Anda di halaman 1dari 12

RESUME MATERI DEMOKRASI IDEAL MENURUT PANCASILA

Dosen Pengampu : Trias Dida Hernanda, S.H. M.H

Disusun Oleh :

1. Dzulqornain Nasyrudin (42022070012)


2. Frenaldo Zain Rahmandani (42022070010)
3. Sherina Bella Marshanda (42022070013)
4. Hilma Lia Natasya (42022070001)
5. Wedia Ayu Felina (42022070011)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2022/2023
kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah disertasi yang berjudul 'Demokrasi Pancasila'. Penulisan
resume makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pada Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila.

Saat saya menulis makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik dari segi teknis
penulisan maupun materi, mengingat keahlian kami. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak yang berkepentingan sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan karya ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama dosen kami, yang telah memberikan
tugas dan petunjuk untuk menyelesaikan karya ini.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Penulisan 3

BAB II PEMBAHASAN 4

A. Pengertian Demokrasi Pancasila 4

B. Ciri – Ciri Demokrasi 5

C. Prinsip Demokrasi Pancasila 5

D. Asas- Asas Demokrasi Pancasila 6

E. Cara-Cara Pengalaman Demokrasi Pancasila 6

BAB III PENUTUP 7

3.1 Kesimpulan 8

3.2 Saran 8

DAFTAR PUSTTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua negara mengakui bahwa demokrasi adalah ukuran legitimasi politik. Kehendak rakyat
merupakan fondasi terpenting dari kekuasaan pemerintahan sebagai dasar untuk membangun sistem
politik yang demokratis. Demokrasi menempatkan rakyat pada posisi penting. Negara tanpa
demokrasi disebut negara otoriter. Negara-negara otoriter masih mengklaim demokrasi. Hal ini
menunjukkan pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak
kemerdekaan, jalan demokrasi Indonesia mengalami pasang surut. Dari Demokrasi
Parlementer/Liberal (1950–1959), Demokrasi Terpimpin (1959–1966) dan Demokrasi Pancasila
(1967–1998). Ketiga model demokrasi ini telah menyampaikan kekayaan pengalaman masyarakat
Indonesia dalam menjalankan kehidupan berdemokrasi. Setelah reformasi demokrasi
diimplementasikan di Indonesia, semakin diakui dunia luar. Reformasi menghasilkan empat
presiden. Dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.

Demokrasi yang berlaku saat ini masih belum jelas, karena era Presiden Suharto dikenal sebagai
demokrasi Pancasila. Il Sukarno pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi rakyat
Indonesia dalam bukunya Di Bawah Panji Revolusi (1965). “Apa itu demokrasi? Demokrasi adalah
'pemerintahan oleh rakyat'. Orang-orang bebas mengekspresikan pendapat mereka, mengatur,
memilih secara langsung, dan memilih pemimpin. Komisi negara bagian dibentuk oleh negara
bagian. Menerima calon perseorangan di luar jalur pemilihan atau politik independen untuk maju
dalam pemilihan kepala daerah (pilkadas) juga telah menginspirasi kehidupan demokrasi di
Indonesia. Perkembangan demokrasi juga meningkatkan partisipasi politik rakyat. Masyarakat dapat
diorganisir untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat dan rakyat
merasakan kebebasan sipil dan politik lagi. Orang-orang menikmati kebebasan berekspresi, mereka
menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil dapat dinikmati, tetapi di sisi lain, hak-hak
sekelompok orang dapat dirampas oleh kelompok orang lain. Dalam keadaan seperti ini, sebagian
orang berpendapat bahwa pelaksanaan demokrasi di Indonesia harus dijiwai oleh ideologi atau dasar
negara Republik Indonesia,

1
Pancasila sebagai sebuah konsep diungkapkan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, yang
menyampaikan pidato yang berisi usulan konsepsi falsafah dasar bangsa yang disebut Pancasila.
Konsep dalam proposal ini meliputi:

1. kewarganegaraan atau nasionalisme Indonesia;

2. Kemanusiaan atau internasionalitas.

3. Konsensus atau Demokrasi.

4. Bantuan sosial.

5. Iman kepada satu-satunya Tuhan.

Selanjutnya, rapat Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 22 Juni
1945 mencapai konsensus nasional dan kesepakatan tentang konstitusi nasional Republik Indonesia.
Konsensus nasional yang mendasari dan mendorong Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
tertuang dalam teks Muhammad Yamin yang disebut Piagam Jakarta. Piagam Jakarta adalah hasil
kompromi berbasis negara Indonesia antara Muslim dan nasionalis yang disusun oleh sebuah komite
kecil BPUPKI, sebuah komite sembilan orang. Piagam Jakarta memiliki 5 poin dan kemudian dari 5
poin itu menjadi Pancasila.

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam atas nama pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Demokrasi yang Dipimpin oleh Kebijaksanaan Permusyawaratan Perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Piagam Jakarta ditulis dalam ejaan Republik dan ditandatangani oleh Iru. Soekarno, Mohammad
Hatta, AA Malamis, Avikoesno Choklosoyejoso, Abdulkahal Muzakir, HA Salim, Ahmad Subaljo,
Wahid Hajim, Muhammad Yamin. Ketika rancangan undang-undang disusun pada rapat kedua
BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikan Mukadima (pembukaan). Selanjutnya pada saat pengesahan
UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Mukadima diubah menjadi Pembukaan
UUD setelah titik awal Ketuhanan diubah. Perubahan artikel asli dibuat oleh Dr. M. Hatta menerima
usulan AA Maramis setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman
2
Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo. Membaca sejarah pergerakan nasional Indonesia,
tampaknya perubahan ini bukanlah proses dari pengesahan Piagam Jakarta hingga pembukaan UUD
1945.

Perwakilan Indonesia saat itu terbagi menjadi dua sekolah. Di satu sisi, mereka yang
mengusulkan pembentukan negara atas dasar kebangsaan, yang tidak ada hubungannya dengan
ideologi agama. Di sisi lain, mereka yang memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Menyadari
fakta bahwa Indonesia adalah negara pluralis, frasa "Penerapan hukum Islam bagi orang-orang yang
beriman" telah diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa". Hal ini terjadi setelah protes oleh
sebagian besar perwakilan Indonesia Timur non-Muslim. Ini merupakan indikasi bahwa masyarakat
Indonesia dalam semangat saling toleransi dan saling menghormati, dan bahwa kepentingan
bersama/umum di atas kepentingan individu/kolektif. Negara yang mengutamakan kepentingan
dunia. Inilah yang disebut demokrasi Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari demokrasi pancasila itu?
2. Apa pengertian dari demokrasi pancasila menuruut para ahli?
3. Ciri-ciri dari Demokrasi?
4. Prinsip Demokrasi Pancasila?
5. Asas-Asas Demokrasi Pancasila?
6. Norma-norma pada Demokrasi Pancasila?
7. Cara-cara Pengalaman Demokrasi Pancasila?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari demokrasi pancasila
2. Mahasiswa mampu memahami ruang lingkup demokrasi pancasila
3. Agar mahasiswa mengetahui cara pengalaman demokrasi pancasila
4. Agar mahasiswa mengetahui ciri-ciri dari demokrasi
5. Agar mahasiswa mengerti norma, asas, dan prinsip dari demokrasi pancasila

3
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang didasarkan atas gagasan kekeluargaan dan
gotong royong untuk kepentingan rakyat banyak. Demokrasi Pancasila didasarkan pada kedaulatan
rakyat, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur dalam pasal 1
ayat 2 UUD 1945, yang menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Makna demokrasi Pancasila pada
dasarnya adalah perluasan keikutsertaan rakyat dalam berbagai kehidupan bernegara yang
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku. Artinya, aspirasi masyarakat dapat
dikomunikasikan melalui lembaga negara atau organisasi politik, organisasi massa dan media politik
lainnya. Demokrasi Pancasila tidak hanya meliputi demokrasi di bidang pemerintahan, tetapi juga
telah berkembang menjadi demokrasi yang luas. Demokrasi dalam arti luas yaitu, berbagai sistem
dalam masyarakat, seperti sistem politik, ekonomi, sosial dan sebagainya.

Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli :

1. Drs. C.S.T. Kansil, SH.

Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pancasila konsep demokrasi adalah perintah keempat dari
penciptaan negara Pancasila, sebagaimana tercantum dalam alinea ke 4 pembukaan UUD 1945.

2. Prof. R.M. Sukamto Notonagoro

Menurut Profesor R.M. Sukamto Notonagoro, istilah demokrasi Pancasila adalah yang
berpedoman pada hikmat kebijaksanaan Permusyawaratan atau perwakilan berdasarkan keyakinan
YME yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan bermanfaat bagi seluruh rakyat
Indonesia, memberikan keadilan sosial.

3. Prof. Dardji Darmo Diharjo

Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang diwujudkan dalam
Ketentuan ketentuan UUD 1945

4
4. Garis Besar Haluan Negara (GBHN)

Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan 1983, demokrasi Pancasila merupakan tujuan pembangunan
politik di Indonesia, dan pelaksanaannya memerlukan penguatan kehidupan konstitusional
demokrasi dan tegaknya hukum

B. Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Pada dasarnya sistem demokrasi ini mirip dengan demokrasi universal tetapi ada perbedaannya, ciri ciri
demokrasi pancasila sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan pemerintahan diatur UUD

2. Kampanye Pemilihan umum terus berlanjut

3. menjunjung tinggi Hak asasi manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat minoritas.

Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan masalah. Ide ide yang
paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan suara terbanyak.

C. Prinsip Demokrasi Pancasila

Sistem demokrasi ini mencerminkan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Prinsip dari sistem demokrasi
ini adalah:

1. Menjamin perlindungan hak asasi manusia.


2. Keputusan dibuat berdasarkan pertimbangan
3. Adanya peradilan dan merdeka, bebas dari campur tangan pemerintah akan kekuasaan lainnya.
4. Keberadaan partai politik dan organisasi sosial politik sebagai wahana penyampaian aspirasi
masyarakat. Rakyat adalah pemegang kedaulatan yang ditegakkan oleh UUD 1945.
5. Bertindak sebagai pelaksana dalam PEMILU
6. Adanya keseimbangan antara kewajiban dan hak.
7. Kebebasan individu harus bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada
diri sendiri, kepada masyarakat, dan kepada bangsa .
8. Menjunjung tinggi tujuan dan cita cita nasional.

5
9. Pemerintahan didasarkan pada hukum, sistem, konstitusi, dimana kekuasaan tertinggi berada di
tangan masyarakat

D. Asas-Asas Demokrasi Pancasila

Sitem demokrasi Pancasila memiliki dua asas. Adapun asas asasnya sebagai berikut

1. Asas Kerakyatan

Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki rasa cinta dan persatuan yang
mendasar dengan bangsanya dan untuk mewujudkan satu tujuan

2. Asas Musyawarah

Maksud dari asas ini adalah agar masyarakat Indonesia memperhatikan aspirasi dan keinginan
semua bangsa, dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan
memberikan pengorbanan dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.

E. Norma-Norma pada Demokrasi Pancasila

Dalam demokrasi pancasila terdapat beberapa norma-norma penting yang wajib diperhatikan
,yaitu:

1. KeterbukaanYang berarti adanya saling keterbukaan antara penguasa Negara dengan


warga Negara , antargolongan & antarwarga Negara.
2. KeadilanDalam menyelengarakan keadilan perlu diperhitungkan adanya kecenderungan
& perbedaan antar manusia. Prinsip keadilan ini membatasi kekuasaan insan terhadap
insan, mencegah tindakan sewenang-wenang & membentuk ketertiban & perdamaian,
Kebenaran,
3. Kebenaran merupakan kecenderungan antara gagasan & pernyataan pada istilah &
perbuatan, antarakepribadian & pengakuannya. Norma keadilan akan lebih berarti bagi
insan apabiladibarengi dengan norma kebenaran.

6
F. Cara-Cara Pengamalan Demokrasi Pancasila
1. Bidang politik – Menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi baik organisasi
kemasyarakatan atau agama, sosial & politik. – Melaksanakan hak pilih & hak dipilih pada
pemilu. – Menghormati kebebasan berpolitik antar sesama masyarakat .
2. Bidang agama – Kerukunan hayati umat beragama. – Menghormati kebebasan ibadah
beragama. – Kebebasan pada mengamalkan ibadah pada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bidang ekonomi – Mewujudkan perekonomian warga dari asas kekeluargaan pada bentuk
koperasi. Mewujudkan kolaborasi antara pengusa mini & penguasa besar menjadi kawan
usaha. Melaksanakan kolaborasi yg baik antara pengusaha bank & pinjaman awal.
4. Bidang keamanan – Melaksanakan piket siskamling. – Mendamaikan tetangga yg bertikai. –
Mengadakan musyawarah buat menghindari pencurian & penyalahgunaan narkoba.
5. Bidang sosial budaya Memberikan pertolongan pada masyarakat yang menerima musibah.
Bencana alam, & sebagainya.Menumbuhkan rasa solidaritas, kesetiakawanan & kepedulian
sosial bersama pemerintah dalam memberantas & mengentaskan kemiskinan.Melaksanakan
hidup gotong royong musyawarah pada aneka macam aktivitas yg tumbuh dimasyarakat
contohnya perkawinan, khitanan.Membuat rumah, memperingati Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan RI.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negara memiliki hak yang sama
untuk membuat keputusan yang mengubah hidup mereka. Demokrasi terkait erat dengan politik
dan hukum, memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi, secara langsung atau melalui
agen mereka, dalam merumuskan, mengembangkan, dan memberlakukan undang-undang.
Debat demokrasi menghadapi pertanyaan klasik, fundamental, namun tetap relevan dan
kompleks.

3.2 Saran
Seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
demokrasi Pancasila selama masa reformasi di Indonesia karena mereka dapat membedakan
antara demokrasi Pancasila di Indonesia dan demokrasi Pancasila di negara lain.
Indonesia telah mengalami banyak bentuk demokrasi mulai dari demokrasi parlementer,
demokrasi terpimpin dan demokrasi pemerintahan orde baru. Demokrasi yang sedang
berlangsung di Indonesia adalah demokrasi Pancasila era Reformasi sejak runtuhnya
pemerintahan Orde Baru hingga saat ini.
Dari perjalanan panjang Indonesia melalui berbagai jenis demokrasi ini, sudah sepatutnya
kita sebagai warga negara Indonesia cerdas dalam berdemokrasi dan mampu melaksanakan
demokrasi dengan baik. pemerintah.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16697234/Makalah_demokrasi_pancasila_indonesia_PKN_

Anda mungkin juga menyukai