Berdasarkan Inmendagri yang baru, aturan ibadah perayaan Natal akan diterbitkan
oleh Kementerian Agama.
“Pelaksanaan ibadah dan peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 diatur lebih
lanjut oleh Kementerian Agama,” bunyi Inmendagri No. 66/2021 bagian kedua huruf
a.
Surat edaran ini ditandatangani Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 29 November 2021.
Mengutip dari laman Kemenag, kesehatan dan keselamatan seluruh warga negara
Indonesia merupakan prioritas utama yang wajib dipertimbangkan dalam menetapkan
kebijakan penyelenggaraan kegiatan ibadah dan perayaan Natal di masa pandemi
Covid-19.
Panduan perayaan Hari Raya Natal 2021 diterbitkan dalam rangka mencegah,
menanggulangi, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di gereja sekaligus
memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam perayaan Natal Tahun
2021.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 di tempat ibadah pada saat Natal
Tahun 2021 harus dilakukan. Kita semua mesti waspada, terlebih dengan munculnya
varian baru yakni Omnicron di sejumlah negara. Rumah ibadah harus menjadi contoh
terbaik dalam upaya pencegahan persebaran Covid-19,” lanjutnya.
Berikut ini panduan pelaksanaan Hari Raya Natal 2021 menurut SE Menteri Agama No
31 Tahun 2021.
Perayaan Natal Tahun 2021 saat Pandemi Covid-19 dilaksanakan dengan ketentuan:
d. jumlah umat yang dapat mengikuti kegiatan lbadah dan Perayaan Natal secara
berjamaah/kolektif tidak melebihi 50% (lima puluh persen) dari kapasitas ruangan
atau 50 (lima puluh) orang.
4. Pada penyelenggaraan ibadah dan perayaan Natal, pengurus dan pengelola gereja
berkewajiban untuk:
b. menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk bagi seluruh pengguna gereja;
g. mengatur arus mobilitas jemaat dan pintu masuk (entrance) dan pintu keluar
(exit) gereja guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan;
l. menyarankan kepada jemaah yang berusia 60 (enam puluh) tahun ke atas dan ibu
hamil/menyusui untuk beribadah di rumah;
m. kotak amal atau kantong kolekte ditempatkan pada tempat tertentu dan tidak
diedarkan;
b. menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan air mengalir
atau menggunakan hand sanitizer;
6. Dilarang untuk melakukan pawai atau arak-arakan dalam rangka Perayaan Natal
Tahun 2021 yang melibatkan jumlah peserta dalam skala besar.
7. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama pada Kementerian Agama melakukan:
b. larangan mudik kepada pegawai ASN dan Non-ASN selama Natal Tahun 2021 dan
Tahun Baru 2022;