Anda di halaman 1dari 5

Bagaimana Cara Menilai Kinerja Suatu Bangunan Utama Irigasi?

Air, sumber-sumber air serta bangunan-bangunannya harus dilindungi, diamankan, dipertahankan serta
dijaga kelestariannya supaya dapat memenuhi fungsinya. Pengelolaan air dari hulu (upstream) sampai
ke hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu prasarana irigasi
tersebut adalah bangunan utama irigasi. Dulu kita pernah belajar bersama mengenai apa itu bangunan
utama irigasi (bagi yang belum membaca, silahkan klik link
berikut: https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/303/mengenal-bangunan-irigasi-bangunan-utama),
sekarang kita coba cari tahu yuk bagaimana cara menilai kinerja bangunan tersebut?  Kok harus dinilai?

Prasarana/aset irigasi akan mengalami penurunan fungsi seiring bertambahnya umur bangunan maupun
faktor lain seperti bencana atau bahkan ulah manusia. Oleh sebab itu evaluasi terhadap kinerja
bangunan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi dari bangunan tersebut. Hasil dari penilaian dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan program tindak lanjut baik itu rehabilitasi ataupun pemeliharaan
rutin dan berkala.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menilai kondisi bangunan di lapangan berdasarkan parameter dan
kriteria seperti dalam Peraturan Menteri PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan
Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Kondisi bangunan dikategorikan empat kondisi yakni:

1. Kondisi baik sekali (90-100%)

2. Kondisi baik (80-<90%)

3. Kondisi sedang (60-<80%)

4. Kondisi jelek (<60%)

Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk menilai suatu bangunan utama adalah sebagai
berikut:

1. Kondisi mercu dan tubuh bendung

2. Kondisi sayap hulu dan hilir

3. Kondisi lantai bendung hulu dan hilir

4. Kondisi tanggul penutup hulu dan hilir

5. Kondisi Jembatan diatas mercu maupun jembatan pelayanan

6. Kondisi Papan operasi


7. Kondisi Mistar ukur

8. Kondisi Pagar pengaman

9. Kondisi pintu-pintu bendung baik pintu pengambilan maupun pintu penguras

10. Kondisi Kantong lumpur dan pintu pengurasnya

Masing-masing parameter tersebut memiliki bobot penilaian yang akan berpengaruh pada nilai total
dari suatu bangunan utama. Adapun bobot tersebut seperti yang tercantum dalam Tabel 1 di bawah.
Tabel 1. Parameter dan Bobot Penilaian Bangunan Utama

Sumber:

1. Peraturan Menteri PUPR Nomor 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi. (f-sda)

Anda mungkin juga menyukai