonomi, sosial, budaya, maupun
kegiatan antara guru dengan peserta didik pendidikan. Agar pendidikan tidak
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. tertinggal dari perkembangan iptek
Berhasil tidaknya mencapai tujuan tersebut perlu adanya penyesuaian,
pembelajaran ditentukan oleh guru, karena penyesuaian terutama yang berkaitan
guru tidak hanya menyampaikan pelajaran, dengan faktor pengajaran di sekolah.
melainkan lebih dari itu. Guru harus Salah satu faktor penyesuaian
membimbing peserta didik yang saling yang berkaitan dengan pengajaran adalah
tumbuh dan berkembang baik fisik, psikis, media pembelajaran yang perlu dipelajari
sikap atau kecakapan lain. Guru harus bisa dan dikuasai oleh guru sehingga mereka
membuat suasana kegiatan yang dapat menyampaikan materi pelajaran
menggembirakan, sehingga membuat peserta
didik belajar dengan baik. Mengingat
tanggung jawab yang begitu besar yang
dipikul oleh seorang guru, maka seorang 2E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi
guru harus menyadari bahwa ia sebagai Guru, Cet. V; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011),
tenaga pendidik yang merupakan tenaga h. 5.
3Supriyanto, Eko, Inovasi Pendidikan: Isu-isu
lapangan yang langsung melaksanakan
Baru Pembelajaran, Manajemen, dan Sistem Pendidikan di
Indonesia, (Cet. V; Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2009), h. 81.
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

kepada para peserta didik secara baik, perkembangannya saat ini media
berdaya guna, dan berhasil guna. 4 pendidikan bukan lagi dipandang sekedar
Kata media berasal dari Bahasa alat bantu tetapi merupakan bagian yang
Latin medius yang secara harfiah berarti integral dalam sistem pendidikan dna
“tengah”, “perantara” atau “pengantar”. 5 pembelajaran. 6
Media pengajaran diartikan sebagai Nilai-nilai praktis media
segala sesuatu yang dapat digunakan pembelajaran adalah: 1) Dengan media
untuk menyalurkan pesan atau isi dapat meletakkan dasar-dasar yang nyata
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, untuk berpikir dan dapat mengurangi
perhatian dan kemampuan peserta didik, verbalisme. 2) Dengan media dapat
sehingga dapat mendorong proses memperbesar minat dan perhatian
belajar mengajar. peserta didik untuk belajar. 3) Dengan
Pada tahun 50-an, media disebut media dapat meletakkan dasar untuk
sebagai alat bantu audio-visual, karena perkembangan belajar sehingga hasil
pada masa itu peranan media memang belajar bertambah mantap. 4)
semata-mata untuk membantu guru Memberikan pengalaman yang nyata dan
dalam mengajar. Tetapi kemudian, dapat menumbuhkan kegiatan berusaha
namanya lebih populer sebagai media sendiri pada setiap peserta didik. 5)
pengajaran atau media belajar. Berbagai Menumbuhkan pemikiran yang teratur
bentuk media dapat digunakan untuk dan berkesinambungan. 6) Membantu
meningkatkan pengalaman belajar ke tumbuhnya pemikiran dan memantau
arah yang lebih konkret. Pengajaran berkembangnya kemampuan berbahasa.
dengan menggunakan media tidak hanya 7) Memberikan pengalaman yang tak
sekedar menggunakan kata-kata (simbol mudah diperoleh dengan cara lain serta
verbal), sehingga diharapkan diperolehnya membantu berkembangnya efisiensi dan
hasil pengalaman belajar yang lebih pengalaman belajar yang lebih sempurna.
berarti bagi peserta didik. 8) Bahan pengajaran akan lebih jelas
Pemahaman akan nilai yang maknanya, sehingga dapat lebih
dimiliki masing-masing jenis media ini dipahami oleh para peserta didik, dan
penting, karena dalam proses memungkinkan peserta didik menguasai
pendidikan, guru harus memilih media tujuan pengajaran lebih baik. 9) Metode
yang tepat agar tujuan-tujuan yang mengajar akan lebih bervariasi, tidak
diinginkan dapat terwujud dalam diri semata-mata komunikasi verbal melalui
peserta didik. Hasil penelitian telah penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
memperlihatkan media telah tidak bosan dan guru tidak kehabisan
menunjukkan keunggulannya membantu tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk
para guru dalam menyampaikan pesan setiap jam pelajaran. 10) Peserta didik
pembelajaran seta lebih cepat dan lebih lebih banyak melakukan kegiatan belajar,
mudah ditangkap peserta didik. sebab tidak hanya mendengarkan uraian
Media pendidikan memiliki guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
kekuatan-kekuatan yang positif dan mengamati, melakukan,
sinergi yang mampu merubah sikap dan mendemonstrasikan, dan lain-lain. 7
tingkah laku mereka ke arah perubahan Pada mulanya, media
yang kreatif dan dinamis. Peran media pembelajaran hanya berfungsi sebagai
pendidikan sangat dibutuhkan dalam alat bantu visual dalam kegiatan
pembelajaran di mana dalam pembelajaran, yaitu sebagai sarana untuk
mendorong motivasi belajar peserta
4H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. i. 6H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media
5Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Cet. Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. i.
XIII; Jakarta: PT. Rajagrafindi Persada, 2010), h. 7Nana Sudjana, Media Pembelajaran, (Cet.

