Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA

DI INSTALASI GIZI RSUD RA. KARTINI JEPARA


Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas
Praktek Kerja Lapangan

Disusun Oleh :

Yastika Ayudhia L P1337431219050

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIK

JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit merupakan suatu sarana pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan kepada masyarakat, baik rawat jalan, rawat inap,
maupun gawat darurat. Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari beberapa
pelayanan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu, salah satu
yang harus diperhatikan oleh pimpinan Rumah Sakit adalah harus lebih baik dan lebih
efektif dalam menangani sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit, karena
untuk mencapai suatu keberhasilan organisasi baik itu Rumah Sakit atau perusahaan
yang memegang peran penting salah satunya adalah sumber daya manusia (Satish
2015).
Unit Pelayanan Gizi Rumah Sakit merupakan salah satu unit penunjang umum,
yang juga memerlukan SDM yang berkualitas untuk menjamin produksi layanan yang
bermutu tinggi. Pelayanan gizi yang baik menjadi salah satu penunjang rumah sakit
dalam penilaian standar akreditasi untuk menjamin keselamatan pasien yang mengacu
pada The Joint Comission Internasional (JCI) for Hospital Accreditation. Semakin baik
pelayanan gizi yang diberikan oleh rumah sakit, maka semakin baik pula standar
akreditasi rumah sakit tersebut. Profesionalisme tenaga gizi dalam memberikan
pelayanan gizi diatur berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor No 26 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktek tenaga gizi.
Dalam upaya menjamin pelaksanaan pelayanan gizi yang optimal di rumah sakit
diperlukan adanya perencanaan kebutuhan tenaga di instalasi gizi.
Workload Indicators of Staffing Need (WISN) adalah metode penghitungan
kebutuhan SDM kesehatan berdasarkan beban kerja pekerjaan nyata yang dilaksanakan
oleh tiap kategori SDM kesehatan pada tiap unit kerja fasilitas pelayanan kesehatan.
Metode WISN mudah dioperasikan, secara teknis mudah diterapkan, komprehensif,
dan realistis, sehingga dapat diterapkan untuk menghitung setiap jenis tenaga di fasilitas
pelayanan kesehatan rumah sakit. Selain itu bisa juga menggunakan metode Indicator
Staffing Needs (ISN) metode ini dihitung berdasarkan jenis kegiatan dan volume
pelayanan, kelebihan dari metode ini yaitu sudah membedakan jenis tenaga yang ada
sesuai dengan tingkat Pendidikan, mempertimbangkan bobot kerja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menghitung kebutuhan tenaga kerja petugas Di Instalasi Gizi RSUD RA Kartini Jepara.
2. Tujuan Khusus
- Mengidentifikasi pekerjaan petugas Di Instalasi Gizi RSUD RA Kartini Jepara.
- Menghitung kebutuhan tenaga kerja petugas Di Instalasi Gizi RSUD RA Kartini
Jepara.
- Menyusun upaya rekomendasi dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja Di
Instalasi Gizi RSUD RA Kartini Jepara.
C. Manfaat
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
- Menerapkan teori dan pengetahuan yang didapat selama perkuliahan
2. Manfaat Bagi Institusi
- Sebagai masukan bagi Rumah Sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan
melalui perencanaan tenaga kerja instalasi gizi sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit berdasarkan beban kerja.
- Sebagai referensi bagi Rumah Sakit untuk mengevalusi jumlah tenaga di instalasi
gizi
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Produksi
- Hari kerja efektif :6 hari
- Waktu kerja dalam satu hari :6 jam
- Pengurangan waktu kerja dlm satu tahun :85 hari
- Jmlh karyawan : 4 org
Jumlah Waktu Produksi
- Menyiapkan alat : 10 menit
- Menyiapkan BM dan bumbu : 15 menit
- Mencampur BM dengan bumbu sesuai menu : 15 menit
- Pengolahan makanan pokok : 60 menit
- Pengolahan lauk hewani : 60 menit
- Pengolahan lauk nabati : 45 menit
- Pengolahan sayur : 30 menit
- Menghangatkan lauk : 20 menit
- Distribusi makanan ke pemorsian : 10 menit
- Mencuci peralatan : 20 menit
- Membersihkan kompor dan tempat pengolahan : 15 menit
- Pemorsian makanan : 30 menit

TOTAL waktu yang digunakan : 330 menit


Pehitungan Tenaga Kerja untuk Tenaga Produksi
Menurut Workload Indicators of Staffing Need (WISN)

Jmlh waktu produksi 4 org 330 x 4 = 1.320 menit

Jam kerja efektif 1320/60 menit 22 jam

Jam kerja/ hari 6 jam/6 hari x 22 jam 22 jam

Dalam satu tahun 365 hari x 22 jam 8030 jam

Hari kerja efektif (365-85) x 6 jam 1680 jam

Jmlh tenaga yang dibutuhkan 8030/1680 4,77


(5 org)

Menurut Indicator Staffing Needs (ISN)


ISN = (Jmlh karyawan x jam kerja x 365 hari x bobot) / (waktu kerja tersedia)
= (4 x 6 x 365 x 1) / 1.680
= 5,21 ( 5 org )

Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga instalasi gizi RSUD RA Kartini
Jepara dibagian produksi yang dihitung menurut rumus WISN dan ISN hasilnya 5 orang,
sedangkan tenaga yang ada dibagian produksi ada 4 orang maka dibutuhkan 1 tenaga lagi untuk
memenuhi kebutuhan tenaga di bagian produksi.
Pehitungan Tenaga Kerja untuk Tenaga Produksi (SNACK)
- Hari kerja efektif :6 hari
- Waktu kerja dalam satu hari :7 jam
- Pengurangan waktu kerja dlm satu tahun :85 hari
- Jmlh karyawan : 2 org

Jumlah Waktu Produksi (snack)


- Menyiapkab bahan yg akan digunakan : 23 menit
- Produksi snack : 240 menit
- Wrapping snack : 30 menit
- Pencucian alat : 30 menit
- Pembuatan garnish : 30 menit
- Persiapan buah : 18 menit
- Pemorsian : 80 menit

TOTAL waktu yang digunakan : 451menit


Pehitungan Tenaga Kerja untuk Tenaga Produksi
Menurut Workload Indicators of Staffing Need (WISN)

Jmlh waktu produksi 2 org (451 x 2 ) = 902 menit

Jam kerja efektif 902/60 menit 15,03 jam

Jam kerja/ hari 7 jam/6 hr x 15,03 jam 17,535 jam

Dalam satu tahun 365 hr x 17,535 jam 6.400,275jam

Hari kerja efektif (365 – 85) x 7 jam 1.960 jam

Jmlh tenaga yang dibutuhkan 6.400,275 / 1.960 3,26 orang


(3 orang)
Menurut Indicator Staffing Needs (ISN)
ISN = (jmlh karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari x bobot)/(waktu kerja tersedia)
= (2 x 7 x 365 x 1) / 1.960
= 2,6 (3 org)
Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga instalasi gizi RSUD RA Kartini
Jepara dibagian produksi ( snack) yang dihitung menurut rumus WISN dan ISN hasilnya 3
orang, sedangkan tenaga yang ada dibagian produksi (snack) ada 2 orang maka dibutuhkan 1
tenaga lagi untuk memenuhi kebutuhan tenaga di bagian produksi (snack).

B. Distribusi
- Hari kerja efektif :4 hari
- Waktu kerja dalam satu hari :7 jam
Karyawan per shift : 6 org

Jumlah Waktu Distribusi


- Mencetak label pagi di ruang inventaris alat : 18 menit
- Mengantarkan susu dan teh ke pasien : 20 menit
- Mengecek Kembali label yg sudah di tempel: 5 menit
- Distribusi makanan pagi kepada pasien : 34 menit
- Menulis sonde : 4 menit
- Distribusi snack & pengambilan alat : 34 menit
- Membuang sisa makanan : 17 menit
- Pencucian alat makan : 45 menit
- Mencetak label siang diruang inventaris alat : 19 menit
- Distribusi makanan siang : 36 menit

TOTAL waktu yang digunakan : 232menit


Pehitungan Tenaga Kerja untuk Tenaga Produksi
Menurut Workload Indicators of Staffing Need (WISN)

Jmlh waktu distribusi 6 org 6 x 232 = 1.392 menit

Jam kerja efektif 1.392/ 60 menit 23,2 jam

Jam kerja/ hari 7 jam/4 hari x 23,2 40,6 jam

Dalam satu tahun 365 hari x 40,6 14.819\ jam

Hari kerja efektif (365 - 85) x 7 jam 1.960

jmlh tenaga yang dibutuhkan 14.819/1.960 7,56 orang


(8 org)

Menurut Indicator Staffing Needs (ISN)


ISN = (jmlh karyawan saat ini x jam kerja x 365 hari x bobot)/(waktu kerja tersedia)
= (6 orang x 7 jam x 365 hari x 1) / (1.960)
= 15.330/1960
= 7,82 (8 org)

Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tenaga instalasi gizi RSUD RA Kartini
Jepara dibagian distribusi yang dihitung menurut rumus WISN dan ISN hasilnya 8 orang,
sedangkan tenaga yang ada dibagian distribusi 6 orang maka dibutuhkan 2 tenaga lagi untuk
memenuhi kebutuhan tenaga di bagian distribusi.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan perhitungan kebutuhan ketenagaan dengan rumus WISN dan ISN dapat
disimpulkan bahwa untuk tenaga di instalasi gizi bagian produksi dengan jumlah tenaga saat
ini ada 4 orang, sedangkan hasil perhitungan 5 orang maka dibutuhkan 1 tenaga lagi untuk
memenuhi kebutuhan tenaga di bagian produksi, sedangkan tenaga kerja bagian produksi snack
jumlah tenaga saat ini ada 2 maka dibutuhkan 1 tenaga lagi untuk memenuhi kebutuhan tenaga
di bagian produksi (snack), dan untuk tenaga kerja bagian distribusi saat ini ada 6 orang maka
dibutuhkan 2 tenaga lagi untuk memenuhi kebutuhan tenaga di bagian distribusi.
DAFTAR PUSTAKA

Suklan, 1998. Pedoman Pelatihan System Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)
untuk pengolahan makanan
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
Hamid, M. 2012. Kandungan dan Manfaat Tahu. Jakarta : Penebar Swadaya
Nuryani, AG. 2006. Pengendalian Mutu Penanganan Udang Beku dengan Konsep Hazard
Analysis Critical Control Point ( Studi Kasus Di Kota Semarang Dan Kabupaten Cilacap).

Anda mungkin juga menyukai