PENDAHULUAN
salah satunya pada waktu berhadapan dengan kondisi krisis ekonomi yang
karena itu koperasi mendapat misi untuk berperan nyata dalam menyusun
usaha, yaitu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), Badan Usaha Milik
atau badan hukum sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas
1
Matroli, Jurnal Surya Kencana Dua: “dinamika Masalah Hukum dan Keadilan” Vol. 4
No. 1 Juli 2017 hal 21
1
2
bank ataupun lembaga keuangan nonbank, koperasi adalah salah satu urat nadi
satu nya Koperasi Unit Desa Subur Makmur yang terletak di Desa Limbah
Tidar UPT Muara Bulian Kabupaten Batanghari, yang didirikan pada tanggal
28 Agustus 1993 dan masih bertahan sampai sekarang, KUD Subur Makmur
2
Fifi Hasmawati, Manajemen Koperasi, Cet. 3, Duta Azhar, Medan, 2013, halaman 3
3
Subur Makmur memiliki jajaran pengurus dan anggota yang tertuang dalam
anggaran dasarnya. Pada tahun 2017, KUD Subur Makmur di ketuai oleh
ketua dari KUD Subur Makmur untuk memimpin organisasi dan usaha
sehingga para anggota dan pengurus KUD Subur Makmur mengadakan rapat
anggota dan rapat pengurus untuk membahas kerugian tersebut, dan ternyata
Bapak Komarudin terbukti telah menjual hasil produksi kelapa sawit secara
pribadi dan dana dari hasil penjualan tersebut di gunakan Bapak Komarudin
Kab.Batanghari bapak Rosul sebagai ketua dari Koperasi Unit Desa Subur
karena hal itu terjadi maka berdampak pada kegiatan para anggota yang tidak
hukum seperti yang sudah tercantum dalam pasal 1365 KUHPerdata bahwa
4
mengganti kerugian itu”. Disini penulis membahas kasus tersebut dalam segi
terhadap Anggota Koperasi Unit Desa Subur Makmur atas perbuatannya yang
muncul korelasi hukum pada individu itu yang merugikan. Berdasarkan Pasal
3
Munir Faudy, Perbuatan Melawan Hukum, Cetakan Pertama, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2002, halaman 3
5
pengelolaan koperasi dan usahanya pada rapat anggota luar biasa ataupun
rapat anggota”. Berdasarkan pasal itu, maka dengan tegas dibahas pada
langsung, hal ini juga menjadi penyebab yang memperburuk keadaan koperasi
pada saat itu. Selain itu juga dikarenakan kurangnya pengawasan dari pihak
adanya tindakan pengurus yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengurus koperasi, dalam hal ini memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan
wajib ini akan berdampak pada kinerja koperasi yaitu menurunnya efektifitas
dan menurunnya sisa hasil usaha. Penurunan sisa hasil usaha ini akan
anggota pada pengurus. Hal ini akan berdampak konflik antara anggota
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Tujuan penulisan :
b. Sebagai bahan informasi atau referensi bagi peneliti lain yang akan
D. Kerangka Konseptual
2. Pengurus Koperasi
kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada rapat anggota atau rapat
3. Anggota Koperasi
anggota.5
Koperasi Unit Desa Subur Makmur terletak di Desa Limbah Tidar UPT
4
Undang – Undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
5
Undang – Undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
9
E. Landasan Teoritis
orang lain.
jawab secara hukum atas suatu tindakan yang tidak sesuai ataupun dia
yang terdapat kerugian pada pihak lain, mewajibkan orang yang sebab
disebut dengan tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh orang lain.
dikerjakan oleh orang lain bisa dibagi 3 (tiga) kategori antara lain:
tanggungannya.
tanggungannya.
F. Metode Penelitian
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini ialah tipe penelitian yuridis empiris ataupun dinamakan juga
8
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum , Citra Aditya Bakti, Bandung,
2004, halaman 134
11
masyarakat yang bertujuan dalam menemukan dan mengetahui data dan fakta
2. Pendekatan penelitian
masyarakat.
3. Sumber Data
secara sistematis dengan mengangkat data yang ada dilapangan. Penelitian ini
9
Soeryono Soekarto, pengantar penelitian hukum. (jakarta:UI Press, 1984), halaman 20.
12
data supaya mendapatkan hasil penelitian yang akurat, relevan dan reliabel.
a. Wawancara
dengan telinga sendiri dan saling bertatap muka. Interview bebas terpimpin
pertanyaan, sehingga dalam tanya jawab akan sesuai dengan sasaran yang
b. Dokumentasi
dari peristiwa tertentu dari pemikiran dan penjelasan pada suatu peristiwa dan
tersebut.”
yakni dengan menentukan dulu kriteria terlebih responden paling penting dan
teliti yaitu:
mengorganisasikan data sesuai pola atau kategori serta satuan uraian dasar
yang relevan atau tidak relevan. Pada penelitian ini penulis memakai analisis
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
10
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, PT Grafika, Jakarta, 2004, halaman 73.
11
Lexy J Moleong, (2016), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya, halaman 6.
14
perilaku yang dipelajari, nyata, dan diteliti sebagai suatu hal yang utuh.
G. Sistematika Penulisan
terpisahkan dan terbagi dalam sub-sub bab. Hal tersebut supaya memudahkan
dalam melihat bab dengan bab lain. Penyusunan sistematika tersebut yaitu :
bab ini yaitu berupa latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan
– jenis tanggung jawab perdata dan dasar hukum tanggung jawab perdata, .
membahas mengenai jawaban dari perumusan masalah yang terdiri dari sub
Unit Desa Subur Makmur atas perbuatan melawan hukum serta dampak yang
di dapat dari adanya perbuatan melawan hukum tersebut dan upaya yang
pada bab ini ialah kesimpulan dari hasil pembahasan penelitian pada bab
A. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Secara etimologi, koperasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris yaitu
Belanda disebut cooperatie, yang artinya adalah kerja bersama. Dalam bahasa
orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak
memandang haluan agama dan politik dan secara sukarela masuk untuk
tanggungan bersama
12
Andjar Pachta W., Mira Rosana Bachtiar, dan Nadia Maulisa Benemay, Hukum Koperasi
Indonesia, Kencana, Jakarta, 2005, halaman 15-19
16
17
menolong
c. Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap warga Negara Indonesia
d. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan
13
Undang – Undang Nomor 25 tahun 1992, tentang perkoperasian
18
harus mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama serta yang memenuhi
syarat jumlah minimal anggota, maka bentuk dan jenis koperasi di Indonesia
dimaksud dengan Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan
- Koperasi konsumsi
koperasi jenis ini terbagi dua, yaitu sebagai pemilik dan pelanggan. Bentuk
14
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
15
Pasal 1 angka 4 Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
16
Budi Untung, Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia, Andi, Yogyakarta, 2005,
halaman 10
19
mendapatkan bahan baku dengan harga lebih murah dan menjual hasil
pinjaman atas dasar kebaik. Koperasi Simpan ini bergerak dalam bidang
- Koperasi produksi
barang maka semakin kuat daya tawar terhadap suplier dan pembeli.
- Koperasi desa
lingkungan tertentu.
20
dalam wilayah unit desa, yang kemudian dilebur menjadi Koperasi Unit
Desa.
- Koperasi pertanian
pertanian.
- Koperasi peternakan
- Koperasi perikanan
- Koperasi industry
- Koperasi Karyawan
- Koperasi Batik
- Bank Koperasi
- Koperasi Asuransi
dan Undang-undang Dasar 1945. Koperasi adalah lembaga usaha yang dinilai
dipahami secara luas yakni koperasi sebagai salah satu lembaga yang mengatur
mengenal dua bentuk koperasi yaitu koperasi primer dan koperasi sekunder.
didirikan oleh dan beranggotakan Badan Hukum Koperasi, baik Badan Hukum
pengertian koperasi sekunder meliputi semua koperasi yang didirikan oleh dan
kurangnya tiga koperasi yang berbadan hukum baik primer maupun sekunder.
menjalankan peran dan fungsinya. Oleh sebab itu, pendirian koperasi sekunder
dan kebutuhan ekonomi yang sama. Koperasi primer memiliki otonomi untuk
suara dalam koperasi sekunder dapat diatur dalam anggaran dasar dengan
satu anggota satu suara, tetapi berlaku prinsip hak suara berimbang menurut
jumlah anggota dan jasa usaha koperasi anggotanya. Prinsip ini dianut karena
adanya pertimbangan ada hal-hal yang tidak mampu dan atau tidak efisien
primer. Oleh sebab itu, semakin banyak jumlah anggota koperasi primer,
dibutuhkan sumbersumber modal seperti halnya bentuk badan usaha yang lain,
eksistensi koperasi dari waktu ke waktu, agar tetap sesuai dengan kepentingan
sumber daya alam dan usaha manusia seperti kecakapan, keahlian dan
serta jasa-jasa yang dihasilkan. Barang dan jasa merupakan hasil bersama
kebutuhannya.
Tanggung jawab merupakan salah satu dari beberapa sikap yang menjadi
nilai-nilai dalam pendidikan karakter. Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku
mempunyai dasar, yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi
seorang untuk menuntut orang lain sekaligus berupa hal yang melahirkan
19
Andi Hamzah, Kamus Hukum, Ghalia Indonesia, 2005
20
Soekidjo Notoatmojo, Etika dan Hukum Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, halaman
34
21
Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum bagi Pasien, Prestasi Pustaka,
Jakarta, 2010, halaman 48
28
Menurut hukum perdata dasar pertanggungjawaban dibagi menjadi dua
29
29
yang dikenal dengan tanggung jawab risiko atau tanggung jawab mutlak
usahanya.
kerugian.
22
ibid., hal. 49
23
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti, 2010,
halaman 503.
30
perbuatannya.
kerugian nyata yang diderita sebagai akibat langsung dari perbuatan tersebut.
hukum memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan perbuatan
undang, tetapi juga berbuat atau tidak berbuat yang melanggar hak orang lain
kepatutan dalam lalu lintas masyarakat. Perbuatan melawan hukum juga dapat
tanggung jawab atas suatu kerugian yang terbit dari interaksi sosial, dan untuk
menyediakan ganti rugi terhadap korban dengan suatu gugatan yang tepat.
kesalahan adalah prinsip yang cukup umum berlaku dalam hukum pidana
dan perdata. Dalam KUHPer, khususnya pasal 1365, 1366, dan 1367,
prinsip ini dipegang secara teguh. Prinsip ini menyatakan, seseorang baru
tergugat.
kedua. Prinsip ini untuk tidak selalu bertanggung jawab hanya dikenal
32
kerusakan pada bagasi kabin atau bagasi tangan yang biasanya dibawa dan
dimintai pertanggungjawaban.
perjanjian cuci cetak film, misalnya ditentukan bila film yang ingin
ganti kerugiannya sebesar sepuluh kali harga satu rol film baru.
33
hukum dapat disimpulkan dari dua pasal dalam KUHPerdata yang mengatur
tentang ganti rugi akibat adanya perbuatan melawan hukum. Kedua pasal itu
yakni Pasal 1365 KUHPerdata yang menyatakan bahwa “Tiap perbuatan yang
melawan hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang
kerugian tersebut” dan Pasal 1366 KUHPerdata yang berbunyi “Setiap orang
Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1365 KUH Perdata, maka suatu
berikut:24
24
Dr. Munir Fuady, S.H.,M.H.,LL.M. , Perbuatan Melawan Hukum, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung 2017, halaman 10
34
berbuat sesuatu (dalam arti pasif), misalnya tidak berbuat sesuatu, padahal
timbul dari hukum yang berlaku (karena ada juga kewajiban yang timbul
dari suatu kontrak). Karena itu, terhadap perbuatan melawan hukum, tidak
ada unsure “persetujuan atau kata sepakat” dan tidak ada juga unsure
tahun 1919, unsure melawan hukum ini diartikan dalam arti yang seluas-
berdasarkan kepada Pasal 1365 KUH Perdata. Jikapun dalam hal tertentu
hal tersebut tidaklah didasari atas Pasal 1365 KUH Perdata, tetapi
sebagai berikut :
sebagai berikut :
kegagalan seseorang untuk hidup dengan sikap yang ideal, yakni sikap
yang biasa dan normal dalam suatu pergaulan masyarakat. Sikap yang
37
yang terjadi juga merupakan syarat dari suatu perbuatan melawan hukum.
Untuk hubungan sebab akibat ada 2 (dua) macam teori, yaitu teori
atau apa yang secara factual telah terjadi. Setiap penyebab yang
akibat jenis ini sering di sebut dengan hukum mengenai “but for” atau
“sine qua non” . Von Buri adalah salah satu ahli hukum Eropa continental
hukum dan hukum yang lebih adil, maka diciptakanlah konsep “sebab
penyebab jenis ini disebut juga dengan istilah legal cause atau dengan
kerugian
kesalahan (concept of fault) yang berkaitan dengan moral dan hukum yang
25
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, (Citra Aditya Bakti, 2010),
halaman 504
39
perbuatannya.
atau Kontrak yang berasal dari suatu perbuatan yang dapat menimbulkan
kerugian pada orang lain karena dilakukan dengan kesalahan dalam hukum
perdata yang disebut sebagai adanya PMH (Perbuatan Melawan Hukum) yang
mempunyai dasar, yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi
seorang untuk menuntut orang lain sekaligus berupa hal yang melahirkan
yang dikenal dengan tanggung jawab risiko atau tanggung jawab mutlak (strick
liabiliy).
karena merugikan orang lain. Sebaliknya prinsip tanggung jawab risiko adalah
adalah perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan oleh seseorang yang
karena salahnya telah menimbulkan kerugian bagi orang lain. Dalam ilmu
berikut:
maupun kelalaian).
kerugian tersebut”.
41
tidak saja untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya, tetapi juga untuk
hukum baik karena berbuat (postip = culpa in commitendo) atau karena tidak
Melawan Hukum di Indonesia secara normatif merujuk pada Pasal 1365 Kitab
28
Krisnadi Nasution, “Penerapan Prinsip Tanggung Jawab Pengangkut Terhadap
Penumpang Bus Umum”, Mimbar Hukum, Volume 26-No. 1, Februari 2014, halaman 57.
BAB IV
Koperasi Unit Desa Subur Makmur terletak di Desa Limbah Tidar Kuranji
Koperasi Unit Desa Subur Makmur merupakan salah satu jenis koperasi
hari dan jasa lainnya, koperasi unit desa subur makmur ini melakukan
kepengurusan yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara dan KUD
rasakan para anggota karena mereka merasa para pengurus kurang dalam
yang diatur dalam Pasal 30 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
42
43
tugas.
Sampai pada akhirnya, salah satu pengurus yaitu ketua dari KUD subur
menimbulkan konflik yang lain antara anggota dan pengurus KUD Subur
Makmur tersebut.
pelaksanaan tugas seorang pengurus KUD sudah menjadi tugas pengurus KUD
itu sendiri dan juga hal ini masuk dalam tanggung jawab pengurus dalam hal
29
Andjar Pachta W., Myra Rosana Bachtiar dan Nadia Maulisa Benemay, Hukum
Koperasi Indonesia, Cetakan ke-4, (Jakarta: Kencana, 2012), hal. 23.”
44
atau kelalaian).
Salah satu tanggung jawab yang melekat pada pengurus koperasi yang
dan usahanya. Mengelola artinya mengatur tentang bagaimana koperasi itu bisa
harta kekayaan koperasi atau aset koperasi. Tanggung jawab adalah keadaan
30
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, (Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2010), hal. 3
45
agar bertindak pada pengambilan putusan yang didasari oleh diskresi. Dalam
Pada ranah hukum yang kontemporer, ada 2 sistem induk yakni common
law system dan civil law system. Dalam civil law diakui adanya pengadilan
pada the rule of law, hak-hak asasi manusia, dan konsep-konsep rechtstaat.
perlindungan dan pengakuan pada martabat dan harkat manusia yang berasal
yang baru yaitu Bapak Rosul mengenai tanggung jawab perdata pengurus
Rp. 100.000.000,- , bapak komarudin pun menyanggupi hal tersebut dan bapak
tiga tahun setelah kerugian itu terjadi. Setelah kerugian itu di ganti oleh bapak
Komarudin, pengurus yang baru muncul lah kewajiban dan hak yang
47
berakhlak mulia, tentu saja wajib menghormati satu sama lain kewajiban dan
hak tiap orang. Dalam memperjelas dan mempertegas hal tersebut, dibentuklah
sejumlah peraturan, yakni berupa tulisan ataupun lisan yang disetujui dan
mengganti rugi karena tindakan yang dilakukan. Pada tuntutan itu, anggota
Penyelesaian dengan cara non litigasi bisa dilalui sejumlah upaya, contohnya
abitrase, negosiasi, mediasi, dan konsiliasi. Empat hal itu mengaitkan pihak
ketiga sebagai mediator yang tidak berpihak pada siapapun, dalam mendengar
undang.31
kerugian tersebut mengganti rugi”. Kebijakan pasal 1365 itu membahas tentang
bertanggung jawab terhadap ganti rugi anggota koperasi bukan KUD Subur
Makmur, melainkan bapak Komarudin selaku Ketua lama dari KUD Subur
hukum, bisa dalam bentuk penggantian kerugian material dan immaterial. Pada
dasarnya, pada praktik mengganti rugi dinilai berupa uang ataupun setara pada
jenis, yakni kerugian yang akan datang dan kerugian yang actualloss (bersifat
actual). Kerugian yang bersifat actual merupakan kerugian yang tidak sulit
31
Wawancara dengan Narasumber yaitu bapak Rosul Sebagai Ketua baru KUD Subur
Makmur Kabupaten Batanghari pada tanggal 17 Februari 2023
49
dilihat dalam segi fisik ataupun nyata, yakni yang sifatnya materiil dan
Sementara kerugian yang sifatnya pada waktu yang akan datang merupakan
(liability based on fault) yang sesuai dengan Pasal 1365 KUHPerdata dan 1366
suku bunga sesuai dengan isi perjanjian yang dibuat oleh pihak pengurus
koperasi dengan pihak anggota koperasi sesuai dengan yang telah diputuskan.
mana hanya terbatas pada saham yang dimilikinya. Tanggung jawab Pengurus
kesengajaannya” (ayat 1). Dan “di samping hal itu, jika perbuatan tersebut
karena sengaja, maka sangat mungkin untuk penuntut umum dalam memberi
Perkoperasian.
memikul kerugianya;
tersebut.
3. Dalam mengganti rugi yang dilakukan secara sengaja ataupun lalai, sangat
Ataupun pada makna sempit, bahwa pada kerugian yang dialami Koperasi,
tindakan yang lalai ataupun terdapat unsur kesengajaan. Sehingga bisa ditarik
samping dirinya melakukan tanggung jawab dalam hal ganti rugi, sangat
bapak Gatot yaitu mengenai dampak yang terjadi dari adanya perbuatan
melawan yang dilakukan pengurus KUD Subur Makmur antara lain :32
32
Wawancara dengan narasumber yaitu bapak Gatot selaku anggota KUD Subur Makmur
Kabupaten Batanghari pada tanggal 17 Februari 2023
52
barang – barang tersebut dan para anggota pun harus mencari barang
tersebut di luar pedesaan dengan medan jalan yang sulit untuk dilalui.
