World total
2400000 2700000 89000000
(rounded)
Endapan Nikel Sulfida adalah endapan nikel primer Endapan Nikel Laterit adalah endapan nikel sebagai
yang terbentuk melalui proses hydrothermal pada hasil konsentrasi residual pada proses pelapukan
batuan basa hingga ultrabasa. batuan beku ultrabasa.
Ref : Nickel laterite deposits – geological overview, resources and exploitation | Mick Elias 2002
BATUAN INDUK NIKEL LATERIT
Mg
SiO4
Ni Menggantikan Fe pada Olivine
Ni
Fe
SiO4
Kandungan Nikel pada beberapa sampel Oivine, Proxene dan chromite
(Ahmad, 2006)
Serpentinisasi pada Batuan Ultramafic
• Ketika batuan ultramafic mengalami perubaan akibat
tekanan dan suhu regional, akibat sesar secara local,
maupun melalui proses hydrothermal, Batuan
Ultramafic ini akan menjadi batuan baru bernama
Serpentinite.
membuat batuan
dari kerak Samudra
dapat tersingkap
ke permukaan
Process of Changes
• Pelapukan Fisika : kerusakan mekanis pada batuan oleh media angin, air,
es, tanaman maupun hewan.
1. Hydrolysis: Oksigen, Karbon dioksida, air tanah dan larutan asam menyerang mineral
pada batuan yang mengakibatkan strukrul kristal pada mineral rusak. Unsur-unsur
penyusun mineral akan terlepas dari ikatannya.
3. Hydration: Sebagian unsur lain yang tidak teroksidasi akan bereaksi terhadap air. Hal ini
menyebabkan adanya penambahan ion Hydoxiyl pada banyak mineral baru yang
terbentuk.
4. Solution: Unsur lain yang sangat larut dalam air, akan terbawa ketempat yang lebih jauh
bersamaan dengan pergerakan air tanah.
Mobilitas Unsur
Mobilitas elemen/unsur yang sering dijumpai pada saat terjadinya pelapukan kimia diklasifikasikan sebagai
berikut.
Ultramafic Rock
Hydrolisis
Pembentukan Endapan Nikel Laterit
2. Unsur yang memiliki mobilitas
rendah seperti Fe++ akan Fe3+02 = Fe2O3
langsung teroksidasi membetuk
Besi Oksida. Endapan besi oksida
ini disebut juga sebagai tanah
residual. Endapan residual
Water table
Oxidation
Pembentukan Endapan Nikel Laterit
3. Unsur yang memiliki mobilitas
lebih baik seperti Ni, Mg dan Si
akan turun kebawah mengikuti
air tanah yang asam dan
berhenti bergerak ketika air
tersebut sudah netral.
Water table
Air menjadi netral karena Ni, Mg, Si berkumpul pada pH netral
di bawah water table
bercampur dengan magnesium.
Pembentukan Endapan Nikel Laterit
4. Ni, Mg, Si yang berada di
bawah bersamaan dengan air
tanah akan mengalami proses
Hidrolisis karena ion Hydoxyl
(OH-) dan membentuk mineral
baru yang masuk kedalam
kelompok Nickel Magnesium
Hydrosilicate. Water table Ni, Mg, Si berkumpul pada pH netral
di bawah water table
Hydration
Pembentukan Endapan Nikel Laterit
5. Ni yang awalnya hanya
mencapai 0,3 % pada batuan,
mengalami pengkayaan pada
tahap ini. Di dalam kelompok
mineral Nickle Magnesium
hydrosilicate, kadar Ni dapat
mencapai lebih dari 2 %.
Water table
SUPERGENE ENRICHMENT
Pengkayaan ini disebut dengan
istilah Supergene Enrichment.
Pembentukan Endapan Nikel Laterit
6. Tanah residual yang kaya
dengan besi oksida juga dapat
mengalami proses hydration.
