Anda di halaman 1dari 8

NAMA : Ruth Gracemasari Lumbanraja

KELAS : 4c-D4

MATA KULIAH : Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (SPMI)

HARI/TANGGAL:

MENGHITUNG KEBUTUHAN TENAGA KERJA


Di RSUD Pandanarang Boyolali
Instalasi gizi telah menerapkan pola dan prosedur ketenagaan/kepegawaian yang didukung
dengan sejumlah peraturan dan kebijakan demi terciptanya Sumber Daya Manusia yang stabil
dan efektif. Masing-masing ketenagaan/kepegawaian memiliki prosedur yang berbeda. Prosedur
kerja pramusaji di ruang rawat inap (Teratai) di RSUD Pandanarang Boyolali terdapat 2 shift
yaitu dinas pagi dan dinas sore.
Dinas Pagi
1.    Jam dinas       : 06.00 – 13.00 WIB
2.    Kualifikasi
a.    Latar belakang      : SMK boga, SMA dan sederajat
b.    Telah mengikuti pelatihan selama 2 minggu di Instalasi gizi
3.    Garis kewenangan
a.    Secara langsung dibawah koordinasi Penata Gizi Rawat Inap
b.    Secara tidak langsung dibawah Penanggung Jawab Pelayanan Yanzi Diklatlitbang dan
Instalasi Rawat Inap
4.    Fungsi dan Tanggung Jawab
a.    Fungsi
Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makan pagi, selingan pagi dan makan siang diruang
rawat inap
b.    Tanggung jawab
Menyelesaikan semua kegiatan penyelenggaraan makan dan administrasi yang ada diruang rawat
inap pagi dan siang.
c.    Uraian tugas  terlampir pada kegiatan pokok
Dinas sore
1.    Jam dinas       : 13.00 – 20.00 WIB
2.    Kualifikasi       
a.    Latar belakang      : SMK boga, SMA dan sederajat
b.    Telah mengikuti pelatihan selama 2 minggu di Instalasi gizi
3.    Garis Kewenangan
a.    Secara langsung dibawah koordinasi Penata Gizi Rawat Inap
b.    Secara tidak langsung dibawah Penanggung Jawab Pelayanan Yanzi Diklatlitbang dan
Instalasi Rawat Inap
4.    Fungsi dan Tanggung Jawab
a.    Fungsi
Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan selingan sore dan makan sore di ruang rawat inap
b.    Tanggung jawab
Menyelesaikan semua kegiatan penyelenggaraan makan dan administrasi yang ada diruang rawat
inap sore.
c.    Uraian tugas  terlampir pada kegiatan pokok

Analisis kebutuhan tenaga kerja di Instalasi Gizi RSUD Pandanarang Boyolali


Pengamatan terhadap      : Tenaga Pramusaji IRNA RSUD Pandanarang Boyolali
Unit kerja                           : Dapur IRNA Teratai
Waktu Pengamatan          : 14 dan 15 Oktober 2014
1.    Menetapkan Waktu Kerja Tersedia
            Waktu yang dibutuhkan oleh seorang tenaga pramusaji IRNA Teratai menyiapkan
makanan pokok dan snack untuk bekerja setelah dikurangi hari libur, cuti, ijin, sakit, dan
kegiatan pelatihan yaitu 
            Adapun rumus waktu kerja tersedia yaitu:

Waktu kerja tersedia = [A - (B+C+D+E)] X F


Keterangan :
A     = Hari kerja
          Dapur pantry IRNA IV Teratai (6 hari kerja/minggu) →
         365 hari - 48 hari = 317 hari
B     = Cuti tahunan → 12 hari
C     = Pendidikan dan pelatihan → belum pernah
D     = Hari libur nasional → tidak libur
E     = Ketidakhadiran kerja (sesuai data rata-rata ketidakhadiran kerja selama kurun waktu satu
tahun, karena alasan sakit, tidak masuk kerja dengan atau tanpa pemberitahuan atau izin) →
tidak ada
F     = Waktu kerja dalam satu hari  / Rata – rata sehari kerja di RS
            Shift Pagi : 2 jam 10 menit

Tabel . Waktu Kerja Yang Tersedia Dalam 1 Tahun


Unit Kerja Pagi
Dapur pantry 660.83 jam / 39650
menit

2.      Menetapkan Unit Kerja dan Kategori Tenaga


a.    Unit Kerja Dapur Pantry IRNA Teratai
                  Kategori Tenaga         : Pramusaji
                              Shift Pagi       (Pukul 06.00 – 13.00)
                             
