Tinjauan Pustaka Kesejahateraan Guru
Tinjauan Pustaka Kesejahateraan Guru
Jakarta Timur
tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran maupun kriteria yang
pencapaian hasil atau prestasi kerja oleh Sumber Daya Manusia disetiap satuan
Istilah kinerja guru berasal dari kata Job Performance (sebuah prestasi
kerja yang dicapai oleh seseorang) yang selanjutnya diartikan sebagai hasil kerja
secara kualitas dan kuatitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
pembelajaran, serta mampu menata dan mengelola kelas agar siswa dapat belajar
dan akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses
pendidikan.
pendidikan, dimana seorang guru yang memiliki tugas yang sangat berat karna ia
harus mampu menyampaikan dengan baik semua potensi yang ia miliki dalam
Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru yaitu suatu
dituntut supaya dapat memberikan pelayanan yang baik kepada murid maupun
pengetahuannya dengan keinginan para peserta didik dan orang tuanya, oleh
karena itu guru harus selalu dituntut untuk secara terus menerus meningkatkan
Berikut ini penjelasan terkait kompetensi guru menurut Soejipto dan Raflis
kosasih (2018 :34-35), yang mencakup empat hal yaitu, “kompetensi pedagogik,
pendidikan.
mendidik ia juga harus dituntut belajar dengan tekun untuk mendalami empat
1) Target.
yang dihasilkan.
2) Kualitas.
Kualitas terhadap hasil yang dicapai, dan ini adalah elemen penting,karena
3) Waktu penyelesaian.
internal perusahaan/organisasi.
4) Taat asas.
Tidak hanya harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu tapi juga
dipertanggungjawabkan.
Merupakan tingkat baik atau buruknya sesuatu pekerjaan yang diterima bagi
seorang pegawai yang dapat dilihat dari segi ketelitian dan kerapihan kerja,
Merupakan seberapa besarnya beban kerja atau sejumlah pekerjaan yang harus
background pendidikan atau keahlian dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau
5) Kreativitas (Creativity)
dengan cara atau inisiatif sendiri yang dianggap mampu secara efektif dan
6) fInovasi (Inovation)
kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide cemerlang dalam mengatasi
permasalahan organisasi.
7) Inisiatif (Initiative)
atau menilai kinerja, ada dimensi yang menjadi tolak ukur yaitu:
1) Kualitas, yaitu: tingkat kesalahan, kerusakan, dan kecermatan.
3) Tingkat kehadiran
tertentu.
4) Kerjasama tim
menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan sehingga mencapai daya guna dan
sebagai berikut:
berikut:
dipercaya.
direncanakan.
b. Hasil kerja: menjelaskan sesuatu yang harus diberikan sebagai bagian dari
rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.
b. Kemampuan dalam bekerja: merupakan sifat yang dibawa sejak lahir yang
No Dimensi Indikator
1 Kualitas Kerja a. Menguasai bahan
b. Mengelola proses belajar mengajar
c. Mengelola kelas
2 Kecepatan/ketepatan a. Menggunakan media. sumber belajar
kerja b. Menguasai landasan pendidikan
c. Merencanakan program pengajaran
3 Insisiatif dalam a. Memimpin kelas
kerja b. Mengelola interaksi belajar mengajar
c. Melakukan penilaian hasil belajar siswa
4 Kemampuan kerja a. Menggunakan metode dalam pembelajaran
b. Memahami dan melaksanakan fungsi dan
layanan bimbinga penyuluhan
4 Komunikasi a. Memahami dan menyelenggarakan
administrasi kelas
b. Memahami dan dapat menafsirkan hasil
penelitian untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melakukan tugas, hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
tugas yang telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang
pendidikan untuk tercapainya suatu tujuan pendidikan. Kinerja yang dicapai oleh
sekolah.
(2012:132) ada dua faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru, yaitu:
kerja. Motivasi guru sangatlah penting karena untuk mencapai visi dan
“kinerja organisasi ditentukan oleh empat faktor antara lain yaitu: (1) lingkungan,
pekerjaan’’.
guru dapat bekerja secara maksimal apabila memiliki beberapa faktor antara lain
faktor internal, faktor eksternal dan faktor karakteristik biografik seorang guru.
Sehingga dengan adanya faktor tersebut, guru yang memiliki peran penting dalam
2.1.2 Kesejahteraan
tata kehidupan dan penghidupan sosial, material, maupun spiritual yang diliputi
jasmani, rohani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, rumah tangga serta
masyarakat.
sebuah tata kehidupan dan penghidupan social, material maupun spiritual yang
diikuti dengan rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman diri, rumah tangga
serta masyarakat lahir dan batin yang memungkinkan setiap warga Negara dapat
melakukan usaha pemenuhan kebutuhan jasmanai, rohani dan soial yang sebaik-
baiknya bagi diri sendiri, rumah tangga, serta masyarakat dengan menjunjung
merupakan suatu masalah yang sangat vital dan harus selalu mendapat perhatian
yang lebih dari berbagai pihak sebagai contoh kesajahteran finansial yang
hubungan pribadi
1. Dimensi Fisik:
2. Dimensi Psikologis:
3. Dimensi Sosial:
Melibatkan hubungan sosial yang sehat dan memuaskan dengan orang lain,
seperti keluarga, teman, dan komunitas, serta dukungan sosial yang diterima.
4. Dimensi Ekonomi:
5. Dimensi Lingkungan:
sehari-hari.
kebutuhan hidupnya dan keluarga secara wajar meliputi sandang, pangan, papan,
perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan jaminan hari tua. Sedangkan pada
kemampuan perusahaan.
dan non finansial dan Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan guru adalah: (a) Penghasilan tetap, (b) Tunjangan, (c) Penghargaan
penghargaan dapat meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan kerja apabila: (a)
kebutuhan individu.
keadilan yang diperoleh pegawai dalam hidupnya baik dari segi materil maupun
non materil sehingga hidupnya merasa tentram dan aman, serta menimbulkan
Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil
sekadar masuk kelas tanpa target belajar yang jelas dan terarah.
Untuk itu, upaya menempatkan guru dalam posisi yang terhormat sebagai
sosok pencetak generasi unggul bangsa perlu dilakukan. Guru tentunya harus
memiliki kualitas yang baik, termasuk juga kesejahteraan yang memadai. Tingkat
kesejahteraan guru yang terjamin harapannya akan berbanding lurus dengan
profesionalitas guru.
Terkait dengan hal ini, Loper Winartha (2006) dalam penelitiannya pada
f. Tidak bangga jadi guru karena perlakuan yang kurang adil terhadap
guru, dan
Kesehatan tubuh secara umum, seperti tingkat kebugaran, berat badan yang
sehat, dan kondisi fisik lainnya. Akses terhadap layanan kesehatan yang
kemandirian ekonomi.
Kualitas lingkungan tempat tinggal, termasuk akses terhadap air bersih, udara
bersih, dan lingkungan yang aman. Kesadaran dan partisipasi dalam praktik
kehidupan.
dimiliki.
Hak asasi manusia yang dihormati dan perlindungan hukum yang adil.
dimensi kehidupan.
Menurut teori yang dikemukakan oleh Steers & Porter, Bahwa rendahnya
seseorang adalah dilihat dari sistem pemberian kompensasi yang diterapkan oleh
100)
Tisna Sukmana, … : 100) Mengungkapkan bahwa Ketidaktepatan pemberian
kompensasi tersebut.
2.1.3 Motivasi
yang ditandai dengan timbulnya reaksi afektif dengan perubahan energi untuk
melakukan suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik untuk mencapai tujuan
adalah sikap sadar dari seorang individu untuk melakukan pekerjaannya untuk
honorer tersebut. Kedua, peran diri sendiri, dimana tipe setiap individu berbeda
(reaktif atau proaktif). Ketiga, adanya peran organisasi dimana terdapat berbagai
kebijakan dan peraturan. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Foster et al.
(2021, pp. 518–519) yang mengatakan bahwa ada tiga elemen kunci dalam
motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Benang merah dari
definisi diatas adalah bahwa motivasi merujuk pada kekuatan internal atau
eksternal yang mendorong individu untuk mencapai tujuan. Bagi guru honorer di
SMP Jakarta Timur, motivasi dapat berasal dari berbagai faktor, seperti rasa
dimensi motivasi kerja dalam konteks psikologi belajar. Meskipun buku tersebut
lebih fokus pada proses pembelajaran, namun motivasi kerja juga menjadi salah
satu topik yang dibahas. Berdasarkan teori-teori yang dijelaskan dalam buku
tersebut, dimensi motivasi kerja dapat dilihat dari beberapa perspektif, seperti:
Motivasi kerja juga dapat diperkuat oleh dorongan untuk terus belajar dan
Faktor eksternal seperti pengakuan dan penghargaan dari atasan atau rekan
kerja juga dapat menjadi sumber motivasi dalam lingkungan kerja. Pengakuan
atas prestasi, promosi, atau insentif lainnya dapat meningkatkan motivasi kerja
individu.
mereka bekerja. Individu yang merasa terikat dengan nilai-nilai organisasi dan
yang dapat diterapkan dalam konteks motivasi kerja. Berikut beberapa contoh
indikator motivasi kerja yang dapat diambil dari teori-teori motivasi yang dibahas
oleh Djamarah:
sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasi kerja yang baik. Penguatan positif
2) Penetapan Tujuan:
Individu yang memiliki tujuan yang jelas dan terukur dalam pekerjaan mereka
ini mencakup penetapan target kinerja yang spesifik dan mendukung upaya
keterampilan individu.
No Dimensi Indikator
1 Motivasi 1) Tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas
Internal 2) Melaksanakan tugas dengan target yang jelas
3) Memiliki tujuan yang jelas dan menantang
4) Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya
5) Memiliki perasaan senang dalam bekerja
6) Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain
7) Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya
2 Motivasi 1) Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup
Eksternal dan kebutuhan lainnya
2) Senang memperoleh pujian dari apa yang
dikerjakannya
3) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh
insentif
4) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh
perhatian dari teman dan atasan.
2.1.3.4 Pengaruh Motivasi terhadap kinerja guru
dalam wibowo, proses kinerja dapat memotivasi orang untuk memperbaiki kinerja
Teori motivasi yang berkaitan dengan kinerja guru dibahas di bawah ini:
yang jelas dirasakan dan dapat dipergunakan anatara kinerja dan otucomes,
untuk mencapainya.
Orang dapat dimotivasi dengan dasar perilaku mereka pada model peran,
Penelitian pendahuluan ini menjadi salah satu referensi bagi penulis untuk
mengkaji penelitiannya pada saat itu. Dengan penelitian terdahulu yang terkait,
penulis dapat memperkaya bahan penelitian dengan mengacu pada hasil penelitian
tersebut. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan penulis sajikan dalam tabel
2.2.1.
Tabel 2.2.1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti Judul Sumber Kesimpulan
1 Gita Desty Pengaruh Upah dan Jurnal Neraca: Jurnal Terjadi pengaruh di antara kedua
Trisnia, Insentif Karyawan Pendidikan dan Ilmu variabel secara signifikan.
Zahruddin Terhadap Kinerja Ekonomi Akuntansi Jikalau bertambah baik upah
Hodsay, Karyawan Pada Pt. Volume 6 Nomor 2, maka bertambah tinggi juga
Diana Milano Panai Tengah Desember 2022, Hal: kepuasan kerja pada karyawan.
Widhi 146-155 DOI:
Rachmawat 10.31851/neraca.v6i2.91
i 05
konseptual penelitian harus disajikan. Ketika hanya satu atau lebih variabel yang
variabel.
Seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2019: 95), kerangka konseptual yang baik
menjelaskan variabel dan hubungan antar variabel yang secara teoritis berkaitan
mengkaji hubungan antara satu atau lebih variabel dengan variabel lainnya”.
Variabel yang digunakan untuk prediksi disebut variabel prediktor atau variabel
bebas (independen).
mengajar. Motivasi kerja seorang guru juga bisa dilihat dari kesejahteraan guru
tersebut. Apabila tingkat kesejahteraan guru tersebut baik, maka guru akan lebih
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
H1
Kesejahteraan Guru
(X1)
Kinerja Guru
H3
(Y)
Motivasi Kerja
(X2)
H2
Keterangan:
H : Pengaruh Kesejahteraan (X1) terhadap Kinerja guru honorer di SMP
Jakarta Timur (Y).
H2 : Pengaruh Motivasi (X2) terhadap kinerja Kinerja guru honorer di
SMP Jakarta Timur (Y)
H3 : Pengaruh Kesejahteraan (X1) dan Motivasi (X2) terhadap Kinerja
guru honorer di SMP (Y).
penting dan tidak dapat dibuang begitu saja karena merupakan alat kerja teoritis.
bahwa perhatian peneliti dalam kegiatan penelitian terfokus hanya pada informasi
Berdasarkan teori yang sudah dibaca, hipotesis yang penulis ajukan dalam
Ha2 : Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru honorer di SMP
Jakarta Timur
Ho2 : Motivasi Kerja tidak berpengaruh positif terhaadap kinerja guru honorer
Ho3 : Kesejahteraan guru dan motivasi kerja tidak berpengaruh positif terhadap
kinerja guru.