3. I; Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 37.

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

didik, memperjelas, dan mempermudah menulis dan membuat media


konsep yang abstrak dan mempertinggi (komunikator atau sumber) dan orang
daya serap. Kemudian dengan adanya yang menerima (membaca, melihat,
pengaruh teknologi, lahirlah berbagai mendengar).Orang yang membaca,
alat peraga audiovisual yang menekankan melihat, dan mendengar media dalam
pada penggunaan pengalaman yang komunikasi disebut receiver atau audience.
konkret untuk menghindari verbalisme. Sedangkan media yang dibuat (ditulis
Media dapat memberikan pengalaman dalam bentuk modul, film, slide, OHP,
yang integral dan suatu yang kongkrit dan sebagainya yang memuat pesan yang
sampai pada yang abstrak. 8 akan disampaikan kepada penerima.
Fungsi Media Pembelajaran Dalam komunikasi tatap muka,
Penggunaan media pengajaran pembicara langsung berhadapan dalam
pada tahap orientasi pengajaran akan menyampaikan pesannya kepada
sangat membantu keefektifan proses penerima tanpa adanya perantara yang
pembelajaran dan penyampaian pesan digunakan.
dan isi pelajaran pada saat itu. Media Inilah fungsi kedua dari media
merupakan salah satu sarana untuk pembelajaran dari segi sejarah
meningkatkan kegiatan proses perkembangannya, yaitu sebagai sarana
pembelajaran. Keanekaragaman media komunikasi dan interaksi antara peserta
yang masing-masing mempunyai didik dengan media tersebut, dan
karakteristik yang berbeda-beda, untuk demikian merupakan sumber belajar
itu perlu memilihnya dengan cermat dan yang penting.
tepat agar dapat digunakan secara tepat Selain untuk menyajikan pesan,
guna. sebenarnya ada beberapa fungsi lain yang
Dari segi sejarah dapat dilakukan oleh media. Namun
perkembangannya, maka dapat jarang sekali ditemukan seluruh fungsi
disebutkan dua fungsi media pendidikan tersebut dipenuhi oleh media komunikasi
(yang sekarang disebut media dalam suatu sistem pembelajaran.
pembelajaran) sebagai berikut: Fungsi-fungsi tersebut antara lain,
1. Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau memberikan pengetahuan tentang tujuan
Teaching Aids) berfungsi untuk belajar, memotivasi peserta didik,
memberikan pengalaman yang konkret menyajikan informasi, dan merangsang
kepada peserta didik. diskusi.
Pada dasarnya bahasa bersifat Kegunaan media untuk
abstrak, maka guru perlu menggunakan merangsang diskusi sering kali disebut
alat bantu berupa gambar, mode, benda sebagai papan loncat (springboard),
sebenarnya dalam menyajikan suatu diambil dari bentuk penyajian yang
pelajaran tertentu, sehingga peserta didik relatif singkat kepada sekelompok
dapat memahami apa yang disampaikan peserta didik dan dilanjutkan dengan
oleh guru. Inilah fungsi pertama media, diskusi. Penyajian dibiarkan terbuka
yaitu sebagai alat bantu agar dapat (open-ended), tidak ada penarikan
memperjelas apa yang disampaikan oleh kesimpulan atau sarana pemecahan
guru, karena kalau tidak menggunakan masalah. Kesimpulan atau jawaban yang
media, maka penjelasan guru bersifat diharapkan muncul dari peserta didik
sangat abstrak. sendiri dalam interaksinya dengan
2. Fungsi Komunikasi pemimpin atau dengan sesamanya.
Fungsi media dalam hal ini berada Levie dan Lentz (dalam Azhar
di tengah di antara dua hal, yaitu yang Arsyad) mengemukakan empat fungsi
media pengajaran, khususnya media
visual, antara lain:
8H. Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media

Pembelajaran, (Cet. I; Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 15.


Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

a. Fungsi Atensi; Fungsi inti media mengetahui dan mengidentifikasi


visual, yaitu menarik dan berbagai macam fungsi dan manfaat dari
mengarahkan perhatian peserta didik media pembelajaran.
untuk berkonsentrasi kepada isi Selain memiliki fungsi, media
pelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran juga dapat dirasakan
makna visual yang ditampilkan atau berbagai manfaatnya. Memang sedikit
menyertai teks materi pelajaran. aneh jika kami membahas media
b. Fungsi Afektif; Yaitu fungsi media pembelajaran dari segi fungsi dan
visual yang dapat terlihat dari tingkat manfaatnya. Karena banyak yang
kenikmatan peserta didik ketika berpandangan bahwa fungsi dan manfaat
belajar atau membaca teks yang memiliki persamaan.namun sebenarnya
bergambar. Gambar atau lambang kedua hal tersebut berbeda walaupun
visual dapat menggugah emosi dan sangat tipis perbedaannya. Fungsi
sikap peserta didik, misalnya merupakan kegunaan dari suatu objek
informasi yang menyangkut masalah yang dibahas, atau lebih mudahnya
sosial atau ras. fungsi lebih tertuju pada objek
c. Fungsi Kognitif; Yaitu fungsi media bendanya. Sedangkan manfaat
visual yang terlihat dari temuan- merupakan kebaikan yang didapat
temuan penelitian yang setelah menggunakan sesuatu, dalam hal
mengungkapkan bahwa lambang ini adalah media pembelajaran.
visual atau gambar memperlancar Adapun dari sekian banyak
pencapaian tujuan untuk memahami manfaat, pada dasarnya media
dan mengingat informasi atau pesan pembelajaran memiliki manfaat dapat
yang terkandung dalam gambar. mempermudah guru dalam mengajar,
d. Fungsi Kompensatoris; Yaitu fungsi seperti dapat memperjelas penyajian
media pengajaran yang terlihat dari pesan dan informasi sehingga dapat
hasil penelitian bahwa media visual memperlancar dan meningkatkan proses
yang memberikan konteks untuk dan hasil belajar, serta dapat
memahami teks dan membantu meningkatkan dan mengarahkan
peserta didik yang lemah dalam perhatian anak sehingga dapat
membaca untuk mengorganisasikan menimbulkan motivasi belajar, serta
informasi dalam teks dan masih banyak lagi manfaat dari media
9
mengingatnya kembali. pembelajaran yang dapat ditemukan
Media pembelajaran itu sendiri untuk kelangsungan proses belajar
tidak lepas dari metode pengajaran. mengajar.
Maksudnya kedua hal tersebut tidak Secara umum, manfaat media
dapat dipisahkan. Karena dalam memilih dalam proses belajar dan pembelajaran
media pembelajaran yang akan adalah memperlancar interaksi antara
digunakan itu sesuai dengan metode guru dengan peserta didik sehingga
pengajaran yang diambil atau yang kegiatan pembelajaran akan lebih efektif
digunakan dalam proses belajar dan efisien. Secara khusus ada beberapa
mengajar. Jika kedua unsur tersebut, manfaat media yang lebih rinci.
yakni metode pengajaran dan media Direktorat Pendidikan Tinggi
pembelajaran tidak sinkron maka proses Departemen Pendidikan Nasional 10
pembelajaran tidak akan berhasil sesuai mengidentifikasi delapan manfaat media
yang diinginkan. Untuk itu wajib rasanya dalam penyelenggaraan proses belajar
jika guru sebagai pendidik harus dapat dan pembelajaran, yaitu:

9Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Cet. 10Departemen Pendidikan dan


XIII; Jakarta: PT. Rajagrafindi Persada, 2010), h. Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
17. Kedua. (Cet. IV; Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h.
20 1.

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

1. Penyampaian materi pelajaran kekurangan waktu untuk mencapai target


dapat diseragamkan kurikulum. Sering terjadi guru
Setiap guru mungkin mempunyai menghabiskan banyak waktu untuk
penafsiran yang berbeda-beda terhadap menjelaskan suatu materi pembelajaran.
suatu konsep materi pelajaran tertentu. Hal ini sebenarnya tidak harus terjadi
Dengan bantuan media, penafsiran yang jika guru dapat memanfaatkan media
beragam tersebut dapat dihindari secara maksimal. Misalnya, tanpa media
sehingga dapat disampaikan kepada seorang guru tentu saja akan
peserta didik secara seragam. Setiap menghabiskan banyak waktu untuk
peserta didik yang melihat atau mejelaskan sistem peredaran darah
mendengar uraian suatu materi pelajaran manusia atau proses terjadinya gerhana
melalui media yang sama, akan menerima matahari. Padahal dengan bantuan media
informasi yang persis sama seperti yang visual, topik ini dengan cepat dan mudah
diterima oleh peserta didik-peserta didik dijelaskan kepada anak. Biarkanlah media
lain. Dengan demikian, media juga dapat menyajikan materi pembelajaran yang
mengurangi terjadinya kesenjangan memang sulit untuk disajikan oleh guru
informasi diantara peserta didik di secara verbal. Dengan media, tujuan
manapun berada. pembelajaran akan lebih mudah tercapai
2. Proses pembelajaran menjadi secara maksimal dengan waktu dan
lebih jelas dan menarik tenaga seminimal mungkin. Dengan
Dengan berbagai potensi yang media, guru tidak harus menjelaskan
dimilikinya, media dapat menampilkan materi pelajaran secara berulang-ulang,
informasi melalui suara, gambar, gerakan sebab hanya dengan sekali saja
dan warna, baik secara alami maupun menggunakan media, peserta didik akan
manipulasi. Materi pelajaran yang lebih mudah memahami materi belajar
dikemas melalui program media, akan dan pembelajaran.
lebih jelas, lengkap, serta menarik minat 5. Meningkatkan kualitas hasil
peserta didik. Dengan media, materi belajar peserta didik
sajian bisa membangkitkan rasa Penggunaan media bukan hanya
keingintahuan peserta didik dan membuat proses belajar dan
merangsang peserta didik bereaksi baik pembelajaran lebih efisien, tetapi juga
secara fisik maupun emosional. membantu peserta didik menyerap
Singkatnya, media pembelajaran dapat materi pembelajaran lebih mendalam dan
membantu guru untuk menciptakan utuh. Bila hanya dengan mendengarkan
suasana belajar menjadi lebih hidup, informasi verbal dari guru saja, peserta
tidak monoton, dan tidak membosankan. didik mungkin kurang memahami materi
3. Proses pembelajaran menjadi belajar dan pembelajaran secara baik.
lebih interaktif Tetapi jika hal itu diperkaya dengan
Jika dipilih dan dirancang secara kegiatan melihat, menyentuh, merasakan,
baik, media dapat membantu guru dan atau mengalami sendiri melalui media
peserta didik melakukan komunikasi dua pembelajaran, maka pemahaman peserta
arah secara aktif selama proses didik pasti akan lebih baik.
pembelajaran. Tanpa media, seorang 6. Media memungkinkan proses
guru mungkin akan cenderung berbicara pembelajaran dapat dilakukan di
satu arah kepada peserta didik. Namun mana saja dan kapan saja
dengan media, guru dapat mengatur Media pembelajaran dapat
kelas sehingga bukan hanya guru sendiri dirancang sedemikian rupa sehingga
yang aktif tetapi juga peserta didiknya. peserta didik dapat melakukan kegiatan
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga belajar dan pembelajaran secara lebih
Keluhan yang selama ini sering leluasa, kapanpun dan dimanapun, tanpa
kita dengar dari guru adalah, selalu tergantung pada keberadaan seorang
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

guru. Program-program belajar dan belajar merupakan kemampuan yang


pembelajaran dengan menggunakan diperoleh anak setelah melalui kegiatan
media audio visual, termasuk program belajar. Belajar itu sendiri merupakan
pembelajaran menggunakan komputer, suatu proses dari seseorang yang
memungkinkan peserta didik dapat berusaha untuk memperoleh suatu
melakukan kegiatan belajar dan bentuk perubahan perilaku yang relatif
pembelajaran secara mandiri, tanpa menetap. Dalam kegiatan belajar yang
terikat oleh waktu dan tempat. terprogram dan terkontrol yang disebut
Penggunaan media akan menyadarkan kegiatan pembelajaran atau kegiatan
peserta didik betapa banyak intruksional, tujuan belajar telah
sumber-sumber pembelajaran yang dapat ditetapkan lebih dahulu oleh guru. Anak
mereka manfaatkan dalam belajar. Perlu yang berhasil dalam belajar adalah yang
kita sadari bahwa alokasi waktu belajar berhasil memcapai tujuan-tujuan
dan pembelajaran di sekolah sangat pembelajaran atau tujuan instruksional.
terbatas, waktu terbanyak justru Dengan demikian, hasil belajar
dihabiskan peserta didik di luar merupakan keluaran (output) dari suatu
lingkungan sekolah. sistem pemprosesan masukan (input).
7. Media dapat menumbuhkan sikap Sementara itu, dalam kurikulum
positip peserta didik terhadap tingkat satuan pendidikan, hasil belajar
materi serta proses belajar dan dirumuskan dalam bentuk kompetensi,
pembelajaran yaitu kompetensi akademik, kompetensi
Dengan media, proses belajar dan kepribadian, kopetensi sosial dan
pembelajaran menjadi lebih menarik kompetensi vokasional. Keempat
sehingga mendorong peserta didik untuk kompetensi tersebut harus dikuasai oleh
mencintai ilmu pengetahuan dan gemar peserta didik secara menyeluruh
mencari sendiri sumber-sumber ilmu komprehensif, sehingga menjadi pribadi
pengetahuan. Kemampuan peserta didik yang utuh dan bertanggung jawab. 11
untuk belajar dari berbagai sumber Penilaian hasil belajar peserta didik
tersebut, akan bisa menanamkan sikap dalam penelitian ini mengambil
kepada peserta didik untuk senantiasa instrumen pada kemampuan memahami
berinisiatif mencari berbagai sumber materi pendidikan.
belajar dan pembelajaran yang Prestasi belajar dapat dipengaruhi
diperlukan. oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
8. Mengubah peran guru ke arah faktor eksternal. Kesulitan belajar yang
yang lebih positif dan produktif disebabkan oleh faktor internal (learning
Dengan memanfaatkan media disabilities) dimungkinkan disebabkan
pembelajaran secara baik, seorang guru adanya neurologis, sedangkan pengaruh
bukan lagi menjadi satu-satunya sumber eksternal dapat dipengaruhi oleh unsur
belajar bagi peserta didik. Seorang guru pendidik, media, dan lingkungan
tidak perlu menjelaskan seluruh materi pendidikan. 12 Lingkungan pendidikan
belajar dan pembelajaran, karena bisa tersebut tidak mampu memberikan
berbagi peran dengan media. Dengan kegiatan pembelajaran yang dapat
demikian, guru akan lebih banyak membangkitkan motivasi belajar peserta
memiliki waktu untuk memberi perhatian didik.
kepada aspek-aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar
peserta didik, pembentukan kepribadian, 11Lihat: Toto Ruhimat, Kurikulum dan
memotivasi belajar, dan lain-lain. Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Manfaat media pembelajaran Persada, 2011), h. 140.
tersebut diharapkan dapat meningkatkan 12Mulyono Abdurrahmam, Pendidikan
prestasi belajar peserta didik. Prestasi Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Cet. II; Jakarta:
Rineka Cipta, 2003), h. 13.

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

Disfungsi neurologis sering tidak rumit, dari hal-hal yang kongkrit ke hal-
hanya menyebabkan kesulitan belajar hal yang abstrak.
yang dapat mempengaruhi prestasi Faktor ketiga adalah faktor
akademik peserta didik tetapi juga dapat peserta didik baik ditinjau dari pengaruh
menyebabkan gangguan emosional. internal maupun eksternal peserta didik
Faktor neurologis ini dapat berupa itu sendiri.
pengaruh genetik, trauma, biokmia, gizi Faktor keempat adalah faktor
yang tidak memadai, pengaruh psikologis teknologi media pendidikan adalah
dan sosial. Selain faktor-faktor tersebut semua media yang mempengaruhi
di atas, juga terdapat unsur-unsur pemcapaian tujuan pendidikan dan
pendidikan sebagai faktor yang dapat pembelajaran. Media pembelajaran pada
menentukan efektivitas pembelajaran prinsipnya digunakan dalam rangka
dan prestasi belajar di kelas pada upaya peningkatan atau mempertinggi
khususnya. mutu proses pembelajaran. Media
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran hendaknya dipandang
prestasi belajar peserta didik tidak sebagai sumber belajar yang digunakan
terlepas dari faktor pendidikan. Faktor dalam usaha memecahkan masalah yang
pendidikan yang dimaksudkan adalah dihadapi dalam proses pembelajaran. Jika
faktor tujuan, faktor pendidik, faktor sekiranya suatu pokok bahasan
peserta didik, faktor media pendidikan memerlukan lebih dari macam media,
dan faktor lingkungan. maka guru dapat memanfaatkan
Faktor tujuan pendidikan sebagai multimedia yang menguntungkan,
faktor pertama untuk mencapai dan merangsang, dan memperlancar proses
membentuk manusia seutuhnya yaitu pembelajaran.
manusia pandai, manusia yang berakhlak, Pengembangan media
manusia yang bertanggung jawab, pembelajaran sangat urgen sebagai usaha
manusia yang kreatif, dinamis, manusia dalam penyusunan program media
yang sehat jasmani dan rohani. pembelajaran yang terencana. Apakah
Pencapaian tujuan pendidikan tersebut terdapat keterkaitan antara program
bukan hanya tujuan pendidikan nasional, media yang akan dikembangkan dengan
tujuan pendidikan institusional, tujuan proses pembelajaran tertentu untuk
kurikuler akan tetapi juga tujuan mencapai tujuan pembelajaran?
pendidikan instruksional. Diharapkan media pembelajaran yang
Faktor kedua adalah faktor dirancang oleh guru dapat dimanfaatkan
pendidik yang memiliki peranan sangat oleh peserta didik dengan sebaik-
menentukan dalam kegiatan proses baiknya.
pembelajaran di kelas. Faktor pendidik Faktor kelima adalah faktor
sebagai figure sentral dalam pencapaian lingkungan pendidikan baik lingkungan
tujuan pendidikan. Dengan demikian, yang tergolong sebagai instrumental
sebagai pendidik harus memiliki berbagai input maupun emvironmental inputnya.
keterampilan mengajar, seperti questioning Ruang kelas harus didesain menjadi kelas
skill, reinforcement skill, variation skill, yang nyaman.
explaning skill, set induction and closure skill, Bila semua telah memahami
and management class skill. 13 Penguasaa n dengan baik tentang proses pembelajaran
materi atau content pembelajaran wajib siswa aktif, learning how to learn,
dikuasai oleh pendidik menyajikan dari penyiapan sumber daya diatur dengan
hal yang sederhana menuju hal-hal yang baik, penyiapan kontent tersedia dan
rencana program pembelajaran serta
satuan acara pembelajaran yang telah
13Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru diatur dengan mekanisme proses
Profesional, (Cet. XIII; Bandung: Remaja pembelajarannya, maka proses
Rosdakarya, 2001), h. 74.
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

pembelajaran akan berjalan dengan Kenyataan bahwa dalam proses


mudah. Proses pembelajaran hanya pembelajaran terjadi pengorganisasian,
menerapkan kemampuan dan pengelolaan, dan transformasi informasi
menggunakan sarana serta mengikuti oleh dan dari guru kepada siswa. Ketiga
mekanisme yang telah diatur dengan baik kategori kegiatan dalam proses
dalam rencana program pembelajaran pembelajaran ini berkaitan erat dengan
atau satuan acara pembelajaran 14. aplikasi dan konsep sistem informasi
Proses pembelajaran yang telah manajemen 15.
direncanakan dengan baik akan Keterampilan mengorganisasi
memungkinkan pencapaian tujuan yang informasi ini merupakan dasar
telah ditetapkan. Selain menerapkan kelancaran proses pembelajaran. Dengan
proses pembelajaran yang telah ditata demikian, dapat diungkapkan bahwa
dengan baik, juga harus selalu meminta belajar adalah kemampuan untuk mampu
feed back dan melakukan kajian untuk mengorganisasi informasi merupakan hal
terus membenahi proses pembelajaran. yang mendasar bagi seorang siswa.
Proses pembelajaran dapat melalui tatap Tahapan dalam proses pembelajaran
muka didalam ruang kelas dan dapat yang dilakukan pada hakikatnya
melalui media elektronik sesuai dengan mempunyai empat unsur, yakni
pengaturan di dalam Satuan Acara persiapan (preparation), penyampaian
Pembelajaran. (presentation), pelatihan (practice),
Pembelajaran (instruction) penampilan hasil (performance).
merupakan akumulasi dari konsep Pendidikan merupakan
mengajar (teaching) dan konsep belajar komunikasi terorganisasi dan
(learning). Penekanannya terletak pada berkelanjutan yang dirancang untuk
perpaduan antara keduanya, yakni menumbuhkan kegiatan belajar pada diri
kepada penumbuhan aktivitas subjek peserta didik 16. Bloom menyebutnya
didik. Konsep tersebut dapat dipandang dengan tiga rana hasil belajar, yaitu
sebagai suatu sistem, sehingga sistem kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk
belajar ini terdapat komponen- aspek kognitif, Bloom menyebutkan
komponen siswa atau peserta didik, enam tingkatan, yaitu: pengetahuan,
materi unutk mencapai tujuan, fasilitas pemahaman, pengertian, aplikasi,
dan prosedur serta alat atau media yang analisis, sintesis, dan evaluasi 17.
harus dipersiapkan. Sebagaimana Pada dasarnya, proses belajar
diungkapkan oleh Davis dalam Tim ditandai dengan perubahan tingkah laku
MKDP Kurikulum dan Pembelajaran secara keseluruhan baik yang
bahwa learning system menyangkut menyangkut segi kognitif, afektif
pengorganisasian dari perpaduan antara maupun psikomotoris. Proses perubahan
manusia, pengalaman belajar, fasilitas, dapat terjadi dari paling yang sederhana
pemeliharaan atau pengontrolan, dan sampai yang paling kompleks, yang
prosedur yang mengatur interaksi bersifat pemecahan masalah, dan
perilaku pembelajaran untuk mencapai
tujuan. Demikian juga dengan teaching
sistem, dimana komponen perencanaan 15Tim Pengembang MKDP Kurikulum

