Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DAERAH (SIKDA) TERINTEGRASI PUSKESMAS KETAPANG NUSANTARA

I. Pendahuluan

Puskesmas merupakan pusat pelayanan publik dalam bidang


kesehatan, yang melibatkan banyak disiplin ilmu serta menggunakan
alat-alat kedokteran yang terus mengalami perkembangan. Tuntutan
kinerja yang bermutu merupakan suatu keniscayaan yang diharapkan
oleh konsumen (masyarakat). Dengan kondisi sakit tentunya masalah
waktu tunggu pasien sangat berpengaruh terhadap penilaian pelayanan.

Begitu pula pihak manajemen dan stake holder, ketersediaan data


yang cepat, lengkap dan akurat menjadi suatu kebutuhan yang sangat
diperlukan untuk membuat keputusan dan arah kebijakan. Kelemahan
sistem kerja akan sangat berdampak besar terhadap keakuratan
pengambilan keputusan serta berpengaruh tpada keberhasilan
pengelolaan manajemen Puskesmas.

Perkembangan teknologi informasi telah merubah pola kerja saat ini.


Pengelolaan data Puskesmas secara manual, mempunyai banyak
kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratan data
juga seringkali kurang dipercaya, karena tingkat kesalahan kemungkinan
terjadi sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang
berkembang saat ini, pengelolaan data dapat dilakukan dengan
komputer, dimana tingkat kecepatan, keakuratannya jauh lebih baik
dibanding secara manual.

Lemahnya sistem informasi manajemen akan membawa pengaruh


secara langsung pada kinerja sistem pengendalian

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


manajemen, yang akan berakibat pada melemahnya perencanaan
dan berkurangnya kontrol atas pelaksanaan operasional Puskesmas
yang berakibat pada terjadinya inefisiensi pengelolaan Puskesmas.

Dalam rangka menghasilkan kinerja dan mutu kerja yang lebih


baik ini, maka Puskesmas perlu melakukan pengembangan
berkelanjutan untuk mengoptimalisasi sarana dan prasarana
interkoneksi & infrastuktur yang telah dimilikinya.

Hal ini didukung dengan perencanaan Pemerintah Pusat dan


Provinsi Aceh dengan didasari beberapa payung hukum sebagai
berikut :

1. Selain faktor internal tadi, bisa juga didasarkan karena faktor


external seperti kewajiban penggunaan Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA) seperti tertuang dalam UU No
44/2016, BAB IV Tentang Pengawasan, pengendalian, dan
penilaian kinerja , pada B2 Butir 4 disebutkan bahwa :” Data untuk
menghitung hasil kegiatan diperoleh dari Sistem Informasi
Puskesmas, yang mencakup pencatatan dan pelaporan kegiatan
Puskesmas dan jaringannya; survei lapangan; laporan lintas
sektor terkait; dan laporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
di wilayah kerjanya”, sehingga kebutuhan terhadap Sistem
Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) adalah hal yang wajib.
2. Faktor internal & eksternal tadi tentunya berhubungan dengan Visi
Indonesia Sehat maupun target dari Millenium Development
Goals (MDGs) dalam bidang kesehatan.
3. Sistem pelaporan on-line dari Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan Kota Langsa.

4. Kebijakan Departemen Kesehatan pada Puskesmas dalam


pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dalam rangka

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


mencapai penyusunan Standar Minimal dalam Sistem Pelaporan
yang akurat dan tepat waktu (14 variabel data INA-DRG).

Pada akhirnya latar belakang permasalahan yang paling penting adalah


peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan Puskesmas terhadap pasien, yang
tidak lepas dari faktor Sumber Daya Manusia (Medis, Non Medis), Proses
Bisnis Internal (Sistem Pelayanan di Puskesmas), Customer (Internal/External),
faktor keuangan dan keputusan-keputusan manajerial.

II. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pengembangan Sistem Informasi Kesehatan


Daerah (SIKDA) Terintegrasi adalah sebagai berikut:

1. Berbagai data dari setiap kegiatan baik berbentuk tulisan, gambar


dan grafik direkam dan didistribusikan ke dalam format digital.

2. Mempermudah proses pelayanan administrasi terhadap pasien


yang akan berobat di Puskesmas.

3. Data dan informasi yang telah direkam ke dalam sistim dapat


disimpan ke dalam berbagai media storage, contoh : hard disk,
CD/DVD rom dsb. Agar data tersebut dapat diakses secara
mudah dan cepat dengan tanpa batas tempat, dengan tanpa
mengurangi keamanan dan kerahasiaan data.

4. Data dan informasi yang tersimpan selalu bersifat akurat dan


terkini. Stake holder dengan cepat dapat menggunakannya untuk
dasar pengambilan keputusan berbasis data.

5. Real-time update antara data keuangan, inventory dan pelayanan


yang dibangun secara terintegrasi pada modul-modul master data
untuk mencegah adanya duplikasi data.

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


6. Merupakan sarana analisa berbasis data yang bersifat digital.
Secara otomatisasi data dapat dianalisa menjadi informasi yang
akurat dan up to date, untuk memenuhi harapan stake holder.

7. Analisa data yang cepat dan akurat bermanfaat untuk bahan


presentasi, penyusunan laporan dan pengambilan keputusan
maupun membuat kebijakan (Policy). Proses inilah merupakan
value yang sangat tinggi karena dampat kecepatan dan akurasi
data akan sangat terasa oleh seluruh pihak yang berkepentingan.

8. Kontinyuitas data yang tersajikan dapat dijadikan sebagai sarana


pembelajaran, baik untuk pelaksana kegiatan maupun pengambil
kebijakan.

III. Ruang Lingkup

Lingkup pekerjaan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan


Daerah (SIKDA) Terintegrasi adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Perangkat Lunak (software)

2. Migrasi Data / Back Log Data

3. Instalasi

4. Aplikasi

5. Training

IV. Pengembangan Program Aplikasi SIKDA Terintegrasi

Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) Terintegrasi adalah


suatu tatanan yang berurusan dengan pengumpulan data,
pengelolaan data, penyajian informasi, analisis dan penyimpulan
informasi serta penyampaian informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan Puskesmas.

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA) terintegrasi
merupakan suatu paket sistem aplikasi yang terintegrasi, yang
dihubungkan secara realtime pada semua fungsi pelayanan
Puskesmas mulai dari transaksi manajemen pendaftaran, pelayanan
perawatan, pelayanan penunjang, rekam medis, manajemen
keperawatan, kasir / mobilisasi dana, pelayanan piutang, manajemen
material, stok barang/obat, akuntansi dan keuangan dan fungsi
pelayanan Puskesmas lainnya.

SIKDA menggunakan aplikasi software berbasis desktop, dimana


aplikasi ini fully integrated antara satu modul dengan modul lainnya
yang bertujuan untuk memgelola kompleksitas proses-proses yang
berlangsung di suatu Puskesmas baik secara internal maupun
eksternal.

Modul – modul yang akan dikembangkan dalam SIKDA Terintegrasi


adalah sebagai berikut:

NO FUNGSI SISTEM NAMA MODUL


- Modul Registrasi Pasien (RWJ, IGD, RWI)
- Modul Rekam Medis Puskesmas
- Modul Farmasi dan Gudang Farmasi
- Bridging Pcare
Aplikasi Sistem Informasi
- Modul Rawat Jalan
1 Puskesmas (Front Office)
- Modul Rawat Darurat / IGD
- Modul Pelayanan Unit Penunjang
- Modul Laboratorium
- Modul Rujukan terintegrasi
- Modul Pelayanan Rawat Inap
- Modul Keuangan, Klaim, Billing
- Modul Administrasi dan Laporan
- Modul Aset/Inventory Puskesmas
Aplikasi Sistem Informasi - Modul Kepegawaian
2
Puskesmas (Back Office) - Admin & Utilty Sistem
- Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM
(Posyandu Lansia, Posyandu anak, Imunisasi,
Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P,

