Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Mata Kuliah : Ilmu Fiqh


Hari/Tgl. : Kamis, 22 Desember 2022
Jur/Sms/Kls. : Jurnalistik/3/B
Jam ke & Waktu : IV/ 12.30 – 14.00
Ruang : U-7
Dosen : Dr. Bahrudin, M.Ag

Petunjuk pengisian soal UAS


1. Baca Basmalah sebelum menjawab soal-soal UAS di bawah!
2. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan hanya menulis a, b, c, d, atau e di kertas yang anda
sediakan!
3. Dilarang bekerja sama dan contek-menyontek jawaban !

SOAL:

1. Apa yang anda ketahui tentang Fiqih?


a. Ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara` berkaitan dengan halal dan haram.
b. Ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara` mengenai perbuatan mukallaf yang
diperoleh dari dalil-dalil ijmali.
c. Ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara` mengenai perbuatan mukallaf yang
diperoleh dari dalil-dalil tafshili dan ijmali.
d. Ilmu yang membahas tentang hukum-hukum yang terkait dengan akidah, suari`ah dan
akhlaq
e. Ilmu yang membahas tentang hukum-hukum syara` mengenai perbuatan mukallaf yang
diperoleh dari dalil-dalil tafshili.
2. Pengertian dalil tafshil (terperinci) adalah ….
a. Dalil yang berisi tuntutan untuk melakukan atau meninggalkan perbuatan secara jelas
b. Dalil yang berisi tuntutan untuk melakukan atau meninggalkan beberapa perbuatan
hukum
c. Dalil yang berisi tuntutan untuk melakukan atau meninggalkan perbuatan secara global
d. Dalil yang berisi tuntutan untuk melakukan atau meninggalkan perbuatan tertentu.
e. Dalil yang berisi tuntutan untuk melakukan atau meninggalkan perbuatan secara detail
maupun global
3. Mengapa Alquran disebut sebagai sumber hukum Islam?
a. Karena Alquran adalah firman Allah yang membacanya adalah ibadah
b. Karena Alquran merupakan rujukan bagi semua ketentuan hukum Islam
c. Karena Alquran adalah satu-satunya kitab suci umat Islam
d. Karena Alquran terjaga keasliannya hingga sekarang
e. Karena Alquran merupakan kitab petunjuk bagi umat Islam
4. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi hadis terhadap Alquran adalah:
a. Sebagai ta’kid Alquran
b. Sebagai bayan tafshil (memerinci makna) Alquran
c. Sebagai pendamping Alquran
d. Itsbat atau insya’ hukum-hukum yang belum ditetapkan Alquran
e. Sebagai takhshis Alquran
5. Pengertian ijma` yang relatif tepat adalah ….
a. Sekelompok ulama yang membahas tentang hukum Islam
b. Peselisihan para ulama sepeninggal Rasul mengenai hukum suatu perkara
c. Kesepakatan para ulama sepeninggal Rasul mengenai hukum suatu perkara
d. Kesepakatan sebagian ulama sepeninggal Rasul mengenai hukum suatu perkara
e. Diamnya para ulama terhadap ketentuan hukum yang ditetapkan oleh ulama-ulama
sebelumnya
6. Apa yang anda ketahui tentang ijma` sharih?
a. Hukum yang disepakati oleh para ulama, baik melalui pernyataan lisan maupun melalui
sikap diam mereka
b. Kesepakatan para ulama mengenai hukum suatu peristiwa yang dinyatakan secara jelas
melalui lisan mereka
c. Hukum yang disepakati oleh para ulama melalui sikap diam mereka
d. Kesepakatan sebagian ulama mengenai hukum suatu peristiwa yang dinyatakan secara
jelas melalui lisan mereka
e. Kesepakatan para ulama mengenai hukum suatu peristiwa yang dinyatakan melalui
sikap diam mereka
7. Pengertian qiyas yang paling tepat adalah:
a. Menyamakan hukum suatu kasus yang ada nashnya pada hukum suatu kasus yang tidak
ada nashnya karena adanya kesamaan illat
b. Menyamakan hukum suatu kasus yang ada nashnya pada hukum suatu kasus yang juga
ada nashnya karena adanya kesamaan illat
c. Menyamakan hukum suatu kasus yang tidak ada nashnya pada hukum suatu kasus yang
ada nashnya karena adanya kesamaan illat
d. Menyamakan hukum suatu kasus yang tidak ada nashnya pada hukum dari kasus yang
juga tidak ada nasnya karena adanya kesamaan illat
e. Menyamakan illat suatu kasus yang tidak ada nashnya pada illat suatu kasus yang ada
nashnya karena ada kesamaan hukum
8. Di bawah ini adalah contoh hukum yang diperoleh melalui qiyas:
a. Keharaman mengkonsumsi ganja disamakan dengan keharaman mengkonsumsi khomer
karena sama-sama memiliki sifat memabukkan
b. Keharaman berjudi disamakan dengan keharaman minum khamr karena sama-sama
dilarang oleh Allah
c. Keharaman daging babi disamakan dengan keharaman memakan bangkai karena adanya
kesamaan illat.
d. kebolehan istri berpoliandri disamakan dengan kebolehan suami berpoligami karena
suami dan istri memiliki hak yang sama
e. keempat jawan di atas benar
9. Pengertian ijtihad yang relatif tepat adalah:
a. Ijtihad adalah bersungguh-sungguh dalam memahami hukum syara`
b. Ijtihad adalah mengerahkan segenap kemampuan untuk mewujudkan cita-cita
c. Ijtihad adalah bersungguh-sungguh dalam bekerja untuk menafkahi keluarga
d. Ijtihad adalah mengerahkan segenap kemampuan untuk memperoleh hukum syara’
mengenai perbuatan dari dalil-dalil tafshili (terperinci) dengan cara instinbath
e. Ijtihad adalah mengerahkan sebagian kemampuan untuk memperoleh hukum syara’
yang bersifat amaliah dari dalil-dalil tafshili (terperinci) dengan cara instinbath
10. Ijtihad insya’i adalah:
a. Ijtihad yang dilakukan dengan cara mengkaji berbagai pendapat ulama untuk memilih
salah satu pendapat yang dinilainya paling kuat
b. Ijtihad yang dilakukan untuk memperoleh hukum dari kasus-kasus yang belum pernah
diijtihadi oleh para ulama sebelumnya
c. Ijtihad yang dilakukan dengan cara memilih satu dari sejumlah pendapat ulama yang
paling disukainya
d. Ijtihad yang dilakukan terhadap kasus-kasus yang telah diijtihadi oleh para ulama
e. Semua jawaban di atas salah
11. Ijtihad intiqa’i adalah:
a. Ijtihad yang dilakukan dengan cara memilih satu dari sejumlah pendapat ulama yang
paling disukainya
b. Ijtihad yang dilakukan terhadap kasus-kasus yang telah diijtihadi oleh para ulama
c. Ijtihad yang dilakukan dengan cara mengkaji berbagai pendapat ulama untuk memilih
salah satu pendapat yang dinilainya paling kuat
d. Ijtihad yang dilakukan terhadap kasus-kasus yang belum pernah diijtihadi oleh para
ulama sebelumnya
e. Semua jawaban di atas salah
12. Ijtihad mutlak mustaqil adalah:
a. Ijtihad yang dilakukan terhadap seluruh persoalan hukum
b. Ijtihad yang dilakukan terhadap sebagian persoalan hukum
c. Ijtihad yang dilakukan secara independen terhadap seluruh persoalan hukum dengan
menggunakan metode (kaidah-kaidah Ushul Fiqh) yang diciptakan oleh gurunya
d. Ijtihad yang dilakukan terhadap persoalan-persoalan baru
e. Ijtihad yang dilakukan secara independen terhadap seluruh persoalan hukum dengan
menggunakan metode (kaidah-kaidah Ushul Fiqh) yang diciptakannya sendiri
13. Apa yang anda ketahui tentang istihsan?
a. Segala sesuatu yang dipandang baik oleh manusia
b. Kemashlahatan yang keberadaannya tidak diatur oleh nash
c. Menetapkan hukum suatu perkara yang sedang dihadapi berdasarkan hukum yang telah lalu
d. Memenangkan kias khafi (samar) atas kiyas jali (jelas) karena adanya kebaikan di dalamnya.
e. Menetapkan hukum suatu perkara berdasarkan kemaslahatan.
14. Yang dimaksud istishlah sebagai metode ijtihad adalah ….
a. Penetapan hukum suatu perkara yang didasarkan pada aspek kebahasaan (kaidah bahasa Arab).
b. Penetapan hukum suatu perkara yang didasarkan pada illat hukum
c. Penetapan hukum suatu perkara yang didasarkan pada kehendak mujtahid
d. Penetapan hukum suatu perkara yang didasarkan pada aspek kemashlahatan umum
e. Penetapan hukum suatu perkara yang didasarkan pada kesepakatan para mujtahid.
15. Pengertian lafazh `amm yang paling tepat adalah:
a. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan ) yang terbatas
b. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang tidak terbatas
c. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang banyak
d. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang yang lebih dari 1000
e. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang khusus
16. Lafazh “ُ‫زانِيَة‬
َّ ‫ ال‬atau‫ ” ال َّزانِى‬adalah lafazh `amm berbentuk:
a. Isim jamak yang diawali oleh alim lam (‫ )ال‬jinsiyah
b. Isim mufrad yang diawali oleh alim lam (‫ )ال‬jinsiyah
c. Isim nakirah yang diawali oleh ‫ ال‬nafiyah
d. Huruf syarat
e. Isim maushul

17. Lafazh “ َ‫ “ال ُمنَافِقُوْ ن‬adalah lafazh `amm berbentuk:


a. Isim mufrad yang diawali oleh alim lam (‫ )ال‬jinsiyah
b. Isim jamak yang diawali oleh alim lam (‫ )ال‬jinsiyah
c. Isim nakirah yang diawali oleh ‫ ال‬nafiyah
d. Huruf syarat
e. Isim maushul
18. Apa yang dimaksud dengan lafazh khosh?
a. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang tidak terbatas
b. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup semua afrad (satuan) yang menjadi cakupannya
c. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang yang kurang dari 1000
d. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan ) yang terbatas
e. Lafazh yang cakupan maknanya mencakup afrad (satuan) yang tidak diketahui
19. Apa yang anda ketahui tentang takhshish/ ‫ص‬ ِ ‫? ت َْخ‬
ٌ ‫ص ْي‬
a. Penghapusan hukum yang dikandung ayat yang beredaksi `am/umum oleh ayat yang beredaksi
khsusus.
b. Penghapusan hukum yang dikandung ayat yang beredaksi `khas/khusus oleh ayat yang beredaksi
`am/umum.
c. Pembatasan makna lafazh yang beredaksi `am/umum oleh yang beredaksi khas/khsusus, baik
keduanya berada dalam ayat yang sama maupun dalam ayat yang berbeda.
d. Pembatasan makna lafazh yang beredaksi khas oleh yang beredaksi `am/umum, baik bersifat
muttashil maupun munfashil.
e. Keempat jawaban di atas salah.
20. Pengertian lafazh khash mutlaq adalah:
a. Lafazh khash yang tidak diikuti oleh lafazh lain (sifat) yang dapat membatasi keluasan makna
lafazh tersebut
b. Lafazh khash yang diikuti oleh lafazh lain (sifat) yang dapat membatasi makna lafazh tersebut
c. Lafazh `amm yang tidak diikuti oleh lafazh lain (sifat) yang dapat membatasi makna lafazh
tersebut
d. Lafazh `amm diikuti oleh lafazh lain (sifat) yang dapat membatasi makna lafazh tersebut
e. Keempat jawaban di atas salah
21. Lafazh ‫( َرقبَة ُمْؤ ِمنَة‬seorang budak yang beriman) termasuk lafazh:
a. `Amm
b. Khash
c. Khash muqayyad
d. Khash mutlaq
e. Amr
22. Apa yang anda ketahui dengna “amr”
a. Amr adalah tuntutan untuk melakukan perbuatan dari Allah kepada hamba-Nya
b. Amr adalah tuntutan untuk melakukan perbuatan dari Rasulullah kepada umatnya
c. Amr adalah tuntutan untuk melakukan perbuatan dari atasan kepada bawahan
d. Amr adalah tuntutan untuk melakukan perbuatan dari bawahan kepada atasan
e. Amr adalah tuntutan untuk meninggalkan perbuatan dari atasan kepada bawahan
23. Dibawah ini yang bukan termasuk bentuk-bentuk amr (perintah) adalah:
a. Fi`il amr
b. Fi`il madhi yang diserta lam amr
c. Fi`il mudhari` disertai lam amr
d. Isim fi`il amr
e. Jumlah khabariah mermakna insyaiyah
24. Surat al-Isra ayat 78 di bawah ini mengandung amr (perintah) yang berbentuk:

.... ‫ق الَّي ِْل َوقرْ أنَ ْالفَجْ ِر‬ ِ ْ‫َأقِ ِم الصَّالة لِ ُدلُو‬
ِ ‫ك ال َّش ْم‬
ِ ‫س إلَى َغ َس‬
Dirikanlah shalat ketika matahari tergelincir (ke arah barat) sampai gelapnya malam dan
dirikanlah pula shalat shubuh…. (QS. 17: 78).
a. Fi`il amr
b. Fi`il mudhari` disertai lam amr
c. Fi`il madhi yang diserta lam amr
d. Isim fi`il amr
e. Jumlah khabariah mermakna insyaiyah
25. Surat Ali Imran ayat 130 di bawah ini mengandung nahy (larangan) yang berbentuk:

.… ً‫عفَة‬ َ ‫أض َعافًا ُم‬


َ ‫ضا‬ ْ ‫َواَل تَأكلوا ال ِّربَا‬
(Artinya: ... janganlah kamu memakan riba secara belipat ganda ....)
a. Fi`il mudhari` diawali oleh ‫ ال‬nahiyah
b. Fi`il mudhari` diawali oleh ‫ ال‬nafiyah
c. Jumlah khabariyah bermakna insyaiyah
d. Isim fi`il nahy
e. Keempat jawaban di atas salah
26. Contoh amr yang dalalah lafazhnya menunjukkan sunnah atau nadb adalah:
a. ‫ اقم الصالة لدلوك الشمس‬.... (Dirikan shalat ketika matahari tergelincir ke barat)
b. ‫الحج والعمرة هلل‬
ّ ‫ أتموا‬.... (Sempurnakanlah haji da umroh karena Allah)
c. ‫ ربنا أتنا فى الدنيا حسنة‬.... (Ya Tuhanku, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia ….)
d. ‫ وال تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل‬.... (Janganlah kalian memakan harta di antara kalian dengan
bathil)
e. ‫اكتبوه‬€€‫مى ف‬€€‫ إذا تداينتم بدين إلى أجل مس‬... (Jika kalian bertransaksi secara tidak tunai, maka
tulislah ….)
27. Lafazh yang maknanya sesuai dengan bentuknya dan sesuai dengan kontek pembicaraan, tetapi
lafazh tersebut masih dapat ditakhshish, ditafsir, ditakwil, dan dinasakh pada zaman Rasul, disebut
lafazh:
a. Mufassar
b. Muhkam
c. Dhahir
d. Nash
e. Khafi
28. Dari segi kejelasan maknanya, lafazh " ‫ج ْلدَة‬
َ ‫( ِماَئة‬seratus kali dera/cambukan) termasuk lafazh:
a. Dhahir
b. Nash
c. Mufassar
d. Muhkam
e. Khofi
29. Lafazh yang memiliki tingkatan makna paling jelas adalah:
a. Lafazh Zhahir
b. Lafazh Nash
c. Lafazh Mufassar
d. Lafazh Muhkam
e. Lafazh Wadhih
30. Apa yang anda ketahui tentang dalalah manthuq?
a. Makna yang dapat ditangkap dari balik lafazh (teks ayat/hadis)
b. Makna yang dapat ditangkap dari isyarat lafazh (teks ayat/hadis)
c. Makna yang ditunjukkan oleh kontek pembicaraan (konteks ayat/hadis)
d. Makna yang ditunjukkan secara jelas oleh lafazhnya itu sendiri
e. Makna yang dipahami dari balik lafazh (teks ayat/hadis).
31. Perhatikan ayat 6 dari surat al-At-Thalaq ini:

َ َ‫ت َح ْم ٍل فأ ْنفِقوْ ه َُّن َعلَ ْي ِه ّن َحتّى ي‬


‫ض ْعنَ َح ْملَه ُّن‬ ُ ‫إن ُك َّن أوْ اَل‬
ْ ‫َو‬
(Artinya: ... dan jika istri-istri yang ditalak 3 dalam keadaan hamil, maka nafkahilah mereka sampai
mereka melahirkan ....).
Hukum yang merupakan mafhum mukhalafah dari manthuq ayat di atas adalah:
a. Mantan suami wajib menafkahi mantan istrinya yang ditalak tiga dalam kondisi hamil.
b. Mantan suami tidak boleh menikahi mantan istrinya yang ditalak tiga.
c. Mantan suami boleh menikahi mantan istrinya yang ditalak tiga tanpa syarat apa pun.
d. Mantan suami tidak wajib menafkahi mantan istrinya yang ditalak dalam keadaan tidak hamil.
e. Mantan suami wajib menafkahi mantan istrinya yang ditalak tiga, baik mantan istrinya hamil
maupun tidak
32. Hukum yang dapat diperoleh dari manthuq surat al-Isra’ ayat 24 di bawah adalah:

.... ‫أف َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما‬


ٍّ ‫َواَل تَقلْ لَهُ َما‬
a. Kebolehan berkata uf/ah dan membentak kedua orang tua
b. Larangan memukul kedua orang tua
c. Larangan berkata kasar kepada kedua orang tua
d. Keharusan memberi nafkah kepada kedua orang tua
e. Larangan berkata uf/ah dan membentak kedua orang tua
33. Hukum yang dapat diperoleh dari mafhum muwafaqah ayat yang ada pada soal no. 32 di atas antara
lain:
a. Larangan memukul atau menendang kedua orang tua
b. Larangan berkata uf/ah dan membentak kedua orang tua
c. Kebolehan berkata uf/ah dan membentak kedua orang tua
d. Larangan berkata kasar kepada kedua orang tua
e. Keharusan lemah lembut kepada kedua orang tua
34. Pengertian Ta`arudh al-adillah secara sederhana adalah:
a. Dua dalil atau lebih yang secara lahiriyah terlihat memiliki kesamaan makna
b. Dua dalil atau lebih yang secara lahiriyah terlihat tidak saling berkaitan
c. Dua dalil atau lebih yang secara lahiriyah terlihat saling berkaitan
d. Dua dalil atau lebih yang secara lahiriyah terlihat saling bebeda lafadhnya
e. Dua dalil atau lebih yang secara lahiriyah terlihat saling bertentangan maknanya
35. Penyelesaikan ta`arudh al-adillah dengan al-jam`u wa al-taufiq jika dengan cara:
a. Menyelidiki kronologi turunnya dalil-dalil yang saling bertentangan untuk mengetahui dalil yang
datang lebih dahulu dan yang datang lebih kemudian, selanjutnya dinyatakan bahwa dalil yang
datang lebih dahulu telah dinasakh oleh dalil yang datang lebih kemudian
b. Menyelidiki aspek-aspek yang dapat menguatkan salah satu dalil, baik dari segi sanad, matan,
periwayatan, maupun segi lainnya, kemudian dalil yang didukung oleh aspek-aspek yang
menguatkannya dimenangkan atas dalil lain
c. Mengumpulkan dalil-dalil yang saling bertentangan kemudian mengkompromikan makna dalil-
dalil tersebut, baik dengan jalan takhshis (pembatasan makna) maupun takwil (pemindahan
makna lafadh dari makna asal ke makna lain yang masih berkaitan)
d. Memilih salah satu dalil yang terlihat saling bertentangan maknanya
e. Membiarkan atau menggugurkan dalil-dalil yang terlihat saling bertentangan untuk sementara
waktu dan mengambil dalil lain yang kualitasnya berada di bawahnya untuk dijadikan sebagai
landasan beramal
36. Alasan Imam al-Syafi`i dan ulama Syafi`iyyah mendahulukan al-jam`u wa al-taufiq daripada
al-Naskh dalam menyelesaikan ta`arudh al-adillah adalah:
a. Penyelesaian ta`arudh al-adillah dengan al-jam`u wa al-taufiq hasilnya lebih akurat daripada
menggunakan al-Naskh
b. Penyelesaian ta`arudh al-adillah dengan al-jam`u wa al-taufiq membuat dalil-dalil yang terlihat
saling bertentangan terpakai semua meskipun untuk sebagian maknanya
c. Penyelesaian ta`arudh al-adillah dengan al-jam`u wa al-taufiq lebih mudah daripada
penyelesaian dengan al-Naskh
d. Karena urutan penyelesaian ta`arudh al-adillah memang harus mendahulukan al-jam`u wa al-
taufiq daripada al-Naskh
e. Karena penyelesaian ta`arudh al-adillah dengan al-Naskh menuntut penelusuran terhadap urut-
urutan turun atau munculnya dalil-dalil yang saling betentangan makna lahiriahnya
37. Dibawah ini adalah perbedaan antara kaidah Ushuliyah (Ushul Fiqh) dengan kaidah
Fiqhhiyah, kecuali:
a. Objek kaidah Ushuliyah adalah dalil, sedangkan objek kaidah fiqhiyah adalah perbuatan
mukallaf
b. Fungsi kaidah Ushuliyah adalah untuk memahami dalil, sedangkan fungsi kaidah Fiqhiyah
adalah sebagai dalil
c. Fungsi kaidah Ushuliyah adalah sebagai pengganti dalil, sedangkan fungsi kaidah Fiqhiyah
untuk memahami dalil
d. Hukum yang diperoleh melalui kaidah Ushuliyah bersifat universal, sedangkan hukum yang
dihasilkan melalui kaidah Fiqhiyah bersifat parsial bahkan individual
e. Hukum yang diperoleh melalui kaidah Ushuliyah bersifat abadi, sedangkan hukum yang
dihasilkan melalui kaidah Fiqhiyah bersifat sementara
38. Seseorang yang hendak mati kelaparan akibat tidak menemukan makanan/minuman yang
halal, boleh mengkonsumsi apapun yang diharamkan untuk menyelamatkan nyawanya.
Hukum tersebut didasarkan pada kaidah fiqh yang berbunyi:
a. ‫اص ِدهَا‬ ِ َ‫االُ ُموْ ُر بِ َمق‬
b. ‫ك‬ ِّ ‫ْاليَقِيْنُ اَل يُزَ ا ُل بِال َّشا‬
c. ‫ت‬ِ ‫الضرُوْ َرةُ تُبِ ْي ُح ْال َمحْ ظُوْ َرا‬
َ
d. ‫ال َم َشقَّةُ تَجْ لِبُ التَّي ِْسي َْر‬
e. ٌ‫ال َعادَة ُم َح َّك َمة‬
39. Contoh kasus hukum yang ditetapkan dengan menggunakan kaidah ‫س ْي َر‬ ُ ِ‫شقَّةُ ت َْجل‬
ِ ‫ب التَ ْي‬ َ ‫ال َم‬
adalah:
a. Seseorang boleh memakan ular ketika dalam kondisi sangat terpaksa
b. Seseorang yang sulit menghindari cipratan air kotor di jalan sewaktu pergi ke masjid untuk
shalat berjamaah boleh shalat dengan menggunakan pakaian yang terciprat air kotor tetrsebut.
c. Seseorang tidak boleh memberikan barang tertentu kepada orang lain ketika ia sangat
membutuhkan barang tersebut
d. Mengadakan karnaval di setiap peringatan kemerdekaan RI hukumnya adalah boleh
e. Ketika kita ragu mengenai jumlah rakaat shalat, maka kita harus membawanya ke yang sedikit.
40. Kemampuan seseorang dalam melakukan tindakan hukum bagi seseorang yang telah
dianggap bisa mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya, baik yang bersifat positif
maupun negatif disebut ….
a. Ahliyah al-ada
b. `Awaridh
c. Mahkum fih/bih
d. Mahkum `alaih
e. Ahliyah al-wujub

Anda mungkin juga menyukai