Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

“Analisis Timbulan, Komposisi dan Kegiatan Pengumpulan


Sampah di Area Perumahan Karang Indah, Kabupaten Tuban”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Rekayasa Sampah
Dosen Pengampu : Talent Nia Pramestyawati

1. Nama : Farhan Dana Setiawan


NPM : 09.2021.1.90194
2. Nama : Rizal Firmansyah
NPM : 09.2021.1.90196
3. Nama : Muhammad Ilham
NPM : 09.2021.1.90203

JURUSAN TEKNIK LINGKINGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2022
1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
Timbulan, Komposisi dan Kegiatan Pengumpulan Sampah di Area Perumahan
Karang Indah, Kabupaten Tuban” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Rekayasa Sampah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pengambilan sampling timbulan, komposisi, dan kegiatan
pengumpulan sampah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada bu Talent Nia Pramestyawati selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Rekayasa Sampah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 11 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................4
BAB I.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................6
1.3 Tujuan.......................................................................................................................6
1.4 Manfaat.....................................................................................................................6
BAB II................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
2.1 Pengertian Sampah...................................................................................................7
2.2 Dampak Buruk Sampah............................................................................................8
2.3 Timbulan Sampah.....................................................................................................8
2.4 Sumber Timbulan Sampah......................................................................................10
2.5 Komposisi Sampah.................................................................................................12
2.6 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga......................................................................14
2.7. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah.............................................15
BAB III.............................................................................................................................17
METODE PENELITIAN.................................................................................................17
3.1 Kerangka Penelitian................................................................................................17
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................................18
3.4 Metode Pengumpulan Data.....................................................................................18
3.5 Analisis dan Pengolahan Data................................................................................19
BAB IV............................................................................................................................21
PEMBAHASAN..............................................................................................................21
BAB V..............................................................................................................................22
PENUTUP........................................................................................................................22
5.1 Kesimpulan............................................................................................................22
5.2 Saran......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................23

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Diagram Alir Kerangka Penelitian.............................................................17


Gambar 4.1. Peta Lokasi TPS Permuahan Karang Indah..................................................23

4
DAFTAR TABEL

5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Tuban merupakan salah satu dari kabupaten yang ada di
wilayah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 183.994,561 Ha. letak
astronomis terletak antara 6,40–7,18 °LS dan antara 111,30– 112,35 °BT.
Kabupaten Tuban merupakan wilayah yang memiliki geografis pesisir.
Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Tuban terdiri dari 20
Kecamatan dengan jumlah 328 desa/kelurahan (311 desa dan 17 kelurahan)
serta terbagi lagi menjadi 1.733 RW (Rukun Warga) dan 6.469 RT (Rukun
Tetangga) (Pemkab Tuban : 2016) dan memiliki penduduk pada tahun 2020
sebanyak memiliki jumlah penduduk 1.198.012 jiwa (BPS Jatim : 2020).
Secara proyeksi penduduk dengan ratio pertumbuhan sebanyak 1% maka
pada tahun 2022 diperkirakan jumlah penduduk di kawasan tuban sebanyak
1.221.972 jiwa.
Pertumbuhan penduduk memang tidak bisa dihindarkan dari
beberapa permasalahan terutama dengan timbulan sampah yang
dihasilkan. Laju timbulan sampah yang dihasilkanpun
beranekaragam. Misal jumlah timbulan sampah di Kota Lamongan
yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir di Tambakrigadung
mencapai 82,8 m3/hari dengan total timbulan sampah di Kota
Lamongan mencapai rata- rata 105,4 meter3/hari (Jannah : 2020).
Sedangkan untuk Kabupaten Tuban sendiri, Menurut Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, laju timbulan sampah di
Kabupaten Tuban yakni 0,36 kg/orang.hari pada tahun 2018,
dengan demikian dapat diasumsikan bahwa timbulan sampah di
Kabupaten Tuban sebesar 420.579,72 kg/hari (DLH Tuban : 2018).
Timbulan sampah tersebut terdiri dari keenam kecamatan di
kawasan Tuban, dimana proses terakhir dari pembuangan tersebut
di TPA Gunung Panggung daerah kecamatan semanding,
Kabupaten Tuban. Pengelolaan sampah di TPA Gunung Panggung
utamanya adalah landfill. Terdapat enam sel, tiga di antaranya
6
menggunakan sanitary landfill dan tiga sisanya menggunakan
controlled landfill. Sebagian kecil dari sampah daun dimanfaatkan
menjadi kompos, sekitar 0,0004% dari keseluruhan timbulan
sampah di Kabupaten Tuban (Ula, dkk : 2021).

Permasalahan dalam pengolahan sampah di Kabupaten


Tuban masih kurang. Masih banyak sampah yang belum diserapa
dengan baik oleh TPA Gunung Panggung. Jumlah bank sampah
aktif di Kabupaten Tuban, khususnya daerah yang dilayani TPA
Gunung Panggung masih sedikit, yakni 60 bank sampah.
Sementara itu, pemilahan sampah organik belum dilakukan (Ula,
dkk : 2021). Salah satu penyumbang sampah terdapat di TPS
perumahan Karang indah yang meiliki populasi penduduk sekitar
150-200 Jiwa. Dengan laju timbulan sampah kisaran 1-2%. Untuk
mengetahui timbulan dan komposisi sampah serta pengangkutan
sampah yang ada di daerah TPS perumahan karang indah maka
dilakukan penelitian yang diharapkan adanya inovasi atau
terobosan dalam pengurangan laju timbulan sampah.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan Masalah dari makalah tersebut seperti berikut :
1. Bagaimanakah terjadinya timbulan dan komposisi sampah di TPS Karang
indah ?
2. Bagaimanakah proses pengangkutan sampah di TPS Karang Indah?

1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan dibuat makalah tersebut sebagai salah satu
penilaian pemahaman dari pengetahuan mahasiswa dalam Mata Kuliah
Rekayasa Samoah. Tujuan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk menganalisa terjadinya timbulan dan komposisi sampah di TPS
Karang indah ;
2. Untuk mendeskripsikan proses pengangkutan sampah di TPS Karang

7
Indah;

1.4 Manfaat
Diharapkan dari hasil studi ini dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan kepada masyarakat Perumahan Karang Indah dan Pemerintah
Daerah khususnya dalam rencana peningkatan kualitas lingkungan. Harapannya
masyarakat turut aktif dalam aspek pengolahan sampah dari sumbernya.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sampah
Tcobanoglous (2002), sampah adalah segala jenis limbah yang berbentuk
padat, yang berasal dari aktivitas manusia dan hewan, dan dibuang karena tidak
bermanfaat atau tidak diinginkan lagi kehadirannya. Menurut Undang-Undang
No. 18 tahun 2008, sampah merupakan “sisa kegiatan sehari-hari manusia atau
sisa proses alam yang berbentuk padat”. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika
membuat batas, sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi, atau suatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan
manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. menurut WHO (World Health
Organization), sampah merupakan suatu materi yang tidak digunakan, tidak
terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat
Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2008 terdiri atas :
1. Sampah rumah tangga Sampah rumah tangga sebagaimana berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
plastik.
2. Sampah sejenis sampah rumah tangga Sampah sejenis sampah rumah tangga
sebagaimana berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
3. Sampah spesifik
Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah spesifik meliputi :
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
2. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
3. Sampah yang timbul akibat bencana
4. Puing bongkaran bangunan
5. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan/atau sampah yang
timbul secara periodik.
9
2.2 Dampak Buruk Sampah
Jannah (2020) terdapat beberapa dampak buruk dari sampah terhadap
kesehatan dan lingkungan, yaitu:
1. Dampak langsung pencemaran lingkungan yang menimbulkan penyakit
pencernaan maupun penyakit menular serta merusak estetika lingkungan
2. Dampak Tidak langsung yang dapat diakibatkan dari kurang tepat dalam
pengelolaan sampah domestik merupakan terjadinya bencana seperti banjir,
tanah longsor serta meluapnya sungai akibat timbulan sampah yang tidak
terkendali

2.3 Timbulan Sampah


Timbulan sampah adalah sampah yang dihasilkan dari sumber sampah
dalam satuan volume dan berat (BSN,2002). Menurut Damanhuri (2011) dalam
timbulan sampah baik sekarang maupun mendatang merupakan suatu perencanaan
sebagai sistem pengelolaan sampah dengan satuan timbulan sebagai skala
kuantitas tiap orang atau tiap bangunan, misalnya :
1. Satuan berat : (kg/orang/hari)
2. Satuan Volume : (liter/orang/hari)

Menurut Tchobanoglous (2002) terdapat beberapa faktor yang


mempengaruhi timbulan sampah, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor Alam
a. Musim hujan dan musim panas
b. Iklim, daerah hujan
c. Letak geografis
2. Faktor manusia
a. Aktifitas sehari-hari
b. Keadaan rumah
c. Jenis sampah
d. Kondisi ekonomi
e. Perlakuan terhadap sampah
Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat
10
dalam satuan volume maupun berat per kapita perhari, atau perluas bangunan,
atau perpanjang jalan (SNI 19-2454-2002). Data timbulan sampah sangat penting
diketahui untuk menentukan fasilitas setiap unit pengelolaan sampah dan
kapasitasnya misalnya fasilitas peralatan, kendaraan pengangkut dan rute
angkutan, fasilitas daur ulang, luas dan jenis TPA.
Metode pengukuran timbulan sampah ada beberapa cara (Tchobanoglous
dkk,2002), antara lain:
1. Load-count analysis/analisis perhitungan beban, yaitu jumlah masing-masing
volume sampah yang masuk ke TPA dihitung dengan mencatat: volume, berat,
jenis angkutan dan sumber sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan
sampah kota selama periode tertentu.
2. Weight-volume analysis/analisis berat-volume, yaitu jumlah masing-masing
volume sampah yang masuk ke TPA dihitung dengan mencatat volume dan
berat sampah, kemudian dihitung jumlah timbulan sampah kota selama periode
tertentu.
3. Material-balance analysis/analisis kesetimbangan bahan, material-balance
analysis menghasilkan data lebih lengkap untuk sampah rumah tangga, industri
dan lainnya dan juga diperlukan untuk program daur ulang.

Timbulan sampah dihitung dengan Rumus :


1. Timbulan sampah yang sudah diolah ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik
untuk memperlihatkan mengenai trend atau kecenderungan peningkatan
timbulan sampah pada waktu / bulan dilaksanakan pengambilan data sehingga
dapat dilihat waktu timbulan sampah maksimum dan minimum. Selain itu
diukur dihitung pula densitas sampah dengan menggunakan Rumus
2. Komposisi sampah dihitung dengan memisahkan timbulan sampah sesuai
jenisnya yaitu kertas, botol plastik, botol kaca, kertas minyak, tisu, sampah
organik, sisa makanan, kantong plastik, kain, karet, logam, kayu, bahan
berbahaya dan beracun (B3), dan residu. Setelah itu, jumlah masing-masing
jenis diakumulasikan dengan jumlah jenis tersebut pada setiap bulan sampling
sehingga diperoleh jumlah sampah total. Komposisi sampah adalah persentase
dari jumlah sampah masing-masing jenis dibagi dengan total sampah.
Komposisi sampah ini juga ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

11
Jumlah Sampah
Timbulan sampah = …(1)
Jumlah Hari Sampling
dimana:
a. timbulan sampah = jumlah sampah per hari dalam kg/hari atau m3 /hari;
b. jumlah sampah = jumlah sampah (dalam kg atau m3 ) yang terhitung saat
dilakukan sampling;
c. jumlah hari sampling = jumlah hari dilakukannya pengukuran dalam 1
bulan

m
ρ=
v
dimana:
ρ = densitas sampah (kg/m3 )
m = berat sampah (kg)
v = volume sampah dengan berat sebesar “m” (m3 )

2.4 Sumber Timbulan Sampah


Sumber sampah dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu sampah yang
berasal pemukiman (sampah rumah tangga) dan sampah non pemukiman (sampah
yang berasal dari daerah komersil, kawasan industri, institusi dan sebagainya).
Kedua jenis sampah tersebut dikenal sebagai sampah domestik. Sedangkan
sampah non domestik merupakan sampah atau limbah yang bukan sejenis sampah
yang berasal dari rumah tangga, namun sampah yang berasal dari hasil sisa proses
industry, lumpur sisa hasil pengolahan air limbah dan lain sebagainya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, sumber sampah kota terbagi sebagai
berikut:
1. Pemukiman atau rumah tangga dan sejenisnya
2. Pasar
3. Kegiatan komersial seperti pertokoan
4. Kegiatan perkantoran
5. Hotel dan restoran
6. Kegiatan dari institusi seperti industri dan rumah sakit
7. Penyapuan jalan
12
8. Taman-taman
Menurut Damanhuri (2011) rata-rata timbulan sampah tidak akan sama
antara satu daerah dengan daerah lainnya, atau suatu negara dengan negara lain.
Hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :
1. Jenis bangunan
2. Tingkat aktifitas
3. Iklim
4. Musim
5. Letak Geografis dan Topografi
6. Kepadatan penduduk dan jumlah penduduk
Sampah dari masing-masing sumber tersebut dapat dikatakan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan besaran dan berdasarkan
aktivitasnya. Berikut merupakan besaran timbulan sampah berdasarkan dari
sumbernya
Tabel 2.1. Besaran Timbulan Sampah Berdasarkan Sumbernya

Timbulan sampah merupakan sampah yang diambil dari lokasi pengambilan


terpilih, untuk kemudian diukur volume, berat dan komposisinya. Satuan yang
digunakan dalam pengukuran timbulan sampah adalah:
1. Berat basah (asal) : kg/unit/hari
13
2. Volume basah (asal) : liter/unit/hari
Komposisi sampah adalah dalam % berat basah/asal. Rata-rata timbulan
sampah biasanya akan bervariasi dari hari ke hari, antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Variasi ini terutama disebabkan oleh beberapa perbedaan, antara
lain:
1. Jumlah penduduk dan tingkat pertumbuhannya
2. Tingkat hidup, makin tinggi tingkat hidup masyarakat, makin besar timbulan
sampahnya.
3. Cara hidup dan mobilitas penduduk
4. Musim
5. Iklim
6. Cara penanganan makanannya.

2.5 Komposisi Sampah


Komposisi sampah merupakan komponen fisik sampah yang dipilah sesuai
dengan jenis dan karakteristiknya masing-masing, seperti sisa-sisa makanan, kayu,
kain tekstil, kertas-karton, logam besi-non besi, kaca, karet-kulit dan lain
sebagainya.
Komposisi dan sifat-sifat sampah dapat menggambarkan aktivitas manusia
yang beranekaragam. Komponen komposisi sampah yang berasal dari pemukiman
(sampah domestik) yaitu sebagai berikut:
1. Kertas dan bahan kertas
2. Kayu atau produk dari kayu
3. Gelas
4. Logam
5. Bahan batu, pasir
6. Plastik, kulit dan produk karet
7. Sampah organik

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi komposisi sampah,


antara lain sebagai berikut:
1. Cuaca, daerah dengan kandungan air tinggi, kelembaban sampah juga akan
cukup tinggi.

14
2. Musim, yaitu jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang
sedang berlangsung.
3. Frekuensi pengumpulan, semakin sering sampah dikumpulkan maka semakin
tinggi tumpukan sampah akan terbentuk
4. Tingkat sosial ekonomi, daerah ekonomu tinggi pada umumnya menghasilkan
sampah yang terdiri dari bahan kaleng, kertas dan sebagainya.
5. Pendapatan per kapita, masyarakat dari tingkat ekonomi rendah akan
mengasilkan jumlah sampah yang lebih sedikit dibanding dengan masyarakat
tingkat ekonomi tinggi.
6. Kemasan produk, yaitu kemasan produk bahan sehari-hari juga dapat
mempengaruhi. Negara maju cenderung cenderung lebih banyak menggunakan
kertas sebagai pengemas, sedangkan pada Negara berkembang seperti
Indonesia lebih banyak menggunkan plastik sebagai pengemas.
Pengelompokan yang juga sering dilakukan adalah berdasarkan
komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat (biasanya berat basah) atau %
volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain,
Penyimpanan Bahan-bahan (bahan baku, produk dan sampah) Outflow (Gas
Pembakaran dan Debu) Inflow (bahan) Outflow (Sampah dan Air limbah)
Outflow (bahan) Outflow (Produk) makanan, dan lain-lain. Komposisi dan sifat-
sifat sampah menggambarkan keanekaragaman aktifitas manusia. Berdasarkan
sifat-sifat biologis dan kimianya, sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun, sampah
kebun, sampah pasar, sampah pertanian, dan lain-lain.
2. Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas,
logam, kaca, dan sebagainya.
3. Sampah yang berupa debu dan abu.
4. Sampah yang mengandung zat-zat kimia atau fisis yang berbahaya. Disamping
berasal dari industri atau pabrik-pabrik, sampah jenis ini banyak pula
dihasilkan dari kegiatan kota termasuk dari rumah tangga.

Komposisi sampah juga dipengaruhi beberapa faktor antara lain :


1. Cuaca : di daerah yang kandungan airnya tinggi, kelembaban sampah juga akan
cukup tinggi.

15
2. Frekuensi pengumpulan : semakin sering sampah dikumpulkan maka semakin
tinggi tumpukan sampah terbentuk.

Tetapi sampah organik akan berkurang karena membusuk, dan yang akan
terus bertambah adalah kertas dan sampah kering lainnya yang sulit terdegradasi.
1. Musim : jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang
berlangsung.
2. Tingkat sosial ekonomi : daerah ekonomi tinggi pada umumnya menghasilkan
sampah yang terdiri atas bahan kaleng, kertas, dan sebagainya.
3. Pendapatan per kapita : masyarakat dari tingkat ekonomi lemah akan
menghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan homogen.
4. Kemasan produk : kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan
mempengaruhi

2.6 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


Tanggung jawab akan lingkungan yang bersih serta sehat harus dikelola
dengan sangat baik. Pengelolaan sampah yang tidak baik dapat memberikan
dampak terhadap kesehatan lingkungan yang dimasa mendatang.
Pengelolaan sampah rumah tangga merupakan kegiatan untuk mengurangi
sampah agar jumlah timbunan sampah dapat diperkecil atau ditekan. Sebuah
sistem di dalam suatu pengelolaan sampah harus dipandang sebagai sesuatu yang
memerlukan keterpaduan didalam proses pelaksanaannya. Terdapat beberapa hal
yang perlu diterapkan dalam mengelola sampah khususnya dilingkup rumah
tangga, yaitu dengan melakukan pemilahan berdasarkan sifat sampah,
pengumpulan sampah pada tempatnya (bak sampah), serta pengangkutan sampah
yang nantinya akan diproses dan di buang dan yang terakhir adalah pemusnahan
sampah untuk menghindari timbunan sampah (BSN, 2002).
Menurut undang-undang No. 18 Tahun 2008, pengelolaan sampah rumah
tangga dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
2.6.1. Pengurangan sampah
Pengurangan sampah meliputi kegiatan :
1. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan kegiatan
pengurangan sampah dengan cara :
a. Menetapkan target pengurangan sampah secara bertahap dalam waktu
16
tertentu;
b. Memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah lingkungan;
c. Memfasilitasi kegiatan mengguna ulang dan mendaur ulang; dan
d. Memfasilitasi pemasaran produk-produk daur ulang.
2. Pelaku usaha dalam melaksanakan pengurangan sampah menggunakan
bahan produksi yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin, dapat
digunakan uang, dapat didaur ulang atau mudah diurah oleh proses alam.
3.Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan sampah
menggunakan bahan yang dapat diguna ulang, didaur ulang atau mudah
diurah oleh proses alam.

2.6.2. Penanganan sampah Kegiatan penanganan sampah menurut UU No.18


Tahun 2008 meliputi :
1. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.
2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat
pengolahan sampah terpadu.
3. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah sampah dari sumber
dan/atau dari tempat penampungan sementara atau dari tempat
pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;
4. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah; dan/atau
5. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

2.7. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah


Menurut Damanhuri (2011), tanpa adanya partisipasi masyarakat penghasil
sampah, semua program pengelolaan sampah yang direcanakan akan sia-sia. Salah
satu pendekatan kepada masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah
dalam kebersihan adalah bagaimana membiasakan masyarakat kepada tingkah
laku yang sesuai dengan tujuan program itu. Hal ini antara lain menyangkut:
1. Bagaimana merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah yang
tertib dan teratur
17
2. Faktor-faktor sosial, struktur, dan budaya setempat
3. Kebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini.
Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan guna membentuk suatu kegiatan
penanganan sampah dengan baik. Menurut Damanhuri (2011) permasalahan yang
terjadi berkaitan dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan,
yaitu diantaranya:
1. Tingkat penyebaran penduduk yang tidak merata
2. Belum melembaganya keinginan dalam masyarakat untuk menjaga lingkungan
3. Belum ada pola baku bagi pembinaan masyarakat yang dapat dijadikan
pedoman pelaksanaan
4. Masih banyak pengelola kebersihan yang belum mencantumkan penyuluhan
dalam programnya
5. Kehawatiran pengelola bahwa inisiatif masyarakat tidak akan sesuai dengan
konsep pengelolaan yang ada

18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Penelitian ini memiliki tahapan secara sistematis dalam menganalisis
timbulan dan komposisi sampah serta kegiatan pengangkutan sampah dari mulai
perumusan masalah, studi literatur dan penentuan lokasi sampai pengambilan data
primer maupun sekunder dan terakhir tahap analisis, seperti pada diagram alir
Gambar 3.1.

Mulai

Perumusan Masalah

Studi Literatur

Penentuan Lokasi

Pengumpulan
Data

Data Primer : Data Sekunder :


1. Timbulan Sampah 1. Data Penduduk
2. Komposisi Sampah 2. Wawancara
Analisis dan Pengolahan
Data

Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alir Kerangka Penelitian

19
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan dan gagasan
penelitian diperoleh dari pengamatan kondisi sekit dalam menangani Timbulan,
Komposisi dan Kegiatan Pengumpulan Sampah di Area Perumahan Karang Indah,
Kabupaten Tuban. Masih banyaknya kelemahan dalam penanganan pengelolaan
sampah secara teknis maupun material, menyebabkan perlunya adanya terobosan
atau perlakuan sebagai alternatif sistem pengelolaan yang lebih sesuai untuk
mengurangi volume sampah yang terbawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.3.1 Lokasi
Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah Area Peruamahan
Karang Indah, Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Penentuan lokasi didasarkan dengan besar laju timbulan sampah dengan data
penduduk di wilayah perumahan.

3.3.2 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan pengambilan data dilakukan setiap sore hari dalam 7
(Tujuh) hari berturut-turut. Pelaksanaan dilaksanakan pada sore hari disebabkan
pengangkutan sampah yang dilakukan oleh TPS Perumahan Karang Indah dan
pelaksanaan pembuangan sampah dari rumah-rumah dilaksanakan pada sore hari.

3.4 Metode Pengumpulan Data


3.4.1 Studi Literatur
Dalam studi literatur akan dilakukan kajian tentang beberapa teori yang
berkaitan dengan penanganan sampah, tata cara sampling timbulan sampah dan
pengelolaan karakteristik sampah. Studi literatur dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari instansi terkait dan mempelajari dari berbagai sumber
baik buku teks, jurnal dan SNI (Standar Nasional Indonesia). Studi literatur yang
digunakan salah satunya SNI 19-2454-2002 dan SNI 19-3964-1994 .

3.4.2 Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi sampah dan fasilitas
yang tersedia di TPS Perumahan Karang Indah dengan wawancara kepada

20
beberapa pengelola di lokasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang
selanjutnya dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.4.3 Sampling
Pengukuran jumlah timbulan dan komposisi sampah secara garis besar tetap
mengacu berdasarkan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan
Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan dengan
modifikasi dalam penentuan waktu pengambilan sampling. Berdasarkan SNI 19-
3964-1994, cara pengerjaan pengambilan dan pengukuran timbulan sampah di
lokasi pemukiman dilakukan dengan cara menentukan lokasi pengambilan contoh
serta peralatan yang dibutuhkan. Pelaksanaan pengambilan dan pengukuran
contoh timbulan sampah dilakukan dengan cara:
1. Menentukan titik lokasi sampling (pengambilan sampah)
Sampling sampah dilakkukan di TPS Perumahan Karang Indah
2. Menyiapkan peralatan, seperti bak pengukur yang berukuran 20 cm × 20 cm ×
100 cm, timbangan (0-100) Kg, sarung tangan, masker, meteran, alat pemindah
(Sekop) dan lain-lain
3. Mencatat jumlah unit masing-masing penghasil sampah
4. Timbang bak pengukur (40 liter)
5. Ambil sampah dari tempat pengumpulan sampah dan masukkan ke masing-
masing bak pengukur 40 liter
6. Hentak 3 kali bak contoh dengan mengangkat bak setinggi 20 cm, lalu jatuhkan
ke tanah
7. Ukur dan catat volume sampah (Vs)
8. Timbang dan catat berat sampah (Bs)
9. Pilah sampah berdasarkan jenisnya
10. Timbang dan catat berat sampah setiap jenisnya

3.5 Analisis dan Pengolahan Data


3.5.1 Timbulan Sampah
Setelah mendapati hasil sampling sampah dan mengukurnya, maka dapat
ditentukan timbulan sampah dengan cara seperti berikut:
1. Menentukan Berat Jenis Sampah (BJs) Berat jenis sampah dapat diperoleh
setelah didapatkan perhitungan Berat Sampah (Bs) dan Volume Sampah (Vs).
21
Penentuan berat jenis sampah dapat dihitung sebagai berikut:

Bs
BJ=
Vs
Dimana:
BJ = Berat Jenis Sampah (kg/m3)
Bs = Berat Sampah (kg)
Vs = Volume Sampah (m)

2. Menentukan Total Volume Sampah (V)


Volume sampah adalah banyaknya sampah yang dihasilkan setiap harinya.
Untuk mendapatkan nilai volume sampah, maka diperlukan volume bak
sampah (TPS) terisi. Volume TPS terisi mewakili volume sampah yang
dihasilkan pada waktu tersebut. Menentukan volume sampah bisa diikuti
dengan menghitung volume TPS dengan rumus berikut:
Volume sampah = Panjang × Lebar × Tinggi = m3

3. Menentukan Total Berat Sampah (B)


Total berat sampah adalah berat sampah secara keseluruhan yang dihasilkan
pada suatu waktu. Setelah melakukan perhitungan dan mendapatkan nilai
Berat Jenis Sampah dan Volume TPS Terisi, dapat ditentukan Berat Sampah
Keseluruhan dengan cara sebagai berikut:

B=Berat Jenis Sampah


( Kgm ) x Volume Sampah Terisi( m )
3
3

4. Menentukan Timbulan Sampah


Penentuan timbulan sampah bisa didapatkan dengan menggunakan data
jumlah orang pada hari tersebut yang dinyatakan dalam satuan (org/hari).
Dari data-data yang sudah didapatkan, maka dapat ditentukan timbulan
sampah dengan rumus berikut:
a. Timbulan sampah satuan Volume (M3/orang/hari)
Volume TPS Terisi(m3)
¿
Jumlah Orang(Orang/hari)

b. Timbulan sampah satuan berat (Kg/orang/hari)


Berat Sampah Keseluruhan (Kg)
¿
JumlahOrang( orang/hari)
22
3.5.2 Menghitung Persentase Komposisi Sampah
Setelah melakukan sampling selama delapan hari berturut-turut didapat data
berat dan volume sampah sesuai komposisinya, sampah nantinya dipilah
menjadi tiga komponen umum yaitu sampah layak jual (daur ulang), sampah
layak kompos (organik) dan sampah layak buang (residu). Setelah didapat
data hasil sampling selanjutnya menghitung persentasi sampah seperti
dibawah ini :
a. Menghitung persentase berat sampah
Rata−rata berat layak jual
% Layak jual ¿ x 100
Rata−rata berat total
= ...%
b. Menghitung persentase volume sampah
Rata−rata volume layak jual
% Layak jual ¿ x 100
Rata−rata volume total
= ...%

3.5.3 Menghitung Berat dan Volume Sampah Orang Perhari


Setelah mengetahui persentase komposisi sampah, selanjutnya kita dapat
menghitung berat dan volume orang perhari dengan perhitungan dibawah ini
:
a. Menghitung persentase berat sampah
Rata−rata berat total (kg)
Berat sampah ¿ …(kg /orang /hari)
Jumlah Orang ( orang/hari )

b. Menghitung persentase volume sampah


Rata−rata volume total (liter)
Volume orang ¿ …( L/orang/hari)
Jumlah Orang ( orang/hari )

3.5.4 Kegiatan Pengangkutan Sampah


Untuk merencanakan pengangkutan sampah yaitu dengan mengetahui
jumlah residu sampah, nantinya untuk pengangkutan residu disesuaikan
dengan kapasitas volume bak truk pengangkut sampah sesuai dengan
Permen PU No. 03 Tahun 2013

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Studi

4.1.1 Tinjauan secara Geografis


Perumahan Karang Indah salah satu perumahan yang berada di Kelurahan
Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Secara geografis letak
perumahan karang indah berada di 6° 54’23.5” S - 112° 02’39.0” E. Karena
letak geografis berada di dekat pusat kota maka banyaknya lalu lalang
kendaraan dan aktivitas manusia di Perumahan Karang Indah.

Gambar 4.1 Peta Lokasi TPS Perumahan Karang Indah Tuban


Sumber : GoogleEarth.com

4.1.2 Tinjauan secara Demografis


Penduduk yang menempati Perumahan Karang Indah termasuk warga yang
tidak berasal dari Tuban dengan jumlah penduduk sekitar 200 Orang.
Kepadatan rumah yang terlihat pada gambar 4.1 dapat memunculkan
kuantitas timbulan sampah yang banyak.

4.2 Kondisi Eksisting TPS Perumahan Karang Indah Tuban


Volume sampah pada TPS ini terbilang cukup tinggi karena faktor
kepadatan rumah yang tinggi banyaknya sampah dari luar daerah perumahan yang
ikut ditampung dalam TPS ini. Pengelolaan sampah merupakan suatu hal yang
patut diperhatikan untuk tetap menjaga rasa nyaman para pembeli, berikut
merupakan gambaran pengelolaan sampah TPS Perumahan Karang Indah

24
TPS

4.2.1 Timbulan sampah

Timbulan sampah yang dihasilkan pada Perumahan Karang Indah


dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat yang berada pada perumahan tersebut,
banyaknya timbulan sampah yang dihasilkan berdasarkan hasi kegiatan rumah
tangga. Komposisi sampah yang dominan dihasilkan pada Perumahan Karang
Indah ialah jenis sampah anorganik.

4.2.2 Pewadahan sampah


Sistem pewadahan yang diterapkan oleh Perumahan Karang Indah masih berupa sistem
wadah gabungan atau belum terjadi proses pemilahan sampah. Gambaran wadah sampah
Perumahan Karang Indah dapat dilihat di Gambar

4.2.3 Pengumpulan sampah


Pengumpulan sampah di Perumahan Karang Indah dilakukan dengan sistem gerobak
sampah. Setiap pagi petugas kebersihan mengumpulkan sampah-sampah
kedalam gerobak kemudian diantarkan ke tps. Adapun jika sampah sudah menumpuk di

25
sore hari, maka warga biasanya akan membawa sampahnya sendiri untuk dibuang ke
TPS.

4.3 Pengelolaan Sampah Pasar

4.3.1 Timbulan dan komposisi Sampah TPS Perumahan Karang Indah Tuban
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari jenis
sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu. Berdasarkan hasil sampling selama
delapan hari berturut-turut maka diperoleh jumlah timbulan TPS Perumahan Karang
Indah Tuban seperti pada Tabel .
Sumber Timbulan sampah (kg)
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari Hari Hari
6 7 8
Rumah 1 1.3 1.5 1.3 1.1 1.1 1.9 1 1.1
Rumah 2 0.8 1.2 0.7 0.5 0.9 0.8 0.9 1.5
Rumah 3 0.6 0.6 0.7 0.9 0.9 0.7 1.4 1.1
Rumah 4 1.5 1.1 1.3 1.1 1.9 1 1.1 1.3
Rumah 5 1.4 0.7 0.9 0.6 0.6 1.1 0.7 0.9
Rumah 6 1.9 1.7 1.6 2.1 1.2 2.2 1.8 1.5
Rumah 7 1.9 1 1.3 1.1 1.1 1.1 1.3 1.5
Rumah 8 0.9 0.9 0.6 0.6 1.1 1.4 0.7 0.7
Rumah 9 1.6 1.9 1.7 1.2 1.8 2.2 1.5 2.1
Rumah 10 1.2 0.9 0.7 0.5 0.9 0.8 1.5 0.8
Total 13,1 11,5 10,8 9,7 11,5 13,2 11,9 12,5

Berdasarkan Tabel dapat diketahui yang bahwa jumlah sampah setiap hari berbeda-beda.
Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah aktivitas rumah tangga dari masing warga.
Jumlah sampah yang paling banyak dihasilkan yaitu pada hari keenam yaitu 13,2 kg. Dan
jumlah sampah yang paling sedikit dihasilkan pada hari keempat yaitu 9,7. Berdasarkan
data sampling tersebut maka dapat diketahui timbulan sampah TPS Perumahan Karang
Indah seperti pada gambar berikut ini

Hari 8; 12.5 Hari 1; 13.1

Hari 7; 11.9 Hari 2; 11.5

Hari 6; 13.2 Hari 3; 10.8

Hari 5; 11.5
Hari 4; 9.7

4.4 Optimalisasi Sistem Pengelolaan Sampah TPS Perumahan Karang Indah


26
Pada tahapan observasi dalam penelitian ini dihasilkan beberapa temuan
yaitu:
• Pewadahan yang belum sesuai baik jumlah dan jenisnya,
• Sistem pengumpulan sampah yang belum optimal
• Kurangnya kesadaran pengguna pasar akan kebersihan

4.4.1 Kesadaran warga


Bila manajemen sudah mengatur perencanaan pengelolaan sampah (yang
dimulai dari pewadahan yang cukup dan sistem pengumpulan yang terorganisir),
maka perlu sosialisasi tentang kebijakan ini kepada warga, baik
pedagang ataupun pembeli. Selama ini, para pengguna pasar tidak mempedulikan

27
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada area Perumahan Karang Indah.
Timbulan sampah terjadi akibat sampah yang dihasilkan dengan TPS yang
tersedia kurang mampu untuk menampung sapah. Hingga pada akhirnya sampah
menumpuk di depan rumah warga. Komposisi sampah yang dihasilkan adalah
rata-rata adalah sampah anorganik dan selebihnya sampah dari dapur rumah
tangga.
Selain itu, sistem pengumpulan sampah juga berpengaruh terhadap
terjadinya timbulan sampah. Sistem pengumpulan sampah dengan menggunakan
gerobak setiap pagi hari kurang mampu untuk mengangkut sampah dari rumah-
rumah ke TPS.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang bisa diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan mapping sehingga dapat dijadikan dasar untuk
memberikan fasilitas tempat sampah berdasarkan jenisnya
2. Menambah armada untuk pengumpulan sampah agar tidak terjadi timbulan
sampah
3. Menambah frekwensi pengumpulan sampah dari yang awalnya hanya satu
kali dalam satu hari menjadi dua kali dalam sehari

28
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Stastika Jawa Timur.(2020). Hasil Sensus Penduduk Kabupaten
Tuban Tahun 2020
Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan, (SNI 19-2454-2002), Standar Nasional Indonesia, Jakarta
Badan Standarisasi Nasional, 1994, Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, (SNI 19-3964-1994), Standar
Nasional Indonesia, Jakarta
Damanhuri, E., & Padmi, E. (2011). Teknologi Pengelolaan Sampah. Diktat ITB.
Bandung : ITB
Dinas Lingkungan Hidup.(2018). Dokumen Hasil Survei Laju Timbulan Sampah,
SRT dan SSRT, Komposisi, Serta potensi Daur Ulang di Kabupaten Tuban
Jannah, W. (2020). Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Di Kota Lamongan
Dengan Menggunakan Metode Saving Matrix. Indonesian Journal of Spartial
Planning ISSN : 2723-0619. Vol.01, No. 56 - 62
Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Pemerintah Kabupaten Tuban. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tuban Tahun 2016-2021
Ula Arifah, R., Prasetya, A., & Haryanto, Imam. (2021). Life Cycle Assessment
(LCA) of Municipal Solid Waste Management in Gunung Panggung
Landfill, Tuban Regency, East Java. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 22,
Nom 147-161
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Tchobanoglous, G dan Kreith, F, 2002, Handbook of Solid Waste Management,
Second Edition, Mc Graw-Hill Handbooks, New York.

29

Anda mungkin juga menyukai