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


Kesga, Promkes dll)
- Modul Informasi Eksekutif
- SMS Gateway
- Website Puskesmas
- Modul Pembagian Jasa
- Dashboard
- Modul Laporan Puskesmas
- Manajemen Gudang Farmasi
- Manajemen Sarana dan Prasarana
- SMS Gateway
- Website Dinas Kesehatan
- Informasi Faskes
Aplikasi Sistem Informasi
- Modul Data Kesehatan
3. Manajemen Dinas Kesehatan
- Mapping Laporan Puskesmas
Terintegrasi
- Modul Kepegawaian
- Modul Rujukan terintegrasi
- PSC
- Mobile System (Cek Riwayat
Kunjungan/Kesehatan, Cek Antrian, Register
Mobile, Artikel, Cek Kepesertaan BPJS)
- Admin dan Utilty Modul

Diagram fungsional dari pengintegrasian SIKDA Terintegrasi dan framework


sistem adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


Gambar 2: Functional Diagram - Integrated

Gambar 3: Konfigurasi Sistem Framework

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


SIKDA Terintegrasi memiliki 5 bagian utama sebagai berikut:

1. Manajemen Pasien dan Manajemen Klinikal

Manajemen Pasien di SIKDA Terintegrasi adalah inti dari aplikasi.


Manajemen Pasien mengelola pasien mulai dari pendaftaran hingga
pembayaran selama kunjungan ke Puskesmas. Untuk aspek
pengelolaan yang lebih luas dikelola dalam Manajemen Klinikal dengan
menyediakan:

 Manajemen rekam medis setiap kunjungan pasien baik untuk rawat


jalan maupun rawat inap.

 Manajemen perpindahan pasien dalam rawat inap

 Pencatatan pendaftaran laboratorium yang terintegrasi dengan


Sistem Informasi Laboratorium.

 Sistem pencatatan kebutuhan untuk seluruh unit medis di


Puskesmas.

 Sistem yang fleksibel dan handal untuk mengatur kegiatan


operasional perawat sehari-hari.

 Pengembangan catatan medis secara elektronik.

2. Pembayaran Pasien

Aplikasi tagihan pasien merupakan bagian dari unit SIMKES


Terintegrasi, di design untuk mempersingkat waktu dan mengurangi
beban pekerjaan administrasi penagihan, memastikan penerimaan
keuangan secara efisien dan membantu mengidentifikasi masalah
pembayaran. Pengaturan sistem konfigurasi pengaturan tagihan
memungkinkan Puskesmas untuk :

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


 Menghubungkan setiap prosedur klinis atau kode layanan dengan
pencatatan kode tagihan, kode lokasi dan kode provider/dokter untuk
membantu Puskesmas mengatur manajemen biaya secara akurat.

 Menggabungkan standar tagihan Puskesmas dengan mudah seperti


jaminan sosial, deposit, gabungan pembayaran dan juga fitur
tambahan yang terintegrasi dengan apotik, laboratorium, logistik
farmasi dan pelaporan sistem akuntansi.

Fitur Penjamin yang fleksibel untuk memperbolehkan pasien


mempunyai lebih dari 1 (satu) penjamin, sehingga memudahkan
Puskesmas untuk menagih pada setiap penjamin atau untuk menagih
seluruh biaya kepada Penjamin tertentu dengan proses batch.

3. Farmasi dan Logistik (Manajemen Inventori)

Modul Farmasi dan Logistik SIMKES Terintegrasi membantu


Puskesmas untuk mengatur manajemen persediaan obat-obatan dan
barang non obat-obatan. Modul ini juga berintegrasi dengan pencatatan
akhir pada akuntansi dan keuangan, untuk memastikan tidak ada
pencatatan ganda untuk seluruh transaksi. Fitur dari modul ini meliputi:

 Lokasi-lokasi gudang dan tempat penyimpanan persediaan.

 Alur pembelian yang lengkap termasuk rencana pembelian dan


pengawasannya.

 Pengelolaan pada tiap titik penjualan obat (apotik) di Puskesmas,


termasuk tagihan untuk resep pembelian obat-obatan.

