Anda di halaman 1dari 7

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Bagus Fery Yanto, Indah


Werdiningsih dan Endah Purwanti (2017) dengan judul “Aplikasi Sistem
Pakar Diagnosa Penyakit Pada Anak Bawah Lima Tahun Menggunakan
Metode Forward Chaining” pada penelitian ini menghasilkan sistem pakar
berbasis mobile untuk mendiagnosa penyakit pada balita. tahapan pada
penelitian ini dimulai dari pengumpulan data dan informasi dari Menejemen
Balita Terpadu Sakit (MTBS) dan wawacara dengan Bidan. Tahapan tersebut
mendapatkan data fakta penyakit, keluhan, gejala dan saran penanganan. Data
fakta yang di dapat akan dirubah dalam bentuk aturan (rule) berdasarkan
pengetahuan dari pakar. Sistem pakar dalam penelitian menggunakan metode
forward chaining, yang apabila premis (jika) bernilai benar (true), maka
bagian konklusi (maka) akan bernilai benar. Tahap selanjutnya yaitu
implementasi sistem berbasis mobile dengan fitur diagnosa penyakit, riwayat
diagnosa dan kumpulan penyakit. Keterkaitan dan relevansi dalam penelitian
saat ini yaitu peneliti menggunakan tahapan untuk menerapkan metode
forward chaining yang dimulai dari pengumpulan data, pembuatan rule,
sampai penerapan metode forward chaining. Namun dalam penelitian ini
akan menerapkan metode forward chaining dalam mendeteksi penyakit pada
tanaman hidroponik.

Penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Esti Rahmawati dan Hari


Wibawanto (2016) dengan judul “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Paru-paru
Menggunakan Metode Forward Chaining” penelitian ini menghasilkan
aplikasi sistem pakar berbasis web, dengan metode Forward Chaining
digunakan untuk mendiagnosis gejala fakta hasil inputan user dengan fakta
gejala yang telah di tentukan oleh dokter ahli. Tujuan pada penelitian ini yaitu
untuk mengetahui langkah-langkah penerapan metode Forward Chaining
kedalam sistem pakar diagnosa penyakit paru, pengujian sistem ini
menggunakan blackbox testing, uji validasi sistem dan uji pakar. Dari hasil
uji blackbox diketahui bahwa sistem pakar sudah berjalan dengan baik, dan
hasil validasi sistem mendapatkan nilai keakuratan sebesar 84,21% dan nilai
kesalahan sebesar 15,79%. Pada penelitian ini akan diterapkan teknik
pengujian blackbox dan uji validasi sistem, untuk meningkatkan akurasi

1
keberhasilan, peneliti akan menambahkan teknik non-probability sampling
dengan jenis purposive sampling, sesuai keriteria inklusi dan eksklusi untuk
menentukan pakar yang dipilih dalam proses akuisisi pengetahuan.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Rahmi Ras Fanny, Nelly Astuti


Hasibuan dan Efori Buulolo (2017) dengan judul “Perancangan Sistem Pakar
Diagnosa Penyakit Asidosis Tubulus Renalis Menggunakan Metode Certainty
Factor Dengan Penelusuran Forward Chaining” dalam penelitian ini dapat
diketahui bagaimana kerja metode Forward Chaining dalam melakukan
pelacakan maju menggunakan kaidah produksi aturan jika-maka (if-then),
serta cara menghitung kemungkinan dari gejala yang di inputkan user
menggunakan metode Certainty factor di dalam penyakit yang memiliki
gejala penyakit yang sama. Penggunaan metode certainty factor pada
penelitian ini digunakan untuk menggambarkan tingkat keyakinan dan
ketidakyakinan pakar. Pada penelitian saat ini aturan pengetahuan yang
didapat dari pakar tidak ada gejala yang sama, sehingga metode certainty
factor tidak digunakan dalam penelitian ini, sedangkan keterkaitan dalam
penelitian ini yaitu penggunaaan kaidah produksi aturan jika-maka (if-then)
dalam aturan (rule) yang dapat mempermudah proses indentifikasi gejala saat
menggunakan metode forward chaining.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Irfan Nugraha dan Muhammad


Siddik (2020) dengan judul “Penerapan Metode case Based Reasoning (CBR)
Dalam Sistem Pakar Untuk Menentukan Diagnosa Penyakit Pada Tanaman
Hidroponik” penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah yang di dapat dari
dapur hidroponik yaitu bervariasinya informasi yang di hasilkan oleh dapur
hidroponik tenang solusi dalam menangani penyakit pada sayuran hidroponik
sehingga sering terjadi perdebatan antara pegawai dapur hidroponik. tujuan
dari penelitian ini untuk menyelesaikan semua permasalahan pada dapur
hidroponik dengan menggunakan metode CBR. Karena dalam metode CBR
akan menghitung kemiripan pada fakta kasus yang baru dengan data kasus
yang lama yang tersimpan dalam basis data. Kelemahan dari metode CBR ini
yaitu proses penelusuran suatu kasus akan semakin lama dan memberatkan
penyimpanan sistem, karena sistem akan melakukan penelusuran dengan
mencari kasus yang paling mirip dengan kasus yang lama. Relevansi
penelitian saat ini yaitu mengambil sebagian data penyakit dan solusi
tanaman pakcoy dan kale, namun dalam penelitian ini akan diberikan cara
2
pencegahan agar terhindar dari penyakit yang sering terjadi pada tanaman
pakcoy dan kale.

Kesimpulan pada empat penelitian terdahulu ini adalah penerapan


metode Forward Chaining dalam sistem pakar mendapatkan hasil yang
sangat baik hingga mencapai nilai akurasi keberhasilan 80% sampai 93%, dan
dari empat penelitian diatas masih banyak dibidang kesehatan. Sehingga
dalam penelitian ini akan dibuat sistem pakar yanng menerapkan metode
Forward Chaining dibidang agroindustri berdasarkan masalah yang didapat
dari rumahku hidroponik Jember.

2.2 Sistem Pakar

Sistem pakar termasuk dalam cabang dari AI (Artificial Intelegence)


yang dibuat dengan menerapkan kemampuan khusus (Pakar) dalam
melakukan penalaran untuk mencapai hasil (goal). Pengertian Sistem Pakar
secara umum adalah sistem yang mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer yang dirancang untuk menyelesaikan masalah seperti seorang
pakar. Pendapat lainnya Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menerapkan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan
masalah yang hanya bisa di pecahkan oleh pakar dalam bidangnya. Profesor
Edward Fieganbaum (1982 : 1) dari Universitas Stanford sebagai seorang
plopor awal dari teknologi sistem pakar, mendefinisikan bahwa sistem pakar
adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan pengetahuan dan
prosedur inferensi untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit sehingga
membutuhkan seorang ahli untuk menyelesaikannya.

Gambar 2- 1 Konsep Dasar Sistem Pakar

3
2.3 Bentuk Sistem Pakar

Terdapat 3 macam bentuk dari sistem pakar:

1. Berdiri sendiri

Bentuk sistem pakar ini merupakan perangkat lunak (software) yang


murni berdiri sendiri atau tidak tergantung dengan (software) lain.

2. Tergabung

Dalam bentuk ini sistem pakar merupakan bagian dari sistem yang
lebih besar. Seperti sistem yang mengaplikasikan algoritma
konvensional dan bisa mengakses sistem pakar yang diterapkan
sebagai subrutin yang bisa digunakan saat membutuhkan.

3. Sistem mengabdi

Sistem pakar jenis ini merupakan sistem pakar yang dibuat untuk
diabdikan kepada fungsi tunggal, sehingga sistem ini bisa
membantu melakukan analisa data dan membuat keputusan seperti
pakar.

2.4 Hidroponik

Hidroponik merupakan metode penanaman yang tidak menggunakan


tanah sebagai media tanamnya melainkan hanya menggunakan air yang
mengandung nutrisi yang diperlukan tanaman. Penanaman sayuran
hidroponik dilakukan didalam ruangan (Green House) untuk menjaga kualitas
dan serangan hama pada tanaman.

Nama
Gejala
penyakit
Batang Melunak Batang Membusuk

Busuk
batang

- Potong bagian tang terkena penyakit


Solusi
- Bekas potongan diberi fungisida
Nama
Gejala
penyakit
4
Daun dilapisi putih keabuan Daun ditumbuhi jamur
hitam / putih

Oidium
Trigitanum
(Penyakit
putih)

- Perbaiki ventilasi untuk menjaga kelembaban


Solusi menjadi normal
- Hilangkan daun yang terkena penyakit
Nama
Gejala
penyakit
Pucuk daun terkoyak Daun mengering

Cendawan

- Hilangkan daun yang terserang


Solusi
- Sistem pengeringan kebun diperbaiki
Nama
Gejala
penyakit
Daun berubah warna coklat Daun bergaris hitam

Anthracnos
e

- Buang daun yang terserang penyakit


Solusi - Perbaiki ventilasi
- Lakukan penyemprotan menggunakan fungisida
Nama
Gejala
penyakit
Fusarium Akar Akar gembur Daun layu/
berwarna (sistem rakit Daun menguning
5
coklat apung) (kekurangan nutrisi)

- Buang daun yang terkena penyakit


Solusi - Potong bagian akar yang terserang
- Bersihkan sanitasi
Nama
Gejala
penyakit
Ujung
Daun menguning /
daun Akar berwarna coklat
Daun layu
mencuat

Kekurangan
unsur
makanan

- Lakukan pengecekan tingkat PH


Solusi
- Perbaiki keseimbangan larutan
Nama
Gejala
penyakit
Daun menguning Bercak bulat didaun

9 Bercak
daun
serkospora

- Buang daun yang terkena penyakit


Solusi - Lakukan penyemprotan menggunakan fungisida Fe-
EDTA sebanyak 1 g/l

6
Nama
Gejala
penyakit
Bercak bulat didaun/
Daun gugur Bercak di bagian bawah
daun

Bercak
daun
alternaria

- Buang air media tanamam


Solusi - Bersihkan instalasi tanaman
- Lakukan penyemprotan MnSO 1 g/l

Anda mungkin juga menyukai