Anda di halaman 1dari 7

Menurut Zen (2020) orientasi karyawan adalah suatu program yang

dibuat oleh perusahaan yang bertujuan untuk memperkenalkan karyawan


baru pada pekerjaan dan perusahaan tempatnya bekerja, sehingga
karyawan tersebut lebih siap dan percaya diri dalam melaksanakan
tugasnya di tempat baru.

Menurut H. Hadari Nawawi dalam Zen (2020)tujuan dari orientasi


karyawan adalah sebagai berikut: 1. Membantu para pekerja baru untuk
mengetahui dan memahami standar pekerjaan, harapan organisasi, norma-
norma, dan tradisi yang dihormati yang berlaku diperusahaan, serta
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang harus dijalankan. 2. Membantu para
pekerja baru untuk memahami dan melaksanakan perilaku sosial dalam
kehidupan organisasi sehari-hari. 3. Membantu para pekerja baru untuk
mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan atau jabatan.

Berdasarkan pendapat ahli tersebut, saya tidak sependapat dengan


tidak diadakannya orientasi karyawan.Karena kegiatan produksi juga
harus didukung oleh keterampilan khusus dan pengetahuan dasar
mengenai pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini didukung oleh H.
Hadari Nawawi dalam Zen (2020) dimana beliau mengemukakan bahwa
pelatihan adalah proses memberikan bantuan bagi para pekerja untuk
menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki
kekurangannya dalam melaksanakan pekerjaan. Fokus kegiatannya adalah
untuk meningkatkan kemampuan kerja dalam memenuhi kebutuhan tuntutan
cara bekerja yang paling efektif pada masa sekarang.

Dikutip dari website Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta,
tujuan umum manajemen kinerja dibagi menjadi 3, yaitu

1. Tujuan Strategik

Tujuan strategik berhubungan dengan kegiatan pegawai sesuai dengan


tujuan organisasi. Pelaksanaan suatu strategi memerlukan penjelasan
mengenai hasil yang ingin dicapai, perilaku, karakteristik pegawai yang
diperlukan, pengembangan pengukuran, dan sistem umpan balik bagi kinerja
pegawai.

2. Tujuan Administratif

Tujuan administratif berhubungan dengan evaluasi kerja untuk keperluan


keputusan administratif, pengkajian, promosi, pemutusan hubungan kerja,
dan lain-lain.

3. Tujuan Pengembangan

Perfomance management juga bertujuan untuk melakukan pengembangan


kapasitas pegawai yang berpotensi di bidang kerjanya, memberikan pelatihan
bagi pegawai yang kinerjanya kurang baik, serta penempatan pegawai pada
posisi yang tepat.

Berdasarkan hal tersebut, tujuan yang paling bisa dikaitkan dengan situasi
pandemi Covid-19 ini adalah tujuan stratejik. Pendapat saya tersebut didasari
pendapat Panggabean (2021) dimana sistem manajemen kinerja harus
mengaitkan aktivitas-aktivitas karyawan dengan tujuan-tujuan organisasi.
Salah satu strategi utama yang dilakukan adalah mendefinisikan hasil-hasil,
perilaku-perilaku dan sampai batas tertentu, serta karakteristik karyawan yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi-strategi tersebut, kemudian
mengembangkan sistem-sistem pengukuran dan umpan balik yang akan
memaksimalkan para karyawan untuk menunjukkan karakteristik-karakteristik,
terlibat dalam perilaku-perilaku, dan memperlihatkan hasil-hasilnya.
Sebagai contoh, dalam pandemi covid ini tujuan perusahaan akan sedikit
berubah menyesuaikan dengan situasi, maka sistem penilaian kinerja
disesuaikan dengan karyawan yang work from home.

Referensi :
Website Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bung Hatta
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/en/article/896-manajemen-kinerja-
pengertian-tujuan-manfaat-dan-syarat-syaratnya

Panggabean, Mutiara Sibarani. 2021. Manajemen Sumber Daya Manusia.


Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Sebuah langkah besar hari ini bagi Nokia dan Microsoft dalam upaya mereka
untuk menjadi pusat pertumbuhan besar smartphone yang saat ini sedang
berlangsung di China dan pasar negara berkembang lainnya: Nokia hari ini
bekerja sama dengan China Telecom untuk secara resmi meluncurkan Nokia
800C, Windows Phone CDMA pertama untuk memukul Cina, dan yang
pertama dari jajaran perangkat kelas atas Nokia Lumia yang dirancang
khusus untuk pasar itu.
Keduanya juga mengatakan akan menindaklanjuti hal ini dengan handset
CDMA berbiaya lebih rendah, 610C, di Q2. Handset ini sangat penting dalam
menguji apakah Nokia akan mampu mempertahankan kepemimpinan
smartphone-nya di pasar negara berkembang seiring dengan transisinya dari
Symbian ke Windows Phone, dan Android melanjutkan perjalanan berbiaya
rendahnya di grafik penjualan.

