Anda di halaman 1dari 211

Sistem Bumi:

Pembentukan bumi dan


sistem tata surya
Pertemuan #1
Izaina Nurfitriana
Yudha Styawan
Outline

➢ Kontrak Kuliah
➢ Materi
Kontrak Kuliah
Kriteria Penilaian (KP)

a. Ujian Tengah Semester (30%)


b. Ujian Akhir Semester (30%)
c. Tugas, Kuis (30%)
d. Kehadiran (10%)
Nilai Akhir (NA) * Nilai Huruf (NH) Nilai Mutu (NM) Status Penilaian
≥ 80 A 4 Lulus
75-80 AB 3.5 Lulus
70-75 B 3 Lulus
60-70 BC 2.5 Lulus
50-60 C 2 Lulus
40-50 D 1 Tidak Lulus
<40 E 0 Tidak Lulus
Agenda

Topik Bahasan
Pertemuan ke
(diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

I Pembentukan bumi dan sistem tata surya

II Pengenalan macam-macam “spheres”

III Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng tektonik, dll

IV Mineralogi

V Petrologi

VI Geologi struktur

VII Geochronology

VIII Ujian Tengah Semester (UTS)


Kontrak Kuliah
Pertemuan Topik Bahasan Pertemua Topik Bahasan
ke (diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu) n ke (diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

IX Geomorfologi
I Pembentukan bumi dan sistem tata surya
Manfaat dan ancaman system geologi di
X
II Pengenalan macam-macam “spheres” Indonesia

Proses pembentukan sumber daya alam


Geospheres & Lithosphere : struktur interior XI
III (bahan tambang)
bumi, lempeng tektonik, dll
XII Sebaran sumber daya alam di Indonesia
IV Mineralogi
XIII Iklim dan isu iklim dunia
V Petrologi
XIV Peta dan komponen peta
VI Geologi struktur
Membuat peta geologi dan peta desain
XV
VII Geochronology survey pada Qgis

VIII Ujian Tengah Semester (UTS) XVI Ujian Akhir Semester (UAS)
Kontrak Kuliah
Tata Tertib
Dosen Mahasiswa
Kehadiran dosen 100%, jika berhalangan harus digantikan di hari Mahasiswa tidak boleh terlambat hadir di kelas lebih dari 15
lainnya, apabila dosen tidak hadir di kelas selama 15 menit tanpa menit.
ada pemberitahuan, maka sesi kuliah pada hari tersebut ditiadakan

Dosen berhak mengadakan perkuliahan tambahan di luar hari yang Mahasiswa diperbolehkan mengikuti UAS apabila telah
telah dijadwalkan apabila materi yang diajarkan belum selesai mengikuti perkuliahan minimum 80% dari total pertemuan,
dengan jadwal yang disepakati dengan mahasiswa kecuali ada surat keterangan ketidakhadiran dari pihak yang
berkompeten.

Dosen akan memberikan contoh dengan juga berpakaian rapih dan Mahasiswa mengikuti kuliah dengan berpakaian rapi dan
sopan sopan, tidak ada kaos oblong dan sandal / sepatu sandal,
rok/ celana pendek.

Dosen memberikan nilai yang adil sesuai dengan bobot penilaian Mahasiswa wajib mengikuti UTS, kuis, tugas, dan UAS

Dosen langsung memberikan nilai 0 (nol) untuk nilai ujian tersebut Untuk sifat ujian tutup buku, mahasiswa dilarang mencontek
jika diketahui mahasiswa mencontek atau kerjasama. dan kerjasama.

Protes nilai dilayani paling lama 1 minggu setelah nilai keluar Mahasiswa dapat meminta bukti hasil penilaian ujian jika
dirasa nilai akhir mata kuliah dan jawaban ujian tidak sesuai.
Pembentukan Alam Semesta
The Big Bang Theory
• Sampai sekarang dianggap sebagai teori
yang paling berhasil dalam menjelaskan
terbentuknya alam semesta.
• Teori ini dikembangkan oleh George
Lemaitre. Berdasarkan pengamatannya
terhadap bintang2 di langit: Posisi
bintang-bintang terhadap
bintang-bintang yang lain tidaklah tetap,
melainkan tampak semakin renggang
satu sama lain.
Misconceptions about the Big
Bang
•there was no explosion; there was (and continues to
be) an expansion
–Rather than imagining a balloon popping and releasing its
contents, imagine a balloon expanding: an infinitesimally small
balloon expanding to the size of our current universe
•we tend to image the singularity as a little fireball
appearing somewhere in space
–space began inside of the singularity. Prior to the singularity,
nothing existed, not space, time, matter, or energy - nothing.
Evidence for Big Bang theory
Big Bang theory is supported by a number of key
scientific discoveries, including:

•the expansion of the Universe,


•the abundance of hydrogen and helium in the
Universe, and

•cosmic microwave background radiation.

1 ‘An artist's concept of the first stars forming after the Big Bang’ by NASA,
http://science.nasa.gov/science-news/science-at-nasa/2008/22oct_missinggrbs/
The expansion of the Universe
Di tahun 1912, Vesto Slipher
mengamati bahwa garis spektral
pada cahaya galaksi bergeser
dari posisi normalnya.
Dia menjelaskan pergeseran
tersebut menjelaskan galaksi
yang bergerak mendekat atau
menuju kita (Bumi)

1 Credit: Lowell Observatory


http://www.lowell.edu/Research/library/paper/vm_slipher_pict.html
The Doppler effect
• Pergeseran spektral dapat dijelaskan menggunakan efek
Doppler.
• Cahaya dari sebuah objek bergerak menjauh dari kita
menghasilkan panjang gelombang yang lebih panjang
(bergeser menuju “merah”)

• Cahaya dari sebuah objek menuju kita memiliki panjang


gelombang yang lebih pendek (bergeser menuju “biru”)

1
Kecepatan Galaksi
• Slipher menggunakan pergeseran spektral
tersebut untuk menghitung kecepatan galaksi
• Dia menemukan bahwa beberapa galaksi
mendekati Bumi namun kebanyakan menjauh.
• Informasi ini selanjutnya diinterpretasikan sebagai
bukti ekspansi alam semesta.

• We now know that some objects within our local


group of galaxies are blueshifted (approaching
us), but most are redshifted (moving away). This is
due to the Doppler effect.

1
Cosmological redshift

• However, beyond our local group, all galaxies


are redshifted and their velocities are higher
than the Doppler effect can explain.

• These high velocities are due to cosmological


redshift, which is caused by the expansion of
the Universe itself.

1
Edwin Hubble
Dimulai di 1924, Edwin Hubble
merancang seri indikator untuk
mengukur jarak ke galaksi.

1
The spectra of galaxies
Hubble mengamati dan
merekam spektra dari galaksi
yang “redup”
Dia membandingkan galaksi
tersebut dengan spektra dari
laboratorium dan menghitung
kecepatannya.

1 Illustration from J Silk, The Big Bang, 2nd Ed., http://rst.gsfc.nasa.gov/Sect20/A9.html


Hubble's law
Dia memplot jarak galaksi tersebut dengan kecepatan
dan mengembangkan Hubble's Law, yang menyatakan:
The rate at which astronomical objects move apart
from each other is proportional to their distance
from each other.
(kecepatan benda-benda langit yang saling
menjauh selaras dengan jarak mereka)
Kalimat tersebut diekspresikan sebagai v = HσD,
dengan Hσ adalah the Hubble constant, D adalah jarak
ke sebuah galaksi and v adalah kecepatannya.

1
Hubble's plot of galaxy distance vs velocity

1
Kesimpulan dari Hubble's
law
Kemungkinannya:
Bumi adalah pusat alam semesta, atau
Alam semesta mengembang

• Penjelasan mana yang lebih sesuai?


The Hubble ultra deep field image shows galaxies from an ancient era when
the Universe was younger, denser and warmer.

1 Hubble ultra deep field, by NASA and ESA


http://hubblesite.org/newscenter/archive/releases/2004/07/image/a/warn/
Alternatif teori selain the Big
Bang
Teori keadaan tetap

Pencetus : 3 kosmolog Inggris


FRED Hoyle, Herman Bondi dan
Thomas Gold.
“ Alam semesta itu tidak berawal
dan tidak berakhir”
Materi yang ada memadat
kemudian menjadi galaksi.
Galaksi yang terbentuk tidak akan
pernah kembali ke pusat hipotesis
alam semesta.

Bondy, Hoyle dan


Gold
Teori Alam Semesta Berayun
• Didasarkan pada teori dentuman hebat
• Serpihan Materi yang tersebar
bergerak saling menjauhi , akhirnya
mengalami perlambatan dan berhenti.
• Dengan adanya gravitasi maka
materi-materi tersebut tertarik
kembali kearah pusat hipotesis alam
semesta. Terjadilah pemampatan
kembali, sampai suatu saat akan
meledak lagi. Ledakan dapat terjadi
berulang-ulang.
• Hal ini menunjukan bahwa alam
mengalami pemuaian dan penyusutan,
tidak ada materi yang hilang atau
tercipta, yang ada hanyalah perubahan
susunan saja.
Pembentukan Sistem Tata Surya
Teori terjadinya Tata Surya

• Tata surya adalah suatu kelompok


benda langit yang terdiri atas seluruh
bintang dan benda2 langit yg
mengitari bintang tsb.
• Tata Surya merupakan sub sistem
dari suatu sistem yang lebih besar
yaitu Galaksi.
• Bintang memiliki cahaya sendiri,
sedangkan planet tidak
menghasilkan cahaya sendiri.
• Planet kelihatan bercahaya jika
memperoleh cahaya dari matahari
kemudian memantulkannya.
Teori terbentuknya tata surya

Hipotesis Kabut,

Hipotesis Planetesimal,

Hipotesis Pasang Surut


Gas

Teori Kondensasi/nebular
Hipotesis Kabut (nebula)
Hipotesis kabut (nebula) dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan
Pierre de Laplace (1796).

Hipotesis ini mengemukakan bahwa di jagat raya telah terdapat gas


yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula).

Adanya gaya tarik-menarik antargas membentuk kumpulan kabut yang


sangat besar ini berputar semakin cepat.

Dalam proses perputaran yang kencang, materi kabut bagian


khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya.
Hipotesis Kabut (nebula)

Mula-mula kabut itu diam dan


dingin,

kemudian terjadi perputaran


dengan arah yang sama karena
terdapat gravitasi dan partikel
gas.

Akhirnya kabut memadat,


suhunya meningkat dan menjadi
matahari primitif yang besar
sekali.

Kemudian matahari memampat


dan berputar cepat lagi sampai
melepaskan cincin gas. Cincin gas
inilah yg kmd menjadi planet
Hipotesis Planetesimal
Hipotesis ini Pada suatu ketika,
dikemukakan oleh matahari asal didekati Oleh tenaga penarikan
Chamberlin dan oleh sebuah bintang pada matahari asal tadi,
Moulton, yang besar, yang maka terjadilah
mengungkapkan bahwa menyebabkan terjadinya ledakan-ledakan yang
pada mulanya telah penarikan pada bagian hebat.
terdapat "matahari asal". matahari.

Gas yang meledak keluar


Benda padat yang
dari atmosfer matahari,
disebut Planetesimal ini
kemudian mengembun
dalam perkembangan
dan membeku sebagai
selanjutnya menjadi
benda-benda yang padat,
planet-planet yang salah
yang disebut
satunya adalah Bumi.
Planetesimal.
Hipotesis Pasang Surut Gas

Hipotesis ini dikemukakan oleh Gaya tarik antara bintang besar


James Jeans dan Jeffreys, yang dengan matahari menyebabkan
menyebutkan bahwa sebuah terbentuknya semacam
bintang besar mendekati gunung-gunung gelombang
matahari dalam jarak pendek. raksasa pada tubuh matahari.

Gunung-gunung yang terbentuk


mencapai tinggi yang luar biasa
Hal ini mirip dengan terjadinya dan membentuk lidah. Dalam
pasang surut air laut di Bumi lida yang panas terjadi
yang disebabkan oleh gaya tarik perapatan gas, membentuk
Bumi dan bulan. kolom-kolom, yang akhirnya
pecah menjadi benda-benda
tersendiri membentuk planet.
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis ini dikemukakan oleh astronom
Belanda bersama Gerard P. Kulper pada
tahun 1950.

Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa


tata surya terbentuk dari gumpalan awan
gas atau bola kabut besar yang
membentuk cakram raksasa.

Gumpalan-gumpalan itu kemudian


membeku menjadi bahan planet dan
satelitnya.
Tata Surya

• Tata surya terdiri dr 8 planet (


4 kasat mata dan 4 yg lain
hanya bisa dilihat dengan
teropong dari bumi):
Mercurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus.
Solar System Data

Pluto 2,300
Planet dalam Tata surya

Matahari
• Terdiri dari gas H2 dan He.
• Inti matahari diduga suhunya
mencapai 20.000.000° C.
• Lapisan tipis yang menyelimuti inti
matahari suhunya jauh lebih
rendah, yaitu 6000 ° C, disebut
Fotosfer. Diluar Fotosfer disebut
atmosfer.
• Fotosfer tersusun dari 2 lapisan
yaitu Chromosfer (sebelah dalam),
tebalnya ± 12.000km, suhu ±
100.000° C.
Apa yang sudah kalian ketahui
mengenai planet-planet di tata
surya kita?
Planet Sizes Relative to Each Other
Inner Planets (Planet “Dalam”)

• Karakteristik dari inner planets:


• Juga disebut sebagai “Terrestrial Planets”
• Rocky (Padat, berbatuan)
• Dense (kira-kira 5 kali lebih rapat dari air)
• Berinti metal (Fe/besi)
• Atmosfer tipis

• The inner planets:


• Merkurius
• Venus
• Bumi
• Mars
The Outer Planets (Planet “Luar”)

• Karakteristik dari outer planets:


• Disebut juga sebagai “Jovian Planets”
• Dominannya tersusun dari gas dan es
• Tidak ada permukaan yang padat
• Mungkin memiliki inti padat
• Kebanyakan mempunyai “cincin”
• Atmosfer tebal dan “Tumultuous” (loudy/gemuruh/riuh) -
rapid winds, large storms

• The outer planets:


• Jupiter
• Saturnus
• Uranus
• Neptunus
• Pluto (dwarf planet)
38
39
40
41
Informasi Tambahan
Mercury
• Inner most planet
• Terrestrial planet
• “Iron Dwarf” for having a
large iron core and being
only 38% the size of Earth
• Thin Atmosphere: Some
Hydrogen, Helium,
Oxygen
• Composition: Iron Core,
Silicate Surface
• Iron core is about the size
of Earth’s moon
• Hundreds of craters
• Sunlight Strength:
450-1040% of Earth’s
• Highest and lowest
surface temps: 427°C to
-173 °C
Venus
• Second planet from the Sun
• Terrestrial planet
• “Sister Planet” roughly the
same size and mass as
Earth’s
• Thick Atmosphere: 96%
Carbon Dioxide
• Surface pressure 92 times
greater than Earth’s
• Clouds made of sulfuric acid
• Composition: Nickel-iron
Core, Silicate mantle, rocky
crust
• Lots of volcanic features, but
not active.
• Sunlight Strength: 190%
(cloud tops), 5% (surface) of
Earth’s
• Surface Temp: 464° C
Earth
• Third planet from the Sun
• Terrestrial planet
• 200km Thick Atmosphere:
78% Nitrogen, 21%
Oxygen, 1% argon
• Composition: Nickel-iron
Core (inner core: solid
& outer core: liquid),
Olivine mantle
(composed from
oxygen, magnesium
and silicon), rocky crust
• One moon
Mars
• Fourth planet from the Sun
• Terrestrial planet
• “Red Dwarf”
• Once covered with water
• Surface Pressure: 0.007
equivalent to the cruising altitude
of a plane
• Atmosphere: 95% Carbon
Dioxide, 2.7% Nitrogen, 1.6%
Argon, and 0.7% other gases
• Composition: Iron and iron
sulfide core, olivine and iron
oxide mantle, rocky crust
• Craters in the south, volcanic
features in the north
• Lack of craters in the north suggest
a much younger region covered by
lava flows.
• Sunlight Strength: 36-52% of
Earth’s
• Surface Temp: -50°C to -123° C
Jupiter
• Fifth planet from the Sun
• Jovian planet
• “Goliath planet”
• Five main rings
• Atmosphere: 90% Hydrogen and
10% Helium
• Three separate clouds layers of
ammonia ice, ammonium
hydrosulfide ice, and water ice.
• The atmosphere blends seamlessly
with the outer core.
• Composition: Liquid molecular
hydrogen and helium outer mantle,
liquid metallic hydrogen inner
mantle, and ice and rock core
• Core pressure is about 100
million atmospheres
• A very powerful magnetic field that
extends all the way to Saturn’s
Orbit.
• Sunlight Strength: 3-4% of Earth’s
Saturn
• Sixth planet from the Sun
• Jovian planet
• “Ringed Giant”
• Seven main rings
• Atmosphere: 96% Hydrogen and
4% Helium
• Clouds on Saturn the same as
Jupiter’s but can twice a deep
as Jupiter’s.
• Composition: Liquid hydrogen
(outer mantle), Liquid metallic
hydrogen (inner mantle), ice
(outer core) and rock (inner
core)
• Most oblate planet with visible
bulges at the equator
• Sunlight strength: 1% of Earth’s
• Powerful magnetic field (600
times that of Earth’s)
Uranus
• Seventh planet from the Sun
• Jovian planet
• “Blue Giant”
• Eleven thin rings
• Atmosphere: 83% Hydrogen, 15%
Helium and 2% Methane
• Only one cloud layer of methane has
been detected. Below this layer it is
believed to have clouds similar to
Saturn and Jupiter
• Composition: Liquid hydrogen and
other elements (outer mantle),
slushy layer of icy compounds of
water, methane, and ammonia (inner
mantle), and an icy & rocky (core)
• Red light is absorbed by methane,
which is why this planet is blue-green
in color
• Sunlight strength: 1% of Earth’s
• Powerful magnetic field (50 times
that of Earth’s)
• Axial inclination of 97.8° (sideways
compared to other planets)
50
Neptune
• Eighth planet from the Sun
• Jovian planet
• “Blue Colossus”
• Five main rings

• Atmosphere: 79% Hydrogen, 18%


Helium and 3% Methane
• Dynamic atmosphere with a main
clouds of methane ice crystals.
• Composition: Hydrogen and other
elements mixed into an icy liquid
(outer mantle), slushy mixture rich
in water, methane, and ammonia
(inner mantle), and an icy & rocky
(core)
• Orbit is almost perfectly circular
• Sunlight strength: 0.1% of Earth’s
• Visually the sun would be 900
times fainter than how we see
it on Earth
Poor Pluto

• What have you heard about Pluto?

• Why is it different than the other planets?

• Why is it now technically not a planet?


Pluto
• Little is know, but best
guess is that 70% of the
planet is rock and ice
makes up the other 30% of
the planet.
• 67% of the diameter of the
moon.
• Elongated and inclined
orbit different than the
other planets
• Member of the Kuiper Belt
• Kuiper belt is a belt of
icy planet building
leftovers
• NASA’s New Horizons
spacecraft launched in
early 2006 is expected to
reach Pluto in 2015.
Sistem Bumi:
Pengenalan macam-macam
“spheres”
Pertemuan #2
Izaina Nurfitriana
Yudha Styawan
Agenda

Topik Bahasan
Pertemuan ke
(diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

I Pembentukan bumi dan system tata surya

II Pengenalan macam-macam “spheres”

III Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng tektonik, dll

IV Mineralogi

V Petrologi

VI Geologi struktur

VII Geochronology

VIII Ujian Tengah Semester (UTS)


Outline

➢ Geosfer
➢ Atmosfer
➢ Hidrosfer
➢ Biosfer
➢ Litosfer
Geosfer
• Geosfer dapat diartikan sebagai lapisan yang mencakup seluruh
komponen fisik maupun non fisik yang ada pada permukaan bumi. Baik
hidrosfer, atmosfer, dan litosfer hingga biosfer
Atmosfer
• Lapisan gas yang
melingkupi bumi dari
permukaan bumi sampai
jauh ke luar lapisan bumi

