Anda di halaman 1dari 5

Judul : Pemanfaatan Energi Suara Menjadi Energi Listrik Menggunakan

Piezoelektrik
Identitas Pengusul
Nama : Rafina Nurul Lathifah
Email : rafina.lathifa@cendekiamuda.sch.id

Deskripsi :
A. Inspirasi/Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih sekitar 265
juta jiwa dan menempati posisi keempat setelah Cina, India dan Amerika berdasarkan data
dari The Spectator Index pada tahun 2018. Sebesar 1,1% dari total energi dunia, Indonesia
menempati posisi ke-20 pada tingkat konsumsi energi dunia. Kebutuhan energi ini juga
menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan manusia terutama Indonesia. Saat ini, kebutuhan
energi semakin banyak dan berkembang seiring pesatnya peningkatan pembangunan pada
bidang teknologi, industri, dan informasi. Dari jumlah penduduk Indonesia yang semakin
bertambah, memungkinkan penggunaan energi semakin meningkat. Jika dilihat dari aspek
penyediaan, Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya energi baik bersifat tidak
terbarukan maupun terbarukan. Sumber daya tersebut terdiri dari minyak bumi, gas bumi,
batu bara, dan energi terbarukan dengan angka 411,6 MTOE berdasarkan Total Produksi
Energi Primer (TPEP) pada tahun 2018. Akan tetapi, Indonesia lebih memfokuskan serta
lebih banyak mengkonsumsi sumber energi yang tidak terbarukan seperti energi fosil dengan
presentase 92% pada tahun 2021. Hal ini juga berdampak pada lingkungan yang disebabkan
oleh energi fosil yang merupakan sumber pencemaran lingkungan.
Suara merupakan salah satu energi terbarukan yang tersedia sangat luas. Energi suara ini
dapat diubah menjadi energi listrik serta dapat dimanfaatkan berbagai hal kebutuhan manusia
berdasarkan Hukum Kekekalan Energi. Lokasi-lokasi seperti pemukiman yang padat,
kawasan industri, jalan raya, dan tempat lainnya memiliki tingkat kebisingan tinggi. Hal ini
berdampak pada psikologis dan kesehatan seseorang, seperti tuli, merasa tertekan, hipertensi,
dan lain sebagainya.
Terkait masalah kebisingan tersebut yang berdampak baik pada psikologis maupun
kesehatan diharuskan untuk segera ditangani. Untuk itu, penulis menawarkan sebuah solusi
berupa pengkonversian energi suara atau kebisingan menjadi energi listrik dengan
menggunakan piezoelektrik.
B. Ide/Solusi
Energi suara merupakan salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan. Pada
dasarnya, energi suara merupakan energi yang dihasilkan getaran suara yang memancarkan
gelombang longitudinal ke segala arah ketika melakukan perjalanan/merambat ke suatu
ruang, seperti air, udara, dan ruang lainnya. Frekuensi merupakan jumlah getaran yang terjadi
dalam satu detik dengan lambang f dan satuannya, yaitu Herts (Hz). Frekuensi terdiri dari
infrasonik dengan jumlah getaran kurang dari 20 Hz, audiosonik dari 20 Hz hingga 20 KHz,
dan ultrasonik lebih dari 20 KHz. Energi suara ini dapat diubah menjadi energi listrik serta
dapat dimanfaatkan berbagai hal kebutuhan manusia berdasarkan Hukum Kekekalan Energi.
Lokasi-lokasi seperti pemukiman yang padat, kawasan industri, jalan raya, dan tempat
lainnya memiliki tingkat kebisingan tinggi yang dapat dimanfaatkan sumber energi suaranya
menjadi energi listrik.
Piezoelektrik berasal dari bahasa latin dengan piezein yang artinya diperas atau ditekan
dan piezo yang memiliki makna didorong. Piezoelektrik ini juga berasal dari bahasa Yunani
dengan piezo yang artinya tekanan dan electric yang artinya listrik. Material ini ditemukan
pertama kali oleh Jacques dan Pierre Currie pada tahun 1880. Piezoelektrik ini memiliki nilai
koefisien muatan dengan rentang 1-100 pico coloumb/Newton. Piezoelektrik merupakan
bahan yang bila diberikan tekanan mekanik maka akan menghasilkan medan listrik.
Sebaliknya, bila piezoelektrik diberi medan listrik maka akan terjadi deformasi mekanik.
Dengan sifat yang reversible, piezoelektrik ini dapat berfungsi sebagai transduser maupun
akuator. Kelebihan dari piezoelektrik ini adalah Piezoelektrik tidak memerlukannya daya dari
luar serta dapat digunakan pada perangkat yang berukuran kecil.
Elemen piezoelektrik terdiri atas elektroda pada lapisan atas, keramik piezoelektrik
terdapat dilapisan tengah dan plat metal pada lapisan bawah. Elemen-elemen tersebut
tersusun seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Susunan Piezoelektrik


Jumlah energi yang dihasilkan piezoelektrik akan meningkat secara linear dengan jumlah
tegangan yang diaplikasikan, sehingga apabila piezoelektrik ini diberi tekanan (F) yang lebih
maka tegangan (V) yang dihasilkan akan semakin besar. Bahan pembuatan dan diameter

1
piezoelektrik dapat berpengaruh pada jumlah energi yang dihasilkan oleh piezoelektrik.
Dengan menggunakan piezoelektrik yang memiliki diameter lebih besar, akan memberikan
tegangan yang besar dan arus yang dihasilkan. Untuk arus yang dikeluarkan piezoelektrik
memiliki kemampuan berkisar 5µA setiap satu kepingnya dan 5 Vac untuk tegangan yang
dikeluarkannya. Namun, bila piezoelektrik dirangkai dalam jumlah yang banyak maka yang
akan dihasilkan dapay diakumulasikan dalam sebuah sistem permanen energi.
C. Implementasi

Gambar 2. Diagram Blok Sistem


Proses pengubahan energi suara menjadi energi listrik diawali dengan input dari
energi suara yang masuk ke dalam Resonator Helmholtz. Resonator Helmholtz ini memiliki
fungsi sebagai pengubah energi suara menjadi energi getakan atau mekanis dan getaran yang
terjadi tersebut disebabkan adanya resonansi didalam Resonator. Kemudian, komponen
piezoelektrik mengubah energi getaran tersebut menjadi energi listrik. Output yang
dihasilhan piezoelektrik masih berupa tegangan dan arus AC. Penggunaan Rangkaian
Penyearah dalam sistem ini adalah untuk mengkonversi tegangan serta arus AC dari output
piezoelektrik menjadi tegangan dan arus DC. Hasil energi listrik piezoelektrik, masih sangat
kecil untuk digunakan secara langsung. Lalu pada proses akhir, dilakukan penyimpanan
energi listrik yang dihasilkan ke dalam energy storage sebelum digunakan pada suatu beban.
Piezoelektrik dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik lampu penerangan jalan tol.
Dalam pemanfaatan ini piezoelektrik digunakan sebagai sensor karena sifatnya yang
responsif terhadap perubahan mekanis dan memiliki kemampuan dalam mendeteksi variasi
tekanan pada suara. Sensor yang terdapat pada piezoelektrik ini menggunakan bahan PVDF
(Polyvinyliden Flouride) film/plasic polymer dan conductive rubber yang menjadi bahan
utama sensor yang dapat mengukur beban, tegangan, regangan ataupun deformasi dari suatu
struktur. Bahan lain yang digunakan untuk merancang sensor Piezoelektrik ini adalah kristal
turmalin, kuarsa, ratna cempaka, dan garam rossel dikarenakan bahan-bahan tersebut dapat
menghasilkan sebuah potensial listrik saat bahan-bahan tersebut dipanaskan atapun
didinginkan.

2
Tahapan pertama yang dilakukan untuk menghasilkan energi adalah dengan
memasukkan gelombang bunyi atau suara yang akan ditangkap mic kondensor. Gelombang
bunyi atau suara tersebut akan dikonversikan oleh PVDF menjadi energi listrik yang
kemudian disimpan di energy storage. Energi yang telah disimpan di energy storage,
kemudian digunakan atau dipakai untuk menyalakan lampu LED sebagai lampu penerangan

jalan tol.
Gambar 3. Proses Pengujian Rangkaian

3
Referensi
Al Hakim, R. R. (2020). Model Energi Indonesia, Tinjauan Potensi Energi Terbarukan untuk
Ketahanan Energi di Indonesia: Sebuah Ulasan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1),
1-11.
Aulia, R. H., Sasmono, S., & Ekaputri, C. (2021). Analisa Tegangan dan Arus Pada Sistem Konversi
Energi Suara dan Energi Tekanan Pijakan Menjadi Energi Listrik Menggunakan Komponen
Piezoelektrik. eProceedings of Engineering, 8(5), 4242-4249.
Hasibuan, J. A., Ekaputri, C., & Sasmono, S. (2021). Perancangan Prototipe Konversi Energi Suara
Menjadi Energi Listrik dengan Bahan Piezoelektrik Memanfaatkan Energi Tekanan
Tambahan Yang Berasal dari Angin untuk Kawasan Industri. eProceedings of Engineering,
8(5), 4439-4446.
Khair, I., Sasmono, S., & Ekaputri, C. (2021). Analisa Tegangan dan Arus Pada Sistem Konversi
Energi Suara Menjadi Listrik Menggunakan Komponen Piezoelektrik. eProceedings of
Engineering, 8(5), 4250-4258.
Nawawi, A. J., Imelda, G. M., & Arsyi, N. S. (2019). Pemanfaatan Energi Suara dengan
Menggunakan Piezoelektrik untuk Memanfaatkan Kebisingan di Sepanjang Jalan Tol Trans
Jawa Guna Mewujudkan Sumber Listrik Alternatif untuk Lampu Penerangan Jalan Tol. OSF
Preprints, 1-12. doi:https://doi.org/10.31219/osf.io/b3rgx
Ramadhan, M. R., Sasmono, S., & Ekaputri, C. (2021). Perancangan Prototipe Konversi Hybrid
Energi Suara, Energi Tekanan dan Energi Angin Menjadi Energi Listrik Menggunakan
Komponen Piezoelektrik. eProceedings of Engineering, 8(5), 4447-4457.
Wijanto, E., Harsono, B., Renandy, R., Septian, A., & Sutanto, K. (2018). Pengujian Sistem Konversi
Energi Suara menjadi Energi Listrik menggunakan Piezoelektrik. Techné : Jurnal Ilmiah
Elektroteknika, 17(1), 59-68. doi:https://doi.org/10.31358/techne.v17i01.172

Anda mungkin juga menyukai