Anda di halaman 1dari 20

TUGAS MATA KULIAH IRIGASI DAN DRAINASE

“Tugas TM 11. Air Bawah Tanah dan Pompa Air”

Disusun Oleh:
Sharfina Farhah Naziha (205040201111079)

Kelas: Q

Dosen Pengampu:
Ir. Endang Listyarini, MS.
Istika Nita, SP. MP

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Tugas 1. Prinsip serta Tipe Alat Pengangkut Air Bawah Tanah
1. Ember
a) Prinsip
Ember merupakan wadah yang dapat menampung sejumlah air dengan
pengambilan air menggunakan tenaga manusia. Bila permukaan air tinggi
maka cukup menggunakan ember, namun apabila permukaan air rendah
maka ember perlu dipasangkan tali pada bagian atasnya.
b) Cara Kerja
Cara kerja dari ember ini adalah dengan memasukkan seluruh bagian
ember kedalam air. Kemudian setelah ember terisi penuh dengan air, tarik
ember dengan menggunakan pegangannya (apabila permukaan air tinggi)
atau menggunakan tali yang terpasang (apabila permukaan air rendah)
c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Prinsip kerja sangat sederhana dengan tidak memerlukan
peralatan yang canggih.
2) Tidak memerlukan energi listrik dan bahan bakar
3) Biaya kerusakan alat kecil.
• Kelemahan
1) Tidak efisien dalam aspek waktu.
2) Membutuhkan energi berupa tenaga manusia yang besar.
3) Resiko bahaya tinggi apabila permukaan air dalam dan kapasitas
ember besar.
(Hadiutomo, 2012)

2. Sistem Tali dan Ember (Kontinyu)


a) Prinsip
Pada daerah pedesaan, pompa tali sangat menguntungkan dimana tidak
memerlukan tenaga yang besar. Wanita dan anak-anak dapat dengan
mudah menggunakan pompa tali tersbut untuk memperoleh air, dimana
air dapat diambil dengan pompa ini dengan kedalaman yang terbatas
yaitu 25 m.
b) Cara Kerja
Cara kerja pompa tali ini dengan menggunakan tali yang telah terhubung
dengan katrol, kemudian tali ditarik keatas sehingga ember yang berada
di atas akan turun kebawah dan terisi oleh air, kemudian Tarik kembali
katrol (tali) keatas maka ember yang telah berisikan air akan naik dan kita
dapat memperoleh airnya.
c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Kelebihan
1) Memudahkan pengambilan air dari dalam sumur, karena air
dapat langsung disalurkan ke tempat-tempat penyimpanan
melalui pipa yang telah disediakan.
2) Dapat menaikkan air dari kedalaman sekitar 25 m.
3) Wanita dan anak-anak dapat menggunakan pompa air ini.
• Kelemahan
1) Tidak dapat digunakan pada sumur yang memiliki kedalaman
lebih dari 25 m.
(Herlanti et al., 2013)

3. Pompa Piston
a) Prinsip
Pompa ini memanfaatkan Gerakan maju mundurnya piston sebagai
penggerak masuk keluarnya suatu fluida. Aplikasinya pada pompa air,
pompa minyak socker, dll.
b) Cara Kerja
Pompa piston mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak
bolak-balik didalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction
valve) ke dalam silinder dan kemudian ditekan oleh piston, sehingga
tekanan statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui
katup tekan (discharge valve).
c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Pompa piston jika pada pengoperasian tekanan tinggi memiliki
ketahanan yang jauh lebih lama jika dibandingkan dengan jenis
pompa yang lain.

• Kelemahan
1) Tidak dapat beroperasi pada tekanan tinggi.
2) Memiliki umur simpan yang lebih pendek.
3) Memiliki kurva aliran kinerja yang sangat datar.
4) Tidak cocok untuk mentransfer media yang beracun atau
ledakan.
(Mahardika et al., 2021)
4. Pompa Membran
a) Prinsip
Pompa memberan sering digunakan untuk memompa air kotor atau biasa
disebut dengan pompa kepala kucing dan dapat diunakan sebagai pompa
bahan bakar.
b) Cara Kerja
Pada pompa membrane, pembesaran dan pengecilan ruang dalam
rumpa pompa disebabkan oleh membrane yang kenyal. Seperti halnya
pompa torak, pompa membrane dapat digunakan sebagai kerja tunggal
dan kerja ganda serta dapat memberikan aliran cairan yang terputus-
putus.
c) Sketsa
d) Keunggulan dan Kelemahan
• Kelebihan
1) Efisiensi lebih tinggi.
2) Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan pancingan.
3) konstruksi dan operasinya lebih sederhana dibandingkan
dengan pompa lainnya.
• Kelemahan
1) Biaya perawatan tinggi
2) Dapat terjadi kebocoran pada pompa
3) Dapat terjadi kerusakan pada pomp ajika sistem tidak dirancang
dengan baik.
(Sukamta, 2015)

