Anda di halaman 1dari 3

Renungan Harian Katolik Yesus Berharga

Renungan Harian Katolik dalam masa pekan suci berikut ditulis oleh RD. Pey Hurint dengan judul
Yesus Berharga.

RD.Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama dari Kitab
Yesaya 42:1-7, dan bacaan Injil Yohanes 12:1-11).

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 3 April 2023 beserta
mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Minyak narwastu adalah sejenis wangi-wangian yang mahal harganya. Menurut catatan injil Yohanes
harga minyak narwastu sama dengan upah pekerja selama kira-kira setahun, yaitu 300 dinar, karena
pekerja diupah sedinar sehari.

Minyak narwastu biasa dipergunakan untuk mengurapi kepala tamu terhormat yang datang bertamu
ke rumah. Menjadi luar biasa, justru Maria memakai minyak mahal ini untuk mengurapi kaki Yesus.

Maria mau memberikan yang terbaik dan termahal yang ada padanya untuk menghormati Yesus
yang selalu memberi cinta dan perhatian yang luar biasa untuk mereka.

Bagi Maria, Marta dan Lazarus, yang paling berharga mesti diberikan bagi Yesus yang sungguh telah
memberi cinta dan kasih untuk semua orang.

Justru yang diurapi adalah kaki Yesus, kaki yang sudah berjalan jutaan kilometer untuk menjumpai
orang kecil, miskin, yang sakit dan bersusah.

Kaki yang telah melewati jalan terjal berliku untuk memberitakan Injil dan menjamah yang sakit.

Yesus, Sabda Allah yang menjelma sungguh berharga melebihi apa pun.

Seluruh cinta Yesus bahkan rela menyerahkan diri untuk menebus kita mesti dibalas dengan yang
paling berharga, yang termahal yang ada pada kita.
Yesus membandingkan diri-Nya dengan orang miskin. "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat
hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak selalu ada
pada kamu."

Yesus tak pernah melupakan orang miskin. Bahkan seluruh hidup-Nya diserahkan kepada orang yang
miskin dan bersusah.

Yesus juga menghargai penghormatan orang yang cinta kepada diri-Nya. Karena orang miskin masih
ada di sekitar kita, maka tugas kita adalah memberi perhatian, apa yang kita punyai kita berikan
kepada yang miskin. Apa yang paling berharga dari kita, diberikan untuk Yesus.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah membalas kasih Yesus kepada kita dengan memberikan
yang paling berharga dan bernilai untuk Yesus?

Yang paling berharga adalah iman kita yang diwujudnyatakan dalam tindakan kasih kepada sesama.

Pemberian diri kita untuk kebaikan sesama dan kemuliaan Tuhan adalah pemberian terindah, minyak
narwastu dari hati kita yang penuh cinta untuk Tuhan.

Yesus mencintai kita dengan penuh kasih, maka sudah selayaknya kita membalas cinta Yesus dengan
memberikan yang paling berharga yang kita miliki kepada Yesus.

Tapi seringkali kita mengabaikan Yesus. Kita lupa membalas kasih dan kebaikan-Nya untuk kita. Kita
enggan melibatkan diri dalam kehidupan bersama, tidak memberi diri untuk tugas-tugas yang
dipercayakan kepada kita.

Selain itu, kita juga sering mengabaikan orang kecil, miskin dan bersusah yang ada di sekitar kita.

Seperti Maria yang memberikan minyak yang paling berharga untuk Yesus, karena bagi Maria, Yesus
sungguh berharga, demikian juga kita sekalian.

Mari kita memberi apa yang terbaik dari diri kita demi kemuliaan Tuhan dan kebaikan sesama.

Selamat pagi dan selamat beraktivitas.


Salam dan doa berkat.

Anda mungkin juga menyukai