Syafrudin, S.Pd,
Kepala SDN Inpres Hidirasa.
identifikasi terhadap RPP yang dibuat oleh berbagi informasi dan pengalaman dari
6 (enam) guru kelas I, II, III, IV, V, dan hasil berinteraksi antar guru dalam forum
VI. KKG khususnya tentang penyusunan RPP
Adapun faktor penyebab rendahnya berdasarkan KTSP.
kompetensi guru SDN Inpres Hidirasa Untuk membuktikan bahwa
dalam penyusunan RPP antara lain : 1) pelaksanaan pendampingan berbasis KKG
guru belum pernah mendapatkan dapat meningkatkan kompetensi guru SDN
bimbingan secara khusus bagaimana Inpres Hidirasa perlu diadakannya
menyusun RPP Berdasarkan KTSP Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)dengan
berdasarkan KTSP oleh kepala sekolah, 2) judul “Upaya Meningkatkan Kompetensi
guru belum pernah mengikuti pendidikan Guru dalam Penyusunan RPP melalui
dan pelatihan (Diklat) khusus penyusunan pendampingan berbasis KKG Bagi Guru
RPP, 3) kegiatan KKG (Kelompok Kerja SDN Inpres Hidirasa Semester Satu Tahun
Guru) di SDN Inpres Hidirasa belum 2017/2018”. Tujuan Penelitian adalah
dioptimalkan, yang terjadi selama ini KKG Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan
hanya forum guru kelas bertemu, pendampingan berbasis KKG dalam upaya
bercanda, bergurau, dan makan-makan meningkatkan kompetensi guru SDN
tidak pernah serius dalam melakukan Inpres Hidirasa dalam penyusunan RPP
kegiatan, 4) kepedulian guru dalam berdasarkan KTSP.
menyusun RPP berdasarkan KTSP masih KAJIAN PUSTAKA
rendah, 5) guru masih cuek akan Kerangka Teoritis
keberadaan RPP yang penting ngajar dari Kompetensi Guru
pagi sampai siang dengan apapun metode Guru adalah pendidik profesional
sesuai dengan kesenangan guru itu sendiri. dengan tugas utama mendidik, mengajar,
Banyak solusi yang bisa dilakukan membimbing, mengarahkan, melatih,
oleh kepala sekolah dalam upaya menilai, dan mengevaluasi peserta didik
meningkatkan kompetensi guru kelas SDN pada pendidikan anak usia dini jalur
Inpres Hidirasa dalam penyusunan RPP pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
berdasarkan KTSP (kurikulum 2006). menengah (Undang-Undang RI Nomor 14
Diantaranya yang dilakukan oleh kepala Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen).
SDN Inpres Hidirasa selaku peneliti adalah Guru merupakan seseorang yang
diadakan pendampingan melalui kegiatan mempunyai tugas mulia untuk mendorong,
KKG bagi guru SDN Inpres Hidirasa membimbing dan memberi fasilitas belajar
dalam penyusunan RPP (Rencana bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru
Pelaksanaan Pembelajaran). Beberap mempunyai tanggung jawab untuk melihat
kelebihan pendampingan melalui kegiatan segala sesuatu yang terjadi dalam kelas
KKG antara lain: 1) melatih keberanian untuk membantu proses perkembangan
bagi guru SDN Inpres Hidirasa untuk siswa. Penyampaian materi pelajaran
berfikir yang demokratis, objektif dan hanyalah merupakan salah satu dari
praktis, 2) bentuk hubungan antar personal berbagai kegiatan dalam belajar sebagai
antara guru yang lebih berpengalaman suatu proses yang dinamis dalam segala
dengan guru yang memerlukan bimbingan fase dan proses perkembangan siswa
khusus, 3) dapat memotivasi guru guna (Slameto, 2003: 97).
meningkatkan kemampuan dan Kompetensi Guru; Kompetensi
ketrampilan dalam merencanakan, profesional guru menurut Sudjana (2002 :
melaksanakan, dan membuat evaluasi 17-19) dapat dikelompokkan menjadi tiga
terhadap RPP yang disusunnya, 4) untuk bidang yaitu pedagogik, personal dan
membantu guru memperoleh informasi sosial. Kompetensi pedagogik menyangkut
tentang tata cara penyusunan RPP kemampuan intelektual seperti penguasaan
berdasarkan KTSP, dan 5) untuk saling mata pelajaran, pengetahuan menganai
yang terjalin antara pihak yang terlibat meningkatkan kemampuan guru dan
dalam pendampingan adalah hubungan memperbaiki kualitas pembelajaran.
yang sudah lama terbangun. Menurut Buchari Zainun 1987 (dalam,
Pada dasarnya, konsep mentoring Suryosubroto 2004: 1) ada lima faktor
mencakup tiga komponen, yaitu: yang mendasari kegiatan manusia dalam
pendamping, yang terdampingi, dan organisasi yaitu: a. Faktor spesialisasi dan
proses pendampingan. Pendamping bisa pembagian kerja; b. Faktor koordinasi;
seorang guru, sponsor, konselor, c. Faktor tujuan; d. Faktor prosedur kerja;
penasehat, teman sejawat, pendukung, e. Faktor dinamika lingkungan.
orang kepercayaan, atau model. Yang Melalui KKG guru memiliki
terdampingi biasanya adalah seseorang kesempatan dan berpotensi mendiskusikan
yang masih pemula dan digambarkan penyelesaian permasalahan yang dihadapi
sebagai mitra peserta dalam proses di kelas. Trimo (2007: 12) menyatakan,
pendampingan. Proses pendampingan “pembinaan melalui KKG memberikan
adalah pengembangan hubungan antara kesempatan bagi guru yang lebih luas
pendamping dan yang terdampingi. (dimungkinkan semua guru terlibat),
Definisi pendampingan sangat beragam dibanding bentuk pembinaan yang lain
tergantung pada strategi yang digunakan. (harus menunggu kesempatan)”.
Secara umum, pendampingan adalah Standar pengembangan KKG/KKG
proses yang melibatkan seseorang yang Derektorat Profesi Pendidik Direktorat
lebih berpengalaman, profesional, pakar Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan
untuk memberikan dukungan, bimbingan, Tenaga Kependidikan Departemen
dan nasehat kepada, serta berbagi Pendidikan dan Kebudayaan Republik
pengalaman dengan rekan yang kurang Indonesia menyatakan bahwa KKG
berpengalaman. merupakan wadah atau forum kegiatan
Yang dimaksud dengan profesional bagi para guru Sekolah
pendampingan dalam penelitian tindakan Dasar/Madrasah Ibtidaiyah di tingkat
sekolah (PTS) ini adalah kepala SDN gugus atau kecamatan yang terdiri dari
Inpres Hidirasa selaku peneliti beberapa guru dari berbagai sekolah”.
membimbing/mendampingi terhadap 6 Sumadji (2013) menyatakan,
(enam) guru sasaran dalam penyusunan “Kelompok Kerja Guru (KKG) bertujuan
RPP berdasarkan KTSP. Dalam untuk menjadikan guru lebih profesional
pelaksanaannya pendampingan dilakukan dalam upaya peningkatan mutu
melalui 2 (dua) tahapan. Tahap I semua pendidikan”. Melalui pendekatan sistem
guru dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan profesional diharapkan guru
penjelasan teknik tata cara penyusunan mampu merencanakan, melaksanakan, dan
RPP berdasarkan KTSP sesuai dengan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.
bidang studi/mata pelajaran yang Yang dimaksud dengan kelompok
diampunya. Tahap II yaitu pendampingan kerja guru (KKG) dalam penelitian ini
individual, dimana peneliti mendampingi adalah 6 (enam) guru SDN Inpres Hidirasa
secara individu dalam kelompok kecil yang menjadi sasaran dalam pelaksanaan
untuk menjelaskan lebih rinci tata cara pendampingan dalam penyusunan RPP
menyusun RPP berdasarkan KTSP. berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP).
Kelompok Kerja Guru (KKG) Kegiatan nyata KKG SDN Inpres Hidirasa
Trimo (2007: 12) Kelompok Kerja yaitu penysunan Rencana Pelaksanaan
Guru yaitu suatu organisasi profesi guru Pembelajaran )RPP) yang dibimbing
yang bersifat struktural yang dibentuk oleh langsung oleh kepala sekolah selaku
guru-guru di suatu wilayah atau gugus peneliti. Dalam kegiatan ini semua guru
sekolah sebagai wahana untuk saling kelas dari kelas I sampai dengan guru
bertukaran pengalaman guna kelas VI menyusun RPP secara
4. Materi dan uraian materi yang sesuai (enam) guru sasaran dalam penyusunan
dengan kebutuhan belajar siswa agar RPP Berdasarkan KTSP yang
ianya dapat mencapai tujuan pem- dilaksanakan dalam forum KKG sekolah.
belajaran. Jenis Tindakan : pendampingan
5. Metode-metode yang akan digunakan berbasis KKG dalam penyusunan RPP
dalam pembelajaran. Berdasarkan KTSP bagi 6 (enam) guru
6. Langkah-langkah penerapan metode- sasaran di SDN Inpres Hidirasa
metode yang dipilih dalam satu semester satu tahun 2017/2018
kemasan pengalaman belajar. Dampak yang diharapkan :
7. Sumber dan media belajar yang terkait Meningkatnya kompetensi 6 (enam)
dengan aktivitas pengalaman belajar guru sasaran dalam penyusunan RPP
siswa. Berdasarkan KTSP.
8. Penilaian yang sesuai untuk mengukur Untuk mendapatkan gambaran riil
ketercapaian tujuan pembelajaran. tentang skenario pelaksanaan tindakan
Secara umum, ciri-ciri Rencana pada kegiatan pendampingan berbasis
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang KKG ini dapat di gambarkan sebagai
baik adalah sebagai berikut: berikut:
1. Memuat aktivitas proses belajar
mengajar yang akan dilaksanakan oleh
guru yang akan menjadi pengalaman
belajar bagi siswa.
2. Langkah-langkah pembelajaran
disusun secara sistematis agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai.
3. Langkah-langkah pembelajaran
disusun serinci mungkin, sehingga
apabila RPP digunakan oleh guru lain
(misalnya, ketiga guru mata pelajaran
tidak hadir), mudah dipahami dan Pelaksanaan Tindakan
tidak menimbulkan penafsiran ganda. Adapun jenis instrumen yang digunakan
Variabel harapan dalam penilaian dalam penelitian ini sebagai berikut: 1)
ini adalah meningkatnya kompetensi 6 Instrumen pengamatan/observasi kepala
(enam) guru sasaran dalam penyusunan sekolah dilakukan oleh observer
RPP berdasarkan KTSP, sedangkan (pengawas selaku pembimbing), 2)
variabel tindakan dalam penelitian Instrumen pengamatan/observasi guru
iniadalah melaksanakan pendampingan peserta pendampingan dilakukan oleh
secara klasikal (kelompok besar) dan peneliti (kepala sekolah), 3) Instrumen
pendampingan individual (kelompok penilaian hasil kerja individual dalam
kecil/perorangan) berbasis Kelompok penyusunan RPP Berdasarkan KTSP
Kerja Guru (KKG). jika pendampingan dilakukan oleh peneliti, ini sekaligus
berbasis KKG dilaksanakan dengan baik, merupakan tolak ukur berhasil tidaknya
maka kompetensi guru dalam penyusunan dalam penyusunan RPP melalui
RPP berdasarkan KTSP di SDN Inpres pendampingan berbasis KKG sesuai
Hidirasa semester satu tahun 2017/2018 dengan indikator keberhasilan yang telah
dapat di tingkatkan. di tetapkan.
