Anda di halaman 1dari 3

1 Bahaya Sakit

”Bahaya Sakit Rohani Dan Obatnya”


‫اب َألِْي ٍم‬ٍ ‫ك لَهُ َشه َاد ًة ُتْن ِجي قَاِئلَها ِمن عَ َذ‬
ْ َ ْ َ
ِ
َ ْ‫ َوَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَـهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬. ‫اط اْمل ْستَقْي ِم‬ ِ ‫الصر‬
َ ِّ ‫َأحبَابِِه َن ْه َج‬ ْ ِ‫هلل الَّ ِذي ب‬
ْ
ِ ‫اَحلـم ُد‬
ْ َْ
ِ ِ ِ ٍ ِ ُ
‫َأص َحابِه َو َم ْن‬ ْ ‫ص ِّل ّو َس لِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى َس يِّدنَا حمَُـ َّمد َو َعلَى آل ه َو‬ َ ‫له َّم‬ ُ َّ‫ال‬. ِ‫َأن َس يِّ َدنَا حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ النَّيِب ِّ اْلكَ ِرمْي‬
َّ ‫َأش َه ُد‬ ْ ‫ َو‬.
‫ يـاـَأ يُّهَا الَّ ِذيْ َن‬: ‫ قال اهلل تعاىل‬.‫َاز اْملَّت ُق ْو َن‬ ِ ِ ‫اعباد‬
َّ‫اهلل ُْأو ِص ْي ُك ْم َوِإي‬ ِ ‫ ََّأما بع ُد َفي‬. ‫ان ِإىل يَوِم الدِّيـ ِن‬ ٍ ‫تَبِعهم بِِإحس‬
َ ‫اي بَِت ْق َوى اهلل َفقَ ْد ف‬ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َُ
ُ ِ ِ ِ
.‫َآمنُوا َّات ُق ْوا اهللَ َح َّق تُـ َقاته َوالَ مَتُْوتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسل ُم ْو َن‬
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadhirat Allah SWT. yang dengan limpahan Rahmat KaruniaNya, kita masih tetap
sehat wal ‘afiat, dapat bekerja mencari kebutuhan, berbuat meningkatkan taraf hidup, beramal mencari keredha’an, menuju
hari esok yang pasti, terutama hari pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT.
Shalawat dan Taslim penuh berkah semoga dilimpahkan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. serta para
sahabat, keluarga dan ahli warisnya sekalian.
Kaum Muslimin......!
Sakit dan penyakit adalah sesuatu yang tidak pernah disukai orang. Sakit dan penyakit memang menyakiti orang. Itulah
sebabnya untuk menghindari sakit, banyak orang yang mau bersakit-sakit dan untuk menghindari derita semua orang mau
menderita. Bahkan untuk menghindari sengsara, orang mau hidup sengsara.
Allah yang menciptakan manusia memang tidak ingin hambaNya menderita, karena itu Allah menurunkan aturan, agar
hamba terhindar dari sakit dan penyakit. Dalam syari’at Islam, baik itu perintah maupun larangan, sasarannya ialah untuk
kesehatan. Larangan berzina, minuman keras, perintah shalat dan puasa, bahkan sampai kepada hal-hal yang kecil, seperti
larangan bernapas pada minuman, melumat-lumatkan jarii sesudah makan, semuanya ialah untuk kesehatan.
Karena orang tidak suka kepada derita, maka berapapun harga kesehatan itu, pasti mereka akan terus berupaya, bahkan
orang yang melarat sekalipun akan berusaha sampai kepada batas kemampuannya, agar dia dapat membebaskan diri dari sakit
dan penyakit.
Namun sangat disayangkan, banyak orang yang tidak perduli dengan penyakit “ruhani”, pada hal penyakit itu lebih
berbahaya dari segala penyakit dunia, penyakit yang akan membawa derita panjang diakhirat.
Bahkan lebih disayangkan lagi, banyak mereka yang nyata-nyata sakit, masih berlagak sehat. Nyata-nyata pendurhaka,
masih berlagak suci. Orang seperti ini akan sulit diperbaiki, sebab dia sendiri menganggap dirinya suci. Memang sulit mengobati
orang yang berpura-pura sehat, sebagaimana sulitnya memperbaiki orang yang kotor berlagak suci. Sampai kapanpun orang
seperti ini akan sulit mendapatkan kebaikan, sulit mendapat petunjuk Allah, bahkan dikhawatirkan Allah telah menutup hati,
pendengaran dan penglihatannya, seperti Firman Allah dalam Al-Qur’an : Al-Baqarah 6-7
                
