Syarat-syarat Penyimpanan
Penyimpanan harus mampu mempertahankan sifat-sifat baik bahan yang
disimpan. Sifat-sifat baik seperti kualitas daya tumbuh selama penyimpanan, dapat
mengalami kerusakan oleh karena kondisi penyimpanan yang tidak baik. Kerusakan
kondisi penyimpanan disebabkan oleh: kapang, insekta, rodensia, respirasi.
Biji yang kering dapat berupa kering kebun/kering sawah dan kering karena
dijemur (dikeringkan). Dalam keadaan kering kebun, biji umumnya masih mengandung
kadar air yang cukup tinggi sehingga keadaannya masih tergolong lembab. Sebelum
disimpan, kadar air ini harus diturunkan lagi sampai tingkat rendah. Untuk melakukan uji
secara sederhana, cukup menggigit biji kering. Jika mudah retak atau pecah berarti
tingkat kekeringan bahan tercukupi.
Kadar air dan suhu yang tinggi memudahkan perubahan biokimia dan kimiawi dalam
biji dan juga pertumbuhan mikroba, serangga dan rayap selama penyimpanan.
Pengendalian kadar air dan suhu dapat memperlambat kerusakan selama penyimpanan.
3. 7 Macam Biji_Bijian
1) GABAH (Bulir Padi)
Kadar air padi yang baru saja dipanen sekitar 28%. Jika sudah mengalami
pengeringan menjadi sekitar 14 %. Gabah disimpan kering bila kadar air 13,5-14%,
bersih dari segala macam kotoran, dan bagian bulir yang pecah/hancur. Gabah dapat
disimpan dalam bentuk onggokan atau dikemas dengan menggunakan karung beras
atau goni. Pada proses pengeringan dan pengemasan, diharapkan bahan tidak
bercampur dengan serangga. Sumber serangga dapat berasal dari karung kemasan
atau tercemar dari kemasan yang telah lama disimpan. Oleh karena itu, menyimpan
gabah sebaiknya dilakukan secara terpisah antara kemasan yang baru dengan
kemasan yang lama.
2) JAGUNG
Jagung dapat disimpan dalam bentuk jagung pipilan atau tongkol. Kadar air jagung
pipilan sebaiknya 12-13%. Jagung pipilan dapat disimpan dalam kemasan. Jagung
pipilan dapat disimpan dalam kemasan. Kemasan yang dapat dipakai sama dengan
kemasan gabah. Jagung tongkol kering sawah umumnya belum cukup tingkat
kekeringannya sehingga perlu dijemur untuk mengurangi kadar airnya. Jagung
tongkol ini dapat disimpan diatas perapian dapur. Dengan demikian asap dapur juga
mampu mengeringkan tongkol dan bulir jagung.
3) BERAS
Beras giling atau beras tumbuk yang dikemas mempunyai kadar air 13%. Jika
penyimpanan untuk persediaan konsumsi, beras dapat disimpan dengan menggunakan
wadah (kemasan) berupa kotak kayu, kaleng, gentong. Jika untuk kepentingan
perdagangan maka beras harus dikemas dengan menggunakan karung.
4) GANDUM
Di Indonesia, tanaman gandum hanya dapat ditanam di daerah dataran tinggi dan
pegunungan. Kadar air maksimal untuk penyimpanan gandum sebesar 13%. Gandum
yang digunakan hanya beberapa minggu sebelum digiling dapat disimpan pada kadar
air yang agak tinggi (di atas 13%) dengan suhu penyimpanan yang agak tinggi pula.
Kelembaban gudang di bawah 15% dapat menekan penyerangan hama.
5) BIJI KOPI
Biji kopi yang akan disimpan sebaiknya berupa biji yang dipanen tua dan cukup
kering. Tanda biji kopi yang kering adalah permukaan biji keras, halus, dan
mengkilap, serta bebas dari sisa daging buah. Biji yang telah kering dikemas dengan
menggunakan karung beras atau goni untuk disimpan. Biji yang disimpan sebaiknya
telah dibersihkan dari sisa daging buah karena bagian daging buah akan mudah
lembab sehingga dapat mengundang cendawan gudang.
6) BIJI KAKAO
Biji kakao yang aman untuk disimpan adalah biji yang mempunyai kadar air 6-7%
dan keadaannya bersih. Agar biji dalam penyimpanan kondisinya tetap baik,
sebaiknya disimpan dengan menggunakan kemasan dan di tempat yang bersuhu 30oC
serta kelembaban relatif 74%. Sedangkan suhu minimal yang diijinkan sekitar 25oC
pada kelembaban yang sama. Biji kakao kering mudah sekali menyerap uap air. Oleh
sebab itu kemasan karung yang dipergunaan untuk penyimanan biji dipilih yang
anyamannya lebih rapat dan mempunyai permukaan halus atau licin. Dalam jumlah
yang tidak banyak biji dapat dikemas dengan kaleng, seperti menyimpan biji kopi
kering
7) KACANG-KACANGAN
Kadar air biji-bijian yang aman untuk penyimpanan sekitar 15%. Tingkat kekeringan
biji kacang-kacangan ditentukan dengan cara melihat kekeringan permukan kulit biji.
Permukaan kulit biji yang kering akan mengkilap. Biji kacang hijau dan kedelai yang
kering umumnya kulitnya cukup keras dan tebal. Tempat penyimpanan untuk kacang-
kacangan hampir sama dengan tempat penyimpanan beras dengan memperhatikan
keadaan bahan dalam penyimpanan seperti temperatur dan kelembaban, sirkulasi
udara, serta penyusunan kemasan.
Cara lain untuk menyimpan biji sebagai benih adalah dengan mencampurkan biji
dengan pasir kering dengan perbandingan 3:1 atau 1: 5. Selain itu dapat juga dikemas
dengan botol yang bagian dasarnya dan atasnya ditutup dengan abu, pasir halus, sekam
sehingga bahan berada di antaranya. Dengan cara seperti ini serangga, hama diharapkan
tidak dapat masuk ke dalam botol dan kadar air bahan tetap dapat dipertahankan