Anda di halaman 1dari 9

PROBLEMATIKA REKAYASA BUDIDAYA TANAMAN

PASCA PANEN PEPAYA DAN ANGGUR DI PASAR GIWANGAN

PAPER

Disusun oleh :

Ariani Puspita Sari (20160210080)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Anggur Amerika
Vitis labrusca, memiliki sifat kulit yang lebih tebal, kadar gula rata-rata lebih
rendah, rasa agak masam, jika buah dipencet kulit akan terpisah dari pulp-nya, lebih
tahan terhadap iklim yang lembab, tahan akan penyakit, tahan terhadap hama
phylloxera, pertumbuhan vigor dan cepat, biasanya dijadikan batang bawah atau
rootstock untuk anggur Eropa. (Arya, 2016)
Dalam satu tahun pemanenan buah hasil budidaya anggur dapat dilaksanakan
sebanyak dua kali. Hasil dan usia pemanenan di kebun budidaya anggur ditentukan
oleh jenis anggur yang ditanam, iklim, serta ketinggian letak lahan budidaya anggur.
Pada daerah rendah, pemanenan dapat dilakukan pada umur buah 90-100 hari setelah
pangkas, daerah dataran tinggi umur buah antara 105–110 hari. Tingkat kemasakan
buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam satu tandan telah rata, butir buah
mudah lepas dari tandan dan keadaan buah kenyal serta lunak.
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran kurang baik karena
banyak buah yang rusak. Cara terbaik adalah dengan menggunakan kotak kayu yang
diisi dengan serbuk gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan.
Cara panen budidaya anggur dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi
hari dengan pemetikan yang hati-hati (jangan sampai bedak hilang). Hasil pemetikan
dimasukkan keranjang atau dos karton dan diusahakan penempatannya tidak
menumpuk, agar buah hasil budidaya anggur yang terletak di bawah tidak rusak dan
pecah.
Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang
masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut
ukuran dompolan dan keseragaman besar buah. Cara menyimpan anggur adalah
dengan memasukkan dalam ruang pendingin untuk mengurangi penguapan, tetapi cara
yang lebih mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan
menggantung anggur untuk diangin-anginkan dalam ruang yang sejuk.
Usia produktif tanaman anggur bisa sampai 25 tahun bahkan lebih. Pada tahun
pertama pemanenan hasil budidaya anggur per pohon bisa menghasilkan sekitar 7
hingga 8 kilogram, kemudian pada tahun kedua hasil pemanenan meningkat menjadi
sekitar 15 kilogram. Selanjutnya pada tahun ke tiga hingga seterusnya satu tanaman di
kebun budidaya anggur mampu menghasilkan sekitar 20 hingga 30 kilogram.
(Anonim, 2015).

B. Pepaya California
Pepaya merupakan salah satu buah yang tergolong dalam buah dengan
respirasi klimakterik. Buah dengan respirasi klimakterik adalah buah dengan produksi
CO2 yang meningkat seiring dengan pematangan buah dan produksi etilen yang tinggi
pada saat buah matang. Produksi etilen yang tinggi menyebabkan pematangan buah
yang cepat. Kecepatan pematangan buah ini menyebabkan daya simpan yang rendah.
Mutu buah pepaya untuk pemasaran dengan waktu pemasaran yang cukup lama
(ekspor) perlu dijaga dengan meningkatkan daya simpan. Kualitas pepaya yang
sampai ke tangan konsumen sangat dipengaruhi oleh umur panen. Pepaya yang
dipanen pada waktu yang kurang tepat dapat mempengaruhi lama penyimpanan dan
kualitas pepaya.
Salah satu masalah pasca panen pepaya yang terjadi di Indonesia adalah rantai
pemasaran produk yang panjang. Saat transportasi dalam pengangkutan terdapat
pepaya yang matang diperjalanan dan mengalami kebusukan. Hal ini dapat disebabkan
oleh pemanenan pepaya yang lewat dari umur panen yang baik. (Sujiprihati, 2009).
Pepaya mulai berbunga pada umur 3 - 4 bulan setelah tanam, dan buahnya
dapat dipanen sekitar 3 - 4 bulan sejak bunga mekar. Pemanenan biasanya dilakukan
pada buah yang telah memenuhi tingkat kematangan optimal atau disesuaikan dengan
keperluan. Pepaya memiliki tujuh stadia kematangan buah, yaitu matang fisiologis
(mature green), semburat kuning (colour break), 25% kuning (quarter ripe), 50%
kuning (half ripe), 75% kuning (ripe), 100% kuning (full ripe), dan terlalu matang
(over ripe). Untuk memenuhi permintaan pasar lokal, kriteria buah pepaya yang
dipanen adalah sudah tua dengan kondisi buah 95% berwarna hijau, disertai semburat
warna kuning diantara tengah dan ujung pepaya. (Petani,2014).