China Telecom, yang dibangun di atas jaringan CDMA, adalah operator


terbesar ketiga di negara ini, tetapi masih memiliki lebih banyak pelanggan
daripada banyak operator nomor satu di negara lain: pada Februari, dikatakan
memiliki 132,33 juta pelanggan, dengan 41,15 juta di antaranya di 3G. Pada
Januari, ada 136,6 juta pelanggan 3G di negara ini, menurut Kementerian
Perindustrian dan Teknologi Informasi. Operator pesaing China Unicom
percaya bahwa jumlah itu bisa berlipat ganda tahun ini. Lainnya telah
memperkirakan bahwa tahun ini China akan menyalip AS sebagai pasar
smartphone terbesar di dunia.

Itu juga, baru-baru ini, menjadi berita untuk peluncuran smartphone karena
alasan lain: Setelah bertahun-tahun tidak menawarkan iPhone di jaringannya,
China Telecom akhirnya mulai menjual perangkat tersebut awal bulan ini.
Tetapi sementara orang-orang sudah lama mengantisipasi China Telecom
membawa perangkat - sebagai rute ke Apple untuk mengambil lebih banyak
pangsa pasar secara signifikan di negara itu - beberapa telah menyarankan
bahwa jenis subsidi yang mungkin harus dilampirkan China Telecom ke
perangkat pada akhirnya akan merusak profitabilitasnya. : sementara Apple
menjual iPhone 4S seharga 4.988 yuan ($790) untuk model 16GB, perangkat
yang sama hanya berharga 289 yuan per bulan dengan China Telecom jika
pengguna menandatangani kontrak tiga tahun.

Itu memberi Nokia (dan Microsoft) sebuah celah di pasar. Sejauh ini, harga
Nokia untuk Lumia 800C berada di bawah iPhone 4S Apple: tanpa kontrak,
harganya 3599 yuan ($ 570). Tidak jelas harga seperti apa yang akan dimiliki
610C dengan China Telecom, tetapi ada peluang yang jelas, terutama
dengan perangkat kelas bawah, bagi China Telecom untuk mendapatkan
kembali sebagian dari margin yang hilang itu, sambil tetap menawarkan
perangkat baru yang mengkilap ke massa.

Nokia dan Microsoft ingin menarik konsumen China dengan konten yang
ditujukan khusus untuk mereka. Itu akan mencakup dukungan untuk portal
populer Sina, SOHU, Tencent dan Renren; Integrasi konten lokal Nokia Maps
dari portal web Fantong, Jiepang, Ctrip, Qunar dan Soufun; navigasi Nokia
Drive lokal; dan pilihan hits Cina di Musik Nokia — serta 20.000 aplikasi lokal
di toko aplikasi Marketplace (dengan dorongan pengembang baru untuk
mendorong lebih banyak lagi).

Selain itu, sepertinya Trends, aplikasi membaca majalah mode, akan diisi
dengan konten lokal. Dan ada beberapa gratisan juga: mereka yang membeli
perangkat Lumia di China mendapatkan 100.000 pemutaran gratis Fruit Ninja
dan PVZ — ini akan ada di Koleksi Nokia, yang merupakan pilihan aplikasi
pilihan Nokia.
Perangkat juga akan menjadi bagian dari dorongan ritel baru dari China
Telecom yang menargetkan pasar anak muda, rantai toko yang disebut Tianyi
FlyYoung.

Selamat pagi bapak, mohon maaf saya baru bisa mengutarakan pendapat
saya dalam diskusi 2 ini. Ijin menyampaikan
“Secara tradisional, praktik domain untuk manajemen operasional adalah
untuk pabrik”

Menurut saya argumen ini tidak tepat untuk era saat ini, karena menurut
Guritno (2019), manajemen operasi merupakan bagian dari suatu organisasi
yang bertanggungjawab memproduksi barang dan jasa. Organisasi bisnis
memiliki tiga area fungsi kegiatan utama, yaitu keuangan, pemasaran, dan
operasi. Hal ini berlaku untuk semua jenis organisasi bisnis, misalnya toko
retail, rumah sakit, perusahaan manufaktur, pencucian mobil, bank, dan
organisasi bisnis lainnya.
Dari pendapat Guritno tersebut jelas bahwa manajemen operasional tidak
hanya untuk pabrik manufaktur, namun juga jasa yang fungsi produksinya
kurang jelas terlihat.