2. KUD Subur Makmur juga biasa menyediakan obat – obatan untuk para
anggota dari obat yang banyak di gunakan maupun obat yang jarang
dan amoxillin, dan obat yang jarang di gunakan seperti ponstan (obat sakit
gigi) , dan obat diare, karena KUD Subur Makmur mengalami kerugian
maka KUD Subur Makmur tidak menyediakan lagi obat – obatan yang
jarang di gunakan.
pada omset atau pendapatan Koperasi itu sendiri, karena setelah terjadinya
menurun.
penting jika tidak terdapat tindakan nyata yang tegas dan sanksi pidana yang
3. Tidak terdapat aturan dalam membuat perubahan anggaran dasar dan akta
hukum;
Begitupun aturan mengenai hak pihak ketiga, hak anggota, dan hak
koperasi tidak memberikan hukum dengan baik. Hal tersebut diakibatkan tidak
koperasinya.
54
yang memadai melalui kerja sama dan upaya daam menghindari kondisi
nasional.
independen pada bentuk dan model perekonomian yang lain, terlebih yang
yang diberikan.
55
1. Dalam hal penyediaan pupuk, bibit, dan alat pertanian, Pengurus KUD
harga yang lebih murah, agar barang – barang tersebut tetap bisa tersedia
tugasnya tugasnya (duty of care) dan serta itikad baik, loyalitas serta kejujuran
terhadap perusahaan dengan derajat yang tinggi atau tidak boleh mengambil
33
Wawancara dengan narasumber yaitu Bapak Sarwono sebagai pengawas KUD Subur
Makmur pada tanggal 17 Februari 2023
56
secara pribadi terhadap perbuatan yang dilakukannya baik kepada para anggota
maupun kepada pihak lain. Dalam RAT tahun 2012 terdapat dua pilihan yang
dapat diambil oleh para anggota, yang pertama adalah meminta tim audit dari
diterima.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
koperasi. Dampak terhadap hal itu yakni munculnya kewajiban dan hak
yang berakhlak mulia, tentu saja wajib menghormati satu sama lain
kewajiban dan hak tiap orang. Dalam memperjelas dan mempertegas hal
Dalam segi hukum, anggota KUD Subur Makmur bisa menuntut Pengurus
tuntutan itu, anggota KUD Subur Makmur bisa melalui jalur litigasi ataupun
berlaku pada masyarakat dengan macam dan bentuk yang sangat beragam,
57
58
konsiliasi. Empat hal itu mengaitkan pihak ketiga sebagai mediator yang
hasil produksi, tapi karena KUD Subur Makmur mengalami kerugian yang
barang – barang tersebut dan para anggota pun harus mencari barang
tersebut di luar pedesaan dengan medan jalan yang sulit untuk dilalui.
(2) KUD Subur Makmur juga biasa menyediakan obat – obatan untuk para
anggota dari obat yang banyak di gunakan maupun obat yang jarang
amoxillin, dan obat yang jarang di gunakan seperti ponstan (obat sakit
gigi) , dan obat diare, karena KUD Subur Makmur mengalami kerugian
maka KUD Subur Makmur tidak menyediakan lagi obat – obatan yang
jarang di gunakan
59
itu, antara lain: (1) Dalam hal penyediaan pupuk, bibit, dan alat pertanian,
tersebut dengan harga yang lebih murah, agar barang – barang tersebut
tetap bisa tersedia di KUD Subur Makmur guna untuk para anggota.
B. Saran
dan Koperasi.