Anda di halaman 1dari 3

Mar 06, 2023

Plagiarism Scan Report


Characters:6186 Words:798
0% 100%
Plagiarized Unique Speak Time:
Sentences:40
7 Min

Excluded URL None

Content Checked for Plagiarism


Keterampilan merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan
pikiran, ide, dan kreatifitas yang mereka miliki kemudian mempraktekanya
sehingga apa yang mereka inginkan tercapai secara efektif dan efisien. Hal ini
didukung dengan pernyataan Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, (2000:
57) bahwa keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam
mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien. Dalam pembelajaran,
keterampilan sangat dibutuhkan oleh siswa agar dapat menyelesaikan tugas
dengan cepat, menggunakan bahan atau tenaga yang minimal, tetapi
memiliki hasil yang maksimal. Menurut Notoatmodjo (2014) keterampilan
berkaitan dengan pengetahuan. Dengan kata lain, keterampilan adalah
implementasi dari pengetahuan itu sendiri, sehingga tingkat keterampilan
seseorang akan berkaitan dengan tingkat pengetahuan orang tersebut.
Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat
pendidikan, umur, dan juga pengalaman.
2. Mata Pelajaran Aplikasi
Perangkat Lunak Perencanaan Informasi Geudung (APLPIG)
APLPIG
merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa Sekolah
Menengah Kejuruan atau SMK pada kompetensi keahlian Desain Pemodelan
dan Informasi Bangunan. Mata pelajaran ini akan dipelajari oleh siswa di kelas
XI (sebelas) dan XII (dua belas). Dalam Perdirjen No. 464 Tahun 2018(b)
ditetapkan tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KIKD) bahwa
pokok bahasan materi dalam mata pelajaran APLPIG untuk kelas XI semester
gasal mencakup penggunaan suatu perangkat lunak untuk membuat objek
gambar dua dimensi.
Materi yang akan diperoleh siswa saat mengikuti mata
pelajaran ini adalah memahami dan manyajikan jenis perangkat lunak
hingga mengevaluasi print out gambar yang telah mereka kerjakan.
Sehingga selain dapat menggambar, mereka juga dapat mengevaluasi
pekerjaan yang telah mereka kerjakan
3. Model pembelajaran Direct
Instruction / pembelajaran langsung Pembelajaran Direct Instruction
merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru untuk membimbing dan
menyampaian materi secara bertahap kepada siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam model
pembelajaran ini, guru berperan aktif untuk menyajikan materi,
membimbing, dan memberi kesempatan pelatihan kepada siswanya. Model
pembelajaran ini sangat umum digunakan di Indonesia karena mudah
dalam perencanaan dan penggunaannya. Menurut Arends dalam Trianto
(2011:41) Model pembelajaran Direct Instruction adalah salah satu pendekatan

Page 1 of 3
mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa
yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedular
yang disajikan terstruktur dan diterapkan dengan pola kegiatan selangkah
demi selangkah atau bertahap
Penerapan model pembelajaran ini sangat
tepat untuk menjelaskan materi-materi yang penting secara bertahap atau
selangkah demi selangkah sehingga pemahaman dan pengetahaun murid
terhadap suatu materi semakin baik. Bentuk bentuk dari model
pembelajaran Direct Instruction menurut Kadir dalam Uno dan Nurdin
(2011:118) berupa ceramah, demonstransi, pelatihan atau praktik dan kerja
kelompok. Model pembelajaran Direct Instruction / pembelajaran langsung
mempunyai beberapa kelebihan. Menurut Sudrajat (2011:6) kelebihan dan
kelemahan dari model pembelajaran ini adalah
Kelebihan model
pembelajaran Direct Instruction :
1. Guru mengendalikan isi materi dan
urutan informasi yang diterima siswa sehingga dapat mempertahankan
focus mengenai apa yang harus dicapai siswa 2. Dapat diterapkan dalam
kelas besar maupun kecil secara efektif 3. Dapat digunakan untuk
menekankan point-point penting
4. Dapat menjadi cara yang efektif untuk
menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang singkat
Kekurangan model pembelajaran Direct Instruction 1. Kesiapan guru sangat
berpengaruh pada model pembelajaran ini, guru harus berperan aktif selama
proses pembelajaran 2. Sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal
kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman,
gaya belajar atau ketertarikan siswa 3. Siswa memiliki sedikit kesempatan
untuk terlibat secara aktif selama proses pembelajaran.
Langkah-langkah
pelaksanaan model pembelajaran atau syntax Direct Instruction /
pembelajaran langsung menurut Suprijono (2010:130) adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan
pengetahuan atau keterampilan
3. Membimbing pelatihan 4. Mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
4. Media pembelajaran Berbasis
Video Media pembelajaran berbasis video merupakan media yang dapat
dilihat atau didengar oleh siswa. Menurut Cheppy Riyana (2007) berpendapat
bahwa media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan
visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,
prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman
terhadap suatu materi pembelajaran.
Penerapan media pembelajaran ini
digunakan untuk menyampaikan materi kepada siswa dan dapat
mempengaruhi minat, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
mengiktui pembelajaran karena memudahkan peserta didik untuk
memahami apa yang mereka lihat dan dengar melalui media video daripada
hanya melalui buku atau gambar. Kelebihan dari media pembelajaran
berbasis video Menurut Sadiman et al. (2007) antara lain:
1. Pembelajaran
berbasis video dapat mengatasi hambatan tempat dan waktu dalam proses
pembelajaran
2. Pembelajaran berbasis video dapat dilihat oleh siswa secara
berulang-ulang, sehingga memudahkan siswa untuk memahami pelajaran
yang telah dilakukan dengan cara siswa tersebut belajar mandiri.
3.
Pembelajaran berbasis video dapat digunakan diberbagai situasi kelompok

Page 2 of 3
belajar baik besar ataupun kecil.
Sadiman et al. (2007) juga menyebutkan
kekurangan dari media pembelajaran bebrbasis video antara lain:
1.
Pembelajaran berbasis video tidak bisa menampilkan suatu objek dengan
ukuran yang sebenarnyaserta tidak detail.
2. Pembelajaran berbasis video
membutuhkan perangkat pendukung lain untuk menampilkan video yang
akan diputar.
3. Dalam proses pembuatan video, dibutuhkan kemampuan
dan waktu yang tidak sedikit.

Sources

Home Blog Testimonials About Us Privacy Policy


Copyright © 2022 Plagiarism Detector. All right reserved

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai