Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
Timbulan, Komposisi dan Kegiatan Pengumpulan Sampah di Area Perumahan
Karang Indah, Kabupaten Tuban” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah
Rekayasa Sampah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang pengambilan sampling timbulan, komposisi, dan kegiatan
pengumpulan sampah bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya
mengucapkan terima kasih kepada bu Talent Nia Pramestyawati selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Rekayasa Sampah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................4
BAB I.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN..............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................6
1.3 Tujuan.......................................................................................................................6
1.4 Manfaat.....................................................................................................................6
BAB II................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
2.1 Pengertian Sampah...................................................................................................7
2.2 Dampak Buruk Sampah............................................................................................8
2.3 Timbulan Sampah.....................................................................................................8
2.4 Sumber Timbulan Sampah......................................................................................10
2.5 Komposisi Sampah.................................................................................................12
2.6 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga......................................................................14
2.7. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah.............................................15
BAB III.............................................................................................................................17
METODE PENELITIAN.................................................................................................17
3.1 Kerangka Penelitian................................................................................................17
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................................18
3.4 Metode Pengumpulan Data.....................................................................................18
3.5 Analisis dan Pengolahan Data................................................................................19
BAB IV............................................................................................................................21
PEMBAHASAN..............................................................................................................21
BAB V..............................................................................................................................22
PENUTUP........................................................................................................................22
5.1 Kesimpulan............................................................................................................22
5.2 Saran......................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................23
3
DAFTAR GAMBAR
4
DAFTAR TABEL
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Tuban merupakan salah satu dari kabupaten yang ada di
wilayah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 183.994,561 Ha. letak
astronomis terletak antara 6,40–7,18 °LS dan antara 111,30– 112,35 °BT.
Kabupaten Tuban merupakan wilayah yang memiliki geografis pesisir.
Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Tuban terdiri dari 20
Kecamatan dengan jumlah 328 desa/kelurahan (311 desa dan 17 kelurahan)
serta terbagi lagi menjadi 1.733 RW (Rukun Warga) dan 6.469 RT (Rukun
Tetangga) (Pemkab Tuban : 2016) dan memiliki penduduk pada tahun 2020
sebanyak memiliki jumlah penduduk 1.198.012 jiwa (BPS Jatim : 2020).
Secara proyeksi penduduk dengan ratio pertumbuhan sebanyak 1% maka
pada tahun 2022 diperkirakan jumlah penduduk di kawasan tuban sebanyak
1.221.972 jiwa.
Pertumbuhan penduduk memang tidak bisa dihindarkan dari
beberapa permasalahan terutama dengan timbulan sampah yang
dihasilkan. Laju timbulan sampah yang dihasilkanpun
beranekaragam. Misal jumlah timbulan sampah di Kota Lamongan
yang terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir di Tambakrigadung
mencapai 82,8 m3/hari dengan total timbulan sampah di Kota
Lamongan mencapai rata- rata 105,4 meter3/hari (Jannah : 2020).
Sedangkan untuk Kabupaten Tuban sendiri, Menurut Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, laju timbulan sampah di
Kabupaten Tuban yakni 0,36 kg/orang.hari pada tahun 2018,
dengan demikian dapat diasumsikan bahwa timbulan sampah di
Kabupaten Tuban sebesar 420.579,72 kg/hari (DLH Tuban : 2018).
Timbulan sampah tersebut terdiri dari keenam kecamatan di
kawasan Tuban, dimana proses terakhir dari pembuangan tersebut
di TPA Gunung Panggung daerah kecamatan semanding,
Kabupaten Tuban. Pengelolaan sampah di TPA Gunung Panggung
utamanya adalah landfill. Terdapat enam sel, tiga di antaranya
6
menggunakan sanitary landfill dan tiga sisanya menggunakan
controlled landfill. Sebagian kecil dari sampah daun dimanfaatkan
menjadi kompos, sekitar 0,0004% dari keseluruhan timbulan
sampah di Kabupaten Tuban (Ula, dkk : 2021).
1.3 Tujuan
Secara umum, tujuan dibuat makalah tersebut sebagai salah satu
penilaian pemahaman dari pengetahuan mahasiswa dalam Mata Kuliah
Rekayasa Samoah. Tujuan dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk menganalisa terjadinya timbulan dan komposisi sampah di TPS
Karang indah ;
2. Untuk mendeskripsikan proses pengangkutan sampah di TPS Karang
7
Indah;
1.4 Manfaat
Diharapkan dari hasil studi ini dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan kepada masyarakat Perumahan Karang Indah dan Pemerintah
Daerah khususnya dalam rencana peningkatan kualitas lingkungan. Harapannya
masyarakat turut aktif dalam aspek pengolahan sampah dari sumbernya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sampah
Tcobanoglous (2002), sampah adalah segala jenis limbah yang berbentuk
padat, yang berasal dari aktivitas manusia dan hewan, dan dibuang karena tidak
bermanfaat atau tidak diinginkan lagi kehadirannya. Menurut Undang-Undang
No. 18 tahun 2008, sampah merupakan “sisa kegiatan sehari-hari manusia atau
sisa proses alam yang berbentuk padat”. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika
membuat batas, sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak
dipakai, tidak disenangi, atau suatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan
manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya. menurut WHO (World Health
Organization), sampah merupakan suatu materi yang tidak digunakan, tidak
terpakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan
manusia. Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008
sampah adalah sisa kegiatan seharihari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat
Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2008 terdiri atas :
1. Sampah rumah tangga Sampah rumah tangga sebagaimana berasal dari
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah
plastik.
2. Sampah sejenis sampah rumah tangga Sampah sejenis sampah rumah tangga
sebagaimana berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan
khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya.
3. Sampah spesifik
Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah spesifik meliputi :
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun
2. Sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun
3. Sampah yang timbul akibat bencana
4. Puing bongkaran bangunan
5. Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan/atau sampah yang
timbul secara periodik.
9
2.2 Dampak Buruk Sampah
Jannah (2020) terdapat beberapa dampak buruk dari sampah terhadap
kesehatan dan lingkungan, yaitu:
1. Dampak langsung pencemaran lingkungan yang menimbulkan penyakit
pencernaan maupun penyakit menular serta merusak estetika lingkungan
2. Dampak Tidak langsung yang dapat diakibatkan dari kurang tepat dalam
pengelolaan sampah domestik merupakan terjadinya bencana seperti banjir,
tanah longsor serta meluapnya sungai akibat timbulan sampah yang tidak
terkendali
11
Jumlah Sampah
Timbulan sampah = …(1)
Jumlah Hari Sampling
dimana:
a. timbulan sampah = jumlah sampah per hari dalam kg/hari atau m3 /hari;
b. jumlah sampah = jumlah sampah (dalam kg atau m3 ) yang terhitung saat
dilakukan sampling;
c. jumlah hari sampling = jumlah hari dilakukannya pengukuran dalam 1
bulan
m
ρ=
v
dimana:
ρ = densitas sampah (kg/m3 )
m = berat sampah (kg)
v = volume sampah dengan berat sebesar “m” (m3 )
14
2. Musim, yaitu jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang
sedang berlangsung.
3. Frekuensi pengumpulan, semakin sering sampah dikumpulkan maka semakin
tinggi tumpukan sampah akan terbentuk
4. Tingkat sosial ekonomi, daerah ekonomu tinggi pada umumnya menghasilkan
sampah yang terdiri dari bahan kaleng, kertas dan sebagainya.
5. Pendapatan per kapita, masyarakat dari tingkat ekonomi rendah akan
mengasilkan jumlah sampah yang lebih sedikit dibanding dengan masyarakat
tingkat ekonomi tinggi.
6. Kemasan produk, yaitu kemasan produk bahan sehari-hari juga dapat
mempengaruhi. Negara maju cenderung cenderung lebih banyak menggunakan
kertas sebagai pengemas, sedangkan pada Negara berkembang seperti
Indonesia lebih banyak menggunkan plastik sebagai pengemas.
Pengelompokan yang juga sering dilakukan adalah berdasarkan
komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat (biasanya berat basah) atau %
volume (basah) dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain,
Penyimpanan Bahan-bahan (bahan baku, produk dan sampah) Outflow (Gas
Pembakaran dan Debu) Inflow (bahan) Outflow (Sampah dan Air limbah)
Outflow (bahan) Outflow (Produk) makanan, dan lain-lain. Komposisi dan sifat-
sifat sampah menggambarkan keanekaragaman aktifitas manusia. Berdasarkan
sifat-sifat biologis dan kimianya, sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah yang dapat membusuk (garbage), seperti sisa makanan, daun, sampah
kebun, sampah pasar, sampah pertanian, dan lain-lain.
2. Sampah yang tidak membusuk (refuse), seperti plastik, kertas, karet, gelas,
logam, kaca, dan sebagainya.
3. Sampah yang berupa debu dan abu.
4. Sampah yang mengandung zat-zat kimia atau fisis yang berbahaya. Disamping
berasal dari industri atau pabrik-pabrik, sampah jenis ini banyak pula
dihasilkan dari kegiatan kota termasuk dari rumah tangga.
15
2. Frekuensi pengumpulan : semakin sering sampah dikumpulkan maka semakin
tinggi tumpukan sampah terbentuk.
Tetapi sampah organik akan berkurang karena membusuk, dan yang akan
terus bertambah adalah kertas dan sampah kering lainnya yang sulit terdegradasi.
1. Musim : jenis sampah akan ditentukan oleh musim buah-buahan yang sedang
berlangsung.
2. Tingkat sosial ekonomi : daerah ekonomi tinggi pada umumnya menghasilkan
sampah yang terdiri atas bahan kaleng, kertas, dan sebagainya.
3. Pendapatan per kapita : masyarakat dari tingkat ekonomi lemah akan
menghasilkan total sampah yang lebih sedikit dan homogen.
4. Kemasan produk : kemasan produk bahan kebutuhan sehari-hari juga akan
mempengaruhi
18
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Penelitian ini memiliki tahapan secara sistematis dalam menganalisis
timbulan dan komposisi sampah serta kegiatan pengangkutan sampah dari mulai
perumusan masalah, studi literatur dan penentuan lokasi sampai pengambilan data
primer maupun sekunder dan terakhir tahap analisis, seperti pada diagram alir
Gambar 3.1.
Mulai
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Penentuan Lokasi
Pengumpulan
Data
Selesai
19
3.2 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan dan gagasan
penelitian diperoleh dari pengamatan kondisi sekit dalam menangani Timbulan,
Komposisi dan Kegiatan Pengumpulan Sampah di Area Perumahan Karang Indah,
Kabupaten Tuban. Masih banyaknya kelemahan dalam penanganan pengelolaan
sampah secara teknis maupun material, menyebabkan perlunya adanya terobosan
atau perlakuan sebagai alternatif sistem pengelolaan yang lebih sesuai untuk
mengurangi volume sampah yang terbawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
3.4.2 Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi sampah dan fasilitas
yang tersedia di TPS Perumahan Karang Indah dengan wawancara kepada
20
beberapa pengelola di lokasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang
selanjutnya dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.4.3 Sampling
Pengukuran jumlah timbulan dan komposisi sampah secara garis besar tetap
mengacu berdasarkan SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan
Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan dengan
modifikasi dalam penentuan waktu pengambilan sampling. Berdasarkan SNI 19-
3964-1994, cara pengerjaan pengambilan dan pengukuran timbulan sampah di
lokasi pemukiman dilakukan dengan cara menentukan lokasi pengambilan contoh
serta peralatan yang dibutuhkan. Pelaksanaan pengambilan dan pengukuran
contoh timbulan sampah dilakukan dengan cara:
1. Menentukan titik lokasi sampling (pengambilan sampah)
Sampling sampah dilakkukan di TPS Perumahan Karang Indah
2. Menyiapkan peralatan, seperti bak pengukur yang berukuran 20 cm × 20 cm ×
100 cm, timbangan (0-100) Kg, sarung tangan, masker, meteran, alat pemindah
(Sekop) dan lain-lain
3. Mencatat jumlah unit masing-masing penghasil sampah
4. Timbang bak pengukur (40 liter)
5. Ambil sampah dari tempat pengumpulan sampah dan masukkan ke masing-
masing bak pengukur 40 liter
6. Hentak 3 kali bak contoh dengan mengangkat bak setinggi 20 cm, lalu jatuhkan
ke tanah
7. Ukur dan catat volume sampah (Vs)
8. Timbang dan catat berat sampah (Bs)
9. Pilah sampah berdasarkan jenisnya
10. Timbang dan catat berat sampah setiap jenisnya
Bs
BJ=
Vs
Dimana:
BJ = Berat Jenis Sampah (kg/m3)
Bs = Berat Sampah (kg)
Vs = Volume Sampah (m)
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
TPS
25
sore hari, maka warga biasanya akan membawa sampahnya sendiri untuk dibuang ke
TPS.
4.3.1 Timbulan dan komposisi Sampah TPS Perumahan Karang Indah Tuban
Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang dihasilkan dari jenis
sumber sampah di wilayah tertentu per satuan waktu. Berdasarkan hasil sampling selama
delapan hari berturut-turut maka diperoleh jumlah timbulan TPS Perumahan Karang
Indah Tuban seperti pada Tabel .
Sumber Timbulan sampah (kg)
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari Hari Hari
6 7 8
Rumah 1 1.3 1.5 1.3 1.1 1.1 1.9 1 1.1
Rumah 2 0.8 1.2 0.7 0.5 0.9 0.8 0.9 1.5
Rumah 3 0.6 0.6 0.7 0.9 0.9 0.7 1.4 1.1
Rumah 4 1.5 1.1 1.3 1.1 1.9 1 1.1 1.3
Rumah 5 1.4 0.7 0.9 0.6 0.6 1.1 0.7 0.9
Rumah 6 1.9 1.7 1.6 2.1 1.2 2.2 1.8 1.5
Rumah 7 1.9 1 1.3 1.1 1.1 1.1 1.3 1.5
Rumah 8 0.9 0.9 0.6 0.6 1.1 1.4 0.7 0.7
Rumah 9 1.6 1.9 1.7 1.2 1.8 2.2 1.5 2.1
Rumah 10 1.2 0.9 0.7 0.5 0.9 0.8 1.5 0.8
Total 13,1 11,5 10,8 9,7 11,5 13,2 11,9 12,5
Berdasarkan Tabel dapat diketahui yang bahwa jumlah sampah setiap hari berbeda-beda.
Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah aktivitas rumah tangga dari masing warga.
Jumlah sampah yang paling banyak dihasilkan yaitu pada hari keenam yaitu 13,2 kg. Dan
jumlah sampah yang paling sedikit dihasilkan pada hari keempat yaitu 9,7. Berdasarkan
data sampling tersebut maka dapat diketahui timbulan sampah TPS Perumahan Karang
Indah seperti pada gambar berikut ini
Hari 5; 11.5
Hari 4; 9.7
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada area Perumahan Karang Indah.
Timbulan sampah terjadi akibat sampah yang dihasilkan dengan TPS yang
tersedia kurang mampu untuk menampung sapah. Hingga pada akhirnya sampah
menumpuk di depan rumah warga. Komposisi sampah yang dihasilkan adalah
rata-rata adalah sampah anorganik dan selebihnya sampah dari dapur rumah
tangga.
Selain itu, sistem pengumpulan sampah juga berpengaruh terhadap
terjadinya timbulan sampah. Sistem pengumpulan sampah dengan menggunakan
gerobak setiap pagi hari kurang mampu untuk mengangkut sampah dari rumah-
rumah ke TPS.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang bisa diberikan
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan mapping sehingga dapat dijadikan dasar untuk
memberikan fasilitas tempat sampah berdasarkan jenisnya
2. Menambah armada untuk pengumpulan sampah agar tidak terjadi timbulan
sampah
3. Menambah frekwensi pengumpulan sampah dari yang awalnya hanya satu
kali dalam satu hari menjadi dua kali dalam sehari
28
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Stastika Jawa Timur.(2020). Hasil Sensus Penduduk Kabupaten
Tuban Tahun 2020
Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan, (SNI 19-2454-2002), Standar Nasional Indonesia, Jakarta
Badan Standarisasi Nasional, 1994, Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan, (SNI 19-3964-1994), Standar
Nasional Indonesia, Jakarta
Damanhuri, E., & Padmi, E. (2011). Teknologi Pengelolaan Sampah. Diktat ITB.
Bandung : ITB
Dinas Lingkungan Hidup.(2018). Dokumen Hasil Survei Laju Timbulan Sampah,
SRT dan SSRT, Komposisi, Serta potensi Daur Ulang di Kabupaten Tuban
Jannah, W. (2020). Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Di Kota Lamongan
Dengan Menggunakan Metode Saving Matrix. Indonesian Journal of Spartial
Planning ISSN : 2723-0619. Vol.01, No. 56 - 62
Peraturan Pemerintah RI Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Pemerintah Kabupaten Tuban. (2016). Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Tuban Tahun 2016-2021
Ula Arifah, R., Prasetya, A., & Haryanto, Imam. (2021). Life Cycle Assessment
(LCA) of Municipal Solid Waste Management in Gunung Panggung
Landfill, Tuban Regency, East Java. Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 22,
Nom 147-161
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
Tchobanoglous, G dan Kreith, F, 2002, Handbook of Solid Waste Management,
Second Edition, Mc Graw-Hill Handbooks, New York.
29