• Lapisan udara yang


tersusun atas campuran
berbagai macam unsur
gas, uap air, dan partikel
padat (aerosol) yang
melayang dan
menyeleimuti permukaan
bumi https://asset.kompas.com/crops/YTP2BTImwHIepeqp7mn9gW_c2gM=/391x0:5786x3597/750x500/data/ph
oto/2021/05/30/60b3521de6e2b.jpg
Komposisi Atmosfer
• GAS 3 bahan ini memiliki ukuran
massa yang berbeda-beda,
tersebar pada berbagai
• UAP AIR ketinggian tergantung ukuran
massanya
• AEROSOL
Komposisi Atmosfer
• GAS
Bahan ini mencakup 96% dari
volume atmosfer
Komposisi Atmosfer
• UAP AIR
• Kandungan uap air di
atmosfer berubah menurut
arah dan waktu
• Kandungan tertinggi uap air
berada di wilayah tropik
• Kelembaban udara
menimbulkan perubahan
unsur cuaca yang lain
• Sumber Uap air Terbesar
adalah lautan
• Konsentrasi uap air mudah
berubah dipengaruhi oleh
besarnya penguapan dan
kondensasi
• Uap air sangat penting dalam
proses cuaca dan iklim karena
dapat berubah fase
Komposisi Atmosfer
• AEROSOL
• Partikel halus dari bahan padat di
bumi yang sebagian terangkat ke
atmosfer membentuk aerosol
• Komposisi aerosol
1. Debu 20%
2. Kristal Garam 40%
3. Abu 10%
4. Asap 5 %
5. Lain-lain 25%
• Ketinggian penyebaran aerosol
dan lama keberadaannya di
atmosfer dipengaruhi massa,
temperatur permukaan bumi, dan
angin
Sifat Atmosfer
• Dinamis dan elastis
• Tembus pandang
terhadap semua
radiasi
• Memiliki massa dan
tekanan
• Tidak berasa, tidak
berbau, dan tidak
berwarna
Struktur Atmosfer
• Troposfer
• Tropopouse
• Stratosfer
• Mesosfer
• Thermosfer
Troposfer
• Lapisan Paling dekat dengan permukaan bumi
• Semakin bertambah ketinggian, suhunya semakin menurun
• Rata-rata suhu turun 15-56 derajat Celsius pada ketinggian 11000 mdlp
• Berhubungan langsung dengan permukaan bumi
• Sebagin besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan ini (petir, topan,
badai)
• Mempunyai komposisi gas paling banyak, terutama nitrogen, oksigen,
dan ozon
• Uap Air berada di lapisan ini
Tropopouse
• Merupakan lapisan transisi antara troposfer dan stratosfer
• Suhu lebih rendah dan relatif konstan dibanding pada lapisan
troposfer
• Pada lapisan ini gas paling dominan adalah Oksigen, sebagian uap
air, dan partikel
• Suhu yang sangat rendah ini membuat uap air tidak dapat
menembus ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi, krena uap air
akan mengalami kondensasi sebelum mencapai Tropopouse
Stratosfer
• Kisaran ketinggian
12-50 km dpl
• Terdiri 3 wilayah
dengan pola perubahan
suhu yang
berbeda-beda
• Stratofer bawah 12-20
km Isotermal
• Stratosfer tengah 20-35
km Inversi suhu
• Stratosfer atas. 35 – 50
km Inversi suhu kuat
• Lapisan ini tidak
mengandung uap air
Stratopause
• Merupakan lapisan transisi antara
stratosfer dan mesosfer
• Ciri spesifik ialah suhu udara
berkisar 0 – 5 derajat Celsius dan
relatif konstan walaupun
ketinggiannya meningkat
• Gas yang masih banyak ditemukan
pada lapisan adalah Helium
Mesosfer
Suhu pada lapisan ini
akan menurun
dengan Suhu terendah
bertambahnya terukur pada
ketinggian seperti ketinggian 80-100 km
yang terjadi pada
troposfer

Gas yang masih


ditemukan pada
Kisaran suhu pada
lapisan ini adalah
lapisan ini 0-90
hidrogen walau
Derajat Celcius
jumlahnya sangat
sedikit.
Termosfer
• Pada lapisan ini gas gas
akan mengalami ionisasi
• Molekul oksigen akan
terpecah menjadi
oksigen atom
• Proses pemecahan
oksigen akan
menghasilkan panas
yang menyebabkan
naiknya suhu pada
lapisan ini
Peranan Atmosfer
• Sebagai stabilisator
unsur-unsur cuaca
• Mengurangi pelepasan
energi dari permukaan
bumi
• Mendistribusikan air ke
berbagai wilayah di
permukaan bumi
• Menyediakan gas-gas yang
diperlukan untuk
kehidupann
Hidrosfer
• Hidrosfer adalah lapisan air yang
menutupi atau berada di dalam bumi
kita
• Komponen Hidrosfer
• Siklus hidrologi
• Klasifikasi perairan
Siklus Hidrologi
• Adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai dengan
adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar
matahari kemudian terjadi penguapan hingga terjadi
kondensasi uap air kemudian membentuk lapisan atmosfer dan
turun hujan
Siklus Hidrologi
• Siklus pendek
• Siklus menengah
• Siklus panjang
Siklus pendek
• Air laut menguap
• Kondensasi
• Membentuk awan
• Hujan
• Kembali ke laut
Siklus menengah
• Air laut menguap
• Kondensasi
• Membentuk awan di daratan
• Hujan di daratan
• Air mengalir ke sungai
• Kembali ke laut
Siklus panjang
• Air laut menguap
• Kondensasi
• Membentuk awan
• Hujan di gletser
• Membeku lalu mencair
• Air mengalir ke sungai
• Kembali ke laut
Klasifikasi perarian
• Danau
• Sungai
• Laut
Biosfer
• Bio artinya hidup
• Sphere artinya lapisan
• Lapisan tempat makhluk hidup
atau organisme meliputi lapisan
lingkungan di permukaan bumi,
air, dan atmosfer yang
mengandung kehidupan
• Lapisan:
• Lapisan permukaan
• Lapisan air
• Lapisan Udara
Jenis Biosfer
• Bioma Gurun
• Bioma Stepa
• Bioma sabana
• Bioma Hutan Basah
• Bioma Hutan gugur
• Bioma Taiga
• Bioma Tundra
Bioma Gurun
• Curah hujan
rendah
• Intensitas cahaya
tinggi
• Gurun sahara,
gurun arab
• Fauna umumnya
memiliki daun yang
kecil dan berduri
Bioma stepa
• Curah hujan tidak teratur
• Padang rumput tidak mampu menyimpan air karena tingkat porositas
rendah
• Fauna khasnya yaitu akasia
• Wilayahnya tersebar di afrika dan amerika
Bioma sabana
• Padang rumput diselingi oleh pohon-pohon yang tumbuhnya menyebar
• Wilayahnya tersebar di afrika, amerika, hingga australia
Bioma Hutan Basah
• Sepanjang tahun mendapat sinar matahari dan curah hujan yang cukup
• Pohon-pohonnya memiliki daun lebar
• Wilayahnya tersebar di amerika selatan, tengah, asia
Bioma Hutan gugur
• Curah hujan merata sepanjang tahun
• Pohon-pohon tidak terlalu merapat dan jumlah tumbuh2an relatif sedikit
• Mempunyai 4 musim
Bioma Taiga
• Bioma terluas
• Musim dingin
cukup panjang
• Wilayah rusia
bagian utara dan
kanada
• Flora daunya
berbentuk seperti
jarum
Bioma Tundra
• Tidak dijumpai pepohonan kecuali lumut
• Musim dingin yang panjang dan gelap, serta musim panas yang panjang
dan terang
• Wilayah disekitaran lingkaran arktik dan pulau-pulau kecil dekat antartika
Litosfer
TG 2001
Sistem Bumi

#4 Litosfer: Struktur interior bumi, lempeng


tektonik, dll

TG2001 1
Agenda

Geosfer

Atmosfer

Hidrosfer
Screenshot
Biosfer

Litosfer dan interior Bumi

TG2001 2
Contents

Pertemuan Topik Bahasan Pertemuan Topik Bahasan


ke (diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu) ke (diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

IX Geomorfologi
I Pembentukan bumi dan system tata surya
X Manfaat dan ancaman system geologi di Indonesia
II Pengenalan macam-macam “spheres”

Proses pembentukan sumber daya alam (bahan


Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng XI
III tambang)
tektonik, dll
XII Sebaran sumber daya alam di Indonesia
IV Mineralogi
XIII Iklim dan isu iklim dunia
V Petrologi
XIV Peta dan komponen peta
VI Geologi struktur
Membuat peta geologi dan peta desain survey pada
XV
VII Geochronology Qgis

VIII Ujian Tengah Semester (UTS) XVI Ujian Akhir Semester (UAS)

TG2001 3
Litosfer dan interior bumi

à kerak bumi terluar yang


tersusun atas lempeng-lempeng
tektonik yang sangat sulit
bergerak.
TG3209 4
Litosfer dan interior bumi

Bagaimana lapisan dalam bumi?