5. Pompa Sentrifugal
a) Prinsip
Sifat dari hidrolik adalah memindahkan energi pada daun atau kipas
pompa dengan dasar pembelokan atau pengubah aliran (fluid dynamics).
Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding
dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh
pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan
putaran. Pompa ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan perubahan
energi yang terjadi melalui sifat dari kedua bagian utama pompa, yaitu
impeller dan volute atau diffuse.
b) Cara Kerja
Fluida dihisap pompa melali sisa hisap, kemudian fluida yang telah
terhisap terlempar keluar impeller. Selanjutnya, fluida ditampung oleh
rumah pompa (casing) sebelum dikeluarkan ke sisi tekan (discharge).
Energi mekanis poros pompa diteruskan ke sudu-sudu impeller. Lalu
sudu tersebut memberikan gaya kinetic fluida yang mengakibatkan fluida
terlempar keluar mengisi rumah pompa. Didalam rumah pompa inilah
energi kinetic fluida diubah menjadi energi tekan.

c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Prinsip kerjanya sederhana
2) Konstruksinya kuat
3) Mempunyai banyak jenis
4) Tersedia berbagai jenis pilihan kapasitas output debit air
5) Poros motor penggerak dapat langsung disambung ke pompa
• Kelemahan
1) Kurang sesuai untuk digunakan pengerjaan zat cair kental,
terutama pada aliran volume yang kecil.
2) Dalam keadaan normal, pompa sentrifugal tidak dapat
menghisap sendiri atau tidak dapat memompakan udara
(Sukamta, 2015)

6. Pompa Impuls
a) Prinsip
Pompa hydram atau pompa air tanpa motor atau pompa impulse
merupakan suatu alat untuk mengangkat atau mengalirkan air dari tempat
yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara kontinyu dengan
menggunakan energi potensial sumber air yang akan dialirkan sebagai
daya penggerak, tanpa adanya sumber energi luar seperti energi listrik
atau energi bahan bakar minyak. Prinsip dari pompa ini ialah adanya
proses perubahan energi kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik dan
sebagai akibatnya menimbulkan efek water hammer (palu air).
b) Cara Kerja
Tekanan dinamik ditransmisikan ke tabung udara yang digunakan
sebagai penguat, tetapi pompa tidak dapat memompa semua air yang
masuk sehingga Sebagian air dipompa dan Sebagian lagi terbuang
melalui katup limbah. Pomp aini membutuhkan energi terjunan air yang
masuk ke pompa dengan ketinggian lebih dari atau sama dengan 0.7
meter. Air mengalir melalui katup limbah terbuka dengan katup
mengalami penutupan dengan sangat cepat dengan kecepatan yang
cukup. Akibatnya akan terjadi tekanan tinggi pada pompa, dimana air
dapat mengalir keluar ke tabung udara melalui katup tekan, kemudian
udara didalam pipa tersebut dikompresi hingga laju aliran menjadi nol.
Udara dalam tabung udara yang telah dikompresi tadi akan menekan air
dalam tabung terebut kemudian mengalir melalui pip delivery. Dalam
mekanisme kerja tabung udara terjadi perubahan energi kinetic menjadi
tekanan dinamis dimana berfungsi dalam hal mengurangi akselerasi dan
gesekan yang terjadi pada pompa hydram dan sebagai penguat tekanan
sehingga mampu mengangkat air ke pipa delivery secara kontinu pada
kecepatan yang seragam.
c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Memiliki beragam jenis pompa
2) Dapat bekerja secara otomatis
3) Menggunakan tenaga manusia yang sedikit (minimal)
4) Air dapat lebih cepat naik dan ditarik dari bawah ke atas tanpa
terputus
5) Tidak menggunakan arus litstrik tetapi menggunakan energi
aliran air
6) Tidak membutuhkan bahan bakar atau tenaga dari sumber lain
• Kelemahan
1) Tinggi pemompaan dibawha rasio rumus
2) Mahalnya perawatan untuk tabung udara
3) Membutuhkan aliran air yang kuat agar air dapat terangkat
keatas
4) Terkadang klep pembuangan tidak mau menutup atau naik
ataupun membuka atau turun

(Suarda, 2015)

