Anda di halaman 1dari 7

Contoh Soal Ujian Tugas Akhir Program Manajemen Operasi,

Beserta Perhitungannya

PT. MAX TOP

PT. Max Top adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, termasuk
telepon genggam. Saat ini PT. Max Top menempati posisi pertama dalam meraih pangsa pasar di
Indonesia. PT. Max Top menerapkan filosofi “ kepuasan pelanggan berarti kesejahteraan” yang
mulai dicanangkan sejak tahun 2005. Pihak manajemen selalu menekankan bahwa apabila
pelanggan puas dengan produk mereka, maka akan mendatangkan keuntungan besar bagi
perusahaan dan pada akhirnya akan mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan.
Demikian pula sebaliknya, apabila pelanggan tidak puas dengan produk mereka, maka penjualan
akan menurun dan pada akhirnya perusahaan akan mengalami kerugian. Selama sepuluh tahun
beroperasi, PT. Max Top telah memproduksi berbagai peralatan komunikasi berteknologi tinggi
yang bertujuan untuk memuaskan pelanggan. Dengan alasan kepuasan pelanggan itulah, pihak
manajemen menetapkan standar mutu yang ketat, mulai dari pengadaan bahan baku, pemilihan
pemasok, proses produksi, tenaga ahli, sampai pada distribusi produk.

Pada pertengahan tahun 2010, PT. Max Top memproduksi satu produk telepon genggam merek
terbaru dengan fitur-fitur yang sangat canggih, eksklusif, dan mengakomodasi kebutuhan
konsumen masa kini. Produk telepon genggam baru tersebut memiliki kelebihan fitur kamera
perekam dengan resolusi tinggi serta dilengkapi dengan memori yang cukup besar. Telepon
genggam ini dapat dikatakan juga berfungsi sebagai komputer mini, mengingat kemampuannya
yang menyamai kemampuan komputer PC. Selain kelebihan dari sisi teknologi komunikasi,
telepon genggam ini juga memiliki kelebihan utama yaitu tahan air sehingga pemakai tidak terlalu
risau apabila telepon genggamnya terkena air. Telepon genggam baru ini diperkenalkan
ke pasar dengan tipe G221 sebagai pengembangan dari tipe sebelumnya. Produk
G221 ini diharapkan mampu meraih pasar yang lebih luas, karena pihak manajemen sangat yakin
akan kemampuan dan kelebihan produk tersebut. Agar dapat meraih pasar seluas-luasnya,
perusahaan melakukan promosi melalui berbagai media agar konsumen semakin mengenali
produk tersebut.

Sebagai salah satu pemain dalam industri elektronik, PT. Max Top juga menghadapi beberapa
pesaing potensial yang kemungkinan akan mengikuti inovasi yang dilakukan PT. Max Top. Adanya
beberapa pesaing dalam industri ini menyebabkan tiap-tiap produsen berusaha untuk
membangkitkan kesukaan terhadap merek bagi pasarnya. Menyadari akan semakin ketatnya
persaingan dalam bisnis telepon genggam, PT. Max Top selalu berusaha meningkatkan
kualitasnya melalui perbaikan-perbaikan dalam bidang manajemen keuangan, sumber daya
manusia, pemasaran sampai pada proses produksinya. Divisi marketing selaku divisi yang cukup
berperan dalam keberhasilan produk di pasar harus dapat menentukan harga yang tepat serta
strategi promosi yang dapat dilakukan. Produk G221 dibuat sebagai produk yang eksklusif yang
ditujukan bagi para eksekutif yang menuntut kemudahan layanan sesuai yang diinginkan. Tepat
pada bulan Juni 2010, G221 resmi diluncurkan di pasaran dengan wilayah pemasaran utama
meliputi pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Pertumbuhan penjualan yang masih lambat di
awal-awal penjualan produk merupakan tantangan utama yang harus dihadapi pihak
manajemen. Agar G221 dapat menarik minat konsumen yang mengutamakan kualitas dan
kemudahan, maka dilakukan strategi pemasaran yang memfokuskan pada harga yang tinggi yang
dibarengi dengan promosi yang gencar melalui berbagai media. Sebagai perusahaan yang telah
memiliki reputasi yang cukup baik dalam hal kualitas, maka PT. Max Top selalu menekankan pada
kualitas produk walaupun harga akan menjadi lebih mahal.