3.      Menyusun Standar Beban Kerja
            Standar beban Kerja :Volume/kuantitas beban kerja selama 1 tahun yaitu

Waktu kerja yang tersedia per tahun (menit) 4.    Penyusunan Standar


Kelonggaran
Satuan waktu per kegiatan pokok (menit)
Rata – rata waktu faktor kelonggaran (menit)      Standar
Kelonggaran :
Waktu kerja tersedia per tahun
        
 230 menit : 39650 menit = 0.0058
No Jam Dinas Standar kelonggaran
1 Dinas Pagi 0,0058
           

5.    Kuantitas Kegiatan
      Jumlah rata- rata pasien IRNA dalam 1 tahun terakhir
               Pagi = 600 pasien

6.    Perhitungan Kebutuhan Tenaga Per Unit Kerja

7.       Perbandingan jumlah tenaga


pramusaji IRNA IV antara
Kuantitas kegiatan pokok     + Standar kelonggaran
sesungguhnya dan hasil
Standar beban kerja (SBK) perhitungan

Jumlah Kesesuaian
Jumlah tenaga Rasio
No Jenis tenaga tenaga hasil dengan
sesungguhnya WISN
perhitungan perhitungan
1 Dinas Pagi 1 2 Tidak sesuai 0,5

Jadi dari perhitungan tenaga menurut WISN pada pramusaji IRNA teratai tidak sesuai dengan
jumlah tenaga yang sesungguhnya pada IRNA teratai. Menurut hasil perhitungan, jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan 2 orang pada dinas pagi, sedangkan pada keadaan sesungguhnya terdapat
1 tenaga kerja pada dinas pagi.
            Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga pramusaji IRNA Teratai tidak sesuai dengan
hasil perhitungan kebutuhan tenaga kerja. Ketidaksesuaian ini disebabkan pendistribusian tenaga
pramusaji yang belum merata. Hal ini menyebabkan beban tenaga kerja yang berlebih . Makin
tinggi beban kerja, maka kinerja makin menurun.  Beban setiap jenis pekerjaan berbeda
tergantung pada jenis dan lama pekerjaannya. Setiap pekerjaan apa pun jenisnya apakah
pekerjaan tersebut memerlukan kekuatan otot atau pemikiran adalah merupakan beban bagi yang
melakukan. Beban ini dapat berupa beban fisik, beban mental ataupun beban sosial sesuai
dengan jenis pekerjaan si pelaku (Notoatmodjo, 1997). Akibat beban kerja yang terlalu berat atau
kemampuan fisik yang lemah, dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau
penyakit akibat kerja (Depkes, 2000). Pembebanan kerja yang berlebihan juga dapat
mengakibatkan kelelahan kerja (Budiono, 2000). Sarana kerja yang tidak antropometris dan
waktu kerja yang panjang dapat memberikan tambahan beban kerja dan menimbulkan terjadinya
kelelahan dini, bahkan dapat berakibat fatal bagi kesehatan pekerja (Purwanto, 2004).

ANALISA  KEBUTUHAN TENAGA INSTALASI GIZI ( 222 Tempat Tidur )

1.      Kebutuhan tenaga Ahli gizi untuk asuhan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan
berdasarkan jumlah konsumen :
Ratio tenaga ahli gizi : konsumen             = 1 : 40
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi faktor cuti                        = 0,2
Jam kerja  = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan dengan jumlah konsumen 222 adalah sebagai berikut :
Ratio 1 : 40 , 222/40 orang = 5,5 orang
Koreksi faktor hari kerja   : 7/6 hari x 5.5 orang = 6.4 orang
Koreksi cuti, libur dll                    : 6.4 orang + ( 0,2 x 6.4 ) = 7.68 orang
Koreksi istirahat 1 jam      : 7/6 x 7.68 orang = 8.9 orang
Maka kebutuhan tenaga ahli gizi adalah 9 orang, sedangkan jumlah ahli gizi yang tersedia 4
orang, jadi kurang 5 orang
Distribusi tenaga ahli gizi, adalah sebagai berikut :
Kepala Instalasi Gizi / Manager Gizi                    1 orang
Ahli gizi penyelenggaraan makanan                     1 orang
Ahli gizi distribusi makanan                                 1 orang
Ahli gizi pendidikan dan penelitian                      1 orang
Ahli gizi rawat jalan /PKMRS                              1 orang
Ahli gizi asuhan gizi rawat inap                            4 orang

2.      Tenaga Pengolahan, adalah sebagai berikut :


Kebutuhan tenaga pengolahan  berdasarkan jumlah konsumen .
Ratio tenaga pengolah : konsumen           = 1 : 25
Hari pelayanan 7 hari/ siklus, hari kerja efektif 6 hari / siklus
Koreksi faktor cuti                        = 0,2
Jam kerja  = 8 jam rata-rata/ siklus dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 7 jam )
Perhitungan , dengan jumlah konsumen 222 adalah sebagai berikut :
Ratio 1 : 25,  222/25 orang           = 8.8 orang
Koreksi faktor hari kerja  : 7/6 hari x 8.8 orang = 10.27 orang
Koreksi cuti, libur dll        : 10.27 orang + (0,2 x 10.27) = 12.32 orang
Koreksi istirahat 1 jam      : 8/7 x 12.32 orang = 14.08 orang
Maka kebutuhan tenaga pengolahan adalah 14 orang. Tenaga yang tersedia sudah 14 orang tetapi
pekerjaannya masih merangkap dengan pelayanan selain untuk pasien yaitu:  untuk pesanan
menu penunggu, menu pegawai khusus, menu tindakan dokter operasi dan catering diet.
Sedangkan kebutuhan tenaga untuk pelayanan selain pasien di analisa sebagai berikut ;
Menu penunggu                            : 1 orang
Menu pegawai khusus                   : 1 orang
Menu dokter operasi dan catering            : 1 orang
Analisa kebutuhan tenaga sebagai berikut :
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi  faktor cuti                       = 0,2
Jam kerja  = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan adalah sebagai berikut :
Koreksi faktor hari kerja   : 7/6 hari x 3 orang = 3.5 orang
Koreksi cuti, libur dll        : 3.5 orang + (0,2 x 3.5) = 4.2 orang
Koreksi istirahat 1 jam      : 7/6 x 4.2 orang 4.8 orang
Maka kebutuhan tenaga pengolah untuk pelayanan selain pasien adalah 5 orang, sedangkan
tenaga yang tersedia  1 orang, jadi kurang  4 orang.

3.      Tenaga persiapan dan pencucian alat masak


Kebutuhan tenaga bersiapan adalah sebagai berikut :
Persiapan bumbu                           : 1 orang
Persiapan lauk,sayur, buah            : 1 orang
Pencucian alat masak                    : 1 orang
Analisa kebutuhan tenaga persiapan adalah sebagai berikut :
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi  faktor cuti           = 0,2
Jam kerja  = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan adalah sebagai berikut :
Koreksi faktor hari kerja   : 7/6 hari x 3 orang = 3.5 orang
Koreksi cuti, libur dll        : 3.5 orang + ( 0,2 x 3.5 ) = 4.2 orang
Koreksi istirahat 1 jam      : 7/6 x 4.2 orang 4.8 orang
Maka kebutuhan tenaga persiapan dan pencucian alat masak adalah 5 orang , sedangkan tenaga
yang tersedia 3 orang, jadi kurang  2 orang.

4.      Tenaga distribusi makanan


Kebutuhan tenaga distribusi makanan  berdasarkan jumlah konsumen .
Ratio tenaga distribusi : konsumen           = 1 : 25
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi faktor cuti            = 0,2
Jam kerja  = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan , dengan jumlah konsumen 222 adalah sebagai berikut :
Ratio 1 : 25 , 222/25 orang = 8.8 orang
Koreksi faktor hari kerja   : 7/6 hari x 8.8 orang = 10.3 orang
Koreksi cuti, libur dll        : 10.3 orang + ( 0,2 x 10.3 ) = 12.4 orang
Koreksi istirahat 1 jam      : 7/6 x 12.4 orang = 14.5 orang
Maka kebutuhan tenaga distribusi makanan adalah 15 orang. Tenaga yang tersedia 15 orang.

5.      Tenaga distribusi minuman


Kebutuhan tenaga minuman adalah sebagai berikut :
Dinas pagi             : 2 orang
Dinas siang            : 1 orang
Dinas malam         : 1 orang
Analisa kebutuhan tenaga  sebagai berikut :
Hari pelayanan 7 hari/ mgg, hari kerja efektif 6 hari / mgg
Koreksi  faktor cuti           = 0,2
Jam kerja  = 7 jam / hari dan istirahat 1 jam ( jam kerja efektif 6 jam )
Perhitungan adalah sebagai berikut :
Koreksi faktor hari kerja   : 5/4 hari x 4 orang = 5 orang
Koreksi cuti, libur dll        : 5 orang + (0,2 x 5) = 6 orang
Koreksi istirahat 1 jam      : 7/6 x 6 orang = 7  orang

Maka kebutuhan tenaga minuman adalah 7 orang, sedangkan tenaga yang tersedia 5 orang jadi
kurang 2 orang.

Anda mungkin juga menyukai