Anda di halaman 1dari 3

KINERJA

Pengertian
1. Job Performance (kinerja) menurut Mangkunegara (2005) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas uang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2. Menurut Prawirosentono (2014) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika
3. Menurut Hasibuan (2005) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja

Benardin dalam (Robbins, 2016) mengemukakan bahwa kinerja dikatakan baik bila
karyawan memenuhi hal-hal sebagai berikut :

a. Kualitas Kerja

Tingkat diamana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam arti
menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas, maupun memenuhi tujuan-
tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan
terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan

b. Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah
siklus aktivitas yang diselelasaikan, kuantitas diukur dari persepsi karyawan terhadap
jumlah aktifitas yang ditugaskan beserta hasilnya

c. Ketepatan Waktu

Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat sudut
koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas
yang lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi pegawai terhadap suatu aktifitas yang
diselesaikan dari awal waktu sampai menjadi output
d. Efektivitas

Tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku)
dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam penggunaan
sumber daya. Efektifitas kerja diukur dari persepsi karyawan dalam menilai pemanfaatan
waktu dalam menjalankan tugas, efektifitas menyelesaikan tugas yang dibebankan
organisasi.

e. Kemandirian

Tingkat dimana karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan atau
bimbingan dari orang lain. Kemandirian diukur dari persepsi karyawan dalam melakukan
fungsi kerjanya masing-masing, sesuai dengan tanggung jawabnya.

f. Komitmen Kerja

Tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung
jawab karyawan terhadap kantor. Diukur dari persepsi pegawai dalam membina
hubungan dengan instansi serta tanggung jawab dan loyalitas pegawai.

Sedangkan menurut dharma (2001) factor yang mempengaruhi kinerja yakni sebagai
berikut:
a. Kuantitas kerja (quantity of work), yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu
periode waktu yang ditentukan.
b. Kualitas kerja (quality of work), yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-
syarat kesesuaian dan kesiapannya.
c. Kreativitas (creativeness), yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan
tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
muncul.
d. Pengetahuan mengenai pekerjaan (knowledge of work), yaitu luasnya pengetahuan
mengenai pekerjaan dan keterampilannya.
e. Kerjasama (cooperation), yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain sesama
anggota organisasi.
f. Inisiatif (initiative), yaitu semangat untuk melaksanakan tugastugas baru.
g. Ketergantungan (dependability), yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal
kehadiran dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Kualitas pribadi (personal quality), yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahan, dan integritas pribadi.
Indikator Kinerja
Menurut Prawirosentono (2014), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa
indicator yaitu:
a. Jumlah Pekerjaan, Hal ini berkaitan dengan kuantitas (jumlah) hasil pekerjaan yang
mampu diselesaikan oleh seorang karyawan.
b. Kualitas Pekerjaan, Pengecekan atas hasil pekerjaan adalah bagian dari ketelitian yang
dimiliki oleh karyawan bersangkutan.
c. Pengetahuan atas tugas, Pengetahuan seorang karyawan tentang pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
d. Kerja sama, Ketergantungan kepada orang lain dari seorang karyawan perlu dinilai,
karena berkaitan dengan kemandirian (self confidence) seseorang dalam melaksanakan
pekerjaannya.
e. Tanggung jawab, Kemampuan karyawan membuat perencanaan dan jadwal
pekerjaannya, hal ini dinilai penting sebab akan mempengaruhi ketepatan waktu hasil
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang karyawan
f. Sikap kerja, Judgement atau kebijakan yang bersifat naluriah yang dimiliki seorang
karyawan dapat mempengaruhi kinerja, karena dia mempunyai kemampuan
menyesuaikan dan menilai tugasnya dalam menunjang tujuan organisasi
g. Inisiatif, Kehadiran dalam rapat disertai dengan kemampuan menyampaikan gagasan-
gagasannya kepada orang lain mempunyai nilai tersendiri dalam menilai kinerja seorang
karyawan.
h. Keterampilan teknis, Pengetahuan teknis atas pekerjaan yang menjadi tugas seorang
karyawan harus dinilai, karena hal ini berkaitan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan
seorang karyawan mentelesaikan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
i. Kemampuan mengambil keputusan, Kepemimpinan menjadi faktor yang harus dinilai
dalam menilai kinerja seorang karyawan.
j. Kepemimpinan, Kemampuan berkomunikasi dari seorang karyawan, baik dengan sesama
karyawan maupun dengan atasannya dapat mempengaruhi kinerjanya.
k. Administarsi, Kemampuan bekerja sama seorang karyawan dengan orang-orang lain
sangat berperan dalam menentukan kinerjanya.
l. Kreativitas, Kemampuan mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya,
termasuk membuat jadwal kerja, umumnya mempengaruhi kinerja seorang karyawan

Anda mungkin juga menyukai