Anda di halaman 1dari 8

TAP Jurusan manajemen UT (Tuton)

Jawaban_Diskusi 6_Mahabarata_keuangan_MSDM

PT. Mahabarata, Tbk.

PT. Mahabarata merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pakaian
jadi (garmen) dan berdiri sejak tahun 1990. Kantor pusat PT. Mahabarata terletak di Jakarta
dengan daerah pemasaran meliputi seluruh Indonesia. Sebagai produsen garmen yang telah
bertahan selama dua puluh tahun lebih, PT. Mahabarata merupakan pemimpin pasar
industri pakaian jadi saat ini di Indonesia. Pangsa pasarnya mencapai 40% pasar pakaian
jadi Indonesia.

PT. Mahabarata memusatkan bisnisnya pada penjualan pakaian wanita yang terdiri dari
busana kantor, gaun pesta, dan busana santai yang lebih ditujukan untuk segmen menengah
ke atas. PT. Mahabarata tidak melayani kelompok pembeli yang lain karena memiliki visi
sebagai penyedia pakaian wanita nomor satu di Indonesia. Pihak manajemen menganalisis
bahwa kaum wanita merupakan kelompok pembeli yang paling menguntungkan disamping
perusahaan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan produksi pakaian
pria. Untuk itu, PT. Mahabarata hanya memproduksi pakaian wanita saja. Keputusan
tersebut juga didasari pada keinginan untuk menjadi peimimpin pasar pakaian wanita
nomor satu di Indonesia setidaknya sampai sepuluh tahun ke depan. Untuk meraih
konsumen seluas-luasnya, PT. Mahabarata memasarkan produknya melalui beberapa
department store yang tersebar di seluruh Indonesia. PT. Mahabarata mensuplai langsung
produk-produk mereka ke department-department store dan konsumen dapat membeli
melalu department store tersebut. Cara ini merupakan cara paling efektif bagi PT.
Mahabarata karena daur hidup busana wanita akan mengalami pergantian yang sangat
cepat sehingga tidak diperlukan saluran distribusi yang panjang.

PT. Mahabarata saat ini memiliki satu pabrik yang terletak di Cikarang. Seiring dengan
peningkatan permintaan atas produk PT. Mahabarata, pihak manajemen berencana akan
mendirikan pabrik baru di kota Semarang. Pabrik tersebut direncanakan mulai beroperasi
pada awal tahun 2013. PT. Mahabarata meminta beberapa perusahaan kontraktor untuk
melakukan pembangunan pabrik dan salah satu kontraktor yang mengajukan proposal
pembangunan adalah PT. Ika Karya. PT. Mahabarata memberi batas waktu maksimal
pembangunan pabrik selama 40 minggu. Untuk memenuhi keinginan pihak manajemen PT.
Mahabarata, Tuan Jonathan selaku pimpinan PT. Ika Karya melakukan analisis diagram
jaringan kerja untuk pembangunan pabrik baru tersebut dengan data seperti pada Tabel 1.

Tabel 1
Penjadwalan Proyek
Pabrik Semarang
No. Nama Kegiatan Kegiatan Waktu (minggu)
Pendahulu
  A - 21
  B A 4
  C A 7
  D B 2
  E C, D 5
  F C,D 8
No. Nama Kegiatan Kegiatan Waktu (minggu)
Pendahulu
  G E, F 2

 Berkaitan dengan pendirian pabrik baru tersebut, PT. Mahabarata juga merencanakan
pembelian mesin pemotong otomatis yang akan diimpor dari Jepang. Terdapat penawaran
mesin dari PT. Matshusita Corp. dengan harga Rp200.000.000, taksiran umur ekonomis
mesin selama 4 tahun dan nilai sisa sebesar Rp40.000.000 pada tahun keempat
berdasarkan perhitungan metode penyusutan garis lurus. Mesin ini diharapkan mampu
memberikan laba setelah pajak sebesar Rp100.000.000 pada tahun pertama sampai dengan
tahun keempat. Pihak manajemen harus menentukan apakah mesin tersebut memberikan
keuntungan bagi perusahaan ataukah tidak. Apabila hasil analisis finansial menunjukkan
bahwa mesin tersebut memberi keuntungan, maka perusahaan akan membelinya.
Sebaliknya, apabila ternyata mesin tersebut tidak memberikan keuntungan, maka
perusahaan akan beralih ke tawaran lain yang lebih menguntungkan.

Dengan berdirinya pabrik baru di kota Semarang tersebut, perusahaan juga perlu
merencanakan kebutuhan sumber daya manusia. Terdapat tiga level tenaga kerja pada
pabrik baru tersebut, yaitu level operator, level supervisor, dan level manajerial. Ketiga
level karyawan tersebut memerlukan analisis sumber daya manusia, baik dari sisi jumlah
maupun sumber perekrutan. Untuk level manajerial, akan diisi oleh orang-orang lama di
perusahaan dengan pertimbangan telah memiliki pengalaman dan jam kerja yang telah
teruji serta loyalitas tinggi. Sedangkan untuk level supervisor akan diambil dari luar dengan
kualifikasi dan pengalaman dalam bidang yang serumpun. Untuk level operator akan diisi
oleh tenaga kerja setempat sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat dan lingkungan.

Pertanyaan:
Berdasarkan kasus PT. Mahabarata, Tbk, maka analisislah:
1.      Penawaran mesin dari Jepang tersebut sebaiknya dibeli atau tidak dengan menggunakan
metode Net Present Value (NPV) dengan tingkat bunga yang relevan adalah 16% per tahun !
 
2.      Sumber dan metode rekrutmen/cara pengisian lowongan karyawan yang dapat digunakan
oleh PT. Mahabarata untuk ketiga level karyawan tersebut!
 
 

1. Diketahui:
Harga perolehan: 200.000.000
Nilai sisa: 40.000.000
Kas masuk bersih tahun I s.d. tahun IV: 100.000.000
Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis
= (200.000.000 – 40.000.000) / 4 = Rp40.000.000
Maka, kas masuk bersih tahun I – tahun IV =Rp100.000.000 + Rp40.000.000 = Rp140.000.000

PV kas masuk tahun I = 140.000.000/(1+0,16)1 = 120.689.655,2

PV kas masuk tahun II = 140.000.000/(1+0,16)2 = 104.042.806,2

PV kas masuk tahun III = 140.000.000/(1+0,16)3 = 89.692.074,3

PV kas masuk tahun IV = 140.000.000/(1+0,16)4 = 77.320.753,7


------------------ +
391.745.289,4

PV nilai sisa di tahun IV = 40.000.000/(1+0,16)4 = 22.091.643,92

NPV = -200.000.000 + 391.745.289,4+ 22.091.643,92= +213.836.933,3

Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti mesin dari Jepang tersebut menguntungkan
sehingga keputusannya adalah dibeli.

Alternatif jawaban kedua dengan menggunakan tabel PV:

Penyusutan per tahun = (harga perolehan – nilai sisa) / usia ekonomis

= (200.000.000 – 40.000.000) / 4 = Rp40.000.000

Maka, kas masuk bersih tahun I – tahun IV = Rp100.000.000 + Rp40.000.000 = Rp140.000.000

PV kas masuk tahun I s.d tahun IV adalah: Tabel A2 (16%,4) x 140.000.000

= 2,798 x 140.000.000 = 391.720.000


 
PV nilai sisa di tahun IV: Tabel A1 (16%,4) x 40.000.000

= 0,552 x 40.000.000 = 22.080.000


NPV = -200.000.000 + 391.720.000 + 22.080.000 = +213.800.000

Dengan demikian, karena NPV bernilai positif, maka berarti mesin dari Jepang tersebut menguntungkan
sehingga keputusannya adalah dibeli.

a. Untuk level manajer menggunakan sumber internal karena perusahaan memutuskan untuk
menggunakan orang-orang lama di perusahaan dengan pertimbangan telah memiliki pengalaman dan
jam kerja yang telah teruji serta loyalitas tinggi.

Cara pengisian lowongan jabatan/metode rekrutmen untuk level manajer (sumber internal):

- transfer yaitu mentransfer seorang karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang
serupa dalam
satu perusahaan.

- promosi, yaitu mempromosikan seorang karyawan dari suatu jabatan yang lebih rendah ke
jabatan yang
lebih tinggi tingkatannya

- peningkatan (upgrading), yaitu meningkatkan level pendidikan atau keahlian seorang


karyawan yang
pada saat ini memegang suatu jabatan.  

b. Untuk level supervisor menggunakan sumber/perekrutan eksternal karena perusahaan memutuskan


untuk mengambil tenaga kerja dari luar dengan kualifikasi dan pengalaman dalam bidang yang
serumpun.

Cara pengisian lowongan jabatan/metode rekrutmen untuk level supervisor (sumber eksternal): media
advertensi, agen penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari eksekutif, dan acara-acara khusus
untuk perekrutan 

c. Untuk level operator menggunakan sumber/perekrutan eksternal karena perusahaan akan mengisinya
dengan tenaga kerja setempat sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada
masyarakat dan lingkungan.

Cara pengisian lowongan jabatan/metode rekrutmen untuk level operator (sumber eksternal): media
advertensi, agen penempatan tenaga kerja, perusahaan pencari eksekutif, dan acara-acara khusus
untuk perekrutan

PT. MAX TOP


 
PT. Max Top adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, termasuk
telepon genggam. Saat ini PT. Max Top menempati posisi pertama dalam meraih pangsa pasar
di Indonesia. PT. Max Top menerapkan filosofi “ kepuasan pelanggan berarti kesejahteraan”
yang mulai dicanangkan sejak tahun 2005. Pihak manajemen selalu menekankan bahwa apabila
pelanggan puas dengan produk mereka, maka akan mendatangkan keuntungan besar bagi
perusahaan dan pada akhirnya akan mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan.
Demikian pula sebaliknya, apabila pelanggan tidak puas dengan produk mereka, maka penjualan
akan menurun dan pada akhirnya perusahaan akan mengalami kerugian. Selama sepuluh tahun
beroperasi, PT. Max Top telah memproduksi berbagai peralatan komunikasi berteknologi tinggi
yang bertujuan untuk memuaskan pelanggan. Dengan alasan kepuasan pelanggan itulah, pihak
manajemen menetapkan standar mutu yang ketat, mulai dari pengadaan bahan baku, pemilihan
pemasok, proses produksi, tenaga ahli, sampai pada distribusi produk.

Pada pertengahan tahun 2010, PT. Max Top memproduksi satu produk telepon genggam merek
terbaru dengan fitur-fitur yang sangat canggih, eksklusif, dan mengakomodasi kebutuhan
konsumen masa kini. Produk telepon genggam baru tersebut memiliki kelebihan fitur kamera
perekam dengan resolusi tinggi serta dilengkapi dengan memori yang cukup besar. Telepon
genggam ini dapat dikatakan juga berfungsi sebagai komputer mini, mengingat kemampuannya
yang menyamai kemampuan komputer PC. Selain kelebihan dari sisi teknologi komunikasi,
telepon genggam ini juga memiliki kelebihan utama yaitu tahan air sehingga pemakai tidak
terlalu risau apabila telepon genggamnya terkena air. Telepon genggam baru ini diperkenalkan
ke pasar dengan tipe G221 sebagai pengembangan dari tipe sebelumnya. Produk G221 ini
diharapkan mampu meraih pasar yang lebih luas, karena pihak manajemen sangat yakin akan
kemampuan dan kelebihan produk tersebut. Agar dapat meraih pasar seluas-luasnya,
perusahaan melakukan promosi melalui berbagai media agar konsumen semakin mengenali
produk tersebut.

Pimpinan PT. Max Top menyadari betul bahwa agar dapat memenangkan persaingan,
perusahaan harus melakukan berbagai efisiensi dan perbaikan di segala bidang, termasuk dalam
bidang sumber daya manusia. Saat ini PT. Max Top tengah menyusun analisis kebutuhan tenaga
IT mengingat tenaga IT merupakan tenaga kerja inti bagi kelancaran produksi perusahaan. Saat
ini bagian HRD sedang melakukan riset mengenai probabilitas daya tahan tenaga IT. Untuk itu,
pihak HRD mencoba mencari data mengenai probabilitas daya tahan tenaga IT pada dua
perusahaan pesaing utama, yaitu PT. Prima Mandiri dan PT. Indo Nusa Telekomindo untuk
dibandingkan dengan probabilitas daya tahan tenaga IT PT. Max Top. Data yang telah
dikumpulkan oleh Bagian HRD adalah seperti pada Tabel 3.

Tabel 3
Data Probabilitas Karyawan
NAMA PERUSAHAAN LEVEL KARYAWAN JUMLAH KEHILANGAN
IT TAHUN 2010 TENAGA IT
PT. PRIMA MANDIRI 500 50
PT. INDO NUSA TELEKOMINDO 400 70
PT. MAX TOP 700 40
Sejak tahun 2012 perusahaan menetapkan upah sesuai dengan keputusan pihak manajemen
perusahaan. Upah yang diterima para karyawan dibagi dalam dua golongan yaitu:

1. Gaji bulanan. Gaji ini diberikan kepada karyawan staf tetap yang besarnya antara
dua hingga lima juta rupiah setiap bulan.
2. Upah harian yang dibayarkan seminggu sekali. Upah ini diberikan kepada karyawan
tidak tetap, yaitu karyawan bagian finishing dan petugas angkut. Besarnya upah
antara Rp50.000,00 hingga Rp60.000,00 per hari.

PERTANYAAN
 
a). Hitunglah probablilitas daya tahan karyawan bagian IT untuk ketiga perusahaan!
b). Tentukan perusahaan manakah yang mempunyai probabilitas daya tahan yang
paling baik!
c). Jika pada perusahaan lain besarnya upah bagian finishing dan petugas angkut
berkisar antara Rp60.000,00 hingga Rp70.000,00 per hari, maka sesuai dengan
teori keadilan (equity theory) tindakan apa yang kemungkinan akan dilakukan oleh
karyawan bagian finishing dan petugas angkut PT. Max Top?

Selamat Mengerjakan

Utamakan Kejujuran

 
NAMA LEVEL JUMLAH KARYAWAN PROBABILITAS  
PERUSAHAAN KARYAWAN KEHILANGAN YG DPT DAYA TAHAN
IT TAHUN TENAGA IT DIPERTAHAN
2010 KAN
PT. PRIMA 500 50 450 450 / 500 = 0,9 à
MANDIRI
PT. INDO 400 70 330 330 / 400 = 0,83 à
NUSA
TELEKOMINDO
PT. MAX TOP 700 40 660 660 / 700 = 0,94 à

 
b) Perusahaan yang mempunyai probabilitas daya tahan paling baik adalah PT. Max Top karena nilai probabilitasnya paling
besar.

c) Menurut teori keadilan karyawan akan menilai kondisi keadilan yang ada pada mereka dibandingkan dengan kondisi orang
lain dan berusaha melepaskan diri dari kondisi yang mereka persepsikan tidak adil

melalui tindakan-tindakan:
1. mengurangi input atau usaha, misal tidak bekerja keras
2. meningkatkan pendapatan, misal melalui korupsi
3. meninggalkan keadaan yang menyebabkan ketidakadilan, misal mengundurkan diri dari perusahaan 

PT. MAX TOP

PT. Max Top adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi,
termasuk telepon genggam. Saat ini PT. Max Top menempati posisi pertama dalam meraih
pangsa pasar di Indonesia. PT. Max Top menerapkan filosofi “ kepuasan pelanggan berarti
kesejahteraan” yang mulai dicanangkan sejak tahun 2005. Pihak manajemen selalu
menekankan bahwa apabila pelanggan puas dengan produk mereka, maka akan
mendatangkan keuntungan besar bagi perusahaan dan pada akhirnya akan mendatangkan
kesejahteraan bagi seluruh karyawan. Demikian pula sebaliknya, apabila pelanggan tidak
puas dengan produk mereka, maka penjualan akan menurun dan pada akhirnya perusahaan
akan mengalami kerugian. Selama sepuluh tahun beroperasi, PT. Max Top telah
memproduksi berbagai peralatan komunikasi berteknologi tinggi yang bertujuan untuk
memuaskan pelanggan. Dengan alasan kepuasan pelanggan itulah, pihak manajemen
menetapkan standar mutu yang ketat, mulai dari pengadaan bahan baku, pemilihan
pemasok, proses produksi, tenaga ahli, sampai pada distribusi produk.

Saat ini PT. Max Top memiliki pabrik perakitan di Bekasi. Pada awal tahun 2011, PT. Max Top
berencana untuk memperluas daerah pemasaran meliputi wilayah Indonesia bagian timur
yang diharapkan dapat memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu,
pihak manajemen merencanakan untuk mendirikan satu pabrik baru. Terdapat 3 alternatif
kota yang dapat dijadikan lokasi pabrik yaitu kota A, kota B, dan kota C. Apabila pabrik
ditempatkan di kota A, maka biaya tetap per bulan yang akan ditanggung perusahaan saat
pabrik telah beroperasi adalah sebesar Rp50.000.000,00 dan biaya variabel sebesar
Rp350.000,00 per unit. Untuk kota B, biaya tetap per bulan adalah sebesar
Rp35.000.000,00 dan biaya variabel sebesar Rp400.000,00 per unit, dan untuk kota C biaya
tetap per bulan adalah Rp40.000.000,00 dan biaya variabel sebesar Rp300.000,00 per unit.

PERTANYAAN

1.      Hitunglah total biaya untuk setiap lokasi dengan mempertimbangkan  


biaya tetap dan biaya variabel pada kapasitas 400 unit per bulan,
kemudian tentukan kota manakah yang sebaiknya dipilih! Jelaskan
alasan Saudara!
 
  Selamat Mengerjakan
Utamakan Kejujuran
 

JAWABAN DISKUSI 2

Total biaya untuk:

Kota A: Rp50.000.000 + (400 x Rp350.000) = Rp190.000.000,00

Kota B: Rp35.000.000 + (400 x Rp400.000) = Rp195.000.000,00

Kota C: Rp40.000.000 + (400 x Rp300.000) = Rp160.000.000,00

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka lokasi yang dipilih sebaiknya adalah kota C karena biayanya paling murah.

Anda mungkin juga menyukai