Anda di halaman 1dari 9

MELALUI PENERAPAN METODE MEDIA GAMBAR DAPAT

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI


IPA MATERI ALAT INDERA MANUSIA PADA SISWA KELAS IV
SEMESTER I TAHUN 2021/2022 DI SDN 2 BENDOAGUNG
KECAMATAN KAMPAK TRENGGALEK

Oleh:
Sapti Hudiyah
SDN 2 Bendoagung, Kampak, Trenggalek

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Untuk meningkatkan prestasi
beljaran siswa kelas I pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan media gambar semester I
tahun 2021/2022 di SDN 2 Bendoagung, kecamatan Kampak Trenggalek. Media Gambar yaitu
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah Model Pembelajaran Media
Gambar ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif. Obyek bagi penelitian
ini adalah siswa-siswi Kelas IV semester I SDN 2 BENDOAGUNG Trenggalek tahun pelajaran
2021/2022 yang berjumlah 12 orang. Dengan diterakannya model belajar media gambar terbukti
mampu meningkatkan prestasi belajar siswa hal ini terbukti dengan prosentase ketuntasan belajar
siswa secara signifikan setelah mendapatkan perlakuan dari tiap siklus, yaitu sebelum siklus hinga
berakhir siklus adalah 41,67%, 58,33%, dan 100% dengan nilai rata-rata sebelum siklus sampai
siklus II sebagai berikut : 65,83,69,17 dan 83,33.
Kata Kunci: Prestasi Belajar, IPA, Media Gambar

Prestasi Belajar dapat diartikan sebagai sua- ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
tu hasil yang dicapai setelah ia melalui suatu pengalaman (Syaiful Bahri Djamarah, 2011:
proses belajar yang berwujud angka simbol- 12). Pendapat ini mengartikan kegiatan
simbol yang menyatakan kemampuan siswa belajar sebagai suatu aktifitas; latihan dan
dalam suatu materi pelajaran tertentu. Ting- pengalaman sebagai faktor yang mengubah
gi rendahnya prestasi belajar yang dapat tingkah laku manusia. Oleh karena itu dalam
dicapai oleh siswa merupakan pencerminan melaksanakan kegiatan belajar harus banyak
dari kualitas lembaga pendidikan. Untuk latihan. Semakin sering dilatih semakin
mengenali dan memahami makna dari kata cepat menguasai konsep yang dipelajari.
prestasi belajar , dapat dilihat dari kutipan Menurut H. Abu Ahmadi, Widodo Su-
berikut: “Prestasi belajar adalah penilaian priyono (1990:130), "Prestasi belajar dipe-
hasil usaha kegiatan belajar dalam bentuk ngaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor
simbul, angka, huruf, maupun kalimat yang internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor
dapat mencerminkan hasil yang sudah di- tersebut saling berinteraksi secara langsung
capai oleh setiap anak dalam periode terten- ataupun tidak langsung dalam mencapai
tu“ (Muhammad Fathurrohman, 2012:119). prestasi belajar. Dan sebagaimana dijelaskan
James Q whittaker dalam Syaiful dimuka bahwa prestasi belajar adalah suatu
Bahri Djamarah, yang menyatakan bahwa: hasil yang dicapai siswa melalui proses
“Belajar sebagai proses dimana tingkah laku belajar yang berwujud angka atau simbol
yang menyatakan kemampuan siswa dalam program, pembelajaran dengan keadaan dan
suatu materi pelajaran tertentu. kebutuhan setempat. Kompetensi Ilmu Pe-
Di dalam proses belajar itupun diten- ngetahuan Alam (IPA) menjamin pertum-
tukan oleh beberapa faktor, antara lain: buhan keimanan dan ketaqwaan terhadap
Faktor stimulus belajar, faktor metode bela- Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan keca-
jar, dan faktor individual.(Abu Ahmadi dan kapan hidup, penguasaan prinsip-prinsip
Widodo Supriyanto 1990: 131). Berikut ini alam, kemampuan bekerja dan bersikap
diuraikan secara garis besar mengenai ketiga ilmiah sekaligus mengembangkan kepri-
macam faktor tersebut: (1) Faktor-faktor badian Indonesia yang kuat dan berakhlaq
Stimulus Belajar, yaitu segala hal diluar mulia.” (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
individu untuk mengadakan reaksi atau 2004:2).
