Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT


PEMBUANGAN AKHIR
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI

Dosen Pengampu : Susilo Sudarman, M. Pd

Disusun Oleh : Kelompok 7


Agung Firmansyah (0701202164)

Fadhli Rizqi Haidar Pane (0701202159)

Ryan Pardomuan(0701202152)

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUMATERA UTARA MEDAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur kita ucapkan kepada Allah yang Maha Esa karena
berkat hidayah dan karunia-Nya kami dapat mengerjakan
makalah dengan judul “Analisis Kualitas Lingkungan Tempat
Pembuangan Akhir” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Sains dan Teknologi.
Shalawat dan salam kita ucapkan untuk keharibaan kita Nabi
Muhammad SAW, yang semoga kita bisa sama-sama
mendapatkan syafaat di akhirat kelak, Aamiin.
Kami berterimakasih bapak Susilo Sudarman, M. Pd yang sudah
membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Terima
kasih kami ucapkan kepada rekan-rekan dan semua pihak yang
telah membantu, sehingga makalah kami ini dapat terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan
kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat
menyusun makalah lebih baik lagi. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Karena
kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penulis pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................iv
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT
PEMBUANGAN AKHIR...........................................................1
1.1 Pengertian Tempat Pembuangan Akhir............................1
1.2 Tujuan Pengukuran Kualitas Lingkungan Tempat
Pembuangan Akhir......................................................................2
1.3 Parameter Kualitas Lingkungan TPA..............................3
1.4 Persyaratan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir..............8
1.5 Kriteria pemilihan lokasi TPA.......................................10
1.6 Metode Pengolahan Sampah..........................................12
1.7 Latihan............................................................................13
RANGKUMAN........................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................16
GLOSARIUM...........................................................................17
INDEKS....................................................................................18

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Tempat Pembuangan Sampah.........................................1

Gambar 2. 1 Kualitas Udara 7

Gambar 3. 1 Open dumping..............................................................12


Gambar 4. 1 Landfill.........................................................................13
Gambar 5. 1 Kompos.........................................................................13
Gambar 6. 1 Pembakaran..................................................................14
Gambar 7. 1 Daur Ulang...................................................................15

iv
ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN TEMPAT
PEMBUANGAN AKHIR

1.1.1 Pengertian Tempat Pembuangan Akhir

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah tempat dimana


sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya sejak dari
pengambilan sampah dari berbagai sumber,pengumpulan
pemindahan,pengolahan dan terakhir pembuangan.sampah ini
bersumber dari berbagai sumber.

Gambar 1. 1 Tempat Pembuangan Sampah

Sumber : https://bit.ly/3D4Ziet

Lokasi dari TPA ditentukan berdasarkan berbagai


pertimbangan, Untuk memilih lokasi terbaik dari hasil

v
kelayakan nasional, salah satu pertimbangannya adalah dengan
ketentuan-ketentuannya antara lain : ketersediaan zona
penyangga kebisingan dan bau serta luas lahan. Kedalaman
muka air tanah, intensitas hujan, bahaya banjir lama dan jalur
pengangkatan sampah merupakan permeabilitas tanah.

1.1.2 Tujuan Pengukuran Kualitas Lingkungan Tempat


Pembuangan Akhir

Tujuan dari pengukuran kualitas lingkungan tempat


pembuangan akhir atau TPA antara lain sebagai berikut:

1.Memperoleh informasi tentang langkah-langkah


pengendaliannya, serta tentang besarnya masalah yang ada.

2. Untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang


berkaitan dengan lingkungan maka dilakukan dengan
menentukan besar kecilnya masalah.

3. Memperoleh keselamatan antara hubungan lingkungan


sekitarnya dengan manusia.

4. Melindungi lingkungan dari dampak yang disebabkan oleh


perilaku manusia yang dapat menyebabkan kerusakan dan
pencemaran lingkungan.