PROSEDUR PENELITIAN Evaluasi dan Refleksi Tindakan
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) Pada tahapan ini peneliti
ini dilaksanakan di SDN Inpres Hidirasa melakukan kajian dan penelitian proses
yang pelaksanaannya melalui kegiatan tindakan dan hasil atau dampak tindakan
pendampingan berbasis KKG bagi 6 terhadap perubahan perilaku sasaran (nana
hasil kerja individual masih 0%, dalam arti tahap perencanaan ini meliputi; 1)
belum ada yang tuntas sesuai indikator penyempurnaan penyusunan materi
yang telah ditetapkan. Pada kegiatan siklus pendampingan, 2) perbaikan
berikutnya peneliti harus mampu skenario/strategi/langkah-langkah
memotivasi peserta pendampingan dalam pendampingan yang mengarah kepada
upaya mencapai indikator keberhasilan peserta aktif, 3) menetapkan instrumen
sebagai dampak nyata dari hasil observasi kepala sekolah dan instrumen
pendampingan. observasi guru, 4) menentukan jadwal
Tahap Refleksi kegiatan dan menetapkan pedoman analisa
Perolehan skor rata-rata hasil data hasil observasi dan hasil kerja
observasi kepala sekolah selama proses individual.
pendampingan baru memperoleh skor rata- Tahap Pelaksanaan
rata (3,40), sementara perolehan hasil Pada tahapan ini, peneliti terlebih
observasi peserta pendampingan sebagai dahulu melakukan refleksi atas capaian
aktifitas peserta selama pendampingan hasil yang diperoleh pada siklus I.
baru memperoleh skor rata-rata (3,33), dan Kendala-kendala dan permasalahan yang
nilai rata-rata hasil penyusunan RPP terjadi dibahas sampai semua peserta
berdasarkan KTSP baru mencapai nilai pendampingan memahami dan menyadari
rata-rata (68,76). Dari perolehan hasil akan kekurangan, kesalahan dan hal-hal
dimaksud peneliti merenung mencari yang bersifat krusial dapat dipecahkan
faktor kendala dan penyebab sehingga pada saat kegiatan refleksi.
hasil masil belum optimal. Dari hasil Tahap Observasi
renungan itu akhirnya peneliti menemukan Pada siklus II perolehan skor rata-
solusi untuk dapat dilaksanakan pada rata hasil observasi kepala sekolah adalah
kegiatan pendampingan siklus berikutnya. (4,10) dari indikator keberhasilan > 4,00,
Faktor penyebab dan solusi dimaksud ini artinya menunjukkan peningkatan yang
dapat dipaparkan sebagai berikut: sangat signifikan bila dibandingkan
- Penyempurnaan materi pendampingan dengan perolehan hasil pada siklus I. Skor
dengan harapan bisa diserap dan rata-rata hasil observasi guru yaitu aktifitas
diterima oleh 6 (enam) guru peserta selama pendampingan dalam forum KKG
pendampingan dalam penyusunan memperoleh skor rata-rata (4,50) dari
RPP berdasarkan KTSP. indikator keberhasilan > 4,00. Dari hasil
- Perbaikan dan penyempurnaan strategi ini nampak nyata bahwa aktifitas peserta
penyampaian materi tentang tata cara pendampingan pada siklus II mengalami
penyusunan RPP dan strategi peningkatan yang sangat tajam karena
pendampingan secara sudah mampu melampaui indikator
klasikal/berkelompok maupun keberhasilan yang telah ditetapkan. Nilai
pendampingan individual. rata-rata hasil kerja individual dalam
- Mengoptimalkan pembimbingan penyusunan RPP berdasarkan KTSP yakni
secara individual, karena dengan (87,50) dari indikator keberhasilan (>
empat mata hal-hal krusial yang 80,00).
belum dipahami oleh guru dapat Tahap Refleksi
diminimalkan atau bahkan dapat Berdasarkan hasil akhir perolehan
diatasi dengan baik. skor rata-rata observasi kepala sekolah dan
SIKLUS II observasi guru serta hasil kerja individual
Tahap Perencanaan penyusunan RPP berdasarkan KTSP
Kesalahan-kesalahan yang terjadi semuanya telah melampaui indikator
pada siklus I sudah diperbaiki pada siklus keberhasilan maka dapat disimpulkan
II, sehingga pada tahapan ini peneliti bisa bahwa: 1) upaya untuk menyempurnakan
melakukan dengan baik. Kegiatan pada materi pendampingan dinyatakan berhasil,