perbuatan belajar stimulus dalam hal ini Menurut Silbernam (2006), strategi
mencakup material, penguasaan serta suasa- pembelajaran langsung melalui berbagai
na lingkungan eksternal yang harus diterima pengetahuan secara aktif merupakan cara
dan dipelajari oleh siswa. (2) Faktor-faktor untuk mengenalkan siswa kepada materi
Metode Belajar. Metode mengajar yang pelajaran yang akan diajarkan. Guru juga
dipakai oleh guru sangat mempengaruhi me- dapat menggunakannya untuk menilai ting-
tode belajar yang dipakai oleh siswa. De- kat pengetahuan siswa sambil melakukan
ngan perkataan lain, metode yang dipakai kegiatan pembentukan tim. Cara ini cocok
oleh guru menimbulkan perbedaan bagi pro- pada segala ukuran kelas dengan materi
ses belajar. (3) Faktor-faktor individual, fak- pelajaran apapun. (https://ekorubiyanto84.
tor indivual ini sangat besar pengaruhnya wordpress.com/2013/01/18/model-pembela-
terhadap belajar seseorang. Adapun faktor jaran-langsung)
individual ini menyangkut hal sebagai Salah satu model yang saat ini populer
berikut: (a) Motivasi; (b) Kondisi kesehatan dalam pembelajaran adalah Model Pembela-
rohani; (c) Pengalaman sebelumnya, jaran Media Gambar ini merupakan salah
Dengan telah diketahuinya bermacam- satu bentuk model pembelajaran kooperatif.
macam prestasi belajar, dan faktor-faktor Model pembelajaran kooperatif merupakan
belajar yang mempengaruhi siswa maka suatu model pembelajaran yang mengutama-
dapat disimpulkan bahwa siswa masing-ma- kan adanya kelompok-kelompok. Pembela-
sing memunyai cara belajar dan sifat yang jaran kooperatif adalah pembelajaran yang
berbeda-beda sesuai dengan latar belakang secara sadar dan sistematis mengembangkan
mereka masing-masing dan tentunya akan interaksi yang saling asah, silih asih, dan
mengakibatkan prestasi belajar yang diper- silih asuh. Model pembelajaran Media
oleh mereka berbeda. Gambar adalah suatu metode belajar yang
Lebih lanjut dikatakan sebagai beri- menggunakan gambar dan dipasangkan /
kut: “Pengembangan kurikulum Ilmu Penge- diurutkan menjadi urutan logis.
tahuan Alam (IPA) merespon secara pro Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif,
aktif berbagai perkembangan informasi, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Mo-
ilmu pengetahuan dan teknologi serta del apapun yang digunakan selalu menekan-
tuntutan desentralisai. Hal ini dilakukan kan aktifnya peserta didik dalam setiap pro-
untuk meningkatkan keterkaitan (relevansi) ses pembelajaran. Inovatif setiap pembela-
jaran harus memberikan sesuatu yang baru, yang ingin dicapai; (7) Kesimpulan/ rang-
berbeda dan selalu menarik minat peserta kuman.
didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya Kelebihan dan kekurangan model
harus menimbulkan minat kepada peserta pembelajaran Media Gambar: Kelebihannya
didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat meliputi: (1) Guru lebih mengetahui ke-
menyelesaikan suatu masalah dengan meng- mampuan masing-masing siswa; (2) Melatih
gunakan metoda, teknik atau cara yang berpikir logis dan sistematis; (3) Membantu
dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diper- siswa belajar berpikir berdasarkan sudut
oleh dari proses pembelajaran. pandang suatu subjek bahasan dengan mem-
Model Pembelajaran ini mengandal- berikan kebebasan siswa dalam praktik ber-
kan gambar sebagai media dalam proses pikir; (4) Mengembangkan motivasi untuk
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi belajar yang lebih baik; (5) Siswa dilibatkan
factor utama dalam proses pembelajaran. daiam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Sehingga sebelum proses pembelajaran guru Kekurangan meliputi: (1) Memakan banyak
sudah menyiapkan gambar yang akan waktu; (2) Banyak siswa yang pasif; (3)
ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau Guru khawatir bahwa akan terjadi keka-
dalam bentuk carta dalam ukuran besar. cauan dikelas; (4) Banyak siswa tidak se-
Atau jika di sekolah sudah menggunakan nang apabila disuruh bekerja sama dengan
ICT dalam menggunakan Power Point atau yang lain; (5) Dibutuhkan dukungan fasi-
software yang lain. litas, alat dan biaya yang cukup memadai
Sesuai dengan namanya, tipe ini Model pembelajaran Media Gambar
menggunakan media gambar dalam proses adalah suatu metode belajar yang meng-
pembelajaran yaitu dengan cara memasang/ gunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan
mengurutkan gambar-gambar menjadi urut- menjadi urutan logis. Pembelajaran ini
an yang logis. Melalui cara seperti ini diha- memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
rapkan siswa mampu berpikir dengan logis Menyenangkan. Model Pembelajaran ini
sehingga pembelajaran menjadi bermakna. mengandalkan gambar sebagai media dalam
Langkah-langkah dalam Model Pem- proses pembelajaran. Gambar-gambar ini
belajaran Media Gambar adalah sebagai menjadi faktor utama dalam proses pem-
berikut: (1) Guru menyampaikan kompeten- belajaran.
si yang ingin dicapai; (2) Menyajikan materi Menurut Johnson & Johnson, prinsip
sebagai pengantar; (3) Guru menunjuk- dasar dalam model pembelajaran kooperatif
kan/memperlihatkan gambar-gambar kegiat- Media Gambar adalah sebagai berikut: (1)
an berkaitan dengan materi; (4) Guru me- Setiap anggota kelompok (siswa) bertang-
nunjuk/memanggil siswa secara bergantian gung jawab atas segala sesuatu yang diker-
memasang/mengurutkan gambar-gambar jakan dalam kelompoknya; (2) Setiap ang-
menjadi urutan yang logis; (5) Guru me- gota kelompok (siswa) harus mengetahui
nanyakan alasan/dasar pemikiran urutan bahwa semua anggota kelompok mem-
gambar tersebut; (6) Dari alasan/urutan punyai tujuan yang sama; (3) Setiap anggota
gambar tersebut guru memulai menanamkan kelompok (siswa) harus membagi tugas dan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi tanggung jawab yang sama di antara
anggota kelompoknya; (4) Setiap anggota
kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi; (5) Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai
Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi yang berguna bagi siswa untuk mening-
kepemimpinan dan membutuhkan keteram- katkan kualitas kehidupan sehari-hari; (d)
pilan untuk belajar bersama selama proses Mengembangkan kesadaran tentang adanya
belajarnya; (6) Setiap anggota kelompok hubungan keterkaitan yang saling mempe-
(siswa) akan diminta mempertanggungja- ngaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi
wabkan secara individual materi yang dengan keadaan lingkungan dan peman-
ditangani dalam kelompok kooperatif. faatannya bagi kehidupan sehari-hari; (e)
Langkah-langkah dalam Model Pem- Mengembangkan kemampuan untuk mene-
belajaran Media Gambar adalah sebagai rapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ser-
berikut: (1) Guru menyampaikan kom- ta ketrampilan yang berguna dalam kehi-
petensi yang ingin dicapai; (2) Menyajikan dupan seharihari maupun untuk melanjutkan
materi sebagai pengantar; (3) Guru me- pendidikannya yang lebih tinggi.
nunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar Tujuan pembelajaran IPA, yaitu: (a)
kegiatan berkaitan dengan materi; (4) Guru Memahami konsep-konsep IPA dan keter-
menunjuk siswa secara bergantian untuk kaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (b)
mengurutkan gambar-gambar secara logis; Memiliki ketrampilan proses untuk me-
(5) Guru menanyakan alasan/dasar pemi- ngembangkan pengetahuan gagasan tentang
kiran urutan gambar tersebut; (6) Dari alas- alam sekitar; (c) Mempunyai minat untuk
an/urutan gambar tersebut guru memulai mengenal dan mernpelajari benda-benda
menanamkan konsep/materi sesuai dengan serta kejadian di lingkungan sekitar; (d)
kompetensi yang ingin dicapai; (7) Bersikap ingin tahu, tekun, kritis, bertang-
Kesimpulan/rangkuman. gung jawab, bekerja sama dan mandiri; (e)
IPA merupakan hasil kegiatan manu- Mampu menerapkan berbagai konsep IPA
sia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan
yang terorganisasi tentang alam sekitar, memecahkan masalah dalam kehidupan
yang diperoleh dari pengalaman melalui sehari-hari; (f) Mampu menggunakan tekno-
serangkaian proses ilmiah antara lain penye- logi sederhana yang berguna untuk meme-
lidikan, penyusunan dan pengujian gagasan- cahkan suatu masalah yang ditentukan
gagasan. Mata pelajaran IPA adalah pro- dalam kehidupan sehari-hari.