4. Keuangan dan Akuntansi

Seluruh transaksi SIMKES Terintegrasi yang memiliki aspek finansial


diatur dalam modul ini dan dirsipkan sesuai dengan standar GAAP
akuntansi. Modul ini merupakan fitur-fitur yang dibutuhkan dan

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


diperlukan oleh administrasi akunting dan keuangan di Puskesmas,
terdiri dari:

 Buku Besar

 Penerimaan A/R (Piutang)

 Pembayaran A/P (Hutang)

 Asset Tetap

 Kas Bank dan Terminal Kasir.

5. Decision Support System / Business Intelligence (Executive Summary


Report)

Decision Support System ditampilkan dalam bentuk analisa data


terbaru (up to date) seluruh kegiatan Operasional Puskesmas, Modul ini
terdiri dari kumpulan susunan template laporan yang didesain secara
khusus untuk keperluan klinik dan keuangan yang dibutuhkan. Tingkat
keamanan Teramedics secara umum menggunakan password security
dan pengawasan mekanisme akses otentifikasi untuk modul ini bertujuan
untuk mencegah masuknya akses yang tidak diinginkan kepada
informasi yang penting dan tidak dikehendaki oleh manajemen.

Sistem penunjang pengambil keputusan SIKDA Terintegrasi


dirancang untuk membantu manajemen memperoleh laporan secara
komprehensif mengenai pengelolaan pasien, keuangan, dan seluruh
fungsional yang berada dalam suatu Puskesmas. Decision Support
System dirancang berbasis Data Warehousing untuk pengiriman data
secara cepat, tepat, akurat, serta mampu mengatur dan mengawasi
kompleksitas dalam proses transaksi yang rumit.

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


V. Peran dan Tanggung Jawab Tenaga Ahli

Tenaga-tenaga ahli yang diperlukan dalam membangun sistem


pengembangan SIKDA :

1. Manajer Proyek

Tanggung Jawab : Memimpin perencanaan, implementasi dan


realisasi proyek menurut alokasi dan dana yang ditentukan.
Termasuk didalamnya pengelolaan sumberdaya dan
mengkoordinasikan anggota-anggota tim, baik internal maupun
pihak ketiga (konstruktor dan konsultan). Manajer proyek akan
mendefinisikan tujuan dari proyek dan melakukan quality control
terhadap keseluruhan lifecyle proyek.

2. Ahli Manajemen Kesehatan

Memetakan proses bisnis di dalam Puskesmas dan


mengidentifikasi pengembangan modul SIMKES yang sesuai
dengan kebutuhan Puskesmas. Menjembatani komunikasi antara
pihak Puskesmas dengan tim teknis pengembangan SIMKES .

3. Ahli Manajemen Keuangan

Mengidentifikasi proses bisnis di bidang administrasi keuangan


dan akuntansi dan melakukan penyesuaian sistem keuangan
yang sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (PP No 71
tahun 2010).

4. Sistem Analis

Mendesain solusi sistem IT untuk SIKDA dan menganalisa model


bisnis dan aliran data untuk meningkatkan performa solusi sistem
secara IT.

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


5. Administrator Basis Data

Bertanggungjawab terhadap migrasi data, integritas, performansi,


dan keamanan terhadap database.

6. Programmer

Membuat aplikasi / perangkat lunak termasuk di dalamnya


pengkodean dan pengembangan software development lifecycle
(SDLC).

7. Desainer System

Bertanggung jawab terhadap rancangan dari aplikasi SIMKES


terhadap permintaan dari pihak Puskesmas.

8. Administrator

Bertanggung jawab terhadap maintenance aplikasi,


troubleshooting aplikasi, manajemen user, keamanan aplikasi
SIMKES, instalasi software pada perangkat computer server dan
PC yang akan digunakan aplikasi SIMKES.

VI. Implementasi

1. Instalasi Perangkat Keras


Tahapan Instalasi Perangkat Keras sebagai berikut :
- Instalasi Komputer server pada ruang server untuk
dipersiapkan interkoneksi dengan jaringan LAN
- Instalasi Komputer PC pada setiap ruangan yang akan
digunakan dalam aplikasi SIMKES
2. Instalasi Perangkat Jaringan LAN

Instalasi Pemasangan Jaringan LAN, mulai dari kabel, switch


pada beberapa ruang yang akan digunakan dalam aplikasi SIMKES

3. Instalasi Perangkat Lunak

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


Tahapan instalasi Program Aplikasi SIMKES Terintegrasi adalah
sebagai berikut:

- Instalasi OS Server

- Mengelola server dan server group serta user account dan


user group

- Customize tampilan dan memelihara business proses sesuai


standar (SOP) yang berlaku

- Mengelola keamanan dan security database serta melakukan


backup system database

- Memonitor log file dan tune-up untuk meningkatkan


performance

- Dokumentasi sistem berupa Product Description, Installation


Guide, System Administration Guide, dan User Guide.

2. Jangka Waktu

Proses pengembangan sistem mulai dari tahapan analisis sampai


pada tahapan implementasi dijadwalkan akan memakan waktu
paling sedikit 6 bulan. Sistem akan terus dievaluasi untuk
memantau kemampuan sistem untuk mencapai tujuan sesuai
dengan yang diharapkan, disamping itu juga akan dilakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

VII. Komponen Biaya

Komponen-komponen biaya yang diperlukan untuk


Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA)
Terintegrasi mulai dari tahap pengembangan sampai dengan
implementasi adalah sebagai berikut:

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


NO URAIAN KEGIATAN JLH SATUAN BIAYA KET
A PUSKEMAS :
Aplikasi Sistem Informasi
1 1 Paket 200.000.000 RAB terlampir
Puskesmas (Front Office)
Aplikasi Sistem Informasi
2 1 Paket 200.000.000 RAB terlampir
Puskesmas (Back Office)
Aplikasi Sistem Informasi
3 Manajemen Dinas Kesehatan 1 Paket 200.000.000 RAB terlampir
Terintegrasi
Pengadaan Server Sistem Informasi
4 5 Paket 351.500.000 RAB terlampir
Puskesmas (5 Puskesmas)
Pengadaan Komputer Sistem
5 Informasi Puskesmas (5 Puskesmas 100 Unit 1.045.000.000 RAB terlampir
@20 Unit)
Pengadaan Infrastruktur Jaringan
Sistem Informasi Puskesmas (5
6 5 Paket 275.000.000 RAB terlampir
Puskesmas : Tower dan
Perlengkapan Jaringan)
Pengadaan Meubeuleir Komputer
Sistem Informasi Puskesmas (5
7 5 Paket 250.000.000 RAB terlampir
Puskesmas : Meja + Kursi
Komputer))
Pengadaan Printer Sistem Informasi
8 5 Paket 137.250.000 RAB terlampir
Puskesmas (5 Puskesmas)
Sub Total 2.058.750.000
B DINAS KESEHATAN
Pengadaan Server Sistem Informasi
1 Manajemen Dinas Kesehatan 1 Paket 114.300.000 RAB terlampir
Terintegrasi
Pengadaan Komputer Sistem
2 Informasi Manajemen Dinas 1 Paket 104.500.000 RAB terlampir
Kesehatan Terintegrasi
Pengadaan Infrastruktur Jaringan
3 Sistem Informasi Manajemen Dinas 1 Paket 63.000.000 RAB terlampir
Kesehatan Terintegrasi
Pengadaan Meubeuleir Sistem
4 Informasi Manajemen Dinas 1 Paket 25.500.000 RAB terlampir
Kesehatan Terintegrasi
Pengadaan Printer Sistem Informasi
5 Manajemen Dinas Kesehatan 1 Paket 12.000.000 RAB terlampir
Terintegrasi
Sub Total 318.800.000
Total 2.977.550.000

Tebilang : Dua milyar sembilan ratus tujuh puluh tujuh juta lima
ratus lima puluh ribu rupiah.

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA


VIII. Jadwal Pelaksanaan

Pelaksanaan pekerjaan pengadaan Sistem Informasi Kesehatan


Daerah (SIKDA) Terintegrasi dilaksanakan pada bulan Juli sd Desember
2017.

Langsa,......................2017
Kepala Dinas Kesehatan Kota Langsa

Dr. Herman I

SIKDA TERINTEGRASI DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA

Anda mungkin juga menyukai