Anda di halaman 1dari 4

Ibadat Rumah Tangga Peristiwa berharga ini terjadi di Betania di

rumah Simon yang pernah menderita penyakit


Di Keluarga Ibu Yustina Luruk kusta dan disembuhkan oleh Yesus.
Rabu, 24 Maret 2021 Perempuan yang membawa buli-buli pualam
berisi minyak narwastu yang mahal harganya
dan dicurahkan/ditumpahkan di atas kepala
Bacaan Firman : Markus 14 : 3 - 9 dan 10 - 11 Yesus.

Tema Khotbah : Kasih Yang Tulus dan Bapak/Mama dan anak2 yang diberkati oleh
Pelayanan Yang maksimal Tuhan.

Syalom Bapak/Mama dan anak2 yang diberkati Salah satu dari Murid Tuhan Yesus berkata
Tuhan Yesus Kristus. bahwa perempuan itu sedang melakukan
pemborosan karean jika Minyak itu dijual maka
Sebuah sukacita bagi kita Karena hari ini kita
harganya dapat dimanfaatkan untuk menolong
mendapatkan kesempatan untuk beribadah dan
orang-orang miskin. Yesus tahu kedalaman hati
memuji nama Tuhan melalui ibadat Rumah
Yudas yang penuh dengan kemunafikan
Tangga yang kita lakukan dalam keluarga Tuhan
sehingga Ia mengatakan bahwa perbuatan
Mama Yustina Luruk.
perempuan itu menunjukkan kasih yang jauh
Kita dilengkapi dengan Firman-Nya hari ini dari pemborosan karena menolong orang
karena kita dapat belajar tentang Firman Tuhan miskin bisa dilakukan kapan saja, sedangkan
dengan Tema “Kasih Yang Tulus dan Pelayanan kasih kepada Yesus waktunya sangat terbatas.
Yang Maksimal.
Bapak/Mama dan anak2 yang diberkati oleh
Bapak/Mama dan anak2 yang diberkati oleh Tuhan.
Tuhan.

Menjelang peristiwa penyaliban, Yesus


Dari cerita firman ini kita dapat belajar bahwa :
mengalami suatu keadaan yang sangat berharga
dan indah. Sementara Ia mengalami hal 1. Kasih dan cinta yang tulus bisa menjadi
tersebut para Imam kepala dan para ahli Taurat daya dorong bagi kita untuk melayani
sibuk mendari waktu dan kesempatan serta Tuhan dengan maksimal, tulus dan rela
membuat kesepakatan untuk menangkap dan berkorban. Kita diingatkan bahwa ketika
menyalibkan Yesus. kita memiliki kesempatan untuk melayani
Tuhan, maka lakukanlah itu dengan sebaik
Dalam pembacaan Firman ini menceritakan
mungkin dan terbaik. Bukan hal mudah
kepada kita bahwa ada kasih dan cinta yang
untuk kita wujudkan dalam hari hidup kita
tulus serta pengorbanan yang tulus dan
namun ketika kita meminta pertolongan
pelayanan yang sangat maksimal dan berharga
Tuhan, tentu Roh-Nya yang kudus akan
yang dilakukan oleh seorang perempuan,
menolong kita.
sebagai bukti cinta kasihnya kepada Tuhan
2. Melayani Tuhan bukan dengan siswa
Yesus yang ia kenal sebagai Guru danTuhan.
waktu, tenaga atau materi yang kita miliki,
melainkan dengan sepenuh hati, jiwa daya Apakah yang ingin Bapak/Mama dan saya berikan
bagi Yesus untuk menunjukkan kasih dan cinta kita ?
dan upaya kita karena Yesus telah terlebih
apakah Waktu, talenta, atau harta ? Tidaklah penting
dahulu mengasihi kita dengan kasih-Nya apakah hal itu mahal atau murah, apakah orang lain
yang sempurna. akan mengerti atau mengkritiknya. Apa pun yang
diberikan dari hati yang mengasihi adalah indah bagi
3. Jika kita bisa memberikan waktu, tenaga,
Dia
karya dan kehidupan kita yang terbaik
untuk Tuhan maka tentunya kita dapat Kiranya Tuhan Memberkati kita dengan Firman-Nya.
memberi yang terbaik bagi sesama kita, Amin
4. Semua tindakan yang dimotivasi oleh Cinta
kepada Yesus tidak akan sia-sia, tidak akan ----……
mementingkan diri sendiri, akan
menghasilkan pengertian rohani dan
menghasilkan nilai yang kekal.
5. Memperiorotaskan Tuhan sebagai yang
utama adalah dasaar untuk kita berbagi
dengan sesame tanpa adda maksud2
tertentu selain untuk kemulian Tuhan.

Diakhir khotbah ada ilustrasi kecil untuk kita


dengan judul Betapa Indahnya “

Sekembalinya dari perjalanan bisnis, Terry ingin


membelikan beberapa hadiah kecil untuk anak-
anaknya. Sang penjaga toko cenderamata di bandara
menyarankan sejumlah benda yang mahal. Saya tidak
membawa banyak uang, katanya. Saya perlu sesuatu
yang lebih murah. Sang penjaga toko berusaha
membuat Terry merasa dirinya adalah seorang
berselera rendah jika tidak membeli apa yang
ditawarkan. Namun, Terry tahu bahwa anak-anaknya
akan merasa senang dengan apa pun yang ia berikan
kepada mereka, karena hal itu datang dari hati yang
mengasihi. Dan ia benar, mereka senang sekali dengan
hadiah yang ia belikan.
Pada kunjungan terakhir Yesus ke kota Betania,
Maria ingin menunjukkan kasihnya kepada-Nya
(Markus 14:3-9). Karena itu, ia kemudian membawa
sebuah buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni
yang mahal harganya dan mengurapi Dia (ayat 3).
Melihat hal itu, para murid bertanya dengan marah,
Untuk apa pemborosan ini? (Matius 26:8). Akan tetapi,
Yesus menyuruh mereka berhenti menyusahkan dia,
karena ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik
pada-Ku (Markus 14:6). Sebuah terjemahan yang lain
berbunyi: ia telah melakukan hal yang indah bagi-Ku.
Yesus menerima hadiah Maria dengan gembira, karena
hal itu keluar dari hati yang mengasihi.
Bahan Bacaan : Yohanes 12:1-8
Tema : Mengikuti Yesus: Rela Berkorban. Rambut yang adalah mahkota seorang perempuan
Pengantar malah dipakai Maria, sebagai sarana untuk
Tuhan Yesus sebelum mengakhiri perjalanan hidupNya, penyembahan kepada Yesus.
Ia memberikan kesan yang indah di hati setiap orang 2. Reaksi Yudas terhadap sambutan Maria.
yang mengenal-Nya. Ia tahu, waktu-Nya hampir tiba,
Yudas memandang pengurapan minyak wangi yang
dan ada banyak orang yang bersekongkol menjatuhkan
dilakukan Maria merupakan pemborosan (ay. 5). Yudas
Dia, tapi semangat untuk berjumpa dengan sahabat-
sendiri dalam kumpulan para murid adalah seorang
sahabatnya tetap dilakukan sebelum masa akhir itu
bendahara dalam kumpulan muridmurid, sehingga
tiba. Sebelum sampai di Yerusalem, Yesus
beberapa orang beranggapan bahwa karena itulah dia
menyempatkan waktu untuk singgah dahulu di rumah
dipanggil Iskariot, yang berarti si pemegang kas (secara
sahabat-sahabat-Nya di Betania, kakak beradik Lazarus,
harfiah: pembawa kantong). Yudas sesungguhnya
Maria dan Marta. Di sana ada pesta perjamuan malam
selama ini tidak pernah peduli terhadap orang-orang
bagi Dia. Tentu perjamuan tersebut dilakukan sebagai
miskin, namun kali ini ia seolah-olah menunjukkan
tanda penghormatan dan rasa syukur mereka, sebab
simpatinya kepada mereka. Yudas mengkritik
pesta biasanya diadakan sebagai tanda persahabatan.
perbuatan Maria. Namun reaksinya, ini pun
Juga, supaya mereka memperoleh kesempatan untuk
membongkar keserakahan dan kepentingannya sendiri.
bisa leluasa bercengkerama dengan-Nya, sebagai tanda
Yudas memang tergolong murid Yesus, tetapi sikapnya
kebersamaan. Ada sambutan orang-orang terdekat
tidak sungguh2 percaya kepada Yesus. Sebaliknya ia
Yesus saat Dia berkunjung ke rumah mereka.
menunjukkan perilaku yang berpura-pura membela
1. Sambutan Maria.
sebagai pengikut-Nya kita belajar akan beberapa hal
Penghormatan khusus ditunjukkan oleh Maria kepada dalam firman ini yakni memaknai karya penderitaanNya
Yesus. Caranya dengan mengurapi kaki Yesus dengan sebagai sebuah karya yang mahal yang tidak bisa kita
minyak yang harum. Maria mengambil setengah kati beli dengan segala yang kita miliki. Kita belajar
minyak narwastu murni yang mahal harganya, yang melakukan beberapa hal untuk memaknai penderitaan
selama ini mungkin sengaja ia simpan untuk dari Dia yang telah mempersembahkan diriNya ganti
keperluannya sendiri. Akan tetapi, kematian dan kita:
kebangkitan kakak lelakinya membuatnya tidak lagi
1. Belajar menjadi hamba yang melayani Dia dalam akta
mementingkan pemakaian barang-barang seperti itu
dan bukan dalam kata semata. Apa yang dilakukan oleh
bagi dirinya sendiri, dan dengan minyak inilah dia
Maria sesungguhnya menunjukkan sikap hidup manusia
mengurapi kaki Yesus. Yang menarik, untuk lebih
yang bersyukur karena perbuatan Allah yang maha
menyembah Kristus ia merendahkan dirinya sendiri,
dasyat. Kita perlu bersyukur bahwa di tengah situasi
dan menyeka kaki Yesus dengan rambutnya.
pandemic covid 19 yang semakin memprihatikan ini
Perhatikanlah apa yang dilakukan Maria ini, tidak hanya
tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong.
mencurahkan minyak narwastu miliknya itu bagi
Karena itu sikap hati yang mau merendah di bawah
Kristus, tetapi juga menuangkan minyak itu dengan
kendali Tuhan mesti menjadi sikap hidup kita, sebab
tangannya sendiri. Berbeda dengan kelaziman, dia
sesungguhnya kita ini bukanlah penentu kehidupan.
tidak mengurapi kepala Yesus melainkan kakiNya.
Tugas kita hanyalah menjalani hidup tanpa tau kapan
akan berakhir. Namun semua itu tidak harus
mengurangi sukacita kita untuk selalu mengundang
Yesus masuk di hidup kita, di rumah kita dan di
keluarga kita dalam apa pun keadaan kita saat ini.
Sebagai pengikut Yesus, kita harus merendahkan diri
demi kemuliaan namaNya dengan tidak menganggap
bentuk pelayanan yang kita lakukan sebagai sebuah hal
yang remeh atau terlalu rendah untuk dilakukan.

2. Sebagai orang percaya yang telah mengikuti Tuhan,


maka kita perlu mengorbankan segala yg ada pada kita
untuk Tuhan. Tentu pengorbanan itu bisa dilakukan
dalam berbagai bentuk. Jika Maria mempersembahkan
minyak yang mahal dan memakai rambut untuk
dipersembahkan bagi Yesus, maka kitapun bisa
mempersembahkan minyak kita dalam berbagai
bentuk, misalnya melalui relasi yang baik dengan
semua orang, waktu, keahlian dan kesehatian untuk
melayani Tuhan. Ingatlah hanya orang-orang yang
benar-benar mengasihi Yesus lebih dari dunia sajalah
yang dapat bersedia menyerahkan segala yang terbaik
dari yang mereka miliki bagi Dia, tanpa merasa rugi.

3. Sebaliknya janganlah kita bertindak seperti Yudas


yang katanya demi prinsip yang 'baik' tampil sebagai
seorang pembela tapi sesungguhnya hanya kamuflase,
sebuah tindakan kemunafikan yang didasari pada
kepentingan diri (egosentris). Kasih yang telah
mendingin terhadap Kristus dan kebencian tersembunyi
terhadap kesalehan yang tulus, bisa muncul dalam diri
setiap orang yang katanya percaya kepada Kristus.
Sebaliknya, marilah kita belajar dari kisah hidup
seorang Maria, untuk sungguh-sungguh menjadi gereja
yang hidup, yang rela berkorban tanpa pamrih untuk
kemuliaan Dia. Amin .

Anda mungkin juga menyukai