Anda di halaman 1dari 7

A.

Ringkasan Materi Perkuliahan


Alat ukur tidak hanya terbatas pada alat ukur benda fisik saja. Namun, alat
ukur bisa dimaknai secara luas lagi sebagai benda yang bisa mengukur benda dimensi.
Amik rusdianto dkk, dalam tulisannya mengatakan bahwa alat ukur adalah perangkat
yang dapat mengukur dimensi atau sudut. Penggunaannya sangat ditentukan oleh
macam kegunaan, batas ukur serta tingkat ketelitian masing-masing alat ukur.
Alat ukur pada zaman sekarang sudah banyak dikembangkan menjadi
teknologi digital yang bisa diakses dengan mudah. Contoh pada GPS Handphone
yang menggunakan sistem ukur besaran panjang berupa jarak dan navigasi arah.
Kemudian bisa langsung diketahui seberapa jauh titik posisi pada titik tujuan.
Terdapat beberapa jenis alat ukur, yaitu alat ukur massa, panjang, kecepatan angin,
tekanan, kelembaban, suhu, ketinggian, intensitas cahaya. Sedangkan untuk alat ukur
jumlah zat, sampai saat ini tidak ada alat khusus yang bisa mengukurnya secara
langsung. Berikut dapat dilihat alat ukur dari masing-masing besaran.

Alat Ukur

No. Besaran Nama Alat Ukur Deskripsi Tambahan

1 Panjang - Memiliki ketelitian


hingga 1 mm.

Mistar

- Memiliki ketelitian
hingga 0,5 mm.

Rol Meter

1
- Memiliki ketelitian
hingga 0,1 mm.
- Memiliki 2 skala, yaitu
skala nonius dan skala
utama

Jangka Sorong

- Memiliki ketelitian
hingga 0,01 mm.
- Mengukur ketebalan
ataupun diameter benda
yang sangat tipis.
- Memiliki 2 skala, yaitu
skala utama dan skala
putar.
Mikrometer Sekrup

2. Massa - Memiliki ketelitian


hingga 100 gram.

Tingkat ketelitian mencapai


0,001 gram

Tingkat ketelitian mencapai


1 gram.

2
-Tingkat ketelitian mencapai
0,1 gram

-Tingkat ketelitian mencapai


0,01 gram.

-Memiliki ketelitian hingga


0,001 gram
-Banyak digunakan untuk
penelitian di laboratorium.

3. Kecepatan -dapat digunakan untuk


Angin mengukur tinggi gelombang
laut.

Anemometer

4. Tekanan - umum digunakan dalam


ramalan cuaca untuk
menentukan kelembaban
udara

Barometer

3
5. Kelembaban - memiliki rentang
kelembaban 1%-8%
- tidak menggunakan
tenaga dan bahan yang
habis pakai.

Soil Tester

6. Suhu -Hanya untuk suhu manusia

- Bisa mencari titik panas


yang menjadi pusat api
kebakaran.
- Mengontrol temperatur
mesin di pabrik.

- mengubah perbedaan
suhu dalam benda
menjadi tegangan listrik
(voltase)

- mengukur titik leleh dan


titik didih dalam
penelitian.

4
-Mengukur suhu ruang.

7. Ketinggian -Biasanya digunakan di


pesawat ruang angkasa.

-mengukur jarak dari


pemancar ke permukaan
bumi
- Alat navigasi pesawat.

8. Intensitas -mengukur nilai absorbansi


Cahaya dengan menggunakan
prinsip serapan cahaya
dengan menggunakan sinar
ultraviolet

- Memiliki satuan lux

Luxmeter

9. Jumlah zat Tidak ada -

5
B. Pertanyaan Reflektif
1. Pertanyaan
a. Jika hingga saat ini tidak ada alat untuk mengukur jumlah zat, maka
dengan apa bisa mengukurnya?

2. Jawaban
a. Jumlah zat pada pengukuran dapat berupa elektron, atom, ion,
molekul, atau partikel tertentu dengan satuan mol. Dimana, zat-zat
tersebut merupakan unit terkecil penyusun suatu materi. Oleh karena
itu, tidak ada alat yang bisa mengukur jumlah zat secara langsung.
Jumlah zat pada suatu materi dapat diketahui kadarnya menggunakan
rumus molaritas, yaitu salah satu ukuran yang menyatakan jumlah
mol suatu zat per volume

atau

Untuk mengetahui jumlah mol terlebih dahulu

Keterangan :

M = Molaritas (mol/liter atau Molar)

n : mol suatu zat (mol)

V : volume larutan (ml)

Mr = Massa Relatif

Contoh soal:

1. Garam dapur (NaCl) memiliki massa 10 gram. Garam tersebut


memiliki massa molekul relatif sebesar 58,5 gram/mol. Hitunglah
mol dari garam!

Diketahui: gram = 10 g; Mr = 58,5 gram/mol.

Ditanya: mol

Jawab:

6
mol = gram/Mr = 10/58,5 = 0,17 mol.

Jadi, mol dari garam tersebut adalah 0,17 mol.

2. Suatu larutan urea (Co(NH2)2) berukuran 0,25 liter dilarutkan


dalam air sebanyak 3 gram. Massa molekul relatifnya sebesar 60
gram/mol. Hitunglah molaritas dari zat tersebut!

Pembahasan

Diketahui: gram = 3 g; Mr = 60 gram/mol; V = 0,25 liter.

Ditanya: M

Jawab:

Pertama, cari nilai mol dari urea.

n = gram/Mr = 3/60 = 0,05 mol

Setelah diketahui molnya, gunakan rumus molaritas.

M = n/V = 0.05/0,25 = 0,2 mol/liter.

Jadi, molaritas dari larutan urea adalah 0,2 Molar atau 0,2
mol/liter.

Anda mungkin juga menyukai