Untuk bahan yang akan di hidrolisa ialah kitosan yang diikuti oleh katalis HCl 0,8 N yang dimasukkan ke dalam
berasal dari Biotech Surendo Cirebon. Lalu Aquadest yang reactor. Proses hidrolisis dilakukan selama 2 sampai 12 jam
digunakan sebagai pelarut. Asam asetat (CH3COOH) dengan pengadukan dan temperature konstan.
digunakan untuk Analisa berat molekul. NaOH digunakan Pengambilan sampel hidrolisa dilakukan setiap 2 jam. Lalu
sebagai netralisasi dan HCl sebagai katalis. Proses hidrolisa dilakukan netralisasi dengan menambahkan larutan NaOH
kitosan terhadap temperatur dilakukan dengan cara 1N. Padatan kitosan hasil hidrolisa yang didapat kemudian
aquadest dimasukkan ke dalam reactor yang sudah disaring dengan pompa vakum untuk selanjutnya dicuci
dilengkapi pengaduk bervolume 5L, lalu dipanaskan hingga dengan aquades dan dikeringkan dalam oven.
Persamaan ini dipilih sebagai pendekatan kinetika dari data penelitian dengan berat molekul yang rendah. Dan dari hasil iterasi data percobaan,
diperoleh nilai k1 = 3.145×10-6 dan k2 = 1.84×10-6. Nilai k1 dan k2 ini digunakan kembali dalam persamaan untuk dapat menentukan waktu yang
paling akurat untuk mendapatkan berat molekul kitosan yang lebih kecil (≤ 20 kDa).
Hasil Penelitian
(Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol Monoacetin dari Gliserol Hasil Samping Industri Biodiesel dan
Asam Asetat Dengan Katalisator Lewatit Monoplus s-100)
1 2
Pada pengaruh suhu reaksi, pada variasi suhu 50oC, 60oC dan 70oC, dengan perbandingan
Pada penelitian ini, diuji 2 model kinetika reaksi yaitu model katalitik pseudo-homogen
pereaksi 7:1 dan konsentrasi katalisator 3%, dihasilkan konversi pada berbagai waktu.
dan model `katalitik heterogen. Model kinetika katalitik pseudo-homogen menganggap
Semakin tinggi suhu maka konversi yang diperoleh semakin meningkat. Konversi tertinggi
bahwa reaksi terjadi di fase cair, walaupun katalisator yang digunakan adalah
tercapai pada suhu 70°C yaitu sebesar 63,86%. Laju esterifikasi dipengaruhi oleh suhu reaksi
padatan. Karena mekanisme katalisis adalah pertukaran kation, sehingga reaksi tetap
dimana meningkatnya laju reaksi sebanding dengan meningkatnya suhu reaksi. Hal ini
terjadi di fase cair di mana ion-ion tersebut berada. Pada model heterogen, reaksi
terjadi karena dengan dinaikkan suhu reaksi maka energi yang dimiliki oleh molekul-molekul
dianggap terjadi pada permukaan katalisator. pereaksi bertambah besar. Oleh karena itu, frekuensi tumbukan antar molekul bertambah
dan laju reaksi meningkat.
3 4
Pengaruh persen berat katalis, konversi asam semakin meningkat dengan naiknya Pada pengaruh suhu reaksi, digunakan untuk menentukan nilai konstanta kinetika
konsentrasi katalis. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa kenaikan yang signifikan terjadi reaksi. Perhitungan nilai faktor frekuensi tumbukan dan energi aktivasi dengan
pada kenaikan konsentrasi katalisator 3%. Walaupun hasil yang dihasilkan mengalami menggunakan persamaan Arrhenius pada model pseudo-homogen menghasilkan
fluktuasi namun secara umum dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang nilai energi aktivasi sebesar 17,5218 kJ/mol dan nilai frekuensi tumbukan sebesar
signifikan antara konsentrasi katalisator 3% dan 5%. Dengan demikian dapat 0,2533 s-1 mol-1 sedangkan pada model heterogen katalitik diperoleh nilai energi
disimpulkan bahwa konsentrasi katalisator 3% merupakan konsentrasi optimum. aktivasi sebesar 4,132 kJ/mol dan nilai frekuensi tumbukan sebesar 3,6288 s-1 mol-1 .
Kesimpulan
Arsyad, A., Sulistyo, H., & Sarto. (2015). Kinetika Reaksi Esterifikasi Gliserol Monoacetin dari Gliserol Hasil Samping Industri
Biodiesel dan Asam Asetat dengan Katalisator Lewatit Monoplus s-100. Jurnal Rekayasa Proses, 9(2), 51–57.
https://journal.ugm.ac.id/jrekpros/article/download/31034/18817
Mon, I., Yerimadesi, & Hardeli. (2012). KIMIA FISIKA : KINETIKA (1st ed.). UNP Press Padang.
http://repository.unp.ac.id/26756/1/2012-Buku kinetika kimia %28Yerimadesi%2C dkk%29 1.pdf
Paramita, I. D., Dewi, R. P., & Aji, P. (2012). KINETIKA REAKSI HIDROLISA LMWCS ( LOW MOLECULAR WEIGHT
CHITOSAN ) MENGGUNAKAN ASAM KLORIDA. Jurnal Teknologi Kimia Dann Industri, 1, 513–520.
Siregar, T. B. (2008). Kinetika Kimia : Reaksi Elementer. In Laju Reaksi (1st ed.). USU Press.
https://www.academia.edu/32253129/KINETIKA_KIMIA