Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIK PERKERASAN JALAN

BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER


(SPECIFIC GRAVITY OF SEMI-SOLID BITUMINOUS MATERIALS)

D3 TSB B
OLEH KELOMPK 2 :
1. Muhammad Dzakiy Azizi (170522526545)
2. Muhammad Firmansyah (170522526525)
3. Muhammad Ivan Jordan (170522526538)
4. Radix Fajarivandy (170522526513)
5. Reza Hamadah Syahrullah (170522526507)
6. Risna Ambarwati (170522526543)
7. Sugeng Budi Ariga (170522526515)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
SEPTEMBER 2019
BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER
(SPECIFIC GRAVITY OF SEMI-SOLID BITUMINOUS MATERIALS)
1. PENDAHULUAN

Aspal adalah suatu campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral,
bitumennya sendiri adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam, keras
hingga cair, dan mempunyai sifat lekat yang baik dan tidak larut dalam air. Dalam
perkerasan jalan bitumen berfungsi sebagai pelekat dan pengisi rongga antara
agregat halus dan agregat kasar.
Berat jenis bitumen keras dan ter adalah perbandingan berat jenis bitumen
atau ter terhadap berat jenis air dengan isi yang sama pada suhu tertentu yaitu
dengan dilakukan dengan cara menggantikan berat air dengan berat bitumen
dalam udara yang sama. Berat jenis tergantungan pada nilai penetrasi dan suhu
dari bitumen dari bitumen itu sendiri.
Mencari berat jenis dapat dilakukan dengan perbandingan penetuan berat
jenis suatu material sebenarnya bisa dilakukan secara kualitatif dan visualisasi
yaitu dengan cara membandingkan berat jenis air. Macam-macam berat jenis
bitumen dan kisaran nilainya:
1. Penetration grade bitumen dengan berat jenis antara 1.010 sampai
dengan 1.040
2. Bitumen yang telah teroksidasi dengan berat jenis berkisar antara
1.015-1.035
3. Hard grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 1.045-1.065
4. Cut back grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 0.992-1.007
Standar pengujian untuk berat jenis bitumen keras dan ter menurut SK SNI M-30-
1990-F
2. TUJUAN
 Tujuan umum : Pengujian ini bertujuan untuk menentukan nilai
berat jenis bitumen keras dan ter
 Tujuan khusus : Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian
berat jenis bitumen keras dan ter, dapat terampil menggunakan
peralatan pengujian berat jenis bitumen keras dan ter dengan baik
dan benar, dan dapat menyimpulkan besarnya nilai berat jenis
bitumen keras dan ter yang diuji berdasarkan standar yang diacu.

3. PERALATAN DAN BENDA UJI


3.1 Peralatan

Tabel 1. Deskripsi peralatan


1 Piknometer alat yang
dengan kapasitas digunakan untuk
30 ml mengukur nilai
massa jenis atau
densitas dari
fluida.Berbagai
macam fluida
yang diukur
massa jenisnya,
biasanya kalau
dalam praktikum
yang di ukur
adalah massa
jenis dari oli ,
dan juga untuk
minyak goreng.
2 Neraca/timbangan Neraca ini
dengan ketelitian berguna untuk
0,01 gram mengukur massa
benda atau
logam dalam
praktek
laboratorium.
Neraca ini
memiliki tingkat
ketelitian tinggi,
neraca ini
mampu
menimbang zat
atau benda
sampai batas
0,0001 g.
3 Nampan Sebagai wadah
untuk membawa
piknometer
dengan bahan
uji.

4 Termometer alat yang


digunakan untuk
mengukur suhu
(temperatur),
ataupun
perubahan suhu.
memanaskan
bahan uji sampai
suhu 56°C diatas
titik lembek.
3.2 Benda Uji

Tabel 2. Deskripsi benda uji


1 Aspal  Benda uji adalah aspal
padat sebanyak ± 100
gram.
 Memanaskan aspal keras
menjadi cair dan diaduk
untuk mencegah
pemanasan setempat.
Pemanasan tidak boleh
lebih dari 30 menit pada
suhu 56°C diatas titik
lembek/
 Menuangkan bahan uji ke
dalam piknometer yang
telah kering hingga terisi ¾
bagian.

