Disusun Oleh :
2022/2023
kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah disertasi yang berjudul 'Demokrasi Pancasila'. Penulisan
resume makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan pada Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila.
Saat saya menulis makalah ini, saya merasa masih banyak kekurangan baik dari segi teknis
penulisan maupun materi, mengingat keahlian kami. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua
pihak yang berkepentingan sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan karya ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, terutama dosen kami, yang telah memberikan
tugas dan petunjuk untuk menyelesaikan karya ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 4
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Semua negara mengakui bahwa demokrasi adalah ukuran legitimasi politik. Kehendak rakyat
merupakan fondasi terpenting dari kekuasaan pemerintahan sebagai dasar untuk membangun sistem
politik yang demokratis. Demokrasi menempatkan rakyat pada posisi penting. Negara tanpa
demokrasi disebut negara otoriter. Negara-negara otoriter masih mengklaim demokrasi. Hal ini
menunjukkan pentingnya demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejak
kemerdekaan, jalan demokrasi Indonesia mengalami pasang surut. Dari Demokrasi
Parlementer/Liberal (1950–1959), Demokrasi Terpimpin (1959–1966) dan Demokrasi Pancasila
(1967–1998). Ketiga model demokrasi ini telah menyampaikan kekayaan pengalaman masyarakat
Indonesia dalam menjalankan kehidupan berdemokrasi. Setelah reformasi demokrasi
diimplementasikan di Indonesia, semakin diakui dunia luar. Reformasi menghasilkan empat
presiden. Dari BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Demokrasi yang berlaku saat ini masih belum jelas, karena era Presiden Suharto dikenal sebagai
demokrasi Pancasila. Il Sukarno pernah mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi rakyat
Indonesia dalam bukunya Di Bawah Panji Revolusi (1965). “Apa itu demokrasi? Demokrasi adalah
'pemerintahan oleh rakyat'. Orang-orang bebas mengekspresikan pendapat mereka, mengatur,
memilih secara langsung, dan memilih pemimpin. Komisi negara bagian dibentuk oleh negara
bagian. Menerima calon perseorangan di luar jalur pemilihan atau politik independen untuk maju
dalam pemilihan kepala daerah (pilkadas) juga telah menginspirasi kehidupan demokrasi di
Indonesia. Perkembangan demokrasi juga meningkatkan partisipasi politik rakyat. Masyarakat dapat
diorganisir untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. Masyarakat dan rakyat
merasakan kebebasan sipil dan politik lagi. Orang-orang menikmati kebebasan berekspresi, mereka
menikmati kebebasan berorganisasi. Kebebasan sipil dapat dinikmati, tetapi di sisi lain, hak-hak
sekelompok orang dapat dirampas oleh kelompok orang lain. Dalam keadaan seperti ini, sebagian
orang berpendapat bahwa pelaksanaan demokrasi di Indonesia harus dijiwai oleh ideologi atau dasar
negara Republik Indonesia,
1
Pancasila sebagai sebuah konsep diungkapkan oleh Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, yang
menyampaikan pidato yang berisi usulan konsepsi falsafah dasar bangsa yang disebut Pancasila.
Konsep dalam proposal ini meliputi:
4. Bantuan sosial.
Selanjutnya, rapat Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 22 Juni
1945 mencapai konsensus nasional dan kesepakatan tentang konstitusi nasional Republik Indonesia.
Konsensus nasional yang mendasari dan mendorong Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
tertuang dalam teks Muhammad Yamin yang disebut Piagam Jakarta. Piagam Jakarta adalah hasil
kompromi berbasis negara Indonesia antara Muslim dan nasionalis yang disusun oleh sebuah komite
kecil BPUPKI, sebuah komite sembilan orang. Piagam Jakarta memiliki 5 poin dan kemudian dari 5
poin itu menjadi Pancasila.