5. Dapat memberikan informasi terhadap para pengambil


keputusan ditingkat daerah dan pusat.

vi
1.1.3 Parameter Kualitas Lingkungan TPA

Penting dilakukan parameter kualitas lingkungan


khususnya terhadap tempat pembuangan akhir atau TPA,
parameter kualitas lingkungan TPA ada beberapa macam, antara
lain :

1.Parameter fisika

Dipengaruhi oleh musim Suhu suatu badan perairan,


ketinggian permukaan laut, sirkulasi udara, posisi lintang, waktu
dalam hari, dan kedalaman serta aliran badan air. Perubahan
pada suhu sangat berdampak oleh kimia, biologi dan fisika
badan air. Peningkatan reaksi kimia, evaporasi, viskositas dan
volatilisasi diakibatkan karena adanya peningkatan pada suhu.
Peningkatan suhu juga dapat mengakibatkan penurunan yang
drastic kelarutan dalam air, seperti CO2, O2, N2 dll.

2.Parameter Kimia

A. Sejumlah ion hydrogen, akan menunjukkan apakah perairan


itu bersifat basa atau asam itulah kemampuan air untuk
mengikat atau melepaskan hydrogen. Seperti yang dikatakan
oleh pH Pescod bahwasanya nilai pH menunjukkan rendah
tingginya konsentrasi ion hydrogen dalam air.

B. DO / Dissolved Oxygen, oksigen terlarut adalah konsentrasi


gas oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen yang terlarut dalam

vii
air berasal dari fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan air
dan proses difusi dari udara.

C. BOD5 / Biochemical Oxygen Demand Biochemical Oxygen


Demand adalah keseluruhan oksigen yang diuraikan dengan
bahan organik yang terdapat dalam air dalam keadaan aerobik
yang diinkubasi selama 5 hari pada suhu 20˚C, sehingga disebut
dengan BOD5.

D. COD / Chemical Oxygen Demand menyatakan bahwa


jumlah untuk mengoksidasi semua bahan organik yang terdapat
di perairan, menjadi CO2 dan H2O dibutuhkan seluruh total
oksigen.

3. Drainase

Drainase sangat berfungsi di TPA sebagai pengendali


limpasan air hujan yang bertujuan sebagai penahan lipasan air
hujan yang akan masuk ke tumpukan sampah. Air hujan juga
merupakan factor utama dalam pengaruh terhadap debit lindi
yang dihasilakn. Secara teknik drainase TPA digunakan untuk
menahan limpasan aliran air hujan agar tidak masuk ke daerah
tumpukan sampah makan dimanfaatkan bagian luarnya.
Umumnya dibangun Drainase penahan ini di daerah
penimbunan sampah atau disekitar blok. Selain itu, lahan yang
telah ditutupi oleh tanah, drainase TPA juga sangat berguna
sebagai penampung aliran dari limpasan air hujan tersebut yang
jatuh ke timbunan atau tumpukan sampah. Oleh karena itu,
perlu dijaga keseimbangan permukaan tanah dan juga tingkat
viii
kemiringannya agar jatuh tepat di saluran drainasenya. Ciri-ciri
drainase yang baik, yaitu :

a. Yaitu sebagai saluran permanent atau semi permanen.

b. Diberikan konstruksi penahan agar tidak longsor.

c. Agar tidak terjadi infiltrasi ke arah samping diperlukan


dinding saluran yang kedap air.

d. Periode ulang hujan didesain untuk 5 tahun.

4. Lapisan Kedap Air

Untuk mencegah rembesan air lindi yang terbentuk di


dasar TPA ke dalam lapisan tanah dibawahnya dilakukan
menggunakan lapisan kedap air . Alternatif yang baik sebagai
lapisan kedap air tanah lempung setebal ± 50 cm.

5. Penanganan Gas

TPA biasanya membentuk gas yaitu metan dan gas


karbon dioksida dengan komposisi yang hamper sama. Kedua
gas itu, mempunyai potensi yang besar dalam menyumbangkan
gas dalam proses pemanasan global dan membahayakan bumi
terutama gas metan, maka dari itu perlu dilakukannya
pengendalianagar gas tersebut tidak lepas ke atmosfer dan
membahayakan bumi. Diperlukan usaha pengendalian gas untuk
keamanan terhadap lingkungan, berupa: Pengamanan terhadap

ix
saluran ventilasi dalam hal pengamanan pengoperasiannya. Pipa
PVC diameter 10 cm yang dilubang-lubangi pada dinding-
dinding bukit lapisan tanah penutup dapat dimanfaatkan sebagai
saluran ventilasi. Pengamanan pasca pengoperasian berupa :

a. Lanjutan saluran ventilasi selama pengoperasian

b. Di atas bukit akhir Panjang pipa tegak 2 m.

c. Di tengah-tengah setiap pembukaan lahan dapat dipasang 2


buah ventilasi.

d. Dipasang dengan jarak 20 meter pipa ventilasi diatas tanah


diantara penutup.

6. Penanganan Lindi

Lindi dapat diartikan sebagai air yang terbentuk dalam


tumpukan sampah yang mengakibatkan terbentuknya banyak
sekali senyawa berbahaya yang memilik tingkat pencemar yang
tinggi khususnya zat organic yang tinggi. Lindi sangat
berpotensi menyebabkan pencemaran terharap permukaan
tanah, pencemaran air baik air, maka dari itu perlu ditangani
dengan baik.

7. Parameter Fisik Kimia

x
A. Kualitas Udara

Apabila kegiatan pengoperasian TPA sampah tidak dikelola


dengan baik maka akan menyebabkan penurunan kualitas udara.
Banyak sekali gas CO, CO2, HC, Pb dan Sox yang keluar dari
kendaraan bermotor menuju lokasi maka dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas udara. Gas-gas metan dan CO2 yang
paling utama dihasilkan. Akan mengakibatkan terjadinya
ledakan bila Gas metan terakumulasi , sedangkan gas CO2 juga
mengakibatkan perubahan suhu pada lingkungan mikro.

Gambar 2. 1 Kualitas Udara


Sumber : https://bit.ly/3T8BrAg

B. Kualitas Air Permukaan

Kualitas air permukaan dari kegiatan pengoperasian dari hasil


akhir sampah yang air leachate yang didapatkan dari tumpukan
sampah yang mengandung bahan organik akan di buang ke
sungai/parit. Penurunan kualitas air sungai ini tentu saja dapat
berdampak bagi kehidupan disekitarnya, baik kesehatan
xi
masyarakatnya, menurunnya keanekaragaman flora dan fauna
serta berdampak pada pandangan negatif masyarakat yang ada
disekitar proyek.

8. Parameter Hayati

A. Plankton (Flora Perairan)

Dampak terhadap ekosistem laut terjadi akibat turunnya kualitas


permukaan air yang diakibatkan oleh air leachate yang
merupakan limbah dari kegiatan pengolahan akhir sampah
dengan parameter Nitrit (NO2), BOD, DO, Amoniak (NH3),
Nitrat (NO3), COD, BOD dan DO (Ahadi, 2011).

B. Bentos dan Ikan (Fauna Perairan)

Dampak terhadap kehidupan perairan (bentos dan ikan ) dari


pengolahan akhir sampah kota diakibatkan oleh air leachate
yang dihasilkan dari limbah sampah dengan parameter utama
Nitrit (NO2), Nitrat (NO3), Amoniak (NH3), BOD, COD, dan
DO (Ahadi, 2011).

1.1.4 Persyaratan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir

1.4.1. Jauh Dari Pemukiman Masyarakat

Tempat pembuangan akhir sampah sangatlah harus


diperhatikan khususnya bagi masyarakat yang tinggal disekitar
TPA, bagaimana tidak jika jarak TPA dekat dengan masyarakat
pastinya masyarakat sangatlah terganggu oleh bau yang
xii
dihasilkan oleh sampah dan dapat menimbulkan berbagai
penyakit yang tidak diinginkan oleh masyarakat.
1.4.2. Lahan Yang Luas

Lahan yang luas sangatlah penting agar sampah yang


yang dibuang oleh masyarakat dapat tertampung di TPA.
Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK) indonesia membuang sampai mencapai 175.000 ton
perhari. Itulah alasan mengapa lahan yang luas itu penting dan
salah satu persyaratan lokasi TPA.

1.4.3. Daerah Rawan Banjir

Penentuan daerah rawan banjir merupakan salah satu


syarat lokasi TPA, kenapa begitu? Karena, jika salah dalam
pemilihan daerah TPA, apalagi daerah tersebut rawan banjir
maka akan mengakibatkan sampah tersebut meluap terbawa
oleh air banjir dan mengalir ke pemukiman. Maka dari itu syarat
tempat juga sangat diperhatikan dalam TPA kalau tidak akan
berakibat fatal dan merugikan banyak pihak.

1.4.4. Ruang Terbuka Hijau

Berfungsi sebagai penyokong dari sebuah tempat atau


wilayah. Hal ini penting bagi TPA karenakan tumbuhan yang
berada di dekat TPA dapat menyerap karbondioksida (CO2) dan
menghasilkan oksigen, sehingga membuat udara sejuk dan
menetralisir udara yang mungkin terkontaminasi oleh sampah
limbah yang ada di TPA.
xiii
Kriteria pemilihan lokasi Tempat pembuangan Akhir
Penentuan lokasi TPA di bagi menjadi 3 antara lain:
a. Kriteria region, digunakan untuk memilih zona (tempat) yang
benar dan pantas atau tidak antara lain :
1) Kondisi Tanah
a. jauh dari area bahaya geologi.
b. jauh dari area holocene fault.
2) Kondisi Pergerakan Air
a. kelayakan tanah kurang dari 10 cm/det.
b. memiliki permukaan air tanah tidak kurang dari 3
meter
c. jarak pada sumber air lebih besar dari 100 meter di
hilir aliran.
3) kemiringan tanah harus dibawah 20%.
4) posisi landasan udara ke TPA lebih dari 3 Km untuk landasan
pesawat jet.
5) dilarang dibuat pada area padat penduduk / Kawasan asri dan
daerah yang rawan banjir.
b. Kriteria yang tepat untuk digunakan sebagai lokasi yang
cocok adalah dengan kriteria sebagai berikut :
1) Kondisi cuaca
a) Hujan: curah hujan yang rendah semakin baik

b) Angin: arah angin menjauhi dan tidak mengarah ke


pemukiman warga dinilai lebih baik
2) Utilitas : Fasilitas yang memadai dinilai lebih baik
xiv
3) Lingkungan biologis :
a) habitat : sedikit variasi dinilai baik

b) keadaan lingkungan : kurang mendukung kehidupan


flora dan fauna, dinilai makin
baik
4) Kondisi tanah
a) Kualitas tanah : tidak produktif maka dinilai cocok

b) Kapasitas Tanah : Dapat menampung lebih banyak dan


lebih lama dinilai sesuai

c) Memiliki tanah penutup : mempunyai tanah penutup


yang tepat dinilai lebih baik

d) Kondisi tanah : Banyak variasi dinilai tidak baik

5) Demografi : Jauh dari pemukiman warga / Kepadatan


penduduk rendah

6) Batas administrasi : dalam batas administrasi

7) Kenyamanan : semakin banyak zona penyangga dinilai


semakin baik

8) Bau : semakin banyak zona penyangga dinilai semakin baik


9) Estetika : semakin tidak terlihat dari luar dinilai makin baik
10) Ekonomi : semakin kecil biaya satuan pengelolaan sampah
(per m3 / ton) dinilai semakin baik.
c. Kriteria penetapan, yaitu kriteria yang digunakan oleh instansi
yang berwenang untuk menyetujui dan menetapkan lokasi

xv
terpilih sesuai dengan kebijaksanaan instansi yang berwenang
setempat dan ketentuan yang berlaku.

1.7 Metode pengolahan sampah


 Open dumping:

Gambar 3. 1 Open dumping


https://www.bioenergyconsult.com/waste-disposal-
methods-africa/

Pada sistem ini sampah itu akan dibuang begitu saja


pada tempat pembuangan akhir. Tidak ada penimbunan
tanah. Maka dari itu sistem ini sangat dinilai sistem
yang buruk karna mengganggu lingkungan.

 Landfill
xvi
Gambar 4. 1 Landfill
https://www.cleanipedia.com/id/kepedulian-
lingkungan/sanitary-landfill.html

sistem ini mengolah sampah dengan cara


membuang ,menumpuk sampah pada suatu kontur tanah
yang melengkung dan agak cekung ke dalam,
memadatkan, dan kemudian menimbunnya dengan
tanah. Cara ini dinilai sangat baik tetapi membutuhkan
kurung waktu yang cukup lama agar sampah yang di
timbun itu dapat memuai

 kompos:

Gambar 5. 1 Kompos
https://www.hipwee.com/tips/pupuk-kompos/

xvii
sistem pengolahan kompos ini adalah meregenerasi
memanfaatkan,mengolah sampah untuk bahan campuran
membuat pupuk

 Pembakaran:

Gambar 6. 1 Pembakaran
https://www.kompas.com/tren/image/

sistem pengoalahan sampah ini dengan cara menumpuk


sampah pada suatu tempat kemudian dimusnahkan
dengan cara membakar.

 Pemilahan:

https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2017/

xviii
sistem pengolahan sampah ini me ialah jenis jenis
sampah yang ada seperti organik dan anorganik

 Daur ulang :

Gambar 7. 1 Daur Ulang


https://www.atk.ac.id/pelatihan-pengelolaan-sampah-plastik/

sistem pengolahan sampah ini dinilai banyak memberikan


manfaat dan dapat dikatakan metode pengolahan sampah
yang paling ramah lingkungan.

xix
1.2 Latihan

1. Jelaskan pengertian tempat pembuangan akhir!


2. Jelaskan tujuan pengukuran kualitas lingkungan!
3. Parameter kualitas lingkungan TPA terbagi menjadi 8
macam, sebuatkan dan jelaskan!
4. Jelaskan kriteria pemilihan lokasi TPA!
5. Apa saja persyaratan lokasi TPA?
6. Jelaskan metode pengolahan sampah!
7. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang analisis kualitas
lingkungan!
8. Jelaskan pengertian dari demografi?
9. Apa yang dimaksud dengan kriteria penyisih?
10. Mengapa lahan yang luas itu penting untuk pembuatan
TPA?

xx
RANGKUMAN

TPA / Tempat Pembuangan Akhir adalah tempat dimana


sampah mencapai tahap akhir dalam pengelolaannya sejak dari
pengambilan sampah dari berbagai sumber, pengumpulan
pemindahan,pengolahan dan terakhir pembuangan. Sampah ini
bersumber dari berbagai sumber.
Parameter kualitas lingkungan pembuangan akhir yaitu
parameter fisika, kimia, drainase, lapisan kedap air, penanganan
gas, penanganan Lindi, parameter fisik kimia, parameter hayati.
Persyaratan lokasi TPA yaitu, jauh dari pemukiman masyarakat,
lahan yang luas, daerah rawan banjir, ruang terbuka hijau.
Metode pengolahan sampah yaitu open dumping, landfill,
kompos, pembakaran, pemilahan, dan daur ulang.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Ahadi, (2011). Perencanaan Arsitektural, dari Ilmu


http://www.ilmusipil.com/ perencanaan-arsitektural-gedung

APHA, 1989,Standard methods for the examination of waters and


wastewater. 17thed. American Public Health Association, American
Water Works , Water Pollution Control Federation. Washington, D.C.

Barus, T. A. 2002. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air


Daratan. USU Press. Medan.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber


Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit : Kanisius. Yogyakarta

Fardiaz, S., 1992. Petunjuk Laboratorium Mikrobiologi Pengolahan


Pangan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian
Bogor, Bogor. 215 hal.

Haryadi, M. d. 2001. Pengolahan Kakao Menjadi Bahan Pangan.


Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Haslam, S. M. 1995. River Pollution and Ecological Perspectiv.


Chichester: J. Wiley and Sons.

Hifdziyah. Lisanatul. 2016. Analisis Penurunan Kualitas Lingkungan


Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Galuga Kabupaten Bogor
Jawa Barat. Bogor; Institut Pertanian Bogor.
xxii
GLOSARIUM

D
Diinkubasi : Masa ketika suatu penyakit masuk
kedalam tubuh hingga sampai saat
penyakit itu berkembang sampai
timbulnya penyakit tersebut.
Drainase : Saluran yang digunakan pada perumahan
atau perkotaan yang digunakan untuk
pembuangan massa air berlebih.
E
Emisi kendaraan : Pencemaran udara dari sisa pembakaran
yang dikeluarkan melalui knalpot suatu
kendaraan.
Evaporasi : Proses yang dimana air berubah menjadi
uap atau gas, yang biasanya terjadi pada
sungai, laut, rawa dll.
F
Fitoplankton : komponen autotrof plankton
Fotosintesis : Suatu proses yang dilakukan tumbuhan
untuk membuat makanan, yang biasanya
terjadi pada daun yang mengandung
klorofil.
I
Ion hidrogen : Atom hydrogen yang mempunyai nomor
berbeda dari electron daripda normal.
Mempunyai Kation yang berarti muatan
positif dan Anion yang berarti negative.

xxiii
Infiltrasi : Proses masuknya air kedalam tanah, yang
dapat membantu mencegah dari banjir dan
erosi tanah.
Intensitas hujan : Tinggi dan besarnya hujan dihitung dari
persatuan waktu.
K
Kamtibmas : Aman dan tertibnya masyarakat dalam
suatu kondisi yang stabil merupakan salah
satu syarat terlaksananya proses
Pembangunan Nasional.
Keadaan aerobik : Kondisi dengan kebutuhan oksigen
tercukupi untuk memproduksia.asetal
asi,.adenosin tri phospat,asam stearat.
P
Permeabilitas : Salah satu parameter petrofisik yang
berupa kemampuan batuan untuk dapat
meloloskan fluida
T
Terkontaminasi : terkena kotoran, tercemar
V.
viskositas : pengukuran dari ketahanan zat alir yang
diubah baik dengan tekanan maupun
tegangan.
Z
Zat organik : Bagian dari binatang atau tumbuh-
tumbuhan dengan komponen utamanya
adalah karbon, protein, dan lemak lipid.

xxiv
INDEKS

A L
alternatif, 5 Landfill, 13
area, 4 Lindi, 6
atmosfer., 6 lingkungan, 2
lintang, 3
D Lokasi, 1

daerah., 2 M
Daur ulang, 15
debit, 4 manusia, 2
difusi, 4 musim, 3
drainase, 5
O
E
oksigen, 4
evaporasi, 3 Open dumping, 12

F P
faktor, 4 Parameter, 3
fitoplankton, 4 penyakit, 2
fotosintesis, 4 penyangga, 2
potensi, 5
G pusat, 2

geologi, 10 R
global, 5
regional, 1
H
S
hidrogen, 3
hubungan, 2 sampah, 1
sumber, 1
I
T
informasi, 2
TPA, 1
K
V
kedap, 5
kompos, 13 ventilasi, 6
kualitas, 2, 3 viskositas, 3
xxv
volatilisasi, 3 Z
zona, 2

xxvi
xxvii

Anda mungkin juga menyukai