mengajar, bahan ajar, tujuan, materi, dan dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran
metode, serta penilaian, dan langkah (Cet. I; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
mengajar akan berhubungan dengan 2011), h. 133.
16Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi
aktivitas belajar untuk mencapai tujuan.
Informasi dan Komunikasi (Cet. II; Bandung: Alfabeta,
2010), h. 2.
14Tim Pengembang MKDP Kurikulu m 17Tim Pengembang MKDP Kurikulum

dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran
(Cet. I; Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), h. 132. 2011), h. 140.

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

pentingnya peranan kepribadian dalam mengubah peran guru ke arah yang lebih
proses serta hasil belajar. positif dan produktif.
Bloom, yakin bahwa variabel Proses belajar ditandai dengan
kualitas pengajaran yang tercermin dalam perubahan tingkah laku secara
penyajian bahan petunjuk latihan, proses keseluruhan baik yang menyangkut segi
balikan, dan perbaikan penguatan kognitif, afektif maupun psikom otoris.
partisipasi peserta didik harus sesuai Proses perubahan dapat terjadi dari
dengan kebutuhan peserta didik itu paling yang sederhana sampai yang
sendiri 18. paling kompleks, yang bersifat
Prestasi belajar peserta didik pemecahan masalah, dan pentingnya
adalah hasil yang telah dicapai oleh peranan kepribadian dalam proses serta
peserta didik setelah ia melakukan suatu hasil belajar.
kegiatan pembelajaran. Indikator untuk DAFTAR PUSTAKA
mengevaluasi prestasi belajar peserta Arcaro, Jerome S. Pendidikan Berbasis
didik dapat di ukur dengan pencapaian Mutu: Prinsip-Prinsip Perumusan dan
tujuan-tujuan pendidikan dan Tata Langkah Penerapan. Cet. IV;
pembelajaran. Tujuan pendidikan dan Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
pembelajaran mengandung unsur Arends, Richard I. Learning to Teach:
kognitif, afektif, dan psikomotoris, Belajar untuk Mengajar. Cet. I; Ed.
sebagaimana pendapat Bloom yang VII; Yokyakarta: Pustaka Pelajar,
terkenal dengan domain pendidikan. 2008.
Pestasi belajar tersebut dapat meningkat Crosby, Philip B. Quality Without Tear.
karena dipengaruhi oleh faktor New York: McGraw-Hill, 1995.
penggunaan media pedidikan dan Das, Sitti Wardah Hanafie, et al.
pembelajaran. Dengan demikian, media "PENCAPAIAN KOMPETENSI
pendidikan sangat penting dalam GURU SEKOLAH DASAR NEGERI
meningkatkan prestasi belajar peserta MELALUI LESSON STUDYDI
didik. KOTA PAREPARE." PROSIDING
PENUTUP SEMINAR NASIONAL &
Media pendidikan penting dalam INTERNASIONAL. 2017.
meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Das, St Wardah Hanafie, and Abdul Halik. "Kiat
Media pendidikan dan pembelajaran dapat Menulis Karya Ilmiah." (2016).
bermanfaat sebagai alat penyampai materi De Potter, Bobbi. Quantoum Learning:
pelajaran yang dapat diseragamkan, Membiasakan Belajar Nyaman dan
proses pembelajaran menjadi lebih jelas Menyenangkan. Cet. XIV; Bandung:
dan menarik, proses pembelajaran Kaifa, 2002.
menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet.
hasil belajar peserta didik, media XI; Jakarta: Balai Pustaka, 1997.
memungkinkan proses pembelajaran Echols, John M. dan Hassan Shadily.
dapat dilakukan di mana saja dan kapan Kamus Inggris Indonesia. Cet. XXIV;
saja, media dapat menumbuhkan sikap Jakarta: PT. Gramedia, 2000.
positip peserta didik terhadap materi Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. Cet. II;
serta proses belajar dan pembelajaran, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
dan media pembelajaran dapat Indonesia, 2004.
Hakim, Lukmanul. Perencanaan
Pembelajaran. Cet. II; Bandung:
18Benyamin Bloom dalam Tim Wacana Prima, 2008.
Pengembang MKDP Kurikulum dan Halik, Abdul. "MANAJEMEN
Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran (Cet. I; PENGENDALIAN MUTU
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. SEKOLAH: IMPLEMENTASI PADA
140.
Volume V Nomor 2 Maret 2018

ISTIQRA’
Abdul Wahid, Pentingnya Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar

SMA NEGERI DI Pemanfaatannya. Cet. I; Jakarta:


PAREPARE." Prosiding 2.1 (2016). Rajawali Pers, 2009.
Halik, Abdul. "Paradigm of Islamic Education Sudrajat, Akhmad. Kurikulum dan
in the Future: The Integration of Islamic Pembelajaran dalam Paradigma Baru.
Boarding School and Favorite Cet. I; Yokyakarta: Paramitra, 2011.
School." Information Management and Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media
Business Review 8.4 (2016): 24-32. Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Halik, Abdul. Implementasi Manajemen Pembelajaran Pemanfaatan, dan Penilaian. Cet, II;
Pendidikan Agama Islam Berbasis Intelectual, Bandung: Wacana Prima, 2008.
Emotional, dan Spiritual Quotient Thaib, M. Amin. Standar Supervisi dan
(IESQ)(Telaah di Universitas Evaluasi Pendidikan. Cet. I; Jakarta:
Muhammadiyah Parepare). Diss. Ditmapenda, 2005.
Universitas Islam Negeri Alauddin Undang-Undang No. 14 tahun 2005, tentang
Makassar, 2013. Guru dan Dosen.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Undang-Undang No. 20 tahun 2003, tentang
Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara, Sistem Pendidikan Nasional.
2004. Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional.
Hanafie Das, St Wardah. Implementasi Brain Based Cet. XIII; Bandung: PT. Remaja
Teaching pada Tanan Kanak-kanak di Kota Rosdakarya, 2001.
Parepare (Telaah Kritis Pendidikan Agama Wlodkowski, Raymond J. dan Judith H.
Islam bagi Anak Usia Dini). Diss. Jaynes. Membantu Anak-Anak
Universitas Islam Negeri Alauddin Termotivasi dan Mencintai Belajar:
Makassar, 2013. Hasrat Untuk Belajar. Cet. I;
Mulyadi, H. Classroom Management: Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
mewujudkan Suasana Kelas yang Woolfolk, Anita. Educational Psychology:
Menyenangkan bagi Siswa. Cet. I; Cet. Active Learning Edition. Cet. I; Ed.
II; Malang: UIN-Maliki Press, X; Yokyakarta: Pustaka Pelajar,
2014. 2009.
Mulyadi, H. Evaluasi Pendidikan: Yamin. Moh. Educational Psychology: Active
Pengembangan Model Evaluasi Learning Edition. Cet. II; Ed. X;
Pendidikan Agama di Sekolah. Cet. II; Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Malang: UIN-Maliki Press, 2014. Yamin. Moh. Panduan Manajemen Mutu
Munir. Kurikulum Berbasis Teknologi Kurikulum Pendidikan. Cet. I;
Informasi dan Komunikasi. Cet. II; Jokjakarta: DivaPress, 2009.
Bandung: Alfabeta, 2010. Zainuddin. Reformasi Pendidikan. Cet. I;
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Yokyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
2005 tentang Standar Nasional Zamroni. Dinamika Peningkatan Mutu. Cet.
Pendiidkan. I; Yokyakarta: Gavin Kalam Utama:
Poewadarminta. Kamus Umum Bahasa 2011.
Indonesia. Cet. VII; Jakarta: Balai
Pustaka, 1991.
Prastowo, Andi. Panduan Kreatif Membuat
Bahan Ajar Inovatif. Cet. VIII;
Joljakarta: Diva Press, 2015.
Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline
Siregar. Mozaik Teknologi
Pendidikan. Cet. IV; Jakarta:
Kencana Prenada Media group,
2014.
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan dan

Volume V Nomor 2 Maret 2018


ISTIQRA’

Anda mungkin juga menyukai