        

Sesungguhnya orang-orang kafir itu diperingati atau tidak , bagi mereka sama saja, mereka tidak akan percaya. Allah telah “
.”menutup hati, pendengaran dan penglihatan mereka dengan tutupan yang rapat sekali dan bagi mereka adzab yang besar
Inilah penyakit ruhani yang di”diagnosa” oleh Allah, penyakit yang kalau tidak segera berobat ancamannya dibakar selama-
lamanya. Tapi sayang ancaman Allah ini dianggap sepele oleh kebanyakan orang, bahkan dianggap cerita lama yang lebih patut
disampaikan kepada anak-anak ES DE dan ES EM PE.
Sungguh suatu gejala penyakit yang semakin parah, gejala iman yang semakin memprihatinkan. Orang tidak takut lagi
ancaman Allah, orang bahkan lebih takut menghadapi resiko hidup dari pada mengahadapi resiko dosa dengan ancaman neraka.
Orang lebih takut penyakit dunia yang di “diagnosa” oleh dokter dengan ancaman menderita seumur hidup, diamputasi, dan
sebagainya. Tapi kalau Allah mengatakan awas barang haram, jangan mencuri, berbohong. Awas ada kekufuran, ada
kemunafikan ada kesyirikan dan sebagainya, orang hanya biasa-biasa saja, mereka acu tak acu dengan larangan Allah, pada hal
ancamannya dibakar dalam api Jahannam.
Berbahaya....! Iman kita sedang mengalami krisis berat, ruhani kita sedang menderita parah. Kita sudah tidak takut lagi
dengan ancaman Penguasa alam, kita tidak lagi takut dengan nerakanya Allah SWT.
Segeralah mencari obat sebelum penyakit bertambah parah, segera mencari Allah sebelum ajal tiba, segeralah bertaubat
sebelum napas ditenggorokan, segeralah shalat sebelum dishalatkan. Cepatlah masuk kerumah Allah untuk di “ofname” agar
tidak bertambah parah. Ofname Allah tidak membutuhkan uang sedikitpun. Disana Allah menunggu hamba-hambaNya untuk
diobati, dirumahNya atau dimasjid, Allah telah siapkan obat yang paling ampuh untuk mengobati penyakit ruhani.

H. Husen Kambayang Palu Telp. 0451429320 HP 085241202475 Ikhlas akan wujud jika tidak meng “copy” selain hanya untuk da’wah.
2 Bahaya Sakit

‫ َو َغ ِش يَْت ُه ُم‬، َ‫الس ِكْينَة‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ٍ ‫ومَا آجتمَع قَوم ِمن ق‬


َّ ‫ت َعلَْي ِه ُم‬ َ َّ‫تَاب اهلل َو َيتَ َد َار ُس ْونَهُ َبْيَن ُه ْم ِإال‬
ْ َ‫نَزل‬ َ ‫َوم يف َبْيت م ْن بُُي ْوت اهلل َيْتلُ ْو َن ك‬ ْ ْ ٌ ْ َ َْ َ
‫ َوذّ َكَر ُه ُم اهللُ فِْي َم ْن ِعْن َده‬، ‫ َو َح َّفْت ُه ُم الْ َمالَِئ َكة‬، ‫الرَّمْح َة‬
“Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu rumah dari rumah-rumah Allah, sedang mereka menela’a, mempelajari dan
saling mengajarkan tentang isi dan kandungan Al-Qur’an melainkan bagi mereka diturunkan ketenangan, dicucuri rahmat,
dilingkari oleh para Malaikat, dan disebut-sebut oleh Allah dikalangan para Malaikat yang ada disisiNya”. HR. Muslim.
Inilah majelis yang paling mulia, majelis yang dibangga-banggakan Allah ditengah-tengah Malaikat yang ada disisiNya.
Majelis yang dicucuri rahmat Allah, majelis yang memberikan ketenangan batin. Majelis yang dapat menyembuhkan penyakit
rohani, penyakit gelisah, takut menghadapi resiko hidup, penyakit ragu-ragu akan kekuasaan Allah dan lain sebagainya.
Tapi sayang.., majelis ini telah hampir hilang dipermukaan bumi ini, karena tidak ada lagi peminatnya. Kini telah lebih
banyak majelis-majelis yang membicarakan dunia, ekonomi, bisnis dan sebagainya. Bahkan majelis ma’shiat telah lebih banyak
peminatnya, majelis membicarakan politik dan ke’aiban orang. Bahkan yang sangat disayangkan, ada orang yang menganggap
bahwa majelis ini hanya akan memperluas pengangguran, mempersempit lapangan kerja, memperluas kemiskinan, menyeret
orang kepada kebangkrutan ummat dan sebagainya.
Ini bukan hanya pernyataan sesat, melainkan pernyataan yang membingungkan ummat. Pernyataan ini disamping
bertentangan dengan Nabi, juga bertentangan dengan kenyataan atau fakta, sebab pada kenyataannya bahwa “setelah ratusan
tahun ummat Islam meninggalkan amalan masjid”, maka sejak itulah pengangguran bermunculan satu demi satu, kehancuran
mulai nampak sedikit demi sedikit, dari tahun ketahun semakin bertambah dan akhirnya hari ini puluhan juta ummat Islam
kehilangan lapangan kerja, puluhan juta ummat Islam menjadi penganggur, karena mereka menganggap kerja agama adalah
kerja pengangguran dan kerja dunia adalah kerja yang benar, maka tunggulah kehancuran dan kebangkrutan ummat yang
sebenarnya.
Kemakmuran bukan diukur dari banyaknya lapangan kerja, melainkan diukur dari ketha’atan manusia kepada agama,
sekalipun bukan berarti kita harus “rame-rame” meninggalkan kerja. Bekerja adalah bagian dari usaha, tapi itu bukan inti
kemakmuran. Itu hanya sebab dan sumber dari segala sebab adalah Allah SWT. Sumber ketenangan yang hakiki adalah dari
ketenangan jiwa, dan ketenangan jiwa bersumber dari keth’atan kepada Allah, sedang ketha’atan berawal dari masjid. Kalau
masjid tidak lagi dikunjungi, kalau istana Allah tidak lagi didatangi, jangan mimpi untuk bisa menemukan kemakmuran. Kalau
rumah pejabat lebih banyak pengunjung, kalau istana negara lebih banyak yang antri, jangan harap kita akan bisa mendapatkan
kemakmuran. Kalau panggilan Allah tidak lagi dihiraukan dan undangan pejabat sudah lebih diutamakan, jangan mengigau kalau
manusia bisa menemukan kemakmuran yang hakiki.
Hari ini akibat manusia telah lebih mengandalkan otaknya dari pada imannya, mengandalkan kerja dari tha’atnya, maka
mereka bisa saja berhasil besar tapi menimbulkan masalah besar. Buktinya, dimana-mana pengangguran, dimana-mana
kehancuran, penyelewengan, penganiayaan, pembunuhan dan sebagainya.
Banyak manusia dizaman kini yang mengaku beriman tapi tidak dibuktikan dengan amal shaleh, banyak orang yang percaya
balasan hari akhirat tapi tidak segera berbuat. Allah SWT. Berfirman : Al-Baqrah 8
           
Banyak manusia berkata : “Kami beriman kepada Allah dan hari akhirat, pada hal mereka tidak beriman”.
Mereka mengatakan beriman, tapi langsung dibantah oleh Allah, karena mereka tidak dapat membuktikannya dengan amal
shaleh dan itu pasti Allah lebih tahu.
Maka selanjutnya Allah menyatakan :
          
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman, pada hal mereka tidak menipu, melainkan menipu diri sendiri,
tetapi mereka tidak sadar”. Al- Baqarah 9
Kata-kata menipu Allah bukan hanya tidak pantas dilakukan, melainkan tidak ada dalam kamus kehidupan, tapi ini
pernyataan Allah atas orang-orang yang lidaHnya bertolak belakang dengan hatinya. ”Menipu Allah”.... sekali lagi, ini bukan
hanya tidak pantas. Pasti dibalik itu ada bahaya besar dan inilah bahayanya yang Allah nyatakan dalam ayat selanjutnya. :
             
Didalam hati mereka ada penyakit, maka Allah tambah penyakitnya dan bagi mereka siksa yang pedih akibat kebohongan
yang mereka lakukan”. Al-Baqarah 10
Penyakit mereka adalah penyakit hati, tidak yakin kepada Allah. Maka Allah tambah penyakitnya, hati mereka terus diliputi
ketakutan dan kecemasan, kekhawatiran dan kebimbangan sepanjang hidup. Semua penyakit itu sudah pasti berdampak besar
bagi kehidupan di masyarakat kita sehingga terjadi gejolak sosial yang semakin memprihatinkan. Kriminalitas semakin
meningkat, pertikaian antar sesama dan begitu banyak lagi gejolak sosial lainnya yang semakin tidak terkendali.

H. Husen Kambayang Palu Telp. 0451429320 HP 085241202475 Ikhlas akan wujud jika tidak meng “copy” selain hanya untuk da’wah.
3 Bahaya Sakit

Ini adalah akibat ”menipu Allah” diatas. Manusia mencoba-coba melakukan hal yang tidak pantas terhadap Penguasa Alam
semesta, maka resikonya adalah kehancuran besar-besaran. Bukankah dizaman ini dihampir semua sektor bohong telah menjadi
bumbu percakapan harian.? Dimana-mana penuh dengan kebohongan, bahkan banyak orang yang telah dengan berani
membohongi Allah. Mengatakan beriman dimulut, tapi tidak dibuktikan dengan amal shaleh. Kalau sampai Allah sudah berani
dibohongi, apalagi manusia.
Akibatnya, kehancuran besar-besaran melanda ummat ini. Hampir semua orang tidak lagi dipercaya dan kemelut hidup
terus bertambah. Uang banyak, tapi permasalahan pun makin banyak, orang pintar semakin banyak, tapi masalah pun
bertambah banyak. Negara hukum tapi pelanggaran hukum semakin meningkat, rumah sakit dan dokter ahli semakin banyak
dan pengobatan semakin canggih, tapi orang sakit semakin sulit disembuhkan.?
Ini semua musibah besar dan inilah penyakit yang ditambah oleh Allah diatas.?. Kita salah tidak mengaku salah, bahkan
menuduh orang lain salah. Kita pengkhianat, tapi berpura-pura sebagai penegak keadilan. Kita berlaku zhalim tapi bergaya
sebagai pahlawan. Kita pembohong besar tapi berselimut kejujuran, maka Allah beri kita hukuman berkepanjangan, dan kalau
kita tidak mau kembali, pasti akan terhukum selamanya dunia akhirat.
Sungguh.., kalau kita tidak segera mengaku salah dihadapan Allah. Kalau kita masih mengatakan yang benar itu salah dan
yang salah itu benar. Kalau kita tidak melaksanakan “amar ma’ruf nahi mungkar”, maka pasti kita akan terhukum selamanya.
Didunia kita sakit menghadapi berbagai persoalan, diakhirat kita sakit dalam penderitaan yang tiada berkesudahan.
Marilah kita segera berobat dengan obat taubat kepada Allah. Mari kita segera masuk “ofname” dengan cara
menghidupkan majelis pikir dan dzikir dimasjid, mari kita galakkan majelis ilmu dan belajar, majelis bicara tentang kebesaran
Allah. Mari kita terus menyuarakan “amar ma’ruf dan nahi mungkar” agar ummat ini berangsur-angsur dapat kembali tha’at
kepada Allah SWT. Mari kita berusaha terus untuk dekat dengan Allah, agar persoalan demi persoalan ummat akan diselesaikan
oleh Allah. Mudah-mudahan Allah memberikan kita ampunan dan kekuatan untuk menyelesaikan segala kemelut hidup ini
dengan kembali tha’at kepadaNya. Amin Yaa Rabbal ‘alamin.

‫الذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم* َو َت َقبَّ ْل ِميِّن ْ َو ِمْن ُك ْم تِالََوتَهُ ِإنَّهُ ُه َو‬
ِّ ‫ات و‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِإ مِب‬ ِ
َ َ‫بَ َار َك اهللُ ِيل َولَ ُك ْم ِيف الْ ُق ْرآن الْ َك ِرمْيِ * َونَ َف َعيِن ْ َو يَّا ُك ْم َا فْيه م َن اْآلي‬
َّ ‫آسَت ْغ ِفُر ْوهُ ِإنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬
‫الر ِحْي ُم‬ ِ ِ َّ *
ْ َ‫السمْي ُع الْ َعلْي ُم* ف‬
H. Husen Kambayang (PB. Alkhairaat Palu HP. 085241202475)

H. Husen Kambayang Palu Telp. 0451429320 HP 085241202475 Ikhlas akan wujud jika tidak meng “copy” selain hanya untuk da’wah.

Anda mungkin juga menyukai