Cara memanen pepaya dengan cara yang benar adalah sebagai berikut.
1. Sediakan peralatan terlebih dahulu seperti gunting untuk memotong tangkai
pepaya.
2. Pilihlah buah pepaya yang siap untuk dipanen.
3. Gunting tangkai pepaya tersebut hingga terlepas dari pohonnya.
4. Letakkan pepaya di tempat yang teduh dengan cara telentang. Tujuannya agar
getah pepaya tidak sampai mengenai kulit pepaya. Jika buah pepaya terkena
oleh getah maka bentuk buah tidak akan bagus lagi dan otomatis akan
mengurangi kualitas buah pepaya.
5. Bersihkan kulit pepaya dengan segera. Lakukan pembersihan pepaya dengan
hati-hati supaya kulit buah tidak lecet. Tujuan pembersihan buah adalah supaya
tidak ada getah atau kotoran lainnya yang menempel pada kulit buah sehingga
penampilan buah menjadi lebih menarik lagi.
6. Setelah dibersihkan, selanjutnya buah pepaya dapat dibungkus dengan
menggunakan koran. Atau bisa juga menggunakan plastik yang berlubang.
Antara kotak dengan plastik berlubang sebenarnya lebih baik plastik
berlubang. Namun tergantung kepada petani pepaya itu sendiri mau
membungkus pepaya dengan menggunakan koran atau plastik berlubang.
7. Setelah dibungkus dengan menggunakan koran atau pun plastik, selanjutnya
masukkan buah yang telah berbungkus di dalam kardus. Untuk satu buah
kardus dapat dimasukkan sekitar 4 buah pepaya saja.

Jika buah pepaya dibawa ke tempat yang jauh, sebaiknya pemanenan


dilakukan sebelum pepaya masak secara keseluruhan. Tetapi jangan pula dipanen
pada saat belum masak karena dapat merusak jaringan pada pepaya. Alasan
mengapa dipanen lebih dulu adalah supaya di perjalanan pepaya tidak membusuk.
Apabila dipanen lebih awal, selama diperjalanan pepaya akan masak secara
sendiri. (Anonim, 2016)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Permasalahan
1. Bu Widya memiliki usaha berjualan buah anggur di pasar giwangan. Beliau
mendapatkan buah tersebut dari pasar gamping melalui distributor. Jenis buah anggur
yg dijual adalah jenis anggur amerika. Beliau menjual buah anggur seharga 50rb/kg.
Kondisi buah anggur yg diterima Bu Widya dari pasar gamping sudah ada yang busuk
dan memar.
2. Bu Astuti memiliki usaha berjualan buah pepaya di pasar giwangan. Buah pepaya
didatangkan dari Jepara dan diangkut menggunakan pickup. Pepaya yg dijual berjenis
pepaya california. Buah pepaya Bu Astuti dijual seharga 6rb/kg. Kondisi buah pepaya
yang diterima Bu Astuti banyak memiliki memar, bolong-bolong dan kotor.

B. Analisis
1. Anggur
Masalah yang dialami oleh Bu Widya adalah anggur yang diterima dari distributor
terdapat memar dan busuk. Memar pada buah anggur diduga karena faktor packaging dan
pengangkutan. Packaging buah anggur menggunakan kardus. Saat pengangkutan dari
Pasar Gamping, buah anggur digabung bersama buah lain seperti kelengkeng dalam satu
dus. Hal ini menyebabkan kerusakan fisik pada buah anggur diduga karena benturan
langsung dengan buah kelengkeng yang lebih keras daripada anggur. Selain itu,
pengangkutan menggunakan kontainer yang didalamnya terdapat beberapa macam dus
buah lain seperti pepaya, semangka, apel. Penumpukan bermacam macam dus buah dalam
satu kontainer menyebabkan kerusakan packaging buah, apalagi buah yang massanya
lebih ringan seperti anggur tertimpa buah lainnya yang lebih berat, akan menyebabkan
kerusakan fisik seperti memar dan hancur buah anggur. Adapun busuk pada buah anggur
disebabkan oleh memar yang parah kemudian anggur menjadi lembek dan oleh pengaruh
suhu menjadikan buah cepat busuk.
Sumber : Dokumentasi saat observasi

2. Pepaya
Masalah yang dialami oleh Bu Astuti adalah beliau mendapati buah pepaya dari
distributor dalam keadaan memar, berlubang dan kotor. Memar dan kotor yang dialami
oleh pepaya disebabkan karena pepaya yang pada saat distribusinya hanya diletakkan dan
ditumpuk di dalam pickup tanpa menggunakan dus atau pengaman lainnya, akibatnya
pepaya yang satu berdesakan dengan pepaya yang lainnya lalu memar. Selain dari
distribusi, memar dan lubang pada pepaya dapat terjadi karena kemungkinan terkena
benda saat pendistribusian atau saat pemanenan, pepaya langsung dijatuhkan dari
pohonnya sehingga
terbentur benda lain
sehingga lubang dan
juga memar.