Sollution
Leach Out
Nickel Magnesium Hydrosilicate
SAPROLITE
Saprolite dibagi menjadi Eartly Saprolite, Rocky
Saprolite, dan Saprolite Rock Earthly Saprolite : Saprolite yang mengalami pelapukan lanjutan,
boulder <10%, kaya akan mineral Ni-Mg Hydrosilicate.
Rocky Saprolite : Saprolite yang mengalami pelapukan tingkat
Bedrock tidak dibagi lagi. menengah, dengan bouder 10-50%.
Saprolite Rock : Saprolite yang mengalami pelapukan tingkat awal,
biasanya terdapat urat-urat garnierite atau silica, boulder >50%.
Profil Nikel Laterit
Red Limonit
Yellow Limonit
Profil Nikel Laterit
Earthly Saprolite
Rocky Saprolite
Profil Nikel Laterit
Saprolite Rock
Rocky Saprolite
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Nikel Laterit
Menurut Ahmad (2006), faktor yang mempengaruhi terbentuknya nikel laterit yaitu
• Batuan asal,
• Kondisi asam/basa(pH),
• Potensi reduksi-oksidasi pada lingkungan,
• Rekahan pada batuan,
• Iklim (suhu dan curah hujan),
• Topografi, vegetasi
• Waktu.
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Nikel Laterit
Batuan Asal
Dalam hal ini, yang bertindak sebagai batuan asal adalah batuan
ultramafik, karena mengandung unsur nikel paling tinggi, mengandung
banyak mineral yang tidak stabil dan memiliki kandungan unsur yang
mudah larut sehingga memungkinkan terjadinya proses laterisasi.
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Nikel Laterit
Kondisi Asam – Basa (pH)
• Ph dari air tanah memiliki dampak yang berbeda-beda pada setiap unsur.
• Ph normal air tanah ialah 4-9. Beberapa oksida seperti oksida magnesium akan
larut pada ph normal air tanah. Sedangkan oksida besi tidak larut dalam ph
normal air tanah.
• pH yang asam, akan mempercepat proses pelapukan kimia dengan meningkatkan
kelarutan dari mineral. Beberapa air asam diproduksi dalam iklim tropis.
• Hujan asam pada daerah tropis disebabkan oleh petir yang menghasilkan nitrous
oxide.
• Selain itu penurun pH di daerah tropis juga disebabkan oleh vegetasi yang
menghasilkan Humic Acid.
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Nikel Laterit
Potensi Oksidasi – Reduksi pada Lingkungan
• Reduksi ialah pengurangan valensi positif dari suatu atom sedangkan oksidasi ialah penambahan
valensi positif pada atom.
• Pada kondisi reduksi, Fe dan Mn akan terlarut dalam air karena memiliki 2 valensi positif (Fe ++ dan
Mn ++).
• Pada kondisi Oksidasi, Fe ++ dan Mn ++ akan menjadi Fe +++ dan Mn+++ sehingga tidak larut dalam air
dan menjadi endapan residual. Jadi dibutuhkan lingkungan yang oksidasinya kuat sehingga laterit
dapat berkembang.
• Aksessibilitas oksigen di atmosfer membuat kondisi oksidasi.
• Oksidasi hanya bias terjadi di atas water table. Di bawah water table, kondisinya reduksi.
• Kehadiran vegetasi berlebih juga dapat membuat kondisi menjadi reduksi.
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Nikel Laterit
Rekahan
• Rekahan pada batuan juga dapat menambah kecepatan dari pelapukan kimia.
• Kekar maupun sesar sangat berperan penting untuk membuka secara luas
permukaan batuan sehingga zonasi yang bisa terkena pelapukan akan lebih
banyak dan kecepatan pelapukan kimia dapat meningkat.
Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya
Nikel Laterit
Iklim
Pada lereng curam, banyak air hujan kabur dan sedikit menembus batuan sehingga pelapukan fisika
lebih dominan.
Pada lereng yang lebih landai, air hujan memiliki kesempatan untuk menembus batuan.
LANJUT
DI PERTEMUAN
BERIKUTNYA
METODE
EKSPLORASI
NIKEL LATERIT