Saat ini PT. Max Top memiliki pabrik perakitan di Bekasi. Pada awal tahun 2011, PT. Max Top
berencana untuk memperluas daerah pemasaran meliputi wilayah Indonesia bagian timur yang
diharapkan dapat memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan. Untuk itu, pihak
manajemen merencanakan untuk mendirikan satu pabrik baru. Terdapat 3 alternatif kota yang
dapat dijadikan lokasi pabrik yaitu kota A, kota B, dan kota C. Apabila pabrik ditempatkan di kota
A, maka biaya tetap per bulan yang akan ditanggung perusahaan saat pabrik telah beroperasi
adalah sebesar  Rp50.000.000,00 dan biaya variabel sebesar Rp350.000,00 per unit.  Untuk kota
B, biaya tetap per bulan adalah sebesar Rp35.000.000,00 dan biaya variabel sebesar
Rp400.000,00 per unit, dan untuk kota C biaya tetap per bulan adalah Rp40.000.000,00 dan
biaya variabel sebesar Rp300.000,00 per unit.

Pihak manajemen memperkirakan bahwa produk G221 akan mampu meraih sukses sampai
dengan minimal dua tahun mendatang. Pada tahun ketiga, akan dikembangkan produk baru yang
lebih canggih dari tipe G221 yaitu tipe G222 dengan fitur yang jauh lebih memuaskan. Untuk
mempersiapkan produksi G222, pihak manajemen berencana untuk melakukan investasi
pembelian mesin yang dapat menunjang keakuratan fitur-fitur G222. Pihak manajemen menerima
tawaran mesin dari Jerman dengan merek “PEGASUS” seharga Rp1.000.000.000,00. Mesin ini
diharapkan mampu memberikan penghasilan ke perusahaan sebesar Rp270.000.000,00 per
tahun. Di samping tawaran mesin “PEGASUS”, perusahaan juga tengah mempertimbangkan
tawaran dari Jepang dengan merek “HOKAIDO” seharga Rp900.000.000,00. Mesin ini mampu
memberikan penghasilan sebesar Rp210.000.000,00 per tahun.

Pimpinan PT. Max Top menyadari betul bahwa agar dapat memenangkan persaingan, perusahaan
harus melakukan berbagai efisiensi dan perbaikan di segala bidang, termasuk dalam bidang
sumber daya manusia. Saat ini PT. Max Top tengah menyusun analisis kebutuhan tenaga IT
mengingat tenaga IT merupakan tenaga kerja inti bagi kelancaran produksi perusahaan. Saat ini
bagian HRD sedang melakukan riset mengenai probabilitas daya tahan tenaga IT. Untuk itu, pihak
HRD mencoba mencari data mengenai probabilitas daya tahan tenaga IT pada dua perusahaan
pesaing utama, yaitu PT. Prima Mandiri dan PT. Indo Nusa Telekomindo untuk dibandingkan
dengan probabilitas daya tahan tenaga IT PT. Max Top. Data yang telah dikumpulkan oleh Bagian
HRD adalah seperti pada Tabel 3.

Tabel 3
Data Probabilitas Karyawan

LEVEL
NAMA PERUSAHAAN KARYAWAN  IT JUMLAH KEHILANGAN TENAGA IT
TAHUN 2010

PT. PRIMA MANDIRI 500 50

PT. INDO NUSA


400 70
TELEKOMINDO

PT. MAX TOP 700 40

Sejak tahun 2009 perusahaan menetapkan upah sesuai dengan keputusan pihak manajemen
perusahaan. Upah yang diterima para karyawan dibagi dalam dua golongan yaitu:

1. Gaji bulanan. Gaji ini diberikan kepada karyawan staf tetap yang besarnya antara dua hingga
lima juta rupiah setiap bulan.
2. Upah harian yang dibayarkan seminggu sekali. Upah ini diberikan kepada karyawan tidak
tetap, yaitu karyawan bagian finishing dan petugas angkut. Besarnya upah antara
Rp50.000,00 hingga Rp60.000,00 per hari.

 PERTANYAAN 

1.    Hitunglah total biaya untuk setiap lokasi dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya variabel
pada kapasitas 400 unit per bulan, kemudian tentukan kota manakah yang sebaiknya dipilih! Jelaskan 25%
alasan Saudara!

2.    Hitunglah payback period tiap-tiap mesin, kemudian tentukan mesin manakah yang sebaiknya
25%
dibeli perusahaan. Jelaskan alasan Saudara!

3.    a).              Tentukan produk G221 saat ini berada pada tahap apa dalam daur hidup produknya?
Jelaskan ciri-ciri tahapan daur hidup tersebut!

b).  Berdasarkan uraian kasus, strategi pemasaran apakah yang digunakan oleh pihak manajemen PT.
Max Top sesuai tahapan daur hidup produk yang sudah Anda pilih pada point a)? Jelaskan alasan 25%
Saudara!

c). Jelaskan bauran promosi produk yang dapat dipilih perusahaan!

4.    a).  Hitunglah probablilitas daya tahan karyawan bagian IT untuk ketiga perusahaan! 25%
b). Tentukan perusahaan manakah yang mempunyai probabilitas daya tahan yang paling baik!

c).  Jika pada perusahaan lain besarnya upah bagian finishing dan petugas angkut berkisar antara
Rp60.000,00 hingga Rp70.000,00 per hari, maka sesuai dengan teori keadilan (equity theory) tindakan
apa yang kemungkinan akan dilakukan oleh karyawan bagian finishing dan petugas angkut PT. Max
Top?

JAWABAN

1. Total Biaya untuk setiap lokasi dengan mempertimbangkan biaya tetap dan biaya
variabel pada kapasitas 400 / bulan.

          Diketahui :

 Kota A : Biaya Tetap               : 50.000.000

Biaya Variabel           : 350.000 / Unit

 Kota B : Biaya Tetap               : 35.000.000

Biaya Variabel           : 400.000 / Unit

 Kota C : Biaya Tetap               : 40.000.000

Biaya Variabel           : 300.000 / Unit

 Kapasitas Produksi : 400

Rumus : Biaya Tetap + ( Biaya Variabel x Kapasitas Produksi )

 Kota A : 50.000.000 + ( 350.000 x 400 )        = 190.000.000


 Kota B : 35.000.000 + ( 400.000 x 400 )        = 195.000.000
 Kota C : 40.000.000 + ( 300.000 x 400 )        = 160.000.000

Lokasi yang dipilih adalah Kota C karena biaya produksinya lebih kecil
dibandingkan dengan kota-kota yang lain.

 
2. Payback Period Tiap-Tiap Mesin

Diketahui :

Mesin Merk “PEGASUS”                      : 1.000.000.000

Proceed Mesin Merk “PEGASUS”       : 270.000.000 / Tahun

Mesin Merk “HOKAIDO”                      : 900.000.000

Proceed Mesin Merk “HOKAIDO”        : 210.000.000 / Tahun

Mesin Merk “PEGASUS”

 Selama 3 Tahun investasi sudah kembali 810.000.000 (3 x 270.000.000), sedangkan sisanya


1.000.000.000 – 810.000.000 = 190.000.000 akan kembali dalam ( 190.000.000 /
270.000.000 ) x 12 bulan = 8,4 bulan dibulatkan 8 bulan.

Jadi payback period mesin PEGASUS adalah 3 tahun 8 bulan.

Mesin Merk “HOKAIDO”

 Selama 4 Tahun investasi sudah kembali 840.000.000 ( 4 x 210.000.000 ) sedangkan sisanya


900.000.000 – 840.000.000 = 60.000.000 akan kembali dalam ( 60.000.000 /
210.000.000 ) x 12 bulan = 3.43 bulan dibulatkan 3 bulan

                        Jadi payback period mesin Hokaido adalah 4 tahun 3 bulan.

   Dengan demikian PT. Max Top disarankan untuk membeli Mesin Merk PEGASUS
karena payback periodnya lebih pendek yang berarti investasi lebih cepat kembali
dibandingkan dengan membeli mesin merk HOKAIDO.