Sumber : Dokumentasi saat observasi

C. Solusi
1. Anggur
Anggur dipacking dengan box terpisah agar meminimalisir benturan dengan buah
yang massanya lebih berat. Dan disimpan di tempat yang dingin untuk mengurangi laju
respirasi agar tidak cepat busuk. Cara terbaik dalam penyimpanan buah hasil budidaya
anggur adalah dengan memasukkan dalam ruang pendingin untuk mengurangi penguapan,
tetapi cara yang mudah ringkas dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan
menggantung anggur untuk diangin-anginkan dalam ruang yang sejuk.
Terakhir, adalah cara pengemasan dan pengangkutan buah hasil budidaya anggur.
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran adalah cara yang kurang baik
karena banyak buah yang rusak. Cara terbaik dalam pengemasan dan pengangkutan buah
hasil budidaya anggur adalah dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk
gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan (Arya, 2016).
Buah anggur sebelum dikemas dilakukan fumigasi, guna mencegah kerusakan
akibat pertumbuhan jamur selama pengangkutan dan penyimpanan menggunakan SO2 1%
selama 20 menit. Selang waktu 7 - 10 hari, buah anggur yang disimpan di refumigasi
dengan 0,25% SO2 selama 20 -30 menit. Dalam pengemasan di usahakan buah anggur
tidak bergerak. Pengemasan buah anggur menggunakan karton bersekat dan berventilasi
serta buahnya dibungkus dengan kantong film PE. Penggunaan karton dengan bantalan
potongan kertas juga dapat menurunkan kerusakan dan susut bobot selama pengangkutan.
Pengangkutan dengan keranjang bambu. Perlakuan lain untuk pengemasan buah anggur
adalah dengan membungkus kertas tissu yang telah di celup dengan meta bisulfit 6000
ppm dan dikemas dengan peti kayu kapasitas 5 kg. (Siti, 2000)

2. Pepaya
Sebaiknya saat pendistribusian dari Jepara, buah diberi pelindung seperti alas atau
dimasukkan ke dalam kontainer. Kemudian pada saat pamanenan diusahakan untuk tidak
menjatuhkan atau melempar buah pepaya karena teksturnya yang lunak dengan kulitnya
yang tipis.
Menurut (Utari,2013) penangganan pada buah papaya California yang telah
dipanen diletakan di dalam keranjang kemudian dibawa ke tempat penyortiran. Buah yang
cacat dan terdapat tanda bercak jamur diletakkan pada tempat terpisah, buah yang baik
dilakukan pengkelasan/pengelompokkan sesuai ukuran, bentuk, tingkat kemasakan buah
dan keseragaman warna. Setelah di sortir kemudian buah dikemas dalam peti
kayu/keranjang yang dilapisi kertas dengan berat masing-masing 25 – 30 Kg berisikan 12
sampai dengan 20 buah. Angkut kemasan dengan hati-hati agar tidak terjadi gesekan yang
dapat menimbulkan perlukaan pada buah. Apabila buah pepaya yang telah dikemas di
dalam peti kayu/keranjang belum diangkut ke pasar sebaiknya disimpan pada ruang
penyimpanan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik dengan suhu tetap kering. Susun
peti kayu/keranjang secara baik (tidak tumpang tindih) bila menumpuk sebaiknya tidak
lebih dari 3 – 4 tumpukan.
BAB III
KESIMPULAN

1. Kerusakan pada buah anggur berupa memar dan busuk akibat packing dan
pengangkutan yang dicampur jenis buah lainya dalam satu kotak.
2. Buah anggur seharusnya dipacking secara terpisah dengan kotak kayu/kardus yang
diberi potongan kertas dan dimasukkan dalam pendingin.
3. Kerusakan pada buah pepaya berupa memar, bolong-bolong dan kotor akibat tidak
dipacking, kesalahan pemanenan dan benturan saat pendistribusian.
4. Pemanenan buah pepaya harus tepat, dipacking dengan peti kayu dan diberi
peredam getaran serta dimuat dalam kontainer.
Daftar Pustaka

Anonim. 2015. Tips Pemanenan Dan Langkah Penanganan Pasca Panen Hasil Budidaya
Anggur. http://tips-ukm.com/tips-pemanenan-dan-langkah-penanganan-pasca-panen-
hasil-budidaya-anggur/. Diakses pada 29 september 2017.

Anonim. 2016. Ciri dan Kelebihan Pepaya California sebagai Buah Budidaya.
http://budidayakopi.com/ciri-kelebihan-pepaya-california-sebagai-buah-budidaya/.
Diakses pada 29 September 2017

Arya, Putra. 2016.Jenis Anggur Vinifera dan Labrusca.


http://www.kebunpedia.com/threads/jenis-anggur-vinifera-dan-labrusca.6700/.
Diakses pada 29 september 2017.

Petani,Hebat. 2014. Panen dan Pasca Panen Tanaman Pepaya.


http://www.petanihebat.com/2014/04/panen-dan-pasca-panen-tanaman-pepaya.html.
Diakses pada 30 september 2017.

Siti Nubanah. 2000. Pasca Panen Anggur.


http://pustaka.litbang.pertanian.go.id/agritek/jwtm0104.pdf . Diakses pada 30
september 2017

Sujiprihati S, Suketi K. 2009. Budi Daya Pepaya Unggul Bogor (ID): Penebar Swadaya.

Utari, Ismawati. 2013. Pepaya California. http://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-


unggulan-detil/5-pepaya-california.html. Diakses pada 30 september 2017.

Anda mungkin juga menyukai