Apa lapisan utama permukaan


bumi?

Apa ciri-ciri kerak, mantel, dan inti


bumi?

TG3209 5
Litosfer dan interior bumi

How ?

TG3209 6
Litosfer dan interior bumi

Apa yang kita ketahui tentang interior Bumi


berasal dari jalur investigasi tidak langsung.

Diameter bumi kira-kira 12.756 km (~ 7.500


mil). Gelombang
seismik! - alami
dan buatan
manusia
Lubang terdalam yang pernah kita bor ke
bumi hanya 9,6 km (~5 mi).

Jadi bagaimana kita tahu seperti apa lapisan


dalam bumi?

TG3209 7
Litosfer dan interior bumi

Gelombang seismik frekuensi tinggi dengan kedalaman yang dangkal


memungkinkan kita untuk melihat reflektor dan refraktor

TG3209 8
Litosfer dan interior bumi

Gelombang dipengaruhi oleh:


a. Kepadatan
b. suhu, dan
c. sudut

Dimana gelombang ini mencapai batas


dalam melakukan penjalaran melalui dan
di sekitar Bumi

TG3209 9
Litosfer dan interior bumi

Faktor-faktor yang mempengaruhi


gelombang seismik:

a. jarak: lebih jauh = lebih banyak


redaman
b. kepadatan: lebih tinggi = lebih cepat
c. suhu: lebih dingin = lebih cepat
d. padat = lebih cepat: gelombang p dan
gelombang s
e. cair = lebih lambat: tidak ada
gelombang-s

TG3209 10
Litosfer dan interior bumi
Seismic waves

TG3209 11
Litosfer dan interior bumi

Zona bayangan gelombang-P dan gelombang-S --> disebabkan oleh sifat


transmissive dan bias dari gelombang berinteraksi dengan batu dan cair
TG3209 12
Litosfer dan interior bumi

Tiga lapisan utama yang membentuk


interior Bumi:
• Kerak bumi
• Mantel
• Inti

TG3209 13
Litosfer dan interior bumi

• Lapisan luar bumi


• Terdiri dari kerak samudra dan kerak benua
• Kerak samudra umumnya terbuat dari basal-batuan padat, gelap, dan
halus.
• Kontinental terbuat dari granit.

Oceanic crust
Continental crust

Uppermost mantle- Aesthenosphere

TG3209 14
Litosfer dan interior bumi

Garis kontur
isopach à garis-
garis dengan
ketebalan yang
sama pada kerak
bumi

TG3209 15
Litosfer dan interior bumi

Bagian terbesar Terdiri dari Litosfer


dari riasan bumi dan Astenosfer

Litosfer: Mantel Astenosfer: Bagian


paling atas dan lembut dari mantel
kerak, padat dan di mana litosfer
kaku mengapung
TG3209 16
Litosfer dan interior bumi

TG3209 17
Litosfer dan interior bumi

Inti bagian dalam – besi dan


nikel padat, bola padat

Inti luar - besi cair dan nikel


Melindungi bumi dari radiasi
berbahaya dari matahari.

TG3209 18
Litosfer dan interior bumi

• Suhu inti bumi diperkirakan berkisar


antara 5.000 dan 7.000 derajat Celcius.

• Inti luar merupakan lapisan besi cair


yang lebih dengan suhu sekitar 4.000
hingga 5.000 derajat Celcius,

• Sebagian besar terdiri dari besi,


belerang dan nikel. Ini menciptakan
medan magnet bumi dan tebalnya
sekitar 2.300 kilometer.

TG3209 19
Lempeng Tektonik

Lapisan bumi manakah yang paling padat?

Paling tidak padat?

Jelaskan bagaimana Anda tahu!

Apa yang menyebabkan pergerakan lempeng kerak?

TG3209 20
Lempeng Tektonik

https://www.youtube.com/watch?v=fzhPmemffII
TG3209 21
Lempeng Tektonik

Jika kita melihat peta dunia, Anda mungkin memperhatikan bahwa beberapa
benua bisa menyatu seperti potongan puzzle.
TG3209 22
Lempeng Tektonik

Didorong oleh pendinginan


Bumi (konveksi)

Gravitasi memberikan
kekuatan tambahan

TG3209 23
Lempeng Tektonik

Tiga jenis batas lempeng

Divergent

Convergent

Transform

TG3209 24
Lempeng Tektonik

Lempeng menyebar terpisah


("Rifting")

Saat lempeng bergerak terpisah,


material baru meletus untuk
mengisi celah (2 lempeng laut)

Menghasilkan penyebaran dasar


laut dan membentuk mid ocean
ridge.

(2 lempeng benua) Menghasilkan


gunung berapi
TG3209 25
Lempeng Tektonik

Red = youngest crust


TG3209 26
Lempeng Tektonik

Kerak bertabrakan
Dapat membentuk:
• Gunung (pegunungan)
• Trench (Palung laut)
• Gunung berapi

Ada tiga batas lempeng konvergen:


1. Tabrakan kerak benua-benua
2. Tabrakan kerak benua-samudera
3. Tabrakan kerak samudra-samudera

TG3209 27
Lempeng Tektonik

1. Tabrakan kerak benua vs kerak benua

TG3209 28
Lempeng Tektonik

• Terbentuk zona SUBDUKSI


• Membentuk gunung berapi dan palung laut dalam

Tabrakan kerak benua-samudera

TG3209 29
Lempeng Tektonik

Litosfer samudera menunjam di bawah


litosfer benua

Litosfer samudera memanas dan meleleh


membentuk magma

Magma naik membentuk gunung berapi

Misalnya. Andes

TG3209 30
Lempeng Tektonik

• Lempengan meluncur melewati satu sama lain (saling


bergesekan)
• Gempa sering terjadi

San Andreas transform fault


TG3209 31
Lempeng Tektonik

TG3209 32
Sistem Bumi:
Mineralogi
Pertemuan #4
Izaina Nurfitriana
Yudha Styawan
Agenda

Topik Bahasan
Pertemuan ke
(diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

I Pembentukan bumi dan system tata surya

II Pengenalan macam-macam “spheres”

III Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng tektonik, dll

IV Mineralogi

V Petrologi

VI Geologi struktur

VII Geochronology

VIII Ujian Tengah Semester (UTS)


Mengapa Kita perlu tahu ilmu Mineralogi?

- Merupakan penyusun (building blocks) dari batuan


- Beberapa mineral mempunyai nilai ekonomis
Posisi fundamental mineralogi untuk semua
disiplin ilmu kebumian lainnya
➢ Petrologi – studi tentang asal usul batuan sangat
ditentukan dengan mengevaluasi struktur, tekstur, dan
kimia mineral yang dikandungnya.
➢ Geokimia – studi tentang kimia bahan bumi yang
mencerminkan kimia kolektif dari mineral yang
dikandungnya
➢ Geologi Struktur dan Tektonik – Deformasi batuan
dikendalikan oleh orientasi dan struktur kristal mineral
penyusunnya
➢ Geologi Lingkungan/Hidrogeologi – studi tentang
bagaimana biosfer, hidrosfer, dan atmosfer berinteraksi
dengan batuan dan mineral (litosfer).
➢ Geologi Ekonomi – studi tentang asal usul dan
pemanfaatan deposit mineral
Apa yang menjadikan sebuah materi itu
disebut mineral?
Ada 5 kriteria:
1. Harus hadir sebagai padatan (solid) pada kondisi Bumi yang normal
2. Harus terbentuk secara alami, bukan dari buatan manusia
3. Harus inorganic, tidak hidup atau dibuat dari materi yang hidup
4. Harus mempunyai formula kimia yang tetap, yang terbentuk dari
kombinasi yang unik antar elemen.
5. Atom penyusunnya harus mempunyai struktur yang spesifik.
Coba kita bandingkan benda-benda berikut!
Sifat fisis yang terlihat pada mineral adalah
hasil dari penyusunan internal pada atom
Pengelompokan Mineral

- Kristalografi → bentuk mineral


- Komposisi Kimia → Silicate dan non-Silicate

- Silicate minerals contain silicon (Si) and


oxygen (O), the two most abundant
elements in the earth’s crust.

- Over 90% of the common rock-forming


minerals are silicates.

- Common silicate minerals include:


olivine, pyroxene, amphibole, biotite
mica, muscovite mica, plagioclase
feldspar, orthoclase feldspar, and quartz.
Komposisi Mineral di kerak bumi
Mineral yang mengandung unsur karbon, oksigen, dan satu
atau lebih unsur logam lainnya

Mineral yang mengandung oksigen dan satu atau lebih


unsur lain, yang biasanya logam

Mineral yang mengandung unsur


belerang

Mineral yang mengandung unsur


belerang

Mineral yang ada dalam


bentuk yang relatif murni
Bagaimana mineral terbentuk?

Terdapat berbagai macam cara, diantaranya:


- Kristalisasi dari magma
- Evaporasi
- Metamorfisme
Sifat fisis mineral yang digunakan untuk
identifikasi
1. Color (warna)→ warna yang terlihat oleh mineral oleh mata secara
langsung
2. Streak (gores) → warna yang terlihat dalam bentuk bubuk
(powdered)
3. Luster (kilau) → cahaya yang direfleksikan pada permukaan
mineral
4. Breakage → bagaimana mineral cenderung pecah
5. Hardness → tingkat kekerasan mineral
6. Other
Mengapa warna tidak dapat mengidentifikasi
secara langsung jenis mineral tersebut?
Streak → menggosok sampel pada pelat
keramik tanpa glasir
sulfur

Galena

azurite
Luster (kilau)
Breakage: Cleavage, Fracture
Moh’s Scale of Hardness
Other
Sistem Bumi:
Petrologi
Pertemuan #5
Izaina Nurfitriana
Yudha Styawan
Agenda

Topik Bahasan
Pertemuan ke
(diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

I Pembentukan bumi dan system tata surya

II Pengenalan macam-macam “spheres”

III Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng tektonik, dll

IV Mineralogi

V Petrologi

VI Geologi struktur

VII Geochronology

VIII Ujian Tengah Semester (UTS)


Petrologi
• Mempelajari struktur, tekstur,
komposisi mineralogi /kimiawi
(genesa batuan)

• Petrologi megaskopik, petrografi


• Megaskopis atau dapat dilihat
secara jelas tanpa bantuan
mikroskop.
• Petrografi dilakukan pengamatan
menggunakan mikroskop
polarisasi dengan menggunakan
sayatan tipis batuan sehingga
keterbatasan penglihatan saat
kita mengidentifikasi batuan
Macam-macam batuan
• Batuan beku → hasil
pembekuan magma
- batuan piroklastik
hasil letusan
gunungapi
• Batuan sedimen → hasil
rombakan batuan
sebelumnya
• Batuan malihan /
metamorf /
metamorfosis → hasil
metamorfosis batuan
terdahulu / sebelumnya.
Batuan beku
• Batuan beku → pembekuan magma
• Magma adalah cairan silikat yang
panas dan pijar yang terdiri dari
unsur-unsur O, Si, Al, Fe, Mg, Ca,
Na, K dll
• Batuan beku intrusive (membeku di
dalam bumi)
• Batuan beku ekstrusive (membeku
diluar bumi / dipermukaan)
• Batuan beku ekstrusive :
• batuan beku efusive / aliran
dan
• batuan beku eksplosive
(letusan)
Batuan beku Kelompok Mineral Kelompok
Batuan Beku

Olivin
Piroksen Ultramafik dan
Plagioklas Ultramafitit
Olivin, piroksen
Olivin, piroksen,
plagioklas Gabroid dan
Olivin, plagioklas Basaltoid
Piroksen, plagioklas
Piroksen, hornblenda,
plagioklas Dioritoid dan
Hornblenda, Andesitoid
plagioklas
Hornblenda,
biotit,plagioklas, <<<
kuarsa
Hornblenda, biotit,
muskovit, kuarsa Granitoid dan
Biotit, muskovit, Dasitoid
k-feldspar, kuarsa
Biotit, muskovit,
k-feldspar
Batuan beku
Batuan Sedimen
Batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada suhu dan tekanan
rendah, sebagai hasil dari akumulasi dan pemadatan material material
sedimen, yang ditransportasikan oleh air, angin atau es. (Raymond,
1995).
• Pembentukan batuan sumber : intrusi,
metamorfisme, vulkanisme, pengangkatan
tektonik.
• Pelapukan : hancurnya batuan secara fisik
dan kimia dari batuan sumber
• Erosi dan Transportasi media
transportasi : Air, angin, es
• Pengendapan material-material sedimen
diendapkan di dalam cekungan
pengendapan
• Diagenesis material-material sedimen
tertimbun oleh lapisan-lapisan yang lebih
muda; peningkatan suhu dan tekanan
menyebabkan pengerasan dan pembatuan
dari material-material sedimen menjadi
batuan sedimen.
Jenis-jenis batuan sedimen
(Tucker, 1991)

• Silisiklastik (fragmental) : - Konglomerat & Breksi


(Conglomerate & Breccia) - Batupasir (Sandstone) -
Batulumpur (Mudrocks)
• Biogenik, biokimia dan organik : - Batugamping &
batudolomit - Baturijang - Fosfat - Batubara - oil shale
• Kimia : - evaporites - ironstones
• Batuan vulkanik (e.g.) ignimbrit, tuf, hialoklastit
Pembagian batuan sedimen dan
komponen utama penyusunnya
BATUAN METAMORF
Batuan Struktur & Komposisi
Sebelumnya berubah Batuan Metamorf

