Anda di halaman 1dari 3

6.

DAFTAR PUSTAKA

Addila Dian, Rahmah Farit, Rezal Rasma.(2017). Perilaku Konsumsi Serat Pada
Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo
Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat VOL. 2.NO.6/ MEI
2017; ISSN 2502-731X.

AKG. (2013). Permenkes RI NO 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Menteri Kesehatan RI, Jakarta.

Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian. (2018). Laporan Tahunan Badan


Ketahanan Pangan Tahun 2017. Jakarta: Badan Ketahanan Pangan Kementrian
Pertanian.

Badan Pusat Stastik. (2017). Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia
Berdasarkan Hasil Susenas September 2016. Jakarta:BPS.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal. (2018). Statistik Kesejahteraan Rakyat


Kabupaten Kendal 2018. Kendal : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal.

Barasi, M., Nutrition At A Glance. (2009). Penerjemah: Hermin. At A Glance : Ilmu Gizi.
Jakarta: Erlangga.

Departemen Kesehatan RI. (2013). Buku pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit, Dirjen
Pelayanan Medik, Direktorat Rumah Sakit khusus dan Swasta, Jakarta.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kendal 2015.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. (2017). Profil Kesehatan Kabupaten Kendal 2016.

Dinkes Kota Semarang. 2017. Profil Kesehatan Kota Semarang Tahun 2017. Dinas
Kesehatan Kota Semarang

Erhardt, J. (2003). Nutrisurvey For Windows.

Hardinsyah dan Tambunan, V. (2004). Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Serat
Makanan. Dalam Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. LIPI, Deptan,
Bappenas, BPOM, BPS, Menristek, PERGIZIPANGAN, PERSAGI dan PDGMI.
Jakarta.

42
43
43

Hardinsyah, Irawati, A, Kartono, D, Prihartini S, Linorita I, Amilia L, Fermanda M,


Adyas EE, Yudianti D, Kusrto CM dan Heryanto Y. ( 2012). Pola Konsumsi Pangan
dan Gizi Penduduk Indonesia. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan Badan
Litbangkes Kemenkes RI. Bogor.

Hardinsyah, Hadi Riyadi dan Victor Napitupulu. (2013). Angka Kecukupan Energi,
Protein, Lemak Dan Karbohidrat. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB.
Departemen Gizi, FK UI.

Institute of Medicine (IOM). (2005). Dietary Reference Intake for Energy, Carbohydrate,
Fiber, Fat, Fatty Acids, Cholesterol, Protein, and Amino Acids. A Report of the Panel
on Macronutrients, Subcommittees on Upper Reference Levels of Nutrients and
Interpretation and Uses of Dietary Reference Intakes, and the Standing Committee
on the Scientific Evaluation of Dietary Reference Intakes. National Academies Press,
Washington, DC.

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014. Jakarta : Kemenkes RI.

[Kementan] Kementerian Pertanian. (2017). Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan


2016. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Kepala Dinas Pertahanan Provinsi Jawa Tengah (Kadishanpan). (2018). Sikronisasi


Operasional Kegiatan Pembangunan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
Provinsi Jawa Tengah,12 Februari 2018.

Kusharto, Clara M. (2006). “Serat Makanan dan Peranannya Bagi Kesehatan”. Jurnal Gizi
dan Pangan. 1 (2). 45-54.

Kusumayanti, Hamam Hadi, Susetyowati. (2004). Faktor–faktor Yang Mempengaruhi


Kejadian Malnutrisi Pasien Dewasa Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Gizi
Klinik Indonesia vol. 1 ( 1 ): 9 – 17.

Listiyono, Rizky. (2015). Studi Deskriptif Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit
Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit
Tipe B. UniveristasAirlangga.

Mahan K dan Escott –Stump. (2008). Food, Nutrition, and Diet Therapy. USA: W.B.
Saunders Company.

Nainggolan O, Cornelis Adimunca. (2005). Diet Sehat Dengan Serat. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Cermin Dunia Kedokteran ;147.
44

Peraturan Daerah Kabupaten Kendal No.7 Tahun 2016 Tentang RENCANA


PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN
KENDAL TAHUN 2016-2021.

Peraturan Gubernur Jawa Tengah. (2016).Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 85


Tahun 2016 tentang Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2015-2019. Gubernur Jawa Tengah. Semarang.

Rahim, K.F. (2014). Faktor Resiko Underweight Balita Umur 7 – 59 Bulan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat;9(2):115- 121.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan


Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.

Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. (2009). Understanding Normal and Clinical Nutrition.
8th ed.USA-Cengage Learning.p: I-1

Sati VP. (2015). Issues and options of food security and poverty: an empirical study of
mizoram, the eastern extension of the Himalaya. J Food Secur; p:107-114.

Schroder, et al., (2008). Diet quality and Lifestyle associated with free selected low-
energy density diets in a representative. Spanish population European Journal of
Clinical Nutrition; 62: 1194-1200.

Suryana, A. (2008). Penganekaragaman Konsumsi Pangan dan Gizi : Faktor Pendukung


Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Jakarta. Majalah Pangan Media
Komunikasi dan Informasi 17 Edisi Oktober- Desember 3- 12.

Syamsiatun, Nurul Huda, Hamam Hadi, dan Madarina Julia. (2004). “Hubungan Status
Gizi Awal dengan Status Pulang dan Lama Rawat Inap Pasien Dewasa di Rumah
Sakit.” Jurnal Gizi Klinik Indonesia 1: 27-34.

Weni, dkk., (2015). “Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja’.
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, Vol. 11, No. 4, April 2015.

Weta, I Wayan Wirasamadi, N. P. (2009) “Kecukupan Zat Gizi Dan Perubahan Status
Gizi Pasien Selama Dirawat Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar,” Gizi
Indonesia, 32(2), Hal. 139–149.

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi. (2018). Standar Mutu dan Kecukupan Gizi.
WNPG-X. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai