Anda di halaman 1dari 14

Vol.1 No.

3 Agustus 2020 405


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI KAWASAN RUMAH PANGAN
LESTARI DI KELURAHAN TANAH MAS KECAMATAN TALANG KELAPA
KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

Oleh
Rahmi1), Achdiyat2) & Tri Ratna Saridewi3)
1,2,3Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor; Jl. Arya Suryalaga (d/h Cibalagung) No.1

Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, Telepon :08518312386, fax:02518312386


Jurusan Pertanian, Polbangtan Bogor, Kota Bogor
Email: 1rahmisfn05@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberdayaan ibu rumah tangga dan faktor-faktor
terkait, serta merencanakan dan melaksanakan strategi penyuluhan untuk meningkatkan
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan Tanah Mas
Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin. Populasi pada penugasan akhir ini yaitu ibu
rumah tangga di Kelurahan Tanah Mas yang sudah pernah menerima materi mengenai KRPL,
dipilih dengan metode sensus sebanyak 30 orang. Sumber data diperoleh dari hasil interview atau
wawancara, observasi lapangan/survei dan pengisian kuesioner, sedangkan data primer didapatkan
secara tidak langsung melalui penyuluh, data Programa Kelurahan Tanah Mas, dan menggunakan
petak percontohan sebagai strategi penelitian. Uji validitas menggunakan formula Analisis
Pearson,sedangkan uji reliabilitas menggunakan formula analisis Koefisien Alpha (Alpha
Cronbach). Temuan penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
KRPL di Kelurahan Tanah Mas masuk dalam kategori baik. Sedangkan faktor-faktor yang
berhubungan kuat dengan pemberdayaan melalui KRPL yaitu; ketersediaan air, sedangkan faktor-
faktor yang berhubungan sangat kuat yaitu; sarana dan prasarana; pengetahuan budidaya; dan akses
informasi. Strategi pemberdayaan untuk meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga dalam
memanfaatkan lahan pekarangan sesuai konsep KRPL dapat dilakukan dengan memperhatikan
faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberdayaan dan peran penyuluh agar mendapatkan
hasil yang lebih optimal. Selain itu, strategi pemberdayaan dapat dikombinasikan dengan kegiatan
penyuluhan dan kegiatan petak percontohan.
Kata Kunci: Pemberdayaan, Kawasan Rumah Pangan Lestari, Teknik Vertikultur & Sistem
Bedengan

PENDAHULUAN rata pekarangan memberikan 11% dari total


Kelurahan Tanah Mas memiliki luas pendapatan rumah tangga. Pemanfaatan lahan
wilayah 984 ha. (Programa BPP Kelurahan tersebut dapat dijadikan sebagai batu loncatan
Tanah Mas Tahun 2020), dari luas tersebut, untuk memenuhi pangan dan gizi keluarga,
memiliki total luas lahan pekarangan 305 ha berkurangnya pengeluaran keluarga, sekaligus
(Programa BPP Kelurahan Tanah Mas Tahun menambah pendapatan keluarga. Dalam bidang
2020). Pemanfaatan lahan pekarangan dapat pertanian, ibu rumah tangga juga dapat
memberikan manfaat ekonomi yang sangat melakukan proses budidaya yang memberikan
menguntungan. Selanjutnya dalam Arifin et al. keuntungan bagi keluarga, sehingga
(2012), pekarangan yang sangat kecil (< 120 mengurangi beban keluarga yang tidak bisa
m2) dapat mengurangi pengeluaran untuk dipastikan setiap harinya. Kegiatan ibu rumah
pangan sebesar 9,9%, sebagai kontribusinya tangga yang ingin memajukan perekonomian
terhadap total pendapatan rumah tangga, rata-
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
406 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
keluarga dapat menerapkan KRPL di sekitar Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, (2)
tempat tinggalnya. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan
Pendekatan pengembangan KRPL salah dengan pemberdayaan ibu rumah tangga
satunya dilakukan dengan pemberdayaan. melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari di
Pemberdayaan yang dimaksud mengacu pada Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang
tujuan pemberdayaan yaitu perbaikan Kelapa Kabupaten Banyuasin, dan (3)
kelembagaan, perbaikan usaha, perbaikan Merencanakan dan melaksanakan strategi
pendapatan, perbaikan lingkungan, perbaikan penyuluhan untuk meningkatkan
kehidupan dan perbaikan masyarakat. pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
Berdasarkan hasil wawancara secara langsung Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan
dengan penyuluh dan ibu rumah tangga Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa
mengenai pemanfaatan pekarangan di Kabupaten Banyuasin.
Kelurahan Tanah Mas sudah pernah Kerangka Berpikir
dilaksanakan program mengenai KRPL pada Menurut Gunawan (2017:33), terdapat
tahun 2013. Pemberdayaan yang sudah empat indikator pemberdayaan. 1). Akses; 2).
dilaksanakan tersebut perlu diadakan Partisipasi; 3). Kontrol; 4). Manfaat.
pengukuran. Berdasarkan latar belakang diatas, Sedangkan untuk faktor-faktor pelaksanaan
maka penulis dalam penugasan akhir Tahun KRPL menurut Saputra et al. (2016), yaitu
Akademik 2019/2020 berjudul “Pemberdayaan ekternal yaitu ketersediaan air dan sarana dan
Ibu Rumah Tangga melalui Kawasan Rumah prasarana, sedangkan faktor-faktor internal
Pangan Lestari di Kelurahan Tanah Mas yaitu pengetahuan budidaya dan akses
Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten informasi. Gambar 1. Kerangka pemikiran
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan”. pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
Pemanfaatan lahan pekarangan di wilayah Kawasan Rumah Pangan Lestari
Kelurahan Tanah Mas rata-rata 40 % atau (KRPL).Berdasarkan hal tersebut, maka
hanya ± 122 ha (Programa BPP Kelurahan dirancang kerangka berfikir sebagai berikut :
Tanah Mas Tahun 2020). Berdasarkan dengan Gambar 1. Kerangka pemikiran
hal tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
permasalahan sebagai berikut: (1) Bagaimana Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan
Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa
Kabupaten Banyuasin, (2) Faktor-faktor apa
yang berhubungan dengan pemberdayaan ibu
rumah tangga melalui Kawasan Rumah Pangan
Lestari di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan
Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, dan (3)
Bagaimana strategi penyuluhan dalam
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
Kawasan Rumah Pangan Lestari di Kelurahan
Tanah Mas Kecamatan Talang Kelapa
Kabupaten Banyuasin. Berdasarkan uraian
METODE PENELITIAN
rumusan masalah, maka tujuan yang ingin
Penelitian ini awalnya berlokasi di
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
Kecamatan Kandanghaur Kabupaten
berikut: (1) Menganalisis pemberdayaan ibu
Indramayu Provinsi Jawa Barat yang terhitung
rumah tangga melalui Kawasan Rumah Pangan
dari tanggal 9 Maret 2020. Akan tetapi, pada
Lestari di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan
tanggal 26 Maret 2020 dilaksanakannya rapat
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 407
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pimpinan dalam rangka kewaspadaan terhadap rumah tangga melalui Kawasan Rumah
penyebaran Virus Covid-19 maka Mahasiswa Pangan Lestari
Tingkat Akhir Politeknik Pembangunan Tabel 2. Variabel, indikator dan skor
Pertanian Bogor yang sedang melaksanakan penilaianfaktor-faktor yang berhubungan
Tugas Akhir ditarik dari lokasi Tugas Akhir. dengan pemberdayaan
Perpindahan lokasi penugasan akhir bertempat Variabel X Faktor Pelaksanaan KRPL
di Kelurahan Tanah Mas Kecamatan Talang Skor
Variabel Indikator
Penilaian
Kelapa Kabupaten Banyuasin Provinsi
(X1.1) Ketersediaan air 1 s/d 4
Sumatera Selatan. Tugas Akhir tersebut X1. Faktor
(X1.2) Sarana dan 1 s/d 4
dilaksanakan pada tanggal 01 April 2020 Eksternal
prasarana
sampai dengan 30 Juni 2020. X2. Faktor (X2.1) Pengetahuan 1 s/d 4
Populasi yang dijadikan objek Intern budidaya
penugasan akhir ini dipilih secara sengaja. al (X2.2) Akses informasi 1 s/d 4
Populasi pada penugasan akhir ini yaitu ibu 3. Merencanakan dan melaksanakan strategi
rumah tangga di Kelurahan Tanah Mas yang penyuluhan untuk meningkatkan
sudah pernah menerima materi mengenai pemberdayaan ibu rumah tangga melalui
KRPL. Penentuan sampel untuk penelitian ini Kawasan Rumah Pangan Lestari
yaitu dengan menggunakan teknik sensus. Strategi penyuluhan untuk
Oleh sebab itu, sampel yang akan diambil yaitu meningkatkan pemberdayaan dapat
sebanyak 30 orang. direncanakan ketika pemberdayaan serta
Instrumen yang akan digunakan dalam faktor-faktor pelaksanaan KRPL yang
tugas ini adalah kuesioner tertutup. Kuesioner berhubungan pada pemberdayaan telah
tertutup adalah kuesioner yang di dalamnya dianalisis sebelumnya. Selain itu, strategi
memuat pilihan jawaban yang sudah ditetapkan pengembangan yang akan digunakan yaitu
oleh pembuatkuesioner (Kurniawan 2018). dengan petak percontohan.
Daftar pertanyaan/pernyataan yang Uji validitas menggunakan formula
terdapat dalam instrumen berdasarkan Analisis Pearson,sedangkan uji reliabilitas
parameter yang dijabarkan dalam indikator menggunakan formula analisis Koefisien Alpha
akan dikaji dengan menggunakan skor (Alpha Cronbach). Perhitungan data uji
penilaian (1 sampai dengan 4). Di dalam validitas dan uji reliabilitas tersebut dengan
instrumen diantaranya terdapat variabel, bantuan program Microsoft Excel. Penentuan
indikator dan skala pengukuran. Variabel, keputusan dalam uji validitas yaitu jika nilai
indicator dan skala pengukuran dari setiap thitung> 1,860 maka butir pertanyaan tersebut
tujuan penelitian sebagai berikut: valid dan penentuan keputusan dalam uji
1. Menganalisis pemberdayaan ibu rumah reliabilitas yaitu jika nilai ri> 0,7. Hasil uji
tangga melalui Kawasan Rumah Pangan validitas yaitu terdapat 43 soal valid dengan
Lestari reabilitas sebesar 0,938. Jumlah responden
Tabel 1. Variabel, indikator dan skor pada kedua uji tersebut yaitu sebanyak 10
penilaian pemberdayaan responden.
Variabel Y Pemberdayaan Pegumpulan dan Analisis Data
Variabel Indikator Skor Data primer pada penelitian ini diperoleh
Penilaian langsung dari hasil interview atau wawancara,
Akses 1 s/d 4 observasi lapangan/survei dan pengisian
Y1 Partisipasi 1 s/d 4 kuesioner, sedangkan data primer pada
Pemberdayaan Kontrol 1 s/d 4 penelitian ini didapatkan secara tidak langsung
Manfaat 1 s/d 4 melalui penyuluh, data Programa Kelurahan
2. Menganalisis faktor-faktor yang Tanah Mas dan sumber lain yang relevan.
berhubungan dengan pemberdayaan ibu Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
cara sebagai berikut: 1). Observasi lapangan 2).
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
408 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Wawancara atau interview; 3). Pengisian faktor yang berhubungan. Selain itu, strategi
kuesioner; 4). Dokumentasi yang digunakan yaitu dengan melaksanakan
Analisis data digunakan untuk menjawab petak percontohan.
tujuan dari penelitian. Analisis data dimaksud:
1. Pada rumusan masalah poin 1 yaitu, HASIL DAN PEMBAHASAN
bagaimana pemberdayaan ibu rumah tangga Kelurahan Tanah Mas merupakan salah
melalui KRPL menggunakan analisis satu kelurahan di Kecamatan Talang Kelapa
deskriptif. Parameter yang diukur pada Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan.
penelitian ini menggunakan skala 1 sampai Topografi kelurahan Tanah Mas memiliki
dengan 4. Nilai responden tersebut akan ketinggian dari permukaan laut berkisar14
dikelompokkan kedalam 3 kategori, yaitu mdpl. Letak geofrafis Kelurahan Tanah Mas
pemberdayaan baik, pemberdayaan cukup sebagai berikut:
baik, dan pemberdayaan tidak baik. Kategori a. Sebelah Barat berbatasan dengan
tersebut didapatkan dengan menghitung Kelurahan Sukomoro
panjang kelas kriteria pemberdayaan sebagai b. Sebelah Timur berbatasan dengan
berikut: Kelurahan Alang-Alang lebar
Panjang Kelas Kriteria Pemberdayaan = c. Sebelah Utara berbatasan dengan
(∑Skor Maksimal)−(∑Skor Minimal) Kelurahan Sukajadi
∑kriteria d. Sebelah Selatan berbatasan dengan
2. Pada rumusan masalah point 2 yaitufaktor- Desa Talang Buluh
faktor yang mempengaruhi pemberdayaan Penggunaan lahan di Kelurahan Tanah
ibu rumah tangga melalui KRPL Mas digunakan dalam berbagai macam fungsi
menggunakan analisis korelasi Spearman lahan. Penggunaan lahan di Kelurahan Tanah
Rank.Perhitungan data korelasi rank Mas tahun 2019 tercatat 984 ha., dengan
spearman tersebut dengan bantuan program rincian:
Microsoft Excel. Uji korelasi Rank Tabel 3. Penggunan Lahan di Kelurahan
Spearman merupakan uji yang bekerja pada Tanah Mas Tahun 2019
skala data ordinal atau rangking, dan bebas Penggunaan Luasan Penggunaan Luasan
distribusi. Rumus yang digunakan dalam Lahan Lahan
pengkajian Rank Spearman adalah sebagai Tanah Darat: Tanah dan
berikut: Lainnya:
- 97 ha -Jalan 10 ha
ρ Ladang/huma
=1 -Tegalan 40 ha -Sungai 2 ha
6∑bi2 -Pekarangan 305 ha -Rawa 1,5 ha
− -Perkebunan 8 ha -Pemukiman 456 ha
n(n2 − 1)
Rakyat
Keterangan : -Kolam 5 ha -Kuburan 2 ha
ρ =Koefisien korelasi Spearman Rank -Lahan 4 ha
6 = Bilangan konstanta Kritis/Lahan
bi = Selisih dari pasangan rank Tidur
n = Banyaknya pasangan rank Sumber: Programa Kelurahan Tanah Mas,
3. Pada rumusan masalah point ke-3 yaitu 2019.
strategi pengembangan dalam Karakteristik responden yang dianalisis
pemberdayaan ibu rumah tangga melalui dalam kegiatan penelitian ini yaitu umur,
Kawasan Rumah Pangan Lestari pendidikan, jumlah anggota keluarga, luas
menggunakan analisis deskriptif. Strategi pekarangan dan kebutuhan keluarga
pengembangan tersebut didapat dari kondisi perbulannya. Berikut ini merupakan hasil dari
pemberdayaan ibu rumah tangga dan faktor- analisis yang sudah dilaksanakan dilokasi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 409
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pengkajian yaitu Kelurahan Tanah Mas di
Kecamatan Talang Kelapa yaitu: Berdasarkan grafik di atas tingkat
Umur pendidikan responden di Kelurahan Tanah Mas
Hasil penelitian menunjukan, bahawa ini sudah sangat tergolong baik. Mayoritas
responden termasuk dalam empat kategori responden memiliki jenjang pendidikan pada
umur yaitu: Kurang Produktif, Cukup Sekolah Lanjut Tingkat Atas (SLTA). Menurut
Produktif, Produktif, dan Sangat Produktif. Saputra et al. (2016), pola fikir dan
Rincian masing-masing kategori tersaji pada pengambilan keputusan dalam berusahatani
diagram berikut: akan ditentukan oleh tingkat pendidikan dan
Grafik 1. Deskripsi Umur pengetahuan seseorang.
Jumlah Anggota Keluarga
Umur Hasil penelitian menunjukan, bahwa
responden termasuk dalam empat kategori
jumlah anggota keluarga yaitu: Sedikit,
7%
20% Sedang, Banyak, dan Sangat Banyak. Rincian
masing-masing kategori tersaji pada diagram
40% berikut
33% Grafik 3. Deskripsi Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah Anggota Kelarga


Kurang Produktif Cukup Produktif 0%
Sangat Produktif Produktif
26% 25%
.Sumber: Data Primer Diolah Penulis 2019
Berdasarkan grafik dapat dilihat bahwa
responden yang kurang produktif hanya
terdapat 20% atau 0,02, dengan usia pajling tua 49%
yaitu 61 tahun. Sementara itu, usia cukup
produktif sebanyak 10 orang, sedangkan usia
sangat produktif sebanyak 12 orang. Sedikit Sedang Banyak Sangat Banyak

Pendidikan Sumber: Data Primer Diolah Penulis 2019


Hasil penelitian menunjukan, bahwa
responden termasuk dalam empat kategori Berdasarkan grafik di atas mayoritas
tingkat pendidikan yaitu: Rendah, Sedang, responden pada kegiatan Penelitian ini yang
Tinggi, dan Sangat Tinggi. Rincian masing- memiliki jumlah anggota keluarga dengan
masing kategori tersaji pada diagram berikut: kategori sedang atau 3 sampai 4 orang
Grafik 2. Deskripsi Tingkat Pendidikan perkeluarga. Jumlah anggota keluarga tersebut
Pendidikan akan mempengaruhi jumlah pengeluaran yang
harus dipenuhi.
7%
Luas Pekarangan
17% Hasil penelitian menunjukan, bahwa
responden termasuk dalam empat kategori luas
23%
53% pekarangan yaitu: Sempit, Sedang, Luas, dan
Sangat Luas. Rincian masing-masing kategori
tersaji pada diagram berikut:
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Sumber: Data Primer Diolah Penulis 2019


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
410 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Grafik 4. Deskripsi Luas Pekarangan memiliki kebutuhan keluarga sebesar
1.000.000-5.000.000/bulan. Jumlah kebutuhan
Luas Pekarangan
keluarga sangat ditentukan oleh jumlah anggota
7% keluarga (Andiana & Karmini2012). Hal
tersebut menunjukkan bahwa, semakin sedikit
13% 40% anggota keluarga maka akan semakin sedikit
pula kebutuhan yang harus dipenuhi.
40%
Pemberdayaan
Pemberdayaan yang diukur dalam
Sempit Sedang Luas Sangat Luas penelitian ini yaitu meliputi indikator: 1).
Akses; 2). Partisipasi; 3). Kontrol, dan 4).
Sumber: Data Primer Diolah Penulis 2019 Manfaat. Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga
Berdasarkan grafik di atas melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari di
menunjukkan bahwa mayoritas responden Kelurahan Tanah Mas dibagi menjadi 3
memiliki luas pekarangan yang cukup besar kategori sesuai dengan nilai yang diperoleh
yaitu lebih dari 51 m2 sebanyak 18 orang yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pemberdayaan
responden (60%). Responden dengan luas Ibu Rumah Tangga berdasarkan hasil analisis
pekarangan kurang dari 51 m2 bertempat dapat dilihat pada Tabel 4.
tinggal di Perumahan Gading Mas, sedangkan Tabel 4. Hasil Analisis Tingkat
responden dengan luas pekarangan lebih dari 52 Pemberdayaan
m2 tersebut bertempat tinggal diluar perumahan Indikator Kategori
Kisaran n Persentase Rata-
Nilai (Orang) (%) rata
tersebut. Tinggi >60 25 83
Kebutuhan Keluarga Pemberdayaan Sedang 40-59 5 17 63,3667
Rendah 20-39 0 0
Hasil penelitian menunjukan, bahwa
responden termasuk dalam tiga kategori Sumber: Data Primer,2020.
kebutuhan keluarga yaitu: Rendah, Sedang, Berdasarkan Tabel 4.pemberdayaan ibu
dan Tinggi. Rincian masing-masing kategori rumah tangga di Kelurahan Tanah Mas tersebut
tersaji pada diagram berikut: memiliki rata-rata 63,3667. Pemberdayaan ibu
Grafik 5. Deskripsi Kebutuhan Rumah rumah tangga melalui KRPL sudah
Keluarga baik.Kategori pemberdayaan tinggi hampir
dimiliki oleh semua responden atau terdapat 25
Kebutuhan Keluarga orang, sedangkan responden yang memiliki
kategori pemberdayaan sedang hanya ada 5
orang. Berdasarkan hasil wawancara,
7% 7% responden yang miliki kategori pemberdayaan
tinggi termasuk kedalam anggota KWT
Srikandi, sedangkan responden yang tergolong
memiliki kategori sedang, bukan termasuk
86%
anggota KWT Srikandi. Responden berkategori
sedang tersebut sempat mengikuti kegiatan
akan tetapi tidak ikut bergabung kedalam KWT
Rendah Sedang Tinggi Srikandi.
Proses pemberdayaan harus di pimpin
Sumber: Data Primer Diolah Penulis 2019 oleh perempuan sendiri dan yang lainnya hanya
Berdasarkan grafik di atas kebutuhan dapat memainkan peran sebagai fasilitator atau
keluarga pada Penelitian ini menunjukkan pendukung (Ruben et al. 2018:310). Kegiatan
sebanyak 26 orang responden (86,67%) yang KWT Srikandi meliputi piket kebun, membuat
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 411
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kripik singkong pedas, membuat pupuk berkomunikasi dan mencari informasi.
kompos. Kripik singkong, pupuk kompos, serta Responden dalam Penelitian ini sudah
tanaman KWT tersebut dipasarkan. Selain itu, tergolong kedalam masyarakat yang terbuka
dalam kegiatan administrasi, KWT Srikandi akan perkembangan. Sehingga, untuk mencapai
memiliki sistem administrasi yang rapi, keberhasilan pemberdayaan akan dengan
memiliki buku-buku administrasi seperti buku mudah. Hal ini didukung oleh Hakim (2008)
tamu, buku kegiatan harian, buku daftar dalam Chania et al. (2015) yaitu kendala dalam
anggota, buku kas, dan buku pembibitan. Hal pemberdayaan masyarakat salah satunya adalah
tersebut menunjukkan bahwa, anggota KWT sikap masyarakat yang tradisional.
Srikandi sudah mampu mandiri, sehingga Grafik 6. Indikator Pemberdayaan
pemberdayaan yang sudah dilaksanakan Berdasarkan Akses Teknologi
tersebut dapat dikatakan berhasil. Nuryanti dan
Indikator Pemberdayaan Berdasarkan
Swastika (2011:117) berpendapat bahwa, Beberapa Aspek
peningkatan kualitas berupa kemandirian
kelompok tani meliputi menentukan jenis Tingggi Sedang Rendah
komoditas, menentukan pasar, menentukan
mitra usaha, menentukan harga komoditas dan 0
Manfaat 1
29
sebagainya. Sejalan dengan Sulistiyani (2004) 0
dalam Chaniaet al. (2015) kemandirian Kontrol 0
30
meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan Partisipasi
0
2
mengendalikan apa yang akan dilakukan. 28
0
Keberhasilan kegiatan pemberdayaan Akses Teknologi
10
20
melalui KRPL ini tergolong berhasil, ditandai
dengan berkembangnya usaha yang dilakukan Sumber: Data Primer, 2020.
KWT Srikandi, meningkatnya kepedulian Responden sangat mendukung kegiatan
responden dalam memanfaatkan lahan penyuluhan dan pelatihan dalam program
pekarangan, meningkatnya kemandirian KRPL secara positif, hal tersebut ditunjukkan
anggota KWT, dan pemenuhan kebutuhan dari keikutsertaan dalam menghadiri dan
pangan dari lahan pekarangan. Sejalan dengan mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan
Wirawan dalam Chaniaet al. (2015) yang dapat dilihat pada grafik 6. Kegiatan pada KWT
menyatakan bahwa keberhasilan program Srikandi dimulai dari pembentukan kelompok
pemberdayaan dapat dilihat dari berkurangnya hingga materi terakhir mengenai olahan rumah
jumlah penduduk miskin, berkembangnya tangga berupa keripik-keripikan. Hal tersebut
usaha dan peningkatan pendapatan, selaras dengan Husain et al (2019), mengenai
meningkatnya kepedulian masyarakat, dukungan masyarakat dalam pelaksanaan
meningkatnya kemandirian kelompok, dan pemberdayaan ditunjukkan dari partisipasi dan
meningkatnya kapasitas masyarakat dan keterlibatan dalam setiap kegiatan. Partisipasi
pemerataan pendapatan keluarga miskin. yang terdapat di KWT Srikandi ini didukung
Berdasarkan hasil wawancara mengenai dengan kebutuhan dan kemauan sehingga dapat
akses teknologi,responden tergolong cukup tercapainya partisipasi yang tergolong tinggi.
baik dalam mengakses teknologi, banyak Sejalan dengan hal ini Martina (2017), yaitu
responden yang mengganggap bahwa alat masyarakat yang paling mengetahui masalah
komunikasi berupa handphone dan smartphone dan kebutuhan diri sendiri.
harus dimiliki sebagai alat komunikasi dan Pada indikator kontrol, penyuluh yang
mencari informasi. Hal tersebut didukung tertanggung jawab terhadap Kelurahan Tanah
dengan hasil Penelitian pada Tabel 6. yaitu Mas, selalu mengedepankan komunikasi
tidak ada yang beranggapan bahwa alat dengan KWT Srikandi, dimana sebelum
komunikasi tersebut tidak diperlukan dalam dibentuknya KWT Srikandi tersebut, penyuluh
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
412 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
mengkomunikasikan dengan baik mengenai Tabel 5. Hasil Analisis Rank Spearman.
kegiatan pemberdayaan KRPL yang akan Korelasi Faktor-faktor yang berhubungan
dilaksanakan dan akan dibentuknya KWT di dengan pemberdayaan melalui KRPL.
Kelurahan Tanah Mas tersebut. Setelah No Variabel Variabel Interpreta
R
. Dependen Independen si
terbentuknya KWT Srikandi, hingga selesainya 1. Ketersediaa 0,75288 Hubungan
kegiatan pemberdayaan tersebut, penyuluh n Air Kuat
tetap aktif dalam melaksanakan tugas fungsi (X1.1)
2. Sarana dan 0,93359 Hubungan
dari monitoring. Sejalan dengan hal tersebut, Prasarana 3 Sangat
Gunawan(2017:20) menyatakan bahwa, Pemberdayaa (X1.2) Kuat
kontrol sangat dibutuhkan dalam memonitoring 3. n (Y) Pengetahua 0,92108 Hubungan
pelaksanaan suatu pembelajaran yang berkaitan n Budidaya Sangat
(X2.1) Kuat
dengan aturan dan juga kesepakatan yang sudah 4. Akses 0,91402 Hubungan
disepakati. Berdasarkan hasil wawancara, Informasi Sangat
penyuluh mengurangi intensitas pertemuan (X2.2) Kuat
dalam 4 tahun terakhir yang mengakibatkan Sumber: Data Olahan, 2020.
minat dan motivasi responden menurun karena Korelasi Ketersediaan Air Terhadap
merasa tidak ada yang memperhatikan Pemberdayaan
kehoayan mereka dalam pemanfaatan lahan Hasil uji korelasi rank spearman pada
pekarangan. Rincian indikator pemberdayaan Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai koefisien
berdasarkan kontrol, dimana ibu rumah tangga korelasi ketersediaan air dengan pemberdayaan
memiliki kecenderungan pemberdayaan yang melalui KRPL adalah 0,75288. Angka tersebut
tinggi dalam indikator manfaat. Pemberdayaan memiliki arti bahwa terdapat hubungan yang
melalui KRPL membawa banyak manfaat dan kuat antara kedua variabel.
hal positif, hal tersebut dibuktikan dengan Berdasarkan hasil wawancara,
termanfaatkannya lahan pekarangan yang ketersediaan air di Kelurahan Tanah Mas
sebelumnya termanfaat namun tidak optimal khususnya di sekitar lokasi KWT Srikandi ini
atau bahkan yang tidak termanfaatkan sama berasal dari air PAM, air sumur, air kolam, serta
sekali. Setelah mengikuti kegiatan tampungan air hujan. Selain itu, air yang sering
pemberdayaan melalui KRPL, lahan digunakan dalam kegiatan bertani di lahan
pekarangan dengan ditanaminya sayur-sayuran pekarangan ini yaitu air bekas cucian beras dan
dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari air bekas cucian sayuran. Penyiraman dengan
serta dapat memperindah lahan pekarangan. air cucian beras tersebut dapat dijadikan
Hal tersebut sejalan dengan Gunawan sebagai pupuk cair untuk tanaman di lahan
(2017:21) yang menyatakan bahwa manfaat pekarangan. Hal tersebut sejalan dengan
secara sederhana diartikan sebagai perubahan pernyataan Rahmatan et al.(2014) yang
yang mengarah ke arah positif. menyatakan bahwa limbah air cucian beras
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan merupakan air yang mengandung senyawa
Pemberdayaan organik yang dapat dijadikan sebagai sumber
Faktor-faktor yang berhubungan hara. Pernyataan tersebut didukung dengan
dengan pemberdayaan yaitu ketersediaan air, Hairuddin dan Mawardi (2015), yaitu dengan
sarana dan prasarana, pengetahuan budidaya, pemberian air cucian beras sebanyak 20 ml/liter
dan akses informasi. Hasil analisis data air memberikan pengaruh terhadap tinggi dan
mengenai variabel yang berhubungan dengan jumlah daun pada tanaman sawi hijau.
motivasi petani dapat dilihat pada Tabel 5. Korelasi Sarana dan Prasarana Terhadap
Pemberdayaan
Hasil uji korelasi rank spearman pada
Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai koefisien
korelasi sarana dan prasarana dengan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 413
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pemberdayaan melalui KRPL adalah 0,933593. membuat responden menjadi reaktif ketika
Angka tersebut memiliki arti bahwa terdapat terdapat lahan pekarangannya yang belum
hubungan yang sangat kuat antara kedua termanfaatakan. Sejalan dengan Dhana et al.
variabel. (2015:35) yang menyatakan bahwa petani yang
Berdasarkan hasil wawancara, sarana memiliki pengetahuan akan bertindak reaktif
produksi berupa tanah, benih, dan pupuk sangat dan melakukan antisipasi terhadap suatu hal
mudah didapatkan. Tanah diperoleh dari yang terjadi.
lingkungan sekitar rumah responden di Korelasi Akses Informasi Terhadap
Kelurahan Tanah Mas. Benih tanaman Pemberdayaan
didapatkan dari toko tani, penyuluh, KWT, Hasil uji korelasi rank spearman pada
bertukar benih dengan tetangga, atau bahkan Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai koefisien
memanfaatkan sisa sayuran dari pasar seperti korelasi akses informasi dengan pemberdayaan
halnya kangkung dan bawang daun yang melalui KRPL adalah 0,91402. Angka tersebut
disisakan akarnya lalu langsung ditanam di memiliki arti bahwa terdapat hubungan yang
lahan pekarangan. Selain itu, benih juga sangat kuat antara kedua variabel.
diperoleh dari penyemaian sendiri dengan cara Akses infomasi mengenai KRPL pada
memanfaatkan tomat dan cabai yang sudah anggota KWT Srikandi ini dimulai dari
busuk lalu dilakukan penyemaian. Sarana dan program pemberdayaan. Setalah
prasarana sangat mendukung kegiatan dilaksanakannya kegiatan pemberdayaan
bercocok tanam di lahan pekarangan. Hal tersebut, akses informasi mengenai KRPL
tersebut sejalan dengan Hamim dan Wicaksono didapat dari penyuluh wilayah binaan, media
(2017:57) yang menyatakan bahwa sosial, media cetak, google, dan bertukar
ketersediaan sarana dan prasarana memiliki informasi dengan sesama anggota KWT
korelasi dengan keputusan untuk berusahatani. ataupun dengan tetangga. Selain itu, anggota
Korelasi Pengetahuan Budidaya Terhadap KWT Srikandi dapat memberikan akses
Pemberdayaan informasi kepada ibu rumah tangga yang ingin
Hasil uji korelasi rank spearman pada memulai memanfaatkan lahan pekarangan. Hal
Tabel 5. menunjukkan bahwa nilai koefisien tersebut didukung oleh Vijayalakshmi dan
korelasi pengetahuan budidaya dengan Thooyavathy (2012:10) yang menyatakan
pemberdayaan melalui KRPL adalah 0,92108. bahwa perempuan telah terbukti menjadi agen
Angka tersebut memiliki arti bahwa terdapat perubahan yang ditandai dengan membantu
hubungan yang sangat kuat antara kedua wanita lain yang tidak tergabung dalam
variabel. kelompok dan ingin memulai berkebun.
Berdasarkan hasil wawancara, Penggunaan internet, khususnya media
pengetahuan budidaya responden sebagian sosial dan google tersebut didukung dengan
besar berasal dari kegiatan penyuluhan dan adanya sinyal operator yang lancar dan tidak
pelatihan yang telah dilaksanakan oleh BPTP bermasalah. Sedangkan bagi responden yang
Sumatera Selatan maupun penyuluh BPP tidak bisa memanfaatkan internet, mereka
Talang Kelapa. Pengetahuan budidaya biasanya meminta bantuan anak atau cucu yang
diperoleh dari kegiatan pemberdayaan yang mengerti bagaimana mengakses informasi dari
mencakup kegiatan pengayakan tanah untuk internet. Akses informasi sangat penting dalam
penyemaian, pelaksanaan penyemaian, pelaksaaan pemanfaatan pekarangan. Hal
penanaman, pemberian pupuk, pembuatan tersebut dapat membantu dalam pengambilan
pupuk kompos, perawatan tanaman, keputusan mengenai jenis tanaman, jenis
memelihara ikan lele dalam kolam terpal pupuk, jenis pestisida, dan penerapan inovasi
hingga mengelola hasil kebun seperti kripik baru yang dapat diterapkan pada lahan
singkong, kripik bayam, dan kripik kemangi. pekarangan. Pernyataan tersebut didukung oleh
Dengan adanya pengetahuan tersebut dapat Yani (2012) yaitu, semakin luas kesempatan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
414 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dalam menerima informasi maka akan semakin membandingkan lahan pekarangan dengan
besar kemampuan dalam pengambilan sistem bedengan dan teknik vertikultur. Petak
keputusan. Selain itu, dengan adanya akses percontohan dilaksanakan di lokasi tempat
informasi yang baik akan menciptakan tinggal penulis.
keefektifan dalam berkomunikasi. Sejalan Menanam langsung dibedengan dan
dengan Susanto et al. (2011) yaitu, akses menggunakan teknik vertikultur memiliki
informasi berhubungan positif dengan beberapa perbedaan yaitu, perbedaan luas lahan
efektivitas komunikasi. yang digunakan, kemudahan dalam perawatan,
Strategi Penyuluhan untuk Meningkatkan dan keanekaragaman hasil panen. Hal tersebut
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga melalui sejalan dengan Haryanto (2007) dalam
Kawasan Rumah Pangan Lestari Panggabean et al. (2018:144) yaitu sistem
Strategi penyuluhan untuk vertikultur dapat menghemat lahan, dapat
meningkatkan pemberdayaan ibu rumah tangga memperoleh hasil yang lebih banyak dari pada
melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari cara biasa, sistem vertikultur dapat dilakukan
(KRPL) ini menggunakan hasil dari faktor- sepanjang waktu, efisien dalam tenaga kerja
faktor yang berhubungan dengan serta penggunaan pupuk, serta minim gulma
pemberdayaan dan dikombinasikan dengan dan penyakit. Pernyataan tersebut didukung
petak percontohan. Strategi pemberdayaan oleh Hasyim & Mirajuddin (2013) yaitu
melalui KRPL ini dapat dijadikan sebagai tanaman yang dihasilkan pada sistem
acuan apabila akan ada kegiatan pemberdayaan vertikultur tersebut lebih subur, memiliki
mengenai KRPL, bahwa terdapat beberapa cabang lebih banyak, dan cepat dipanen.
komponen yang harus diperhatikan yaitu Pernyataan tersebut bertolak belakang dengan
ketersediaan air, sarana prasarana, akses Panggabean et al. (2018:143) yang menyatakan
informasi, dan pengetahuan budidaya. Selain bahwa pola tanam secara konvensional
itu, pemberdayaan ibu rumah tangga harus memberikan pertumbuhan yang baik,
didukung dengan penyuluh yang berperan aktif dikarenakan sistem tersebut memberikan
dalam kegiatan pemberdayaan ataupun setelah keleluasaan akar untuk tumbuh dan
kegiatan pemberdayaan tersebut. berkembang, sehingga terdapat perbedaan
Petak percontohan dapat dijadikan tinggi tanaman jika dibandingkan dengan
sebagai strategi dalam menarik perhatian ibu teknik vertikultur. Pernyataan tersebut
rumah tangga dalam memanfaatkan lahan didukung dalam kegiatan petak percontohan,
pekarangan. Petak percontohan dapat didesain dimana pertumbuhan tanaman sawi yang
semenarik mungkin dengan beragam macam ditanam di dalam polybag lebih lambat
tanaman dan juga ditata dengan baik, sehingga dibandingkan pertumbuhan tanaman sawi yang
ketika ibu rumah tangga melihat petak ditanam secara konvensional.
percontohan tersebut mereka merasa tergugah Sistem vertikultur memerlukan modal
dan ingin menerapkan hal tersebut di lahan yang lebih banyak dibandingkan dengan sistem
pekarangan rumahnya. Selain itu, petak bedengan. Akan tetapi, hasil yang diperoleh
percontohan harus didukung dengan kegiatan akan lebih menguntungkan. Sejalan dengan
penyuluhan. Penyuluhan dapat dijadikan Windy (2017), yang menyatakan bahwa
sebagai kegiatan yang bertujuan agar responden perbandingan penerimaan dan pendapatan pada
mau dan mampu menerapkan inovasi sistem vertikultur mempunyai nilai yang lebih
tekonologi. tinggi karena sistem vertikultur dapat
Petak Percontohan memberikan hasil produksi dengan luas lahan
Pelaksanaan Penelitian ini yang minim. Selain itu, menurut anggota KWT
mengharuskan penulis untuk melaksanakan bernama Sukowinarti dalam Windy(2017) juga
petak percontohan dengan tujuan agar dapat mengatakan bahwa tingkat keberhasilan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 415
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
menggunakan sistem vertikultur sekitar 90% selada, pakcoi, kangkung, bayam, dan caisim
sedangkan sistem hamparan sekitar 50%. yang dimana tanaman tersebut merupakan
Sistem Bedengan tanaman hortikulturra yang tingginya tidak
Sistem bedengan pada petak melebihi 50cm.
percontohan tersebut memiliki luasan 60m2 Rancangan dan Pelaksanaan Kegiatan
atau dengan rincian 6m x 10m. Petak Penyuluhan
percontohan terdapat 10 bedengan dengan luas Peningkatan pemberdayaan ibu rumah
3,75m2 perbedengan, sedangkan jarak antar tangga melalui KRPL perlu diadakannya
bedengan yaitu 40cm.Tanaman yang ditanam kegiatan penyuluhan. Pelaksanaan penyuluhan
dengan menggunakan sistem bedengan, yaitu pada kegiatan penelitian ini tidak dapat
tanaman kacang panjang, kangkung, sawi, dilaksanakan secara langsung, hal tersebut
bayam, pare, timun, terong, jagung dan tomat. dikarenakan Pandemi Virus Covid-19 yang
Beberapa tanaman tersebut termasuk kedalam sedang mewabah di Indonesia. Dalam
tanaman merambat, sehingga tidak cocok jika pelaksanaannya, penyuluhan tetap
ditanam dengan menggunakan teknik dilaksanakan dengan memanfaatkan media
vertikultur. Dalam pelaksanaannya, sistem elektronik.
