Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andika Madung

Nim : 1803408021

Rangkuman Kajian Seismologi Untuk Struktur Dalam Bumi

Kurva Jarak Waktu Dari berbagai fasa gelombang yang didapat yaitu gelombang P,
gelombang S dan gelombang permukaan R jika di plot antara waktu tiba dan jarak akan
memberikan gambar yang berbeda. Gelombang P mempunyai kecepatan lebih besar
daripada gelombang S, sehingga waktu tempuh gelombang P lebih cepat daripada waktu
tempuh gelombang S. menurut penelitian para ahli, kecepatan gelombang P dan
gelombang S tampaknya tidak konstan, kecepatannya cenderung menurun setelah
menempuh jarak yang semakin panjang.

Plot antara jarak dan waktu tempuh gelombang P dan gelombang S menurut New York
State Earth Science bahwa kecepatan rambat gelombang gempa merupkan
gradient(slope) dari kurva yang didapat atau dapat ditulis sebagai

Pada saat gelombang merambat di dalam bumi ternyata dijumpai perubahan kecepatan
yang drastis pada kedalaman tertentu, yaitu pada kedalaman sekitar 50 km dan 2900 km.

Diskontinuitas Moho (Mohorovicic Diskontinuity) Merupakan batas antara kerak dan


mantel bumi. Bidang ini dapat ditemukan pada kedalaman yang variatif dari permukaan
bumi antara 8 km (pada ocean basin) hingga 32 km (pada kontinen) dari permukaan.
Setelah melewati bidang ini, maka kecepatan gelombang seismic akan berubah menjadi
lebih cepat akibat dari densitas yang tinggi dari material yang dilewati. Ditemukan oleh
seorang seismologi asal Kroasia, Andrija Mohorovicic Ia menyadari bahwa densitas dari
suatu material dapat mempengaruhi kecepatan gelombang seismic ketika melewati
material tersebut.

Diskontinuitas Gutenberg merupakan batas antara inti dan mantel bumi yang terletak di
antara mantel silikat dan inti luarnya yang mengandung besi dan nikel. Batas ini terletak
pada kedalaman kira kira 2.891 km di bawah permukaan bumi. Ditemukan oleh
seismologist Beno Gutenberg.
Diskontinuitas Conrad merupakan Kerak benua bagian atas dan kerak benua bagian
bawah dipisahkan oleh bidang ini. Batas ini diamati di berbagai wilayah benua pada
kedalaman 15 km hingga 20 km, namun tidak ditemukan di daerah laut. Ditemukan oleh
seismolog Victor Conrad. Diskontinuitas ini sesuai dengan batas sub-horizontal dalam
kerak benua dimana kecepatan gelombang seismic meningkat dengan cara terputus-putus.

Berikut gambar kurva waktu rambat dari berbagai fasa gelombang gempa

Gelombang gempa pada dasarnya mengalami refleksi atau refraksi sehingga dikenal
berbagai fasa gelombang gempa seperti Pcp, Scp, ScS, PP, pP , SS, sS, pPP , PKKP, SKS
dan sebagainya. Selain itu, Gutenberg mengemukakan bahwa inti bumi bersifat cair, hal
ini disimpulkan dari ketidakhadiran gempa yang seharusnya melewati gelombang S.
Daerah tersebut ada pada wilayah yang disebut Zona Bayangan. Zona bayangan seismic
merupakan area permukaan bumi dimana seismograf hanya dapat mendeteksi gempa
bumi setelah gelombang seismiknya melewati bumi.

Anda mungkin juga menyukai