Tanggapan saya untuk bahan diskusi mengenai Nokia


Menurut Porter dalam Guritno (2019), strategi bersaing perusahaan secara
umum ada 2, yaitu Strategi biaya rendah (low cost) dan strategi diferensiasi
(differentiation).
1. Strategi biaya rendah
Merupakan kemampuan perusahaan atau unit produksi untuk mendesain,
memproduksi, dan memasarkan produk lebih efisien daripada pesaing. Biaya
rendah tidak berarti menciptakan nilai atau kualitas rendah dengan harga
rendah, tetapi lebih diutamakan untuk menciptakan nilai maksimal yang dapat
dipersepsikan konsumen. Cara yang dilakukan adalah memanfaatkan semua
fasilitas dengan cara yang efektif sehingga dicapai biaya operasi yang
rendah. Akhirnya harga juga rendah, tetapi tetap menjaga kualitas atau nilai
produk dan jasa.
2. Strategi diferensiasi
Merupakan kemampuan untuk menyediakan nilai yang unik dan superior
kepada pembeli dalam hal kualitas produk, fitur-fitur khusus, dan layanan
purna jual. Diferensiasi diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan
keunikan terhadap produk atau jasa. Diferensiasi harus mampu menciptakan
keunikan yang lebih dari sisi karakter fisik ataupun atribut jasa yang melekat
untuk mengoptimalkan segala sesuatu mengenai produk atau jasa yang
dapat mempengaruhi nilai yang diterima konsumen.

Berdasarkan penjelasan tersebut, Nokia menggunakan strategi biaya rendah.


Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan :
That gives Nokia (and Microsoft) an opening in the market. So far, Nokia’s
pricing for the Lumia 800C is coming in below Apple’s iPhone 4S: without a
contract, it’s going for 3599 yuan ($570). It’s unclear what kind of pricing the
610C will have with China Telecom, but there is a clear opportunity, especially
with the lower-end device, for China Telecom to claw back some of those lost
margins, while still offering a shiny, new device to the masses.

Dimana Nokia berencana untuk mengambil celah dari penjualan produk


iPhone dengan harga tinggi. Nokia berusaha mengembalikan kejayaannya
yang pernah hilang dengan menjual produk low cost namun tetap mengikuti
perkembangan jaman disaat itu (2012).

Referensi :
Guritno, Adi Djoko. 2019. Manajemen Operasi. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Selamat siang Bapak, ijin menyampaikan pendapat saya mengapa


perusahaan Amerika banyak membangun fasilitas di negara lain diantaranya
dikarenakan

Biaya Tenaga Kerja yang Lebih Rendah

Keuntungan beroperasi di luar negeri adalah banyak negara asing


menawarkan biaya operasi yang lebih rendah, terutama pengurangan biaya
tenaga kerja. Menurut BusinessKnowledgeSource.com, beberapa
perusahaan mengungkapkan penghematan hingga 50 persen dalam
pembayaran upah. Untuk perusahaan yang mengalami pasar yang menyusut
atau kehilangan bisnis karena masuknya pesaing, relokasi ke luar negeri
dapat mencegah kebangkrutan.

Menjangkau Pasar Lain

Membuka fasilitas di luar negeri membantu perusahaan mencapai pasar baru


di mana permintaan akan produk dan layanannya tinggi dan persaingan
minim. Ini juga membantu perusahaan meningkatkan pengenalan mereknya
di seluruh dunia. Dalam ekonomi yang semakin global, kesadaran merek
yang lebih besar mungkin diperlukan bagi perusahaan yang ingin terus
berkembang, terutama jika pasar mereka saat ini telah mencapai titik
jenuhnya.

Ketidakstabilan

Pada sisi negatifnya, membuka fasilitas produksi di negara asing


mengandung ketidakpastian. Perusahaan-perusahaan Amerika yang terbiasa
dengan pemerintahan yang relatif stabil mungkin akan mengalami kesulitan
jika mereka memilih untuk beroperasi di negara yang memiliki kepemimpinan
politik yang sering berubah. Perubahan rezim yang tiba-tiba juga dapat
menyebabkan pergolakan ekonomi yang dapat membahayakan kesuksesan
bisnis jangka panjang. Perekonomian yang booming suatu hari nanti bisa
runtuh dengan cepat jika terjadi perubahan radikal dalam bentuk
pemerintahan.