P&T • Serpih (shale) berubah


Tinggi menjadi batu tulis (slate)
atau sekis,
• Batu pasir menjadi kuarsit,
termasuk tetapi tidak
terbatas pada aktivitas batu gamping menjadi
tektonik
marmer,
• Genes (gneiss) terbentuk
ketika magma intrusif
mendingin di samping
batuan beku atau sedimen
Tipe-tipe metamorfosa
∙ Metamorfosa termal/kontak : terjadi akibat perubahan
(kenaikan) temperatur (T),
biasanya dijumpai di sekitar intrusi/batuan plutonik
∙ Metamorfosa regional/dinamo termal : terjadi akibat
perubahan (kenaikan) tekanan (P) dan temperatur (T)
secara bersama-sama
∙ Metamorfosa kataklastik/kinematik/dislokasi : terjadi di
daerah pergeseran yang dangkal (misal zona sesar)
dimana tekanan lebih berperan daripada temperatur
∙ Metamorfosa burial : terjadi akibat pembebanan
∙ Metamorfosa lantai samudera : terjadi akibat pembukaan
lantai samudera (ocean floor Spreading)
Struktur Batuan Metamorf
Struktur Foliasi
• Slaty cleavage : struktur foliasi planar yang dijumpai pada bidang belah
batu sabak/slate, mineral mika mulai hadir, batuannya disebut slate
(batusabak).

• Phylitic : rekristalisasi lebih kasar daripada slaty cleavage, batuan lebih


mengkilap daripada batusabak (mulai banyak mineral mika), mulai terjadi
pemisahan mineral pipih dan mineral granular meskipun belum begitu
jelas/belum sempurna, batuannya disebut phyllite (filit).

• Schistose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular,


mineral pipih batuannya disebut schist (sekis).
orientasinya menerus/tidak terputus, sering disebut dengan close
schistosity,

• Gneisose : struktur perulangan dari mineral pipih dan mineral granular,


mineral pipih orientasinya tidak menerus/terputus, sering disebut dengan
open schistosity, batuannya disebut gneis.
Struktur Batuan Metamorf
Struktur Non Foliasi
• Granulose : struktur non foliasi yang terdiri dari mineral-mineral
granular
• Hornfelsik : struktur non foliasi yang dibentuk oleh mineral-mineral
equidimensional dan equigranular, tidak terorientasi, khusus akibat
metamorfosa termal, batuannya disebut hornfels.
• Cataclastic : struktur non foliasi yang dibentuk oleh
pecahan/fragmen batuan atau mineral berukuran kasar umumnya
membentuk kenampakan breksiasi, akibat metamorfosa kataklastik,
batuannya disebut cataclasite (kataklasit).
Beberapa batuan metamorf
yang penting
Migmatit (Migmatite)
Batusabak (Slate)
seperti percampuran antara
Mineral utama : seringkali masih
metasedimen dan batuan granitis,
berupa mineral lempung; mineral
batuan yang demikian ini lazim disebut
tambahan : muskovit, biotit, kordierit,
migmatit, material granitis diperkirakan
andalusit.
berasal dari luar, hasil dari insitu partial
Filit (Phyllite) melting atau dapat juga dari segregasi
Mineral utama : kuarsa, serisit, akibat proses metamorfosis.
klorit; mineral tambahan :
plagioklas, mineral bijih. Milonit (Mylonite)
Mineral dan warna tergantung batuan
Sekis (Schist) yang mengalami metamorfosa kataklastik
Mineral utama : biotit, muskovit,
kuarsa (sekis mika), klorit (sekis
klorit), talk (sekis talk) dll. Filonit (Phyllonite)
Gejala dan kenampakan sama dengan milonitik
(filonit butirannya halus), sudah terjadi
Geneis (Gneis)
rekristalisasi, derajat metamorfosa lebih tinggi
Mineral utama : k-felsfar,
dibanding milonit
plagioklas, biotit, muskovit,
kuarsa.
Beberapa batuan metamorf
yang penting
Serpentinit (Serpentinite) Marmer (Marble)
Mineral utama : serpentin, mineral Mineral utama : kalsit;
tambahan : mineral bijih, mineral sisa : kadang-kadang dolomit, piroksen,
olivin, piroksen. amfibol, flogopit, ada mineral bijih
atau oksida besi.
Amfibolit (Amphybolite)
Mineral utama : amfibol (horblenda), Hornfels (Hornfels)
plagioklas, mineral tambahan : kuarsa, Mineral utama : andalusit, silimanit,
epidot, klorit, biotit, garnet, mineral kordierit, biotit, k-felsfar.
bijih.
Granulit (Granulite)
Mineral utama : kuarsa, k-felspar, Eklogit (Eklogite)
plagioklas, garnet, piroksen, sedikit mika Batuan metamorf berkomposisi basik,
mineral utama : piroksen ompasit
(klinopiroksen/diopid yang kaya sodium
Kuarsit (Quartzite)
dan aluminium), garnet kaya pyrope,
Mineral utama : kuarsa (>80%), mineral
tambahan : muskovit, biotit, k-felsfar,
mineral bijih.
Sistem Bumi:
Geologi Struktur
Pertemuan #6
Izaina Nurfitriana
Yudha Styawan
Agenda

Topik Bahasan
Pertemuan ke
(diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

I Pembentukan bumi dan sistem tata surya

II Pengenalan macam-macam “spheres”

III Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng tektonik, dll

IV Mineralogi

V Petrologi

VI Geologi struktur

VII Geochronology

VIII Ujian Tengah Semester (UTS)


Geologi Struktur ? → suatu sains yang membahas
Struktur Geologi ? perihal bentuk arsitektur dari kerak
bumi dan hubungan antar satuan
batuan yang membentuk kerak
bumi.

Tektonik? → proses gerakan pada kerak bumi


yang menimbulkan lekukan, lipatan,
retakan, patahan sehingga berbentuk
tinggi rendah atau relatif pada
permukaan bumi (KKBI).

“Geologi struktur merupakan studi yang hanya


menyangkut masalah geometri dari struktur serta gejala
– gejala yang menyebabkannya”
Struktur Batuan
Struktur batuan: bentuk dan kedudukannya yang nampak pada
singkapan.

1. Struktur primer → struktur yang terbentuk bersamaan


dengan pembentukan batuan itu sendiri. Yang terdapat pada
batuan beku misalnya: struktur aliran (flow structure) pada
lava atau bagian tepi batholith. Yang terdapat pada batuan
sedimen misalnya: Bedding, Cross-bedding, Ripple marks, dst.

2. Struktur sekunder → struktur yang terbentuk setelah


terbentuknya batuan tersebut. Contoh: fault, fold, jointing.
Gaya dan hubungannya dengan
struktur geologi
• → Merupakan suatu aksi yang mempunyai kecenderungan
untuk menyebabkan terjadinya perubahan pada gerak atau
bentuk dari suatu bahan.
• Faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur berdasarkan
sifat bahan (batuan) yang mengalami deformasi :
- kekenyalan batuan (elastisitas)
- keplastisan (plastisitas)
- kerapuhan (brittleness)
brittle
- ketegaran (rigidity)
- kelikatan (viscosity)
- kekuatan
Gaya dan hubungannya dengan struktur
geologi
Deformasi batuan merupakan proses yang
mengakibatkan terjadinya perpindahan
atau pergeseran yang terjadi di dalam
badan tersebut.
Arah -arah gaya yang bekerja:
• Berlawanan tetapi bekerja dalam satu
garis, dapat bersifat:
- tarikan (tension)
- tekanan (compression)
• Berlawanan namun bekerja dalam
satu bidang (couple)
• Berlawanan namun bekerja pada
kedua ujung (torsion)
• Dari segala jurusan (lithostatic)
Tegangan dan regangan (stress
and strain)
Sifat-sifat yang terbentuk pada batuan
disebabkan oleh gaya dari kekuatan
internal atau eksternal
• Stress/tegangan : suatu gaya yang
dapat menyebabkan perubahan
pada batuan
• Strain/regangan : perubahan yang
terjadi (bentuk dan volume) yang
diakibatkan oleh adanya tegangan.
*Perubahan bentuk batuan
(distortion)
*Perubahan ukuran volume
(dilatation)
KEKAR (JOINTS)
• Kekar adalah sebutan untuk
struktur rekahan dalam batuan
dimana tidak ada atau sedikit
sekali mengalami pergeseran.
• Rekahan yang telah bergeser
disebut sesar.
• Struktur ini hubungannya erat
dengan masalah-masalah:
• Geologi Teknik
• Geologi Minyak (masalah
cadangan dan produksi)
• Geologi Tata Airtanah
• Geologi untuk Pertambangan
SESAR (FAULTS)

• Faults adalah suatu rekahan atau


“jalur patahan” pada batuan yang
telah mengalami pergeseran
sehingga terjadi perpindahan antara
bagian-bagian yang berhadapan
dengan arah yang sejajar dengan
bidang patahan.
• Tebing curam yang terbentuk akibat
sesar yang biasanya disertai
perpindahan secara vertikal disebut
sebagai Gawir Sesar.
• Perpotongan bidang sesar dengan
permukaan disebut Garis Sesar.
SESAR (FAULTS)

• Bagian-bagian yang tergeser pada


sesar:
• Hanging wall → bongkah
patahan yang berada di bagian
atas bidang sesar.
• Foot wall → bongkah yang ada
di bagian bawah bidang sesar.

• Gerak-gerak pergeseran pada sesar


dapat berupa:
- gerak sejajar (translation) atau
- terputar (rotational)
SESAR (FAULTS)
• Strike Slip Fault adalah suatu
sesar dimana pergeserannya
dapat searah dengan jurus pada
bidang sesar (strike slip).

• Dip Slip Fault adalah suatu


sesar dimana pergeserannya
dapat searah dengan kemiringan
bidang sesar (dip slip).

• Oblique Slip Fault adalah suatu


sesar dimana pergeserannya
miring pada bidang sesar
(oblique slip) .
Horst dan Graben

Graben adalah Horst atau


bagian pematang
bongkah sesar adalah bagian
yang sesar yang
menurun, meninggi atau
bentuknya muncul
sempit dan terhadap
panjang yang daerah
dibatasi oleh sekitarnya dan
bidang sesar kedua sisinya
yang arahnya dibatasi oleh
hampir sejajar. sesar turun.
Sistem Bumi:
Geochronology
Pertemuan #7
Izaina Nurfitriana
Yudha Styawan
Agenda

Topik Bahasan
Pertemuan ke
(diisi dengan topik perkuliahan setiap minggu)

I Pembentukan bumi dan sistem tata surya

II Pengenalan macam-macam “spheres”

III Lithosphere : struktur interior bumi, lempeng tektonik, dll

IV Mineralogi

V Petrologi

VI Geologi struktur

VII Geochronology

VIII Ujian Tengah Semester (UTS)


Outline

1. Geokronologi
2. Pentingnya Geokronologi
3. Jenis-jenis Dating
4. Skala Waktu Geologi
5. “The Law of Uniformitarianism”
Apa itu Geokronologi?

ilmu untuk menentukan


umur batuan, fosil, dan
sedimen dengan
menggunakan
tanda-tanda yang melekat
pada batuan itu sendiri
Mengapa Geokronologi menjadi
sangat penting?
memungkinkan
memperlihatkan secara
kuantitatif perubahan
yang terjadi di seluruh
kenampakan alam seperti
waktu pengendapan,
paleogeografi,
pengembangan
cekungan, asal sedimen,
dan banyak lagi.
Jenis-Jenis Dating pada
Geokronologi
• Absolute Dating
menentukan umur
absolut batuan atau
fosil menggunakan
peluruhan radioaktif
• Relative Dating
menentukan batuan,
fosil, atau kejadian
yang terjadi terlebih
dahulu relatif terhadap
yang lain
Absolute Dating Method Relative Dating Method

➔ Biostratigraphy
➔ Radiometric Dating
➔ Paleomagnetism
➔ Cosmogenic Nuclide
➔ Magnetostratigraphy
Geochronology
➔ Chemostratigraphy
➔ Fission Track Dating
➔ Luminescence Dating
Kejadian
dalam skala
waktu
geologi
Kepunahan besar-besaran terjadi di akhir periode Permian
Masa Mamalia dan burung
Kawah di Meksiko/Kepunahan Dino
65 Pangaea terpecah

Masa dinosaurus dan reptil

250 Kepunahan 90%


Ice Age, level air turun (?)

Tumbuhan darat
Pangaea terbentuk

Masa Reptil, serangga,


amfibi, ikan

540 Cambrian “Explosion”

Masa Agae dan Bakteri


The Law of Uniformitarianism

Menyatakan hukum-hukum alam dan proses yang teramati pada Bumi


dalam membentuk kenampakan Bumi adalah sama sepanjang sejarah
alam.

“The Present is The Key to The Past”


ATURAN #1

Batuan sedimen terbentuk dari sedimentasi yang


terendapkan di dalam air
ATURAN #2

Pelapukan dan erosi dari lapisan batuan terjadi pada


permukaan (bukan di dalam air)
ATURAN #3

Lapisan batuan di bawah merupakan lapisan yang


relatif lebih tua.

“The Law of Superposition”


ATURAN #4

Deformasi bisa terjadi setelah lapisan sedimen


terendapkan secara horizontal. Deformasi tersebut
berupa lipatan (folding), patahan (faulting), miring
(tilting).
ATURAN #5

Intrusi memiliki umur lebih muda dari batuan yang


termetamorfosis.
ATURAN #6

Patahan memiliki umur lebih muda dari batuan yang


terpotong.
Gambar A

https://bit.ly/2023KuisSisbum
ATURAN #7

Uplift (pengangkatan), pelapukan dan erosi, dan


subsidence (penurunan) membentuk
ketidakmenerusan (unconformities)
ATURAN #8

Inklusi (material yang terjebak di dalam batuan)


harus lebih tua daripada batuan tersebut.
Pebbles (4–64 mm) lebih tua dibandingkan
batuan konglomeratnya.

Anda mungkin juga menyukai