Anda di halaman 1dari 62

SINOPSIS DAN ANALISIS LIMA NOVEL

Diajukan kepada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 7 Kabupaten Tasikmalaya


Untuk Memenuhi Beberapa Tugas Mata Pelajaran
sebagai Syarat Mengikuti Ujian Praktik di Kelas XII

Disusun oleh :
Salma Aulia Khairunnisa
XII MIPA 1

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 7


KABUPATEN TASIKMALAYA
FEBRUARI 2023
NOVEL NEGERI DIUJUNG TANDUK

A. Identitas Novel
1. Judul Novel : Negeri Diujung Tanduk
2. Pengarang Novel : Tere liye
3. Tahun Terbit : 2013
4. Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Edisi :-
7. Cetakan : Ke-3
8. Tebal Buku : 360 Halaman
9. Ukuran Buku : 20 cm
10. Harga Buku : Rp. 74.800

B. Sinopsis Novel
Pada Pembukaan novel ini diceritakan dua petarung tinju yang sedang
mempertaruhkan harga dirinya Sebagai Pemenang. Thomas merupakan tokoh utama yg
dikenal sebagai petarung sejati lalu sahabatnya Theo mengajaknya pergi ke kota besar
dunia yg memiliki klub petarung terbaik untuk bertarung dengan petarung hebat lainnya.
Bahkan, salah satu Petinggi Klub Makau Juga kagum dengan thomas dia menanyakan "
apa benar kau bisa meruntunkan tembok hanya dengan tinju kananmu, thomas? ".
Disalah satu hotel besar Hongkong diadakan konferensi internasional tentang
komunikasi dan pencitraan politik, mereka membahas moralitas dalam demokrasi.
menurut Thomas politik membutuhkan moralitas tetapi moralitas sejatinya hanyalah salah
satu omong kosong yang bisa dijual dalam bisnis politik.
Ketika kembali ke Makau Thom ditanya oleh sahabatnya Theo Sejak kapan Thom
tertarik dunia politik padahal Thom menghabiskan waktu di kelas politik lebih banyak
daripada nya. selanjutnya, Ia pun melakukan pertarungan di Makau dan siapapun yang
kalah berhak tunduk atas satu permintaan yang tidak bisa ditolak.
Setelah pulang dari pertandingan Thom bersiap-siap untuk istirahat, tetapi telepon
genggam nya bergetar dan mengganggu waktu istirahatnya, Ia pun mengangkatnya
ternyata Kadek dan Opa akan menyusulnya ke Hongkong menggunakan kapal pesiar
barunya hadiah dari Opa. Thom sangat senang dan segera bersiap-siap pergi ke pelabuhan.
Lalu ada satu wartawan yang bernama Maryam menyusul Thom ke kapal pesiar barunya
itu mereka pun melakukan wawancara di atas lautan walaupun Thom sedikit terpaksa.
Maryam pun menyiapkan pertanyaan-pertanyaannya kepada Thomas dan Maryam
bertanya tentang pendidikan demokrasi menurut Thom tidak ada demokrasi untuk orang-
orang bodoh Tidak ada demokrasi untuk orang-orang yang berkepentingan.
saat mereka asyik mengobrol datanglah enam orang dengan pakaian militer dan
bersenjata, ternyata mereka pasukan dari Hongkong SAR yang bertugas untuk memeriksa
kapal di sana mereka menemukan enam pucuk senjata otomatis beberapa granat dan
peledak mematikan , padahal Thom, Opa dan Kadek tidak tahu sama sekali, mereka
dijebak.
Mereka pun ditangkap diborgol dan ditutup matanya sambil berteriak mereka
berusaha menjelaskan kalau itu kapal baru dan senjata itu bukan miliknya tetapi semua itu
sia sia, mereka dibawa ke suatu gedung lantai 15, Thom membuka matanya dan
memperhatikan sekitar lalu ia pun tahu apa yang harus dilakukannya, yaitu menelpon
seseorang yang tidak bisa menolak permintaan untuk menolongnya.
Mereka pun mencari cara agar bisa menelepon orang itu dan Opa pun mendapat ide
berpura pura sakit agar bisa menarik perhatian penjaga dan berpura-pura menelepon dokter
akhirnya rencana berhasil Thom bisa meminjam telepon dan segera memanggil orang yang
kalah dalam pertandingan semalam dia pun meminta bantuan bagaimanapun caranya agar
bisa lolos dari gedung itu.
Di seberang gedung Thom dan yang lainnya ditangkap ada gedung yang sedang
direnovasi ternyata itu adalah milik Lee, tak lama kemudian sebuah crane raksasa
menghantam dinding lantai 15 dan mereka pun segera naik ke atas ujung crane itu, crane
berputar 90 derajat dari gedung mereka pun bergegas pergi ke tempat lain.
Saat mereka lari ada satu mobil yang menyuruh mereka masuk kedalamnya, ternyata
itu adalah Lee, ia pun menanyakan Kemana Thom dan yang lainnya akan pergi Thom juga
bingung karena kemanapun dia pergi pasti akan dicari oleh tim Hong Kong SAR Lee pun
menawarkan pesawat pribadinya dan menyuruhnya kembali ke Jakarta, saat di bandara
Lee memeluk Opa dan berterima kasih karena ternyata Opa adalah sahabat kakeknya yang
menolongnya Dulu, mereka pun kembali ke Jakarta.
Di dalam pesawat Thom menelpon bapak presiden dan memberitahukan bahwa ia
akan kembali ke Jakarta, presiden juga memberitahu bahwa ia diteror orang-orang yang
tidak ia kenal. kasus ini melibatkan orang-orang penting di kepolisian, bapak presiden
menyarankan agar Thomas menghindar dari sorotan banyak pihak, tetapi kamus
bersembunyi tidak ada pada Thomas, ia lebih memilih tampil setiba di Jakarta.
Maggie yang sedang berlibur dan bersantai dirumah kesal karena Thom menelpon dan
mengganggu waktu liburnya, lalu thom meminta agar Maggie bisa menjalankan
perintahnya Untuk melakukan riset dan mengumpulkan informasi kasus hukum yang
melibatkan partai besar yang melakukan Konvensi nanti, lalu pekerjaan kedua Thom
meminta Maggie untuk mengundang beberapa wartawan dalam perjalanan Opa bercerita
tentang masa lalunya bertemu dengan kakek dan cerita masa lalu lainnya.
Saat mendarat di Bandara mereka langsung melakukan pertemuan bersama beberapa
wartawan membahas tentang penangkapan JD, kandidat presiden konvensi Partai besar
dengan dugaan korupsi padahal mantan Gubernur ini dikenal dengan kesederhanaannya,
dari fakta-fakta yang ada bisa disimpulkan bahwa ini adalah konspirasi besar yang
melibatkan banyak pihak, Thom menyebutnya Mafia Hukum karena mereka bergerak
secara diam-diam dan rahasia dalam bisnis besar mereka, lalu meninggalkan ruangan dan
menyuruh opak adik dan Maryam bersembunyi di tempat yang aman tetapi Maryam tidak
mau dan ingin ikut bersama Thomas walau awalnya Thom tidak mengijinkan akhirnya
Thom terpaksa mengiyakan kehendak Maryam.
Dengan menaiki mobil dari Maggie, Thom pun membawa Opa dan Kadek ke
bangunan tua tempat ia bersekolah ketika ditinggal pergi orang tuanya akibat kebakaran
dulu, tempat itu jauh dari perkotaan tempat itu pasti aman untuk opah dan Kadek sementara
di sana mereka dibantu oleh guru Thom waktu kecil yaitu guru Alim.
Di sana mereka disuruh untuk makan malam terlebih dahulu, sebelum Thom dan
Maryam pulang ke Jakarta sambil menunggu waktu makan Thom dan Maryam menyusuri
gedung tua itu, Thom mengajak Maryam pergi ke ruangan paling ujung, di sana ada foto
dia waktu kecil yang sangat kurus, mereka pun tertawa puas lalu Thom menunjuk pada
seseorang, dialah kandidat terkuat konvensi Partai yang diadakan besok, dia kakak kelas
Thom orang yang sederhana bersih dan bertanggung jawab, Maryam terkejut
mendengarkan fakta itu.
Setelah makan malam, Thom dan Maryam kembali ke Jakarta dan pergi ke kantor
mendatangi Maggie dan Kris untuk menanyakan sudah sejauh mana mereka mengerjakan
perintah Tom untuk mencari informasi-informasi penting, tetapi untuk waktu 2 minggu
terlalu lama bagi Thom, kris sudah mengolah lebih dari satu juta informasi dari internet,
sebenarnya yang mereka cari adalah lawan politik mereka yang sebenarnya untuk
pencarian lebih cepat Krris Minta kata kunci yang paling mungkin memiliki hubungan
paling banyak dengan berbagai peristiwa dan Thom memberikan kata kunci "Liem soerja".
Thom menyalakan televisi dan melihat Konverensi pers itu, lalu ia memberikan kata
kunci baru kepada Kris yaitu 3 jendral yang ada di televisi ketika ingin bersiap-siap
kembali ke Denpasar ternyata ada serombongan orang dari kepolisian yang datang ke
kantor, Thom dan Maryam pun mencoba kabur lewat jendela turun menggunakan gondola
berpura-pura menjadi sepasang suami istri yang romantis karena petugas gondola itu tidak
mengizinkan Maryam pun mengatakan kalau ia sedang hamil dan sudah sejak lama ingin
menaiki gondola Itu, akhirnya mereka pun diizinkan, gondola besar yang sering digunakan
petugas membersihkan Ratusan jendela kaca gedung bergerak turun Mereka pun turun
Sambil memandangi kota malam yang indah.
Saat mereka menaiki mobil, ternyata dari belakang beberapa kepolisian sedang
mengejar nya sambil menembakkan peluru ke arah ban mobil Thom agar Thom berhenti
akhirnya kedua Ban mobil pecah membuatnya tidak bisa mengendarai mobil dengan
normal sampai menabrak loket. Thom dan Maryam ditangkap disuruh paksa menaiki
mobil mereka. Di tengah perjalanan mereka berhenti Lalu ada seseorang yang masuk, yaitu
dia yang baru muncul di televisi konvrensi pers tadi, Thom yakin dia adalah salah satu dari
mafia hukum itu dia mengatakan terpaksa harus menahan Thom karena tamat berbahaya
untuk rencananya.
Akhirnya Thom dan Maryam pun dibawa ke sebuah tempat dengan puluhan sel di
lorong bangunan itu, sepertinya itu hanya penjara transisi, tapi Thom benar-benar harus
keluar dari tempat itu secepatnya dia pun mencoba cara klasik seperti orang-orang
biasanya, dia berteriak memanggil petugas, petugas pun datang menghampiri Thomas
dengan perasaan kesal, Thomas menawarkan 4M untuk kedua petugas agar mereka dapat
membebaskan Thom dan Maryam, ternyata rencana Thom gagal, lalu ia dibawa ke
komandan tempat itu, biasanya setelah itu langsung di isolasi, tetapi Thom tidak komandan
itu kaget melihat Thom ternyata Mereka adalah teman lama di klub petarung dulu, Thom
pun meminta bantuan agar Rudi bisa menolongnya setelah menjelaskan masalahnya Rudi
pun meminta Thom bersabar sampai besok hari untuk bisa membebaskan nya.
Waktu pagi pun tiba, pada saat sarapan mereka diberi nasi goreng dan telur dadar,
tetapi pada piring Thom dan Maryam ada sebuah tulisan untuk jangan memakan makanan
itu ternyata setelah dimakan mereka semua sakit perut kecuali Thom dan Maryam, semua
orang sibuk bolak-balik ke WC umum, dalam kesempatan itu Thom dan
Maryam pun juga berpura-pura sakit perut dan mencoba keluar dari gedung itu
ternyata Rudi sudah menunggunya di luar Mereka pun pergi ke bandara untuk terbang ke
Denpasar tapi Thom tidak bisa memakai pesawat umum karena datanya yang masih
ditahan di Hongkong, Rudi pun mengusulkan jika Thom dan Maryam ingin sampai tepat
waktu mereka bisa menaiki pesawat militer yang biasanya bertugas untuk membawa
barang-barang, Mereka pun naik ke kabin dan duduk bersama tumpukan karung dan
kardus itu.
Setiba di Denoasar, konversi partai itu sudah dibuka setengah jam yang lalu, ada
sekelompok yang meminta JD terus mengikuti Konverensi tapi ada pula kelompok yang
meminta JD didiskualifikasi karena kasusnya yang belum tentu benar, Johan salah satu
kepercayaan klien politik Thomas membawa Thomas ke kamar yang seharusnya
digunakan JD dan keluarganya, Thom dan Maryam pun disuruh untuk mandi dan
mengganti baju mereka dengan baju yang di kamar tersebut untuk sementara, setelah itu
Johan mengajak Thomas menaiki podium di tengah ruangan dengan pengeras suara
membuat semua orang menoleh nya saat masuk lalu thom membuat mereka percaya diri
lagi atas pilihan mereka, setelah itu Thom segera kembali ke Jakarta karena baginya arena
pertempuran ada disana.
Di perjalanan untuk menghubungi Kadek dan menanyakan keadaan Opa lalu Thom
menghubungi Maggie untuk menanyakan kemajuan tugas yang diberikan-nya ternyata
Kris sudah memberikan daftar awal lengkap dengan informasinya, yang dikirimkan lewat
email, lalu Thom memberi Meggy tugas tambahan untuk mencari tahu keadaan keluarga
JD, ketika Thom membuka email dari kris, Thom terkejut ternyata level paling tinggi dari
jaringan tersebut adalah nama tiga petinggi kepolisian yang muncul tadi malam, Thom
bergumam setengah tidak percaya karena mereka bergaya sekali muncul di televisi, bicara
tentang anti korupsi, merasa paling Suci, Padahal mereka sendiri adalah pelaku dan bagian
dari Mafia Hukum. lalu Thom meminta Maryam untuk menghubungi siapa saja agar bisa
melakukan audiensi diam-diam dengan lima pimpinan komisi pemberantasan korupsi
Mereka pun kembali ke Jakarta menumpang pesawat Hercules.
Om Liem memberikan kesaksian kepada KPK soal pembangunan proyek pusat
olahraga nasional yang digarap salah satu perusahaan milik Om Liem tahun lalu walaupun
berat tapi Om Liem akan melakukannya karena Thom berjanji Ketika memberikan
kesaksian dan bukti-bukti akan memanggilnya lagi dengan sebutan "Om Liem" dia sudah
lama tidak memanggil dengan sebutan itu sejak ayah ibu Thom Meninggal karena
kebakaran.
Setelah meninggalkan penjara Om Liem menemui lima pimpinan KPK. Sesuai
janjinya, mereka bertemu di ruangan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Thomas
langsung menanyakan seberapa cepat KPK bisa menangkap tersangka bila semua alat
bukti dan saksi sudah cukup, Mereka pun akan menangani secepatnya,secepat puting
beliung. Thom meminta mereka untuk menangkap 5 anggota DPR yang dulu menjadi
anggota Komisi terkait dan petinggi badan anggaran yang menyetujui proyek tersebut dan
Thom akan membawa saksi yang bisa membongkarnya yaitu Om Liem.
Lalu Thom mengemudikan mobil keluar dari gedung KPK, ketika melihat telepon
genggam Maggie mengirimkan pesan pendek penting yang membuatnya batal menuju
kantor untuk menemui Kris, dia pun mengendarai mobil dan tiba di sebuah kompleks yang
tidak besar dan mewah tapi cukup memadai itu adalah rumah keluarga JD, klien politik
Thom yang ditangkap kemarin.
Setelah pulang dari sana, Thom pun langsung pergi ke kantor, disana Kris menjelaskan
bahwa ada missing link yaitu sesuatu yang tidak terjelaskan sejak awal yang dia berikan
lewat emai,l yang menjadi missing link adalah dari 24 nama di ring pertama, Siapakah
yang mengontrol mereka dan mengendalikan semuanya. lalu Kris meminta untuk mencoba
kata kunci lain, Thom pun memberikan nama Tuan Shinpei nama yang tidak pernah
disebutnya setelah setahun berlalu.
Ketika di ruang kerja Kris Mereka menonton berita penting yaitu 5 anggota DPR
sudah ditangkap dan menjadi saksinya, tetapi konvoi mobil tahanan yang membawa Om
Liem terhenti oleh sebuah mobil yang mendadak berhenti di jalan raya dan turun belasan
orang bersenjata yang menembaki petugas KPK hingga tewas, mereka menangkap Om
Liem untuk mencari informasi tentang barang bukti itu.
Tak lama kemudian, mereka menelepon Thomas dan meminta untuk menghampiri
mereka di Hongkong dalam waktu 6 jam dan Thomas tidak boleh mengajak siapapun, jika
melanggar ia akan tahu resikonya. Thom pun berpamitan dan meminta Maryam dan yang
lainnya untuk tinggal di Jakarta, setelah itu Thom pergi ke Hongkong sendirian.
Jam 00.05 Thom menaiki mobil dan keluar dari parkiran kantor. 15 menit kemudian
ia tiba di lobby pesawat dan bersiap-siap menunggu waktu penerbangan. Di kepala Thom
hadir kenangan masa lalu masa lalu ketika Papanya dan Om Liem pemilik bisnis yang
baik. Tuan Shinpei datang dengan segala otak kelicikannya. Dia berpura-pura baik lalu
mengajak Om Liem dan papa menjadi Yang pembisnis yang licik tapi papa menolaknya
akhirnya Tuan Shinpei kesal dan membakar rumahnya membuat bapak dan ibu Thom
menjadi abu, lalu Thom teringat terakhir kali ia bertemu Tuan Shinpei ketika
penyelamatan bank semesta milik Om Liem. Tuan Shinpei adalah penghkianat keluarga .
lalu Thom melirik Jam menunjukkan pukul 4.30 dan pesawat sebentar lagi mendarat di
Hongkong.
Sesampainya di bandara Hongkong, Thom pun menaiki taksi dan pergi ke pelabuhan
kontainer. Ketika turun dari taksi ada 2 orang yang menyuruhnya menaiki sebuah kapal
Tug. Sebelum masuk Thom diperiksa dari atas kepala hingga ujung kaki semuanya aman
hanya ada jam tangan di pergelangan tangan dari atas kursi plastik tolong bisa melihat di
mana persisnya lokasi dilangsungkan yaitu di sebuah kapal kontainer besar new panamax.
Pemimpin mafia hukum itu melangkahkan melewati anak buahnya Thom
memanggilnya Tuan shinpei, lalu Tuan shinpei bercerita bahwa dia mengajak ayahnya
Edward untuk bergabung dengannya tapi ayahnya menolaknya hingga Tuan Shinpei
memutuskan untuk mengambil bisnisnya dan mengirim orang-orang membakar rumah dan
gudang ayah dan ibu Thom. Thom sangat marah tapi pistol di pelipisnya menekan semakin
dalam, Tuan Shinpei melanjutkan cerita bahwa dulu dia juga pernah mengajak Om Liem
Tetapi dia juga menolak mentah-mentah akhirnya Tuan Shinpei mengambil seluruh
perusahaannya dan membuat bangkrut Banl semesta dan sekarang muncullah masalah
yang lebih serius yaitu klien politik Thom yang memutuskan ikut konvensi Partai besar
dan bermimpi menegakkan hukum di seluruh negeri dan Thom ada di belakangnya,
akhirnya karena itu Tuan Shinpei mengirim orang-orang meletakkan 100 kg bubuk heroin
dan sekarung senjata kapal lalu menghubungi satuan khusus anterior, tapi Thom hebat
berhasil selamat dan melarikan diri. lalu Tuan Shinpei menusukkan ujung tongkat ke leher
Om Liem membuat Om Liem kesakitan Tuan Shinpei menanyakan di mana Om Liem
menyimpan semua bukti tetapi dia tidak menjawab akhirnya tuhan shinpei menyuruh anak
buahnya menembak kaki Thom keponakannya tetapi ia berhasil menghindar dan
mengambil pistol di belakangnya Thom kalah cepat suara tembakan pistol lebih dulu
menggema membuat Jenderal bintang 3 tewas ditempat. Thom sangat kaget ternyata orang
yang menempelkan pistol ke pelipisnya itu adalah Rudi. Tom kaget Bagaimana Rudi bisa
ada di sini dia pun menjawab karena jam tangan hadiah Rudi dia bisa mendengarkan
pembicaraan, aktivitas dan mengetahui lokasi Thom dari jam tangan itu mereka pun
bertarung di kapal kontainer besar itu.
Anggota yang dibawa Rudi dan Detektif Liu menembaki sisi-sisi ruangan lalu thom
mengangkat Om Liem dan memanggilnya dengan sebutan Om lagi karena menurut Thom
dia telah menunjukkan kemauan kuat untuk berubah. Lalu puluhan orang bersenjata
anggota mafia anak buah Tuan Shinpei mulai melepaskan tembakan, situasi semakin
mendesak tapi suara kelepak baling-baling dari kejauhan terdengar terlebih dahulu dan
memberikan tembakan paling mematikan, dua helikopter milik Lee lah yang telah
memberikan kemenangan pada Thom dan kekacauan pun berakhir.
Dengan menumpang helikopter milik Lee setengah jam kemudian mereka tiba di
rumah sakit tempat Om Liem lebih dulu dibawa. Tuan shinpei pemilik bisnis besar di
Hongkong, orang nomor satu dalam mafia hukum di jakarta telah tamat riwayatnya. Thom
meminjam telepon genggam lee dan segera menghubungi maggie dan menyuruhnya untuk
datang ke Hongkong untuk menjenguk om liem bersama Opa, Kadek dan Maryam lalu
Maggie memberitahu bahwa voting kandidat presiden telah dilaksanakan klien politik
pemenang nyaris 90%. Lima menit menunggu, orang yang ingin menemui Thomas masuk,
ternyata dia adalah Chai Ten, kakek teman perjalanan Opa saat mengungsi dari tanah
kelahiran mereka.

C. Analisis Unsur Intrinsik Novel


Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah berwujud novel. Unsur intrinsik dalam teks novel sejarah adalah tema, tokoh
dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.
1. Tema
Tema adalah gagasan atau ide mendasar sebuah novel. Pendukung utama tema
adalah :
(1) pelukisan latar cerita,
(2) tingkah laku atau sifat tokoh.
Cara menentukan tema adalah :
(1) pembaca atau pendengar harus menyimpulkan keseluruhan isi cerita,
(2) Anda harus menjawab pertanyaan, novel tersebut menceritakan apa?
Tema dalam novel tersebut adalah "penegakan hukum". Hal ini disebabkan isi
cerita novel tersebut adalah perjuangan memenangkan partai politik demi terciptanya
pemimpin yang jujur.
Kutipan teks :
- "Ketiga, sekaligus fakta paling penting, kita semua tahu, bahwa prinsip mendasar
seluruh kampanye politik klien kami adalah penegakan hukum."
- "Dia berjanji akan menegakan hukum dinegeri ini. Dia bersumpah akan memberantas
hingga ke akar-akarnya parasit hukum dinegeri ini, orang-orang yang mempermainkan
bahkan mengolok olok hukum itu sendiri."

2. Tokoh dan Penokohan


Tokoh (KBBI) adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.
Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang (baik keadan lahir maupun batin) yang
ditampilkan dalam cerita. Cara pengarang menampilkan sifat/ karakter tokoh adalah :
(1) penggambaran bentuk lahir tokoh (misalnya: bentuk tubuh, tingkah laku, cara
berpakaian, properti yang dibawa),
(2) penggambaran jalan pikiran/ cara berpikir,
(3) penggambaran keadaan lingkungan sekitar tokoh,
(4) penggambaran reaksi tokoh.
Tokoh dalam novel tersebut adalah :
1. Thomas ( percaya diri, pintar dan disiplin ).
Hal ini disebabkan Thomas yang selalu percaya diri ketika bertarung dengan siapapun
lawannya, dia selalu berpikir kritis dalam mencari solusi atas masalahnya dan
sikapnya dalam menghargai waktu, walaupun jadwalnya padat dia selalu bisa
produktif dan disiplin.
Kutipan teks :
- "Bersembunyi? menghindar mencari aman? itu bukan tabiatku. Aku petarung."
- "Aku berani bertaruh salah satu atau bahkan ketiga-tiga nya memiliki pola menarik
dalam data yang sedang diproses Kris."
- "Aku tidak mau kau mengantarku ke Denpasar dengan ambulans ini. Akan terlambat
sekali."
2. Maryam ( tidak mudah Putus asa ).
Hal ini disebabkan sikap Maryam ketika ingin mewawancarai Thomas, walaupun
Maryam harus melewati perjalanan yang panjang dan mengejar jadwal Thomas yang
sangat padat, tapi dia tetap melakukannya dan tidak mudah putus asa.
Kutipan teks :
- "Ini benar-benar tugas gila yang pernah kudapatkan dari pemimpin redaksi selama
bekerja disana dua tahun. Aku hanya punya waktu 48 jam menyiapkan seluruh materi,
menyusun daftar pertanyaan, termasuk mengejar jadwal anda, membeli tiket,
berpindahpesawat, sekaligus mengepak pakaian."
3. Opa ( perhatian, mudah bergurau ).
Hal ini disebabkan sikap opa yang selalu memberikan perhatian kecil kepada siapa
saja, dan mudah dekat dengan orang lain karena senang bercanda.
Kutipan teks :
- "Kau sudah sarapan? Mau ikut sarapan ?" Opa bertanya.
- "Opa selalu mudah bergurau dengan siapapun, asal comot topik."
- "Opamu memilih peduli dengan keterbatasan yang dia miliki, dia tetap memutuskan
menolongku yang sakut parah diatas kapal nelayan itu, meskipun itu bisa menyulitkan
bahkan membahayakan dirinya sendiri."
4. Kadek adalah ( teman yang baik,selalu mematuhi perintah ).
Hal ini disebabkan
5. Maggie ( menuruti perintah ).
Hal ini disebabkan tokoh Maggie yang selalu menuruti perintah Thomas sebagai bos
nya.
Kutipan teks :
- "Aku selalu terkesan dengan pekerjaan Maggie. Impresif."
-"Iya" Maggie menjawab pendek. Stafku yang paling gesit itu pasti telah meraih kertas
dan pulpen beberapa detik lalu.
6. Liu Detective (selalu membantu)
7.Lee ( teman yang selalu menepati janjinya )
8. Faisal ( pintar )
9. JD ( bertanggung jawab)
Hal ini disebabkan JD yang ingin menjadi presiden dan bermimpi menegakan hukum.
Kutipan teks :
" Tapi klien politikmu melangkah terlalu jauh. Dia terlalu ambisius. Dia justru
bermimpi menegakan hukum diseluruh negeri. "
10. Kris ( cekatan )
11. Rudi ( setia kawan, jujur )
Hal ini disebabkan ketika Thom ditangkap ternyata mereka tidak bisa disuap dengan
uang, dan sebagai teman Rudi membantu Thom keluar dari tahanan karena ia tahu
Thom bukan orang jahat.
Kutipan teks :
- "Rudi adalah sedikit dari polisi jujur yang pernah ku kenal."
12. Guru Alim ( ramah, senang membantu ).
Hal ini disebabkan didalam novel tersebut diceritakan watak Guru Alim ramah dan
senang membantu.
Kutipan teks :
- "Kau sama sekali tidak berubah sejak pertama kali datang kesini, Chan? Masih sama
mudanya, samasehatnya. " Guru Alim bergurau, tertawa, menepuknepuk bahu Opa.
- Kau juga masih sama saja Alim, selalumemberikan temoat yang hangat bagi orang-
orang yang membutuhkan pertolongan."
13. Lita ( pintar ).
Hal ini disebabkan watak Lita yang sudah berpikiran dewasa walaupun dia masih
kecil.
Kutipan teks :
-"Eh, Om, kan nggak boleh menyalakan televisi kalau lagi makan malam. Apalagi
bicara tentang pekerjaan,"Lita berseru.
14. Tuan Sinpei ( jahat )
Hal ini disebabkan tokoh Tuan Shinpei selalu berbuat kelicikan demi ego nya sendiri.
Kutipan teks :
- "Tidak ada pilihan lain, aku memerintahkan seluruh anggota penting jaringan di
jakarta mengeluarkan usaha terbaik untuk mencegah klien politikmu maju di konvensi
itu."

3. Latar (Setting)
Latar adalah keterangan berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Jenis latar
adalah :
(1) latar tempat, contoh: sekolah.
(2) Latar waktu, contoh : pagi hari.
(3) Latar suasana, contoh : tegang.
(4) Latar sosial (latar yang ada hubungannya dengan kehidupan antara tokoh yang
satu dengan tokoh yang lainnya).
(1) Latar tempat : Hong Kong, Makau, Jakarta, Denapasar, kantor.
Hal ini disebabkan di dalam novel tersebut selalu menyebutkan tempat-tempat
terjadinya peristiwa.
Kutipan teks :
- "Kau siapkan perjalanan mereka ke Hong Kong, juga tiket untuk tante liem."
- "Klub petarung itu berada disalah satu bangunan hotel paling mewah Makau."
- "Bahkan di Jakarta, kami merahasiakan banyak hal."
- "Aku harus mencari akal agar bisa menaiki pesawat menuju Denpasar."
- "Astaga! Sekarang kau ajak dia ke kantor?"
(2) Latar waktu : pagi, siang, malam.
Hal ini disebabkan pada novel tersebut menyebutkan waktu terjadinya peristiwa
Kutipan teks :
- "Selamat malam, Kris." Aku mengulurkan tangan.
- "Melirik jam dilayar telepon, tengah hari persis, pukul 12.00."
- "Selamat pagi, Tuan" Dia menyapaku ramah.
(3) Latar suasana :
Hal ini disebakan
(4) Latar sosial :

4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita.
Jenis alur adalah sebagai berikut.
(1) Alur maju adalah alur yang disajikan secara berurutan dari tahap perkenalan atau
pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri tahap penyelesaian.
(2) Alur mundur adalah alur yang disusun dengan mendahulukan tahap penyelesaian
dan disusul tahap-tahap seperti pendahuluan, pemunculan masalah, dan konflik.
(3) Alur campuran adalah perpaduan alur maju dan mundur. Susunan penyajian urutan
peristiwa diawali dengan puncak ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan
diakhiri dengan penyelesaian.
Tahapan alur adalah sebagai berikut.
a. Pengenalan Cerita (Eksposisi)
Pembaca dikenalkan dengan tokoh-tokoh dan perwatakannya. Pembaca
mulai mendapatkan gambaran tentang lakon yang dibaca.
b. Pemunculan Masalah
Dalam bagian ini disajikan peristiwa/ permasalahan yang diceritakan mulai
muncul. Peristiwa awal muncul sehingga dapat memicu timbulnya berbagai
masalah.
c. Pertikaian (Komplikasi)
Berbagai peristiwa/ masalah muncul sehingga menimbulkan berbagai
kesukaran bagi para tokohnya. Akan tetapi, masalah belum mencapai puncak/
klimaks.
d. Puncak Masalah (Klimaks)
Klimaks dimulai dari konflik-konflik yang muncul. Konflik-konflik tersebut
semakin merunyam atau mencapai puncak.
e. Peleraian
Konflik yang memuncak mulai mereda, tetapi permasalahan belum ada
penyelesaian karena belum menemukan titik terang atau kejelasan.
f. Penyelesaian
Tahapan ini merupakan tahap keputusan akhir (terdapat ulasan penguat
terhadap keseluruhan cerita).
Kutipan teks :
- "Maksudku klien politikmu telah memenangkan konvensi partai di Denpasar."
Alur pada novel tersebut adalah "alur maju". Hal ini disebabkan alur yang
disajikan berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap
penampilan masalah, dan diakhiri dengan tahap penyelesaian.
5. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Jenis-jenis sudut
pandang adalah sebagai berikut.
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah pengarang menggunakan kata
ganti orang pertama, misalnya aku atau saya.
b. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang menggunakan kata ganti orang
ketiga, misalnya dia, ia, atau nama orang.
c. Sudut pandang serbatahu adalah pengarang seolah-olah tahu banyak informasi.
Pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau tindak tanduk tokoh
utama.
Sudut pandang novel tersebut adalah "sudut pandang orang pertama".
Hal ini disebabkan pengarang menggunakan kata ganti orang pertama yaitu "Aku".
Kutipan teks :
"Aku mengangguk, masih belum bisa berkomentar apapun."
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui karya yang diciptakannya.
Cara penyampaian pesan pengarang adalah sebagai berikut.
a. Secara tersurat (tertulis langsung dalam teks cerita).
b. Secara tersirat (tidak tertulis langsung dalam teks, tetapi melalui pemaknaan
pembaca).
Cara memahami amanat adalah sebagai berikut.
a. Memahami konflik yang terjadi.
b. Memahami peristiwa yang terjadi.
Amanat yang dapat diambil dari novel "Negeri Di Ujung Tanduk" adalah orang-orang
yang mempunyai kuasa, mempunyai harta melimpah, yang cerdik dan yang mempunyai
banyak jaringan akan mudah melakukan rekayasa sosial, kita sebagai masyarakat
hendaknya memilih seorang pemimpin berdasarkan hati nurani agar tercipta suatu
kepemimpinan yang bersih yang bisa mensejahterakan rakyatnya.
Hal ini disebabkan di dalam novel ini diceritakan pemimpin yang jahat bisa
melakukan rekayasa sosial karena dia memiliki harta melimpah, otak yang licik dan
banyak jaringan.
Kutipan teks :
-"Klien politikmu ditangkap petinggi kepolisian. mudah saja merekayasa sebuah kasus
hukum."
7. Pengertian Majas/ Gaya Bahasa
Majas adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
Menurut Henry Guntur Tarigan, majas terbagi menjadi empat, yakni
(1) majas perbandingan,
(2) majas sindiran,
(3) majas penegasan, dan
(4) majas pertentangan.
A. Majas Perbandingan
1. Personifikasi, yakni majas yang menganggap benda mati dapat hidup
seperti manusia. Contoh: Baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah
batuk-batuk.
Mobil = Benda mati
Batuk-batuk = perilaku manusia
Kutipan teks :
-"Suara debur ombak terdengar gagah"
Hal ini disebabkan pada kalimat tersebut menggunakan kata sifat manusia
(gagah) pada benda mati (ombak).
2. Metafora, yakni majas perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama.
Contoh: Raja siang telah kembali ke peraduannya.
Keterangan:
Raja siang = Matahari.
Kutipan teks :
- "Senyum lapang terbit dari sudut mulutnya"
Hal ini disebabkan kata terbit pada kalimat tersebut memiliki
3. Simile/ Perumpamaan, yakni majas yang menggunakan konjungsi
perbandingan: bagai (kan), bak, semisal, seperti, serupa, dll.
Contoh: Engkau bagaikan langit dan bumi.
Keterangan:
Menggunakan konjungsi: bagaikan
Kutipan teks :
- "Seperti tangan raksasa yang menghampiri "
Hal ini disebabkan kalimat tersebut menggunakan konjungsi "seperti" yang
merupakan salah satu konjungsi dari majas perumpanaan atau simile.
4. Hiperbola, yakni majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang
dilebih-lebihkan/ dibesar-besarkan. Contoh: Kakak membanting tulang
demi menghidupi kelurganya.
Keterangan:
Membanting tulang = bekerja keras.
Kutipan teks:
- "Cahaya muka Kris selalu berubah lebih baik saat menjelaskan"
Hal ini disebabkan kalimat tersebut memiliki kesan mendalam dan dilebih
lebihkan seperti kata Cahaya pada kalimat tersebut.

B. Majas Sindiran
1. Ironi, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang sangat halus.
Contoh: Pandai sekali kamu, Bahasa Indonesiamu mendapat nilai 4.
Keterangan:
Pandai sekali = mendapat nilai 4 (nilai kecil).
Kutipan teks :
“Aku selalu terpesona melihat penampilannya, T-shirt dengan jaket
seadanya, celana jeans berlubang, dan bersendal jepit.
Hal ini disebabkan dalam kutipan tersebut kata terpesona merupakan sindiran
yang ingin mengatakan sesuatu maksud berlainan dari apa yang terkandung.
2. Sinisme, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang agak
kasar. Contoh: Itukah yang dinamakan bekerja? Artinya, malas bekerja.
3. Sarkasme, yakni majas sindiran yang paling kasar.
Contoh: Otakmu memang otak udang.
Keterangan:
Otak udang = bodoh.
4. Litotes, yakni majas yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh:
Silakan mampir ke gubukku.
Keterangan:
Dikatakan rumahnya hanya gubuk padahal gedung besar.
Kutipan teks :
- Rudi tertawa “apalah artinya aku, Thomas"
Hal ini disebabkan Pada kutipan tersebut Rudi merendahkan diri padahal dia
juga sama hebatnya dengan Thomas.

C. Majas Penegasan
1. Pleonasme, yakni majas yang menggunakan kata-kata yang tidak perlu
karena sudah diterangkan pada kata sebelumnya.
Contoh:
Salju putih sudah mulai turun ke bawah.
Keterangan:
Salju = berwarna putih
Turun = ke bawah
2. Repetisi, yakni majas yang mengulang kata yang sama dalam satu kalimat.
Contoh:
Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung,
kita junjung dia sebagai pembebas kita.
Keterangan:
Ada pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat: Kita junjung dia
sebagai ....
Kutipan teks:
-"Wajah-wajah dan perawakan antarbangsa, wajah-wajah antusias
bercampur tegang. "
Hal ini disebabkan pada kutipan teks tersebuh ada pengulangan kata yang
sama dalam satu kalimat yaitu "wajah-wajah"
3. Paralelisme, yakni majas yang mengulang kata yang sama pada baris yang
berbeda.
Contoh:
Sunyi itu duka.
Sunyi itu kudus.
Sunyi itu lupa.
Sunyi itu lapus.
Keterangan:
Ada pengulangan kata yang sama dalam baris yang berbeda: Sunyi itu ....
4. Aliterasi, yakni majas yang menggunakan kata yang permulaannya
berbunyi sama.
Contoh:
Dengarlah dendang durjana.
Kutipan teks :
"mereka memutuskan menyumpal mulut maryam"
Hal ini disebabkan pada kutipan tersebut menggunakan kata yang
permulaanya berbunyi sama yaitu "m".
5. Antanaklasis, yakni majas yang mengulang kata dengan makna yang
berbeda. Contoh:
Pintu-pintu awan, nadi-nadi cahaya.
C. Majas Pertentangan
1. Antitesis, yakni majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan.
Contoh:
Cantik atau jelek, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang
wanita.
Keterangan:
Cantik — Jelek
Kaya - Miskin
2. Paradoks, yakni majas yang melukiskan sesuatu yang seolah-olah
bertentangan padahal tidak karena objeknya berlawanan.
Contoh:
Hatinya sunyi tinggal di Kota Jakarta yang ramai.
Keterangan:
Hatinya - sunyi ....
Jakarta - yang ramai ....
Kelebihan :
Dalam kisah Negeri Di Ujung Tanduk ini Tere Liye menghadirkan sejumlah
permasalahan yang jauh lebih pelik dan berat yang membuat novel ini menjadi semakin
berkualitas. Belum lagi pemahaman yang baik dari penulis mampu memberikan gambaran
hitam putihnya dunia politik dengan cara yang mudah dipaham.
Kisah Thomas ini juga tidak lupa diikuti dengan flashback pada masa lalunya yang
sedikit banyak membantu dirinya memecahkan beberapa permasalahan. Menariknya, dalam
novel kedua ini ada pula kemunculan karakter-karakter baru yang membuat alur cerita semakin
berwarna
Kekurangan :
Buku dengan politik dan ekonomi sebagai topik bahasan utama, memang tidak pernah
sederhana. Terlebih lagi bagi buku yang mengulas seluk beluk perpolitikan dimanapun, begitu
juga buku ini. Tere Liye sebagai penulis sudah begitu cakap dan baik dalam memberikan nafas
politik yang membungkus cerita Thomas dan sekutunya.

Namun bagi pembaca yang kurang familiar dengan dunia politik, akan sedikit sulit mencerna
awal kisah perjalanan dengan segala istilah politik yang mungkin cukup membuat kita berhenti
sejenak untuk menyerapnya. Namun hal ini tidak menurunkan keindahan ceritanya.
NOVEL DRUNKEN MONSTER

A. Identitas Novel
1. Judul Novel : Drunken Monster
2. Pengarang Novel : Pidi Baiq
3. Tahun Terbit : 2015
4. Penerbit : Pastel Books
5. Kota Terbit : Bandung
6. Edisi : Tiga
7. Cetakan : ke-III
8. Tebal Buku : 292 hlm
9. Ukuran Buku : 20,5 cm
10. Harga Buku :-

B. Sinopsis Novel
Catatan harian Pidi Baiq yang di-republish ini memang “kumpulan kisah tidak
teladan” karena semuanya berisi keisengan Pidi yang patut ditiru asal siap menanggung
risiko malu atau dicap jayus. Kedelapan belas ceritanya berisi tentang keisengan Pidi;
hidup sehari-harinya yang sangat drama yang dibikin sendiri. Hal-hal yang tak pernah
terpikirkan oleh saya!
Saya mengambil buku ini karena saya sendiri bukan tipe orang yang suka membaca
buku, hehe.. Namun karena genre buku ini humor dan fiksi, jadi menurut saya tidak ada
salahnya jika mengambil buku ini, satu hal yang saya fikirkan adalah isi buku ini tidak
berat.
Selain itu ada hal lain yang menarik bagi saya, yaitu pada sampul bagian depan buku
ini terdapat kutipan dari Dr. Bambang Sugiharto yang mengatakan “Buku Ini Berbahaya”,
itu lah yang membuat saya semakin yakin untuk meminjam buku ini dari perpustakaan,
dan hanya sekedar melepas rasa penasaran dari kata berbahaya tersebut.
Novel Drunken Monster berisi delapan belas judul dan menceritakan kehidupan Pidi
Baiq yang konyol, kocak, nyeleneh dan pastinya bikin ngakak. Ketika membaca isi buku
ini sambil ketawa, seketika saya berfikir bahwa humorku sedang berwisata, karena
sebagian besar dialog atau percakapan yang ditulis dalam buku ini dibawakan
menggunakan bahasa daerah bandung. Namun walaupun begitu Pidi Baiq masih berbaik
hati dengan menambahkan translate bahasa indonesia di setiap akhir baris percakapan,
namun itu tidak mengurangi efek lucu dari cerita yang dibawakan.
Bagian cerita yang paling saya sukai adalah ketika pada judul Mengejar Kereta, ketika
itu Pidi Baiq naik mobil bersama pamannya, ketika itu mereka melewati jalan Konsekwen
sambil melihat gedung-gedung peninggalan Belanda di kanan kirinya yang masih kokoh
berdiri sampai sekarang. Ketika ada beberapa pertanyaan Pidi Baiq yang menurut saya
sangat kocak “Aneh ya, Bang, diurus sama penjajah malah bagus.” , “Sama kita malah
ancur.” , “Atau, kita ajuin proposal aja, Bang!” , “Ya ajuin ke Pemerintah Belanda-lah. Ke
kedubesnya supaya saya punya kenalan. Atau, ke Kedubes Inggris. Kirim proposal minta
dijajah lagi.”. Beberapa pertanyaan itu sangat kocak menurut saya karena pemikiran
konyol yang ia sampaikan sungguh tidak pernah saya pikirkan.
Selain itu juga ada kata-kata dari Dr. Yasraf Amir Piliang yang ditulis di kata pengantar
buku ini. Beliau berkata “Buku ini menyadarkan kita bahwa keisengan, keusilan, dan
kekocakan dapat menjadi pintu masuk ke dalam keseriusan.”. Contohnya pada bagian
cerita yang berjudul “Oh, Kerja”, ada sebuah percakapan yang menarik antara Pidi Baiq
dan instrinya, ketika itu Pidi Baiq mengirimkan SMS ke istrinya yang sedang bekerja, dan
SMS itu berisi “Ibu, apa yang kamu cari?” dan istrinya menjawab “Cari uang!” sampai
disini menurut saya itu sesuatu yang sudah sewajarnya karena namanya kerja ya pasti cari
uang, namun setelah itu Pidi Baiq mengirim SMS lagi yang isinya “Emangnya, uang Ibu
hilang?”. Nah sampai disini pun saya dibuat berfikir, karena ada benarnya kalau mencari
sesuatu pasti barang yang dicari itu hilang.
Masuk ke cerita pertama, saya sudah disambut keisengan parah. Cerita berjudul “Air
Lembang Panas” ini berkisah tentang suatu malam minggu, saat Pidi dan karyawannya
pergi ke pemandian air panas di Lembang. Sampai di loket tiket, ia berkata pada si
penjaga, “Saya dari rombongan rumah sakit jiwa! Ini, saya bawa pasien, Pak. Mau mandi
di sini. Mau terapi. Bisa ya?” (hal. 28) Lalu setelah itu ia bicara lain pada si atasan penjaga
tiket, mengungkit masalah SARA (ia sengaja melakukannya untuk melihat reaksi si lawan
bicara jika diajak bicara mengenai SARA).
Pidi : Gini, Pak. Kami ini kan rombongan dari Medan.Pak Handi : Iya?Pidi : Nah, tadi
saya nanya sama siapa itu, bapak-bapak di situ, orang Medan boleh gak mandi di
sini?[...]Pak Handi : Ya boleh. Ini pemandian untuk umumlah. Siapa saja boleh. Suku apa
saja boleh.(hal. 32)
Pidi memang suka memutar-balikkan omongan, menimbulkan kesalahpahaman, tapi
tetap nggak bikin saya kesal. Malah saya suka akan kreativitasnya ini. Hahaha. Contohnya,
percakapan pada cerita favorit saya di buku ini, “Oh, Kerja”. Di cerita ini, Pidi mencoba
jadi tukang becak, sementara Mang Ikun, si tukang becak dikasih pinjam motornya. Eh,
tapi Pidi bilangnya begini ke rekan-rekan Mang Ikun, “Itu, si Mang Ikun, biasalah.
Katanya pengen bawa motor saya ke rumah. Saya disuruhnya pake becak. Dasar!” (Oh,
Kerja, hal. 182).
“Oh, Kerja” jadi favorit saya, karena Pidi memberi pesan bagi orang-orang yang suka
mengeluh seperti dirinya. Bahwa orang-orang yang hidupnya lebih susah (secara materiil)
daripadanya saja tidak pernah mengeluh. Sebelum mencoba mengayuh becak, Pidi suka
menggerutu tentang pekerjaannya (lihat hal. 172).
“Dulu, saya kira mudah membawa becak, ternyata salah. […] Hai, Mang Ikun, saya mau
nanya, apakah Mang Ikun suka mengeluh?” (hal. 184).
Di cerita berjudul “Drunken Monster”, ada lagi, nih, “ada-ada aja”-nya Pidi. Untuk
menghibur istri yang marah, barangkali jarang sekali suami yang melakukan ini, dia
mendongeng ngawur. Katanya ia telat pulang ke rumah gara-gara dicegat monster. Monster
yang mencegat suami setia. Alhasil, sang istri tidak jadi marah-marah karena udah nggak
tahan ngempet ketawa. Di balik cerita amat tidak seriusnya ini, Pidi sesungguhnya ingin
berpesan serius.
“Saya kira malam indah seperti ini tak akan pernah ada, kalau saja tadi begitu sampai
rumah, saya langsung memasang muka perang untuk membuat istri tidak berani menegur.
Atau kalau dia menegur, saya langsung balik marah dan memberinya tamparan karena
menilai dia sudah berani ngatur suami.”
(hal. 51)

Kemudian, di cerita “Jalan ke Mana-mana”, nampaklah bahwa Pidi hobi sok kenal
sama orang tak dikenal. Seperti ketika ia menyapa seorang penjual jagung rebus.

Pidi : Bapak!Penjual : Iya?Pidi : Ke mana aja?Penjual : *kaget*Pidi : Si Dadang masih


di Jakarta?!Penjual : Dadang?! *bingung* Dadang mana?!Pidi : Masa’ lupa?!(hal. 61)

Dalam cerita “Jalan-jalan Minggu”, Pidi iseng banget waktu parkir motor. Kepada si
Juru Parkir, ia minta diberi nomor parkir cantik. Dan perdebatan tentang nomor cantik ini
berlangsung cukup lama, hingga Pidi ditinggal anak-istrinya yang sudah duluan masuk ke
pasar Minggu. Hah, ada aja, ya, cara unik untuk memulai percakapan dengan orang tak
dikenal.
Pemikiran Pidi juga unik, rupanya, seperti terlihat pada cerita “Pulang dari Jakarta”.
Ketika hendak turun dari kereta dan melihat ada tulisan “EXIT”—yang bagi saya dan
banyak orang lainnya adalah hal biasa saja—ia berpikir bahwa gerbang bertuliskan EXIT
itu adalah “ide cemerlang dari pihak PJKA”.
“Bayangkan saja seandainya PJKA tidak membuat gerbang EXIT, semua penumpang
pasti akan menggunduk di dalam stasiun sambil terus pada teriak: ‘Keluarkan kami
sekarang juga! Keluarga pada nunggu di rumah!’ Saya merasa takjub akan bagaimana
bisa PJKA punya ide cemerlang seperti itu? Biasanya tidak.” (hal. 130)

Selain hobi sok kenal, Pidi juga hobi bagi-bagi duit pada orang tak dikenal!
Contohnya, ke Tukang Rujak di cerita “Hari Senin”. Diberinya uang 150ribu sebagai tanda
terima kasih karena telah suka rela dan tanpa merasa jadi korban keisengan Pidi, ups! Eh,
enggak, maksudnya biar Tukang Rujak itu bisa ngajak anak-anaknya main.
“Ajak anak-anak main. Saya serius, nih! Kasian mereka. Jangan dagang terus. Anak-
anakmu mungkin butuh uang, tapi anak-anakmu juga butuh ayah.” (hal. 171)

Saya juga suka cerita ketika Pidi iseng terhadap polisi yang menilang dia karena dia
pura-pura nggak bawa SIM. Saya suka karena merasa dendam saya terhadap para polisi
yang pernah nilang saya selama ini terbalaskan *sekali-kali mau coba, ah* hahaha. Di sini
tampak juga hobi Pidi yang lain: ngeles. Setelah dia memberi uang tilang dua puluh ribu,
tiba-tiba si Pidi balik sambil bawa SIM.
Kemudian, dalam cerita “Noor Rosak”, Pidi menceritakan jalan-jalannya bersama
teman lamanya, si Noor Rosak, orang Timor Leste. Dalam cerita itu, ia menyindir kita
sebagai bangsa Indonesia. Kalimat-kalimatnya pendek-pendek, tidak terstruktur
selayaknya bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seolah-olah menegaskan bahwa Pidi
memang ingin sepenuhnya mendobrak normalitas. Seperti ini contohnya:
“Selesai makan bubur, segera saya bayar. Selesai saya bayar, segera saya pergi. Selesai
saya pergi, segera masuk mobil. Selesai masuk mobil, segera mobil maju, tetapi setelah
pergi, mobil berhenti. Berhentinya di situ, di pinggir jalan, kira-kira beberapa meter tidak
jauh dari si Tukang Bubur.” (hal. 164)

“Di perjalanan, kami juga ngobrol. Ngobrol yang tidak penting diobrolkan. Tahu-tahu,
sudah sampai di rumah, di rumah saya.” (hal. 229)

Mungkin sampai disini beberapa hal yang bisa saya sampaikan, secara keseluruhan
ini adalah buku yang sangat menarik, mulai dari cover, isi dan ilustrasi-ilustrasi yang
disisipkan di dalamnya walaupun ala-ala gambaran tangan namun menurut saya
menambah kesan komedi yang diceritakan dalam buku ini. Jadi buku ini sangat cocok
dibaca oleh orang-orang seperti saya yang tidak suka dengan cerita berat-berat, hehe.
Kalau begitu ada kurang lebih atau salah kata dalam resensi yang saya sampaikan, saya
mohon maaf sebesar-besarnya. Sekian dan terimakasih.

C. Analisis Unsur Intrinsik Novel


Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah berwujud novel. Unsur intrinsik dalam teks novel sejarah adalah tema, tokoh
dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.
1. Tema
Tema adalah gagasan atau ide mendasar sebuah novel. Tema dari novel Drunken
Monster yang saya baca adalah “ Keusilan Menuju Keseriusan “. Saya mengambil
tema tersebut karena didalam novel ini ditandai dengan “banyak keisengan, keusilan,
dan kekocakan Pidi Baiq yang menceritakan kisah hidupnya, dan pembaca dapat
mengambil pesan-pesan atau hikmah yang dapat menjadi pintu keseriusan dalam
hidup”
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh (KBBI) adalah pemegang peran (peran utama) dalam ronnman atau drama
Sedangkan Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang (baik keadan lahir maupun
batin) yang ditampilkan dalam cerita.
Tokoh dan Penokohan dalam novel Drunken Monster adalah :
• Pidi Baiq: Konyol, kocak, Usil
ditandai dengan “Kepada si Juru Parkir, ia minta diberi nomor parkir cantik.
Dan perdebatan tentang nomor cantik ini berlangsung cukup lama, hingga Pidi
ditinggal anak-istrinya yang sudah duluan masuk ke pasar Minggu. Hah, ada
aja, ya, cara unik untuk memulai percakapan dengan orang tak dikenal”

• Istri: Bawel, Penyayang


ditandai dengan” kenapa kamu baru pulang? Bagaimana kalau terjadi apa-
apa kan ini sudah malam.”
• Dayat: Humoris
ditandai dengan” Pidi baiq : Dayaaaaatt!!
Dayat :Iya siap bos?!
Pidi Baiq : panggil ambulance cepat, yat!
Dayat : buat siapa bos?
Pidi Baiq : yaa ampuuun, kok masih nanya”.
3. Latar (Setting)
Latar adalah keterangan berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana.
1) Latar tempat:
• Rumah
ditandai dengan “Saya kira malam indah seperti ini tak akan pernah ada,
kalau saja tadi begitu sampai rumah, saya langsung memasang muka perang
untuk membuat istri tidak berani menegur. Atau kalau dia menegur, saya
langsung balik marah dan memberinya tamparan karena menilai dia sudah
berani ngatur suami.” (hal. 51)
• Pemandian air panas Lembang
ditandai dengan “saat Pidi dan karyawannya pergi ke pemandian air panas di
Lembang. Sampai di loket tiket, ia berkata pada si penjaga, “Saya dari
rombongan rumah sakit jiwa! Ini, saya bawa pasien, Pak. Mau mandi di sini.
Mau terapi. Bisa ya?” (hal. 28) “
• Parkiran
ditandai dengan “Dalam cerita “Jalan-jalan Minggu”, Pidi iseng banget waktu
parkir motor. Kepada si Juru Parkir, ia minta diberi nomor parkir cantik. Dan
perdebatan tentang nomor cantik ini berlangsung cukup lama, hingga Pidi
ditinggal anak-istrinya yang sudah duluan masuk ke pasar Minggu. Hah, ada
aja, ya, cara unik untuk memulai percakapan dengan orang tak dikenal.”

• Stasiun,
ditandai dengan “Bayangkan saja seandainya PJKA tidak membuat gerbang
EXIT, semua penumpang pasti akan menggunduk di dalam stasiun sambil terus
pada teriak: ‘Keluarkan kami sekarang juga! Keluarga pada nunggu di
rumah!’ Saya merasa takjub akan bagaimana bisa PJKA punya ide cemerlang
seperti itu? Biasanya tidak.” (hal. 130).
2) Latar waktu:
• Malam
ditandai dengan . “Cerita berjudul “Air Lembang Panas” ini berkisah tentang
suatu malam minggu, saat Pidi dan karyawannya pergi ke pemandian air panas
di Lembang.”
3) Latar suasana :
• Menyenangkan
ditandai dengan “udah nggak tahan ngempet ketawa.”
4) Latar sosial (latar yang ada hubungannya dengan kehidupan antara tokoh
yang satu dengan tokoh yang lainnya).
• Latar sosial dengan tukang rujak
ditandai dengan “ Selain hobi sok kenal, Pidi juga hobi bagi-bagi duit pada
orang tak dikenal! Contohnya, ke Tukang Rujak di cerita “Hari Senin”. “
• Latar social dengan Polisi
ditandai dengan “ “Pidi : Ini SIM-nya ada!Polisi : Ya, udah!Pidi : Uangnya,
Pak? He he he, bisa diambil lagi gak? Kan, SIM-nya udah ada?Polisi :
Enggak. Kamu sudah lalai!Pidi : Kirain tadi nggak kebawa, Pak.
Beneran!”(hal. 180)”
4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita.
Jenis alur dalam novel Drunken Monster termasuk ke dalam “alur campuran”.
Karena ditandai dengan “terdapat perpaduan alur maju dan mundur. Kisahnya pun
diawali dari puncak ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri
dengan penyelesaian atau sebaliknya.”
Tahapan alur adalah sebagai berikut :
a) Pengenalan Cerita (Eksposisi)
Pembaca dikenalkan dengan tokoh-tokoh dan perwatakannya. Pembaca
mulai mendapatkan gambaran tentang lakon yang dibaca.
ditandai dengan “ada delapan belas judul dan menceritakan kehidupan
Pidi Baiq yang konyol, kocak, nyeleneh dan pastinya bikin ngakak.”
b) Pemunculan Masalah
Dalam bagian ini disajikan peristiwa/ permasalahan yang diceritakan mulai
muncul. Peristiwa awal muncul sehingga dapat memicu timbulnya berbagai
masalah.
ditandai dengan” uh istri saya marah-marah karena saya pulangnya larut malam.
Sudah ini pulangnya malam, eh HP ditelpon tidak aktif juga !Hari sudah jam 1
malam. Jam satu lebih delapan menit. Apa? Sudah malam? Ini mah sudah pagi,
tahu! Ini bisa diartikan sama dengan sehari tidak pulang!.”
c) Pertikaian (Komplikasi)
Berbagai peristiwa/ masalah muncul sehingga menimbulkan berbagai
kesukaran bagi para tokohnya. Akan tetapi, masalah belum mencapai puncak/
klimaks.
ditandai dengan “Tadi sudah jam delapan pulang, Bu!Kata saya.”
Dari mana? Dia tanya dalam duduknya.”
d) Puncak Masalah (Klimaks)
Klimaks dimulai dari konflik-konflik yang muncul. Konflik-konflik tersebut
semakin merunyam atau mencapai puncak.
ditandai dengan “ suribu melempar remote”
e) Peleraian
Konflik yang memuncak mulai mereda, tetapi permasalahan belum ada
penyelesaian karena belum menemukan titik terang atau kejelasan.
ditandai dengan “maaf bu, tadi dijalan ada monster” ibu terdiam”
f) Penyelesaian
Tahapan ini merupakan tahap keputusan akhir (terdapat ulasan penguat
terhadap keseluruhan cerita).
ditandai dengan “ah! Ibuuu, ih ayah mau ditangkeeeppp!” diam lagi dia.
Mereka pasti tahu mana suami setia, mana yang enggak. Habisnya Cuma ayah
yang mau ditangkeep, bener monster aneh.”

5. Sudut Pandang (Point of View)


Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Jenis-jenis sudut
pandang adalah sebagai berikut.
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah pengarang menggunakan kata
ganti orang pertama, misalnya aku atau saya.
b. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang menggunakan kata ganti orang
ketiga, misalnya dia, ia, atau nama orang.
c. Sudut pandang serbatahu adalah pengarang seolah-olah tahu banyak informasi.
Pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau tindak tanduk tokoh
utama.
Pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau tindak tanduk
tokoh utama. Sudut pandang novel tersebut adalah "sudut pandang orang
pertama". Hal ini disebabkan pengarang menggunakan kata ganti orang
pertama yaitu "Saya". Ditandai dengan :".Saya memesan satu gelas kopi dan
satu gelas ice marquisa."
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui karya yang diciptakannya.
Cara penyampaian pesan pengarang adalah sebagai berikut.
a. Secara tersurat (tertulis langsung dalam teks cerita).
Ditandai dengan “Ajak anak-anak main. Saya serius, nih! Kasian mereka. Jangan
dagang terus. Anak-anakmu mungkin butuh uang, tapi anak-anakmu juga butuh
ayah.”
b. Secara tersirat (tidak tertulis langsung dalam teks, tetapi melalui
pemaknaan pembaca).
ditandai dengan “ Ketika kita mendapatkan masalah jangan selalu dihadapi
dengan keseriusan , sesekali dihadapi dengan keusilan-keusilan yang didalamnya
terdapat pesan-pesan yang bisa diambil hikmahnya dan di aplikasikan
dikehidupan kita.”
Cara memahami amanat adalah sebagai berikut.
a. Memahami konflik yang terjadi.
b. Memahami peristiwa yang terjadi.
7. Pengertian Majas / Gaya Bahasa
Majas adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
Menurut Henry Guntur Tarigan, majas terbagi menjadi empat, yakni (1) majas
perbandingan, (2) majas sindiran, (3) majas penegasan, dan (4) majas pertentangan.
A. Majas Perbandingan
1. Personifikasi, yakni majas yang menganggap benda mati dapat hidup seperti
manusia. Contoh: Baru tiga kilometer berjalan, mobilnya sudah batuk-batuk.
Mobil = Benda mati
Batuk-batuk = perilaku manusia
Ditandai dengan “Barang yang naik berloncatan”
Barang ; Benda mati
Berloncatan : Prilaku manusia
2. Metafora, yakni majas perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama.
Contoh: Raja siang telah kembali ke peraduannya.
Keterangan:
Raja siang = Matahari.
Ditandai dengan “Suribu ga sia sia punya anak yang kutu buku=Pintar”
3. Simile/ Perumpamaan, yakni majas yang menggunakan konjungsi
perbandingan: bagai (kan), bak, semisal, seperti, serupa, dll.
Contoh: Engkau bagaikan langit dan bumi.
Keterangan:
Menggunakan konjungsi: bagikan
Ditandai dengan “ bebe kau dengan kakakmu bagaikan anjing dan kucing.”
Anjing dan kucing = Tidak akur
4. Hiperbola, yakni majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang
dilebih-lebihkan/ dibesar-besarkan. Contoh: Kakak membanting tulang demi
menghidupi kelurganya.
Keterangan:
Membanting tulang = bekerja keras.
Ditandai dengan “ Hari ini bandung sedang menangis”
Menangis = hujan
B. Majas Sindiran
❖ Ironi, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang sangat halus.
Contoh: Pandai sekali kamu, Bahasa Indonesiamu mendapat nilai 4.
Keterangan:
Pandai sekali = mendapat nilai 4 (nilai kecil).
ditandai dengan “ Wahhh sangat rajin sekali suribu bersih-bersih rumah satu
tahun sekali”
Sangat rajin sekali =Malas
❖ Sinisme, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang agak kasar.
Contoh: Itukah yang dinamakan bekerja? Artinya, malas bekerja.
Ditandai dengan “ Kamu udah merasa jadi anak yang baik? “ artinya anak yang
nakal
❖ Sarkasme, yakni majas sindiran yang paling kasar.
Contoh: Otakmu memang otak udang.
Keterangan:
Otak udang = bodoh.
Ditandai dengan “ Haha otakmu tuhh disimpan dilutut “
Otak disimpan dilutut = Tidak mau berfikir
❖ Litotes, yakni majas yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh:
Silakan mampir ke gubukku.
Keterangan:
Dikatakan rumahnya hanya gubuk padahal gedung besar.
C. Majas Penegasan
1. Pleonasme, yakni majas yang menggunakan kata-kata yang tidak perlu
karena sudah diterangkan pada kata sebelumnya.
Contoh:
Salju putih sudah mulai turun ke bawah.
Keterangan:
Salju = berwarna putih
Turun = ke bawah
Ditandai dengan “ tiba tiba semua HP bersahut
Bersahut : Bunyi serentak
2. Repetisi, yakni majas yang mengulang kata yang sama dalam satu kalimat.
Contoh:
Kita junjung dia sebagai pemimpin, kita junjung dia sebagai pelindung, kita
junjung dia sebagai pembebas kita.
Keterangan:
Ada pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat: Kita junjung dia
sebagai ....
Ditandai dengan”Istriku yang bagus, Istriku yang baik, Istrikuuuuu.”
Ada pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat: Istriku.
3. Paralelisme, yakni majas yang mengulang kata yang sama pada baris yang
berbeda.
Contoh:
Sunyi itu duka.
Sunyi itu kudus.
Sunyi itu lupa.
Sunyi itu lapus.
Keterangan:
Ada pengulangan kata yang sama dalam baris yang berbeda: Sunyi itu ....
4. Aliterasi, yakni majas yang menggunakan kata yang permulaannya berbunyi
sama.
Contoh:
Dengarlah dendang durjana.
5. Antanaklasis, yakni majas yang mengulang kata dengan makna yang
berbeda. Contoh:
Pintu-pintu awan, nadi-nadi cahaya.
Ditandai dengan” angin;angin bersahut”
D. Majas Pertentangan
1. Antitesis, yakni majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan.
Contoh:
Cantik atau jelek, kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang
wanita.
Keterangan:
Cantik – Jelek
Kaya - Miskin
Ditandai dengan” baik atau buruk dia tetap teman saya”.
Keterangan:
Baik-Buruk
2. Paradoks, yakni majas yang melukiskan sesuatu yang seolah-olah
bertentangan padahal tidak karena objeknya berlawanan.
Contoh:
Hatinya sunyi tinggal di Kota Jakarta yang ramai.
Keterangan:
Hatinya - sunyi ....
Jakarta - yang ramai ....
Ditandai dengan” Bandung Sangat panas tapi kamu sedang dingin”
NOVEL LIFTED

A. Identitas Novel
1. Judul Novel : Lifted
2. Pengarang Novel : Hilary Freeman
3. Tahun Terbit : 2013
4. Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Edisi :-
7. Cetaka :-
8. Tebal Buku : 224 Halaman
9. Ukuran Buku :-
10. Harga Buku : Rp.40.000,00

B. Sinopsis Novel
Robyn tak bisa menahan diri untuk mengutil. Tapi dia tidak merasa bersalah karena
semua yang dicurinya, pasti dia sumbangkan ke toko amal, lalu dia menuliskan kisahnya di
blog. Sebenarnya dia tidak perlu mengutil karena orangtuanya sangatlah mampu memberikan
apa yang dia inginkan, tapi dia merasakan sensasi yang menyenangkan saat mengutil.
Dalam sekejap semua orang membicarakan tentang si misterius blogger. Akhirnya Robyn
mendapatkan ketenaran yang dia inginkan. Hanya satu orang yang tahu siapa Robyn
sebenarnya, dan cowok itu bersumpah akan merahasiakannya.
Akankah Robyn mengungkapkan identitasnya? Bisakah dia berhenti mengutil sebelum
tertangkap?putri berusia 15tahun. Dia tinggal di sebuah gang buntu di pinggiran kota di Inggris.
Ruby Collins sendiri tumbuh sebagai remaja yang bermasalah. Orangtuanya bercerai dan Ruby
harus tinggal bersama ibunya yang tak kalah sibuk seperti ayahnya yang tinggal terpisah
darinya. Ruby cenderung kurang mendapat perhatian.
Sebelum beranjak remaja, Ruby memiliki teman masa kecil bernama Noah. Namun, sejak
perceraian kedua orang tuanya, hubungan Ruby dan Noah menjadi tidak akrab. Lambat laun
perlakuan Ruby pada Noah cenderung berubah ke arah yang lebih baik apalagi sejak Noah mau
membantunya membuat sebuah blog pribadi. Sayangnya, perubahan positif sifatnya pada Noah
tidak serta merta menghilangkan kebiasaan buruk Ruby yang terbiasa menjadi remaja kesepian.
Ya, Ruby suka mengutil di toko-toko. Ruby tahu jika kebiasaannya mengutil adalah hal buruk,
akan tetapi dia justru menikmatinya.
"Hidupku hampir selalu datar. Rutinitas bagaikan gravitasi dengan rantai berat yang
menarikku ke belakang dan mengikatku. Ketika mencuri, aku merasa terangkat. Aku
merasa lebih tinggi, lebih besar, dan lebih kuat. Aku merasa seakan terbang dengan bebas."
(hal.63)
Dengan adanya blog, Ruby dapat dengan leluasa menyampaikan apa saja yang dia
rasakan termasuk kebiasaanya mengutil. Bahkan, blog tersebut sempat membuatnya tenar.
Seluruh kota bahkan membicarakan blog yang ditulisnya dengan nama samaran Robyn
Hood itu. Namun sayangnya, ketenaran tersebut tidak serta merta berdampak positif pada
kehidupan Ruby. Perlahan-lahan masalah demi masalah muncul ke permukaan. Ruby mau
tak mau harus menghadapi mimpi terburuk dalam hidupnya yang bahkan akan mengancam
dirinya dan orang-orang terdekatnya. Ruby pun tak yakin dirinya bisa bertahan, bertahan!
"... Aku menulis blog karena itu artinya aku bisa menjadi diriku sendiri, tanpa benar-benar
menjadi diriku. Artinya aku bisa mengakui dan menceritakan semuanya tanpa mendapat
masalah. Aku tidak mengira akan ada yang membacanya, atau bahwa ini semua akan
terjadi. Tapi sekarang semua sudah terjadi. Ini mungkin takdir. Aku tak bisa membuatnya
kembali menjadi seperti semula." (hal.177)
"Blog Robyn Hood"
(Aku mencuri dari tokoh mewah dan memberikannya kepada toko-toko amal)
8 Maret
Benda pertama yang pernah Ruby curi sebatang cokelat,dari toko koran diujung
jalan.Usianya baru sembilan tahun.mungkin seharusnya dia mengambil sesuatu yang lebih
mengesankan,seperti the crown Jewels,tetapi keamananya cukup ketat (di Tower of
London-mereka tidak menyimpanya ditoko koran lokal ) dan aku tidak ingin
dipenjara,atau yang lebih buruk daripada ituaku mengambil cokelat karena aku bisa-karena
cokelat itu ada disana-dan karena aku belum pernah mencuri apapun,dan aku ingin
mencobanya, supaya aku tahu bagaimana rasanya.yang ku ambil adalah cokelat
Wispa,yang berlubang-lubang.dan secara teknis menurutku setengah dari yang kucuri itu
hanya udara,yang tentu saja gratis,menurutku setengah dari yang kucuri itu hanya
udara,yang tentu saja gratis,jadi bisa dibilang itu hanya setengah kriminal
Usia Ruby mungkin baru sembilan tahun,tapi ruby tahu mencuri itu salah dan bahwa
ada kemungkinan sebuah kilat besar bercahaya akan mencuri dari surga dan menyambarku
sampai mati.itu bagian yang menegangkan,kurasa,melihat apakah aku bisa menghindari
kilat tersebut,mencari tahu apakah yang nenek,mum dan Dad serta guru guru Ruby katakan
itu benar.Ruby sudah menyangka mereka berbohong,seperti hanya mereka berbohong
tentang peri Gigidan Sinterkla.Walaupun begitu,aku terhibur karena hari itu cerah dan aku
memakai pakaian olahraga dengan sepatu Bersol karet .
Cokelat wispa berada tepat disamping batang-batang karamel,disusun tinggi dalam
bentuk persegi panjang yang rapih,dengan tambahan satu batang yang diletakan dibagian
atas,Cokelat sebatang itu terlihat kesepian,tidak pada tempatnya,Ruby
mengambilnya,benar-benat bermaksud menyelipkannya kedalam rak bersama dengan
yang lainya,tapi insting Ruby malah menyuruhnya mengambilnya untuk dirinya sendiri
.Ruby melihat sekelilingnya.Tidak ada seorang pun,dan Mr.Shah sedang berada di
belakang etalase,tepat disisi lain rak-rak pajangan.Bisakah Ruby melakukany? Haruskah
Ruby melakukanya apa yang mungkin terjadi pada ruby kalau dia melakukanya? Semakin
kupikirkan,Ruby semakin ingin melakukanya Jangan bertanya apa yang Ruby
pikirkan,Ruby baru sembilan tahun,demi tuhan.ruby tidak menganalisisnya ,Ruby hanya
mengikuti instingnya,dan instingnya berbisik" Ambil ambil ". Jadi Ruby
mengambilnya,Ruby memasukan cokelat ke sakunya,berjalan ke meja kasir untuk
membayar belanjaannya yang lain.
Tidak ada Sambaran kilat.Hanya sebuah tangan tokoh dipundaknya."apa yang ada
dalam sakumu? Tanya Mr.Shah.
Jantungnya berdetak tiga kali lebih cepat,Ruby bisa mendengarnya berdetak
ditelinganya." Tidak ada " , kata Ruby sambil tersenyum malu-malu seperti yang dilakukan
anak anak saat sedang menyembunyikan sesuatu.kebanyakan anak anak adalah
pembohong yang buruk,Hanya,orang dewasa yang tahu bagaimana melakukanya dengan
benar.
"Perlihatkan padaku",katanya sambil mengulurkan tangan.
"Tidak ada,Ruby bersumpah", Ruby menutupi sakunya dengan kedua tangannya
dengan erat-erat.menyedihkan,aku tahu.semua orang bisa melihat bayangan berbentuk
sebatang cokelat menggelembung dibalik katun tipis jaketnya itu.
"Jangan berbohong padaku,aku tahu kau mengambil cokelat.aku melihatnya dari
cermin " Dia menunjuk ke arah cermin cembung diatas meja kasir,dimana dia bisa melihat
keseluruh toko.Rubu tidak pernah menyadarinya.Cermin itu membuat ruangan seperti
melayang didalam gelembung,dan ketika aku mendekatinya,wajahnya membesar,Hal itu
dan juga keberaniannya,membuat Ruby ingin mengikik.Ruby menyeringai,tidak pada
tempatnya.
"Ini tidak lucu ".kata Mr Shah dengan kaku " mencuri adalah hal yang serius".
"Maafkan aku",gumam ruby.sekarang Ruby merasa ingin menangis,merasa
kalah,dengan tatapan putus asa Ruby mengeluarkan cokelat wispa dari sakunya dan
menyerahkannya kepada Mr Shah.
Dia menaruhnya dimeja dan menggeleng.Ruby ingat dia terlihat sedih,bukan
marah."kenapa kau mencuri dariku,temanku?".
Ruby hanya mengangkat bahu,Ruby tidak bisa menjawab.
Mr Shah menyuruh Ruby berdiri di belakang meja bersamanya ketika dia menelepon
orang tua Ruby.Aku menatap lantai,dengan dagu bersandar menempel didada,berharap itu
mebuatnya tidak terlihat.
Mum dan dad tiba dalam hitungan menit.Ruby ingat mereka tidak sanggup melihat
mata Ruby dan Ruby mendengar mereka terus-menerus meminta maaf,"maaf sekali,Mr
Shah,ini tidak akan pernah terjadi lagi,kamu akan memastikanya,kami benar benar minta
maaf..." Sebelum Ruby disuruh mengucapkan "maaf",Dan kemudian Dad meraih tangan
Ruby dan membawanya pulang.Ruby terisak-isak sepanjang jalan.Duby tidak mendapat
permen selama sebulan dan jalan-jalan mandirinya dibatasi lebih lama lagi.Tetaoi ekspresi
kekecewaan di wajah orang tuanya,perasaan telah mengecewakan mereka,lebih buruk dari
hukuman apapun.
Ruby tidak bermaksud mengutil hari itu.ruby bahkan tidak pernah membayangkan
akan melakukanya.Runy pikir orang-orang mencuri karena mereka membutuhkannya,atau
karena mereka orang jahat,bukan karena mereka merasa ingin melakukannya.Ruby puas
dengan jumlah permen yang mampu dia beli,seperti yang dirasakan ya di hari Minggu
lainya.tidak ada alasan kenapa Ruby tidak memilih untuk membeli wispa,dan malah
membeli cokelat karamel atau barang barang lain.Bila kupikirkan lagi sekarang,kalah
Ruby benar-benar ingin sebatang wispa,dan tidak punya uang,Mr Shah mungkin akan
memberikannya padaku.Ruby bisa membayarnya lain kali ".
Hilary Freeman terkenal sebagai penulis fiksi teenlit. Novel remajanya yang satu
ini, Lifted-Pengutil Paling Top, cukup mengesankan bagi saya pribadi. Tapi, seperti tipikal
novel remaja lainnya, konflik yang dihadirkan dalam novel ini terasa kurang greget dan
kurang complicated. Meskipun saya acungi jempol karena Hilary Freeman mengangkat
topik yang menarik dan tidak banyak digunakan oleh novelis lain sebelumnya, yaitu
mengutil. Mengutil memang sebuah tindakan/kebiasaan yang bisa dibilang kurang wajar
namun sering menimpa para remaja. Mengutil bisa dikategorikan berbeda dengan mencuri
meskipun sama-sama mengambil barang tanpa ijin. Mengutil bisa juga digolongkan
sebagai penyakit psikologis dan juga sebagai cara menyalurkan emosi yang salah.
Dalam sekejap semua orang membicarakan tentang si misterius blogger. Akhirnya
Robyn mendapatkan ketenaran yang dia inginkan. Hanya satu orang yang tahu siapa
Robyn sebenarnya, dan cowok itu bersumpah akan merahasiakannya.
Dengan mengangkat tema yang unik, Teenlit ini mampu merangkai beberapa sudut
pandang yang mengandung pelajaran/pesan moral yang cukup berbobot. Teenlit ini
menekankan bahwa remaja adalah pribadi yang sangat labil. Remaja juga terkesan mudah
bermasalah, baik dengan dirinya sendiri maupun lingkungan di sekitarnya, sehingga perlu
mendapat perhatian lebih. Contohnya Ruby, si tokoh utama, yang mengutil karena dia
merasa kurang mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya. Dia ingin merasakan
sebuah perasaan yang menyenangkan dan mendebarkan saat mengambil barang di toko
dan membawanya pulang tanpa ketahuan. Ruby juga memiliki obsesi untuk terkenal atau
menjadi figur yang dikenal banyak orang. Dan dia merasa bahwa mengutil dan
menuliskannya di blog akan membuatnya terkenal suatu saat. Yah, meskipun cara yang
ditempuhnya benar-benar salah, merugikan banyak pihak termasuk dirinya, dan tentu saja
tak patut ditiru.
Novel ini cukup bagus untuk dibaca remaja hingga dewasa. Ceritanya ringan dan
terjemahannya begitu rapi, apik, dan mengalir lembut tanpa membuat saya mengernyit
karena mendapati istilah atau kalimat yang janggal. Two thumbs up deh buat
penerjemahnya! Namun sayangnya, cerita dalam novel ini menggantung di bagian akhir.
Eksekusi endingnya tidak jelas dan seakan dibuat tanpa maksud atau tujuan. Hal ini yang
membuat saya berkata, "Yah, kok kayak gini?? Maksudnya gimana??" Pada intinya saya
kurang bisa menangkap ending dari novel ini. Saya kurang paham apakah penulis ingin
mencoba membuat twist atau mysterious ending atau bagaimana. Tapi, yang saya tangkap
justru endingnya aneh dan kurang berbobot.
Over all, saya cukup merekomendasikan teenlit ini untuk pembaca yang suka dengan
novel-novel remaja. Saya juga merekomendasikannya untuk orang orang yang ingin
membaca novel ini Ceritanya yang ringan dan mengalir bisa menjadi teman santai saat
weekend. O ya, satu lagi, poin plus dari novel ini adalah covernya yang imut!
C. Analisis Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah berwujud novel. Unsur intrinsik dalam teks novel sejarah adalah tema, tokoh
dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.
2. Tema
Tema adalah gagasan atau ide mendasar sebuah novel. Pendukung utama tema
adalah (1) pelukisan latar cerita, (2) tingkah laku atau sifat tokoh. Cara menentukan
tema adalah (1) pembaca atau pendengar harus menyimpulkan keseluruhan isi cerita,
(2) Anda harus menjawab pertanyaan, novel tersebut menceritakan apa?
Tema : novel ini menceritakan tentang seorang pengutil paling top,dia adalah
gadis/remaja yang masih polos dia seorang broken home karena kedua orang tuanya
berpisah,dia juga dari keluarga yang mampu tapi dia lebih suka mengutil dan
membagikanya kdpa toko toko amal.

2. Tokoh dan Penokohan


Tokoh (KBBI) adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.
Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang (baik keadan lahir maupun batin) yang
ditampilkan dalam cerita. Cara pengarang menampilkan sifat/ karakter tokoh adalah
(1) penggambaran bentuk lahir tokoh (misalnya: bentuk tubuh, tingkah laku, cara
berpakaian, properti yang dibawa), (2) penggambaran jalan pikiran/ cara berpikir, (3)
penggambaran keadaan lingkungan sekitar tokoh, (4) penggambaran reaksi tokoh.
a. Noah
Noah adalah tokoh utama dia memiliki sifat baik hati, pendiam,dan jujur Noah
adalah seorang remaja yang memiliki karakter berbeda dengan remaja yang
lainya,Noah menyukai ruby yang suka mengutil
b. Ruby
Ruby adalah tokoh pemeran utama dalam novel tersebut Ruby Memili sifat
ambisius tetapi dia sangat baik kadang dia sedikit jahat dan juga slalu baik kepada
orang lain,kebiasaanya adalah mengutil lalu memberikan kepada toko toko amal.
c. Mr.Collins ( ayah Ruby )
Tuan Collins adalah ayahnya Ruby dia memili watak baik namun sangat dingin
dan sangat sinis,
d. Hani
Hani adalah temanya ruby Hani memiliki sifat baik hati dan sangat riang.
e. Amanda
Dia adah temannya Ruby dia memiliki karakter unik dan selalu membuat Ruby
tertawa.
f. Uma
Uma adalah ibu Ruby dia sangat baik dan menyangi Ruby.

3. Latar (Setting)
Latar adalah keterangan berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Jenis latar
adalah (1) latar tempat, contoh: sekolah. (2) Latar waktu, contoh : pagi hari. (3) Latar
suasana, contoh : tegang. (4) Latar sosial (latar yang ada hubungannya dengan
kehidupan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya).

1. Latar Waktu
a. Pagi Hari
" saat dipagi hari ketika Ruby mau berangkat ke sekolah Noah diam-diam mengintip
dari jendela kamarnya".
b. Siang hari
" Saat siang jam istirahat di sekolahnya Ruby pergi ke kantin untuk membeli
sesuatu yang dia beli bersama teman temannya".

b. Sore hari
" Saat pulang sekolah hampir jam 4 sorean Ruby ingin pergi ke sebuah toko dan
ingin mengutil untuk bahan membuat blog terbarunya itu".

c. Malam Hari
" setiap malam Ruby selalu memikirkan tentang bagaimana supaya blognya itu
menarik perhatian banyak orang".

2. Latar Tempat

a. Rumah
" Ruby sedang membuat blog terbaru di kamarnya".
b. Sekolah
" Noah selalu ingin menghampiri Ruby ketika jam istirahat di sekolahnya
tiba".
c. Toko
" Ruby pergi ke toko baju besar dan mengutil barang yang sangat mahal
didalamnya".
d.Taman
" Setiap akhir pekan Noah selalu mengajak Ruby pergi ke taman dekat
rumahnya".
e. Dipenjara
" Kedua orang tua Ruby ditelpon oleh petugas yang ada dipenjara untuk
segera datang menemui Ruby yang tertangkap sedang mengutil di sebuah toko dan
dibawa ke penjara".

3. Latar Suasana : akrab,tenang,gelisah,sedih, terharu dan ketakutan.


4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita.
Jenis alur adalah sebagai berikut. (1) Alur maju adalah alur yang disajikan secara
berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan
masalah, dan diakhiri tahap penyelesaian. (2) Alur mundur adalah alur yang disusun
dengan mendahulukan tahap penyelesaian dan disusul tahap-tahap seperti
pendahuluan, pemunculan masalah, dan konflik. (3) Alur campuran adalah perpaduan
alur maju dan mundur. Susunan penyajian urutan peristiwa diawali dengan puncak
ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri dengan penyelesaian.
Alur : maju
Tahapan alur adalah sebagai berikut.
a. Pengenalan Cerita (Eksposisi)
Pembaca dikenalkan dengan tokoh-tokoh dan perwatakannya. Pembaca
mulai mendapatkan gambaran tentang lakon yang dibaca.
Pengenalan cerita :
Robyn atau dalam novel disebut Ruby Collins adalah remaja putri berusia
15tahun. Dia tinggal di sebuah gang buntu di pinggiran kota di Inggris. Ruby
Collins sendiri tumbuh sebagai remaja yang bermasalah. Orangtuanya bercerai
dan Ruby harus tinggal bersama ibunya yang tak kalah sibuk seperti ayahnya
yang tinggal terpisah darinya. Ruby cenderung kurang mendapat perhatian.
Sebelum beranjak remaja, Ruby memiliki teman masa kecil bernama Noah.
Namun, sejak perceraian kedua orang tuanya, hubungan Ruby dan Noah menjadi
tidak akrab. Lambat laun perlakuan Ruby pada Noah cenderung berubah ke arah
yang lebih baik apalagi sejak Noah mau membantunya membuat sebuah blog
pribadi. Sayangnya, perubahan positif sifatnya pada Noah tidak serta merta
menghilangkan kebiasaan buruk Ruby yang terbiasa menjadi remaja kesepian.
Ya, Ruby suka mengutil di toko-toko. Ruby tahu jika kebiasaannya mengutil
adalah hal buruk, akan tetapi dia justru menikmatinya.

b. Pemunculan Masalah
Dalam bagian ini disajikan peristiwa/ permasalahan yang diceritakan mulai
muncul. Peristiwa awal muncul sehingga dapat memicu timbulnya berbagai
masalah.
Pemunculan masalah :
Robyn tak bisa menahan diri untuk mengutil. Tapi dia tidak merasa bersalah
karena semua yang dicurinya, pasti dia sumbangkan ke toko amal, lalu dia
menuliskan kisahnya di blog. Sebenarnya dia tidak perlu mengutil karena
orangtuanya sangatlah mampu memberikan apa yang dia inginkan, tapi dia
merasakan sensasi yang menyenangkan saat mengutil
c. Pertikaian (Komplikasi)
Berbagai peristiwa/ masalah muncul sehingga menimbulkan berbagai
kesukaran bagi para tokohnya. Akan tetapi, masalah belum mencapai puncak/
klimaks.

Pertikaian masalah :
Saat Ruby pulang sekolah dia pergi ke toko lagi dan akan mengutil tapi
penjaga toko rupanya mengetahui maksud Ruby kalau dia akan mengutil dan
Ruby pun tertangkap basah dan timbulah kericuhan di toko Samali Ruby harus
pergi ke ruangan pemilik toko itu untuk diminta tanggungjawaban dan Ruby pun
menelpon Noah yang diam diam suruh jadi ayahnya

d. Puncak Masalah (Klimaks)


Klimaks dimulai dari konflik-konflik yang muncul. Konflik-konflik tersebut
semakin merunyam atau mencapai puncak.

Puncak masalah :,
Ruby yang tertangkap disebuah mol besar,kali ini dia diajak ke penjara dia
disuruh memanggil kedua orangtuanya untuk diminta keterangan Ruby pun
terdiam seakan akan bisu karena memang dia yang selalu mengutil
e. Peleraian
Konflik yang memuncak mulai mereda, tetapi permasalahan belum ada
penyelesaian karena belum menemukan titik terang atau kejelasan.

Peleraian :
Ruby yang terdiam di penjara seolah olah dunia berhenti bergerak Ruby
sangat ketakutan dan gelisa takut ayahnya memarahinya karena prilakunya yang
selalu mengutik ke toko toko.

f. Penyelesaian
Tahapan ini merupakan tahap keputusan akhir (terdapat ulasan penguat
terhadap keseluruhan cerita).

Penyelesaian :
Ruby dan Noah akhinya bebas setelah ayah Ruby datang ke kantor polisi dan
menyelesaikan semua permasalahn itu

5. Sudut Pandang (Point of View)


Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Jenis-jenis sudut
pandang adalah sebagai berikut.
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah pengarang menggunakan kata
ganti orang pertama, misalnya aku atau saya.

Sudut pandang : Orang pertama

b. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang menggunakan kata ganti orang
ketiga, misalnya dia, ia, atau nama orang.

Sudut pandang : Orang ketiga


Sudut pandang serbatahu adalah pengarang seolah-olah tahu banyak informasi.
Pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau tindak tanduk tokoh utama.
-

6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui karya yang diciptakannya.
Cara penyampaian pesan pengarang adalah sebagai berikut.
a. Secara tersurat (tertulis langsung dalam teks cerita).
_
b. Secara tersirat (tidak tertulis langsung dalam teks, tetapi melalui pemaknaan
pembaca).
Cara memahami amanat adalah sebagai berikut.
a. Memahami konflik yang terjadi.
b. Memahami peristiwa yang terjadi.
Amanat Secara Tersirat :
Berbuat baiklah secara tulus dan dengan hati yang ikhlas,tapi jangan berbuat baik
dan dibalik kebaikan itu ada kejahatan, dan slalu bersedakahlah dengan barang dan usaha
yang halal.

7. Pengertian Majas/ Gaya Bahasa


Majas adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
Menurut Henry Guntur Tarigan, majas terbagi menjadi empat, yakni (1) majas
perbandingan, (2) majas sindiran, (3) majas penegasan, dan (4) majas pertentangan.
A. Majas Perbandingan
1. Personifikasi, yakni majas yang menganggap benda mati dapat hidup seperti
manusia.

" Mainan lama itu mengingatkan Ruby akan kisah masa kecilnya dengan Noah".

Mainan lama=Kenangan masa kecil

2. Metafora, yakni majas perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama.

Kecantikan si Mega membuatnya menjadi bunga desa.


Keterangan :
Kecantikan=Bunga Desa

3. Simile/ Perumpamaan, yakni majas yang menggunakan konjungsi


perbandingan: bagai (kan), bak, semisal, seperti, serupa, dll.

"Sejak kecil, Ruby sudah seperti bagaikan emas dalam keluarganya" .

Sejak kecil=kebanggan

Menggunakan kata sambung perbandingan=Bagaikan

4. Hiperbola, yakni majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang


dilebih-lebihkan/ dibesar-besarkan.

" Mendengar kabar pencurian itu, ayah Ruby mengamuk dan langsung pergi ke
penjara menemui Ruby ".

Mengamuk=Marah
B. Majas Sindiran
1. Ironi, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang sangat halus.

" Wah Ruby kamu hebat sekali nilai ulangan matematika kamu dapat 8
paling besar ".
Kamu hebat= nilai 8 paling besar
2. Sinisme, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang agak kasar.

" Untuk menjadi orang baik dan selalu bersedekah kamu tidak perlu mengutil
terus ke semua toko yang kamu kunjungi".

3. Sarkasme, yakni majas sindiran yang paling kasar.

" Noah bicara ke ruby "percuma kamu sekolah tinggi kalau kamu masih suka
mengutil ".

sekolah tingggi=Masih mengutil

4. Litotes, yakni majas yang bertujuan merendahkan diri.

" Aku memang payah bisa bisanya aku mengutil sampai lupa kalau hal itu
sangat merugikan orang lain ".
Aku memang payah=merugikan orang lain

C. Majas Penegasan
1. Pleonasme, yakni majas yang menggunakan kata-kata yang tidak perlu
karena sudah diterangkan pada kata sebelumnya.

" Ruby riang gembira menyambut hari libur panjang".

Kata "riang" dan "gembira" merupakan sinonim atau punya arti yang
sama, sehingga termasuk dalam pemborosan kata.

2. Repetisi, yakni majas yang mengulang kata yang sama dalam satu kalimat.
"Ruby akan terus mengutil,mengutil,dan mengutil untuk memberikan
barang yang ambil ke toko amal"

Ada pengulangan kata yang sama : mengutil

3. Paralelisme, yakni majas yang mengulang kata yang sama pada baris yang
berbeda.

"Siang dan malamku dihabiskan dengan memikirkan besok siang aku akan
mengutil di toko mana".

Keterangan:
Ada pengulangan kata yang sama dalam baris yang berbeda: Siang....
4. Aliterasi, yakni majas yang menggunakan kata yang permulaannya berbunyi
sama.
-
5. Antanaklasis, yakni majas yang mengulang kata dengan makna yang
berbeda.
C. Majas Pertentangan
1. Antitesis, yakni majas yang menggunakan kata-kata yang berlawanan.
" Aku akan menulis blog pertama tapi aku akan menyembunyikan identitasku
agar orang tidak mengetahui kalau aku itu adalah perempuan atau laki-laki ".

Perempuan= Laki-Laki

2. Paradoks, yakni majas yang melukiskan sesuatu yang seolah-olah


bertentangan padahal tidak karena objeknya berlawanan.

" Saat Ruby memasuki kamar Noah, kamar Noah sangat rapih,tapi Noah
selalu berpikir negatif tentang diriku ".

Kamar=Bersih
Pikiran=Negatif

Kukurangan dan kelebihan novel

a. Kekurangan :
Novel ini berakhir dengan cerita yang kurang jelas sehingga pembaca sulit
untuk menentukan akhir dari cerita novel ini.

b. Kelebihan :
kelebihan buku ini adalah mudah dan ringan untuk dibaca karena novel ini
berisi tentang cerita cerita seorang remaja dalam novel ini juga menggunakan kata
kata yang mudah dipahami pembaca.
NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING

A. Identitas Novel
1. Judul Novel : Assalamualaikum Beijing
2. Pengarang Novel : Asma Nadia
3. Tahun Terbit : 2014
4. Penerbit : Asma Nadia Publishing House
5. Kota Terbit : Depok
6. Edisi :-
7. Cetakan :-
8. Tebal Buku : 360 halaman
9. Ukuran Buku : 13cm×20cm
10. Harga Buku :-

B. Sinopsis Novel
Novel ini menceritakan perjalanan hidup seorang wanita muslimah bernama
Asmara yang cintanya dikhianati oleh kekasihnya, Dewa. Asmara yang pernah menjalin
hubungan dengan Dewa selama 4 tahun. Dewa memanggil Asmara dengan nama
belakangnya yaitu Ra. Selain itu, hubungan mereka didukung oleh sahabat-sahabat
terdekat mereka, seperti sahabat Ra yaitu Sekar dan Mas Ridwan.
Asmara sangat percaya kepada dengan Dewa dan berharap bahwa mereka bisa hidup
bersama. Pada akhirnya, Dewa pun melamar Asmara. Mereka berdua pun mulai
mempersiapkan acara pernikahan. Pada awalnya, semua berjalan dengan normal sampai
tiba-tiba Dewa membatalkan pernikahan secara sepihak. Pernikahan yang bahkan akan
diadakan sebulan lagi itu terpaksa batal.
Ternyata, Dewa telah menjalin hubungan terlarang dengan Anita, rekan kerjanya, di
mana ia harus bertanggung jawab dengan menikahi Anita yang sedang mengandung
anaknya. Meskipun begitu, Dewa tidak mengharapkan semua itu terjadi karena Dewa
sangat mencintai Ra.
Meskipun Dewa selama 4 tahun bersamanya tetapi Ra adalah sosok yang mandiri. Bagi
Ra, Dewa bukan hanya seorang kekasih, tetapi teman jiwanya. Karena dia adalah korban
perceraian kedua orang tuanya. Ra hanya punya Dewa dihidupnya sebagai tempat berkeluh
kesah.
Meskipun begitu Ra menjadi sosok perempuan kuat dan selalu ceria dalam menjalani
kehidupannya. Karena meskipun orang tuanya telah bercerai mereka selalu ada untuk Ra
dan selalu mendukungnya.
Tidak ingin larut dalam kesedihan, Asmara memutuskan untuk menerima proyek besar
dari kantornya dan pergi ke Beijing untuk urusan pekerjaannya itu. Di sana, ia tidak
sengaja bertemu dengan seorang lelaki Cina bernama Zhongwen. Asmara bertemu
Zhongwen di bus, Zhongwen membantu Asmara yang kebingungan dalam perjalanan
menuju hotel yang dipesannya.
Diperjalanan itu, Zhongwen berkenalan dengan Asmara. Nama Asmara yang biasa
dipanggil Asma itu mengingatkannya pada cerita mitologi dari Yunan tentang putri cantik
bernama Ashima. Sehingga Zhongwen memanggil Asma dengan nama Ashima. Sampai
akhirnya mereka berpisah, Zhongwen memberikan kartu namanya tetapi tanpa sengaja
Asma menjatuhkannya.
Pertemuan itu membuat Zhongwen merasa tertarik dengan sosok Asmara, dan
memutuskan untuk mencari tahu lebih jauh tentang dirinya. Mereka berdua terakhir kali
bertemu di sebuah masjid di Cina, bernama Niujie. Sejak saat itu, mereka saling bertukar
kontak dan berteman baik.
Selama berteman dengan Asmara, Zhongwen banyak belajar tentang agama Islam. Ia
akhirnya mendapatkan hidayah dan memutuskan untuk menjadi mualaf walaupun harus
rela terusir dari keluarganya.
Sementara itu, meskipun Dewa sudah menikah dengan Anita. Ia masih mencintai Ra
dan tidak bisa melupakannya. Dewa bahkan tidak tersentuh sama sekali dengan semua
perhatian Anita karena yang ada dipikirannya hanya Ra.
Dewa bahkan berencana untuk menceraikan Anita ketika sudah melahirkan dan kembali
kepada Ra. Hal itu diketahui Anita, ia menjadi stres dan berniat membunuh anak yang
dikandungnya agar Dewa tidak meninggalkannya. Tetapi percobaan bunuh diri itu gagal
bahkan tidak mengusik Dewa sedikitpun untuk mencintai Anita.
Anita sudah melahirkanpun Dewa tidak peduli dan tidak tersentuh sedikitpun melihat
bayi mungil yang telah lahir itu. Karena hati Dewa telah tertutup oleh kebenciannya
terhadap Anita yang telah menjebaknya ke kehidupan yang tidak diinginkannya.
Sementara itu, karena urusan pekerjaan di Cina telah selesai, Asmara pun segera
kembali ke Indonesia tanpa memberitahu Zhongwen. Malangnya, tak lama setelah itu
Asmara divonis menderita sindrom antibodi antifosfolipid (APS), yaitu sindrom darah
kental yang membuatnya harus mengalami kesakitan luar biasa, serangan stroke, serta sulit
bergerak hingga nyaris buta. Bahkan oleh dokter, ia dianjurkan untuk tidak hamil dan
melahirkan.
Di sisi lain, Zhongwen yang telah jatuh cinta pada Asmara, berusaha mencari tahu kabar
Asmara yang mendadak hilang tanpa kabar. Sehingga dia pergi ke Indonesia menyusul
Ashima-nya. Zhongwen pergi ke rumah Ashima dan bertemu Dewa disana, Dewa
menyadari bahwa dia telah kalah telak. Sehingga Dewa kembali lagi ke Anita.
Meskipun Zhongwen tahu Asma mengidap penyakit tersebut, itu tidak menghalangi niat
Zhongwen untuk melamar Asma. Asma yang awalnya ragu untuk memulai hubungan lagi
akhirnya bisa membuka hatinya kembali setelah melihat semua perjuangan Zhongwen.
Hingga akhirnya Asma menerima lamaran Zhongwen.
Penyakit yang diderita Asma semakin hari semakin memburuk, hingga Asma harus
dilarikan ke rumah sakit kembali. Pernikahannya dangan Zhongwen dipercepat, tetapi
setelah itu Asma jatuh koma. Meskipun begitu Zhongwen selalu bersamanya bersama
Mama Asma dan sahabat Asma yaitu Sekar.
Setelah Asma sadar, ia sempat kehilangan ingatannya. Butuh waktu untuk bisa
mengembalikan ingatannya. Hingga sampai Asma sembuh, Zhongwen mengajak Asma
untuk berbulan madu dan menetap di Beijing (Cina).
Meskipun divonis tidak bisa memiliki anak, tetapi karena kuasa Allah Asma bisa memiliki
anak dan akhirnya hidup bahagia.
C. Analisis Unsur Intrinsik Novel
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah berwujud novel. Unsur intrinsik dalam teks novel sejarah adalah tema, tokoh
dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.
3. Tema
Tema adalah gagasan atau ide mendasar sebuah novel. Pendukung utama tema
adalah (1) pelukisan latar cerita, (2) tingkah laku atau sifat tokoh. Cara menentukan
tema adalah (1) pembaca atau pendengar harus menyimpulkan keseluruhan isi cerita,
(2) Anda harus menjawab pertanyaan, novel tersebut menceritakan apa?

Novel Assalamualaikum Beijing mempunyai tema utama percintaan sepasang


kekasih beda Negara dan agama. Selain itu, novel ini menceritakan tentang perjalanan
hidup, pengorbanan cinta, pencarian cinta, penyesalan hidup, persahabatan sejati, dan
pengkhianatan.

2. Tokoh dan Penokohan


Tokoh (KBBI) adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.
Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang (baik keadan lahir maupun batin) yang
ditampilkan dalam cerita. Cara pengarang menampilkan sifat/ karakter tokoh adalah
(1) penggambaran bentuk lahir tokoh (misalnya: bentuk tubuh, tingkah laku, cara
berpakaian, properti yang dibawa), (2) penggambaran jalan pikiran/ cara berpikir, (3)
penggambaran keadaan lingkungan sekitar tokoh, (4) penggambaran reaksi tokoh.

1.Asmara
Asmara adalah tokoh utama yang memiliki sifat energik, cerdas, tegas, religius
dan memiliki perawakan yang cukup cantik dan berpakaian tertutup dan selalu
menggunakan jilbab.

2. Zhongwen
Zhongwen adalah lelaki China yang mencintai Asma dan memanggil Asma
dengan nama Ashima. Memiliki sifat santun, gagah, berahang tegas dan memiliki
mata cerdas yang bersinar lembut, setia dan merupakan salah satu pemilik biro travel
di Xi'an dan seorang mualaf.

3. Sekar
Sekar adalah sahabatnya Asmara yang sangat setia kawan dan selalu mendukung
Asma apalagi dalam hal percintaan.

4. Ridwan
Ridwan adalah temannya Asma dan Dewa yang sering membantu mereka
menyelesaikan masalah. Ridwan merupakan suaminya Sekar.

5. Anita
Anita adalah teman kantor Dewa yang menggoda Dewa sehingga terpaksa Dewa
menikahinya. Anita berparas cantik, tetapi keras kepala, dan tidak begitu suka dengan
Asma.

6. Dewa
Dewa adalah mantan tunangannya Asma karena mengkhianatinya. Memiliki sifat
ambisius dan egois. Dewa sebenarnya setia tetapi karena Anita menghancurkan
semuanya membuat dirinya dingin.

7. Mama Asmara
Mama Asmara adalah sosok ibu yang selalu menemani Asma. Bahkan disaat-saat
sulit seperti saat Asma sakit.

3. Latar (Setting)
Latar adalah keterangan berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Jenis latar
adalah (1) latar tempat, contoh: sekolah. (2) Latar waktu, contoh : pagi hari. (3) Latar
suasana, contoh : tegang. (4) Latar sosial (latar yang ada hubungannya dengan
kehidupan antara tokoh yang satu dengan tokoh yang lainnya).
1.Latar tempat :
a. Halte
"Ini bukan hari mereka jadian, kenapa pemuda itu membawanya ke halte, tidak jauh
dari kampusnya dulu?"
b. Rumah Anita
"Hujan lebat memaksa Dewa berada di rumah Anita lebih lama."
c. Tinanmen Square dan The Forbiden City
" Mula-mula langkah lebarnya menelusuri Tiananmen Square."
" Tetap tidak terlihat sedikitpun dia meneruskan pencarian ke The Forbidden City."
d.The Great Wall
" Perjalanan ke The Great Wall dilaluinya hanya berteman kamera."
e. Rumah Asmara
" Keberanian dari mana hingga lelaki itu memutuskan mendatangi rumahnya,
bahkan tanpa lebih dulu bertanya."
f. Rumah sakit
" Seminggu di rumah sakit, Mama dan Sekar bergantian menemani."
g. Masjid Niujie
"Niujie, salah satu masjid tertua di Xuanwu Distrik."
h. Candi Borobudur
" Zhongwen harus mengalami sendiri berjalan di antara lorong-lorong batu candi
Borobudur."
i. Bandara
" Tetapi tak sampai menimbulkan kebas hingga sulit menggerakkan bibir, memaksa
gadis itu merapatkan jeket tebal begitu keluar dari bandara."

2. Latar Waktu :
a. Pagi
" Paginya, dengan wajah lesu Dewa berjalan meninggalkan rumah Anita."
b. Siang
" Langit biru hanya dihiasi sedikit awan ketika mereka tiba di pelataran candi."
c. Sore
"Mereka belum berdamai sejak keributan di telepon sore tadi, saat Ra membatalkan
kepergiannya ke acara teman-teman sekantor Dewa."
d. Malam hari
" Laki-laki yang tak pernah lupa mendaratkan kecupan di keningnya sebelum Asma
memejamkan mata di malam hari."

3. Latar suasana :
Haru, sedih, kecewa, bahagia.

4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita.
Jenis alur adalah sebagai berikut. (1) Alur maju adalah alur yang disajikan secara
berurutan dari tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan
masalah, dan diakhiri tahap penyelesaian.
Dalam novel Assalamualaikum Beijing menggunakan alur maju.
Tahapan alur adalah sebagai berikut.
a. Pengenalan Cerita (Eksposisi)
Pembaca dikenalkan dengan tokoh-tokoh dan perwatakannya. Pembaca
mulai mendapatkan gambaran tentang lakon yang dibaca.

Asma dan Dewa adalah sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan
asmara selama 4 tahun. Hubungan mereka banyak didukung oleh sahabat-
sahabat dekatnya, seperti Sekar sahabat Asma. Bahkan mereka akan
melangsungkan pernikahan beberapa bulan lagi. Tetapi masalahpun datang,
ketika Dewa mengajak Asma pergi ke halte tempat mereka jadian untuk
berbicara.

b. Pemunculan Masalah
Dalam bagian ini disajikan peristiwa/ permasalahan yang diceritakan mulai
muncul. Peristiwa awal muncul sehingga dapat memicu timbulnya berbagai
masalah.
Dewa tak menyangka bahwa hubungan semalam dengan Anita, teman
kantornya berakhir mengenaskan yang tidak diharapkannya. Anita menjebak
Dewa, sehingga dia harus bertanggung jawab atas semuanya. Dengan perasaan
menyesal Dewa harus mengatakan kebenaranya kepada Asma, gadis yang paling
dicintainya. Dewa mengatakan semuanya di halte itu dan meminta RAM-nya
agar tidak pergi.
c. Pertikaian (Komplikasi)
Berbagai peristiwa/ masalah muncul sehingga menimbulkan berbagai
kesukaran bagi para tokohnya. Akan tetapi, masalah belum mencapai puncak/
klimaks.

Asma tidak menyangka lelaki yang paling dipercayainya itu


mengkhianatinya. Bahkan pernikahan sudah di depan mata, tetapi kenapa Dewa
mengkhianatinya. Dengan terpaksa pernikahan itupun harus dibatalkan.
Meskipun Dewa tak ingin dia meninggalkannya tetapi bagaimanapun Dewa
harus bertanggung jawab atas perbuatannya.

d. Puncak Masalah (Klimaks)


Klimaks dimulai dari konflik-konflik yang muncul. Konflik-konflik tersebut
semakin merunyam atau mencapai puncak.

Untuk menghilangkan rasa sakitnya Asma menerima proyek dari kantornya


pergi ke Beijing. Di sana dia bertemu seorang lelaki bernama Zhongwen yang
kemudian dekat dan menjadi mualaf karena bantuan Asma. Ketika sudah pulang
ke Indonesia, Asma dinyatakan mengidap penyakit APS (antibodi antifosfolipid).
Asma rasanya sudah tidak punya harapan untuk hidup lagi. Tetapi mengingat
banyak orang yang mencintai dan selalu ada untuknya membuat dia kuat.
e. Peleraian
Konflik yang memuncak mulai mereda, tetapi permasalahan belum ada
penyelesaian karena belum menemukan titik terang atau kejelasan.
Meskipun Dewa telah menikah dengan Anita tetapi yang selalu ada
dipikirannya hanya Ra. Tetapi setelah dia tau bahwa ada lelaki yang telah
menggantikan posisinya, Dewa akhirnya menyerah dan kembali lagi kepada
Anita. Meskipun Zhongwen tau Asma mempunyai penyakit tetapi itu tak
memudarkan semangatnya untuk bisa bersama Asma.

f. Penyelesaian
Tahapan ini merupakan tahap keputusan akhir (terdapat ulasan penguat
terhadap keseluruhan cerita).
Asma akhirnya menikah dengan Zhongwen meskipun banyak sekali cobaan
yang datang, apalagi mengurus Asma yang sakit. Itu tidak mematahkan semangat
Zhongwen sampai akhirnya Asma dapat membuka hatinya. Asma yang semula
divonis tidak bisa memiliki anakpun pada akhirnya bisa memiliki anak meskipun
dengan perjuangan berat.
5. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Jenis-jenis sudut
pandang adalah sebagai berikut.
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang menggunakan kata ganti orang
ketiga, misalnya dia, ia, atau nama orang.
Dalam novel Assalamualaikum Beijing menggunakan sudut pandang orang
ketiga karena menggunakan nama orang seperti nama tokoh-tokohnya yaitu
Asmara, Dewa, Zhongwen.

6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui karya yang diciptakannya.
Cara penyampaian pesan pengarang adalah sebagai berikut.
a. Secara tersurat (tertulis langsung dalam teks cerita).
b. Secara tersirat (tidak tertulis langsung dalam teks, tetapi melalui pemaknaan
pembaca).
Cara memahami amanat adalah sebagai berikut.
a. Memahami konflik yang terjadi.
b. Memahami peristiwa yang terjadi.

Amanat dari novel Assalamualaikum Beijing adalah kejujuran. Dalam suatu


hubungan kejujuran sangat diperlukan, agar tercipta hubungan yang harmonis.
Jangan mudah kalah oleh nafsu sesaat yang hanya akan berakhir dengan penyesalan.
Motivasi dari orang terkasih merupakan kekuatan dalam menghadapi cobaan
hidup dan sikap optimis akan menghasilkan hal yang baik. Tetap percaya kepada
Allah terhadap semua takdirnya. Jangan mudah menyerah bahkan di saat terpuruk.
Orang yang selalu ada di saat kamu susah adalah orang yang tulus.
7. Pengertian Majasa/ Gaya Bahasa
Majas adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
Menurut Henry Guntur Tarigan, majas terbagi menjadi empat, yakni (1) majas
perbandingan, (2) majas sindiran, (3) majas penegasan, dan (4) majas pertentangan.
Terdapat beberapa majas dalam novel Assalamualaikum Beijing diantaranya sebagai
berikut :
A. Majas Perbandingan
1. Personifikasi, yakni majas yang menganggap benda mati dapat hidup seperti
manusia.
"Jangan ngomong seenaknya begitu." Tidak seperti yang siapa pun
layangkan kalimat barusan di ucapkan Ra dengan nada sangat datar. Tidak
kesal apalagi marah Dewa bahkan bisa melihat senyum manis mengintip di
balik nada suara gadisnya. "Bukan seenaknya, tapi Ra, kan, udah janji.
Untuk sekali ini aja, please... Dewa udah janji sama teman-teman kantor
untuk mengenalkan kamu."
" Bagaimana jika pertemuan sepihak tadi adalah yang terakhir, dan mereka
tak akan pernah bertatapan lagi? Apa yang dirasakan, dia yakin bukan
keresahan orang yang jatuh cinta. Namun, jika mungkin, ingin sekali
mengenal gadis itu lebih dekat. Lelaki itu terus berjalan menyusuri Hutong,
gang-gang sempit yang menjadi ikon kota Beijing, tak hanya di perkotaan,
tetapi hingga pedesaannya, dengan mata awas menyapu sekitar. Ashima-
nya bisa saja dekat, tetapi tersembunyi dikeramaian."
2. Metafora, yakni majas perbandingan langsung atas dasar sifat yang sama.
"Jika sekar di sini, dia pasti sudah berteriak dan melonpat-lompat
kegirangan. Sahabatnya yang berkerudung panjang itu bisa menjelma
anak- anak dalam sekejap ketika terlalu antusias. Sebuah kartu nama dan
bisa berarti janji temu. Sayang hanya angin dan gelap malam yang menjadi
saksi saat sehelai kartu putih dengan tinta biru muda itu melayang jatuh di
trotoar dan dengan cepat terinjak arus naik dan turun penumpang bus halte."
3. Simile/ Perumpamaan, yakni majas yang menggunakan konjungsi
perbandingan: bagai (kan), bak, semisal, seperti, serupa, dll.
" Dewa menuntut Ra berdiri, persis ditempat empat tahun lalu gadis itu
mengangguk hingga kuncir satunya bergoyang. Wajah Ra yang biasanya tenang,
saat itu sedikit tersipu. Semburat samar di pipi yang kemudian menjelma
tawa, melihat betapa kocak kelakuan Dewa yang langsung melonjak dan
berputar-putar kegirangan seperti anak kecil, setelah mendengar jawab
Ra."
" Mereka berjalan bersisian, dekat, sedekat hati keduanya yang telah
ditautkan Allah, menikmati setiap detik yang terasa berharga. Ibarat
mengendarai mobil, Zhongwen menyadari, jalan yang terbentang baginya
dan Ashimanya masih akan dipenuhi tanjakan yang berliku. Namun, satu
kepercayaan terus menebal semakin dia mendalam Islam Allah tak menguji
hamba- hamba-Nya di luar kesanggupan.Dan, mereka punya doa sebagai senjata
yang memungkinkan kemustahilan."
" Di sini, kedua kalinya-jika pemandangan Ashima di bus tak dihitung dia
bertemu gadis yang tak pernah kehilangan semangat itu. Kemudian, hari- hari sepi
ketika sendirian ke Masjid Niujie ini. Saat mereka berjauhan dan kebutuhan
akan cahaya yang mulai dikenalkan gadis itu padanya, terus tumbuh seperti
tanaman mencari matahari."

4. Hiperbola, yakni majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang


dilebih-lebihkan/ dibesar-besarkan.
" Ra harus percaya cinta Dewa cuma buat Ra. Harus percaya hidup Dewa
juga cuma buat Ra." Dewa menghujaninya dengan kalimat-kalimat
romantis. Agak lebih banyak dari biasanya. Nada bicara lelaki itu
selanjutnya mulai terdengar berbeda, kelihatan mengalami tekanan.

B. Majas Sindiran
1. Ironi, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang sangat halus.
" Sudah delapan bulan, mau sembilan bulan masa kamu belum move
on juga? Kalau hamil pasti sudah lahiran!".
Kalimat sekar mendadak terasa sebagai sembilu. Asma mengatupkan kedua
tangan ke wajah Sekar awalnya perlu waktu untuk memahami kenapa
kalimat terakhir menimbulkan kesedihan.
2. Sinisme, yakni majas sindiran dengan menggunakan bahasa yang agak kasar.
" Cemburu berat menguras kesabaran Anita, semakin akut semakin seiring
kandungan yang kian tua. Dia tak tahan lagi kehilangan sosok tulus Dewa yang
siap membantu siapa pun. Dan, perkataan laki-laki itu tadi pagi benar-benar
menyakitkan. "kamu minta aku peduli akan anak, yang bahkan belum
tentu darah daging aku?" Anita tercengang. Ringan sekali tangan
perempuan itu melayang ke wajah Dewa."
3. Sarkasme, yakni majas sindiran yang paling kasar untuk menyindir atau
mengkritik.
" Dia akan mencari seribu cara agar Ra bisa memandangnya dengan tatapan
seperti saat mereka masih bersama. Sorot mata kekasih yang jatuh cinta. Dia akan
berjuang untuk itu." Sudah setahun apa yang dia miliki yang tidak aku punya?
Tinggi tidak, putih tidak, cantik tidak perempuan setan pengganggu rumah
tangga orang!". Kalimat terakhir Anita, mengobarkan kemarahan Dewa. Lelaki
dengan rambut ikal agak gondrong yang sudah melangkah ke paras cantik Anita
yang berderai air mata. Tidak ada yang boleh menghina Ra-nya."

C. Majas Pertentangan
1. Paradoks, yakni majas yang melukiskan sesuatu yang seolah-olah
bertentangan padahal tidak karena objeknya berlawanan " Dewa tak hanya
kekasih, tetapi teman sejiwa yang selalu mengerti warna hati, bahkan ketika
dirinya tak berbicara. Lelaki itu cuek, tetapi baik. Tidak ada yang aneh
dalam hubungan cinta mereka selama ini."
NOVEL NAK, PANGGIL AKU IBU

A. Identitas Novel

1.Judul Novel : Nak, Panggil Aku Ibu

2.Pengarang Novel : Aster Putih

3.Tahun Terbit : 2013

4.Penerbit : Rumah Oranye

5.Kota Terbit : Jakarta Timur

6.Edisi :-

7.Cetakan :1

8.Tebal Buku : 220 halaman

9.Ukuran Buku : 13×19 cm

10.ISBN : 978-602-1588-22-2

11.Harga Buku :-
B.Sinopsis Novel

Sinopsis novel adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari
sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut. Membuat
Sinopsis merupakan suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan (novel) yang panjang
dalam bentuk yang singkat.

Bab 1 Sulitnya Menjadi Ibu Tiri

Bagian bab ini menceritakan Alison yang bertekad menghapus stereotip ibu tiri yang
berkesan jahat tetapi Matt (anak Bruce) justru membuat situasi menjadi sulit anak itu hanya
mau bersama sang ayah. Saat liburan Matt dengan jelas mengatakan dia mau pergi mancing
dengan ayahnya, sementara Alison menghabiskan waktu seharian bersama anak-anaknya
dipantai. Alison ingin sekali mengeluarkan sisi jahatnya, ia merasa Matt ingin merusak
kehidupannya dengan Bruce apalagi suaminya sama sekali tidak memberi dukungan dan justru
memihak Matt.
Bab 2 Nenek yang Baik itu Ibu Tiri Ibuku

Bagian bab ini menceritakan Saya yang sejak lama sudah tau kalau kakek
mempunyai 2 orang istri dan hubungan keluarga saya dengan saudara-saudara tiri ibu saya itu
sangat baik. Saat saya dan bibi berkunjung ke rumah istri ke 2 kakek saya. Saya menyaksikan
mereka saling berpelukan hangat, rindu mungkin mengental dihati mereka. Sesampainya di
rumah rasa penasaran akan hangatnya pertemuan itu saya tanyakan kepada bibi, lalu bibi
menjawab "bersyukur nenekmu yang ke 2 itu sangat mengerti posisinya, dia tipe penurut dan
tidak pernah menuntut. Dia berusaha sebaik mungkin menjaga sikapnya kepada bibi makadari
itu bibi sangat menyayanginya".

Bab 3 Cara Mudah Menjadi Orang Tua Tiri

Berikut tips seperti yang dikutip dari eHow Family :

- Bicarakan segalanya secara baik-baik

- Perlakukan ia sebagai sahabat

- Yakinkan sianak anda bukanlah sang pengganti

- Tunjukkan kepedulian dan mencintai Ibu/Ayahnya

- Bersikap adil

Bab 4 Ibu Tiri yang Baik

Ada yang beranggapan bahwa ibu tiri merupakan sosok yang kejam dan tak mempedulikan
anak-anak dari suami saat ini. Walaupun tak semua ibu tiri seperti itu, namun pendapat itu
sudah menjadi pemikiran beberapa orang, terlebih bagi anak-anak.

Agar anda tak dianggap sebagai ibu tiri yang kejam bagi anak-anak, Berikut cara menjadi ibu
tiri yang disayang anak:

- Memahami si anak

- Mencintainya layaknya anak kandung

- Jangan berharap sianak memanggil anda "mama"

- Selalu ada untuk mereka

- Menjadi orang tua, bukan teman untuk mereka


Bab 5 Belajar Menjadi Ibu

Bagian bab ini menceritakan Ririn Dwi Aryanti yang sudah menikah dengan Aldi
Bragi. Ririn harus bersedia menerima Aldi sepaket dengan Aldira putri Aldi dengan mantan
istrinya. Ibu tiri memang sebuah status yang terkadang menakutkan. Imej negatif terlanjur
melekat dibenak sebagian kaum wanita bahwa ibu tiri selalu digambarkan jahat dan licik. Tapi
tidak dengan Ririn dia ibu bari Aldira yang ikhlas menyayangi dan jadi teman terbaik bagi
Aldira.

Bab 6 Jadi Ibu Tiri Anak yang Tidak Normal

Bagian bab ini menceritakan Juwita yang memiliki kelainan sejak lahir yaitu setiap
dia BAB harus melalui saluran vagina. Beban berat yang menggelayut untuk mengobati Juwita
ditambah dengan ibunya yang pergi karena tidak terima keadaan anaknya membuat Juli (Ayah
Juwita) jatuh sakit kaki kirinya lumpuh. Singkat cerita Ipah menengok Juli ia merasa iba karena
pemderitaan Juli saat ini. Diam-diam keprihatinan dan simpati Ipah berubah menjadi cinta.
Menikahlah Ipah dan Juli ajaibnya kaki Juli menjadi sembuh dan mereka mengobati Juwita
dengan penuh kasih sayang dan mereka hidup bahagia.

Bab 7 Ibu Ajari Saya Mengubah Paradigma Kejamnya Ibu Tiri

Bagian bab ini menceritakan Ibu saya yang ditinggal meninggal ibunya (nenek) saat
duduk dikelas 6 SD ayahnya kemudian menikah lagi. Mereka pun tinggal berpisah dari
ayahnya. Ibu saya tinggal bersama nenek buyut dan ke 5 adiknya yang masih kecil-kecil. Ibu
saya terlahir dari keluarga yang berkecukupan (awalnya) hingga samua warisan dijual (habis)
untuk sekolah. Prinsipnya harta itu akan habis tapi ilmu akan terus dibawa dan tidak akan habis.
Mereka mandiri dan saling mendidik dalam segala keterbatasan yang ada. 1 hal yang membuat
saya kagum adalah dalam sesulit kehidupan yang ibu saya hadapi, tapi tidak mengurangi rasa
hormatnya pada ibu tiri, kepatuhannya dan penghargaannya kepada kakek atau pun ibu tirinya.
Dengan stigma ibu tiri yang selalu dicap negatif padahal tidak semua seperti itu, menabur bibit
kebencian sama halnya dengan menabuh gendang peperangan antara ibu dan anak nantinya.

Bab 8 Ibu Tiri yang Mencari Jawab

Sebuah tanya:

Anak tiri saya (16 tahun laki-laki) masih saja tidak bisa menerima keadaan saya . Dia merasa
kebebasannya terganggu karena kehadiran saya. Dia tidak pernah menghargai saya dan tidak
pernah mendengarkan apa yang saya sampaikan kepadanya, seringkali dia berkata-kata kasar
kepada saya. Pertanyaannya, bagaimanakah mengatasi cobaan-cobaan yang saya hadapi ini ?

Sebuah jawab:

Teruskanlah kesabaran ibu, dan belajarlah bagaimana harus mendidik anak remaja karena
remaja punya pola asuh tersendiri agar dapat kita bimbing dengan baik. Remaja bermasalah
sebaiknya tidak banyak menerima nasihat, mereka lebih membutukan sosok orang yang mau
mendengarkan permasalahannya dan menerima dirinya apa adanya.

Bab 9 Bijaknya Menjadi Orang Tua Tiri

Mendengar orang menyebut orang tua tiri, pikiran kita adalah terbayang sesosok
orang tua yang kejam dan selalu memperlakukan tidak manusiawi tapi ada juga orang tua tiri
yang menyayangi dan merawat anak angkat sepenuh hati seperti memperlakukan anak
kandungnya sendiri. Seumpama kita menjadi orang tua tiri langkah pertama adalah merebut
hati anak angkat dengan cara mencoba untuk menjadi salahsatu bagian penting dalam
hidupnya, cara memperlakukannya mulai dari masakan kesukaannya dan mewujudkan impian
yang sianak inginkan.

Bab 10 Ibu Rela Tersiksa Batin

Suatu ketika ada seorang ibu yang penuh kasih sayang kepada putri satu-satunya
pergi ke kota besar. Setelah pulang ke rumah, dirinya berubah total dia tidak mau mengurus
anaknya biarpun anaknya pulang larut malam. Sang anak berfikir bahwa sang ibu sudah tidak
sayang lagi padanya, timbul rasa tidak senang bahkan dia benci pada ibunya sendiri. Semua
urusan harus dikerjakannya sendiri biarpun dirinya lelah, haus, lapar ataupun mengantuk sang
ibu tidak mempedulikannya. Beberapa lama kemudian sang ibu meninggal sehingga kematian
kematian ibunya tidak membawa dampak kesedihan sama sekali pada dirinya. Selanjutnya
sang ayah menikah lagi ibu tirinya sangat baik pada sang anak, jadi hubungan mereka terhitung
cukup harmonis. Sang anak belajar dengan keras dan berhasil masuk perguruan tinggi. Karena
kondisi ekonomi keluarga tidak baik dan tidak ada dana untuk membayar uang kuliah, ketika
sedang diliputi kecemasan ayahnya menyerahkan sebuah kotak kecil kepadanya, titipan ibunya
sebelum meninggal ketika dibuka ternyata ada setumpuk uang dengan selembar surat
disampingnya.
Isi surat :

Sang ibu mengidap penyakit kanker stadium akhir, kecil kemungkinan untuk disembuhkan dan
harus dioperasi biaya yang dikeluarkan cukup banyak. Termyata sang ibu bersikap dingin pada
sang anak bahkan tidak peduli lagi, supaya sang anak mandiri dan ketika ibunya meninggal
tidak akan diliputi kesedihan. Dalam kotak tersebut ada uang 50 juta yang diberikan nenek,
tapi ibu tidak rela menggunakannya, Air mata segera mengaburkan mata sang anak. Ketika
sang ibu harus menahan perhatian dan kasih dalam hatinya kepada sang anak harus berusaha
keras untuk memperlihatkan wajah dingin pada anaknya. Sungguh sulit membayangkan betapa
menderitanya perasaan ibu ketika itu namun, demi perkembangan anak yang lebih baik dan
kehidupan anak yang lebih bahagia dimasa mendatang ibu rela menerima segala kesedihan
bahkan tidak menyesal untuk membiarkan sang anak salah paham terhadapnya.

Bab 11 Aku Tak Memaksa Dipanggil Ibu

Bagian bab ini menceritakan Aku ketika masih lajang pernah menonton film
Stepmom (1998) film ini bercerita tentang pasangan suami istri yang bercerai dan memiliki 2
anak. Simantan suami melanjutkan hidupnya dengan menikahi seorang Fotographer sukses.
Julia Roberts sebagai ibu tiri dianggap kurang bisa menjadi ibu yang baik oleh mantan istri (
Jackie Harisson) diawal-awal penolakan paling keras berasal dari anak perempuan yang
menginjak usia ABG namun untung anak ke-2 laki-laki lebih bersahabat kepada ibu tiri.
Sikapku terhadap Rafel ( anak laki-laki ) tidak pernah berubah selalu memposisikan diri
sebagai temannya dan tidak pernah memintanya khusus untuk memanggilku ibu dia hanya
boleh melakukannya itu jika berasal dari kemauan dirinya sendiri bukan karena dipaksa.

Bab 12 Dia Bisa Mencintaiku

Bagian bab ini menceritakan Margo adalah putri tiriku yang sulung. Ia memang
tinggal disekolah berasrama kami bercerita banyak hal tentang sekolah, kabar sehari-hari dan
banyak lagi. Setiap malam jika kami chatting ia tidak pernah tahu apakah itu aku atau papanya
dan ia memang tidak pernah bertanya. Saat kami mengakhiri pembicaraan ia mengucapkan
"selamat malam aku mencintaimu" saat membaca pesan itu aku merasa sedih dan ia mengira
sejak tadi berbincang dengan ayahnya. Hubungan keluarga ini memang erat, dalam lingkaran
itu aku merasa seperti orang asing,sepi dan kosong. Sang ibu galau menerima posisinya yang
hanya dianggap sebagai seorang teman biasa oleh putri tirinya ada rasa cemburu juga disana
karena kata cinta yang disampaikan oleh putri tirinya bukan untuk dirinya tapi seiring
perkembangan waktu Margo mulai dekat dengan ibu tirinya dan menganggap ia sebagai ibu
kandungnya sendiri.

Bab 13 Megan fox Ibu Tiri yang Baik

Bagian bab ini menceritakan Megan wanita 25 tahun ini mengatakan bahwa ia
selalu memiliki hubungan yang baik dengan anak kecil. Ia juga nampak tak sabar memiliki
anak sendiri dari pernikahannya dengan Brian dia selalu mencintai anak-anak. Dia memiliki
hubungan yang kuat dengan anak laki-lakinya (9 tahun) ia mengasuhnya dengan baik.

Bab 14 Sesal Seorang Ibu Tiri

Bagian bab ini menceritakan seorang laki-laki yang ditinggal mati istrinya, dia
hidup bersama anak laki-lakinya yang berumur 7 tahun. Kemudian laki-laki tersebut menikah
lagi dengan perempuan yang berhati kasar, selalu membenci anak tirinya,saking jahatnya dia
melarang anak tirinya untuk sekolah. Lalu menyuruh anak tirinya mengembala kambing dan
selalu menghukum anak tirinya jika berbuat salah, dan jika berbuat salah ia mengikatnya
dikandang kambing. Kemudian ia melahirkan anak laki-laki dia memanjakannya sangat
berlebihan agar anak tirinya iri dan cemburu.

Singkat cerita anaknya terserang penyakit dan tidak bisa bicara dan meninggal saat berumur
12 tahun. Anak tirinya pergi meninggalkan rumah saat berumur 19 tahun karena tidak tahan
karena perlakuan kasar ibu tirinya. 3 tahun berlalu kesedihan pun tak kunjung sirna, terasa
begitu mendalam sejak ia kehilangan anaknya. Lalu sang ayah meninggal dunia.

Ternyata anak tirinya tinggal di Amerika Latin dan menjadi seorang yang kaya raya,
mendengar kabar ayahnya meninggal dunia anak tersebut mengirimkan surat untuk menghibur
ibu tirinya, mengirim sejumlah uang untuk foya-foya dan akan mengunjunginya dalam waktu
dekat. Perempuan berhati kasar itu lalu menyesali sikapnya terhadap anak tirinya ia mengakui
kesalahannya dan meminta maaf.

Bab 15 Mama Juga Ibuku yang Baik

Bagian bab ini menceritakan Ria dan Arja ketika pulang sekolah dihadang
ditengah jalan oleh Dude. Lalu mengatakan Ria yang bukan-bukan seolah Ria ini seorang
wanita yang tidak memiliki harga diri dan kehormatan. Sesampai dirumah Ria sedih, dia
mendobrak pintu dengan keras lalu mama menghampirinya ke kamar dan membujuk dia untuk
membuka pintu dan bercerita. Kemudian Ria menceritakan semuanya sambil menangis dan
mama memelukku dengan erat dan bisa membuat Ria tenang.

Aku berfikir setiap ibu tiri itu mempunyai sifat kejam dan sadis. Tapi ibuku yang satu ini
beda, ibu tiriku adalah ibu yang paling baik sedunia, seorang ibu yang bisa menjadi suri
tauladan bagi anak-anaknya. Namun bagiku mama bukanlah ibu tiriku namun dia ibuku.

Bab 16 Ibu Tiriku Sangat Shalehah

Bagian bab ini menceritakan ibuku yang meninggalkan aku dan adikku untuk
selama-lamanya karena ibu sakit. Setelah kepergian ibu, aku dan adikku tidak tinggal bersama
ayah tapi kami tinggal bersama nenekku. 4 tahun kemudian aku kembali kerumah ayahku
ternyata ada seorang wanita dirumah ayah. Ya, dia adalah Nadya (Ibu tiriku) ia bukan ibuku
tetapi ia adalah wanita yang paling baik bagi ayahku. Dia memperhatikan pendidikan kami
dengan yang terbaik, ia menganjurkan diriku untuk menghafal al-quran, memilih teman-teman
yang shalehah, menyiapkan segala apa yang aku dan yang adikkku inginkan bahkan lebih dari
itu. Terkadang kami sering membuatnya marah tapi dia adalah wanita yang penyabar lagi
cerdas. Aku berkata kepada diriku sendiri " Sungguh ayahku tidak keliru ketika ia menikahi
seorang wanita yang shalehah dan seorang wanita yang takut kepada allah".

Bab 17 Jeritan Hati Ibu Tiri

Bagian bab ini menceritakan Aku sebagai ibu tiri yang mencintai dan
menyayangi anak tiri dengan sepenuh hati seperti anak tiri. Aku berusaha memenuhi hidup dan
hatinya dengan cinta dan kasihsayang sebisa dan semampuku. Tapi suamiku menerima semua
aduan anaknya dan menganggap apa alasanku melakukan hal itu ( memarahinya) tidak penting
dan mengada-ngada. Ketika kau mengatakan aku terlalu kejam, ya semua itu aku lakukan bila
anakmu berbuat salah agar kembali menjadi anak yang baik. Sakit hati, kecewa,benci dan
marah menjadi hal pertama yang kurasakan.

Bab 18 Aku Sangat Mencintai Kalian

Bagian bab ini menceritakan seorang Tira yang masih berstatus gadis, ketika
memilih seorang duda beranak 3. Tapi kekuatan cinta Tira dan suaminya berhasil menerobos
segala ke khawatiran, mereka yakin pada kekuatan cinta mereka. Mereka akan membuktikan
segala paradigma yang ada selama ini adalah salah. Usia mudanya yang masih dibawah kepala
3 mampu menyembunyikan kedewasaanya Tira adalah sosok yang mandiri dan rajin,
kegemarannya memasak dikembangkan Tira dibantu oleh Mbok Nah pembantu setianya. Tira
selalu menebar cinta, bersabar dan selalu berusaha mengerti akan kebutuhan anak-anak tirinya.

C.Analisis Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah berwujud novel. Unsur intrinsik dalam teks novel sejarah adalah tema, tokoh
dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.
1. Tema
Tema adalah gagasan atau ide mendasar sebuah novel.
Pendukung utama tema adalah :
a. pelukisan latar cerita
b. tingkah laku atau sifat tokoh
Cara menentukan tema adalah :
a. pembaca atau pendengar harus menyimpulkan keseluruhan isi cerita
b. anda harus menjawab pertanyaan, novel tersebut menceritakan apa ?
Novel ini bertema Peran Ibu Tiri Yang Selalu Dianggap Negatif karena sudah
tercantum dalam kutipan novel tersebut salah satunya :
Stigma buruk Ibu tiri yang terbayang seorang perempuan yang berhati kasar, selalu
membenci anak tirinya, mempunyai sifat kejam dan sadis, sosok monster yang
menakutkan. Tapi tidak semua ibu tiri seperti itu tidak sedikit ibu tiri diluar sana ibu yang
paling baik, menganggapnya sebagai anak kandung sendiri, memberikan kasih sayang dan
cinta yang tulus dan menjadi suri tauladan bagi anak-anaknya
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh (KBBI) adalah pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama.
Penokohan adalah pelukisan tentang seseorang (baik keadan lahir maupun batin) yang
ditampilkan dalam cerita.
Tokoh dan penokohan dalam novel Nak, Panggil Aku Ibu terdiri dari :
Tokoh utama
Tokoh yang sering muncul dari awal sampai akhir cerita novel
Alison, seorang ibu yang dicap jahat oleh anak tiri
Bruce, suami Alison
Matt, anak Bruce
Saya, cucu dari kakek dan nenek
Bibi, adik ibu
Ririn Dwi Aryanti, ibu tiri Aldira
Aldi Bragi, suami Ririn
Aldira, putri Aldi
Juwita, anak Juli yang mempunyai kelainan sejak lahir
Juli, ayah Juwita
Ipah, istri baru Juli
Ibu saya, semangat untuk meraih cita-cita
Nenek (Ibu tiri), seorang istri yang patuh dan hormat kepada kakek
Ibu, perempuan yang rela menahan perhatian dan kasih untuk anaknya agar anaknya
mandiri dan berkembang menjadi lebih baik
Anak, seorang anak yang salah paham dan benci kepada ibunya
Julia Roberts, seorang ibu tiri yang dianggap kurang bisa menjadi ibu yang baik
Rafel, anak tiri laki-laki
Margo, seorang anak yang belum bisa menerima ibu sambungnya
Sang Ibu, seorang ibu tiri yang galau menerima posisinya yang dianggap teman biasa
Megan, wanita yang sukses menjadi ibu tiri yang baik bagi anak laki-lakinya
Ibu tiri, wanita yang berhati kasar dan membenci anak tiri
Anak tiri, anak yang baik dan pemaaf
Ria, gadis yang gampang tersinggung
Mama ( Ibu tiri ), ibu yang paling baik sedunia
Aku, anak ayah yang mendapat kasih sayang seorang ibu
Nadya, wanita penyabar dan cerdas
Tira, seorang gadis yang memilih duda beranak 3
Wina, seorang anak yang menyesal karena telah memusuhi kasih sayang Ibu tirinya
Soon Ae, Ibu tiri yang selalu baik dan bersikap manis kepada anak tirinya
Kknock, anak tiri Soon Ae
Putri, yang takut tersaingi oleh adik tirinya
Tante, Ibu tiri yang sabar menyikapi Putri
Alin, Adik tiri Putri yang baik
Tokoh Pembantu
Tokoh yang membantu peran tokoh utama
》Nenek buyut, Ibu Juli, Jackie Harisson, Arja, Dude.
Penokohan
Penggambaran secara jelas mengenai seorang tokoh yang ditampilkan dalam
sebuah cerita.
1.Alison
2.Matt
3.Saya
4.Ririn Dwi Aryanti
5.Juwita
6.Juli
7.Ipah
8.Ibu saya
9. Nenek
10.Ibu dan Anak
11.Julia Roberts
12.Margo dan Sang ibu
13.Megan
14.Ibu tiri dan Anak tiri
15.Ria
16.Nadya
17.Soon Ae
18.Putri
3. Latar (Setting)
Latar adalah keterangan berkaitan dengan waktu, tempat, dan suasana. Jenis latar adalah (1)
latar tempat, contoh: sekolah. (2) Latar waktu, contoh : pagi hari. (3) Latar suasana, contoh :
tegang. (4) Latar sosial (latar yang ada hubungannya dengan kehidupan antara tokoh yang satu
dengan tokoh yang lainnya).
1.Latar tempat
Latar tempat mengungkapkan dimana lokasi terjadinya sebuah cerita yang ditulis
pengarang.
》Rumah dan Tempat liburan, Rumah nenek, Rumah.
2. Latar waktu
Latar waktu merupakan penggambaran kapan peristiwa dalam sebuah karya itu
berlangsung.
》Siang hari, malam hari.
3.Latar suasana
Latar suasana adalah kondisi batin tokoh (perasaan individu) dan fisik sekitar
(kondisi
lingkungan) yang bisa membawa pembaca mengetahui bagaimana perasaan dalam
tulisan.
》Tegang, sedih, bahagia.
4. Alur
Alur adalah keseluruhan jalinan peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita. Jenis
alur adalah sebagai berikut. (1) Alur maju adalah alur yang disajikan secara berurutan dari
tahap perkenalan atau pengantar, dilanjutkan tahap penampilan masalah, dan diakhiri tahap
penyelesaian. (2) Alur mundur adalah alur yang disusun dengan mendahulukan tahap
penyelesaian dan disusul tahap-tahap seperti pendahuluan, pemunculan masalah, dan konflik.
(3) Alur campuran adalah perpaduan alur maju dan mundur. Susunan penyajian urutan
peristiwa diawali dengan puncak ketegangan, lalu dilanjutkan dengan perkenalan, dan diakhiri
dengan penyelesaian.
Alur dalam novel Nak, Panggil Aku Ibu adalah alur maju karena alur yang disajikan secara
berurutan dari tahap perkenalan, tahap penampilan masalah dan diakhiri tahap penyelesaian
dalam setiap judulnya.
5. Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah cara pengarang mengungkapkan cerita. Jenis-jenis sudut
pandang adalah sebagai berikut.
a. Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah pengarang menggunakan kata
ganti orang pertama, misalnya aku atau saya.
b. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang menggunakan kata ganti orang
ketiga, misalnya dia, ia, atau nama orang.
c. Sudut pandang serbatahu adalah pengarang seolah-olah tahu banyak informasi.
Pengarang dapat mengemukakan segala tingkah laku atau tindak tanduk tokoh
utama.
Sudut pandang dalam novel Nak, Panggil Aku Ibu adalah sudut pandang
orang pertama pelaku utama karena pengarang menggunakan kata ganti orang
pertama, misalnya aku atau saya dan sudut pandang orang ketiga karena
pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga misalnya dia, ia, atau nama
orang.
6. Amanat
Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui karya yang diciptakannya.
Cara penyampaian pesan pengarang adalah sebagai berikut.
a. Secara tersurat (tertulis langsung dalam teks cerita).
b. Secara tersirat (tidak tertulis langsung dalam teks, tetapi melalui pemaknaan
pembaca).
Cara memahami amanat adalah sebagai berikut.
a. Memahami konflik yang terjadi.
b. Memahami peristiwa yang terjadi.
Amanat dari novel Nak, Panggil Aku Ibu adalah :
》 Sosok sang ibu adalah seorang yang begitu mulia yang patut untuk dihormati, cintai
dan kasihi. Tidak peduli apakah itu ibu kandung, ibu angkat, ibu tiri ataupun ibu mertua
》Sayangilah ibu kalian karena seorang ibu adalah wanita yang setia merawat, tulus
mendidik, mengabdikan dirinya secara penuh dan sungguh-sungguh untuk anak-anaknya.
Begitu pula dengan seorang ibu tiri, dia hadir untuk memberi tanpa memaksa anak untuk
mengakuinya atau memanggilnya ibu. Cinta dan kasih sayangnya tanpa ukuran dan tak
ingin terbalaskan. Dia selalu ingin bersikap adil, bersahabat, bersabar, dan selalu ada untuk
anak-anaknya.
7. Pengertian Majas / Gaya Bahasa
Majas adalah cara pengarang dalam menggunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya. Menurut
Henry Guntur Tarigan, majas terbagi menjadi empat, yakni (1) majas perbandingan, (2)
majas sindiran, (3) majas penegasan, dan (4) majas pertentangan.
1. Paralelisme, yakni majas yang mengulang kata yang sama pada baris
yang berbeda.
Contoh:
Aku selalu rindu engkau
Aku selalu siapkan segenap rasa
Aku selalu berikan seluruh cinta
Aku selalu berikan kedua tanganku
Aku selalu sediakan kedua kakiku
Aku selalu buka kedua mata
Aku selalu siapkan seluruh hatiku
Keterangan :
Ada pengulangan kata yang sama dalam baris yang berbeda : Aku selalu....
2. Hiperbola, yakni majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang
dilebih- lebihkan/ dibesar-besarkan.
Contoh :
Aku hanya terdiam seribu bahasa tanpa tau harus berbuat apa-apa.
Keterangan :
Diam seribu bahasa = benar-benar diam dan enggan sama sekali untuk
bicara
3. Sinestesia adalah majas yang mengungkapkan sesuatu dengan
membandingkan yang berhubungan dengan alat indra.
Contoh :
Sorot matanya teduh, caranya memandang anak laki-laki disampingnya.
Sorot mata tajam penuh tanda tanya
Keterangan :
Mata teduh = penuh perhatian, penyayang
Mata tajam = memandang dengan serius

Anda mungkin juga menyukai