Anda di halaman 1dari 4

Bentuk Bumi

Bumi merupakan planet yang menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.
Bentuk planet bumi itu sendiri sangat mirip dengan bulat pepat, yaitu sebuah
bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan
buncitan pada bagian khatulistiwa. Buncitan ini terjadi dikarenakan adanya
pergerakan bumi yang menyebabkan ukuran diameter katulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutun ke kutub

Struktur Interior Bumi


Bumi mempunyai sifat-sifat fisik seperti misalnya gaya Tarik (gravitasi),
kemagnetan, kelistrikan, merambatkan gelombang (seismic), dan sifat fisika
lainnya. Melalui sifat fisik bumi inilah para akhli biologi geofisika mempelajari
susunan interior bumi. metode geofisika yang dapat digunakan adalah metode
seismic pasif. Metode ini dilakukan dengan cara mengukur gelombang seismik
yang dihasilkan oleh gaya endogen, yaitu gempa Bumi. Gelombang seismik dibagi
menjadi dua bagian utama, yaitu gelombang badan (body wave) dan gelombang
permukaan (surface wave). Karena kita ingin meneliti interior Bumi, maka yang
difokuskan adalah gelombang badan.
Metode seismik adalah salah satu metode dalam ilmu geofisika yang
mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar di dalam bumi. metode
ini dilakukan dengan cara mengukur gelombang seismik yang dihasilkan oleh gaya
endogen, yaitu gempa bumi. Gelombang seismik dibagi menjadi dua bagian utama,
yaitu gelombang badan (body wave) dan gelombang permukaan (surface wave).
Karena kita ingin meneliti interior bumi, maka yang difokuskan adalah gelombang
badan.
Gambar 2. : sifat rambat gelombang P dan S pada interior bumi.
terlihat gelombang P dapat merambat pada interior bumi baik yang berfasa
padat maupun berfasa cair, sedangkan gelombang S tidak merambat pada
inti bumi bagian luar yang berfasa cair.

Pada dasarnya gelombang badan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu


gelombang primer (P) atau gelombang Longitudinal dan gelombang sekunder (S)
atau gelombang Transversal. Sifat rambat kedua jenis gelombang ini sangat
dipengaruhi oleh sifat dari material yang dilaluinya.

 Gelombang primer (P) bersifat longitudinal dan memiliki cepat rambat


paling tinggi, yaitu +6 km/s. Karena sifat gelombang P adalah longitudinal,
maka gelombang P dapat merambat melalui zat cair. Gelombang-P
menekuk sedikit ketika mereka melakukan perjalanan dari satu lapisan ke
lapisan lainnya. Gelombang seismik bergerak lebih cepat melalui material
yang lebih padat atau lebih kaku. Ketika gelombang-P bertemu dengan inti
luar cair, yang kurang kaku dari mantel, mereka melambat. Hal ini membuat
gelombang-P tiba lebih lama dan lebih jauh dari yang diperkirakan.
Gambar 2. : Gelombang Primer (P)

 Gelombang sekunder (S) bersifat transversal dan memiliki cepat rambat


+3,6 km/s. Gelombang transversal tidak dapat merambat melalui zat cair.
Nah, saat mencapai inti luar, gelombang S tidak dapat melewatinya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa lapisan inti luar Bumi bersifat cair.
Gelombang S bergerak dalam gerakan naik dan turun tegak lurus dengan
arah perjalanan gelombang. Ini menghasilkan perubahan bentuk untuk
material bumi yang mereka lewati. Hanya zat padat yang dapat menahan
perubahan bentuk, sehingga helombang S hanya mampu menyebar melalu
padatan. Gelombang S tidak dapat melakukan perjalanan melalui cairan.
Dengan melacak gelombang seismik, para ilmuwan mempelajari apa yang
membentuk interior bumi. gelombang P melambat di batas inti-mantel, jadi
kita tahu inti luar kurang kaku daripada mantel. Sedangkan gelombang S
menghilang pada batas inti mantel, jadi inti luarnya cair.

Gambar 2. : Gelombang Sekunder (S)

Secara umum, interior Bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu lapisan kerak,
mantel, dan inti Bumi.

1.
Pergerakan Bumi

Anda mungkin juga menyukai