7. Pompa Ejektor
a) Prinsip
Dapat merubah energi statis cairan menjai energi kinetis atau
kebalikannya. Kondisi vacuum yang terjadi pada ruang inlet pompa jet
diperlukan untuk menarik cairan yang dipompa kedalam ruang inlet
tersebut. Kevacuuman dihasilkan oleh aliran searah dari fluida penggerak
(actuating fluid).
b) Cara Kerja
Dalam pompa ejector ini, cairan melewati nosel venturi dan
mengembangkan hisap yang menyebabkan aliran kedua fluida akan
entrained. Dalam pompa aspirator, air mengalir melalui nosel venturi dan
mengembangkan hisap untuk menggambang di udara. Pompa ejektor
banyak digunakan untuk memompa volume besar uap dan gas pada
tekanan rendah.
c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Tidak ada bagian yang bergerak sehingga pompa dapat berumur
panjang.
2) Tidak menimbulkan suara gaduh dan mudah dioperasikan.
3) Mampu memompa cairan mengandung kotoran.
4) Sulit mengalami persumbatan.
5) Mampu bekerja pada saluran hisap yang kering.
6) Ukurannya yang kecil dan ringan.
7) Kapasitasnya uniform.
• Kelemahan
1) Mahalnya perawatan untuk tabung udara.
2) Membutuhkan aliran air yang kuat agar air dapat terangkat
keatas.
(Suryanto et al., 2017)
8. Pompa Rotor
a) Prinsip
Komponen dalam pompa ini secara garis besar terdiri sebuah rumah
pompa dengan sambungan saluran isap (suction) dan sambungan
saluran kempa (Discharge) dan didalam rumah pompa tersebut terdapat
komponen yang berputar, yang dapat berupa roda gigi (gear pumps) atau
silinder dengan sudu-sudu (sliding-vane pumps), atau ulir (Screw pumps).
Secara umum prinsip kerja rotor pumpa ialah berputarnya elemen dalam
rumah pompa menyebabkan penurunan tekanan pada saluran isap,
sehingga terjadi aliran cairan dari sumber masuk ke rumah pompa,
dimana cairan tersebut akan mengisi ruang kosong yang ditimbulkan oleh
elemen-elemen yang berputar dalam rumah pompa tersebut, cairan
terperangkap dan ikut berputar. Pada salutan kenapa terjadi pengecilan
rongga sehingga air dapat keluar.
b) Cara Kerja
Cara kerja dari pompa rotor ini ialah ketika roda gigi berputar, terjadi
penurunan tekanan pada rumah pompa sehingga cairan mengalir dan
mengisi rongga gigi. Air atau cairan yang terperangkap dalam rongga gigi
terbawa berputar kemudian dikempakan dalam saluran pengeluaran
karena pada bagian ini terjadi pengecilan rongga gigi.

c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Pompa dengan penggigian luar banyak digunakan untuk
memompa minyak pelumas atau cairan lain mempunyai sifat
pelumasan yang baik. Pompa dengan penggigian dalam dapat
digunakan untuk memompa zat cair yang mempunyai
kekentalan (viskositas) tinggi, seperti tetes, sirop dan cat.
• Kelemahan
1) Terjadinya kemacetan dan aus saat pompa digunakan maka zat
cair yang dipompa tidak boleh mengandung padatan dan tidak
bersifat korosif.
(Hasugian, 2014)

9. Pompa Coil
a) Prinsip
Pompa coil atau pompa kumparan merupakan pompa angkat rendah
yang terdiri dari tabung berbentuk kumpuaran dan dipasang pada poros
berputar yang dapat digerakkan dengan baik menggunakan mesin
ataupun digerakkan oleh binatang sehingga mampu untuk memutar poros
coil. Prinsip kerja dari pomp aini adalah menggunakan hukup skrup
Archimedes yaitu benda massa jenisnya lebih rendah dari zat cair akan
terapung keatas.
b) Cara Kerja
Cara kerja dari pomp aini ialah dengan membiarkan terbuka salah satu
ujung kumpuran pada diameter luar kumparan dengan menggulung
lainnya berakhir menjelang tengah kumparan dan keluar dalam garis
lurus dengan sumbu koil. Ujung kumparan dilengkapi dengan segel
berputar yang menekan terhadap debit pipa pompa. Saat roda kumparan
meningkat menjadi lebih tinggi. Kemudian air didalam tabung spiral
memampatkan udara diantara air dan udara saat berpindah dengan jalur
spiral tersebut baik air dan udara dikeluarkan dibawah tekanan ke atas
roda. Aliran air sampai pipa naik statis juga dipercepat oleh udara yang
terkompresi lalu melepas dan memperluas dari penyaluran diporos roda.
Efek tersebut juga membantu untuk mengangkat air ke tangki penampung,
dimana ketika kumparan yang berputar-putar melakukan pemasukan air
kedalam ujung yang terbuka berulangkali dengan kumparan yang
berputar-putar membuat air berpindah kemudian keluar melalui pipa
pembuangan.

c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Pompa ini mudah untuk dilakukan perawatan dan perbaikan
dengan biaya yang sangat rendah, dimana dimungkinkan karena
seluruh komponen yang digunakan dapat diperoleh dengan
mudah serta model dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan.
2) Dapat bekerja dengan maksimal pada alir yang mengalir cukup
deras.
• Kelemahan
1) Pomp aini hanya dapat mengangkat air pada ketinggian air yang
dangkal karena biasanya pada kolom output terdapat air dan
udara dengan persentase masing masing yaitu 50%.
(Rooswanto, 2015)

10. Pompa Rotary


a) Prinsip
Pompa rotary adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan
menggunakan prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan
selanjutnya menghisap fluida masuk. Keuntungan dari tipe ini adalah
efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari
pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk
mengeluarkan udara tersebut secara manual.
b) Cara Kerja
Cara kerja dari pompa ini adalah dengan air yang masuk melalui sisi isap
antara rotor dan idler, kemudain air bergerak diantara celah antar gigi,
bagian berbentuk bulat sabit berfungsi sebagai pemisah antara sisi isap
dan sisi buang. Setelah rumah pompa hampir dipenuhi air, maka roda gigi
membentuk susunan sedemikian sehingga daerah isap dan daerah
buang terpisah, setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah air
akan mulai keluar pada sisi buang.
c) Sketsa

d) Keunggulan dan Kelemahan


• Keunggulan
1) Efisiensi yang tinggi karena secara natural
2) Mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara
secara manual.
• Kelemahan
1) Apabila bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida
kerjanya justru dapat menyebabkan erosi pada sudu-sudu
pompa.
2) Clearence antara sudu putar dan suhu pengikutnya harus sekecil
mungkin karena sifat alami dari pompa tersebut.
3) Pompa harus berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil.
(Fajar, 2019)
TUGAS 2
BAB I
Analisis Kondisi Lahan
Aspek Irigasi dan Drainase merupakan salah satu aspek penting dalam
bidang pertanian, yang mana berperan sebagai penyedia air bagi tanaman serta
menjaga kelembaban tanah yang pastinya berguna bagi tanaman. Menurut Setiadi
et al., (2018), irigasi merupakan suatu upaya untuk pengelolaan dan penyediaan
air untuk menunjang kebutuhan pertanian. Irigasi membutuhkan biaya yang besar
baik untuk pengadaan sarana, prasarana, pengelolaan dan proses pemeliharaan.
Pengaturan dengan cara yang tepat adalah suatu kebutuhan agar pengelolaan air
irigasi dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam penerapannya, irigasi
perairan sangat membantu bidang pertanian dalam memberikan kebutuhan air
bagi tanaman yang cukup, dimana air berperan penting terhadap pertumbuhan
dan perkembangan seluruh komoditi pertanian. Sumber air bagi tanaman dapat
berasal dari tadah hujan, sungai, sumur, bahkan air bawah tanah (groundwater).
Pertanian di lahan tadah hujan merupakan usaha pertanian yang memanfaatkan
hujan sepenuhnya sebagai sumber air, dimana dengan usaha pertanian lahan
tadah hujan memiliki potensi untuk lebih produktif dengan mengelola air hujan dan
kelembaban tanah lebih efektif (Suastika, 2018). Sedangkan untuk air bawah
tanah (groundwater) merupakan air yang berasal dari air hujan yang masuk
kedalam tanah dan berada didalam batuan dalam keadaan jenuh, dimana
berdasarkan letak kedalaman jenis air tanah terdapat dua macam yaitu air tanah
dangkal (Freatis) dan air tanah dalam (artesis) (Vebrianto, 2016).
Wilayah Desa Sumberejo berada di Kecamatan Batu, Kota Batu, Malang,
Jawa Timur dengan titik koordinat 112031.143’ Bujur Timur dan 07051.371’ Lintang
Selatan. Desa Sumberejo ini memiliki luas wilayah sebesar 291.84 Ha dengan
ketinggian tempat sekitar 600 hingga 1000 DPL. Desa Sumberejo memiliki letak
letak geografis lereng/bukit, wilayah yang tinggi dan rendah karena terdapat
banyak gunung, selain itu Desa Sumberejo memiliki topografi datar (BAPPEDA
Kota Batu, 2020). Desa Sumberejo merupakan salah satu desa yang terdapat
pada Kecamatan Batu, Batu, Malang, dimana Desa ini memiliki letak yang
berdekatan dengan Balai Kota Batu. Desa Sumberejo didominasi oleh wilayah
persawahan dan hutan dimana terbagai menjadi tiga dusun, yaitu Dusun
Sumberejo, Dusun Sumbersari dan Dusun Santrean. Menurut Pemerintah Desa
Sumberejo (2019), Desa Sumberejo terletak di sebelah utara, dimana Dusun
Santrean berbatasan dengan Desa Gunungsari dari Kecamatan Bumiaji. Sebelah
selatan Desa Sumberejo berbatasan dengan Desa Pesanggrahan, sedangkan di
sebelah timur berbatasan dengan Desa Sidomulya. Kemudian bagian barat
berbatasan dengan wilayah hutan yang masih berada di Kawasan wilayah Batu.
Desa Sumberejo merupakan daerah dengan mata pencaharian utama penduduk
nya ialah sebagai petani, sehingga desa ini berpotensi sebagai desa wisata petik
sayur. Berikut merupakan dokumentasi lahan pada wilayah Desa Sumberejo.
Gambar 1. dokumentasi lahan pada wilayah Desa Sumberejo

Desa Sumberejo memiliki sumber air yang berasal sungai yang berada pada
Kawasan DAS Brantas, dimana menurut Elvi et al., (2021) sungai yang berada di
Kawasan DAS Brantas tidak layak untuk dijadikan sumber air dimana air tersebut
tidak memiliki kualitas air yang baik, berdasarkan peraturan gubernur Jawa Timur
No. 413 tahun 1987 dan peraturan pemerintah No. 82 tahun 2011. Penyebab
sumber air di Kawasan Das Berantas mengalami pencemaran air karena
banyaknya sampah organik dan limbah industri sekitar. Menurut Wirosoedarmo et
al., (2020) areal permukiman dan perindustrian menyebabkan adanya penurunan
kualitas air di DAS Brantas, dimana hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya
pembangunan irigasi di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan
negara lain sehingga dapat dibuktikan bahwa negara Indonesia kekurangan
ketersediaan air untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh sebab itu,
perlu diterapkan dan dilaksanakannya suatu sistem irigasi yang baik dimana
dengan menerapkan air bawah tanah sebagai sumber air pada lahan pertanian
sehingga ketersediaan air bagi tanaman dapat terpenuhi. Salah satu sumber air
yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian adalah air bawah tanah yang
merupakan air yang berasal dari air hujan yang masuk kedalam tanah dan berada
didalam batuan dalam keadaan jenuh. Penerapan sumber air bawah tanah ini
dapat diterapkan dengan menggunakan bantuan alat berupa pompa dimana
pompa tersebut dapat mendorong air yang berada pada bawah tanah untuk naik
keatas permukaan dan memberikan ketersediaan air bagi tanaman.
BAB II
Rekomendasi Sistem Irigasi
Air tanah dapat berupa bermacam jenis air, misalnya air dalam kondisi
kapasitas lapang, air titik layu permanen atau higrokopis, air kapiler, dimana selurh
ragam air tanah ini belum mencapai kondisi jenuh yang memenuhi seluruh pori-
pori tanah dan tetap tertahan pada posisinya. Menurut Putri & Adinegoro (2020),
kedalaman air tanah tidak sama pada setiap tempatnya tergantung pada tebal
tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.
Namun, apabila terdapat kondisi air mengalami infiltrasi serta pergerakan kebawah
atau perlokasi hingga mencapai suatu titik air itu berhenti dan tertampung maka
air tersebut dapat dikatakan sebagai air bawah tanah (groundwater) yang
merupakan air dengan letaknya ada didalam tanah serta memiliki kondisi yang
jenuh. Air bawah tanah ini berada pada akuifer, dimana ketersediaan air tanah
tersebut tidak berhubungan dengan musim, sehingga apabila terjadi musim
kemarau maka air tanah akan tetap dapat digunakan, dimana disebabkan oleh air
bawah tanah ini belum tercemar oleh limbah dipermukaan sehingga kualitas air
bawah tanah atau groundwater ini dapat dikatakan baik. Namun dibalik kelebihan
dari air bawah tanah tersebut, terdapat kelemahan yaitu membutuhkan peralatan
serta teknologi yang canggih dan mahal untuk pengaplikasian guna memperoleh
air bawah tanah yang akan digunakan kepada tanaman. Akuifer dimana sebagai
tempat tersimpannya air bawah tanah berisi material yang porus dimana berbentuk
seperti retakan batuan yang memiliki ruangan pori dan daya hantar air, serta
material yang terdapat pada akuifer itu beragam seperti kerikil, pasir, batu gamping
dan yang lain sebagainya yang dapat mempengaruhi karakterisitk akuifer. Menurut
Lusi et al., (2020) menyatakan bahwa semakin banyaknya pori maka akan
berpengaruh pada ruangan pori atau daya tamping air dan daya hantar airnya
yang berupa permeabilitas.
Dalam upaya untuk memperoleh air bawah tanah dapat dilakukan
pengeboran air tanah di akuifer, dimana kegiatan ini meurpakan pemilihan terakhir
dalam penyediaan air bersih tanpa adanya kontaminasi dari suatu zat yang mana
bermanfaat bagi tanaman. Setelah dilakukannya pengeboran air bawah tanah,
akan membutuhkan suatu teknologi yang dinamakan pompa air yang berfungsi
untuk mendorong air untuk naik keatas permukaan. Pompa air merupakan suatu
alat yang berfungsi untuk mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetic (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mendorong suatu cairan (air) untuk berada pada suatu wilayah yang lebih tinggi
dimana berada pada wilayah tersedianya air bagi tanaman guna mencukupi
kebutuhan air tanaman (Yana et al., 2017). Selain digunakan dalam bidang
pertanian, pompa air ini juga sering digunakan dalam aspek wilayah non-pertanian
yaitu kebutuhan air untuk bidang peternakan dan perikanan (Kasmir, 2019). Dalam
penggunaan pompa air ini membutuhkan energi listrik untuk pengoperasiannya.
Dalam kegiatan memperbaiki sumber air pada wilayah Desa Sumberejo di
Kecamatan Batu akan menggunakan sistem irigasi yaitu sistem irigasi tetes
dengan menggunakan pompa air dengan peletakan pompa serta aliran
menggunakan jarak jauh. Irigasi tetes dengan perpompaan merupakan sistem
irigasi tetes dengan menggunakan pompa air yang sistem pendistribusiannya
melalui saluran terbuka maupun tertutup dengan pompa yang akan digunakan
memiliki spesifikasi bertipe sentrifugal yaitu pengerak diesel dengan estimasi daya
dorong sebesar 30 meter dan diameter pompa 4 inchi. Irigasi perpompaan ini
mencakup tiga komponen utama yaitu pompa air beserta bagan-bagan yang
melengkapi, bak penampung sebagai reservoir untuk mendekatkan jarak dari
sumber air ke arah lahan pertanian, serta jaringan distribusi yang terdiri dari dua
macam yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup (BPPSDMP, 2019). Guna
mencegah terjadinya kerusakan pada pompa air yang akan digunakan maka
dalam pelaksanaannya pompa air akan diletakkan dekat dengan bak penampung.
Letak pompa air dan bak penampung berdampingan pada rumah pompa air,
kemudian dari bak penampung air, air yang dibutuhkan oleh tanaman akan
disalurkan sesuai dengan kebutuhannya. Antisipasi panas dan hujan diberi atap
seng seluas lokasi yang terselesaikan. Berikutnya pemasangan mesin pompa
yang telah sesuai kebutuhan masyarakat petani tentunya dapat terselesaikan
(Nurdin et al., 2017). Berikut merupakan gambaran dari pompa air serta bak
penampung yang akan digunakan.