3. Persatuan Indonesia
Piagam Jakarta ditulis dalam ejaan Republik dan ditandatangani oleh Iru. Soekarno, Mohammad
Hatta, AA Malamis, Avikoesno Choklosoyejoso, Abdulkahal Muzakir, HA Salim, Ahmad Subaljo,
Wahid Hajim, Muhammad Yamin. Ketika rancangan undang-undang disusun pada rapat kedua
BPUPKI, Piagam Jakarta dijadikan Mukadima (pembukaan). Selanjutnya pada saat pengesahan
UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah Mukadima diubah menjadi Pembukaan
UUD setelah titik awal Ketuhanan diubah. Perubahan artikel asli dibuat oleh Dr. M. Hatta menerima
usulan AA Maramis setelah berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan, Kasman
2
Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo. Membaca sejarah pergerakan nasional Indonesia,
tampaknya perubahan ini bukanlah proses dari pengesahan Piagam Jakarta hingga pembukaan UUD
1945.
Perwakilan Indonesia saat itu terbagi menjadi dua sekolah. Di satu sisi, mereka yang
mengusulkan pembentukan negara atas dasar kebangsaan, yang tidak ada hubungannya dengan
ideologi agama. Di sisi lain, mereka yang memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Menyadari
fakta bahwa Indonesia adalah negara pluralis, frasa "Penerapan hukum Islam bagi orang-orang yang
beriman" telah diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa". Hal ini terjadi setelah protes oleh
sebagian besar perwakilan Indonesia Timur non-Muslim. Ini merupakan indikasi bahwa masyarakat
Indonesia dalam semangat saling toleransi dan saling menghormati, dan bahwa kepentingan
bersama/umum di atas kepentingan individu/kolektif. Negara yang mengutamakan kepentingan
dunia. Inilah yang disebut demokrasi Pancasila.
3
BAB II
PENDAHULUAN
Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang didasarkan atas gagasan kekeluargaan dan
gotong royong untuk kepentingan rakyat banyak. Demokrasi Pancasila didasarkan pada kedaulatan
rakyat, sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Pelaksanaannya diatur dalam pasal 1
ayat 2 UUD 1945, yang menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Makna demokrasi Pancasila pada
dasarnya adalah perluasan keikutsertaan rakyat dalam berbagai kehidupan bernegara yang
ditentukan dalam perundang-undangan yang berlaku. Artinya, aspirasi masyarakat dapat
dikomunikasikan melalui lembaga negara atau organisasi politik, organisasi massa dan media politik
lainnya. Demokrasi Pancasila tidak hanya meliputi demokrasi di bidang pemerintahan, tetapi juga
telah berkembang menjadi demokrasi yang luas. Demokrasi dalam arti luas yaitu, berbagai sistem
dalam masyarakat, seperti sistem politik, ekonomi, sosial dan sebagainya.
Menurut Drs. C.S.T. Kansil, SH. Pancasila konsep demokrasi adalah perintah keempat dari
penciptaan negara Pancasila, sebagaimana tercantum dalam alinea ke 4 pembukaan UUD 1945.
Menurut Profesor R.M. Sukamto Notonagoro, istilah demokrasi Pancasila adalah yang
berpedoman pada hikmat kebijaksanaan Permusyawaratan atau perwakilan berdasarkan keyakinan
YME yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan bermanfaat bagi seluruh rakyat
Indonesia, memberikan keadilan sosial.
Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, pengertian demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber dari kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang diwujudkan dalam
Ketentuan ketentuan UUD 1945
4
4. Garis Besar Haluan Negara (GBHN)
Berdasarkan GBHN tahun 1978 dan 1983, demokrasi Pancasila merupakan tujuan pembangunan
politik di Indonesia, dan pelaksanaannya memerlukan penguatan kehidupan konstitusional
demokrasi dan tegaknya hukum
Pada dasarnya sistem demokrasi ini mirip dengan demokrasi universal tetapi ada perbedaannya, ciri ciri
demokrasi pancasila sebagai berikut:
3. menjunjung tinggi Hak asasi manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat minoritas.
Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan masalah. Ide ide yang
paling baik bagi Indonesia akan diterima, dan bukan berdasarkan suara terbanyak.
Sistem demokrasi ini mencerminkan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Prinsip dari sistem demokrasi
ini adalah:
5
9. Pemerintahan didasarkan pada hukum, sistem, konstitusi, dimana kekuasaan tertinggi berada di
tangan masyarakat
Sitem demokrasi Pancasila memiliki dua asas. Adapun asas asasnya sebagai berikut
1. Asas Kerakyatan
Maksud dari asas ini adalah agar bangsa Indonesia memiliki rasa cinta dan persatuan yang
mendasar dengan bangsanya dan untuk mewujudkan satu tujuan
2. Asas Musyawarah
Maksud dari asas ini adalah agar masyarakat Indonesia memperhatikan aspirasi dan keinginan
semua bangsa, dalam hal ini, musyawarah menjadi media untuk mempersatukan pendapat dengan
memberikan pengorbanan dan kasih sayang untuk kebahagiaan rakyat Indonesia.
Dalam demokrasi pancasila terdapat beberapa norma-norma penting yang wajib diperhatikan
,yaitu:
6
F. Cara-Cara Pengamalan Demokrasi Pancasila
1. Bidang politik – Menghargai kebebasan berpendapat, berorganisasi baik organisasi
kemasyarakatan atau agama, sosial & politik. – Melaksanakan hak pilih & hak dipilih pada
pemilu. – Menghormati kebebasan berpolitik antar sesama masyarakat .
2. Bidang agama – Kerukunan hayati umat beragama. – Menghormati kebebasan ibadah
beragama. – Kebebasan pada mengamalkan ibadah pada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bidang ekonomi – Mewujudkan perekonomian warga dari asas kekeluargaan pada bentuk
koperasi. Mewujudkan kolaborasi antara pengusa mini & penguasa besar menjadi kawan
usaha. Melaksanakan kolaborasi yg baik antara pengusaha bank & pinjaman awal.
4. Bidang keamanan – Melaksanakan piket siskamling. – Mendamaikan tetangga yg bertikai. –
Mengadakan musyawarah buat menghindari pencurian & penyalahgunaan narkoba.
5. Bidang sosial budaya Memberikan pertolongan pada masyarakat yang menerima musibah.
Bencana alam, & sebagainya.Menumbuhkan rasa solidaritas, kesetiakawanan & kepedulian
sosial bersama pemerintah dalam memberantas & mengentaskan kemiskinan.Melaksanakan
hidup gotong royong musyawarah pada aneka macam aktivitas yg tumbuh dimasyarakat
contohnya perkawinan, khitanan.Membuat rumah, memperingati Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan RI.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negara memiliki hak yang sama
untuk membuat keputusan yang mengubah hidup mereka. Demokrasi terkait erat dengan politik
dan hukum, memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi, secara langsung atau melalui
agen mereka, dalam merumuskan, mengembangkan, dan memberlakukan undang-undang.
Debat demokrasi menghadapi pertanyaan klasik, fundamental, namun tetap relevan dan
kompleks.
3.2 Saran
Seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang
demokrasi Pancasila selama masa reformasi di Indonesia karena mereka dapat membedakan
antara demokrasi Pancasila di Indonesia dan demokrasi Pancasila di negara lain.
Indonesia telah mengalami banyak bentuk demokrasi mulai dari demokrasi parlementer,
demokrasi terpimpin dan demokrasi pemerintahan orde baru. Demokrasi yang sedang
berlangsung di Indonesia adalah demokrasi Pancasila era Reformasi sejak runtuhnya
pemerintahan Orde Baru hingga saat ini.
Dari perjalanan panjang Indonesia melalui berbagai jenis demokrasi ini, sudah sepatutnya
kita sebagai warga negara Indonesia cerdas dalam berdemokrasi dan mampu melaksanakan
demokrasi dengan baik. pemerintah.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/16697234/Makalah_demokrasi_pancasila_indonesia_PKN_