2 air yang berasal dari proses


Air distilasi (penyulingan), air
yang tidak tercemar limbah,
suling
bersih.

4 LANGKAH PENGUJIAN
1. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
2. Timbang piknometer dan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (A)
3. Isi piknometer dengan air suling, kemudian timbanglah beratnya (B)
4. Selanjutnya, bersihkan dan keringkan piknometer
5. Tuangkan benda uji dalam piknometer yang telah kering hingga terisi 3/4
bagian
6. Langkah selanjutnya, biarkan piknometer sampai dingin selama ± 45 menit,
lalu kemudian timbang dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg (C)
7. Isi piknometer yang berisi benda uji dengan air suling dan tutuplah,
diamkan agar gelembung-gelembung udaranya keluar
8. Kemudian ditimbang beratnya (D)
5 KESELAMATAN KERJA
Adapun keselamatan kerja dari pengujian Berat Jenis Bitumen Keras Dan Ter
Aspal ini mencakup beberapa hal, yaitu :
1. Manusia

a. Pergunakanlah jas lab pratikum


b. Gunakanlah sarung tangan terutama pada saat memanaskan aspal pada
tungku pemanas.
c. Pahami dengan baik mengenai prosedur pelaksanaan pratikum.
2. Peralatan
a. Lakukan pemeriksaan pada peralatan baik sebelum maupun sesudah
pratikum dilakukan.
b. Pastikan semua peralatan mesin telah dimatikan apabila pengujian telah
selesai digunakan.
c. Bersihkan peralatan setelah selesai digunakan, terutama pada peralatan
yang mudah pecah, seperti gelas ukur.
3. Bahan
a. Pastikan aspal yang akan diuji telah dipanaskan sesuai dengan suhu yang
ditentukan.
b. Air bersih yang digunakan haruslah yang terbebas dari bahan – bahan
kimia maupun campuran organik lainnya.

6 PERHITUNGAN

(𝐶−A)
Berat jenis dengan persamaan =
(𝐵−𝐴)−(𝐷−𝐶)

Dimana: A= Berat piknometer dengan penutup (gram)


B= Berat piknometer berisi air (gram)
C= Berat piknometer berisi bitumen (gram)
D= Berat piknometer berisi bitumen dan air (gram)
Laporkan berat jenis bitumen keras atau ter sampai tiga angka dibelakang koma
7 PELAPORAN HASIL PENGUJIAN
Dikerjakan :
Tanggal : 5 September 2019
Kelompok :2
Offering : D3 TSB-B
Data praktikum :
Pengamatan Sample 1 Sample 2
Berat Piknometer (A) 33,8 gram 49,2 gram
Berat Piknometer + Air 63,0 gram 85,2 gram
(B)
Berat piknometer + 54,5 gram 71,6 gram
benda uji (C)
Berat Piknometer + Air + 64,2 gram 86,5 gram
Benda uji (D)

Perhitungan :
Keterangan Sample 1 Sample 2
Berat air/isi piknometer 29,2 gram 36 gram
(B-A)
Berat Contoh (C-A) 20,7 gram 22,4 gram
Berat Air (D-C) 9,7 gram 14,9 gram
Isi Bitumen (B-A)-(D-C) 19,5 gram 21,1 gram
Berat Jenis (C-A) / 1,061 gram 1,061gram
(B-A)-(D-C)
Berat Jenis rata-rata 1,06 gram

8 KESIMPULAN

Menurut SNI 06-2441-1991, syarat minimum berat jenis aspal adalah 1


gr/cc. Dengan didapat hasil bahwa berat jenis rata-rata bitumen percobaan adalah
1,06 gr/cc. Untuk percobaan tersebut aspal memenuhi persyaratan, sehingga
aspal dapat digunakan dalam campuran beraspal.

9 REFERENSI

1. AASHTO T – 49 – 69 – 1990

2. ASTM 05 – 86

3. Modul pratikum bahan perkerasan jalan 2001, Departement Teknik Sipil


ITB. Bandung.

4. SNI – 06 – 2456-1991

10 LAMPIRAN

Menimbang berat piknometer + penutup berisi air.


Memanaskan benda uji (aspal padat) sebanyak ± 100 gr sampai menjadi cair

Mengisi piknometer dengan benda uji

Anda mungkin juga menyukai