3. Produk G 221 yang diproduksi oleh PT. Max Top berada pada Tahap Perkenalan.
Pada tahap ini ditandai dengan :

 Pertumbuhan penjualan yang masih lambat di awal-awal penjualan produk


 Max Top selalu menekankan pada kualitas produk walaupun harga akan menjadi lebih
mahal.
 Telepon genggam baru ini diperkenalkan ke pasar dengan tipe G221 sebagai
pengembangan dari tipe sebelumnya
 Agar G221 dapat menarik minat konsumen yang mengutamakan kualitas dan kemudahan,
maka dilakukan strategi pemasaran yang memfokuskan pada harga yang tinggi yang dibarengi
dengan promosi yang gencar melalui berbagai media

1. Strategi yang akan diterapkan oleh PT Max Top sesuai dengan kasus pada poin a. adalah
Strategi Profil Tinggi, merupakan strategi pemasaran yang menetapkan harga tingi dan
promosi tinggi (Agar G221 dapat menarik minat konsumen yang mengutamakan kualitas dan
kemudahan, maka dilakukan strategi pemasaran yang memfokuskan pada harga yang tinggi
yang dibarengi dengan promosi yang gencar melalui berbagai media). Harga yang tinggi
dimaksudkan untuk memperoleh laba kotor per unit sebanyak mungkin. Sedangkan promosi
yang tinggi ditujukan untuk memperbesar penetrasi ke pasarnya.
2. Bauran promosi produk yang dapat dilkaukan adalah sebagai berikut :

 Periklanan : Pemilihan media ( majalah, televise, surat kabar ), penetuan format iklan dan
pesannya.
 Penjualan Tatap Muka ( Personal Selling ) : Penarikan, pemilihan, latihan, kompensasi, dan
supervise.
 Promosi Penjualan : Dilakukan dengan mengadakan suatu pameran, peragaan, demonstrasi,
dan lain sebagainya.
 Publisitas : kegiatan yang hamper sama dengan periklanan , hanya biasanya dilakukan tanpa
biaya dan tidak berupa iklan.

4. Probablilitas daya tahan karyawan bagian IT untuk ketiga perusahaan

Level Jumlah Dapat


Level
Nama Perusahaan Karyawan IT Kehilangan Mempertahanka
Karyawan
Tahun 2010 Tenaga IT n Perawat

PT. Prima Mandiri 500 50 450 450/500=0.9

PT. Indo Nusa 330/400=0.8


400 70 330
Telekomindo 3

660/700=0.9
PT. Max Top 700 40 660
4

a.  Pada table diatas diketahui bahwa Probabilitas PT. Max Top yaitu 0.94 memiliki probabilitas
lebih tinggi untuk mempertahankan karyawannya dibandingkan PT. Prima Mandiri dan PT. Indo
Nusa Telekomindo. PT. Indo Nusa Telekomindo untuk belajar lebih lanjut kenapa mempunya
probabilitas lebih rendah.

b. Pada table diatas diketahui bahwa Probabilitas PT. Max Top yaitu 0.94 memiliki
probabilitas lebih tinggi untuk mempertahankan karyawannya dibandingkan PT. Prima Mandiri
dan PT. Indo Nusa Telekomindo.

c. Jika pada perusahaan lain besarnya upah bagian finishing dan petugas angkut berkisar antara
Rp60.000,00 hingga Rp70.000,00 per hari, maka sesuai dengan teori keadilan (equity theory)
tindakan yang kemungkinan akan dilakukan oleh karyawan bagian finishing dan petugas angkut
PT. Max Top adalah :

           

Karyawan Perbandingan dengan Orang Lain

Penghargaan yang saya peroleh Penghargaan yang diterima


(outcomes) orang lain
= = Adil
Kontribusi yang saya berikan Kontribusi yang diberikan
(inputs) orang lain

Penghargaan yang saya peroleh Penghargaan yang diterima


Tidak Adil 
(outcomes) orang lain
< = (di bawah
Kontribusi yang saya berikan Kontribusi yang diberikan
penghargaan)
(inputs) orang lain

Tindakan untuk menebus ketidakadilan adalah:


1.         Karyawan mengurangi input/usaha (misal, tidak bekerja keras)
2.         Karyawan berusaha meningkatkan pendapatan (misal, korupsi)
3.         Karyawan meninggalkan situasi yang menyebabkan ketidakadilan (misal, ke luar
organisasi)

Iklan

Anda mungkin juga menyukai