Oleh
Rahmi1), Achdiyat2) & Tri Ratna Saridewi3)
1,2,3Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor; Jl. Arya Suryalaga (d/h Cibalagung) No.1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan ibu rumah tangga dan faktor-faktor
terkait, serta merencanakan dan melaksanakan strategi penyuluhan untuk meningkatkan
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Tanah Mas
Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. Populasi pada penugasan akhir ini yaitu ibu
rumah tangga di Kelurahan Tanah Mas yang sudah pernah menerima materi mengenai KRPL,
dipilih dengan metode sensus sebanyak 30 orang. Sumber data diperoleh dari hasil interview atau
wawancara, observasi lapangan/survei dan pengisian kuesioner, sedangkan data primer didapatkan
secara tidak langsung melalui penyuluh, data Programa Kelurahan Tanah Mas, dan menggunakan
petak percontohan sebagai strategi penelitian. Uji validitas menggunakan formula Analisis
Pearson,sedangkan uji reliabilitas menggunakan formula analisis Koefisien Alpha (Alpha
Cronbach). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
KRPL di Kelurahan Tanah Mas masuk dalam kategori baik. Sedangkan faktor-faktor yang
berhubungan kuat dengan pemberdayaan melalui KRPL yaitu; ketersediaan air, sedangkan faktor-
faktor yang berhubungan sangat kuat yaitu; sarana dan prasarana; pengetahuan budidaya; dan akses
informasi. Strategi pemberdayaan untuk meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga dalam
memanfaatkan lahan pekarangan sesuai konsep KRPL dapat dilakukan dengan memperhatikan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan dan peran penyuluh agar mendapatkan
hasil yang lebih optimal. Selain itu, strategi pemberdayaan dapat dikombinasikan dengan kegiatan
penyuluhan dan kegiatan petak percontohan.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Kawasan Rumah Pangan Lestari, Teknik Vertikultur & Sistem
Bedengan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 409
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pengkajian yaitu Kelurahan Tanah Mas di
Kecamatan Talang Kelapa yaitu: Berdasarkan grafik di atas tingkat
Umur pendidikan responden di Kelurahan Tanah Mas
Hasil penelitian menunjukan, bahawa ini sudah sangat tergolong baik. Mayoritas
responden termasuk dalam empat kategori responden memiliki jenjang pendidikan pada
umur yaitu: Kurang Produktif, Cukup Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA). Menurut
Produktif, Produktif, dan Sangat Produktif. Saputra et al. (2016), pola fikir dan
Rincian masing-masing kategori tersaji pada pengambilan keputusan dalam berusahatani
diagram berikut: akan ditentukan oleh tingkat pendidikan dan
Grafik 1. Deskripsi Umur pengetahuan seseorang.
Jumlah Anggota Keluarga
Umur Hasil penelitian menunjukan, bahwa
responden termasuk dalam empat kategori
jumlah anggota keluarga yaitu: Sedikit,
7%
20% Sedang, Banyak, dan Sangat Banyak. Rincian
masing-masing kategori tersaji pada diagram
40% berikut
33% Grafik 3. Deskripsi Jumlah Anggota Keluarga
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
414 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dalam menerima informasi maka akan semakin membandingkan lahan pekarangan dengan
besar kemampuan dalam pengambilan sistem bedengan dan teknik vertikultur. Petak
keputusan. Selain itu, dengan adanya akses percontohan dilaksanakan di lokasi tempat
informasi yang baik akan menciptakan tinggal penulis.
keefektifan dalam berkomunikasi. Sejalan Menanam langsung dibedengan dan
dengan Susanto et al. (2011) yaitu, akses menggunakan teknik vertikultur memiliki
informasi berhubungan positif dengan beberapa perbedaan yaitu, perbedaan luas lahan
efektivitas komunikasi. yang digunakan, kemudahan dalam perawatan,
Strategi Penyuluhan untuk Meningkatkan dan keanekaragaman hasil panen. Hal tersebut
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui sejalan dengan Haryanto (2007) dalam
Kawasan Rumah Pangan Lestari Panggabean et al. (2018:144) yaitu sistem
Strategi penyuluhan untuk vertikultur dapat menghemat lahan, dapat
meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga memperoleh hasil yang lebih banyak dari pada
melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari cara biasa, sistem vertikultur dapat dilakukan
(KRPL) ini menggunakan hasil dari faktor- sepanjang waktu, efisien dalam tenaga kerja
faktor yang berhubungan dengan serta penggunaan pupuk, serta minim gulma
pemberdayaan dan dikombinasikan dengan dan penyakit. Pernyataan tersebut didukung
petak percontohan. Strategi pemberdayaan oleh Hasyim & Mirajuddin (2013) yaitu
melalui KRPL ini dapat dijadikan sebagai tanaman yang dihasilkan pada sistem
acuan apabila akan ada kegiatan pemberdayaan vertikultur tersebut lebih subur, memiliki
mengenai KRPL, bahwa terdapat beberapa cabang lebih banyak, dan cepat dipanen.
komponen yang harus diperhatikan yaitu Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan
ketersediaan air, sarana prasarana, akses Panggabean et al. (2018:143) yang menyatakan
informasi, dan pengetahuan budidaya. Selain bahwa pola tanam secara konvensional
itu, pemberdayaan ibu rumah tangga harus memberikan pertumbuhan yang baik,
didukung dengan penyuluh yang berperan aktif dikarenakan sistem tersebut memberikan
dalam kegiatan pemberdayaan ataupun setelah keleluasaan akar untuk tumbuh dan
kegiatan pemberdayaan tersebut. berkembang, sehingga terdapat perbedaan
Petak percontohan dapat dijadikan tinggi tanaman jika dibandingkan dengan
sebagai strategi dalam menarik perhatian ibu teknik vertikultur. Pernyataan tersebut
rumah tangga dalam memanfaatkan lahan didukung dalam kegiatan petak percontohan,
pekarangan. Petak percontohan dapat didesain dimana pertumbuhan tanaman sawi yang
semenarik mungkin dengan beragam macam ditanam di dalam polybag lebih lambat
tanaman dan juga ditata dengan baik, sehingga dibandingkan pertumbuhan tanaman sawi yang
ketika ibu rumah tangga melihat petak ditanam secara konvensional.
percontohan tersebut mereka merasa tergugah Sistem vertikultur memerlukan modal
dan ingin menerapkan hal tersebut di lahan yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem
pekarangan rumahnya. Selain itu, petak bedengan. Akan tetapi, hasil yang diperoleh
percontohan harus didukung dengan kegiatan akan lebih menguntungkan. Sejalan dengan
penyuluhan. Penyuluhan dapat dijadikan Windy (2017), yang menyatakan bahwa
sebagai kegiatan yang bertujuan agar responden perbandingan penerimaan dan pendapatan pada
mau dan mampu menerapkan inovasi sistem vertikultur mempunyai nilai yang lebih
tekonologi. tinggi karena sistem vertikultur dapat
Petak Percontohan memberikan hasil produksi dengan luas lahan
Pelaksanaan Penelitian ini yang minim. Selain itu, menurut anggota KWT
mengharuskan penulis untuk melaksanakan bernama Sukowinarti dalam Windy(2017) juga
petak percontohan dengan tujuan agar dapat mengatakan bahwa tingkat keberhasilan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 415
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menggunakan sistem vertikultur sekitar 90% selada, pakcoi, kangkung, bayam, dan caisim
sedangkan sistem hamparan sekitar 50%. yang dimana tanaman tersebut merupakan
Sistem Bedengan tanaman hortikulturra yang tingginya tidak
Sistem bedengan pada petak melebihi 50cm.
percontohan tersebut memiliki luasan 60m2 Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan
atau dengan rincian 6m x 10m. Petak Penyuluhan
percontohan terdapat 10 bedengan dengan luas Peningkatan pemberdayaan ibu rumah
3,75m2 perbedengan, sedangkan jarak antar tangga melalui KRPL perlu diadakannya
bedengan yaitu 40cm.Tanaman yang ditanam kegiatan penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan
dengan menggunakan sistem bedengan, yaitu pada kegiatan penelitian ini tidak dapat
tanaman kacang panjang, kangkung, sawi, dilaksanakan secara langsung, hal tersebut
bayam, pare, timun, terong, jagung dan tomat. dikarenakan Pandemi Virus Covid-19 yang
Beberapa tanaman tersebut termasuk kedalam sedang mewabah di Indonesia. Dalam
tanaman merambat, sehingga tidak cocok jika pelaksanaannya, penyuluhan tetap
ditanam dengan menggunakan teknik dilaksanakan dengan memanfaatkan media
vertikultur. Dalam pelaksanaannya, sistem elektronik.
bedengan memerlukan hamparan yang luas. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
Sehingga, tanaman yang dihasilkan pada sistem dilaksanakan sebagai upaya tindak lanjut dari
bedengan tersebut tidak beragam jika hasil analisis yang telah diperoleh dari kegiatan
dibandingkan luas lahan yang digunakan penelitian ini. Namun, pelaksanaan penyuluhan
dengan teknik vertikultur. Hal tersebut sejalan secara langsung sulit untuk dilakukan,
dengan Solfan et al. (2014) yang menyatakan mengingat bahwasannya penyebaran Covid-19
bahwa lahan 1m2 mungkin hanya bisa untuk sudah semakin meningkat. Berdasarkan
menanam 5 tanaman saja, sedangkan dengan Peraturan Pemerintahan Nomor 21 Tahun
sistem vertikultur bisa untuk menanam 20 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar harus
tanaman. tetap mempertimbangkan kebutuhan
Teknik Vertikultur pendidikan. Oleh sebab itu, pelaksanaan
Petak percontohan juga menggunakan penyuluhan dilaksanakan secara virtual,
teknik vertikultur. Teknik vertikultur yang dimana mengharuskan penulis untuk
digunakan yaitu berjenis vertikultur rak, melakukan penyuluhan dengan
dimana vertikultur tersebut tingkat 4 dengan menyebarluaskan video yang memuat materi-
panjang 1,5m, lebar 1,6m, dengan lebar 40cm materi penyuluhan melalui media sosial seperti
setiap tingkatnya. Setiap tingkat terdapat 11 Whatsapp, Youtube, dan/atau Facebook. Hal
polybag, dimana terdapat baris pertama tersebut bertujuan agar, kegiatan penyuluhan
terdapat 6 polybag dan baris kedua terdapat 5 tetap dilaksanakan. Hal tersebut sejalan dengan
polybag. Polybag yang digunakan dengan Nota Dinas No.B-724/SM.340/I.7/04/2020
diameter 20cm dan jarak antar polybag 5cm. tentang pelaksanaan Tugas Akhir di tempat
Teknik vertikultur tersebut terdapat 44 polybag tinggal masing-masing, yang menyatakan
tanaman bahwa pelaksanaan penyuluhan dilakukan
Tanaman yang ditanam dengan dengan simulasi penyuluhan minimal dua kali,
menggunakan teknik vertikultur kangkung, dilaporkan dalam bentuk video, dan
seledri, jahe, cabai, dan kucai. Tanaman yang dipublikasikan di channel youtube. Adapun
dibudidayakan pada sistem vertikultur ini rincian materi, media, dan metode yang
sebaiknya di sesuaikan dengan kebutuhan, dilaksanakan dalam simulasi penyuluhan
berumur pendek, berakar pendek dan bernilai sebagai berikut:
ekonomis tinggi. Hal tersebut sejalan dengan
Windy (2017) yaitu tanaman yang sering
dibudidayakan dengan sistem vertikultur yaitu
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
416 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tabel 6. Metode Penyuluhan berdasarkan jika berbagai unsur seperti; ibu rumah
Materi dan Media Penyuluhan tangga, anggota keluarga, BPP, dan
No Materi Media Metode Pemerintah secara sinergi memiliki
. Penyuluha Penyuluha Penyuluhan program yang lebih terarah dan terukur.
n n Beberapa saran yang mungkin perlu
1. Pestisida Video dan Ceramah, diperhatikan yaitu:
Nabati Leaflet Diskusi, 1. Pengkajian mengenai Pemberdayaan Ibu
Bawang dan Rumah Tangga Melalui KRPL harus
Putih Demonstras ditindaklanjuti dengan menambahkan
i Cara faktor-faktor lain diluar yang dikaji dalam
2. Teknik Tayangan Ceramah Tugas Akhir ini.
Vertikultur Slide dan Diskusi 2. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan harus
Power dibantu dengan menggunakan metode
Point dan yang sesuai sehingga dapat dengan mudah
Leaflet dipahami oleh ibu rumah tangga. Selain itu,
Sumber: Data Primer, 2020. intensitas dan peran penyuluh dalam
pemberdayaan melalui KRPL ini harus
PENUTUP selalu ditingkatkan dan tetap dijaga
Kesimpulan kontonuitasnya
Kesimpulan yang dapat diambil dari 3. Pelaksanaan pemberdayaan melalui KRPL
hasil pengkajian ini yaitu: dapat menggunakan limbah sebagai
1. Pemberdayaan ibu rumah tangga melalui pengganti polybag, pupuk organik serta
KRPL di Kelurahan Tanah Mas masuk pestisida nabati dari limbah rumah tangga.
kedalam kategori baik.
