Anda di halaman 1dari 131

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan Nasional yang disusun berdasarkan perencanaan,

menyeluruh, terpadu, terarah dan berkesinambungan adalah upaya nyata untuk

mewujudkan tujuan Nasional bangsa Indonesia. Bidang Kesehatan adalah 1 dari 3

aspek yang menjadi prioritas utama dalam pembangunan bangsa. Tiga aspek itu adalah

kesehatan, ekonomi dan pendidikan.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2019 Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif

dan preventif di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 ayat (1) dalam Permenkes No 43 tahun 2019 hal 7, Puskesmas memiliki

fungsi sebagai beriut :

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di

wilayah kerjanya;

b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah

kerjanya.

Pada masa sekarang tuntutan dari masyarakat terhadap kualitas layanan

kesehatan yang memuaskan atau “Service Exelent” menjadi semakin tinggi. Tidak

terkecuali di Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yakni Puskesmas. Maka dari

itu setiap unit layanan yang ada di Puskesmas harus di kelola dengan baik dan

diarahkan menuju service exelent. Termasuk pada pelayanan UKM dan UKP di

Puskesmas. Sehingga pemanfaatan seluruh layanan yang ada di Puskesmas oleh


1
masyarakat meningkat. Baik di Puskesmas, dan setiap unit dibawahnya seperti

Poskesdes dan Posyandu.

Meskipun saat ini secara kuantitas dan kualitas Puskesmas Windusengkahan

telah mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik, namun masih terdapat

berbagai masalah dalam pelaksanaannya, yang secara langsung dan tidak langsung

dapat mempengaruhi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu

aspek yang belum maksimal yakni masih ada beberapa kegiatan program tidak

mencapai hasil yang maksimal.

Sebagaimana fungsi manajerial yang berjalan di Puskesmas Windusengkahan

termasuk perencanaan hingga evaluasi, maka diperlukan pencatatan khusus berkala

dari situasi di wilayah kerja serta capaian program-program yang ada di Puskesmas.

Hal itu guna meninjau sudah sejauh mana tindakan-tindakan dari program yang

dilakukan oleh Puskesmas yang memberikan dampak positif bagi peningkatan derajat

kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Windusengkahan. Maka dalam

upaya mengamati sejauh mana Puskesmas mampu menggerakkan semua sumber daya

yang ada untuk menghasilkan capaian Program yang diharapkan, untuk itu harus

dibuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam rentang waktu 1 tahun dalam bentuk

Laporan Tahunan Puskesmas. Berdasarkan Laporan Tahunan tesebut program

Puskesmas dapat dievaluasi sehingga diketahui berbagai hambatan, peluang dan

kekuatan yang muncul dari pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rentang waktu 1

tahun. Hal ini juga digunakan untuk melakukan perencanaan program di tahun

berikutnya dengan harapan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Windusengkahan dalam rangka mewujudkan Indonesia

Sehat.

2
Dengan motivasi tinggi semoga Puskesmas Windusengkahan dapat

melaksanakan semua kegiatan dengan lebih baik lagi, baik dari segi perencanaan

maupun mutu pelaksanaan. Sehingga semua pelaksana bisa menjalankan kewajiban

dan tugasnya sesuai dengan tupoksinya masing – masing.

1. 2 Tujuan

1) Tujuan Umum :

Untuk mengetahui pencapaian hasil kegiatan yang telah dilakukan puskesmas pada

tahun 2020.

2) Tujuan Khusus :

a) Mengetahui gambaran pencapaian hasil kegiatan yang telah dilakukan

puskesmas pada tahun 2020

b) Mengetahui dukungan dan permasalahan yang telah ditemui dalam melakukan

kegiatan di puskesmas pada tahun 2020

c) Mengetahui informasi analisis dan bahan masukan dalam penyusunan rencana

kegiatan puskesmas yang akan dilakukan berdasarkan hasil kegiatan dan

permasalahan yang ditemui pada tahun 2020

1. 3 Manfaat

Manfaat dari penyusunan Laporan Tahunan Puskesmas Windusengkahan Tahun

2020 adalah :

a) Puskesmas mengetahui pencapaian kegiatan yang telah dilakukan.

b) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, penyebab dan

latar belakang serta hambatan dalam melaksanakan kegiatan di puskesmas.

c) Puskesmas dapat menerapkan urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera

pada tahun yang akan datang.

d) Puskesmas dapat menetapkan dukungan dan kebutuhan sumber daya puskesmas.


3
1. 4 Ruang Lingkup

1) Sumber Data

Didapat dari Laporan Bulanan tiap program di UPTD Puskesmas

Windusengkahan.

2) Jenis Data / Informasi

Data yang dikumpulkan untuk Penyusunan Laporan Tahunan UPTD Puskesmas

Windusengkahan adalah Data Primer dan Data Sekunder.

3) Pengelolaan Data

a) Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dapat merupakan data rutin dan data non rutin.

Data rutin merupakan pengelolaan data harian hasil kegiatan yang dilakukan

secara terus menerus. Data ini dikumpulkan dari catatan kegiatan baik

kegiatan pelayanan kesehatan di dalam gedung maupun di luar gedung

Puskesmas. Pengumpulan data rutin umumnya dilakukan oleh petugas unit

kesehatan, namun dapat juga dilakukan oleh kader kesehatan yang melakukan

pencatatan kegiatan di Posyandu atau lainnya. Pengumpulan data secara rutin

dapat dilakukan dengan periode waktu mingguan, bulanan, triwulanan,

semester atau tahunan. Pengumpulan data secara rutin dapat menggambarkan

trend dengan periode pendek misalnya bulanan.

b) Pengolahan dan Analisis Data

Data yang dikumpulkan kemudian dientri dalam tabel, kemudian

dianalisis berdasarkan data yang ada pada tabel-tabel. Data dianalisis dapat

dengan menggambarkan/menjelaskan data yang terdapat dalam tabel sesuai

karakteristik data yang ditampilkan (Analisis Deskriptif), termasuk angka

rata-rata, angka minimum dan maksimum, dan angka berdasarkan target.


4
Dapat juga data dianalisis dengan menjelaskan data tersebut dengan

dibandingkan data antar waktu dalam periode yang relatif panjang (Analisis

Kecenderungan) atau dianalisis dengan membandingkan kegiatan 5 atau 3

tahun sebelumnya, untuk melihat trend kecenderungan dan dibahas juga dari

segi methode, dana, ketenagaan (SDM), sarana dan prasarana, dll; untuk

mendapatkan informasi yang lengkap.

c) Penyajian Data

Untuk mempermudah analisis data dapat ditampilkan dalam bentuk

tabel atau grafik disertai narasi interpretasi dari data hasil kegiatan tersebut

secara komprehensif (dapat dari berbagai segi : metode, sumber daya, sarana ,

dana dan lingkungan, dsb)

5
BAB II

GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN

2. 1 Gambaran Umum

2. 1. 1 Geografi

1) Peta Wilayah

Windusengkahan
Kecamatan Kuningan

Winduhaji

karang
Tawang

Cibinuang

Citangtu
Kec Kadugede

6
2.1.2 Kependudukan / Demografi

1) Komposisi dan Jumlah Penduduk

Jumlah Kelurahan Windusengkahan merupakan salah satu Kelurahan di

Kecamatan Kuningan di Kabupaten Kuningan yang terletak di sebelah timur Kota

Kuningan yang berjarak + 3 Km, dengan waktu tempuh + 10 menit

menggunakan kendaraan roda 2 atau 4.

Keadaan geografisnya perbukitan. Wilayah kerja Puskesmas

Windusengkahan terdiri dari 5 Desa/Kelurahan. Dari jumlah Desa/Kelurahan

tersebut terbagi menjadi 21 Dusun RT 123 RW 29. Desa/Kelurahan terjauh

dengan jarak antara 5-10 km yaitu Kelurahan Citangtu dengan waktu tempuh 1/2

jam menggunakan kendaraan roda 2 dan 4. Luas wilayah sebesar 503 Km2.

Secara Administrasi Kelurahan Windusengkahan berbatasan dengan :

Sebelah Utara : Kelurahan Cijoho Kec. Kuningan

Sebelah Timur : Desa Lengkong Kec. Garawangi

Sebelah Barat : Kelurahan Awirarangan Kec. Kuningan

Sebelah Selatan : Kecamatan Kadugede

Penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Windusengkahan Kec. Kuningan

yaitu berjumlah 22.013 jiwa sesuai dengan estimasi/sasaran jumlah penduduk tahun

2021 yang tersebar di 2 Desa dan 3 Kelurahan. Dengan sebaran penduduk sebagai

berikut, Kel. Windusengkahan sejumlah 3.962 jiwa, Kel. Winduhaji sejumlah 5.504

jiwa, Desa Karangtawang sejumlah 4.403 jiwa, Desa Cibinuang sejumlah 2.861

jiwa, dan Kel. Citangtu sejumlah 5.283 jiwa.

Dibawah ini adalah jumlah penduduk (termasuk jumlah penduduk miskin)

di wilayah kerja UPTD Puskesmas Windusengkahan sampai akhir tahun 2021

yaitu:
7
Jumlah penduduk : 22.013 jiwa

Jumlah Kepala Keluarga : 6.449 KK

Jumlah Penduduk Memiliki Kartu Penerima Bantuan Iuran : 7.576 Jiwa

Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Laki-laki Berdasarkan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2021
KELOMPOK UMUR

No. DESA / KEL. 10- 25- 30- 35- 40- 45- 50- 55-
0-4 5-9 15-19 20-24 60-64 65+
12 29 34 39 44 49 54 59
Th Th Th Th Th Th
Th Th Th Th Th Th Th Th

1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Windusengkahan 144 144 89
2 Winduhaji 200 202 124
3 Karangtawang 161 162 99
4 Cibinuang 104 106 66
5 Citangtu 192 194 120
JUMLAH 801 808 498

Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Perempuan Berdasarkan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2021
KELOMPOK UMUR
25- 30- 35- 40- 45- 50- 55-
No. DESA / KEL. 0-4 5-9 10-12 15-19 20-24 60-64
29 34 39 44 49 54 59 65+ Th
Th Th Th Th Th Th
Th Th Th Th Th Th Th
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Windusengkahan 124 132 86
2 Winduhaji 172 184 120
3 Karangtawang 137 146 95
4 Cibinuang 89 96 62
5 Citangtu 165 176 115

JUMLAH 687 734 478

Sumber Data : Data Penduduk Estimasi Tahun 2021

Tabel 2.3
8
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
No KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1. 0–4 628 909 1.537
2. 5–9 695 746 1.441
3. 10 – 14 807 750 1.557
4. 15 – 19 1.057 940 1.997
5. 20 – 24 718 599 1.317
6. 25 – 29 667 708 1.375
7. 30 – 34 768 791 1.559
8. 35 – 39 616 757 1.373
9. 40 – 44 676 835 1.511
10. 45 – 49 697 789 1.486
11. 50 – 54 717 749 1.466
12. 55 – 59 652 573 1.225
13. 60 – 64 598 507 1.105
14. 65 – 69 360 327 687
15. 70 – 74 120 268 388
16. 75 + 183 256 439
JUMLAH 9.959 10.504 20.463
(PUSKESMAS)
Sumber Data : Data Penduduk Estimasi Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Windusengkahan sebanyak 20.463 jiwa dengan rincian

jumlah laki-laki 9.959 jiwa dan perempuan 10.504 jiwa. Urutan terbanyak pada

kelompok umur 15 – 19 tahun dengan jumlah 1.997 jiwa, urutan kedua pada

9
kelompok umur 30 – 34 tahun dengan jumlah 1.559 jiwa dan urutan yang paling

rendah ada di kelompok umur 70 – 74 tahun sebanyak 388 jiwa.

1) Kepadatan Penduduk

Dibahas kepadatan penduduk dan persebarannya serta akibat/dampak dari

kepadatan persebaran tersebut.

Tabel 2.4
Luas Wilayah, Jumlah dan Persebaran Penduduk
Di Wilayah UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
No DESA/ KEL LUAS JUMLAH PENDUDUK JUMLA RATA- KEPA
. WILAYA H RATA DATA
H (KM2) LAKI PERE RUMAH JIWA/ N
- MPUA JML TANGG RUMAH PEND
LAKI N A (KK) TANGGA UDUK
(KM2)
Windusengkah
1 34,46 3.178 816 3,86 91,44
an 1.547 1.631
2 Winduhaji 153,2 2.585 2.727 5.312 1848 2,86 34,50
3 Karangtawang 137,16 1.992 2.102 4.094 1137 3,58 29,64
4 Cibinuang 373,87 1.350 1.422 2.772 932 2,94 7,34
5 Citangtu 503 2.485 2.622 5.107 1716 2,96 10,10

JUMLAH 1.201,7 9.959 10.504 20.463 6449 3,15 17


Data Penduduk Estimasi Tahun 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat luas wilayah di UPTD Puskesmas

Windusengkahan yaitu 1201.7 dengan rata-rata jiwa per rumah tangga 3,15 dan

kepadatan penduduk per Km2 yaitu 17 km2. Dari lima Desa/Kelurahan kel.citangtu

yang mempunyai luas wilayah terbesar diantara semua dengan kepadatan penduduk

10,10 km2. Untuk kepadatan penduduk terbesar ada di kel.windusengkahan yaitu

10
91,44 km2 dengan luas wilayah 153.20 km2. Desa Cibinuang mempunyai kepadatan

penduduk terkecil yaitu 7,34 per km2 dengan luas wilayah 373.87 km2.

2) Sosial Ekonomi

a). Penduduk Tercakup Jaminan Kesehatan Nasional

Jumlah penduduk yang tercakup Jaminan Kesehatan Nasional di wilayah

UPTD puskesmas tahun 2020

Tabel 2.5
Jumlah Penduduk, Penduduk di Cakup BPJS
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Sasaran %
Jml Total Penduduk
No Desa/Kel
Penduduk PBI ASKES Mandiri Peserta di cakup
BPJS
1. Windusengkahan 3.178
2. Winduhaji 5.312
3. Karangtawang 4.094 352 102 261 715
4. Cibinuang 2.772
5. Citangtu 5.107 302 148 104 554
Jumlah 20.463 7.576
Sumber : Data Penduduk Estimasi Tahun 2020

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk yang

dicakup oleh BPJS Kategori PBI berjumlah 7.576 orang, PPU (Pekerja

Penerima Upah) sebanyak 1.002 orang sedangkan peserta BPJS mandiri

sebanyak 669 orang. Sehingga cakupan penduduk yang sudah memiliki

Kartu BPJS adalah 45,9 % dari jumlah penduduk 20.328 orang. Puskesmas

hanya mengetahui jumlah kuota BPJS secara keseluruhan yang setiap bulan

pun berubah jumlahnya, kami pihak puskesmas pun selalu meminta data

11
perubahan peserta BPJS dari Pusat BPJS tetapi belum mendapat hasil yang

akurat.

b). Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk di wilayah kerja puskesmas dapat terlihat

pada tabel di bawah ini

Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Laki-Laki Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
JUMLAH PENDUDUK
LAKI – LAKI
NO DESA/ KEL PERGUR
PRA SLT DIPLO AKAD
SD SLTA UAN JML
SD P MA EMI
TINGGI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Windusengkaha 199 727 274 384 20 21 71 1696
n
2 Winduhaji 144 946 231 488 73 50 200 2132
3 Karangtawang 177 192 261 262 26 7 113 1038
4 Cibinuang 180 680 145 359 52 25 60 1501
5 Citangtu 77 210 203 151 90 84 48 863
JUMLAH 777 2755 1114 1644 261 187 492 7230
Sumber Data : Data Penduduk Estimasi Tahun 2020

Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Perempuan Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020

12
Jumlah Penduduk

PEREMPUAN

NO Desa/ Kel PERGUR


PRA DIPLO AKADEM
SD SLTP SLTA UAN JML
SD MA I
TINGGI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Windusengkahan 199 609 235 344 17 18 60 1482

2 Winduhaji 76 955 290 378 47 40 99 1885

3 Karangtawang 176 281 229 251 28 11 72 1048

4 Cibinuang 170 801 139 273 31 12 27 1453

5 Citangtu 81 192 185 125 38 61 23 705

JUMLAH 702 2838 1078 1371 161 142 281 6573

Sumber Data : Data Penduduk Estimasi Tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan yang

ditamatkan tertinggi di wilayah UPTD Puskesmas Windusengkahan adalah

tingkat SD pada perempuan sebanyak 2.838 orang dan laki-laki sebanyak 2755

orang dan yang terendah adalah tingkat pendidikan Akademi pada penduduk

laki-laki 187 orang dan pada penduduk perempuan 142 orang.

Tabel 2.8
Jumlah Penduduk Usia 10 Tahun Keatas
Menurut Tingkat Pendidikan Yang Ditamatkan

13
Di Wilayah UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020

Pendidikan Yang Jenis 2016 2017 2018 2019 2020


Ditamatkan Kelamin JML % JML % JML % JML % JML %
Laki-Laki 686 45 686 45 686 45 686 45 121 50,6
Tidak/Belum
Perempuan 858 55 858 55 858 55 858 55 118 49,4
Pernah Sekolah
Jumlah 1544 100 1544 100 1544 100 1544 100 239 100
Laki-Laki 496 48 496 48 496 48 496 48 335 43,1
Tidak/Belum
Perempuan 520 52 520 52 520 52 520 52 442 56,9
Tamat Sd
Jumlah 1016 100 1016 100 1016 100 1016 100 777 100
Laki-Laki 2583 46 2583 46 2583 46 2583 46 2755 49,2
Perempuan 2507 54 2507 54 2507 54 2507 54 2838 50,8
SD/MI
Jumlah 5090 100 5090 100 5090 100 5090 100 5593 100
Sekolah Lanjutan Laki-Laki 502 50 502 50 502 50 502 50 1114 50,8
Tingkat Pertama Perempuan 545 50 545 50 545 50 545 50 1078 49,2
(Sltp) Jumlah 1074 100 1074 100 1074 100 1074 100 2192 100
Laki-Laki 596 47 596 47 596 47 596 47 1644 54,5
Sekolah Lanjutan
Perempuan 646 53 646 53 646 53 646 53 1371 45,5
Tingkat Atas (Slta)
Jumlah 1242 100 1242 100 1242 100 1242 100 3015 100
Laki-Laki 128 52 128 52 128 52 128 52 448 59,6
AKADEMI Perempuan 117 48 117 48 117 48 117 48 303 40,4
Jumlah 245 100 245 100 245 100 245 100 751 100
Laki-Laki 263 66 263 66 263 66 263 66 492 63,6
Perguruan
Perempuan 133 34 133 34 133 34 133 34 281 36,4
Tinggi/Universitas
Jumlah 396 100 396 100 396 100 396 100 773 100
Sumber : Data Penduduk Tahun 2020

Dibahas data diatas dan dampak yang ada berdasarkan tingkat

pendidikan dengan kecenderungan potensi mengembangkan wawasan, sosial

ekonomi dan perilaku masyarakat terhadap kesehatan.

2.2 LINGKUNGAN
14
2.2.1 Lingkungan Fisik dan Biologi

1. Sarana Sanitasi Dasar

Tabel 2.9
Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Menurut Desa/Kelurahan di UPTD Puskemas Windusengkahan Tahun 2020
Sarana Air Bersih Jamban Pengelolaan Spal
Jml Jml % Jml Jml % Jml Jml %
No Desa Jml
Rmh Rmh Rmh Rmh Rmh Rmh Rmh Rmh Rmh
. /Kel. Kk
Diperik Memili Memili Diperik Memili Memili Diperik Memil Memili
sa ki ki sa ki ki sa iki ki
1 Wds 816 623 615 98,72 623 608 97,59 623 611 98,07
2 Wdh 1843 1521 1340 88,10 1521 1367 89,88 1521 1343 88,30
3 Krt 1139 1027 845 82,28 1027 813 79,16 1027 678 66,02
4 Cbn 933 795 743 93,46 795 674 84,78 795 566 71,19
5 Ctt 1716 1527 1251 81,93 1527 1158 75,83 1527 921 60,31
Jumlah 6447 5493 4794 87,27 5493 4620 84,11 5493 3739 68,07
Sumber : Laporan Program Kesling Tahun 2020

Tabel 2.10
Jumlah dan Persentase Keluarga dengan Jamban, SPAL dan Pengelolaan
Sampah yang Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan
di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
No Desa Jml Jamban Spal Pengelolaan Sampah
/Kel. Kk JM JML % JML JML % JML JML KK %

15
KK
KK DGN
L DGN
DGN PENGEL
KK JAMB MEME KK MEME KK MEME
SPAL OLAAN
DIP AN NUHI DIPE NUHI DIPE NUHI
MEME SAMPAH
ERI MEME SYAR RIKS SYAR RIKS SYARA
NUHI MEMEN
KS NUHI AT A AT A T
SYAR UHI
A SYAR
AT SYARAT
AT
1 Wds 816 816 796 97,55 816 747 91,54 816 806 98,77
2 Wdh 184 184
1656 89,85 1843 1556 84,43 1843 88,12
3 3 1624
3 Krt 113 113
901 79,10 1139 763 66,99 1139 71,47
9 9 814
4 Cbn 933 933 791 84,78 933 664 71,17 933 567 60,77
5 Ctt 171 171
1301 75,82 1716 1068 62,24 1716 59,03
6 6 1013
Jumlah 644 644
5445 84,46 6447 4798 74,42 6447 74,83
7 7 4824
Sumber : Lap.Prog.PL Tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah jamban yang memenuhi syarat

sebanyak 5.445 buah (84.46%) dari jumlah KK yang keseluruhan. Diantara lima

Desa/Kelurahan, Kelurahan Citangtu menempati urutan terendah yaitu hanya 75,82 %

jumlah jamban yang memenuhi syarat. Sedangkan desa yang lain yaitu desa Karangtawang

79,10%, kel.winduhaji 89,85 %, kel.windusengkahan 97,55 %, Desa Cibinuang 84,78%.

ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai sadar dan peduli tentang pentingnya

jamban yang memenuhi syarat bagi kesehatan dan lingkungan mereka.

Hal berbeda terjadi pada SPAL, jumlah SPAL yang memenuhi syarat hanya 4798

buah (74,42 ). SPAL memenuhi syarat terendah yaitu Kelrahan Citangtu 62,64% (921

16
buah). Sedangkan pengelolaan sampah memenuhi syarat ada 3176 buah (61,65%). Ini jelas

membuktikan bahwa masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Windusengkahan

belum memahami bagaimana caranya mengelola sampah di rumah tangga yang baik sesuai

dengan syarat – syarat kesehatan.

Dibutuhkan penyuluhan yang komprehensif mengenai kesehatan lingkungan

terutama SPAL dan pengelolaan sampah. Agar masyarakat dapat memberdayakan sasaran

yang ada seoptimal mungkin sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan. Sehingga

akan tercipta kesling yang sehat disemua desa/kelurahan.

2. Inspeksi Sanitasi

Ditampilkan hasil Inspeksi Sanitasi yang telah dilakukan :


a. Inspeksi Sanitasi Rumah
Tabel 2.11

Jumlah dan Persentase Rumah Sehat Hasil Inspeksi Sanitasi


Menurut Desa/Kelurahan
di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
JUMLAH JUMLAH %
JUMLAH
NO DESA/KEL RUMAH RUMAH RUMAH
RUMAH
DIPERIKSA SEHAT SEHAT
1 Windusengkahan 623 623 146 23,43
2 Winduhaji 1521 1521 318 20,91
3 Karangtawang 1027 1027 273 26,58
4 Cibinuang 795 795 235 29,56
5 Citangtu 1527 1527 296 19,38
Jumlah 5493 5493 1268 23,08
Sumber : Lap.Prog.PL Tahun 2020

b. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih

Tabel 2.12
Jumlah dan Persentase Sarana Air Bersih Hasil Inspeksi Sanitasi
Menurut Desa/Kelurahan
di UPTD Puskesma Windusengkahan Tahun 2020
NO DESA/KEL JUMLAH JUMLAH RESIKO
17
SAB PENCEMARAN
SAB
DIPERIKSA R S T AT
1 Windusengkahan 654
2 Winduhaji 1615
3 Karangtawang 1034
4 Cibinuang 985 900 558 269 60 13
5 Citangtu 1285
Jumlah 5573
Sumber : Lap.Prog.PL Tahun 2020

Dari data tabel diatas dapat dilihat jumlah SAB di DesaCibinuang

900 buah. Dan jumlah SAB diperiksa 900 buah. Kegiatan inspeksi

sanitasi SAB hanya dilaksanakan di Desa Cibinuang pada tahun ini.

c. Inspeksi Sanitasi TPM,TTU,TUI

Tabel 2.13
Jumlah dan Persentase TPM, TTU, TUI Hasil Inspeksi Sanitasi
Menurut Desa/Kelurahan
di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
TPM TTU TUI
JML YG JML % MS JML JML % JML JML %
NO DESA/ KEL
ADA DIPERI YG DIPERI MS YG DIPER MS
KSA ADA KSA ADA IKSA
1 Windusengkahan 8 8 100 8 8 10 3 3 66,
0 7
2 Winduhaji 11 11 90,90 9 9 55, 4 4 75,
5 0
3 Karangtawang 9 9 100 8 8 75, 1 1 0
0
4 Cibinuang 2 2 100 7 7 57. 1 1 100
1
5 Citangtu 14 13 92,85 11 11 72. 0 0 0

18
8
Jumlah 41 40 97,5 46 31 67, 9 9 66,
3 7
Sumber : Lap.Prog.PL Tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah TPM yang memenuhi syarat di UPTD

Puskesmas Windusengkahan yaitu 41 buah dari jumlah TPM yang ada sebanyak 40 buah,

jumlah TPM memenuhi syarat yaitu 97,5 %. Sedangkan jumlah TTU sebanyak 46 buah

sedangkan yang memenuh syarat 31 buah yaitu ( 67,3 % ) da TUI yang ada 9 buah dan

diperiksa 9 buah juga dengan 66 ,7 % memenuhi syarat.

BAB III

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN

A. VISI

19
“MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS

WINDUSENGKAHAN KECAMATAN KUNINGAN MAJU (Makmur,

Agamis, Pinunjul), SEHAT DAN MANDIRI”

B. MISI

1. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu.

2. Mendorong Kemandirian Masyarakat Untuk Berperilaku Hidup Bersih Dan

Sehat Serta Hidup Dalam Lingkungan Yang Sehat.

3. Mendorong Kemitraan Lintas Sektoral Dan Jejaring Lintas Kesehatan Dalam

Pengggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan.

C. STRATEGI

1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang prima

2. Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat dan menggerakan

pemberdayaan masyarakat mandiri melalui PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat).

3. Meningkatkan kerja sama dengan jejaring kesehatan dan kemitraan dengan

lintas sektoral.

D. MOTTO

Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPTD

Puskesmas Windusengkahan adalah “Melayani Sepenuh hati”.

E. TATA NILAI
20
Dalam mencapai visi dan misinya, UPTD Puskesmas Windusengkahan

berkomitmen untuk menerapkan tata nilai OKE, sebagai berikut :

1. Objektif bahwa dalam memberikan pelayanan kesehatan, penyelenggara

pelayanan memberikan pelayanan sesuai dengan keadaan sebenarnya tanpa

dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi (status pasien

BPJS/Umum/Pekerjaan Pasien)

2. Ketepatan bahwa dalam memberikan pelayanan, penyelenggara pelayanan

senantiasa melakukan kepatuhan identifikasi dalam pelayanan.

3. Edukatif bahwa dalam memberikan pelayanan, penyelenggara pelayanan

senantiasa memberikan edukasi kepada pasien melalui komunikasi yang

efektif sesuai dengan tugasnya masing-masing.

BAB IV

DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

4.1 Umur Harapan Hidup (UHH)


21
Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan

yang digunakan secara luas. Umur Harapan Hidup adalah jumlah kelahiran pada

kelompok tertentu dalam tahun tertentu dibagi jumlah penduduk dari kelompok umur

tersebut pada pertengahan tahun. Manfaat angka tersebut untuk mengetahui berapa

lama seorang bayi baru lahir diharapkan hidup sejak lahir sampai dengan usia tertentu.

Pada tabel di bawah ini dapat dilihat UHH di UPTD Puskesmas :

Tabel 4.1
Umur Harapan Hidup di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020

TAHUN UHH

53,5
2016

59,2
2017

2018 58

2019 61,2

2020 61,2

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa Umur Harapan Hidup di Wilayah

Kerja Puskesmas Windusengkahan dari tahun 2016 sampai tahun 2020 mengalami

kenaikan. Pada tahun 2019 umur harapan hidup di wilayah kerja Puskesmas

Windusengkahan sebesar 61,2 tahun. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

adalah pada tahun 2019 tidak ada angka kematian bayi.

22
4.2 Angka Kematian

1) Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah

kematian bayi di bawah usia satu tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup.

Angka ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan,

pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal.

Pada pelaporan ini yang dipakai hanya jumlah kematian bayi dibagi jumlah

kelahiran hidup. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat AKB di UPTD

Puskesmas :

Tabel 4.2
Angka Kematian Bayi di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 - 2020
JUMLAH KELAHIRAN
TAHUN JUMLAH KEMATIAN
HIDUP
2016 1 379
2017 4 397
2018 - 343
2019 - 336
2020 1 333
Sumber : Laporan Prog. KIA/KB Tahun 2016-2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa angka kematian bayi

terdapat di tahun 2016 sampai tahun 2017 dan pada tahun 2018 dan 2019 tidak

ada angka kematian bayi namun pada tahun 2020 terdapat angka kematian bayi

sebanyak 1 orang.

2) Angka Kematian Balita (AKABA)

23
Angka Kematian Balita (1-4 tahun) adalah jumlah bayi yang meninggal

sebelum berumur 5 tahun dinyatakan per 1000 balita. Angka Kematian Balita

ini disamping menggambarkan keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak

(KIA), juga menggambarkan keadaan lingkungan yang berpengaruh terhadap

kesehatan Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Dalam

arti luas indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial dan tingkat

kemiskinan penduduk.

Tabel 4.3
Angka Kematian Balita di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 - 2020
TAHUN JUMLAH PENYEBAB

2016 - -

2017 - -

2018 1 Hidrocepalus

2019 - -

2020 - -

Sumber Data Laporan Prog. KIA/KB Tahun 2016-2019

3) Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu bersalin atau Maternal Mortality Rate (MMR)

menunjukkan banyaknya Ibu hamil atau Ibu bersalin yang meninggal pada tiap

100.000 kelahiran hidup. Angka ini berguna untuk menggambarkan status gizi

24
dan kesehatan Ibu, kondisi Kesehatan lingkungan serta tingkat pelayanan

kesehatan terutama untuk Ibu pada saat hamil, melahirkan dan masa nifas.

Pada bagian ini dibahas jumlah kematian dan penyebab kematian berdasarkan

hasil pelacakan audit yang telah dilakukan oleh puskesmas dibandingkan

dengan kelahiran hidup, serta kecenderungannya dari tahun ke tahun.

Tabel 4.4
Jumlah Kematian Ibu di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 - 2020
JUMLAH KELAHIRAN
TAHUN JUMLAH KEMATIAN
HIDUP
2016 - 379
2017 - 397

2018 1 343

2019 1 336
2020 - 333
Sumber Laporan Prog. KIA/KB Tahun 2016-2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa kematian ibu terdapat

pada tahun 2018 sebanyak 1 orang dengan diagnosa perdarahan dan tahun 2019

sebanyak 1 orang hal ini disebabkan adanya riwayat ibu dengan penyakit TB Milier

dan pada tahun sekarang tidak ada kematian ibu.

4) Angka Kematian Kasar (AKK)

Dengan berubahnya perilaku gaya hidup dan pola makan maka akan merubah

pola penyakit yang ditimbulkannya. Dengan demikian dapat juga merubah

kematian yang ditimbulkan akibat penyakit tersebut. Perbedaan pola penyakit


25
dan kematian juga dapat dimungkinkan karena tempat tinggal, daerah pedesaan

pola penyakit dominan dapat karena penyakit menular infeksi sedangkan daerah

perkotaan dapat karena penyakit degeneratif. Pada bagian ini dibahas jumlah

kematian kasar berdasarkan penyebab.

Tabel 4.5
Jumlah Kematian Kasar Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
45-
NO 8-28 29 hr- 1-5 6 - 14 15- 55- >=
TAHUN 0-7 hr 54 Jumlah
. hr <1 th th th 44 th 64 th 65 th
th
1 2016 1 - - - 1 10 12 22 52 98
2 2017 4 - - - - 8 9 18 55 94
3 2018 - - - 1 - 14 15 20 60 110
4 2019 - - - - - 9 12 22 48 91
5 2020 - - - - - 9 12 22 48 91
  Jumlah 5 1 2 2 2 52 49 106 265 493
Sumber Laporan Prog. KIA/KB Tahun 2016-2020

4.3 Penyakit Menular

Pada bagian ini dibahas dan ditampilkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan

dan permasalahan yang dihadapi. Kemudian dianalisis dengan membandingkan

kegiatan 3 tahun sebelumnya, untuk melihat tren kecenderungan dan dibahas juga

dari segi methode, dana, ketenagaan (SDM), sarana dan prasarana, dll; untuk

mendapatkan informasi yang lengkap. Untuk daerah perbatasan dengan

kabupaten/propinsi lain perlu dibahas juga hasil kegiatan dan permasalahan

penyakit-penyakit di daerah perbatasan.

1) Malaria

Tabel 4.6
Persentase Penderita Malaria Positif dan Diobati Berdasarkan Desa/Kelurahan
26
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Desa/ %
No Klinis Positif % Positif Diobati
Kelurahan Diobati

NIHIL

Sumber Data : Laporan Program Malaria Tahun 2020

Tabel 4.7
Persentase Penderita Malaria Positif dan Diobati
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Malaria
Tahun %
Klinis Positif % Positif Diobati
Diobati
2016
2017
2018 1 1 100 1 100
2019
2020 NIHIL
Sumber Data : Laporan Program Malaria Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2018

ditemukan penderita Malaria positif sebanyak 1 orang yang berasal dari

kelurahan citangtu. Sedangkan pada tahun 2020 tidak ada penemuan

penderita malaria.

2) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tabel 4.8
Jumlah Penderita Demam Berdarah, Incident Rate dan CFR
Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020

27
Jml IR/100.000
No Desa/Kelurahan Meninggal CFR %
Penderita Pddk

1 Windusengkahan 5 47,87%
2 Winduhaji 2 28,72%
3 Karangtawang 3 67,03%
4 Cibinuang 1 49,15%
5 Citangtu 2 47,87%
Jumlah 13 81%
Sumber Data : Laporan Program DBD Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat pada tahun 2020 ditemukan 13 orang

penderita DBD yang berasal dari Desa Karangtawang sebanyak 3 orang, Kel.

Windusengkahan 5 orang, Kel. Citangtu 2 orang, Kel. Winduhaji 2 orang dan Desa

Cibinuang 1 orang. Peningkatan jumlah penderita DBD pada tahun 2020 ini bisa

disebabkan oleh :

o Penjaringan penderita DBD sudah dilaksanakan dengan baik

o Koordinasi petugas dengan kader dan aparat desa sudah terjalin

o Koordinasi DPS, BPS dan RS sudah membaik (ada solidaritas pasien DBD)

o Masyarakat mulai tanggap dan paham tentang bahaya penyakit DBD

o Masyarakat mau memeriksakan dirinya ke fasilitas kesehatan

Walaupun begitu masih banyak kegiatan yang harus dilaksanakan oleh petugas

DBD dan pihak puskesmas agar tidak ada masyarakat yang terjangkit oleh penyakit

Demam Berdarah. Dengan cara memberikan penyuluhan tentang Demam Berdarah,

menggalakkan 3M, menginformasikan tentang pentingnya kebersihan lingkungan. Dan hal

ini diharapkan akan bisa dilakukan secara rutin ke semua desa/kelurahan sebagai upaya

preventif.

28
Tabel 4.9
Jumlah Penderita Demam Berdarah, Incident Rate dan CFR
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
DBD
Tahun IR/100.000
Jml Penderita Meninggal CFR %
Pddk
2016 58
2017 9
2018 15
2019 33
2020 13
Sumber Data : Laporan Program DBD Tahun 2020

Dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita Demam

Berdarah trendnya naik turun dari tahun 2016 s/d 2020. Pada tahun 2016 sejumlah

58 orang dan terjadi penurunan signifikan pada tahun 2017 terdapat 9 orang

penderita kemudian pada tahun 2018 turun menjadi 15 orang. Dan naik lagi pada

tahun 2019 menjadi 33 orang. Kemudian pada tahun 2020 mengalami penurunan

lagi menjadi 13 orang. Hal ini menjadi catatan bagi petugas DBD untuk lebih giat

lagi dalam pemeriksaan jentik berkala (PJB) ataupun penjaringan penderita demam

berdarah. Petugas juga diharapkan bisa pro aktif ke RS untuk mengklarifikasi

solidaritas pasien Demam Berdarah, sehingga diharapkan semua penderita demam

berdarah dapat tertangani dan tidak ada kematian yang disebabkan oleh demam

berdarah.

3) Filariasis

Tabel 4.10
Jumlah Penderita Penyakit Filariasis Ditangani Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas WindusengkahanTahun 2020
29
Jml %
No Desa/Kelurahan Ditangani
Penderita Ditangani

NIHIL NIHIL

Sumber Data : Laporan Program Filariasis Tahun 2020

Tabel 4.11
Jumlah Penderita Penyakit Filariasis Ditangani
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2021
Filariasis
Tahun
Jml Penderita Ditangani % Ditangani
2016
2017
2018
2019
2020 NIHIL NIHIL
Sumber Data : Laporan Program Filariasis Tahun 2020

Dari data tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun tidak ditemukan

penderita filariasis di wilayah kerja UPTD Puskesmas Windusengkahan.

4) Rabies

Tabel 4.12
Jumlah Penderita Kasus Gigitan Hewan, Jumlah Yang Diberi VAR dan Penderita Rabies
Berdasarkan Desa/Kelurahan
30
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2019
Jml Kasus Penderita Positif
Jml yg
No Desa/Kelurahan Gigitan % Thdp
diberi Var Jumlah
Hewan Kasus
1 Windusengkahan
2 Winduhaji 1 1 0
3 Karangtawang
2 Cibinuang
3 Citangtu
Jumlah
Sumber Data : Laporan Program Rabies Tahun 2020

Tabel 4.13
Jumlah Penderita Kasus Gigitan Hewan, Jumlah Yang Diberi VAR
dan Penderita Positif Rabies
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2015 s/d 2019
Penderita Positif
Jml Kasus Gigitan Jml yg diberi
Tahun % Thdp
Hewan Var Jumlah
Kasus
2016 - -
2017 - -
2018 2 2
2019 3 2 3
2020 1 1
Sumber Data : Laporan Program Rabies Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui jumlah kasus gigitan hewan

pada tahun 2016 s/d 2020. Pada tahun 2020 terdapat 1 kasus gigitan hewan yang

terjadi di Kelurahan Winduhaji yang disebabkan oleh gigitan kucing. Pasien yang

terkena gigitan hewan telah diberi vaksin anti rabies dan pihak puskesmas pun telah

31
melakukan kunjungan rumah pada pasien tersebut dengan memberitahukan cara

penanganan awal bila terjadi gigitan hewan. Dan juga memberikan therapy sesuai

kewenangan puskesmas. Untuk antisipasi kasus gigitan hewan bertambah banyak,

maka pihak puskesmas dirasa perlu untuk penyebarluasan informasi tentang cara

penanganan awal pada kasus gigitan hewan ke semua desa/kelurahan secara

kontinyu.

5) Diare

Tabel 4.14
Jumlah Penderita Diare, Ditangani, Meninggal, Prevalensi dan CFR
Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Jml Di Prevalens / CFR
No Desa/ Kelurahan Meninggal
Penderita Tangani 1000 pddk %
1 Windusengkahan 38 38 0
2 Winduhaji 39 39 0
3 Karangtawang 28 28 0
4 Cibinuang 4 4 0
5 Citangtu 9 9 0
6 Luar Wilayah 3 3 0
Sumber Data : Laporan Program Diare Tahun2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah penderita diare pada tahun

2020 ada 121 orang. Penderita diare terbanyak berasal dari Kel.Winduhaji

sebanyak 30 orang, Kel. Windusengkahan 38 orang, dan karangtawangan 28

orang. Ini sangat maklum sebab jarak dari Desa Karangtawang, Kel.winduhaji

dan windusengkahan lebih dekat ke puskesmas dibandingkan dengan Desa –

Desa yang lain, jumlah penderita diare paling sedikit dari Desa Cibinuang yaitu

sebanyak 4 orang. Mungkin saja ada beberapa penderita diare dari desa

tersebut ke fasilitas kesehatan lain seperti Rumah Sakit dan Dokter Praktek
32
Swasta. Jadi bisa saja menyebabkan hilangnya sasaran penderita diare di

puskesmas windusengkahan.

Tabel 4.15
Jumlah Penderita Diare, Ditangani, Meninggal, Prevalensi dan CFR
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Jml Prevalens
Tahun Di Tangani Meninggal CFR %
Penderita /1000 pddk
2016 266 266
2017 283 283
2018 314 314
2019 387 387
2020 121 121 0
Sumber Data : Laporan Program Diare Tahun2019

Berdasarkan data tabel diatas bahwa jumlah penderita diare yang ditemukan

dan ditangani pada tahun 2016 s/d 2020 mengalami naik turun. Untuk tahun 2020

turun menjadi 121 orang dibanding tahun - tahun sebelumnya. Hal ini dapat

disebabkan beberapa faktor seperti : sudah ada upaya perbaikan penjaringan dari

petugas dan peningkatan kerja dari petugas untuk menekan angka kejadian diare.

6) Kusta

Tabel 4.16
Prevalensi Penderita Kusta Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Prevalensi Lepra L/MB Non L/PB
No Desa/ Kelurahan Total
/10000 Jml % Jml %

33
1 Windusengkahan
2 Winduhaji
3 Karangtawang NIHIL
4 Cibinuang
5 Citangtu
Sumber Data : Laporan Program P2 Kusta Tahun 2020

Tabel 4.17
Prevalensi Penderita Kusta
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Prevalensi Lepra L/MB Non L/PB
Tahun Total
/10.000 Jml % Jml %
2016
2017
2018 NIHIL
2019
2020
Sumber Data : Laporan Program P2 Kusta Tahun 2020

Tabel 4.18
Jumlah Penderita Kusta Selesai Berobat Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Pend RFT % RFT Pend RFT % RFT
No Desa/Kelurahan
PB PB PB MB MB MB
1 Windusengkahan

34
2 Winduhaji 1
3 Karangtawang
4 Cibinuang
5 Citangtu
Sumber Data : Laporan Program P2 Kusta Tahun 2020

Tabel 4.19
Jumlah Penderita Kusta Selesai Berobat
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Tahun Pend PB RFT PB % RFT PB Pend MB RFT MB % RFT MB
2016
2017
2018
2019
2020 1
Sumber Data : Laporan Program P2 Kusta Tahun 2020

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pada tahun ini ditemukan 1 orang

penderita kusta di Kelurahan Winduhaji. Walaupun penderita baru ditemukan 1

orang, pihak puskesmas tetap harus selalu melakukan penjaringan penderita kusta,

sebab penyakit itu disebagian masyarakat masih dianggap tabu. Yang bisa

menimbulkan penderita kusta enggan atau tidak mau memeriksakan dirinya ke

puskesmas. Penyuluhan tentang penyakit kusta pun juga harus diberikan ke

masyarakat di 5 Desa/kelurahan. Agar masyarakat mengetahui tentang tanda, gejala

bahkan bahaya atau akibat yang dapat ditimbulkan dari penyakit kusta ini.

7) Penyakit Kelamin

Tabel 4.20
Jumlah Penderita Penyakit Kelamin Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020

35
Jml yg Jumlah Penderita
No Desa/Kelurahan
diperiksa Shipilis HIV (+) Inf. Gonokok Peny. lain
1 Windusengkahan 50 1 - - -
2 Winduhaji 107 - 1 - -
3 Karangtawang 66 2 - - -
4 Cibinuang 45 - - - -
5 Citangtu 64 - - - -
Jumlah 332 3 1 - -
Sumber Data : Laporan Program HIV Tahun 2020

Berdasarkan data diatas dapat dilihat jumlah penderita penyakit kelamin

ditemukan pada tahun 2020 yaitu 1 orang penderita HIV dan shipilis 3 orang.

Rendahnya cakupan penderita penyakit kelamin ini membuktikan bahwa sampai

saat ini penyakit kelamin merupakan hal tabu bagi masyarakat. Masyarakat merasa

malu dan enggan bahkan takut untuk memeriksakan dirinya ke puskesmas apabila

terjangkit penyakit kelamin. Ini mengandung arti bahwa masyarakat belum

mengetahui bahaya resiko dari penyakit kelamin tersebut.

Tabel 4.21
Jumlah Penderita Penyakit Kelamin
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Jml yg Jml Penderita
Tahun
diperiksa Shipilis HIV (+) Inf. Gonokok Peny. Lain
2016 15 15
2017 12 12

36
2018 13 13
2019 208 2 -
2020 332 3 1 -
Sumber Data : Laporan Program HIV Tahun 2020

8) Tuberkulosa

Tabel 4.22
Jumlah Penderita BTA +, Diobati, Sembuh dan Kematian Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Sus BTA BTA(+)
No Desa/Kelurahan Sembuh % Sembuh Kematian
pect (+) Diobati
1 Windusengkahan 12 4 3 2 100 0
2 Winduhaji 23 9 8 3 100 0
3 Karangtawang 20 8 8 11 91,6 2
4 Cibinuang 8 3 3 3 100 0
5 Citangtu 14 6 6 8 88,9 1
Jumlah 77 30 28 27 96,1 3
Sumber Data : Laporan Program P2 TB Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui jumlah penderita BTA positif

di UPTD Puskesmas Windusengkahan ada 30 orang dari suspect sebanyak 77

orang. Terdapat kematian 2 orang di Desa Karangtawang dan 1 orang di Kelurahan

Citangtu. Ditemukannya penderita BTA + ini adalah berkat kerjasama yang baik

antara bidan desa dengan pihak puskesmas. Tak luput juga dukungan dari

masyarakat dan pemerintahan desa/kelurahan yang turut berperan aktif dalam

pemberantasan penyakit TB dimasyarakat.

Tabel 4.23
Jumlah Penderita BTA +, Diobati, Sembuh dan Kematian
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Tahun Suspect BTA (+) BTA(+) Sembuh % Sembuh Kematian
37
Diobati
2016 96 25 25 15 60 -
2017 50 24 24 20 83,3 1
2018 50 12 12 22 44 1
2019 71 12 12 10 83,3 2
2020 77 31 31 27 96,4 3
Sumber Data : Laporan Program P2 TB Tahun 2020

Dari data tabel diatas dapat dilihat jumlah penderita BTA + sejak tahun

2016 – 2020. Pada tahun 2017 ditemukan 24 orang penderita sedangkan pada tahun

2016 ditemukan 25 orang penderita BTA +. Dan pada tahun 2018 terdapat 12

orang, pada tahun 2019 sebanyak 12 orang, sedangkan pada tahun 2020 sebanyak

31 orang. Dibutuhkan penjaringan penderita BTA + secara terus menerus dengan

cara koordinasi dengan pihak desa/kelurahan, kader juga bidan desa agar semua

masyarakat yang tersangka penderita BTA + akan dapat terjaring dan juga diobati

di UPTD Puskesmas Windusengkahan, sehingga akan dapat mengurangi angka

kesulitan akibat penyakit TB dimasyarakat dan juga sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas

Windusengkahan.

9) Pneumonia

Tabel 4.24
Jumlah Balita Pneumonia Ditangani Berdasarkan Desa/Kelurahan
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Target Jml Balita % Balita
No Desa/Kelurahan Jml Balita
(10% jml Balita) ditangani Ditangani
1 Windusengkahan 315 15 1 0,06

38
2 Winduhaji 529 24 3 0,125
3 Karangtawang 407 19 1 0,052
4 Cibinuang 274 13 0 0
5 Citangtu 505 23 0 0
Jumlah 2030 94 5 0,0531

Tabel 4.25
Jumlah Balita Pneumonia Ditangani
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020
Target (10% Jml Balita % Balita
Tahun Jml Balita
jml Balita) ditangani Ditangani

2016 2073 96 104 108,3

2017 2102 97 80 82,4

2018 2019 93 53 56,9

2019 2.033 94 22 2,3

2020 2030 94 5 0,0531

Sumber Data : Laporan Program P2 ISPA Tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat jumlah penderita pneumoni sejak tahun

2016 s/d 2020 dengan trend turun. Hal ini mungkin disebabkan oleh penjaringan

balita pneumoni oleh petugas kurang optimal dan kurang koordinasi antara Lintas

Program. Dibutuhkan upaya yang lebih giat lagi dari petugas untuk melakukan

penjaringan, serta peningkatan koordinasi antara Lintas Program di Puskesmas

Windusengkahan.

Tabel 4.26
Penyakit Tidak Mnular
UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
No Program Jumlah Penduduk Diatas Dilakukan Pengukuran Tekanan Darah/Cek JUMLAH PENDERITA
Pengend 15 Tahun Gula/Lingkar Perut/Imt
39
alian Dan Laki-Laki + Laki-Laki +
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Pencegah Perempuan Perempuan
L P Jml
an
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
Penyakit
Hiperten
1 55,50
si 7826 8102 15928 2726 4413 7139 305 18,8 594 36,6 899
Diabetes 7826 8102 15928 2726
2 54,02
Mellitus 4413 7139 71 20,7 114 33,3 185
3 Obesitas 7826 8102 15928 2726 4413 7139 43 100 81 100 124 100
Sumber Data : Laporan Program PTM Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penderita

hipertensi baik laki-laki sebanyak 305 orang dan perempuan berjumlah 594

orang dari pengunjung yang diukur tekanan darahnya berjumlah 7139 orang.

Sedangkan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 185 orang dari jumlah

orang yang telah dilakukan pengecekan gula darah sebesar 7139 orang. Dan

jumlah penderita obesitas sebanyak 124 orang dari jumlah pengunjung yang

dilakukan pengukuran lingkar perut sebanyak 7139 orang.

4.4 Status Gizi

Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah gizi antara lain Program

Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). Program ini bertujuan meningkatkan

mutu konsumsi pangan sehingga berdampak pada keadaan atau status gizi

masyarakat

Walaupun status gizi masyarakat membaik, masalah utama gizi masih diwarnai

dengan masalah Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kurang Yodium

(GAKY), Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kurang Vitamin A (KVA), utamanya pada

kelompok penduduk tertentu seperti anak-anak dan wanita.

Pemberian vitamin A untuk bayi, anak balita 1-4 tahun dan ibu nifas, pemberian

tablet Fe pada ibu hamil, distribusi kapsul Yodium untuk penduduk sasaran (WUS)

40
pada daerah rawan GAKY dan upaya lain yang berhubungan dengan peningkatan

produksi pangan dan pendapatan masyarakat merupakan kegiatan program gizi

yang dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat

1) Kurang Energi Protein pada Balita (KEP)

Dari hasil Kegiatan Bulan Penimbangan Balita (BPB) Tahun 2020 yang

didasarkan pada indikator Berat Badan/Umur (BB/U) adalah sebagai berikut :

a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 1580 Balita

b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 1337 (D/S = 84,6 %)

c. Dengan hasil sebagai berikut :

a) Gizi Buruk :0 ( 0 %)

b) Gizi Kurang :16 (1,2 %)

c) Gizi Baik :1167 ( 87,2 %)

d) Gizi Lebih : 34 ( 2,5%)

e) Resiko Gizi lebih:96 (7,18%)

f) Obesitas :23 (1,72%)

Dari hasil Kegiatan Bulan Penimbangan Balita ( BPB ) Tahun 2020 yang

didasarkan pada indikator Berat Badan/Umur (BB/TB) adalah sebagai berikut :

a. Hasil pendataan sasaran balita seluruhnya 1580 Balita

b. Jumlah balita yang ditimbang adalah 1337 (D/S = 84,6 %)

c. Dengan hasil sebagai berikut :

a) Sangat Kurus : 2 ( 0,15 %)

b) Kurus : 42 ( 17,74%)

c) Normal : 1214 ( 90,8 %)

d) Gemuk : 79 (5,91 %)

Tabel 4.27
41
Perkembangan Status Gizi Balita Indikator BB/U
Hasil BPB Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 - 2020
Resiko Obesitas
Gizi Gizi
Tahun Gizi Baik Gizi Lebih Gizi
Buruk Kurang
Lebih

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

2016 7 0,4 12 0,7 1719 98,8 1 0,1

2017 0 0 57 3,5 1544 95 25 1,5

2018 0 0 42 2,6 1528 95,2 35 2,2

2019 1 0.1 84 8,6 865 89,2 19 1,9

2020 0 0 16 1,2 1167 87,28 34 2,54 96 7,18 23 1,72

Sumber Data : Laporan Tahunan Gizi Tahun 2019

Tabel 4. 28
Perkembangan Status Gizi Balita ( BB/TB)
Hasil BPB Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 s/d 2020
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
Tahun
Jml % Jml % Jml % Jml %

2016 1 0,1 7 0,4 1.725 99,2 6 0,3

2017 0 0 12 0,7 1.569 96,5 45 2,8

2018 0 0 10 0,6 1.498 93,3 97 6

2019 1 0.1 8 0.8 917 94.6 43 4.4

2020 2 0,5 42 17,74 1214 90,80 79 5,91

Sumber Data : Laporan Tahunan Gizi Tahun 2020

42
Dari tabel diatas dapat diketahui pada tahun 2016 terdapat gizi buruk

sebanyak 1 orang. Sedangkan untuk balita status gizi kurang pada tahun ini 7

orang balita. Jumlah gizi baik pada tahun ini 1.725 orang. Untuk status gizi lebih

atau lebih dikenal dengan obesitas pada tahun ini mengalami kenaikan yaitu ada 6

orang. Dan pada tahun 2017 dan 2018 sudah tidak ada lagi gizi buruk. Namun pada

tahun 2019 terdapat 1 orang gizi buruk dan ada peningkatan kembali jumlah gizi

buruk pada tahun 2020 sebanyak 2 orang.

Tabel 4.29
Status Gizi Balita Berdasarkan Pemantauan Status Gizi (PSG)
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020
S TA T U S G I Z I (%)
TAHUN BURUK KURANG BAIK LEBIH Resiko Obesitas
Gizi
(Kategori I) (Kategori II) (Kategori III) (Kategori IV)
Lebih
2016 0,4 0,7 98,8 0,1
2017 0 3,5 95 1,5
2018 0 0,6 93,3 6
2019 0.1 8.6 89.2 1.9
2020 0 16 1167 34 96 23
Sumber Data : Laporan Tahunan Gizi Tahun 2020

2) Kekurangan Vitamin A (KVA)

Sampai saat ini masalah kurang vitamin A (KVA) di Indonesia masih

membutuhkan perhatian yang serius. Program KVA yang telah dijalankan untuk

mempertahankan bebas buta karena KVA dengan suplemenatasi kapsul Vitamin

A dosis tinggi 2 kali per tahun kepada balita ternyata belum cukup. Masih
43
ditemukannya kasus Xeroftalmia di beberapa daerah mengingatkan kita bahwa

perlu adanya upaya lain untuk menanggulangi masalah KVA dalam rangka

mempertahankan kondisi bebas buta tersebut.

Pencegahan defisiensi Vitamin A yang telah dilaksanakan adalah

pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita, pemberian

serentak pada Bulan Pebruari dan Agustus di posyandu. Selain bayi dan balita,

pemberian juga dilakukan untuk ibu nifas dan anak pasca campak.

Hasil pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada tahun 2019 terlihat

pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.30
Hasil Pemberian Vitamin A Kepada Bayi, Balita dan Bufas
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
N
URAIAN TARGET % CAKUPAN %
O
1 BAYI (6-11 BLN) 100 100
2 BALITA (12-59 BLN) 100 100
3 BUFAS 100 100
Sumber Data : Laporan Program Gizi Tahun 2020

Catatan : Cakupan Vit. A Balita adalah rata-rata Bulan Pebruari dan Agustus

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pemberian vitamin

A pada bayi dan balita dan bufas sudah mencapai target 100%.

3) Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY)

Tabel 4.31
Hasil Survey Konsumsi Garam Beryodium
Tingkat Rumah Tangga Di Kabupaten Kuningan
Tahun 2016 – 2020

44
JUMLAH RT
CAKUPAN
RUMAH TARGET
NO TAHUN (+) GARAM
TANGGA (%)
BERYODIUM YODIUM
SAMPEL
1. 2016 300 300 300 100
2. 2017 360 360 360 100
3. 2018 300 300 300 100
4. 2019 300 300 300 100
5. 2020 300 300 300 100
Sumber Data : Laporan Program Gizi Tahun 2020

4) Anemia Gizi

Anemia gizi masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Anemia

pada remaja putri perlu mendapat perhatian khusus, utamanya di dalam rangka

penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi. Penanggulangan anemia gizi

pada ibu hamil dengan kegiatan pemberian 90 tablet tambah darah ( Fe ) selama

masa kehamilannya.

Sasaran ini adalah ibu hamil dimana diharapkan minimal ibu hamil

minum sebanyak 90 tablet tambah darah ( Fe ) selama masa kehamilannya.

Adapun hasil distribusi tablet besi sebagai berikut :

Tabel 4.32
Hasil Pemberian Tablet Fe Kepada Ibu Hamil
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020
N TAHU Fe I Fe III
O N TARGET CAKUPAN TARGET CAKUPAN

45
(%) (%) (%) (%)
1. 2016 419 (90) 411 (98,1) 419 (90) 342 (81,62)
2. 2017 425 (90) 375 (88,2) 425 (90) 337 (79,3)
3. 2018 367 (90) 95,6 367 (90) 90,7
4. 2019 367 (96,5) 347 ( 94,6) 367 ( 96,5) 366 ( 99,7)
5. 2020 367 321 (87,4) 367 271 (73,8)
Sumber Data : Laporan Program Gizi Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa pencapaian distribusi

Fe kepada ibu hamil sejak tahun 2016-2020 naik turun. pada tahun ini trend nya

mengalami penurunan, hasil distribusi tablet Fe 1 pada bumil tahun 2020 87,4

%. Ini menunjukkan bahwa upaya pendistribusian tablet Fe kepada ibu hamil

sudah baik namun masih harus ditingkatkan lagi. Dengan cara memberikan

informasi manfaat dan kegunaan tablet Fe bagi kesehatan ibu hamil dan bayinya.

Pada pencapaian distribusi tablet Fe 3 juga pada tahun ini cenderung menrun

dengan tahun 2019. Pada tahun ini hasil distribusi tablet Fe 3 73,8 %. Ini

mengandung arti bahwa mungkin saja masih ada ibu hamil yang tidak mau

mengkonsumsi tablet Fe dikarenakan rasanya yang bisa menimbulkan rasa mual,

jadi untuk menanggulanginya adalah petugas diharuskan untuk menganjurkan

semua ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe yang lain (merk lain) dengan

catatan mereka harus membeli sendiri, agar kebutuhan zat besi selama hamil

bagi ibu dan bayi bisa tetap terpenuhi.

4.5 Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

Gambaran Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.33

46
Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
keseDi UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020
JUMLAH JML PENCABUTAN
TAHUN TUMPATAN GIGI GIGI TETAP ( C ) TOTAL T/C
TETAP ( T )
2016
2017
2018
2019
2020 7 85 92 0,082
Sumber Data : Laporan Program Kesgimul Tahun 2020

Analisis dari data di atas : Jumlah tumpatan gigi tetap pada tahun 2020 jauh

lebih rendah daripada jumlah pencabutan gigitetap yaitu didapatkan angka 7/25

(8,2%). Hal tersebut disebabkan :

1. Keterbatasan sarana dan prasarana (APD tidak sesuai standar, alat penambalan

gigi rusak, bahan penambalan sudah tidak layak digunakan

2. Keterbatasan melakukan tindakan dikarenakan pandemi Covid-19

3. Tingkat motivasi masyarakat dalam mempertahankan gigi-gigi masih kurang.

BAB V

UPAYA KESEHATAN

47
Pada Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan dan pelayanan penunjang, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar,

perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian, pelayanan kesehatan dalam situasi

bencana.

Untuk menekan masalah kesehatan dibutuhkan suatu upaya kesehatan secara

terpadu. Upaya-upaya yang telah dilakukan antara lain kesehatan ibu dan anak, program

keluarga berencana, imunisasi, gizi, dan peran serta masyarakat serta upaya-upaya yang

merupakan spesifik daerahnya. Upaya-upaya tersebut didukung dengan pembiayaan,

tenaga kesehatan dan sarana prasarana yang ada di puskesmas tersebut.

Pada bagian ini dibahas dan ditampilkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan

dan permasalahan yang dihadapi. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, kemudian

dilakukan analisis dengan membandingkan kegiatan 5 atau 3 tahun sebelumnya, untuk

melihat tren kecenderungan dan dibahas juga dari segi methode, dana, ketenagaan (SDM),

sarana dan prasarana, dll.

5.1 Kesehatan Ibu dan Anak

1) Pemeriksaan Ibu Hamil

Pada bagian ini dibahas hasil cakupan K1 dan K4, cakupan pemberian tablet

besi folat Fe I dan Fe III, cakupan imunisasi TT ibu hamil, selama 5 (lima)

tahun berturut-turut dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020. Bandingkan

pencapaian selama 5 (lima) tahun tersebut bagaimana trennya dan bandingkan

dengan target yang diharapkan.

Tabel 5.1
Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan

48
Tahun 2016 - 2020
KEGIATAN (%)
NO TAHUN
K1 K4 TT1 TT2 FE1 FE3
1 2016 411 342 64 100 411 342
2 2017 375 337 95 110 375 337
3 2018 350 333 93 97 350 333
4 2019 347 366 100 94 347 366
5 2020 321 271 80 78 321 271
Sumber Data : Laporan Program KIA/KB Tahun 2020

Berdasarkan data diatas dapat dilihat hasil kegiatan pemeriksaan ibu hamil dari

tahun 2016 s/d 2020 di UPTD Puskesmas Windusengkahan. Pemeriksaan K1 pada tahun

2020 yaitu 321 sedangkan pada tahun 2019 yaitu 347 ini mengandung arti bahwa cakupan

K1 mengalami penurunan. Pencapaian K1 pada tahun 2020 masih belum mencapai target.

Sedangkan pada cakupan TT 1 dan TT 2 sudah dipastikan tidak akan mencapai target

sebab pihak puskesmas sudah melaksanakan skrinning status TT jadi tidak semua ibu

hamil harus mendapatkan imunisasi TT karena harus dilihat berdasarkan status TT nya.

Untuk cakupan FE 1 dan FE 3 ini berbanding lurus dengan cakupan K1 dan K4 sebab

sasarannya juga adalah sasaran ibu hamil.

Beberapa factor yang menjadi penyebab ketidaktercapaian cakupan – cakupan

diatas adalah sebagai berikut ;

a. Penjaringan ibu hamil belum optimal

b. Data sasaran tidak valid

c. Bidan kurang pro aktif dalam kunjungan lapangan

d. Pelaksanaan kelas ibu hamil belum maksimal

e. ANC belum berkualitas

f. Koordinasi bidan dengan aparat desa, kader masih kurang

g. Kesadaran ibu hamil untuk memeriksakan diri masih kurang


49
h. R/R belum tertib

Kedelapan factor diatas semoga dapat ditanggulangi lebih baik di tahun yang akan

datang, sehingga cakupan KIA pun akan dapat mencapai target, dan pelayanan pun akan

lebih baik.

2) Cakupan Bumil dan Neonatal dengan Komplikasi

Pada bagian ini dibahas jumlah bumil dan neonatal dengan kompliksi beserta

cakupannya selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari Tahun 2016 sampai

dengan Tahun 2020. Bandingkan pencapaian selama 5 (lima) tahun tersebut

bagaimana trennya dan bandingkan dengan target yang diharapkan

Tabel 5.2
Cakupan Bumil dan Neonatal dengan Komplikasi
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 - 2020

% Neonatal %
Jumlah Bumil Dgn
No Tahun Ditangani Komplikasi Dengan Ditangani Komplikasi
Bumil Komplikasi
Ditangani Komplikasi Ditangani

1 2016 485 182 182 100 29 29 100


2 2017 425 79 79 100 17 17 100
3 2018 367 148 148 100 11 11 100
4 2019 367 145 145 100 50 38 75,4
5 2020 367 74 74 100 57 57 100
Sumber Data Laporan Program KIA/KB Tahun 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah dan ibu hamil dan penanganan ibu

hamil komplikasi dan neonatal komplikasi. Dari tahun 2016 – 2020 jumlah ibu hamil

berubah – ubah sesuai dengan estimasi yang ditentukan. Dapat dilihat jumlah ibu

50
hamil estimasi 367 orang. Trend cakupan ibu hamil dengan komplikasi pada tahun

2019 turun menjadi 74 orang. Ini menunjukkan bahwa deteksi dini resiko pada ibu

hamil sudah mulai dapat dilaksanakan baik oleh tenaga kesehatan ataupun oleh

masyarakat.

Sedangkan cakupan neonatal dengan komplikasi sejak tahun 2016 – 2020

trendnya naik turun. Dan pada tahun 2020 mengalami penurunan. Memang masih

dirasakan perlu agar fasilitas rujukan di Kab.Kuningan (RS Negeri/Swasta)

dilengkapi dengan NICU (Neonatal Intensiv Care Unit) agar bisa mengurangi jumlah

neonatal dengan komplikasi dan bahkan mengurangi angka kematian bayi.

3) Cakupan Persalinan

Pada bagian ini dibahas jumlah perkiraan persalinan dan jumlah persalinan oleh
tenaga kesehatan serta jumlah persalinan oleh dukun beranak/paraji beserta
cakupannya selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari Tahun 2015 sampai
dengan Tahun 2019. Bandingkan pencapaian selama 5 (lima) tahun tersebut
bagaimana trennya dan bandingkan dengan target yang diharapkan

Tabel 5.3
Cakupan Persalinan
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020

51
Persalinan Oleh (%)
No Tahun Jumlah Bulin
Nakes Non Nakes
1 2016 400 377 0
2 2017 406 400 0
3 2018 350 340 0
4 2019 350 336 0
5 2020 350 333 0
Sumber Data : Laporan Program KIA/KB Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas jumlah ibu bersalin dari tahun 2016 – 2020

naik turun disesuaikan dengan estimasi yang ditentukan. Akan tetapi pada tahun

2016 sampai 2020 tidak ada bulin yang ditolong oleh non nakes, semuanya

ditolong oleh tenaga kesehatan yaiti baik oleh Bidan maupun Dokter spesialis

kandungan. Ini mengandung arti bahwa perspektif masyarakat tentang persalinan

yang aman sudah mulai membaik. Dan juga kemitraan Bidan dan Dukun Paraji

sudah berjalan dengan harmonis. Semoga di tahun berikutnya tidak ada lagi

persalinan yang ditolong oleh paraji.

4) Cakupan Kunjungan Neonatal dan Balita

Dibahas hasil cakupan Kunjungan neonatal dan Kunjungan Balita selama 5

(lima) tahun berturut-turut dari Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2020.

Tabel 5.4
Kunjungan Neonatal dan Balita
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020
52
% %
Jumlah Kunj. Jumlah Kunj.
No Tahun Kunjungan Kunjungan
Neonatal Neonatal Balita Balita
Neonatal Balita
1 2016 381 380 99,7 1426 1136 79,6
2 2017 402 396 97,5 1453 1234 84,9
3 2018 371 343 92,4 1580 1238 78,1
4 2019 374 336 89,8 1185 1008 85
5 2020 374 333 89,03 1185 1051 88,69
Sumber Data : Laporan Program KIA/KB Tahun 2020

Dari data tabel diatas dapat dilihat kunjungan neonatal sejak tahun 2016 -

2020 trendnya naik turun. Terbukti pada cakupan kunjungan neonatal tahun ini

mengalami penurunan . Dari target 374 bayi mencapai 333 bayi. Dan untuk

kunjungan balita tidak ada kenaikan ataupun penurunan pada tahun 2020. Hasil

kunjungan balita pada tahun 2020 sebanyak 88,69 % balita. Kualitas R/R ditiap

Desa dan Prog.KIA harus ditertibkan lagi dan data sasaran pun harus selalu

divalidasi agar cakupan dapat mencapai target.

5) Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

Tabel 5.5
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
53
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016 – 2020
Ibu Nifas
No Tahun Jumlah Ibu Nifas %
mendapat Yankes
1 2016 400 377 94,25
2 2017 406 402 99,01
3 2018 350 340 97,1
4 2019 350 336 96
5 2020 350 333 95,14
Sumber Data : Laporan Program KIA/KB Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat trend cakupan KNF3 yang naik

turun sejak tahun 2016-2020 sedangkan pada tahun 2020 mengalami penurunan

dengan jumlah 333 orang. Dari jumlah ibu bersalin 350 orang diantaranya sudah

memenuhi standar pemeriksaan KNF3 atau 95,14 %.

5.2 Keluarga Berencana (KB)

1) Pencapaian Peserta KB Baru

Pada bagian ini dibahas pencapaian peserta KB Baru baik Metode Jangka

Panjang maupun Non Metode Jangka Panjang terperinci beserta cakupannya

selama 5 (lima) tahun berturut-turut dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun

2019. Bandingkan pencapaian selama 5 (lima) tahun tersebut bagaimana

trennya dan bandingkan dengan target yang diharapkan

2) Pencapaian Peserta KB Aktif

Pada bagian ini dibahas pencapaian akseptor aktif baik Metode Jangka Panjang

maupun Non Metode Jangka Panjang terperinci beserta cakupannya selama 5

(lima) tahun berturut-turut dari Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019.

Bandingkan pencapaian selama 5 (lima) tahun tersebut bagaimana trennya dan

bandingkan dengan target yang diharapkan


54
Tabel 5.6
Cakupan Pelayanan KB
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
No Kegiatan Target Pencapaian Ket
1 Peserta KB Baru 3546 443
2 Peserta KB Aktif 3546 2524
3 Komplikasi 2524 0
4 Kegagalan 2524 0
5 Drop Out (DO) 2525 128
6 PUS Miskin ber KB 712 0
7 PUS 4 T ber KB 568 0
8 Peserta KB PIL 3546 237
9 Peserta KBSuntik 3546 1299
10 Peserta KB AKDR 3546 286
11 Peserta KB Implan 3546 229
12 Peserta KB Kondom 3546 92

5.3 Kesehatan Anak dan Remaja

Tabel 5.7
Cakupan Kesehatan Anak dan remaja

55
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
No Kegiatan Target Pencapaian Ket
1. SD/MI Melaksanakan 14 14
Penjaringan
2. SLTP/MTS Melaksanakan 2 2
Penjaringan
3. SLTA/MA Melaksanakan 2 2
Penjaringan
4. SD/MI Diperiksa dalam 342 342
Penjaringan
5. SLTP/MTS Diperiksa 314 314
dalam Penjaringan
6. SLTA/MA Diperiksa 89 89
dalam Penjaringan

5.4 Imunisasi

1) Cakupan Imunisasi Bayi

Pada bagian ini dibahas cakupan imunisasi bayi secara rinci, dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 5.8
Cakupan Imunisasi Bayi Di Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2016– 2020
56
JENIS IMUNISASI
NO TAHUN Polio DO DO Rate I
BCG DPT 1 DPT3 Polio 4 HB 3 Campak
3 Rate Campak
1 2016 103,1 100 107,09 104,2 107,09 98,95 102,1 -0,1 0,0
2. 2017 95,3 85,2 93,5 95,8 93,5 93,5 100,2 0,2 -4,4
3. 2018 91,6 91,3 97,8 89,7 97,8 97,8 90,8 0,1 0,0
4. 2019 350/6 328/6 312/58,2 301/5 320/59,7 312,3/8, 327/61,0 0,1 -0,04
5,3 1,2 6,2 2
5. 2020 373/9 377/1 372/98,4 376/1 372/98,9 372/98, 366/97,3 0,02 0,03
9,2 00 00 9
Sumber Data : Laporan Program Imunisasi Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat adanya kenaikan pada semua

antigen, jadi trendnya naik jika dibandingkan dengan tahun 2019. Pencapaian 2020

mengalami kenaikan yang cukup siginifikan jika dibandingkan tahun lalu.

2) Cakupan Imunisasi Anak Sekolah

Pada bagian ini di bahas hasil kegiatan Imunisasi untuk anak sekolah dilakukan

dalam program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pencapaian imunisasi

anak sekolah pada tahun 2020 telah dilaksanakan dengan hasil sebagai berikut :

a) Imunisasi campak untuk kelas 1 sebanyak 353 orang ( 93,9 %)

b) Imunisasi DT sebanyak 334 orang (89,8 %)

c) Imunisasi TT pada kelas 2 sebanyak 293 orang ( 86,4 %) dan kelas 5

sebanyak 306 orang (94,4 %).

Secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.9
Cakupan Imunisasi DT dan TT Anak Sekolah
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
57
Tahun 2020
Campak DT TD
Kelas Abs % Abs % Abs %
Kelas 1 353 93,4 334 89,8
Kelas 2 293 86,4
Kelas 5 306 94,4
Sumber Data Laporan Program Imunisasi Tahun 2020

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil cakupan imunisasi Campak, DT

dan Td anak sekolah di UPTD Puskesmas Windusengkahan sudah dapat

dilaksanakan dengan maksimal namun mengalami penurunan diakibatkan

adanya pandemi covid19. Pada BIAS Campak sebesar 93,4 %, DT 89,8 % dan

BIAS TD Kelas 2 sebanyak 86,4% dan masih harus ditingkatkan lagi koordinasi

antara pihak puskesmas dengan Dinas Pendidikan sebab masing-masing

bertanggungjawab mensukseskan BIAS, dengan tujuan agar semua anak

sekolah dapat terimunisasi dengan baik.

3) Cakupan Imunisasi Ibu Hamil

Pada bagian ini di bahas hasil kegiatan Imunisasi Ibu Hamil secara rinci, dapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.10
Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
58
Tahun 2016 – 2020
Cakupan ( % )
Imunisasi 2016 2017 2018 2019 2020
TT 1 65 95 92 100 80/21,8
TT 2 99 110 101 94 78/21,3
TT 3 106 96 106 87 90/24,5
TT 4 63 74 87 70 53/14,4
TT 5 39 67 69 74 42/11,4
Sumber Data Laporan Program Imunisasi Tahun 2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa pencapaian imunisasi TT1

Ibu hamil belum bisa mencapai target. Hal ini terjadi sejak tahun 2016 s/d

2020. Pada tahun 2020 cakupan TT1 s/d TT5 mengalami naik turun. Pada TT2

mengalami penurunan menjadi 78 orang dibanding tahun lalu. Sedangkan pada

TT3 s/d TT5 mengalami kenaikan.

Semua calon pengantin dan ibu hamil wajib diimunisasi TT, maka akan

terlihat jelas status TT setiap ibu hamil. Apabila ibu hamil sudah mencapai

status TT5, Ibu hamil tersebut sudah mendapatkan kekebalan vaksin TT selama

30 tahun, sehingga ibu hamil tersebut tidak wajib diimunisasi lagi. Hal inilah

yang menjadi penyebab imunisasi TT2 tidak mencapai target.

4) Cakupan Imunisasi TT WUS (15 – 39 Tahun)

Pada bagian ini di bahas hasil kegiatan Imunisasi TT WUS (15 – 39 Tahun)

secara rinci, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 5.11
Cakupan Imunisasi TT WUS (15 – 39 th)
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan

59
Tahun 2016 – 2019
Cakupan ( % )
Imunisasi 2016 2017 2018 2019 2020
TT 1 46 78 92 100 80/21,8
TT 2 23 101 94 78/21,3
TT 3 106 87 90/24,5
TT 4 87 70 53/14,4
TT 5 69 74 42/11,4
Sumber Data : Laporan Program Imunisasi Tahun 2020
Berdasarkan data tabel diatas bahwa pencapaian imunisasi TT WUS belum

mencapai target. Setelah puskesmas melaksanakan skrinning status TT WUS

program pembinaan imunisasi TT pada wanita usia subur dan ibu hamil.

Pencapaian pada tahun 2020 mengalami peningkatan meski belum bisa

mencapai target.

5) Cakupan Desa/Kelurahan UCI

Pada bagian ini di bahas jumlah desa/kelurahan UCI, dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 5.12
Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
60
Tahun 2015 – 2019
No Tahun Jumlah Ds/Kel Jumlah Ds/Kel UCI %
1 2016 5 5 100
2 2017 5 5 100
3 2018 5 2 40
4 2019 5 - -
5 2020 5 5 100
Sumber Data : Laporan Program Imunisasi Tahun 2020
Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat cakupan Desa/Kelurahan UCI

dari tahun 2016 s/d 2017 cenderung tetap. Hasil cakupan desa UCI pada tahun

2019i NOL. Hal ini disebabkan karena target estimasi yang terlampau tinggi,

namun pada tahun 2020 cakupan Desa/Kelurahan Uci sebesar 100%

5.5 Peran Serta Masyarakat (PSM)

Upaya pembangunan kesehatan tidak dapat berhasil tanpa adanya peran serta

masyarakat. Salah satu indikator untuk melihat besarnya peran serta masyarakat

diantaranya adalah dengan melihat ratio kader aktif terhadap jumlah posyandu dan

ratio kader terhadap 100 KK. Tingginya angka ratio tersebut menggambarkan

tingkat partisipasi masyarakat semakin baik. Secara rinci dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 5.13
Rasio Kader Aktif Terhadap Posyandu dan Rasio Kader Terhadap 100 KK
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan

61
Tahun 2016 - 2019
TAHUN 2016 2017 2018 2019 2020

Ratio Kader Aktif 105 105 105 110 116

Ratio Kader thd 100 17

KK

Sumber Data : Laporan Program Promkes Tahun 2020

Tabel diatas menunjukkan jumlah kader dari tahun 2016 sampai dengan

tahun 2018 cenderung tetap yaitu 105 orang kader aktif. pada tahun 2019

mengalami kenaikan sebesar 110 orang kader aktif dan pada tahun 2020 mengalami

kenaikan kembali sebesar 116 orang kader aktif

5.6 Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

1) Kunjungan Puskesmas

Kinerja pelayanan puskesmas dapat dilihat dari jumlah penduduk yang

memanfaatkan puskesmas dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini

terlihat dari jumlah kunjungan rawat jalan di puskesmas. Dengan adanya

kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas harus diimbangi dengan

pelayanan yang maksimal mengacu pada Pelayanan Prima. Lebih jelas dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 5.14
Jumlah Kunjungan Ke Puskesmas
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan

62
Tahun 2016-2020
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
GAKIN
NO TAHUN JUMLAH JUMLAH
RAWAT RAWAT RAWAT RAWAT
INAP JALAN INAP JALAN
1. 2016 10.961 10.961 6.859 6.859
2. 2017 8.828 8.828 9.624 9.624
3. 2018 8.554 8.554 8.243 8.243
4. 2019 8.519 8.519 8.704 8.704
5. 2020 5152 5152 5560 10712
Sumber Data : Data Kunjungan Puskesmas

Berdasarkan data tabel diatas bisa dilihat trend kunjungan di UPTD

Puskesmas Windusengkahan dari tahun 2016 – 2020 trendnya turun, sama halnya

pada kunjungan jamkesmas trend kunjungan mengalami penurunan hal tersebut

dikarenakan adanya pandemi Covid19 yang menyebabkan masyarakat merasa takut

untuk berobat ke Puskesmas.

2) Jumlah Kunjungan ke Posyandu

Kinerja pelayanan puskesmas juga dapat dilihat dari jumlah penduduk yang

memanfaatkan posyandu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada bagian

ini di bahas pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dengan melihat

data jumlah kunjungan masyarakat yang memanfaatkan posyandu.

No Desa/Kel Jumlah Kunjungan Posyandu


1. Windusengkahan Bayi : 367
Balita : 1674

63
Bumil : 57
Jumlah : 2098
Bayi : 808
Balita : 3086
2. Winduhaji
Bumil : 94
Jumlah : 3988
Bayi : 758
Balita : 2731
3. Karangtawang
Bumil : 55
Jumlah : 3544
Bayi : 399
Balita: 1360
4. Cibinuang
Bumil : 44
Jumlah : 1743
Bayi : 682
Balita : 2286
5. Citangtu
Bumil : 71
Jumlah : 3039
Total 14.412
Sumber Data : Laporan Kunjungan Posyandu Puskesmas Windusengkahan

5.7 Upaya Kesehatan Pengembangan

Pada bagian ini disajikan data dan analisis dari hasil kegiatan Upaya Kesehatan

Pengembangan :

1) Kesehatan Olah Raga

Tabel 5.15
Kegiatan Kesehatan OlahRaga
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2019
DALAM LUAR
NO JENIS KEGIATAN KETERANGAN
GEDUNG GEDUNG
1 Jumlah kelompok/klub  0 5  
yang ada
2 Jumlah kelompok/klub  0 0   
yang dibina
3 Jumlah tenaga yang  0 0   
mendapatkan pelatihan
teknis kesehatan olahraga
  a. Jumlah orang yang  0 0   
berkonsultasi Kesehatan
olahraga
64
  b. Jumlah frekwensi  0 5  
penyuluhan kelompok
  c.  0 14 SD  
28 Orang
Pemeriksaan/pengukura Cahaji 
n kebugaran (anak,
sekolah, dewasa)
  d. Pelayanan cedera  0 0   
olahraga
4 Jumlah pelatih/instruktur  0 0   
olahraga
5 Jumlah sarana prasarana  0 0   
olahraga (fitness center,
klub olahraga, sanggar
senam dll)
6 Frekwensi sebagai tim  1 3  
kesehatan dalam event
olahraga
Sumber Data : Laporan Kesorga Tahun 2019

2) Program Kesehatan Jiwa

Tabel 5.16
Kegiatan Program Kesehatan Jiwa
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020

NO KEGIATAN JUMLAH

I PENEMUAN BARU  
1 Gangguan Psikosis 4
2 Gangguan Neurotik 38
3 Retardasi Mental
4 Penyalahgunaan obat/napza 1
5 Gangguan Kesehatan Jiwa Bermula Pada Bayi,
Anak, Remaja Dan Perkembangan
6 Penyakit Jiwa Lainnya 4
65
7 Penyakit Susunan Saraf
8 Epilepsi 2
9 Penyakit Kelainan Saraf lainnya
10 Rujukan Ke RSU/RSJ 5
11 Jumlah 54
II PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN
1 Gangguan Psikosis 4
2 Gangguan Neurotik 38
3 Retardasi Mental 0
4 Penyalahgunaan obat/napza 1
5 Gangguan Kesehatan Jiwa Bermula Pada Bayi, 0
Anak, Remaja Dan Perkembangan
6 Penyakit Jiwa Lainnya 4
7 Penyakit Susunan Saraf
8 Epilepsi 2
9 Penyakit Kelainan Saraf lainnya
10 Rujukan Ke RSU/RSJ 54
11 Jumlah
III RUJUKAN DAN KONSULTASI 8
(Penderita Gangguan Jiwa)
IV PENYULUHAN KHUSUS KESEHATAN 2
JIWA
V KUNJUNGAN RUMAH 5
(Untuk evaluasi sosial, lingkungan dan
pembinaan keluarga)
Sumber Data : Laporan Program Keswa Tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pada tahun 2020 sebanyak 228

orang. Pencapaian kegiatan program kesehatan jiwa pada tahun ini mengalami

penurunan, sebab masih ada masyarakat yang enggan dan malas untuk

memeriksakan dirinya ke puskesmas. Dibutuhkan penjaringan yang lebih

66
optimal oleh petugas agar pasien dengan penyakit jiwa bisa ditangani. Juga

dibutuhkan peningkatan koordinasi antara Lintas Program dan Lintas Sektor.

3) Program Kesehatan Indera/Mata

Tabel 5.17
Kegiatan Program Kesehatan Indera/Mata
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020

NO KEGIATAN JUMLAH

I HASIL CAKUPAN  
KATARAK  
1 Jumlah orang yang di skrining 24
2 Mata yang menderita katarak 22
3 Frekuensi operasi katarak masal
4 Penderita katarak yang datang langsung ke
22
Puskesmas
5 Lokasi operasi
6 Mata yang di operasi
7 Mata yang batal di operasi
8 Kegitatan operasi katarak individual
GLAUKOMA
1 Jumlah orang yang di skrining
2 Mata yang menderita glaukoma
3 Glaukoma yang di operasi
4 Glaukoma yang di terapi
KELAINAN REFRAKSI
1 Jumlah SD/MI yang melakukan penjaringan
2 Jumlah murid SDF/SMP yang di skrining
3 Jumlah murid SD/MI dengan kelainan refraksi
4 Jumlah SMP yang melakukan penjaringan

67
5 Jumlah murid SMP dengan kelainan refraksi
6 Total kunjungan reftarksi 3
7 Jumlah rujukan
8 Jumlah pemberian kacamata
LAIN-LAIN
1 Konjungtivitis (H10.9) 56
2 Keratitis (H16.9)
3 Kekurangan vitamin A (E.50)
4 Gangguan mata dan adneksia lainnya (H57.9) 36

Analisis berdasarkan data di atas ditemukan kesenjangan antara penderita

katarak yang ditemukan dan penderita katarak yang di operasi. Dari hasil

analisa yang dilakukan ditemukan penyebabnya anatara lain:

1. Mata yang menderita katarak belum maka belum bisa dilakukan operasi

katarak

2. Penderita katarak juga menderita penyakit lain seperti hypertensi dll, maka

harus dilakukan pengobatan penyakit penyertanya tersebut sehingga

menghambat tindakan untuk oeprasi kataraknya.

3. Tidak ada rujukan balik dari rumah sakit tempat operasi sehingga

puskesmas kehilangan data penderita yang di operasi

4. Penderita katarak tidak mau mengikuti oeprasi katarak masal dengan alasan

lokasi operasi jauh dibandingkan dengan klinik mata

4) Program Perawatan Kesehatan Masyarakat/Perkesmas


68
Tabel 5.18
Kegiatan Program Perawatan Kesehatan Masyarakat
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020

NO KEGIATAN JUMLAH

1 Keluarga rawan kesehatan yang ada 141


2 Keluarga rawan kesehatan yang dibina 100
3 Bumil yang memperoleh pembinaan keluarga
rawan 15
4 Bayi yang memperoleh pembinaan keluarga
rawan 6
5 Kasus dengan penyakit kronis yang memperoleh
pembinaan keluarga rawan 66
6 Lansia yang memperoleh pembinaan keluarga
rawan 8
7 Pasien yang perlu tindak lanjut perawatan (TLP) 5
8 Keluarga rawan kesehatan yang selesai dibina
  a. Keluarga mandiri I
  b. Keluarga mandiri II
  c. Keluarga mandiri III 100
  d. Keluarga mandiri IV
Sumber Data : Lap.Prog.Perkesmas Th.2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah keluarga rawan yang dibina pada

tahun 2020 hanya 100 KK Rawan. Ada beberapa alasan program perkesmas masih

belum maksimal diantaranya :

 Program Perkesmas belum dilaksanakan optimal di UPTD Puskesmas

Windusengkahan

 Kerjasama antara Lintas Program belum terjalin

69
 SDM terbatas (Programmer merangkap program lain)

Ketiga masalah tersebut diatas menjadi alasan utama tidak tercapainya

kegiatan – kegiatan Perkesmas di UPTD Puskesmas Windusengkahan. Untuk

mengatasi masalah diatas dibutuhkan langkah – langkah sebagai berikut :

 Mensosialisasikan program perkesmas di puskesmas secara rutin

 Meningkatkan koordinasi dengan Lintas Program termasuk Bidan Desa

 Diupayakan programmer tidak merangkap dengan program lain

5) program Kesehatan Tradisional

Tabel 5.19
Kegiatan Program Kesehatan Tradisional
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020

NO KEGIATAN JUMLAH

I BATRA YANG ADA MENURUT METODA YANG DIGUNAKAN  


1 Jenis keterampilan 9
2 Jenis ramuan 0
Jumlah 0
II PEMBINAAN MATRA  
1 Batra asing 0
2 Batra dengan SIPT 1
3 Batra dengan STPT 0
4 Batra lainnya 0
Jumlah 0
III KUNJUNGAN PASIEN  
1 Jumlah kunjungan 0
2 Pasien dirujuk ke RS/PKM 0
3 Jumlah sarana kesehatan tradisional 1
IV PENGEMBANGAN  
70
1 Petugas dilatih 1
2 Kader dilatih 0
3 Batra dilatih 7
4 Toga dibina 0
Sumber Data : Laporan Program BATRA Tahun2020

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa program kesehatan tradisional

masih kurang maksimal. Kegiatan di program batra sudah mulai berjalannamun belum

mencapai target yang di tentukan. Hal ini diperlukan keseriusan programmer untuk

melakukan penjaringan kesehatan tradisional agar mendapat data tentang kesehatan

tradisional.

6) Program Rawat Jalan


Tabel 5.20
Kegiatan Program Rawat Jalan
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020

NO KEGIATAN JML

A       ASKES  
  I 1   Jumlah pemegang KTP ASKES terdaftar   115308
    2   Jumlah Keluarga I: 1976
          S: 1704
          A: 1718
II 1   Jumlah kunjungan   5565
      a Peserta (pemegang KTP ASKES)   1807
      b Anggota keluarga   3754
    2   Jumlah kunjungan   5565
      a Poli Umum/KIA/KB   5250
      b Poli Gigi   311

71
      c Puskesmas Keliling   -
    3   Golongan KTP ASKES  
        Golongan I  
        Golongan II  
        Golongan III  
        Golongan IV  
    4   Jumlah tindakan  
    5 a Jumlah dirujuk   377
      b Jumlah jawaban rujukan kembali  
B       JAMKESMAS  
  I 1   Jumlah pemegang JAMKESMAS terdaftar   115308
    2   Jumlah Keluarga I: 1976
          S: 1704
          A: 1718
  II 1   Jumlah kunjungan   5565
      a Peserta (pemegang JAMKESMAS)   1807
      b Anggota keluarga   3754
    2   Jumlah kunjungan   5565
      a Poli Umum/KIA/KB   5250
      b Poli Gigi   311
      c Puskesmas Keliling  
    3   Jumlah tindakan  
    4 a Jumlah dirujuk   503

      b Jumlah jawaban rujukan kembali  


C       UMUM  
  I 1   Jumlah kunjungan   5153
      a Peserta   740
      b Anggota keluarga   4408
    2   Jumlah kunjungan   5642
      a Poli Umum/KIA/KB   5267
      b Poli Gigi   300

72
      c Puskesmas Keliling  
    3   Jumlah tindakan   346
    4 a Jumlah dirujuk   45
      b Jumlah jawaban rujukan kembali  
Sumber Data : Laporan Tahunan, Tahun 2020

BAB VI

SUMBER DAYA KESEHATAN


73
6.1 Pembiayaan Kesehatan

Dalam menunjang kegiatan pelayanan puskesmas didukung dengan pembiayaan

kesehatan. Adapun pembiayaan yang ada adalah :

Tabel 6.1

Pembiayaan Kesehatan di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020

No. Kegiatan Sumber Biaya Besarnya Biaya Ket


1. Belanja Tidak APBD 1.080.000.000
Langsung (Gaji)
2. BOK APBD 655.821.360
3. JKN APBD 487.201.132
4. Persalinan APBD 10.500.000
5. Haji APBD 1.265.000

Jumlah
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2020

a. Retribusi UPTD Puskesmas

Tabel 6.2
Pencapaian Target Retribusi
Di UPTD Puskesamas Windusengkahan Tahun 2020
No Uraian Target Pencapaian %

1 Klinik Umum BPJS = 5560

UMUM = 5152

2 Klinik Gigi 1.045.000

3 Catin 12.825.000 3.180.000

4 Tindakan 480.000 904.000

5 Laboratorium 480.000 1.187.500

6 Haji 1.705.000 1.265.000

74
7 Kendaraan Kesling 336.000 -

Jumlah 15.826.000

Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2020

Tabel 6.3

Hasil Pendapatan Retribusi Kesehatan

UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2016 s/d 2020

Tahun
No Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
1 Klinik Umum 54.805.000 44.140.000 42.770.000
2 Klinik Gigi 1.045.000
3 Catin 3.192.000 4.446.000 5.472.000 3.180.000
4 Tindakan 1.023.000 20.000 70.000 904.000
5 Laboratorium 447.500 249.000 1.187.500
6 Haji 1.155.000 1.430.000 3.410.000 1.265.000
Sumber Data : Laporan Keuangan Tahun 2020

6.2 Tenaga Kesehatan

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan upaya kesehatan terpadu yang

diselenggarakan oleh puskesmas. Untuk meningkatkan mutu dan pemerataan

pelayanan kesehatan, dalam pelaksanaannya dibutuhkan tenaga yang mencukupi.

Adapun ketenagaan yang ada terdapat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6.4
Data Ketenagaan di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
No. Tempat Jenis Yang Standar Kurang Ket

75
Kerja/Jenis Tenaga Ada
Kegiatan
1 Kep. Puskesmas S2 1 1 -
Manajemen
Kesehatan
2 Kepala Tata S2 1 1 -
Usaha Manajemen
Hukum
3 R/R SKM - 1 -
Perencanaan
4 Bendahara SE 1 2 1
5 Poliklinik Dokter 2 2 -
Umum
6 Poliklinik Perawat 7 7 -
Umum
7 Poliklinik Gigi Dokter gigi 1 1 -
8 Poliklinik gigi Perawat 0 1 1
gigi
9 KIA/ KB Bidan 9 9 -
10 Kes. Gizi D 3 Gizi 1 1 -
Keluarga
11 Peran Serta SKM 2 2 -
Masy
12 Kesling & D3 1 1 -
penyuluhan Sanitarian
13 Laboratorium D3 1 1 -
Analisis
Kesehatan
14 Apoteker S1 1 1 - THL
Apoteker
15 Asisten SMF 1 1 -
Apoteker

76
16 Vaksinator Perawat 1 1 -
17 Pet. SE Paramedis - 1 1
18 Supir - 1 1 -
19 Penjaga SMA - 1 1
Puskesmas
20 Bag. Kartu SMA & S1 4 4 -
21 Operator SMA 1 1 -
Jumlah 36 42 4

Tabel 6.5
Jumlah Tenaga Kesehatan Per – Kategori Tenaga
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2018 – 2020
2018 2019 2020
No Tenaga Kesehatan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Dokter Umum 2 1 2

2. Dokter Gigi 1 1

3. Kefarmasian 2 2 2

4. Tenaga Gizi 1 1

5. Perawat 7 6 7

6. Bidan 8 9 9

7. Analis - 1

8. Kesehatan Masyarakat 1 2

9. Sanitasi 1 1 1

Jumlah 18 20 26

10. Tenaga Non Kesehatan 6 7 13

Jumlah Total 24 27 39

77
Sumber Data : Data Kepegawaian Tahun 2020

Tabel 6.6
Jumlah Tenaga Kesehatan Dan Non Kesehatan menurut Status Kepegawaian
Di Sarana Kesehatan Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
2020
No Tenaga Kesehatan PTT JUMLAH
PNS THL Sukwan
Pusat/Provinsi
1. Dokter Umum 1 1 2
2. Dokter Gigi 1 1
3. Kefarmasian 1 1 2
4. Tenaga Gizi 1 1
5. Perawat 7 6
6. Bidan 6 3 9
7. Analis 1 1
Kesehatan 2
8.
Masyarakat 1 1
9. Sanitasi 1 1
Jumlah 16 10 25
Tenaga Non 13
10. 4 4
Kesehatan 5
Jumlah Total 20 14 5 36
Sumber Data : Data Kepegawaian Tahun 2020

6.3 Sarana Kesehatan

Sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat antara lain Posyandu, Pos

Obat Desa (POD), Polindes, Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK), Dana Sehat

78
dan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Dicantumkan dan bahas sarana-sarana yang

terdapat di UPTD Puskesmas bersangkutan dengan hasil-hasil yang telah

dilakukan. Gambaran jumlah Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling Posyandu,

Polindes, Poskesdes, Poskestren dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6.7
Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Berdasarkan Desa/Kel
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan Tahun 2020
Waha Klp.JP Posyandu
N Nama Batr Kader Polind Poskes na KM /
Prata Mad Purna Man
o Desa/Kel a Aktif es des Yand Dana
ma ya ma diri
es Sehat
1 Winduseng 13 1 2
kahan
2 Winduhaji 31 1 4 2
3 Karangtaw 24 1 3
ang
4 Cibinuang 20 1 2 2
5 Citangtu 32 1 3 3
JUMLAH 117 5 9 7 5
Sumber Data : Lap.Sumber Daya Masyarakat Th.2020

