Anda di halaman 1dari 5

II.

Kajian Teori

A. Hakekat Metode Drill


1. Pengertian Metode Pembelajaran
Banyak cara dan strategi dalam memberikan pembelajaran
yang menarik sehingga mampu menarik minat siswa untuk belajar. Dalam
hal ini metode pembelajaran menjadi bagian terpenting dalam
terlaksananya proses belajar.
Guru dituntut utntuk dapat menentukan metode pembelajaran
yang tepat, diharapkan dengan memanfaatkan metode yang tepat maka
guru dapat memberikan pembelajaran secara optimal dan semakin baik.
Menurut Sutikno (2014: 33-34) metode secara harfiah berarti
“cara”. Metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai
untuk mencapai tujuan tertentu. Kata “pembelajaran” berarti segala upaya
yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri peserta
didik. Jadi, metode pembelajaan adalah cara-cara menyajikan materi
pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada
diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan. Oemar Hamalik (2003: 57)
mengemukakan pendapatnya yaitu “Metode adalah cara atau seperangkat
cara, jalan dan teknik yang digunakan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran atau
kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.”. (Y
Wulandari, 2018)
Nana Sudjana (2013:76) mengemukakan, bahwa metode
mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran. Metode pembelajaran
merupakan teknik yang digunakan di dalam proses belajar mengajar, jika
suatu metode pembelajaran tepat digunakan maka hasil belajar pun akan
lebih maksimal. Metode yang tepat menyebabkan anak berkonsentrasi dan
nyaman dalam proses belajar mengajar, tetapi di dalam proses belajar
mengajar guru diharapkan dapat menyampaikan terlebih dahulu metode

3
pembelajaran pada mata tertenutu karena setiap metode berbeda dengan
setiap mata pelajaran.
2. Pengertian Metode Drill
Metode pembelajaran adalah cara menyajikan, menguraikan,
memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk
mencapai tujuan tertentu.
Metode latihan siap atau metode drill merupakan cara
mengajar yang dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau
keterampilan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan.
Pembelajaran dengan metode drill menekankan pada latihan yang berulang
untuk melatih keterampilan siswa.
Menurut Sugiharto (2007:82) metode latihan atau metode drill
merupakan metode penyampaian materi melalui upaya penanaman
terhadap kebiasaan – kebiasaan tertentu. Melalui penanaman kebiasaan –
kebiasaan tertentu ini diharapkan siswa dapat menyerap materi secara
optimal.
Metode drill sebagai metode mengajar merupakan cara
mengajar dengan pelatihan secara berulang-ulang terhadap apa yang telah
diajarkan guru sehingga diperoleh pengertahuan dan keterampilan tertentu
(Haryanto, dkk, 2003: 40).
3. Langkah – Langkah Metode Drill
Menurut Davies dalam Sardiman (2006:23), metode drill
dapat ditempuh dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
1) Sebelum latihan dilaksanakan hendaknya siswa diberi penjelasan
mengenai arti atau manfaat dan tujuan dari latihan tersebut.
2) Latihan hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari yang
sederhana kemudian ke tarap yang lebih komplek atau sulit.
3) Prinsip dasar pengerjaan latihan hendaknya telah diberikan kepada
siswa.
4) Selama latihan berlangsung, perhatikanlah bagian-bagian mana yang
dianggap sulit oleh anak.

4
5) Perbedaan individu perlu diperhatikan.
6) Jika suatu latihan telah dikuasai anak-anak, tarap berikutnya adalah
aplikasi.
B. Hakekat Keterampilan
1. Pengertian Keterampilan
Keterampilan merupakan kelebihan atau kecakapan yang
dimiliki oleh seseorang untuk mampu menggunakan akal, fikiran, ide dan
kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu.
Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra, (2000: 57),
Keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai
suatu tujuan dengan efektif dan efisien. Semakin tinggi kemampuan
seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin terampil orang
tersebut. Untuk memperoleh tingkat keterampilan diperlukan pengetahuan
yang mendasar tentang bagaimana keterampilan tertentu dihasilkan atau
diperoleh serta faktor-faktor apa saja yang berperan dalam mendorong
penguasaan keterampilan. Pada intinya bahwa suatu keterampilan itu baru
dapat dikuasai apabila dipelajari atau dilatihkan dengan persyaratan
tertentu, satu diantaranya adalah kegiatan pembelajaran atau latihan
keterampilan tersebut dilakukan secara terus menerus dalam jangka waktu
tertentu yang memadai.
Seseorang membutuhkan keterampilan dalam menggunakan
akal, pikiran, ide serta kreatifitas untuk mengerjakan, menyelesaikan,
mengubah atau membuat suatu karya memiliki nilai dari hasil pekerjaan
tersebut. Untuk dapat menguasai suatu bidang tertentu, seseorang
diharuskan terus mengasah keterampilannya melalui latihan yang
berulang-ulang. Semakin sering keterampilan dilatih terus-menerus
seseorang akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru melalui hasil
latihan sehingga menghasilkan kemahiran dalam penguasaan suatu bidang
tertentu.
Pencapaian suatu keterampilan dipengaruhi oleh banyak faktor
yang secara umum dibedakan menjadi tiga hal yang utama, yaitu 1) faktor

5
proses belajar mengajar, 2) faktor pribadi, dan 3) faktor situasional (Amung
Ma’mun dan Yudha M. Saputra, 2000: 70)
2. Konsep dalam Keterampilan
a. Perbedaan Individu
Setiap individu memiliki tingkat penguasaan keterampilan
yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh perbedaan fisik dan
perbedaan mental masing-masing individu.
Singer (1980) menyatakan bahwa sumber perbedaan dalam
hal keterampilan tersebut bisa bermacam-macam. Hal itu bisa karena
berbeda dalam hal fisik, kemampuan (abilities), gaya belajar, sikap,
emosi, serta pengalaman-pengalaman masa lalu yang memiliki kaitan
dengan tugas yang dipelajari. Kesemua faktor tadi memang saling
berhubungan dan memberikan sumbangannya sendiri-sendiri terhadap
penguasaan keterampilan.
b. Kemampuan dan Keterampilan
Kemampuan (ability) memiliki arti kapasitas seorang
individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.
Sedangkan keterampilan (skill) lebih mengacu pada satu bidang saja
dan dicapai dengan adanya latihan serta pengalaman. Kemampuan
merupakan dasar seseorang untuk memiliki keterampilan tertentu.
c. Pola Gerak dan Keterampilan
Pola gerak secara umum merupakan gerak dasar atau
gerakan-gerakan yang dilibatkan dalam menampilkan suatu tugas
tertentu. Dalam hal ini apa yang menjadi dasar penamaan pola gerak
sama dengan keterampilan, tetapi keterampilan lebih menekankan pada
ketepatan, ketelitian, dan keefisienan penampilannya atau dengan kata
lain keterampilan lebih dibatasi untuk ruang geraknya dan sangat
menekankan pada ketepatan dan kecermatan tinggi.
C. Kerangka Berpikir
Keterampilan fotografi kamera DSLR merupakan keterampilan
yang sangan dibutuhkan oleh siswa SMK jurusan multimedia. Penguasaan

6
keterampilan fotografi kamera DSLR merupakan dasar dari semua Teknik
pengambilan gambar baik menggunakan kamera foto maupun video.
Memiliki keterampilan fotografi kamera DSLR dan penguasaan
konsep dasar Teknik fotografi yang baik siswa memiliki modal yang nantinya
sangat diperlukan setelah lulus untuk menghadapi persaingan dunia kerja.
Masalah yang dihadapi selama proses belajar Komposisi Foto
Digital menggunakan kamera DSLR adalah keterbatasan alat dan waktu belajar
siswa sehingga siswa tidak memiliki waktu latihan keterampilan yang cukup.
Hal ini juga dirasakan oleh guru pengampu dimana mengalami kesulitan dalam
penyampaian materi pengambilan gambar sehingga siswa juga kesulitan
menangkap materi yang disampaikan karena tidak bisa mempraktikkan secara
langsung. Metode mengajar secara ceramah oleh guru mengakibatkan siswa
kurang antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga keterampilan siswa pada
Teknik fotografi digital kamera DSLR masih rendah.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas dengan
menerapkan metode drill pada pembelajaran Komposisi Foto Digital
diharapkan para siswa akan terlibat langsung dalam pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Apabila siswa terlibat dan merasa senang, tertarik
pada pelajaran yang dibahas maka akan tumbuh semangat berlatih mengasah
keterampilan fotografinya hingga menghasilkan gambar dengan exposure yang
tepat.
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka diajukan hipotesis
tindakan: Penerapan metode drill berdampak positif terhadap keterampilan
Fotografi Kamera DSLR Pada Komposisi Foto Digital Siswa Kelas XI
Multimedia SMK Negeri 1 Miri.

Anda mungkin juga menyukai