PENDAHULUAN
Cendol merupakan minuman khas Indonesia yang terbuat dari tepung beras,
disajikan dengan gula merah cair dan santan. Rasa minuman ini gurih dan
manis. Didaerah Sunda minuman ini dikenal dengan nama “Cendol” sedangkan
di Jawa Tengah dikenal dengan nama “Es Dawet”. Cendol menjadi salah satu
minuman yang selalu hadir dalam berbagai acara di Jawa. Pada acara
pernikahan, cendol dianggap sebagai simbol kelancaran rezeki. Pada perayaan
pra-melahirkan (7 bulanan) cendol biasa disuguhkan dengan harapan bayi bisa
dilahirkan dengan lancar (Murdijati Gardito, 2018).
Cendol khasnya berwarna hijau karena dicampur daun suji sebagai pewarna.
Daun suji adalah daun yang biasa digunakan sebagai pewarna makanan alami.
Warna hijau yang dihasilkan daun suji memang sangat pekat jika dibandingkan
tanaman lain yang juga dapat menjadi sumber warna hijau alami. Selain manfaat
daun suji alami, daun suji juga ternyata dipercaya dalam bidang pengobatan
tradisional. Kandungan yang terdapat pada daun suji yang mengandung nutrisi
untuk kesehatan yaitu saponin, tannin, flavonoid, alkaloid. Daun suji juga bisa
menurunkan kolesterol, mengatasi asma, obat untuk keputihan, dan juga sebagai
obat tradisional.pemakaian ekstrak daun suji untuk mewarnai makanan dari segi
kesehatan mempunyai keuntungan, karena zat warna hijau daun suji mempunyai
aktivitas antioksidan. Hasil penelitian terhadap aktivitas antioksidan ekstrak
daun suji menggunakan pelarut termasuk air yang dicampur dengan tween 80
pada berbagai konsentrasi menunjukkan bahwa eksrrak daun suji mempunyai
aktivitas antioksidan (Prangdimurti dkk, 2006).
Alasan membuat cendol dengan pergantian bahan daun sawi hijau yaitu
untuk meningkatkan kandungan gizi pada cendol. Sedangkan daun suji pada
cendol saat ini hanya sebagai pewarna saja. Sawi hijau ini memiliki sumber zat
besi penting yang memiliki segala kandungan nutrisi yang diperlukan bagi tubuh
antara lain, kalsium, protein, folat, serat, magnesium, vitamin K dan vitamin A.,
vitamin C, vitamin E, vitamin B. Manfaat sawi hijau ini juga dapat menyehatkan
tulang, karena didalam tanaman sawi terdapat 770 mikrogram. Sawi juga dapat
membantu mempercepat pembekuan darah supaya tidak terjadi pendarahan, dan
baik untuk penderita diabetes karna terdapat antioksidan yang dikenal dengan
alpha licoic acid yang bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah. Berkat
kandungan tersebut, menjadikan salah satu alasan daun sawi hijau termasuk
jenis sayuran hijau yang bernutrisi lengkap (Arief, 1990).
Sayur merupakan sumber vitamin dan mineral. Kurang mengkonsumsi
sayuran dapat mengakibatkan kekurangan salah satu atau lebih vitamin dan
mineral penting yang terkandung didalamnya sehingga berdampak pada
kesehatan tubuh. Seperti menyebabkan terganggunya kesehatan mata,
munculnya gejala anemia, kurang konsentrasi akibat menurunnya sel darah
merah, mengalami susah buang air besar, dan daya tubuh pun ikut menurun.
Kebutuhan sawi hijau di Indonesia mendorong para petani
mengusahakan lahan sawi agar menghasilkan tanaman sawi hijau dengan
kualitas serta kuantitas yang baik. Hal ini terbukti dengan tidak pernah
berkurangnya sawi hijau dipasaran. Usaha yang harus diperhatikan dalam
penanaman sawi oleh petani adalah dengan pengaruh tingkat ketersediaan air
yang banyak bagi pertubuhan sawi hijau. Hal tersebut harus diperhatikan dan di
usahakan karena pertumbuhan sawi hijau akan menghasilkan dengan kualitas
yang baik. Teknik olah yang digunakan pada pembuatan cendol dengan
mengganti daun sawi hijau yang segar dan diblanch. Berdasarkan latar belakang
diatas maka peneliti mengangkat judul “PEMANFAATAN PENAMBAHAN
DAUN SAWI HIJAU PADA PEMBUATAN CENDOL”
1.2 Rumusan Masalah
1. Metode Penelitian
Dalam penulisan karya tulis akhir penulis membutuhkan data-data yang
mendukung untuk menyelesaikannya, dalam hal ini penulis menggunakan
metode penelitian eksperimen yaitu etode penelitian berdasarkan hasil
pengamatan langsung terhadap produk yang penulis uji cobakan guna
memperoleh data-data yang penulis perlukan dalam penulisan karya tulis akhir.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Tinjauan Pustaka
Penulis mengumpulkan refrensi dari berbagai sumber media, seperti media
cetak yaitu buku, hal ini guna membandingkan permasalahan yang terjadi
dilapangan dengan dasar-dasar teori yang ada
b. Uji Hedonik
Uji hedonik merupakan salah satu jenis uji penerimaan. Penulis diminta
mengungkapkan tanggapan dan mengemukakan tentang kesukaan atau
sebaliknya ketidaksukaan. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut sebagai
skala hedonik, misalnya sangat suka, suka, netral, tidak suka, sangat tidak
suka.
c. Angket
Adalah teknik pengumpulan data dengan formulir-formulir berisi
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada seseorang atau sekelompok orang
yang mendapat jawaban atau tanggapan yang dibutuhkan penulis. Variabel
bebas dalam angket ini adalah kesukaan responden yang dikategorikan suka
dan tidak suka berdasarkan rasa, warna, dan aroma.