Anda di halaman 1dari 40

Animasi 2D

Materi Ke - 20
Animasi Akting, Ekspresi, dan Bahasa Tubuh
Dhara Alim Cendekia, S.Sn., M.Ds.
Personality
Dalam animasi personality atau penjiwaan
peran mutlak diperlukan.
Dapat diwujudkan melalui gerakan dan
bahasa tubuh yang sangat menjiwai karakter.
Bahasa Tubuh
Secara umun ada 4 bahasa tubuh :
1. Terbuka
2. Tertutup
3. Maju
4. Mundur
Postur Tubuh Terbuka
• Lengan, kaki, telapak tangan, tubuh menghadap
objek yang membuatnya tertarik.
• Mensinyalkan reaksi positif
Postur Tubuh Tertutup
• Lengan terlipat, kaki
bersilangan, kepala
menunduk, tubuh tidak
menghadap objek
langsung objek yang
menjadi pusat
perhatian.
• Mensinyalkan reaksi
menolak pesan yang
diterima.
Postur Tubuh Maju
• Tubuh menyerong maju menuju hal yang
diperhatikan.
• Sikap menunjukkan secara aktif menerima atau
menolak hal tersebut.
Postur Tubuh Mundur
• Tubuh menyandar, melihat ke langit-langit, melakukan
kegiatan lainnya seperti mengelap kacamata, memutar
jam tangan, mencoret-coret kertas.
• Menunjukkan sikap mengabaikan atau pasif terhadap
pesan yang diterima.
Ke-empat postur tubuh tersebut
diikuti empat model dasar lainnya.
Responsif
Reflektif
Menyerang
Berlindung
Postur Responsif

Reaksi responsif positif menunjukkan kombinasi


berbagai postur terbuka dan postur maju.
Suasana hati yang ditunjukkan adalah bahagia.
Bahagia
Tertarik/Asyik pada Sesuatu
Jatuh Cinta
Menyukai Sesuatu
Bersemangat/Antusias
Menginginkan Sesuatu
Menyimak
Postur Reflektif
Saat Reflektif (merenung) tubuhnya akan menunjukkan
postur terbuka namun posturnya mundur.
Suasana hati yang ditunjukkan adalah
mempertimbangkan sesuatu, berpikir, membuat
evaluasi, atau bingung.
Berpikir
Menimbang-nimbang Sesuatu
Kebingungan/Kacau
Posisi Berlindung
Posisi berlindung adalah ketika merasa terbuang
sehingga sikap tubuhnya tertutup atau menjauh.
Ditolak atau Disia-siakan
Bosan / Jenuh
Sedih / Sengsara
Melepaskan Diri
Menolak
Postur Menyerang
Ketika sedang agresif, bahasa tubuh menunjukkan
menutup diri tetapi mengarah maju.
Marah
Memaksakan Pendapat
Melawan/Keras Kepala/Bertahan
Bertengkar
Mendengarkan Pendapat Yang Tidak Sependapat
Langkah-Langkah Animasi

1. Rencanakanlah akting karakter Anda


dengan mencobanya sendiri di depan
cermin, bila perlu menggunakan
stopwatch, kamera/handycam.
2. Lalu buatlah thumbnailnya. Pastikan
karakter memiliki siluet yang tegas.
Hindari twining (misal : kedua lengan
melakukan gerakan yang sama).
Catatlah bersama waktunya bila
menggunakan stopwatch/handycam.
Langkah-Langkah Animasi

3. Kemudian buatlah sketsa kasar. Modiflah


gerakan bila diperlukan. Usahakan
menampilkan gerakan seminimal mungkin.
4. Setelah sketsa selesai, periksalah ketepatan
waktunya dengan menggunakan line tester.
Jangan khawatir bila terdistorsi, karena ini
masih sketsa.
5. Bila sudah puas dengan waktunya. Mulailah
memperbaiki atau menyempurnakan sketsa di
kertas animasi, dengan memodifikasi karakter
seperlunya. Bila sudah puas dengan sketsa yang
ada (tanpa diperbagus atau dimodif), Anda
boleh memfotokopinya diperbesar.
Animasi Thumbnail
Langkah-Langkah Animasi

6. Lakukan line testing dari


gambar yang sudah diperbaiki.
Pastikan tidak ada gambar
yang menyentak-nyentak atau
memantul secara berlebihan.
7. Buatlah sketsa posisi kunci
yang tidak begitu penting
(overshoot dan anticipation)
dan breakdown drawingnya
(inbetween utama).
8. Uji coba dengan line tester.
Bila sudah puas dengan
timingnya. Tentukan jumlah
inbetweenya.
Animasi Key without Inbetween
Langkah-Langkah Animasi

9. Lalu gambarlah inbetween nya dengan


menggunakan petunjuk timing chart.
10. Pastikan saat Anda membuat inbetweenya
anggota badan karakter tidak bergerak secara
serentak. Caranya dengan menganimasikan
terlebih dahulu menganimasikan gerakan
utama tubuh, setelah itu menganimasikan
salah satu bagian tubuh secara berlapis
(tidak bersama-sama).
Animasil Full with inbetween
Selamat Bereksplorasi


Daftar Pustaka
Roberts, Steve. 2006. Animasi Karakter 3D : Trik-trik Menggunakan Teknik
Animasi Tradisonal untuk Membuat Animasi Komputer yang memukau.
Malang : Bayumedia Publishing
McCloud, Scott. 2007. Membuat Komik. Jakarta : Pt. Gramedia Pustaka
Utama
Whitaker, Harold., Halas, John. 2006. Timing for Animation (Pengaturan
Waktu untuk Film Animasi). Malang : Bayumedia Publishing

Anda mungkin juga menyukai