Tabel 6.8

Jumlah Pustu, Pusling, Posyandu, Polindes, Poskesdes, Poskestren

Di Puskesmas Windusengkahan

79
Tahun 2016 - 2020

N INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020

1. Jumlah Puskesmas Pembantu - - - - -

2. Jumlah Puskesmas Keliling 1 1 1 1 1

3. Jumlah Posyandu 21 21 21 21 21

4. Jumlah Polindes - - - - -

5. Jumlah Poskesdes 5 5 5 5 5

6. Jumlah Poskestren - - - - -

Sumber Data : Lap.Sumber Daya Masyarakat Th.2020

80
6.4 Sarana Pelayanan Kesehatan

Tabel 6.9
Sarana dan prasarana UPTD
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
No Nomor Spesifikasi Thn Kon Harga Ket Hasil Masa Statu UID Tang Meto
Perol disi/ Perole Mapping 108 Manfaat s Mapp al de
Kode No ID Nama/ Merk/ No. ehan St.A han Kode Nama Lam Bar Mapp ing Mapp Mapp
Bara Reg Bara Jenis Type/ Sertif ktif Bara Bara a u ing ing ing
ng ng Barang Lokasi ikat/ ng ng
No. 108
Polisi
1 02.08. 0001 30731 Lain- Lokal - - 2003 Baik         Belu      
02.01. 86 lain kompone m
002 n 5.227.2
KIE Kit
50,00
kompone
n
2 02.08. 0001 30731 Lain- AOC - 2003 Baik 1.080.9 Vaccin         Belu      
01.01. 93 lain Vaccines 00,00 e m
068 Carrier- Carrier

81
kompone
n

kompone
n
3 02.08. 0002 30731 Lain- AOC - 2003 Baik         Belu      
01.01. 94 lain Vaccines m
068 Carrier-
Vaccin
kompone 1.080.9
e
n 00,00
Carrier

kompone
n
4 02.06. 0002 30732 Lemari Lokal- - 2007 Baik         Belu      
02.01. 04 Kayu Kayu 500.00 Lemari m
001 0,00 Kayu
Kayu
5 02.08. 0005 30732 Lain- Lokal - - 2015 Baik 21.000. DBHC         Belu      
01.01. 25 lain kompo 000,00 T m
068 nen

82
kompo
nen
6 02.06. 0001 30732 lain- PHILIP- - 2016 Baik         Belu      
Pengad
03.03. 31 lain - 750.00 m
aan
014 0,00
DVD
-
7 02.08. 0006 30732 Lain- Lokal- - - 2016 Baik Alat         Belu      
01.01. 41 lain Tensi m
1.265.0
068 - HG
00,00
Beroda
OM
8 02.08. 0007 30732 Lain- Lokal- - - 2016 Baik Alat         Belu      
01.01. 42 lain Tensi m
1.265.0
068 - HG
00,00
Beroda
OM
9 02.08. 0001 30732 Timban Lokal- - - 2016 Baik Timban         Belu      
01.01. 47 gan gan + m
1.001.0
009 Badan - Tinggi
00,00
Badan
Dewasa

83
10 02.08. 0002 30732 Timban Lokal- - - 2016 Baik Timban         Belu      
01.01. 48 gan gan + m
1.001.0
009 Badan - Tinggi
00,00
Badan
Dewasa
11 02.08. 0003 30732 Timban Lokal- - - 2016 Baik Timban         Belu      
01.01. 49 gan gan + m
1.001.0
009 Badan - Tinggi
00,00
Badan
Dewasa
12 02.06. 0001 30751 Filling Plastik- - - 2017 Baik         Belu      
3.399.0 Filling
01.04. 64 Besi/M m
00,00 kabinet
004 etal -
13 02.08. 0000 31593 Tensi lokal- - 2003 Baik Aneroi         Belu      
01.01. 20 Meter kompone d m
005 n Sphyg
123.60 moman
kompone 0,00 ometer
n (Tensi
meter
Jarum)

84
14 02.09. 0000 31593 Thermo lokal- - 2003 Baik Digital         Belu      
01.12. 23 meter kompone Thermo m
040 n 29.700, meter
00 (Termo
kompone meter
n Digital)
15 02.08. 0000 31593 Tissu lokal- - 2003 Baik Tissue         Belu      
01.13. 27 Forceps kompone Forceps m
023 n , 1:2
Teeth,
kompone 17.700, straight
n 00 , 14cm
(Pincet
chirurgi
s, 14
cm)
16 02.06. 0000 31593 lain- lokal- - 2003 Baik 220.00 Tas         Belu      
02.06. 35 lain kompone 0,00 PHN m
050 n Kit

kompone

85
n
17 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 36 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
18 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 37 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
19 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 38 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
20 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik 552.63 Implan         Belu      
01.01. 39 lain kompone 1,58 KIT m

86
068 n

kompone
n
21 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 40 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
22 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 41 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
23 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik 552.63 Implan         Belu      
01.01. 42 lain kompone 1,58 KIT m
068 n

kompone

87
n
24 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 43 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
25 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 44 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
26 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 45 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
27 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik 552.63 Implan         Belu      
01.01. 46 lain kompone 1,58 KIT m

88
068 n

kompone
n
28 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 47 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
29 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 48 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
30 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik 552.63 Implan         Belu      
01.01. 49 lain kompone 1,58 KIT m
068 n

kompone

89
n
31 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 50 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
32 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 51 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
33 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 52 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
34 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik 552.63 Implan         Belu      
01.01. 53 lain kompone 1,58 KIT m

90
068 n

kompone
n
35 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 54 lain kompone m
068 n 552.63 Implan
1,58 KIT
kompone
n
36 02.08.   31593 Lain- Mecaden - 2003 Baik         Belu      
01.09. 55 lain t- m
074 kompone
148.50 Bidan
n
0,00 KIT

kompone
n
37 02.08.   31593 Lain- Mecaden - 2003 Baik 148.50 Bidan         Belu      
01.09. 56 lain t- 0,00 KIT m
074 kompone
n

91
kompone
n
38 02.08.   31593 Lain- Mecaden - 2003 Baik         Belu      
01.09. 57 lain t- m
074 kompone
148.50 Bidan
n
0,00 KIT

kompone
n
39 02.08.   31593 Lain- Mecaden - 2003 Baik         Belu      
01.09. 58 lain t- m
074 kompone
148.50 Bidan
n
0,00 KIT

kompone
n
40 02.08.   31593 Lain- Mecaden - 2003 Baik 148.50 Bidan         Belu      
01.09. 59 lain t- 0,00 KIT m
074 kompone
n

92
kompone
n
41 02.08.   31593 Lain- Mecaden - 2003 Baik         Belu      
01.09. 60 lain t- m
074 kompone
148.50 Bidan
n
0,00 KIT

kompone
n
42 02.09. 0000 31593 Lain- One Med - 2003 Baik         Belu      
01.14. 62 lain - Cover m
078 kompone Glass
147.70
n ( kaca
0,00
Penutu
kompone p)
n
43 02.09. 0000 31593 Lain- One Med - 2003 Baik 15.900, Objek         Belu      
01.14. 63 lain - 00 Glass m
078 kompone
n

93
kompone
n
44 02.09. 0000 31593 Filter Lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.14. 64 kompone Filter m
057 n 88.600, Papper
00 ( Kertas
kompone Saring )
n
45 02.08. 0000 31593 Lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.04. 73 lain kompone m
043 n 79.000, Kertas
00 Lensa
kompone
n
46 02.08. 0000 31593 Lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 75 lain kompone m
068 n 104.50
Ose
0,00
kompone
n

94
47 02.08. 0000 31593 Lain- One - 2003 Baik         Belu      
01.01. 77 lain Med- m
068 kompone
29.500, Blood
n
00 Lancet

kompone
n
48 02.08. 0000 31593 Lain- One - 2003 Baik         Belu      
01.01. 78 lain Med- m
068 kompone
33.600,
n lancet
00

kompone
n
49 02.09. 0000 31593 Digitel One - 2003 Baik         Belu      
01.56. 79 Thermo Med- m
Termo
010 meter kompone
239.00 meter
n
0,00 Digital
Ear
kompone
n

95
50 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
KIT
01.09. 80 lain kompone m
Konseli
074 n 64.928,
ng
57
Menyus
kompone
ui
n
51 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
KIT
01.09. 81 lain kompone m
Konseli
074 n 64.928,
ng
57
Menyus
kompone
ui
n
52 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
KIT
01.09. 82 lain kompone m
Konseli
074 n 64.928,
ng
57
Menyus
kompone
ui
n
53 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik 64.928, KIT         Belu      
01.09. 83 lain kompone 57 Konseli m
074 n ng

96
Menyus
kompone
ui
n
54 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
KIT
01.09. 84 lain kompone m
Konseli
074 n 64.928,
ng
57
Menyus
kompone
ui
n
55 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
KIT
01.09. 85 lain kompone m
Konseli
074 n 64.928,
ng
57
Menyus
kompone
ui
n
56 02.08.   31593 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
KIT
01.09. 86 lain kompone m
Konseli
074 n 64.928,
ng
57
Menyus
kompone
ui
n

97
57 02.08. 0000 31593 Tensi One - 2003 Baik         Belu      
01.01. 89 Meter Med- m
Tensi
005 kompone
345.45 Meter
n
0,00 Air
Raksa
kompone
n
58 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 91 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n
59 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik 1.186.8 IUD         Belu      
01.09. 92 lain Medizint 66,67 Kit m
074 echnik -
kompone
n

98
kompone
n
60 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 93 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n
61 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 94 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n
62 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik 1.186.8 IUD         Belu      
01.09. 95 lain Medizint 66,67 Kit m
074 echnik -

99
kompone
n

kompone
n
63 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 96 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n
64 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 97 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n

100
65 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 98 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n
66 02.08.   31593 Lain- AS - 2003 Baik         Belu      
01.09. 99 lain Medizint m
074 echnik -
kompone 1.186.8 IUD
n 66,67 Kit

kompone
n
67 02.08. 0000 31594 Lain- Sani- - 2003 Baik 72.700, Disposi         Belu      
01.01. 00 lain kompone 00 ble Bed m
068 n Set

kompone

101
n
68 02.08. 0000 31594 Resuus Bes - 2003 Baik         Belu      
01.10. 01 citator Med- m
Resusit
061 For kompone
681.80 ator Set
paediatr n
0,00 Silicion
ic
Anak
kompone
n
69 02.08. 0000 31594 Resusci Bes - 2003 Baik         Belu      
01.10. 02 tator Med- m
Resusit
060 for kompone
681.80 ator Set
adult n
0,00 Silicion
Dewasa
kompone
n
70 02.08. 0000 31594 Lain- Bes - 2003 Baik 10.900, Kanul         Belu      
01.01. 03 lain Med- 00 O2 m
068 kompone Neonat
n us

kompone

102
n
71 02.08. 0000 31594 Lain- Bes - 2003 Baik         Belu      
01.01. 04 lain Med- m
068 kompone Kanul
6.800,0
n O2
0
Dewasa
kompone
n
72 02.08. 0000 31594 Lain- One - 2003 Baik         Belu      
Jarum
01.01. 05 lain Med- m
Otot
068 kompone
24.500, ( Surgic
n
00 al
Suture
kompone
Needle
n
73 02.08. 0000 31594 Lain- One Med - 2003 Baik 24.500, Jarum         Belu      
01.01. 06 lain - 00 Kulit m
068 kompone ( Surgic
n al
Suture
kompone Needle

103
n
74 02.06. 0000 31594 lain- Meiyi - - 2003 Baik         Belu      
02.06. 07 lain kompone m
Benang
050 n 27.000,
Catgut
00
Chorm
kompone
n
75 02.06. 0000 31594 lain- Meiyi - - 2003 Baik         Belu      
02.06. 08 lain kompone m
Benang
050 n 27.000,
Catgut
00
Plain
kompone
n
76 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
02.04. 09 lain kompone Ice m
013 n 14.300, Pack /
00 Cool
kompone Pack
n
77 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik 14.300, Ice         Belu      
02.04. 10 lain kompone 00 Pack / m

104
013 n
Cool
kompone Pack
n
78 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
02.04. 11 lain kompone Ice m
013 n 14.300, Pack /
00 Cool
kompone Pack
n
79 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
02.04. 12 lain kompone Ice m
013 n 14.300, Pack /
00 Cool
kompone Pack
n
80 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
Ice
02.04. 13 lain kompone m
14.300, Pack /
013 n
00 Cool
Pack
kompone

105
n
81 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
02.04. 14 lain kompone Ice m
013 n 14.300, Pack /
00 Cool
kompone Pack
n
82 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
02.04. 15 lain kompone Ice m
013 n 14.300, Pack /
00 Cool
kompone Pack
n
83 02.06.   31594 lain- Lokal- - 2003 Baik         Belu      
02.04. 16 lain kompone Ice m
013 n 14.300, Pack /
00 Cool
kompone Pack
n
84 02.06. 0000 31594 lain- Lokal- - 2003 Baik 159.00 Tong         Belu      
02.06. 17 lain kompone 0,00 Sampah m

106
050 n

Plastik
kompone
n
85 02.08.   31596 Lain- Sailbran - 2013 Baik         Belu      
01.01. 68 lain d - kaca 35.200, Kaca m
068 00 Sediaan
kaca
86 02.08.   31596 Lain- Sailbran - 2013 Baik         Belu      
01.01. 69 lain d - kaca 35.200, Kaca m
068 00 Sediaan
kaca
87 02.08.   31596 Lain- Lokal - - 2013 Baik         Belu      
01.01. 70 lain kayu 187.00 Box m
068 0,00 Slide
kayu
88 02.08.   31596 Lain- Lokal - - 2013 Baik         Belu      
01.01. 71 lain kayu 187.00 Box m
068 0,00 Slide
kayu
89 02.06.   31596 Kursi Lokal- - 1998 Baik 75.000, Kursi         Belu      

107
02.01. 80 kayu/R Kayu m
006 otan/Ba 00 Kayu
mbu Kayu
90 02.06.   31596 Kursi Lokal- - 1998 Baik         Belu      
02.01. 81 kayu/R Kayu 75.000, Kursi m
006 otan/Ba 00 Kayu
mbu Kayu
91 02.06.   31596 Kursi Lokal- - 1998 Baik         Belu      
02.01. 82 kayu/R Kayu 75.000, Kursi m
006 otan/Ba 00 Kayu
mbu Kayu
92 02.06.   31596 Kursi Lokal- - 1998 Baik         Belu      
02.01. 83 kayu/R Kayu 75.000, Kursi m
006 otan/Ba 00 Kayu
mbu Kayu
93 02.06.   31596 Kursi Lokal- - 1998 Baik         Belu      
02.01. 84 kayu/R Kayu 75.000, Kursi m
006 otan/Ba 00 Kayu
mbu Kayu
94 02.06. 0000 31596 Rak Lokal- - 2000 Baik 375.00 Rak         Belu      
01.04. 85 Besi/M Besi 0,00 Besi m

108
002 etal
/Metal
Besi
95 02.06. 0000 31596 Rak Lokal- - 2000 Baik         Belu      
02.01. 86 Kayu Kayu 475.00 Rak m
002 0,00 Kayu
Kayu
96 02.06. 0000 31596 Kursi Lokal- - 2002 Baik         Belu      
02.01. 88 kayu/R Kayu 100.00 Kursi m
006 otan/Ba 0,00 Kayu
mbu Kayu
97 02.09. 0000 31597 Alat Stanlees - 2003 Baik         Belu      
01.40. 16 Uji - m
Alat
040 Beda kompone
30.000, Pengete
Warna n
00 s
Warna
kompone
n
98 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 2003 Baik 27.000, Bak         Belu      
01.01. 18 lain kompone 00 Instrum m
068 n en
Besar

109
kompone
n
99 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
01.01. 19 lain kompone Bak m
068 n 27.000, Instrum
00 en
kompone Kecil
n
10 02.06. 0000 31597 lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
0 02.06. 20 lain plastik 4.000,0 Bak m
050 0 Sampah
plastik
10 02.06. 0000 31597 Kursi lokal- - 2003 Baik         Belu      
1 02.01. 21 Lipat besi 50.000, Bangku m
034 00 Lipat
besi
10 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
2 01.01. 23 lain kompone m
30.000, Bengko
068 n
00 k

kompone

110
n
10 02.08. 0000 31597 Lain- Stanlees- - 2003 Baik         Belu      
3 01.01. 24 lain kompone m
068 n 108.00 Com
0,00 Sedang
kompone
n
10 02.06. 0000 31597 Tempat lokal- - 2003 Baik         Belu      
4 02.01. 26 Tidur kompone m
Gynaec
008 Besi/M n 30.000,
ologica
etal 00
Bad
(Lengk kompone
ap) n
10 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
5 01.01. 29 lain kompone m
068 n 15.000, Inplan
00 Kit
kompone
n
10 02.08. 0000 31597 Lain- Stanlees- - 2003 Baik 30.000, Iud Kit         Belu      
6 01.09. 30 lain kompone 00 m

111
074 n

kompone
n
10 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
7 01.01. 32 lain kompone m
068 n 90.000, Jarum
00 Jahit
kompone
n
10 02.06. 0000 31597 Kursi lokal- - 2003 Baik         Belu      
8 02.01. 36 kayu/R kayu 20.000, Kursi m
006 otan/Ba 00 Kayu
mbu kayu
10 02.06. 0000 31597 Kursi lokal- - 2003 Baik         Belu      
9 02.01. 37 Lipat besi 22.500, Kursi m
034 00 Lipat
besi
11 02.06. 0000 31597 Kursi lokal- - 2003 Baik 300.00 Kursi         Belu      
0 02.01. 38 Putar besi 0,00 Putar m
030

112
besi
11 02.08. 0000 31597 Metal lokal- - 1995 Baik         Belu      
Metal
1 01.01. 42 Cathete besi 100.00 m
Chatete
012 r 0,00
r
besi
11 02.08. 0000 31597 Metal lokal- - 2003 Baik         Belu      
Metal
2 01.01. 43 Cathete besi 100.00 m
Chatete
012 r 0,00
r
besi
11 02.06.   31597 Lemari lokal- - 1999 Baik         Belu      
3 02.01. 45 Kayu kayu 100.00 Lemari m
001 0,00 Kayu
kayu
11 02.06.   31597 Lemari lokal- - 1999 Baik         Belu      
4 02.01. 46 Kayu kayu 100.00 Lemari m
001 0,00 Kayu
kayu
11 02.06.   31597 Lemari lokal- - 1999 Baik         Belu      
5 02.01. 47 Kayu kayu 100.00 Lemari m
001 0,00 Kayu
kayu

113
11 02.06.   31597 Lemari lokal- - 1999 Baik         Belu      
6 02.01. 48 Kayu kayu 100.00 Lemari m
001 0,00 Kayu
kayu
11 02.06.   31597 Lemari lokal- - 1999 Baik         Belu      
7 02.01. 49 Kayu kayu 100.00 Lemari m
001 0,00 Kayu
kayu
11 02.06. 0000 31597 Rak lokal- - 2000 Baik         Belu      
8 02.01. 50 Kayu kayu 500.00 Rak m
002 0,00 Kayu
kayu
11 02.06.   31597 Kursi lokal- - 2003 Baik         Belu      
9 02.01. 51 kayu/R kayu 175.00 Kursi m
006 otan/Ba 0,00 Kayu
mbu kayu
12 02.06.   31597 Kursi lokal- - 2003 Baik         Belu      
0 02.01. 52 kayu/R kayu 175.00 Kursi m
006 otan/Ba 0,00 Kayu
mbu kayu
12 02.06. 0000 31597 Mesin lokal- - 1999 Baik         Belu      
250.00 Mesin
114
1 01.01. 57 Ketik besi Tik m
002 Manual Manual
Standar besi 0,00 Standar
(14-16) d ( 14-
16 Inc )
12 02.09. 0000 31597 Micros lokal- - 2003 Baik         Belu      
2 01.12. 58 cope besi 700.00 Mikros m
020 0,00 cope
besi
12 02.09. 0000 31597 Freezer lokal- - 1999 Baik         Belu      
3 01.18. 61 elektroni Refrige m
005 k 900.00 nerator
0,00 /
elektroni Freezer
k
12 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 2003 Baik         Belu      
4 01.01. 63 lain kompone m
068 n 170.00 Termos
0,00 A1
kompone
n

115
12 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 1994 Baik Alat         Belu      
5 01.01. 69 lain kompone Kedokt m
068 n 600.00 eran
0,00 Umum
kompone Lainny
n a
12 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 1992 Baik         Belu      
6 01.01. 72 lain kompone m
068 n 25.000,
Bak Air
00
kompone
n
12 02.09. 0000 31597 Klem lokal- - 1998 Baik         Belu      
7 01.61. 75 kompone m
031 n 70.000,
Klem
00
kompone
n
12 02.09. 0000 31597 Pinset lokal- - 1989 Baik 15.000, Pinset         Belu      
8 01.61. 76 kompone 00 m
020 n

116
kompone
n
12 02.08. 0000 31597 Plasent lokal- - 1991 Baik         Belu      
9 01.09. 77 a Basic kompone Plasent m
022 Stainles n 40.000, a Basis
Steel 00 Stanles
kompone s Steel
n
13 02.08.   31597 Speculu lokal- - 1990 Baik         Belu      
0 01.03. 78 m kompone m
004 n 35.000, Speculu
00 m
kompone
n
13 02.08.   31597 Speculu lokal- - 1990 Baik         Belu      
1 01.03. 79 m kompone m
004 n 35.000, Speculu
00 m
kompone
n

117
13 02.08.   31597 Speculu lokal- - 1990 Baik         Belu      
2 01.03. 80 m kompone m
004 n 35.000, Speculu
00 m
kompone
n
13 02.08.   31597 Speculu lokal- - 1990 Baik         Belu      
3 01.03. 81 m kompone m
004 n 35.000, Speculu
00 m
kompone
n
13 02.08.   31597 Nirbek lokal- - 1990 Baik         Belu      
4 01.01. 82 hem kompone m
056 n 25.000, Nirbek
00 hen
kompone
n
13 02.08.   31597 Nirbek lokal- - 1990 Baik 25.000, Nirbek         Belu      
5 01.01. 83 hem kompone 00 hen m
056 n

118
kompone
n
13 02.09.   31597 Thermo lokal- - 1998 Baik         Belu      
6 01.12. 84 meter kompone m
Termo
040 n 48.000,
meter
00
Standar
kompone
n
13 02.09.   31597 Thermo lokal- - 1998 Baik         Belu      
7 01.12. 85 meter kompone m
Termo
040 n 48.000,
meter
00
Standar
kompone
n
13 02.09.   31597 Thermo lokal- - 1998 Baik         Belu      
8 01.12. 86 meter kompone m
Termo
040 n 48.000,
meter
00
Standar
kompone
n

119
13 02.08. 0000 31597 Lain- lokal- - 1992 Baik         Belu      
9 01.01. 90 lain kompone m
Tromol
068 n 25.000,
Herbari
00
um
kompone
n
14 02.08.   31713 Diagno One Med - 2003 Baik         Belu      
0 01.01. 65 stik Set - m
003 kompone
196.96 Diagno
n
6,67 stik set

kompone
n
14 02.08.   31713 Diagno One Med - 2003 Baik         Belu      
1 01.01. 66 stik Set - m
003 kompone
196.96 Diagno
n
6,67 stik set

kompone
n
14 02.08.   31713 Diagno One Med - 2003 Baik 196.96 Diagno         Belu      

120
2 01.01. 67 stik Set - m
003 kompone
n
6,67 stik set

kompone
n
14 02.08.   31713 Diagno One Med - 2003 Baik         Belu      
3 01.01. 68 stik Set - m
003 kompone
196.96 Diagno
n
6,67 stik set

kompone
n
14 02.08.   31713 Diagno One Med - 2003 Baik         Belu      
4 01.01. 69 stik Set - m
003 kompone
196.96 Diagno
n
6,67 stik set

kompone
n
14 02.08.   31713 Diagno One Med - 2003 Baik 196.96 Diagno         Belu      

121
5 01.01. 70 stik Set - m
003 kompone
n
6,67 stik set

kompone
n
14 02.06.   31713 Bangku Lokal- - 1994 Baik         Belu      
6 02.01. 73 Tunggu Kayu 200.00 Bangku m
033 0,00 Tunggu
Kayu
14 02.06.   31713 Bangku Lokal- - 1994 Baik         Belu      
7 02.01. 74 Tunggu Kayu 200.00 Bangku m
033 0,00 Tunggu
Kayu
14 02.06.   31713 Bangku Lokal- - 1994 Baik         Belu      
8 02.01. 75 Tunggu Kayu 200.00 Bangku m
033 0,00 Tunggu
Kayu
14 02.06.   31743 Bangku Lokal- - 1994 Baik         Belu      
200.00 Bangku
9 02.01. 16 Tunggu Kayu m
0,00 Tunggu
033

122
Kayu
15 02.06.   31743 Bangku Lokal- - 1994 Baik         Belu      
0 02.01. 17 Tunggu Kayu 200.00 Bangku m
033 0,00 Tunggu
Kayu
15 02.06.   31743 Bangku Lokal- - 1994 Baik         Belu      
1 02.01. 18 Tunggu Kayu 200.00 Bangku m
033 0,00 Tunggu
Kayu
15 03.11. 0003 32228 Lain- PAGAR   2019 Baik PAGA         Belu      
2 01.01. 58 lain PKM R PKM m
004 WINDU 14.189. WIND
SENGK 000,00 USEN
AHAN GKAH
AN
TOTAL 8.820.5  
70.006,
00
Sumber Data : Laporan Barang Tahun 2020

123
Tabel 6.10
Bangunan Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
STATUS TANAH
SERTIFIKAT
NO Jenis Bangunan Luas M2 Letak/Alamat PENGGUNAAN ASAL USUL KET
HAK Tangg NOMO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. UPTD Puskesmas 519 Windusengkahan H.P Bangunan Tanah Desa 1.


2. Poskesdes 3x4 Citangtu H.P Bangunan Tanah Desa 2.
3. Poskesdes 4x5 Karangtawang H.P Bangunan Tanah Desa 3.
4. Poskesdes 4x5 Cibinuang H.P Bangunan Tanah Desa 4.

Sumber Data : Laporan Barang Tahun 2020

Tabel 6.11
Kendaraan Roda 4 dan Roda 2
Di UPTD Puskesmas Windusengkahan
Tahun 2020
Jenis Me Typ War Nomor Asal
CC Nomor Tahun BPKB
Kendaraan rk e na Polisi Usul

Rang Mesi Pembuat Pembel T


No
ka n an ian gl

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12 13

Mini Bus Suz APV - Puti HYG G15 2007 E 9952 E.565 APB

uki h DN41 A- Y 9.639. D

V7J1 ID- H Kab.

124
1614

572 10

1H1J JB5
E.541
Sepeda Ho Supr Hita B521 2E1 E 6726 APB
- 2007 6.490.
Motor nda a-X m 07K3 3896 Z D
H
9057 31 Kab.

IH34
Ya E
Sepeda Veg Puti ST21 4ST- APB
ma - 2005 6466
Motor a h 05KO 1408 D
ha Z
4385 203 Kab.

Sumber Data : Laporan Barang Tahun 202

125
BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Berdasarkan target estimasi baru, didapatkan jumlah penduduk di wilayah kerja

UPTD Puskesmas Windusengkahan yaitu 20.463 jiwa dengan persebaran penduduk

tiap Desa sebagai berikut :

Desa/Kel Laki-laki Perempuan Jumlah

Windusengkahan 1547 1631 3178

Winduhaji 2585 2727 5312

Karangtawang 1992 2102 4094

Cibinuang 1350 1422 2772

Citangtu 2485 2622 5107

Jumlah 9959 10504 20463

2. Dari jumlah rumah yang ada di Puskesmas Windusengkahan pada tahun 2020 yaitu

5, hanya yang memiliki SAB dan rumah yang memiliki pengelolaan SPAL.

3. Selama tahun 2020 ada Angka Kematian Ibu sebanyak 1 orang.

4. Dari jumlah penderita diare yang ditemukan 121 dan ditangani 121 orang.

5. Jumlah penderita penyakit kelamin pada tahun 2020 ada 332 orang (penyakit HIV

dan shipilis).

6. Dari 5 Desa/Kelurahan ditemukan 30 orang penderita BTA (+) dan diobati rutin di

puskesmas.

7. Jumlah balita pneumoni di Puskesmas Windusengkahan pada tahun 2020 ada 2030

orang.
126
8. Kegiatan BPB pada tahun 2020 yang didasarkan pada indikator BB/TB didapatkan

hasil sebagai berikut : jumlah balita seluruhnya : 1580 orang dengan balita sangat

kurus 2 orang, kurus 42 orang, normal 1214 orang dan gemuk 79 orang.

9. Hasil pemberian Vit.A pada bayi yaitu 100 % , hasil pemberian Vit.A pada balita

yaitu 100 % , Vit.A pada bufas yaitu 100 % .

10. Hasil pemberian tablet Fe 1 cakupan 87,4 % dan cakupan Fe 3 73,8%.

11. Cakupan K1 pada tahun 2020 sebanyak 321 dan cakupan K4 yaitu 271 orang.

12. Desa UCI pada tahun 2020 : 5

13. Cakupan imunisasi Anak Sekolah BIAS Campak sebesar 93,4%, DT 89,8%, TD

kelas 2 sebesar 86,4 % dan TD kelas 5 sebesar 94,4%.

14. Jumlah kader hanya 117 orang.

15. Jumlah kunjungan ke puskesmas pada tahun 2020 yaitu 10712 orang.

16. Jumlah kunjungan ke posyandu ada 14.412 orang yang diperoleh dari 21 posyandu.

17. Pengobatan pada gangguan psikosis ada 4 orang, peny.jiwa lainnya sebanyak 4

orang

18. Jumlah penderita mata katarak tahun 2020 ada 22 orang.

19. Jumlah posyandu yang ada yaitu 21 buah, Madya 8 buah, Purnama 7 buah, Mandiri 5

buah.

20. Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) harus lebih ditingkatkan lagi

kegiatannya sehingga dapat mendukung keberhasilan program di Puskesmas.

127
7. 2 SARAN

Untuk kelancaran pelaksanaan program – program di puskesmas, maka dirasakan

perlu untuk memperhatikan hal – hal berikut ini :

1. Bagi Puskemas

 Diharapkan untuk lebih mengoptimalkan kinerja SDM yang ada agar dapat

meningkatkan pencapaian program – program di puskesmas.

 Menjalin koordinasi dan kerjasama yang lebih baik dengan Lintas Program

maupun Lintas sektoral.

 Membina hubungan baik antara sesama pegawai di puskesmas sehingga

tercipta suasana kekeluargaan yang kondusif.

 Melaksanakan bimbingan teknis pada tiap programmer yang ada di puskesmas.

 Meningkatkan kerjasama yang baik dengan seluruh aparat desa yang ada di

wilayah kerja puskesmas windusengkahan.

 Melakukan evaluasi secara kontinyu pada tiap program di puskesmas.

 Melaksanakan perencanaan secara terorganisir pada semua kegiatan yang ada

di puskesmas.

2. Bagi Dinas Kesehatan

 Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di puskesmas.

 Membantu persediaan keuangan yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan

puskesmas.

 Melaksanakan bimbingan teknis secara langsung pada tiap programmer di

puskesmas.

128
BAB VIII

PENUTUP

Laporan Tahunan Puskesmas ini dibuat sebagai perwujudan pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan UPTD Puskesmas Windusengkahan. Untuk mencapai keberhasilan

yang optimal masih banyak terdapat kendala atau permasalahan yang dihadapi. Banyak hal

yang perlu dikoordinasikan lebih mendalam dan mendetail lagi.

Kami akan tetap berusaha meningkatkan kemampuan Kami dalam melayani kesehatan

bagi seluruh lapisan masyarakat, meskipun dilaksanakan dengan semua keterbatasan dan

kekurangan yang ada. Semoga Allah SWT memberikan Hidayah dan Rahmat bagi kita

semua. Aamiin.

Windusengkahan, 15 Januari 2021


Kepala UPTD Puskesmas Windusengkahan

H. UCI SANUSI, S.Sos.,SKM.,M.MKes.


PEMBINA
NIP. 19640823 198409 1 001

129
130

Anda mungkin juga menyukai