Gambar 2. Bak Penampung

Gambar 3. Pompa Air Sentrifugal

Dalam penyaluran air bawah tanah yang berasal dari bak penampung menuju
areal lahan dapat menggunakan saluran terbuka dan tertutup dimana saluran
terbuka merupakan sistem aliran dengan permukaan airnya dipengaruhi dengan
udara luar (atmosfir) sedangkan saluran tertutup merupakan sistem aliran dengan
permukaan airnya tidak terpengaruh oleh adanya udara luar (Atmosfir). Berikut
merupakan gambaran saluran terbuka dan tertutup yang akan diterapkan pada
sistem irigasi pemompaan:
Gambar 4. Saluran Terbuka

Gambar 5. Saluran Tertutup

Pembangunan sistem irigasi pemompaan diperlukan pengetahuan mengenai


kapasitas debit, dimana menurut Wardianto (2018) penerapan pompa air dengan
kapasitas debit yang sesuai yaitu berkisar 35 liter per menit, dengan tenaga mesin
yang dibutuhkan untuk mencapai performa tersebut dapat diperkirakan mencapai
30 PK. Pengoperasian mesin pompa secara kontinyu digunakan hingga 10 jam,
sedangkan dalam pemakaiannya kebutuhan solar hanya berkisar 8 liter.
Berdasarkan fungsinya, sistematika kerja dari penggunaan pompa air sudah
berhasil dilakukan yaitu air yang dilakukan pemompaan dari hasil pemboran
dialirkan menuju saluran irigasi pertanian. Menurut, dalam pemberian air melalui
irigasi tetes maka akan berkaitan dengan perhitungan debit namun jika dilihat
bahwa irigasi jumlah tetesan dalam irigasi tetes, memiliki nilai debit yang relative
kecil per detiknya (Muhardiono et al., 2020).
BAB III
Pembahasan Hasil Rancangan Sistem Irigasi
Berdasarkan pembahasan rekomendasi sistem penyaluran air yang akan
diterapkan pada lahan di Desa Sumberejo, diputuskan dengan menerapkan
pengunaan pompa air yang digabungkan dengan sistem irigasi tetes. Penerapan
sistem irigasi tetes dengan penambahan pompa air ini secara umum
membutuhkan biaya yang lebih mahal untuk mempunyai dan melengkapi alat dan
perlengkapan, dimana terdiri dari unit pompa air yang berfungsi untuk pendorong
air naik ke permukaan guna memasok ketersediaan air, bak penampungan untuk
menampung air dari air air bawah tanah tersebut atas bantuan pompa air, jaringan
saluran yang terdiri dari saluran terbuka dan tertutup, serta jaringan pipa dengan
diameter yang kecil dan pengeluaran air yang disebut pemancar “emiter” yang
mengeluarkan air hanya beberapa liter per jam. Berikut merupakan gambaran atau
sketsa sistem pemompaan dengan irigasi tetes:

Gambar 6. Sketsa sistem pemompaan dengan irigasi tetes

Dalam merancang, membentuk serta mengelola sistem irigasi dengan adanya


pompa air terdapat pemilihan komponen irigasi yang akan diterapkan diantaranya
yaitu seperti pompa dan tenaga kerjanya, emitter serta jaringannya yang termasuk
kedalam aspek penting dalam sistem ini dimana berperan sebagai penyalur air
hasil pengambilan air bawah tanah yang dapat dilakukan penyaluran dengan debit
yang rendah dan tekanan mendekati tekanan mendekati tekanan atmosfer secara
kontinu. Kemudian terdapat lateral yang berfungsi sebagai pipa tempat emitter
berada. Bahan yang digunakan sebagai lateral biasanya terbuat dari pipa PVC
atau PE dengan ukuran diameter yaitu ½ inci – 2 ½ inci, kemudian pipa sub utama
atau Manifold yang merupakan bagian pipa yang mendistribusikan air selanjutnya
ke pipa-pipa lateral. Pipa sub utama atau manifold biasanya dari bahan pipa PVC
dengan diameter 2 inci – 3 inci. Pipa utama merupakan komponen yang
menyalurkan air dari sumber air ke pipa-pipa distribusi dalam jaringan. Bahan pipa
utama biasanya dipilih dari pipa PVC atau paduan antara semen dan asbes.
Ukuran pipa utama biasanya berdiameter antara 7,5 – 25 cm. Pipa utama dapat
dipasang di atas atau di bawah permukaan tanah. Komponen pendukung, terdiri
dari katup-katup, saringan, pengatur tekanan, pengatur debit, tangki bahan kimia,
sistem pengontrol dan lainlain. (Udiana et al., 2014). Kemudian saluran pipa yang
berperan sebagai saluran terbuka dan tertutup sebagai jalur pemberian
ketersediaan air yang berasal dari bak penampung menuju lahan
pertanian.Kemudian bak penampung guna menampung air hasil pompa air bawah
tanah tersebut. Serta pompa air dan tenaga penggerak yang berperan dalam hal
memberikan ketersediaan air bagi tanaman dimana sumber penggerak dari pompa
air ini adalah radiasi sinar matahari. Penyataan tersebut didukung oleh Apribowo
et al., (2017), bahwa salah satu kemajuan teknologi yaitu dengan memanfaatkan
teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang digunakan untuk sumber
energi penggerak pada pompa yang mana merupakan alternatif yang baik guna
mengurangi penggunaan BBM ataupun minyak.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
4. 1 Kesimpulan
Kegiatan budidaya suatu komoditas tidak lepas dari yang namanya
permasalahan serta kendala, yang mana terdapat beberapa permasalahan
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan serta hasil produksi tanaman,
salah satunya adalah sumber air yang tidak baik bagi tanaman serta
penerapan pemberian air (menggunakan sistem irigasi) belum
direalisasikan dengan baik sehingga dapat menghambat proses
ketersediaan unsur bagi tanaman. Sehingga berdasarkan permasalahan
tersebut dapat dilakukan penerapan sistem irigasi dengan menggunakan
sumber air yang berasal dari air bawah tanah atau groundwater yang mana
air bawah tanah ini memiliki kriteria yang baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Pemberian air bawah tanah kepada tanaman
dapat dilakukan dengan menerapkan sistem irigasi tetes dengan bantuan
pompa air dan tenaga penggerak yang mana dapat memberikan
ketersediaan sumber air yang mengandung unsur-unsur yang baik dan
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
4. 2 Saran
Dalam hal merencanakan penerapan sistem irigasi dengan pompa air
perlu dilakukan pemikiran dan pemahaman yang luas sehingga ketika
sudah menjalankan sistem irigasi yang dipilih tidak menimbulkan
kegagalan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Apribowo, B, H, C., T, Endah, S., M, Anwar. 2017. Prototype Sistem Pompa Air
Tenaga Surya Untuk Meningkatkan Produktivitas Hasil Pertanian. ADIMAS,
21(2), 97-101
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manuia Pertanian. 2019.
Mengatasi Kekurangan Air Irigasi di Musim Kemarau Dilahan Pertanian.
Online. http://cybex.pertanian.go.id/artikel/74530/mengatasi-kekurangan-
air-irigasi-di-musim-kemarau-dilahan-pertanian/. Diakses Pada Tanggal 15
Mei 2022
Fajar, A, K. 2019. Pengoperasian dan Perawatan Cargo Gear Pump Untuk
Memperlancar Bongkar Muatan Kapal MT. Pelumin Satu di PT. Pelayaran
Umum Indonesia. Karya Tulis
Hadiutomo, K. 2012. Mekanisasi Pertanian. Bogor: PT. Penerbit IPB Press
Hasugian, P, D, F. 2014. Analisa Lamanya Waktu Block Rotor Yang Aman Pada
Motor Induksi Rotor Sangkar. Tugas Akhir [Skripsi]. Departemen Teknik
Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Herlanti, Y., T, M, Lestari., Donny. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 Sekolah
Dasar Semester Kedua. Medan: Yudhistira
Kasmir, K. 2019. Analisis Pemanfaatan Pompa Air untuk Irigasi di Desa Rato
Kecamatan Bolo Kabupaten Bima (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Mataram).
Lusi, I., Nugraheni., A, Salsabila. 2020. Pengantar Hidrologi. Lampung: LPPM
UNILA IR
Mahardika, M., A, Sudiarso., G, S, Prihandana. 2021. Perencangan dan
Manufaktur Pompa Sentrifugal. Yogyakarta: UGM Press
Muhardiono, I., B, Kartiwa., A, Hamdani., N, Heryani. 2020. Optimasi Jaringan
Irigasi Perpipaan Berdasarkan Karakteristik Hidraulis dan Biaya di
pertanian Lahan Kering. Jurnal Irigsi, 15(2),109-120
Nurdin, H., Hasanuddin, H., & Irzal, I. 2017. Optimalisasi Pemanfaatan Mesin
Pompa untuk Mensuplai Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan di Nagari
Sumani. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPM
UNIMED 2017, 104-109.
Putri, M, A., Y, Adinegoro. 2020. Mekanika Tanah I. Jakarta: Yayasan Kita Menulis
Rooswanto, A. 2015. Debit Hasil Pompa Coil dengan Diameter Selang 1 Inci dan
Panjang Selang 27 Meter. Skripsi. Program Studi Teknik Mesin, Jurusan
Teknik Mesin. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta.
Setiadi, D., M, N, A, Muhaemin. 2018. Penerapan Internet of Things (IoT) Pada
Sistem Monitoring Irigasi (Smart Irigasi). Jurnal Infotronik, 3(2),95-102
Suarda, W, I. 2015. Pompa dan Kompresor Bagian I: Pompa. Jurusan Teknik
Mesin, Fakultas Teknik. Universitas Udayana. Bali
Suastika, W, I. 2018. Proposal Penelitian: Sistem Pengelolaan Lahan Tadah Hujan
Mendukung Pengembangan Kawasan Pangan dan Hortikultura. Balai
Penelitian Tanah, Kementerian Pertanian
Sukamta. 2015. Pompa Reciprocating.
http://sukamta.staff.umy.ac.id/files/2015/04/POMPA-
RESIPROKATING.pdf. Diakses pada 5 Mei 2021.
Suryanto., A, Rahman., A, Muchtar., A, R, A, Guimara. 2017. Analisis Tingkat
Evakuman Pada Ejektor Terhadap Fungsi Pompa dan Pemanas. SINERGI,
2(15), 109-119
Udiana, I. M., Bunganaen, W., & Padja, R. A. P. 2014. Perencanaan Sistem Irigasi
Tetes (drip irrigation) di Desa Besmarak Kabupaten Kupang. Jurnal Teknik
Sipil, 3(1), 63-74.
Vebrianto, S. 2016. Eskplorasi Metode Geolistrik: Resistivitas, Polarisasi
Terinduksi, dan Potensial Diri. Malang: UB Press
Wardianto, D. 2018. Peningkatan Umur Bearing Pada Pompa Centrifugal Dengan
Optimasi Penggunaan Anggular Contact Ball Bearing. Menara Journal, 12
(5), 19-28
Wirosoedarmo,R. Haji,S.Zulfikar,F. 2020. Analisa Perubahan Tata Guna Lahan
dan Pengaruhnya Terhadap Pencemaran di Brantas Hulu, Kota Batu, Jawa
Timur. Jurnal Sumberdaya Alam Dan Lingkungan. 2(1),33-39.
Yana, K, L., Dantes K, R., Wigraha, N, A. 2017. Rancang Bangun Mesin Pompa
Air Dengan Sistem Recharging. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Undiksha,
5(2),110-118

Anda mungkin juga menyukai