Disusun Oleh:
Sharfina Farhah Naziha (205040201111079)
Kelas: Q
Dosen Pengampu:
Ir. Endang Listyarini, MS.
Istika Nita, SP. MP
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Tugas 1. Prinsip serta Tipe Alat Pengangkut Air Bawah Tanah
1. Ember
a) Prinsip
Ember merupakan wadah yang dapat menampung sejumlah air dengan
pengambilan air menggunakan tenaga manusia. Bila permukaan air tinggi
maka cukup menggunakan ember, namun apabila permukaan air rendah
maka ember perlu dipasangkan tali pada bagian atasnya.
b) Cara Kerja
Cara kerja dari ember ini adalah dengan memasukkan seluruh bagian
ember kedalam air. Kemudian setelah ember terisi penuh dengan air, tarik
ember dengan menggunakan pegangannya (apabila permukaan air tinggi)
atau menggunakan tali yang terpasang (apabila permukaan air rendah)
c) Sketsa
3. Pompa Piston
a) Prinsip
Pompa ini memanfaatkan Gerakan maju mundurnya piston sebagai
penggerak masuk keluarnya suatu fluida. Aplikasinya pada pompa air,
pompa minyak socker, dll.
b) Cara Kerja
Pompa piston mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak
bolak-balik didalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction
valve) ke dalam silinder dan kemudian ditekan oleh piston, sehingga
tekanan statis fluida naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar melalui
katup tekan (discharge valve).
c) Sketsa
• Kelemahan
1) Tidak dapat beroperasi pada tekanan tinggi.
2) Memiliki umur simpan yang lebih pendek.
3) Memiliki kurva aliran kinerja yang sangat datar.
4) Tidak cocok untuk mentransfer media yang beracun atau
ledakan.
(Mahardika et al., 2021)
4. Pompa Membran
a) Prinsip
Pompa memberan sering digunakan untuk memompa air kotor atau biasa
disebut dengan pompa kepala kucing dan dapat diunakan sebagai pompa
bahan bakar.
b) Cara Kerja
Pada pompa membrane, pembesaran dan pengecilan ruang dalam
rumpa pompa disebabkan oleh membrane yang kenyal. Seperti halnya
pompa torak, pompa membrane dapat digunakan sebagai kerja tunggal
dan kerja ganda serta dapat memberikan aliran cairan yang terputus-
putus.
c) Sketsa
d) Keunggulan dan Kelemahan
• Kelebihan
1) Efisiensi lebih tinggi.
2) Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan pancingan.
3) konstruksi dan operasinya lebih sederhana dibandingkan
dengan pompa lainnya.
• Kelemahan
1) Biaya perawatan tinggi
2) Dapat terjadi kebocoran pada pompa
3) Dapat terjadi kerusakan pada pomp ajika sistem tidak dirancang
dengan baik.
(Sukamta, 2015)
5. Pompa Sentrifugal
a) Prinsip
Sifat dari hidrolik adalah memindahkan energi pada daun atau kipas
pompa dengan dasar pembelokan atau pengubah aliran (fluid dynamics).
Kapasitas yang dihasilkan oleh pompa sentrifugal adalah sebanding
dengan putaran, sedangkan total head (tekanan) yang dihasilkan oleh
pompa sentrifugal adalah sebanding dengan pangkat dua dari kecepatan
putaran. Pompa ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan perubahan
energi yang terjadi melalui sifat dari kedua bagian utama pompa, yaitu
impeller dan volute atau diffuse.
b) Cara Kerja
Fluida dihisap pompa melali sisa hisap, kemudian fluida yang telah
terhisap terlempar keluar impeller. Selanjutnya, fluida ditampung oleh
rumah pompa (casing) sebelum dikeluarkan ke sisi tekan (discharge).
