Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketahanan pangan nasional adalah kondisi terpenuhinya ketersediaan
kebutuhan bahan pangan bagi masyarakat yang baik, cukup, merata, aman,
dan terjangkau. Beberapa alasan yang mendasari pentingnya ketahanan
pangan bagi negara yaitu ketahanan pangan merupakan syarat utama
terpenuhinya hak asasi dalam pemenuhan kebutuhan pangan bagi setiap
penduduk. Sehingga, ketahanan pangan merupakan basis bagi ketahanan
ekonomi maupun ketahanan nasional. Salah satu usaha untuk mewujudkan
ketahanan pangan tersebut yaitu dengan mewujudkan swasembada beras
dimana peningkatan produksi padi sangat diperlukan. Untuk meningkatkan
produksi padi diperlukan infrastruktur yang memadai diantaranya adalah
sistem irigasi yang handal. Sistem pengolahan air irigasi yang efektif dan
efisien sangat mempengaruhi hasil produksi pertanian yang maksimal dalam
rangka memenuhi ketahanan pangan nasional.
Selain pengolahan air hasil produksi pertanian juga dipengaruhi oleh
ketersediaan air irigasi yang ada. Meskipun jumlah ketersediaan air
mencukupi, namun bila distribusi air tidak terjaga maka dapat menyebabkan
air tidak dapat mencukupi seluruh areal yang direncanakan.
Dengan keadaan tersebut, maka diperlukan evaluasi kinerja sistem
irigasi sehingga dapat diketahui kinerja sistem irigasi yang mempunyai status
dimana mencakup petani pengguna air, dokumentasi,produktivitas tanam,
organisasi personalia, sarana penunjang serta prasarana fisik. Evaluasi kinerja
sistem irigasi mengacu pada Permen PUPR No.12/PRT /M/2015 tentang
Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringn Irigasi yang dikombinasi dengan sistem
jaringan irigasi subak.
B. Identifikasi Masalah
Pada evaluasi kinerja sistem irigasi yang dilakukan di daerah irigasi
Tegalduren ini merupakan upaya untuk menjaga dan mengamankan jaringan
irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik, sehingga apabila terjadi
kerusakan dalam menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan secara optimal.
Seiring berjalannya waktu, masalah yang seringkali dijumpai yaitu
kekurangan air dimana jumlah air tidak sesuai dengan kebutuhan air di petak-
petak sawah terutama pada saat musim kemarau. Hal utama yang perlu
diketahui adalah kinerja sistem irigasi. Berkaitan dengan hal tersebut,
penilaian kinerja sistem irigasi sangat dibutuhkan untuk menilai aspek atau
komponen yang belum optimal pada daerah irigasi Tegalduren. Dalam kinerja
sistem irigasi yang dinilai ini didasarkan pada penelusuran ke tempat daerah
irigasi Tegalduren yang aspek kinerjanya sesuai dengan Permen PUPR
No.12/PRT/M/2015 berisi pedoman eksploitasi dan pemeliharaan jaringan
irigasi dimana terdapat enam aspek berupa keadaan perumpulan petani
pengguna air, dokumentasi, operasi pemeliharaan, organisasi personalia,
produktivitas tanam, serta prasarana fisik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kinerja sistem irigasi Daerah Irigasi Tegalduren?
2. Bagaimana besar hasil penilaian sistem irigasi pada Daerah Irigasi
Tegalduren berdasarkan Permen PUPR No.12/PRT/M/2015?
3. Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kinerja jaringan
Tegalduren?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menganalisa kinerja sistem irigasi Daerah Irigasi Tegalduren.
2. Menganalisa besar hasil penilaian sistem irigasi pada Daerah Irigasi
Tegalduren berdasarkan Permen PUPR No.12/PRT/M/2015.
3. Menganalisa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja
sistem irigasi Daerah Irigasi Tegalduren
E. Batasan Penelitian
Batasan penelitian dibuat agar penulis lebih terfokus pada masalah yang
dihadapi sehingga penelitian yang dilaksanakan lebih terarah. Adapun batasan
penelitian ini antara lain :
1. Daerah Irigasi yang diteliti yaitu Daerah Irigasi Tegalduren dan secara
administratif terletak di Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah.
2. Kerangka acuan, obyek, dan standar yang digunakan dalam evaluasi
kinerj sistem irigasi menggunakan ketentuan dalam Permen PUPR
No.12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan
Irigasi meliputi prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang,
organisasi personalia, dokumentasi, dan P3A.
3. Tidak menganalisa struktur bangunan irigasi.
4. Tidak menganalisa perhitungan RAB.
F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian terkait kinerja sistem irigasi ini diharapkan ada
manfaat yang dapat diambil diantaranya sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
Memberikan tambahan referensi metode / alternative dalam
meningkatkan kinerja sistem irigasi.
2. Manfaat Teoritis
Dengan penelitian terkait evaluasi kinerja sistem irigasi diharapkan
dapat memberikan wawasan dan menambah pengalaman dalam ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang air.

Anda mungkin juga menyukai