Kemungkinan Backlash (Serangan Balik)


Ketika sebuah perusahaan A.S. membuka fasilitas di negara asing tidak
selalu merupakan keputusan yang populer di negara asal. Perusahaan dapat
memilih untuk menghilangkan lapangan kerja di Amerika untuk mengambil
keuntungan dari tenaga kerja yang lebih murah, yang berarti bahwa banyak
karyawan yang kehilangan pekerjaan. Ini juga dapat menyebabkan kerusakan
dari sudut pandang hubungan masyarakat. Jika perusahaan
mempertahankan fasilitas produksi yang efisien di AS serta operasi baru di
luar negeri, pelanggan mungkin menganggap bahwa perusahaan
melakukannya hanya untuk menghasilkan uang, dan memilih untuk
membawa bisnis mereka ke operasi yang sepenuhnya berbasis di Amerika.

Salah satu contoh perusahaan asal Amerika yang akan memindahkan


pabriknya dari Tiongkok ke Semarang adalah PT CDS Asia (Alpan Lighting).
Perusahaan mengungkapkan relokasi ini dikarenakan Semarang memiliki
kapasitas pekerja yang bagus dan ada dukungan dari pemerintah daerah.

Sumber :
https://www.jpnn.com/news/wow-perusahaan-amerika-pilih-tinggalkan-
tiongkok-dan-pindah-ke-jawa-tengah

https://www.mvorganizing.org/why-do-companies-build-factories-in-other-
countries/

Selamat siang Bapak, mohon maaf baru bisa bergabung dalam diskusi 2. Ijin
menyampaikan pendapat saya tentang case tersebut
Menurut saya, rasio keuangan tidak bisa digeneralisasi pada seluruh sektor
perusahaan. Argumen saya ini berdasarkan pada pendapat Asnawi (2019)
dimana rasio-rasio yang berbeda mungkin akan lebih bermanfaat untuk tujuan
tertentu.
Rasio keuangan dibagi menjadi empat kelompok yaitu rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio aktivitas, serta rasio profitabilitas.
1. Rasio likuiditas
Likuiditas menunjukkan kemampuan untuk memenuhi semua kewajiban
(jangka panjang/pendek). Untuk memenuhi kewajiban tersebut, perusahaan
harus memiliki aset yang likuid. Secara umum, jumlah aset likuid mestilah
lebih besar dari kewajiban lancarnya. Perbandingan antara aset likuid dan
kewajiban lancar inilah yang dikenal sebagai rasio likuiditas. Rasio ini
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban
sekarang sampai 12 bulan kedepan dengan cara mengukur ketersediaan kas
dan aset lancar. Rasio ini fokusnya sempit, hanya sebagai alat penilai untuk
kepentingan jangka pendek. Kemanfaatan rasio ini dapat berbeda-beda
antarperusahaan.
2. Rasio solvabilitas
Rasio ini ditujukan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka panjangnya.
3. Rasio aktivitas
Rasio ini menunjukkan bagaimana aktivitas perusahaan telah dijalankan jika
dihubungkan dengan aset-aset perusahaan. Aktivitas tersebut secara umum
ditunjukkan melalui besaran penjualan. Dengan demikian, penjualan menjadi
patokan bagi berbagai besaran komponen aset. Rasio ini dikenal dengan
istilah turnover. Semakin tinggi turnover, perusahaan dianggap semakin baik
dan aktif.
4. Rasio Profitabilitas
Adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan
(earning) terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar
pengukuran tertentu.

Referensi :
Asnawi, Said Kelana. 2019. Manajemen Keuangan. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka

Selamat siang Bapak, ijin menyampaikan hasil perhitungan saya


terkait kasus future value
Future value merupakan nilai setelah beberapa periode kedepan.
Nilai ini diperoleh dengan rumus
FV = C(1+r)T
dimana
C= Compound (uang saat ini)
r = tingkat diskonto
T = periode yang ingin dicari

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diurai sebagai berikut

Diketahui :
C= 68.000.000
R = 11%
T=5

Ditanyakan :
FV = ?

Jawab :
FV = C(1+r)T
FV=Rp 68.000.000 (1+11%)5
FV = Rp 114.583.954,55

Nilai future value karyawan tersebut di tahun ke lima sebesar Rp


114.583.954

Anda mungkin juga menyukai