gram untuk menanamkan dan pengem-
bangan pengetahuan, ketrampilan, sikap, METODE PENELITIAN
dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa men- Penelitian yang dilaksanakan ini
cintai dan menghargai kebesaran Tuhan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
Yang Maha Esa, Kurikulum Sekolah Dasar ( (PTK). Metode yang digunakan dalam pene-
1994:73). litian ini adalah pembelajaran Media Gam-
Fungsi dari pembelajaran IPA: (a) bar, yaitu suatu metode penelitian yang
Memberi pengetahuan mengenai berbagai didasarkan pada hasil pertimbangan dari
jenis dan perangai lingkungan alam dan peneliti itu sendiri guna memperoleh data
lingkungan buatan dalam kaitannya dengan yang diperlukan. Penelitian ini bertempat di
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari; Kelas IV SDN 2 Bendoagung, Kampak,
(b) Mengembangkan ketrampilan proses; (c) Trenggalek. Waktu penelitian adalah
rentang waktu untuk me-
lakukan penelitian. Penelitian ini dilaksana- KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal )
kan pada bulan September sampai dengan
KKM ditetapkan oleh sekolah pada
Oktober semester ganjil tahun pelajaran
awal tahun pelajaran.KKM yang telah
2021/2022. Obyek bagi penelitian ini adalah
ditetapkan pada pelajaran Kewirausahaan di
siswa-siswi Kelas IV semester I SDN 2
SDN 2 Bendoagung adalah 75.
Bendoagung Trenggalek tahun pelajaran
Untuk catatan lapangan ini bisa
2021/2022 yang berjumlah 12 siswa.
memuat hasil pengamatan, penafsiran,
Penelitian ini menggunakan beberapa
persepsi, perasaan, reaksi, sikap atau tingkah
instrumen yaitu: (1) Silabus, yaitu seperang-
laku. Sehingga dengan adanya catatan
kat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
lapangan ini, diharapkan tidak ada data yang
Pembelajaran pengelolahan kelas, serta
terlewatkan dalam kegiatan ini.
penilaian hasil belajar; (2) Rencana
Peneliti melakukan penjumlahan nilai
Pelajaran (RP), yaitu merupakan perangkat
yang diperoleh siswa, yang selanjutnya
Pembelajaran yang digunakan sebagai
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di
pedoman guru dalam mengajar dan disusun
kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata
untuk tiap putaran; (3) Lembar Kegiatan tes formatif dapat dirumuskan:
Siswa, adalah lembar kegiatan yang diper-
X 
X
gunakan siswa dan digunakan peneliti untuk
membantu proses pengumpulan data hasil N
eksperimen; (4) Tes, disusun berdasarkan Dengan : X = Nilai rata-rata
tujuan Pembelajaran yang akan dicapai, Σ X = Jumlah semua nilai siswa
digunakan untuk mengukur kemampuan Σ N = Jumlah siswa
pemahaman konsep IPA. Ada dua kategori ketuntasan belajar
Dalam penelitian ini, rumus yang yaitu secara perorangan dan secara klasikal.
digunakan untuk mengetahui tingkat pema- Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar
haman dan pencapaian skor hasil belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud,
siswa adalah sebagai berikut: 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas
belajar bila telah mencapai skor 65% atau
Presentase ketuntasan individual nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila
KB = T x 100 % di kelas tersebut terdapat 85% yang telah
T1 mencapai daya serap lebih dari atau sama
KB = presentase ketuntasan individual dengan 65%. Untuk menghitung persentase
T = jumlah skor yang dicapai siswa
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
T1 = jumlah skor ideal
berikut:
(Trianto, 2010: 241)
Presentase ketuntasan kelas
P
Siswa.yang.tuntas.belajar x100%
% X= X1 x 100 % Siswa
N
%X = presentase ketuntasan kelas HASIL DAN PEMBAHASAN
X1 = jumlah siswa yang tuntas individual PraSiklus
N = jumlah seluruh siswa Peneliti bersama kolaborator peneliti-
an mengidentifikasi permasalahan yang ada
di kelas IV SDN 2 Bendoagung yaitu
tentang ren-
dahnya prestasi belajar siswa pada mata pe- pembelajaran dengan berdoa bersama; (b)
lajaran IPA pokok bahasan Alat Indera Guru mulai mengabsen siswa; (c) Guru
Manusia. Hal ini disebabkan oleh pemilihan menyampaikan kompetensi yang ingin
model penbelajaran IPA yang tidak tepat. dicapai. (2) Kegiatan inti, meliputi: (a) Guru
Drai hasil observasi awal terekam bahwa menyampaikan materi pengantar mengenai
guru banyak melakukan kegiatan ceramah alat indera manusia; (b) Guru memper-
dengan sesekali melakukan kegiatan Tanya siapkan gambar-gambar yang berhubungan
jawab. Fokus dari pertanyaan masih tertuju dengan alat indera manusia; (c) Guru me-
pada siswa yang tampak mengantuk dan nujuk siswa secara bergantian untuk maju ke
tidak konsentrasi. Dalam pembelajaran sis- depan kelas; (d) Guru meminta siswa untuk
wa tampak tegang, karena takut bila tiba-ti- menyebutkan nama-nama dari alat indera
ba ada pertanyaan dari guru dan tidak bisa berserta fungsinya; (e) Untuk menguji kepa-
menjawab. Pada kegiatan ini peneliti memu- haman siswa guru memberikan soal evaluasi
tuskan untuk menerapkan metode media pada siswa; (f) Guru dan siswa membuat
gambar untuk meningkatkan prestasi belajar kesimpulan bersama. (3) Kegiatan akhir
siswa yang masih rendah yaitu dengan nilai meliputi guru dan siswa menutup kegiatan
rata-rata sebesar 67,00 dengan ketuntasan pembelajaran dnegan berdoa bersama
50,00%.
Pengamatan
Siklus I Pengamatan (observasi) dilaksanakan
Tahap Perencanaan bersamaan dengan pelaksanaan belajar me-
ngajar. Dalam hal ini peneliti dibantu oleh
Terdekteksinya permasalahan yang
seorang pengamat. Sebagai pengamat adalah
muncul pada kegiatan pembelajaran IPA
guru kelas II SDN 2 Bendoagung. Pada
maka tahap selanjutnya peneliti memper-
akhir proses belajar mengajar siswa diberi
siapkan perangkat pembelajaran yang terdiri
tes formatif I dengan tujuan untuk
dari rencana pelajaran yan telah diadopsi de-
mengetahui tingkat keberhasilan siswa
ngan model pembelajaran Media Gambar,
dalam proses belajar mengajar yang telah
LKS, soal tes formatif dan alat-alat pem-
dilakukan. Adapun data hasil penelitian
belajaran yang mendukung. Selain itu juga
pada siklus I adalah pada Tabel 1 berikut.
dipersiapkan lembar observasi pengolahan
Berdasarkan hasi nilai evaluasi siswa
model pembelajaran Media Gambar, dan
pada siklus I dapata diketahui bahwa nilai
lembar observasi aktivitas guru dan siswa.
rata-rata siswa mencapai 69,17 dengan ke-
Pelaksanaan tuntasan belajara sebesar 58,33%. Pada hasil
Pelaksanan tindakan perbaikan pem- siklus I ini peneliti masih belum cukup puas
belajaran menyesuaikan dengan rencana pe- dikarenakan masih belum mencapai ketun-
laksanaan pembelajaran yang telah diran- tasan yang diharapkan yaitu sebesar 85%
cang. Adapun diskripsi dari scenario pembe- maka dari itu perlu diadakan penelitian
lajaran siklus I sebagai berikut: (1) Kegiatan lanjutan pada siklus berikutnya.
awal, meliputi: (a) Guru membuka kegiatan
Tabel 1. Hasil Evaluasi Belajar Siklus I
pil dan bersemangat dalam memotivasi sis- wa
Keterangan
No. Nama Siswa Skor T TT sehingga siswa bisa lebih antusias.
1 Ilham Ichwanu Aldi 60 TT Selanjutnya peneliti mempersiapkan
2 Alisia Putri Nadifatuzzahra 60 TT
3 Dia Putriana Prihaneni 70 T perangkat Pembelajaran yang terdiri dari
4 Kukuh Dwi Siswanto 70 T rencana pelajaran, LKS, soal tes dan alat-
5 Muwafiq Ali Luqman 60 TT
alat pembelajaran yang mendukung. Selain
Novia Fadhila Ramadhani 70 T itu juga dipersiapkan lembar observasi pe-
ngelolaan6 model
P pembelajaran Media Gam-
Pandum Pangestu
7
bar dan lembar 70
observasi guru dan siswa. T
Lenggono
8 Sasqia Marcel Ynda 90 T
9 Wisnu Hadi Nugraha 90 T Pelaksanaan
10 Arizka Nur Indasari 60 TT
Faisal Sandi Akbar
Pelaksanan tindakan pada siklus II se-
11 Pradana 70 T lain mengacu pada rencana pelaksanaan
12 Insan Budiman 60 TT pembelajaran juga memberikan focus pada
Jumlah 830 7 5
Rata-rata 69.17 58.33 41.67 penyelesaian kendala pembelajaran yang
muncul pada siklus I. Adapun diskripsi dari
Refleksi scenario pembelajaran siklus II sebagai beri-
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar kut: (1) Kegiatan awal, meliputi: (a) Guru
mengajar diperoleh informasi dari hasil pe- membuka kegiatan pembelajaran dengan
ngamatan sebagai berikut: (a) Guru kurang berdoa bersama; (b) Guru mulai mengabsen
baik dalam pengelolaan waktu; (b) Guru siswa; (c) Guru menyampaikan kompetensi
kurang baik dalam memotivasi siswa dan yang ingin dicapai. (2) Kegiatan inti, meli-
dalam menyampaikan tujuan Pembelajaran; puti: (a) Guru menyampaikan materi pe-
(c) Siswa kurang begitu antusias selama ngantar kelainan pada alat indera; (b) Guru
Pembelajaran berlangsung. mempersiapkan gambar-gambar yang ber-
hubungan dengan kelainan pada alat indera
Siklus II manusia; (c) Guru menujuk siswa secara
Perencanaan bergantian untuk maju ke depan kelas; (d)
Guru meminta siswa untuk memperhatikan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
gambar dan menyebutkan kelainan pada
pada siklus I masih terdapat kekurangan,
gambar yang di tujuk oleh guru serta cara
sehingga perlu adanya rencana perbaikan
merawat alat indra pada gambar tersebut; (e)
untuk dilakukan pada siklus II. Adapun
Untuk menguji kepahaman siswa, guru
fokus dalam pembelajaran siklus II adalah
memberikan soal evaluasi pada siswa; (f)
sebagai berikut: (1) Guru perlu mendis-
Guru dan siswa membuat kesimpulan ber-
tribusikan waktu secara baik dengan me-
sama. Kegiatan akhir, meliputi: Guru dan
nambahkan informasi-informasi yang dirasa
siswa menutup kegiatan pembelajaran den-
perlu dan memberi catatan; (2) Guru perlu
gan berdoa bersama.
lebih terampil dalam memotivasi siswa dan
lebih jelas dalam menyampaikan tujuan Pengamatan
Pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk Pengamatan (observasi) dilaksanakan
terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang bersamaan dengan pelaksanaan belajar
akan dilakukan; (3) Guru harus lebih teram- mengajar. Sebagai pengamat adalah guru
kelas II di SDN 2 Bendoagung. Pada akhir 83,33 dengan ketuntasan 100% dan sudah
proses belajar mengajar siswa diberi tes mencapai ketuntasan yang diharapkan pene-
formatif II dengan tujuan untuk mengetahui liti. Selain itu siswa juga sudah mulai me-
tingkat keberhasilan siswa dalam proses ngerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan
belajar mengajar yang telah dilakukan. guru dengan menerapkan model pembe-
Instrument yang digunakan adalah tes lajaran Media Gambar.
formatif II. Adapun data hasil penelitian
Refleksi
pada siklus II adalah sebagai berikut.
Dari hasil pengamatan dapat
Tabel 2. Hasil Evaluasi Belajar Siklus II
Keterangan direfleksikan bahwa kendala pembelajaran
No. Nama Siswa Skor T TT yang muncul pada siklus I telah teratasi
1 Ilham Ichwanu Aldi 80 T pada siklus II, sehingga prestasi belajar
2 Alisia Putri Nadifatuzzahra 70 T
3 Dia Putriana Prihaneni 80 T siswa dapat tercapai secara optimal.
4 Kukuh Dwi Siswanto 80 T
5 Muwafiq Ali Luqman 70 T Prestasi Hasil belajar Siswa
Novia Fadhila Ramadhani 100 T Melalui hasil penelitian ini menunjuk-
6 P kan bahwa model pembelajaran Media
Pandum Pangestu 70 T Gambar memiliki dampak positif dalam me-
7 Lenggono
8 Sasqia Marcel Ynda 100 T ningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini da-
9 Wisnu Hadi Nugraha 100 T pat dilihat dari semakin mantapnya pema-
10 Arizka Nur Indasari 80 T
Faisal Sandi Akbar haman siswa terhadap materi yang disam-
11 Pradana 100 T
paikan guru (ketuntasan belajar meningkat
12 Insan Budiman 70 T
Jumlah 1000 12 0
dari sebelum siklus, siklus I dan II) yaitu
Rata-rata 83.33 100.00 0.00 masing-masing 50,00%, 58,33%, dan 100%.
Pada siklus II ketuntasan belajar siswa
Berdasarkan pada hasil nilai siswa secara klasikal telah tercapai. Beikut ini
pada siklus II diatas dapat diketahui bahwa peneliti tampilkan grafik perkembangan
nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai prestasi belajar siswa.

Gambar 1. Peningkatan Prestasi Hasil Belajar Siswa


PENUTUP kecil.Dengan diterakannya model belajar
inquiri terbukti mampu meningkatkan
Kesimpulan
prestasi belajar siswa hal ini terbukti
Dalam melaksanakan pembelajaran dengan prosentase ketuntasan belajar siswa
Media Gambar, siswa diajak untuk mene- secara signifikan setelah mendapatkan
mukan dan terlibat langsung dalam pembe- perlakuan dari tiap siklus, yaitu sebelum
lajaran. Guru mempersiapkan media pembe- siklus hinga berakhir siklus adalah 41,67%,
lajaran yang menarik berupa gambar Alat 58,33%, dan 100%.
Indera Manusia, lembar kerja siswa yang
disusun secara sistematis dan konstruktif. Saran
Guru memotivasi siswa untuk bekerjasama Dalam melaksanakan metode Pembe-
dalam menyelesaikan tugas dalam kegiatan lajaran, guru perlu mempersiapkan materi
diskusi kelompok. Gru jug amemberikan beserta media Pembelajarannya dengan ma-
motivasi dalam kegiatan unjuik kerja mela- tang. Metode Pembelajaran Media Gambar
lui presentasi. Pada akhir pembelajaran guru perlu diteliti dan dikembangkan lebih lanjut
memberikan penguatan dan penghargaan sebagai upaya untuk mencari konsep ideal
kepada siswa yang aktif berupa sebuah pin Pembelajaran.

DAFTAR RUJUKAN
Abu Ahmadi dan Widodo Suriyono. 1990. https://ekorubiyanto84.wordpress.com/2013/
Psikologi Belajar. Solo: Rineka 01/18/model-pembelajaran-langsung
Djamarah, Syaiful Bahri.2011. Psikologi …….. 2004. Kurikulum Ilmu Pengetahuan
Belajar: Jakarta: Rineka Cipta Alam. Dinas Pendidikan dan Kebu-
Fathurrohman, Muhammad.2012. Belajar dayaan.
dan Pembelajaran. Yogyakarta:Teras

Anda mungkin juga menyukai