Energi mekanis poros pompa diteruskan ke sudu-sudu impeller. Lalu
sudu tersebut memberikan gaya kinetic fluida yang mengakibatkan fluida
terlempar keluar mengisi rumah pompa. Didalam rumah pompa inilah
energi kinetic fluida diubah menjadi energi tekan.
c) Sketsa
6. Pompa Impuls
a) Prinsip
Pompa hydram atau pompa air tanpa motor atau pompa impulse
merupakan suatu alat untuk mengangkat atau mengalirkan air dari tempat
yang rendah ke tempat yang lebih tinggi secara kontinyu dengan
menggunakan energi potensial sumber air yang akan dialirkan sebagai
daya penggerak, tanpa adanya sumber energi luar seperti energi listrik
atau energi bahan bakar minyak. Prinsip dari pompa ini ialah adanya
proses perubahan energi kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik dan
sebagai akibatnya menimbulkan efek water hammer (palu air).
b) Cara Kerja
Tekanan dinamik ditransmisikan ke tabung udara yang digunakan
sebagai penguat, tetapi pompa tidak dapat memompa semua air yang
masuk sehingga Sebagian air dipompa dan Sebagian lagi terbuang
melalui katup limbah. Pomp aini membutuhkan energi terjunan air yang
masuk ke pompa dengan ketinggian lebih dari atau sama dengan 0.7
meter. Air mengalir melalui katup limbah terbuka dengan katup
mengalami penutupan dengan sangat cepat dengan kecepatan yang
cukup. Akibatnya akan terjadi tekanan tinggi pada pompa, dimana air
dapat mengalir keluar ke tabung udara melalui katup tekan, kemudian
udara didalam pipa tersebut dikompresi hingga laju aliran menjadi nol.
Udara dalam tabung udara yang telah dikompresi tadi akan menekan air
dalam tabung terebut kemudian mengalir melalui pip delivery. Dalam
mekanisme kerja tabung udara terjadi perubahan energi kinetic menjadi
tekanan dinamis dimana berfungsi dalam hal mengurangi akselerasi dan
gesekan yang terjadi pada pompa hydram dan sebagai penguat tekanan
sehingga mampu mengangkat air ke pipa delivery secara kontinu pada
kecepatan yang seragam.
c) Sketsa
(Suarda, 2015)
7. Pompa Ejektor
a) Prinsip
Dapat merubah energi statis cairan menjai energi kinetis atau
kebalikannya. Kondisi vacuum yang terjadi pada ruang inlet pompa jet
diperlukan untuk menarik cairan yang dipompa kedalam ruang inlet
tersebut. Kevacuuman dihasilkan oleh aliran searah dari fluida penggerak
(actuating fluid).
b) Cara Kerja
Dalam pompa ejector ini, cairan melewati nosel venturi dan
mengembangkan hisap yang menyebabkan aliran kedua fluida akan
entrained. Dalam pompa aspirator, air mengalir melalui nosel venturi dan
mengembangkan hisap untuk menggambang di udara. Pompa ejektor
banyak digunakan untuk memompa volume besar uap dan gas pada
tekanan rendah.
c) Sketsa
c) Sketsa
9. Pompa Coil
a) Prinsip
Pompa coil atau pompa kumparan merupakan pompa angkat rendah
yang terdiri dari tabung berbentuk kumpuaran dan dipasang pada poros
berputar yang dapat digerakkan dengan baik menggunakan mesin
ataupun digerakkan oleh binatang sehingga mampu untuk memutar poros
coil. Prinsip kerja dari pomp aini adalah menggunakan hukup skrup
Archimedes yaitu benda massa jenisnya lebih rendah dari zat cair akan
terapung keatas.
b) Cara Kerja
Cara kerja dari pomp aini ialah dengan membiarkan terbuka salah satu
ujung kumpuran pada diameter luar kumparan dengan menggulung
lainnya berakhir menjelang tengah kumparan dan keluar dalam garis
lurus dengan sumbu koil. Ujung kumparan dilengkapi dengan segel
berputar yang menekan terhadap debit pipa pompa. Saat roda kumparan
meningkat menjadi lebih tinggi. Kemudian air didalam tabung spiral
memampatkan udara diantara air dan udara saat berpindah dengan jalur
spiral tersebut baik air dan udara dikeluarkan dibawah tekanan ke atas
roda. Aliran air sampai pipa naik statis juga dipercepat oleh udara yang
terkompresi lalu melepas dan memperluas dari penyaluran diporos roda.
Efek tersebut juga membantu untuk mengangkat air ke tangki penampung,
dimana ketika kumparan yang berputar-putar melakukan pemasukan air
kedalam ujung yang terbuka berulangkali dengan kumparan yang
berputar-putar membuat air berpindah kemudian keluar melalui pipa
pembuangan.
c) Sketsa
Desa Sumberejo memiliki sumber air yang berasal sungai yang berada pada
Kawasan DAS Brantas, dimana menurut Elvi et al., (2021) sungai yang berada di
Kawasan DAS Brantas tidak layak untuk dijadikan sumber air dimana air tersebut
tidak memiliki kualitas air yang baik, berdasarkan peraturan gubernur Jawa Timur
No. 413 tahun 1987 dan peraturan pemerintah No. 82 tahun 2011. Penyebab
sumber air di Kawasan Das Berantas mengalami pencemaran air karena
banyaknya sampah organik dan limbah industri sekitar. Menurut Wirosoedarmo et
al., (2020) areal permukiman dan perindustrian menyebabkan adanya penurunan
kualitas air di DAS Brantas, dimana hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya
pembangunan irigasi di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan
negara lain sehingga dapat dibuktikan bahwa negara Indonesia kekurangan
ketersediaan air untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh sebab itu,
perlu diterapkan dan dilaksanakannya suatu sistem irigasi yang baik dimana
dengan menerapkan air bawah tanah sebagai sumber air pada lahan pertanian
sehingga ketersediaan air bagi tanaman dapat terpenuhi. Salah satu sumber air
yang dapat diterapkan dalam bidang pertanian adalah air bawah tanah yang
merupakan air yang berasal dari air hujan yang masuk kedalam tanah dan berada
didalam batuan dalam keadaan jenuh. Penerapan sumber air bawah tanah ini
dapat diterapkan dengan menggunakan bantuan alat berupa pompa dimana
pompa tersebut dapat mendorong air yang berada pada bawah tanah untuk naik
keatas permukaan dan memberikan ketersediaan air bagi tanaman.
BAB II
Rekomendasi Sistem Irigasi
Air tanah dapat berupa bermacam jenis air, misalnya air dalam kondisi
kapasitas lapang, air titik layu permanen atau higrokopis, air kapiler, dimana selurh
ragam air tanah ini belum mencapai kondisi jenuh yang memenuhi seluruh pori-
pori tanah dan tetap tertahan pada posisinya. Menurut Putri & Adinegoro (2020),
kedalaman air tanah tidak sama pada setiap tempatnya tergantung pada tebal
tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.
Namun, apabila terdapat kondisi air mengalami infiltrasi serta pergerakan kebawah
atau perlokasi hingga mencapai suatu titik air itu berhenti dan tertampung maka
air tersebut dapat dikatakan sebagai air bawah tanah (groundwater) yang
merupakan air dengan letaknya ada didalam tanah serta memiliki kondisi yang
jenuh. Air bawah tanah ini berada pada akuifer, dimana ketersediaan air tanah
tersebut tidak berhubungan dengan musim, sehingga apabila terjadi musim
kemarau maka air tanah akan tetap dapat digunakan, dimana disebabkan oleh air
bawah tanah ini belum tercemar oleh limbah dipermukaan sehingga kualitas air
bawah tanah atau groundwater ini dapat dikatakan baik. Namun dibalik kelebihan
dari air bawah tanah tersebut, terdapat kelemahan yaitu membutuhkan peralatan
serta teknologi yang canggih dan mahal untuk pengaplikasian guna memperoleh
air bawah tanah yang akan digunakan kepada tanaman. Akuifer dimana sebagai
tempat tersimpannya air bawah tanah berisi material yang porus dimana berbentuk
seperti retakan batuan yang memiliki ruangan pori dan daya hantar air, serta
material yang terdapat pada akuifer itu beragam seperti kerikil, pasir, batu gamping
dan yang lain sebagainya yang dapat mempengaruhi karakterisitk akuifer. Menurut
Lusi et al., (2020) menyatakan bahwa semakin banyaknya pori maka akan
berpengaruh pada ruangan pori atau daya tamping air dan daya hantar airnya
yang berupa permeabilitas.
Dalam upaya untuk memperoleh air bawah tanah dapat dilakukan
pengeboran air tanah di akuifer, dimana kegiatan ini meurpakan pemilihan terakhir
dalam penyediaan air bersih tanpa adanya kontaminasi dari suatu zat yang mana
bermanfaat bagi tanaman. Setelah dilakukannya pengeboran air bawah tanah,
akan membutuhkan suatu teknologi yang dinamakan pompa air yang berfungsi
untuk mendorong air untuk naik keatas permukaan. Pompa air merupakan suatu
alat yang berfungsi untuk mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga
(penggerak) menjadi tenaga kinetic (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk
mendorong suatu cairan (air) untuk berada pada suatu wilayah yang lebih tinggi
dimana berada pada wilayah tersedianya air bagi tanaman guna mencukupi
kebutuhan air tanaman (Yana et al., 2017). Selain digunakan dalam bidang
pertanian, pompa air ini juga sering digunakan dalam aspek wilayah non-pertanian
yaitu kebutuhan air untuk bidang peternakan dan perikanan (Kasmir, 2019). Dalam
penggunaan pompa air ini membutuhkan energi listrik untuk pengoperasiannya.
Dalam kegiatan memperbaiki sumber air pada wilayah Desa Sumberejo di
Kecamatan Batu akan menggunakan sistem irigasi yaitu sistem irigasi tetes
dengan menggunakan pompa air dengan peletakan pompa serta aliran
menggunakan jarak jauh. Irigasi tetes dengan perpompaan merupakan sistem
irigasi tetes dengan menggunakan pompa air yang sistem pendistribusiannya
melalui saluran terbuka maupun tertutup dengan pompa yang akan digunakan
memiliki spesifikasi bertipe sentrifugal yaitu pengerak diesel dengan estimasi daya
dorong sebesar 30 meter dan diameter pompa 4 inchi. Irigasi perpompaan ini
mencakup tiga komponen utama yaitu pompa air beserta bagan-bagan yang
melengkapi, bak penampung sebagai reservoir untuk mendekatkan jarak dari
sumber air ke arah lahan pertanian, serta jaringan distribusi yang terdiri dari dua
macam yaitu saluran terbuka dan saluran tertutup (BPPSDMP, 2019). Guna
mencegah terjadinya kerusakan pada pompa air yang akan digunakan maka
dalam pelaksanaannya pompa air akan diletakkan dekat dengan bak penampung.
Letak pompa air dan bak penampung berdampingan pada rumah pompa air,
kemudian dari bak penampung air, air yang dibutuhkan oleh tanaman akan
disalurkan sesuai dengan kebutuhannya. Antisipasi panas dan hujan diberi atap
seng seluas lokasi yang terselesaikan. Berikutnya pemasangan mesin pompa
yang telah sesuai kebutuhan masyarakat petani tentunya dapat terselesaikan
(Nurdin et al., 2017). Berikut merupakan gambaran dari pompa air serta bak
penampung yang akan digunakan.
Dalam penyaluran air bawah tanah yang berasal dari bak penampung menuju
areal lahan dapat menggunakan saluran terbuka dan tertutup dimana saluran
terbuka merupakan sistem aliran dengan permukaan airnya dipengaruhi dengan
udara luar (atmosfir) sedangkan saluran tertutup merupakan sistem aliran dengan
permukaan airnya tidak terpengaruh oleh adanya udara luar (Atmosfir). Berikut
merupakan gambaran saluran terbuka dan tertutup yang akan diterapkan pada
sistem irigasi pemompaan:
Gambar 4. Saluran Terbuka