2. Faktor-faktor yang berhubungan kuat DAFTAR PUSTAKA
dengan pemberdayaan melalui KRPL yaitu [1] Andiana PPE & Karmini NL. 2012.
ketersediaan air, sedangkan faktor-faktor Pengaruh Pendapatan, Jumlah Anggota
yang berhubungan sangat kuat yaitu; 1). Keluarga, dan Pendidikan Terhadap Pola
Sarana dan prasarana; 2). Pengetahuan Konsumsi Rumah Tangga Miskin di
budidaya; dan 3). Akses informasi. Kecamatam Gianyar. Jurusan Ekonomi
3. Strategi pemberdayaan untuk Pembangunan Fakultas Ekonomi.
meningkatkan pemberdayaan ibu rumah Universitas Udayana.
tangga dalam memanfaatkan lahan [2] Andianyta H et al. 2012. Modul Training
pekarangan sesuai konsep KRPL dapat of Trainers Pengembangan Kawasan
dilakukan dengan memperhatikan faktor- Rumah Pangan Lestari. Balai Besar
faktor yang berhubungan dengan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
pemberdayaan. Sehingga kegiatan Pertanian.
pemberdayaan yang akan dilaksanakan [3] Arifin HS et al. 2012. The Role and
berikutnya akan lebih optimal. Selain itu, impacts of small-scale, homestead agro-
pemberdayaan ibu rumah tangga harus forestry systems (‘pekarangan”) on
didukung dengan penyuluh yang berperan household prosperity: an analysis of agro-
aktif dalam kegiatan pemberdayaan ecological zones of Jawa, Indonesia.
ataupun setelah kegiatan pemberdayaan International Journal of Science 2(10):
tersebut. 896-914
Penunjangan peningkatan [4] BPP Talang Kelapa. 2020. Programa
pemberdayaan ibu rumah tangga di Penyuluhan Pertanian Tahun 2020Wilayah
Kelurahan Tanah Mas ini akan sangat baik
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 417
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Binaan Kelurahan Tanah Mas. Banyuasin: Farmers in Nkonkobe Municipality: The
Bpp Talang Kelapa. Extension Challenge. Journal of
[5] Chania DC et al. 2015. Pemberdayaan Agricultural Science. Vol. 5 No. 5. ISSN
Masyarakat Berorientasi Kemandirian 1916-9752 E-ISSN 1916-9760. University
(Studi Pada Masyarakat Pesisir Kecamatan of Fort Hare.
Camplong Kabupaten Sampang).J-PIPS. [13] Kurniawan A. 2018. Metodelogi Penelitian
Vol. 2 No.1. Uin Maulana Malik Ibrahim Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Malang Rosdakarya. ISBN: 978-602-446-295-6
[6] Dhana IN et al. 2015. Hubungan Tingkat [14] Mardikanto T. 2010. Konsep-Konsep
Pengetahuan Petani Tentang Perubahan Pemberdayaan Masyarakat. Surakarta:
Iklim Dengan Adaptasi Budidaya Stroberi UNS Press.
Di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, [15] Martina V. 2017. Perencanaan Partisipatif
Kabupaten Buleleng. Vol. 9 No. 2. Dengan Menggunakan Model Clear Di
ISSN:1907-5626. Kota Serang Provinsi Banten. [Skripsi].
[7] Gunawan MB. 2017. Peran Program Serang. Universitas Sultan Ageng
Keaksaraan Fungsional Dalam Tirtayasa Serang.
Mmeningkatkan Keberdayaan Masyarakat [16] Mensah SO & Yankson DA. 2013. The
Perdesaan Di Kabupaten Jember. [Skripsi]. Role of Agriculture in the Economic
Jember. Unversitas Jember. Empowerment of Women in the Ejisu
[8] Hairuddin R & Mawardi R. 2015. Juaben Municipality in the Ashanti Region
Efektifitas Pupuk Organik Air Cucian of Ghana. Journal of Environment and
Beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Earth Science. Vol. 3, No.11. Ghana.
Sawi Hijau (Brassica juncea L). Vol. 3 [17] Nuryanti S & Swastika DKS. 2011. Peran
No.3 Oktober 2015. Universitas Kelompoktani dalam Penerapan Teknologi
Cokroaminoto Palopo. Pertanian. Vol. 29 No. 2 Des 2011:115-
[9] Hamim M & Wicaksono IA. 2017. 128. Pusat sosial eknomi dan kebijakan
Keputusan Petani Melakukan Usahatani pertanian.
Ubi Kayu (Manihot utillisima) Di Daerah [18] Panggabean EL et al. 2018. Budidaya
Pesisir Desa Jogoresan Kecamatan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Pada
Purwodadi Kabupaten Purworejo. Vol. 6 Media Tanam Yang Berbeda Secara
No. 1, Universitas Muhammadiyah Vertikultur. Agrotekma. Vol. 2 [2]
Purworejo. 2018:138-151. ISSN Print: 2548-7841.
[10] Hasyim M& Mirajuddin M. 2013. Issn Online: 2614-011x. Fakultas
Pendampingan Pembuatan Media Pertanian. Universitas Medan Area.
Vertikultur Untuk Penanaman Tumbuhan [19] Rahayu PP. 2016. Program Pemberdayaan
Obat Dalam Pemaksimalan Pekarangan Perempuan Dan Motivasi Bewirausaha
Rumah. ISSN: 2089-3086. Jurnal Inovasi Wanita Tani. E Journal UNESA.
dan Kewirausahaan. Vol. 2 No.2. Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Islam Indonesia. [20] Rahmatan H et al. 2014. Potensi Limbah
[11] Husain RT et al. 2019. Analisis Kebutuhan Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Organik
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Miskin Cair Pada Pertumbuhan Pakchoy (Brassica
Melalui Usaha Kerajinan Tangan Khas rapa L.). Jurnal Biologi Edukasi Edisi 12.
Gorontalo “Mohalamu Tiohu”. Jurnal Vol. 6 No. 1 Hal 34-38.Unsyiah Banda
Pendidikan dan Pemberdayaan Aceh.
Masyarakat. Vol. 6 No. 1:59-75. Iain [21] Ruben et al. 2018. Women Empowerment
Sultan Amai Gorontal. Through Self-Help Groups: The
[12] Ighadaro et al. 2013. Agricultural Bittersweet Fruits of Collective Apple
Information Needs of Rural Women Cultivation in Highland Ethiopia. Journal
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
418 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
of Human Development and Capabilities. [30] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Vol. 19 No.3: 308-330. Nomor 21 Tahun 2020 Tentang
[22] Saputra et al. 2016. Implementasi Program Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam
Kawasan Rumah Pangan (Krpl) Di Rangka Percepatan Penanganan Corona
Kelurahan Palas Kematan Rumbai Kota Virus Disease 2019 (Covid-19).
Madya Pekanbaru. Universitas Riau.
[23] Solfan B et al. 2014. Respon Tanaman
Sawi (Brassica Juncea L.) Terhadap
Pemberian Beberapa Dosis Bokashi
Sampah Pasar Dengan Dua Kali
Penanaman Secara Vertikultur. Jurnal
Agroteknologi, Vol. 5 No. 1. Fakultas
Pertanian Dan Peternakan. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
[24] Susanto et al. 2011. Efektivitas
Komunikasi Program Optimalisasi Lahan
Pekarangan. Vol.9 No.1
[25] Windy O. 2017. Dampak Penerapan
Sistem Vertikulutr Terhadap Prpduksi Dan
Pendapatan Usahatani Sayuran Organik Di
Kelompok Wanita Tani Vigur Organik.
Malang: Universitas Brawijaya.
[26] Yani DE & Pertiwi PR. 2012. Pola
Pengambilan Keputusan Wanita Tani Pada
Usahatani Sayuran Sentra Sayuran Dataran
Tinggi. Jurnal Matematika, Sains, dan
Teknologi. Vol. 13 No. 2:107-117.
Universitas Terbuka.
[27] Keputusan Kepala Badan Ketahanan
Pangan Nomor
21/KPTS/RC.110/J/02/2019 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan
Ketahanan Pangan Nomor
58/Kpts/Rc.110/J/12/2018 Tentang
Petunjuk Teknis Optimalisasi Pemanfaatan
Lahan Pekarangan Melalui Kawasan
Rumah Pangan Lestari Tahun 2019
[28] Nota Dinas No.B-724/Sm.340/I.7/04/2020
Tentang Pelaksanaan Tugas Akhir
Ditempat Tinggal Masing-Masing.
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.
[29] Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
15/Permentan/Ot.140/2/2013 Tentang
Program Peningkatan Diversifikasi Dan
Ketahanan Pangan Masyarakat Badan
Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2013.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)