Anda di halaman 1dari 3

_______________________________________________________________________________________________

_______________________________________________________________________________________________
UAS / UTS : SEMESTER GASAL 2021/2022
_______________________________________________________________________________________________
Nama : RIZAL FIRMANSYAH
INSTITUT
_______________________________________________________________________________________________
NPM : 09.2021.1.90196
TEKNOLOGI
ADHI TAMA
_______________________________________________________________________________________________
Jurusan/Thp : Teknik Lingkungan
SURABAYA
Mata Ujian : Pengendalian Udara Ambien dan Emisi
_______________________________________________________________________________________________
JL. Arief Rahman Hakim Hari/Tgl : Kamis, 25 November 2021
_______________________________________________________________________________________________
No.100, Klampis
Ngasem, Kec. Sukolilo, Tanda Tangan : ……………………………………………….
_______________________________________________________________________________________________
Kota SBY, Jawa Timur,
CODE :V
60117
_______________________________________________________________________________________________
Jawaban UTS !
1 Proses hujan asam merupakan deposisi dari asam dari alam maupun aktivitas makhluk hidup yang
memunculkan reaksi hujan yang turun dengan tingkat pHnya adalah dibawah 5,6. Penyebab secara detail
terkait hujan asam di alam seperti letusan gunung berapi yang mengeluarkan beberapa senyawa cair maupun
gas seperti belerang, magma dan larva yang mengandung sulfur dan bereaksi dengan oksigen yang
menyebabkan terciptanya SO2 yang menguap ke atmosfir. Untuk penyebab lain dari alam dapat terjadi juga
dari proses pembusukan makhluk hidup. Sedangkan untuk reaksi yang diciptakan oleh makhluk hidup
terutama manusia menyumbang paling besar terjadinya hujan asam, seperti gas SO2 dan NOX yang tercipta
dikarenakan emisi pembakaran batubara dan minyak dan minyak bumi, serta emisi dari kendaraan dari
Kegiatan bermotor, industri yang menghasilkan asam dari sisa produksi. Hujan asam secara siklus juga sama
dengan proses hujan biasa. Tahap-tahap terjadinya siklus hujan asam dapat diringkas seperti berikut :
a. Penguapan
Gas-gas yang muncul dari penguapan beberapa penyebab alam dan aktivitas makhluk hidup menguap
ketika siang hari, pada saat matahari bersinar dengan terangnya, air tersebut akan mengalami penguapan
menuju ke lapisan bumi. Menguapnya air dari laut ataupun ataupun dari sungai dan juga berkumpulnya
gas-gas tersebut di udara  berkumpulnya gas gas tersebut di udara merupakan proses awal terjadinya
hujan asam
b. Penyatuan
Setelah uap air dan gas-gas tersebut mengalami penguapan menuju lapisan bumi, maka kedua materi
tersebut akan saling bertemu satu sama lain. Pertemuan antara karbon dioksida & karbon monoksida
dengan uap air, kemudian hidrogen sulfur dan sulfur oksida juga bertemu dengan uap air. Pertemuan
antara kedua senyawa inilah yang menyebabkan terjadinya hujan asam di bumi ini. Dimana pada saat
pertemuan antara karbon dioksida dan karbon monoksida dengan uap air, disini menghasilkan asam
lemah. Sedangkan pertemuan hidrogen sulfur dan sulfur oksida juga bertemu dengan uap air ini
menghasilkan asam kuat. Kedua asam tersebut inilah yang memicu dapat terjadi hujan asam
c. Proses Akhir
Proses akhir dari hujan asam adanya presipitasi dari gumpalan awan yang turun ke tanah atau perairan.

Dampak yang dapat terjadi dengan adanya hujan asam bagi makhluk hidup dan benda mati seperti :
a. Kesehatan pada makhluk hidup
Hujan asam yang terjadi dapat mengakibatkan adanya beberapa gangguan kesehatan di manusia seperti
iritasi pada kulit, gangguan pernafasan, sampai keracunan air minum. Sedangkan untuk hewan adanya
efek-efek didalam tubuh yang mengakibatkan respon yang berbeda-beda, mulai dari keracunan sampai
meninggal.
b. Tanah
Unsur hara yang tinggi merupakan sebuah indikator tanah tersebut subur, salah satu unsur hara pada
tanah yaitu pH, dengan adanya hujan asam dapat mempengaruhi pH dalam tanah yang dapat
mendegradasi beberapa unsur lainnya dan kelebihan unsur nitrogen yang menghambat (nekrosis).
Dampak pada tanaman atau tumbuhan layu dan mati.
c. Ekosistem perairan
Hujan asam yang terlatur dalam air juga dapat membuat ekosistem perairan terganggu. Rantai makanan
ada yang berkurang dengan terkontaminasinya asam di perairan yang mengakibatkan banyak siklus rantai
makanan terganggu.
d. Material
Besi atau sejenisnya salah satu komoditi yang pada era sekarang dibutuhkan untuk pembangunan
beberapa konstruksi industri maupun rumahan. Adanya hujan asam dapat membuat material besi atau
sejenisnya yang rawan terkena asam menjadi korosi dan menyebabkan kerusakan pada beberapa material
bangunan.

Pengendalian yang dapat dilakukan sebagai pemangku kebijakan :


a. Mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada, perkembangan zaman memang tidak bisa dipungkiri,
namun dengan adanya strategi mengembangkan ide-ide atau kreatifitas dari beberapa orang yang
berkompeten memungkinkan terciptanya teknologi yang ramah lingkungan, maka dari itu generasi penerus
dengan dukungan yang kuat masalah inovasi dan kreatifitas harus didukung penuh kalau perlu dilakukan
kajian ekonomis jika hal tersebut menguntungkan bagi negara, terutama dalam masalah mengatasi
penguapan asam yang dapat berpotensi adanya hujan asam.
b. Pemberlakuan sistem kapasitas untuk daya beli masyarakat untuk setiap 1 rumah semisal 1 kendaraan
motor dan mobil, serta dengan adanya kebijakan untuk memberikan waktu setiap 3 bulan sekali untuk
pengecekan emisi yang dikeluarkan dari kendaraan tersebut serta harus adanya kwitansi dari bengkel yang
sudah terdaftar untuk pengecekan emisi guna mengontrol kendaraan. Strategi dalam realisasinya harus
tercantum dalam peraturan / regulasi yang sudah disetujui oleh berbagai pejabat sebagai komitmen untuk
menciptakan Indonesia ramah lingkungan.
c. Mengganti atau menambahkan beberapa material yang mengandung asam dengan kajian yang sudah
dilakukan terus menerus guna mengurangi material yang mengandung asam. Kebijakan yang dapat
dilakukan yaitu dengan bekerjasama dengan beberapa kampus yang memiliki laboratorium untuk pengujian
material-material yang sering digunakan pada aktivitas sehari-hari maupun industri dan menerapkan untuk
setiap daerah mengecek pada industri-industri agar tidak adanya ketidaksesuaian, jika perlu untuk
mencabut ijin usaha. Hal tersebut harus dilakukan dengan prinsip No KKN.
d. Memberikan sosialisasi yang intens pada setiap rumah-rumah untuk menerapkan 3R dengan kata-kata yang
sederhana dan memfasilitasi untuk posko-posko konsultasi terhadap penerapannya. Strategi lain yang
dapat dilakukan yaitu dengan memberikan sanksi pada desa yang melanggar dan hadiah untuk desa yang
taat.
e. Melakukan reboisasi dan membuatan program rumah tanam (Setiap rumah menanam tumbuhan yang
dapat mengikat polutan logam berat) hal tersebut harus adanya pengawasan yang terus menerus dan harus
adanya sosialisasi yang terus menerus serta memfasilitasi terkait bibit tumbuhan yang ditebar minimal 3
jenis tumbuhan untuk setiap rumah.
f. Memberikan dukungan penuh pada relawan-relawan cinta lingkungan untuk selalu membuat program cinta
lingkungan dan ikut serta dalam program tersebut guna menciptakan rasa peduli lingkungan dan
menciptakan kehidupan sosial yang lebih baik dengan adanya hubungan antara pejabat dan rakyat.

2.

Secara umum, peralatan stasiun pemantau kualitas udara terdiri dari detektor, server pemantau, dan
indikator ISPU. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999, ISPU adalah angka
yang tidak mempunyai satuan yang menggambarkan kondisi mutu udara ambien di lokasi tertentu, yang
didasarkan kepada dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup. 21 ISPU ditetapkan
berdasarkan 5 pencemar utama, yaitu: CO, SO2, nitrogen dioksida (NO2), O3, dan partikel debu (PM10). Di
Indonesia ISPU diatur berdasarkan Keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-
107/KABAPEDAL/11/1997.

Adapun penjelasan range nilai ISPU dalam kategori tersebut meliputi :

Sesuai dengan amanat Undang – Undang Lingkungan Hidup Nomor 23 Tahun 1997 bahwa masyarakat berhak
untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas lingkungan termasuk kualitas udara di Kota Surabaya ini,
maka pelaporan hasil pemantauan ini dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.
Informasinya diolah di main center lalu disampaikan dalam bentuk ISPU, yang dipublikasikan lewat papan
display dan internet.
Mekanisme kerjanya yaitu Detektor bertindak sebagai penangkap dan mengukur parameter polutan udara. Di
dalam detektor terdapat panel surya, motherboard, baterai, lima sensor gas, alat cuaca, dan transmisi data.
Alat pendeteksi cuaca digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin.Udara sekitar untuk sementara
masuk dari pompa Hisap dan kemudian gas melewati flow meter. Udara sekitar Panggilan masuk dibagi
menurut jenisnya. Bagaimana tentang Parameter yang diukur dengan HORIBA adalah NO, NO2, NOx, CO dan
SO2, O3, CH4, NMHC dan PM (2.5 dan 10). Kecuali stasiun ini Juga dilengkapi dengan tampilan cuaca yang
dipasang kelima Meter di atas instrumen yang dapat mengukur kecepatan dan arah angin, Kelembaban, suhu,
tekanan. Selanjutnya adalah semua angka Apa yang diperoleh dari setiap parameter dikalibrasi Keluaran
menggunakan konverter A / D Satuan khusus seperti: mg / m3 , Tingkat ( HAI ) Dan m / s. data Ini adalah
output, diterima dan disimpan di PC. udara Mereka yang lulus pengukuran keluar dari pipa Keluar dari udara.

Informasi Kegiatan Akademik dapat dilihat di : www.akademik.itats.ac.id

Anda mungkin juga menyukai