bedengan memerlukan hamparan yang luas. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan
Sehingga, tanaman yang dihasilkan pada sistem dilaksanakan sebagai upaya tindak lanjut dari
bedengan tersebut tidak beragam jika hasil analisis yang telah diperoleh dari kegiatan
dibandingkan luas lahan yang digunakan penelitian ini. Namun, pelaksanaan penyuluhan
dengan teknik vertikultur. Hal tersebut sejalan secara langsung sulit untuk dilakukan,
dengan Solfan et al. (2014) yang menyatakan mengingat bahwasannya penyebaran Covid-19
bahwa lahan 1m2 mungkin hanya bisa untuk sudah semakin meningkat. Berdasarkan
menanam 5 tanaman saja, sedangkan dengan Peraturan Pemerintahan Nomor 21 Tahun
sistem vertikultur bisa untuk menanam 20 2020, Pembatasan Sosial Berskala Besar harus
tanaman. tetap mempertimbangkan kebutuhan
Teknik Vertikultur pendidikan. Oleh sebab itu, pelaksanaan
Petak percontohan juga menggunakan penyuluhan dilaksanakan secara virtual,
teknik vertikultur. Teknik vertikultur yang dimana mengharuskan penulis untuk
digunakan yaitu berjenis vertikultur rak, melakukan penyuluhan dengan
dimana vertikultur tersebut tingkat 4 dengan menyebarluaskan video yang memuat materi-
panjang 1,5m, lebar 1,6m, dengan lebar 40cm materi penyuluhan melalui media sosial seperti
setiap tingkatnya. Setiap tingkat terdapat 11 Whatsapp, Youtube, dan/atau Facebook. Hal
polybag, dimana terdapat baris pertama tersebut bertujuan agar, kegiatan penyuluhan
terdapat 6 polybag dan baris kedua terdapat 5 tetap dilaksanakan. Hal tersebut sejalan dengan
polybag. Polybag yang digunakan dengan Nota Dinas No.B-724/SM.340/I.7/04/2020
diameter 20cm dan jarak antar polybag 5cm. tentang pelaksanaan Tugas Akhir di tempat
Teknik vertikultur tersebut terdapat 44 polybag tinggal masing-masing, yang menyatakan
tanaman bahwa pelaksanaan penyuluhan dilakukan
Tanaman yang ditanam dengan dengan simulasi penyuluhan minimal dua kali,
menggunakan teknik vertikultur kangkung, dilaporkan dalam bentuk video, dan
seledri, jahe, cabai, dan kucai. Tanaman yang dipublikasikan di channel youtube. Adapun
dibudidayakan pada sistem vertikultur ini rincian materi, media, dan metode yang
sebaiknya di sesuaikan dengan kebutuhan, dilaksanakan dalam simulasi penyuluhan
berumur pendek, berakar pendek dan bernilai sebagai berikut:
ekonomis tinggi. Hal tersebut sejalan dengan
Windy (2017) yaitu tanaman yang sering
dibudidayakan dengan sistem vertikultur yaitu

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
416 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tabel 6. Metode Penyuluhan berdasarkan jika berbagai unsur seperti; ibu rumah
Materi dan Media Penyuluhan tangga, anggota keluarga, BPP, dan
No Materi Media Metode Pemerintah secara sinergi memiliki
. Penyuluha Penyuluha Penyuluhan program yang lebih terarah dan terukur.
n n Beberapa saran yang mungkin perlu
1. Pestisida Video dan Ceramah, diperhatikan yaitu:
Nabati Leaflet Diskusi, 1. Pengkajian mengenai Pemberdayaan Ibu
Bawang dan Rumah Tangga Melalui KRPL harus
Putih Demonstras ditindaklanjuti dengan menambahkan
i Cara faktor-faktor lain diluar yang dikaji dalam
2. Teknik Tayangan Ceramah Tugas Akhir ini.
Vertikultur Slide dan Diskusi 2. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan harus
Power dibantu dengan menggunakan metode
Point dan yang sesuai sehingga dapat dengan mudah
Leaflet dipahami oleh ibu rumah tangga. Selain itu,
Sumber: Data Primer, 2020. intensitas dan peran penyuluh dalam
pemberdayaan melalui KRPL ini harus
PENUTUP selalu ditingkatkan dan tetap dijaga
Kesimpulan kontonuitasnya
Kesimpulan yang dapat diambil dari 3. Pelaksanaan pemberdayaan melalui KRPL
hasil pengkajian ini yaitu: dapat menggunakan limbah sebagai
1. Pemberdayaan ibu rumah tangga melalui pengganti polybag, pupuk organik serta
KRPL di Kelurahan Tanah Mas masuk pestisida nabati dari limbah rumah tangga.
kedalam kategori baik.
2. Faktor-faktor yang berhubungan kuat DAFTAR PUSTAKA
dengan pemberdayaan melalui KRPL yaitu [1] Andiana PPE & Karmini NL. 2012.
ketersediaan air, sedangkan faktor-faktor Pengaruh Pendapatan, Jumlah Anggota
yang berhubungan sangat kuat yaitu; 1). Keluarga, dan Pendidikan Terhadap Pola
Sarana dan prasarana; 2). Pengetahuan Konsumsi Rumah Tangga Miskin di
budidaya; dan 3). Akses informasi. Kecamatam Gianyar. Jurusan Ekonomi
3. Strategi pemberdayaan untuk Pembangunan Fakultas Ekonomi.
meningkatkan pemberdayaan ibu rumah Universitas Udayana.
tangga dalam memanfaatkan lahan [2] Andianyta H et al. 2012. Modul Training
pekarangan sesuai konsep KRPL dapat of Trainers Pengembangan Kawasan
dilakukan dengan memperhatikan faktor- Rumah Pangan Lestari. Balai Besar
faktor yang berhubungan dengan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi
pemberdayaan. Sehingga kegiatan Pertanian.
pemberdayaan yang akan dilaksanakan [3] Arifin HS et al. 2012. The Role and
berikutnya akan lebih optimal. Selain itu, impacts of small-scale, homestead agro-
pemberdayaan ibu rumah tangga harus forestry systems (‘pekarangan”) on
didukung dengan penyuluh yang berperan household prosperity: an analysis of agro-
aktif dalam kegiatan pemberdayaan ecological zones of Jawa, Indonesia.
ataupun setelah kegiatan pemberdayaan International Journal of Science 2(10):
tersebut. 896-914
Penunjangan peningkatan [4] BPP Talang Kelapa. 2020. Programa
pemberdayaan ibu rumah tangga di Penyuluhan Pertanian Tahun 2020Wilayah
Kelurahan Tanah Mas ini akan sangat baik
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 417
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Binaan Kelurahan Tanah Mas. Banyuasin: Farmers in Nkonkobe Municipality: The
Bpp Talang Kelapa. Extension Challenge. Journal of
[5] Chania DC et al. 2015. Pemberdayaan Agricultural Science. Vol. 5 No. 5. ISSN
Masyarakat Berorientasi Kemandirian 1916-9752 E-ISSN 1916-9760. University
(Studi Pada Masyarakat Pesisir Kecamatan of Fort Hare.
Camplong Kabupaten Sampang).J-PIPS. [13] Kurniawan A. 2018. Metodelogi Penelitian
Vol. 2 No.1. Uin Maulana Malik Ibrahim Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Malang Rosdakarya. ISBN: 978-602-446-295-6
[6] Dhana IN et al. 2015. Hubungan Tingkat [14] Mardikanto T. 2010. Konsep-Konsep
Pengetahuan Petani Tentang Perubahan Pemberdayaan Masyarakat. Surakarta:
Iklim Dengan Adaptasi Budidaya Stroberi UNS Press.
Di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, [15] Martina V. 2017. Perencanaan Partisipatif
Kabupaten Buleleng. Vol. 9 No. 2. Dengan Menggunakan Model Clear Di
ISSN:1907-5626. Kota Serang Provinsi Banten. [Skripsi].
[7] Gunawan MB. 2017. Peran Program Serang. Universitas Sultan Ageng
Keaksaraan Fungsional Dalam Tirtayasa Serang.
Mmeningkatkan Keberdayaan Masyarakat [16] Mensah SO & Yankson DA. 2013. The
Perdesaan Di Kabupaten Jember. [Skripsi]. Role of Agriculture in the Economic
Jember. Unversitas Jember. Empowerment of Women in the Ejisu
[8] Hairuddin R & Mawardi R. 2015. Juaben Municipality in the Ashanti Region
Efektifitas Pupuk Organik Air Cucian of Ghana. Journal of Environment and
Beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Earth Science. Vol. 3, No.11. Ghana.
Sawi Hijau (Brassica juncea L). Vol. 3 [17] Nuryanti S & Swastika DKS. 2011. Peran
No.3 Oktober 2015. Universitas Kelompoktani dalam Penerapan Teknologi
Cokroaminoto Palopo. Pertanian. Vol. 29 No. 2 Des 2011:115-
[9] Hamim M & Wicaksono IA. 2017. 128. Pusat sosial eknomi dan kebijakan
Keputusan Petani Melakukan Usahatani pertanian.
Ubi Kayu (Manihot utillisima) Di Daerah [18] Panggabean EL et al. 2018. Budidaya
Pesisir Desa Jogoresan Kecamatan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Pada
Purwodadi Kabupaten Purworejo. Vol. 6 Media Tanam Yang Berbeda Secara
No. 1, Universitas Muhammadiyah Vertikultur. Agrotekma. Vol. 2 [2]
Purworejo. 2018:138-151. ISSN Print: 2548-7841.
[10] Hasyim M& Mirajuddin M. 2013. Issn Online: 2614-011x. Fakultas
Pendampingan Pembuatan Media Pertanian. Universitas Medan Area.
Vertikultur Untuk Penanaman Tumbuhan [19] Rahayu PP. 2016. Program Pemberdayaan
Obat Dalam Pemaksimalan Pekarangan Perempuan Dan Motivasi Bewirausaha
Rumah. ISSN: 2089-3086. Jurnal Inovasi Wanita Tani. E Journal UNESA.
dan Kewirausahaan. Vol. 2 No.2. Universitas Negeri Surabaya.
Universitas Islam Indonesia. [20] Rahmatan H et al. 2014. Potensi Limbah
[11] Husain RT et al. 2019. Analisis Kebutuhan Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Organik
Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Miskin Cair Pada Pertumbuhan Pakchoy (Brassica
Melalui Usaha Kerajinan Tangan Khas rapa L.). Jurnal Biologi Edukasi Edisi 12.
Gorontalo “Mohalamu Tiohu”. Jurnal Vol. 6 No. 1 Hal 34-38.Unsyiah Banda
Pendidikan dan Pemberdayaan Aceh.
Masyarakat. Vol. 6 No. 1:59-75. Iain [21] Ruben et al. 2018. Women Empowerment
Sultan Amai Gorontal. Through Self-Help Groups: The
[12] Ighadaro et al. 2013. Agricultural Bittersweet Fruits of Collective Apple
Information Needs of Rural Women Cultivation in Highland Ethiopia. Journal

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
418 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
of Human Development and Capabilities. [30] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Vol. 19 No.3: 308-330. Nomor 21 Tahun 2020 Tentang
[22] Saputra et al. 2016. Implementasi Program Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam
Kawasan Rumah Pangan (Krpl) Di Rangka Percepatan Penanganan Corona
Kelurahan Palas Kematan Rumbai Kota Virus Disease 2019 (Covid-19).
Madya Pekanbaru. Universitas Riau.
[23] Solfan B et al. 2014. Respon Tanaman
Sawi (Brassica Juncea L.) Terhadap
Pemberian Beberapa Dosis Bokashi
Sampah Pasar Dengan Dua Kali
Penanaman Secara Vertikultur. Jurnal
Agroteknologi, Vol. 5 No. 1. Fakultas
Pertanian Dan Peternakan. Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
[24] Susanto et al. 2011. Efektivitas
Komunikasi Program Optimalisasi Lahan
Pekarangan. Vol.9 No.1
[25] Windy O. 2017. Dampak Penerapan
Sistem Vertikulutr Terhadap Prpduksi Dan
Pendapatan Usahatani Sayuran Organik Di
Kelompok Wanita Tani Vigur Organik.
Malang: Universitas Brawijaya.
[26] Yani DE & Pertiwi PR. 2012. Pola
Pengambilan Keputusan Wanita Tani Pada
Usahatani Sayuran Sentra Sayuran Dataran
Tinggi. Jurnal Matematika, Sains, dan
Teknologi. Vol. 13 No. 2:107-117.
Universitas Terbuka.
[27] Keputusan Kepala Badan Ketahanan
Pangan Nomor
21/KPTS/RC.110/J/02/2019 Tentang
Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan
Ketahanan Pangan Nomor
58/Kpts/Rc.110/J/12/2018 Tentang
Petunjuk Teknis Optimalisasi Pemanfaatan
Lahan Pekarangan Melalui Kawasan
Rumah Pangan Lestari Tahun 2019
[28] Nota Dinas No.B-724/Sm.340/I.7/04/2020
Tentang Pelaksanaan Tugas Akhir
Ditempat Tinggal Masing-Masing.
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor.
[29] Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
15/Permentan/Ot.140/2/2013 Tentang
Program Peningkatan Diversifikasi Dan
Ketahanan Pangan Masyarakat Badan
Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2013.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai