Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Banyak suatu konstruksi yang sering dijumpai, baik konstruksi bangunan


besar seperti gedung-gedung ataupun konstruksi kecil seperti tempat duduk.
Konstruksi-konstruksi itu jika dilihat dari segi keamanan dan kekuatan sudah
terjamin. Akan tetapi, sebagai orang teknik sipil hanya dengan
mempertimbangkan sisi kemanan dan kekuatan saja tidaklah cukup. Perlu
terobosan lebih untuk bisa berinovasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan
daya jual suatu konstruksi maupun produk-produk konstruksi lainnya.

Maka dari itu perlu adanya teknologi finishing untuk meningkatkan kulitas
berbagai macam konstruksi. Dengan menambahkan pertimbangkan segi
estetik dapat meningkatkan kenyamanan dan daya jual konstruksi yang lebih.
Menurut Allsopp (dalam academia, 1977) estetika adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari proses-proses penikmatan dan aturan-aturan dalam
menciptakan rasa kenyamanan. Jadi dengan mempertimbangkan kekuatan,
keamanan, dan keindahan dapat menambah produktivitas seseorang, orang
yang menikmati konstruksi tersebut dapat lebih bersemangat dan nyaman
menjalani aktivitas sehari-harinya.

Teknologi finishing juga bermacam-macam mulai dari finishing dinding


wallpaper, pemasangan keramik, pemasangan batu alam, pemasangan lampu,
cat, dan lain sebagainya.Majunya ilmu dan teknologi di bidang mesin
pemotong batu melahirkan beragam jenis batu dengan keragaman
bentuk finishing. Adanya beragam bentuk finishing turut menambah nilai jual
dari batu alam. Selain itu, konsumen pun dimanjakan dengan ragam pilihan
yang seringkali membingungkan, sehingga banyak tema dan gaya yang bisa
direncanakan sebelumnya.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai


berikut.

1) Apa yang dimaksud dengan teknologi finishing batu alam ?


2) Apa saja macam-macam teknologi finishing batu alam?
3) Bagaimana penjelasan tentang perawatan batu alam dengan coating?
4) Bagaimana langkah-langkah coating batu alam menggunakan cat Propan
Aqua Stone Care (ASC 60-WB) ?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil tujuan pembuatan


makalah sebagai berikut.

Agar pembaca tahu tentang pentingnya teknologi finishing dalam ruang


lingkup bangunan. Khususnya tentang:

1) Definisi teknologi finishing batu alam


2) Macam-macam teknologi finishing batu alam
3) Coating batu alam
4) Langkah-langkah coating batu alam menggunakan cat Propan Aqua Stone
Care (ASC 60-WB)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI TEKNOLOGI FINISHING BATU ALAM

Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan masyarakat,
terutama untuk penyelesaian akhir (finishing) bangunan. Kesan
alami (natural) serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah satu alasan
batu alam menjadi begitu populer. Dinding, taman, pagar, bahkan kamar
mandi tidak luput dari sentuhan material ini. Keragaman jenis serta cara
pemasangannya yang mampu menghasilkan berbagai macam pola dan
tampilan membuat batu alam seolah menjadi menu wajib dalam
pembangunan sebuah rumah. Namun perlu diingat bahwa tidak semua bagian
rumah bisa mempergunakan material batu alam. Ruangan yang mudah
terkena kotoran seperti dapur dan garasi sebaiknya menghindari pemakaian
material ini, mengingat karakter batu alam apabila terkena kotoran seperti
cipratan oli atau minyak akan sulit dibersihkan. Saat ini banyak tersedia
variasi dan jenis batu alam di pasaran. Jenis batu alam dapat dibedakan dari
proses penciptaan, tingkat kekerasan, kandungan mineral serta daya serap
atau besar kecil pori-pori. Batu jenis lempengan dengan permukaan rata
umumnya dipakai untuk lantai atau pelapis dinding, sedangkan batu dengan
permukaan kasar banyak digunakan untuk dinding luar atau pagar.

2.2 MACAM-MACAM TEKNOLOGI FINISHING BATU ALAM

Masing-masing bentuk finishing batu alam dilakukan dengan proses yang


berbeda-beda. Ada yang menggunakan mesin atau mekanik, manual, kimia,
hingga dibakar dengan api. Berikut disajikan bentuk-bentuk finishing batu
alam yang dapat menambah cantik penampilan rumah:

1. Acid

Sesuai dengan namanya, bentuk finishing batu alam ini menggunakan


asam dalam proses pembuatannya. Fungsi asam adalah untuk membuat
macam-macam tekstur. Berbagai macam tekstur dapat dibuat berdasarkan

3
komposisi asam yang digunakan. Bentuk finishing batu alam ini biasanya
digunakan untuk batu marmer. Dengan finishing acid, batu terlihat mengkilap
walaupun bertekstur kasar. Dinding, lantai, dan teras merupakan elemen
bangunan yang banyak menggunakan bentuk finishing acid.

2. Bushhammer

Finishing bushhammer dibuat untuk memunculkan kesan alami atau


natural. Pembuatannya bisa dilakukan dengan manual atau mesin. Pembuatan
secara manual menggunakan palu bergerigi, sehingga permukaan batu tidak
rata. Hampir semua jenis batu alam dapat di-finishing bushhammer. Kesan
kokoh pun tergambar dari elemen bangunan yang menggunakan finishing
bushhammer. Dinding, pilar, pagar, carport, dan garasi merupakan elemen
bangunan yang cocok menggunakan batu dengan finishing bushhammer.

3. Graveer (Alur Mesin)

Batu alam yang di-finishing graveer ada banyak ragamnya. Bentuk ini
dibuat menggunakan mesin dan secara manual. Pembuatan yang dilakukan
oleh mesin antara lain graveer alur lurus (stonker), alur acak, kubus, segitiga,
dan European style. Sementara Japanese style dibuat manual dengan garpu.
Untuk graveer alur lurus (stonker), alur acak, kubus, dan segitiga hanya dapat
diaplikasikan pada batuan solid atau beku, seperti andesit, candi, pacitroso,
dan lain-lain. Sementara graveer European style dan Japanese style lebih
cocok diaplikasikan pada batuan sedimen seperti paras jogja. Rumah-rumah
dengan gaya minimalis banyak yang menggunakan bentuk finishing graveer.
Dinding, pilar, pagar, hingga kolam (wall pond) banyak memanfaatkan batu
alam dengan finishing graveer.

4
Gambar 2.1 macam-macam finishing batu alam

Sumber : http://batuandesit.info/finishing-batu-alam/reasons-tohike-on-
yourbirthday/

4. Poles (Polished)

Batu alam dengan finishing poles menghasilkan kesan halus dan licin.
Cara ini dilakukan dengan menggunakan mesin yang dilengkapi diamond
pad. Batuan beku dan solid saja yang bisa di-finishing poles. Batu alam yang
dipoles banyak diaplikasikan untuk elemen eksterior dan interior bangunan.
Batu alam yang dapat dipoles antara lain batu andesit, curi, pacitroso,
sukabumi, baligreen, dan lain-lain.

5. Semipoles (Honed)

Finishing batu alam semipoles hampir sama dengan finishing poles.


Bedanya, finishing batu alam semipoles terkesan doff atau blur. Cara

5
pengerjaannya pun sama, tetapi menggunakan mesin yang diamond pad-nya
lebih sedikit daripada mesin yang digunakan pada finishing poles. Finishing
batu alam ini cocok diaplikasikan untuk elemen eksterior maupun interior,
seperti dinding, lantai, teras, dan lain-lain.

6. Sun Blasted

Pembuatan finishing sun blasted dengan cara menyemprotkan pasir kuarsa


pada batu alam dengan tekanan tinggi. Hasilnya mirip
dengan finishing semipoles, tetapi lebih kasar. Hampir semua jenis batu dapat
di-finishing sun blasted. Finishing batu alam ini cocok diaplikasikan untuk
elemen eksterior maupun interior, seperti dinding, lantai, teras, dan lain-lain.

Gambar 2.2 macam-macam finishing batu alam

Sumber : http://batuandesit.info/finishing-batu-alam/you-are-lovely/

7. Rata Bakar (Flamed)

Rata bakar menyebabkan kulit batu kasar, tetapi terlihat lebih


natural. Finishing batu alam ini dilakukan dengan cara membakar batu alam
menggunakan gas elpiji dan oksigen. Batuan yang bisa dibakar antara lain
batu andesit, granit, pacitroso, dan diorite. Finishing batu alam ini cocok

6
untuk diaplikasikan untuk elemen eksterior maupun interior, seperti dinding,
lantai, teras, carport, dan lain-lain.

8. Rata Alam (RTA)

Finishing rata alam dilakukan secara manual dengan dikeprek. Alat yang
digunakan adalah palu dan paku bobok. Tujuannya sama dengan rata bakar,
yaitu untuk memunculkan kesan natural. Bedanya, rata alam bentuknya lebih
“ekstrim” atau permukaannya sangat tidak beraturan. Hampir semua jenis
batu dapat di-finishing dengan rata alam. Finishingrata alam biasanya
diaplikasikan pada elemen eksterior bangunan seperti dinding, pilar, dan
pagar.

9. Rata Mesin (RTM)

Sudah tentu finishing rata mesin menggunakan mesin dalam


pengolahannya. Ciri khas dari finishing ini adalah alami, halus, tetapi tidak
mengkilap. Hampir semua jenis batu alam dapat di-finishing dengan rata
mesin. Elemen interior dan eksterior sangat cocok menggunakan batu alam
yang di-finishing rata mesin.

2.3 PERAWATAN BATU ALAM DENGAN COATING

Coating berasal dari bahasa Inggris yang berarti “melapisi”. Bahannya


bernama coat yang artinya “lapis” atau “pelapis”. Namun, masyarakat
umumnya lebih mengenal kata coating atau coat dari pada “lapis” atau
“melapisi”. Coating berbentuk cair dan tidak berbau, sehingga warna asli batu
tetap terlihat jelas. Ada dua jenis coating, yaitu yang mengkilap (glossy) dan
yang tidak mengkilap (doff). Coating digunakan untuk berbagai tujuan, antara
lain sebagai aksesoris dan pelindung batu dari cuaca ekstrim, sehingga dapat
lebih tahan lama. Coating sebagai aksesoris lebih bertujuan agar penampilan
batu alam terlihat lebih cantik. Apalagi saart terkena sinar matahari. Selain
itu, dengan di-coating maka tekstur dan pola yang terdapat pada kulit atau
permukaan batu alam akan terlihat lebih jelas.

7
Sebenarnya, coating lebih ditujukan pada batu alam yang dipasang pada
bagian eksterior bangunan. Bayangkan saja, setiap hari batu alam terkena
panas matahari atau siraman air hujan. Belum lagi serangan dari debu, lumut,
dan jamur. Namun, tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa batu alam
sebenarnya tidak perlu di-coating. Alasannya, agar penampilan batu alam
lebih terkesan alami dan natural.

Gambar 2.3 coating batu alam

Sumber : http://batuandesit.info/finishing-batu-alam/1-5/

Batu alam yang digunakan sebagai elemen terluar bangunan rentan


terhadap kondisi cuaca, tidak terkecuali elemen interior. Agar penampilannya
selalu terlihat cantik maka perlu perawatan secara berkala dan rutin. Untuk
batu alam yang dipasang pada elemen eksterior, lakukan perawatan berkala
dengan meng-coating tiap enam bulan sekali, sedangkan untuk elemen
eksterior cukup satu tahun sekali. Untuk batu alam yang tidak di-coating,
cukup dibersihkan dengan cara disikat menggunakan detergen. Untuk batu
alam pada elemen interior, cukup dibersihkan dengan vacuum cleaner hingga
debu-debu yang menyebabkan batu kusam dan lumut hilang. Cara ini juga
berlaku untuk batu alam pada elemen eksterior.

8
Gambar 2.4 vacum batu alam, menyikat menggunakan detergen.

Sumber : http://batuandesit.info/finishing-batu-alam/reasons-tohike-on-
yourbirthday-1/

2.4 Langkah-langkah coating batu alam menggunakan cat Propan Aqua


Stone Care (ASC 60-WB)

Propan aqua stone care adalah pelapis akrilik berbasis air, diformulasikan khusus
untuk melindungi permukaan batu alam, batu bata, beton dan lain-lain. Cat batu
alam dari propan ini bisa digunakan di dalam ruangan maupun di luar
ruangan. Propan aqua stone care dapat menembus ke dalam lapisan pori-pori dan
membentuk lapisan berbentuk air, tahan cuaca dan mencegah permukaan batu
alam dari jamur dan alga, dan dapat menampakkan citra natural dari sebuah batu
alam.

9
Gambar 2.5 cat batu Propan Aqua Stone Care

Sumber : http://warnawarnacat.blogspot.com/2013/12/Cat-Batu-Alam-PROPAN-
AQUA-STONE-CARE-ASC-60WB.html

Cat batu alam dari propan ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

 Ramah lingkungan

 Tahan jamur dan alga

 Tahan cuaca

 Menampakkan sisi alami dari sebuah batu alam

Cara penggunaan cat batu alam

1. Bersihkan permukaan batu yang akan di cat dari debu, minyak, dan bahan
tercemar yang lain. Jagalah agar tetap kering.

2. Aduk propan aqua stone care secara menyeluruh dan aplikasikan


menggunak kuas atau roll, biarkan mengering alami selama 2 jam.

3. Aplikasikan lapisan kedua dari propan aqua stone care, biarkan


mengering.

Catatan:

Jika diperlukan (untuk mendapatkan permukaan yang lebih pudar/tidak


mengkilap), tambahkan maksimal 50% air bersih untuk mengencerkan propan
aqua stone care. Aduk secara merata sebelum digunakan. Cat ulang dan selalu
rawat lantai batu dengan intensitas lalu lintas yang padat.

10
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 Batu alam adalah salah satu material yang banyak digunakan


masyarakat, terutama untuk penyelesaian akhir (finishing) bangunan.
Kesan alami (natural) serta tampilannya yang dekoratif menjadi salah
satu alasan batu alam menjadi begitu populer. Dinding, taman, pagar,
bahkan kamar mandi tidak luput dari sentuhan material ini.
 Macam-macam teknologi finishing batu alam adalah Acid,
Bushhammer, Graveer (alur mesin), Poles (Polished), Semipoles
(Honed), Sunblasted, Rata Bakar(Flamed), Rata Alam (RTA), Rata
Mesin (RTM).
 kata coating atau coat dari pada “lapis” atau “melapisi”. Coating
berbentuk cair dan tidak berbau, sehingga warna asli batu tetap terlihat
jelas. Ada dua jenis coating, yaitu yang mengkilap (glossy) dan yang
tidak mengkilap (doff). Coating digunakan untuk berbagai tujuan,
antara lain sebagai aksesoris dan pelindung batu dari cuaca ekstrim,
sehingga dapat lebih tahan lama. Coating sebagai aksesoris lebih
bertujuan agar penampilan batu alam terlihat lebih cantik. Apalagi saat
terkena sinar matahari. Selain itu, dengan di-coating maka tekstur dan
pola yang terdapat pada kulit atau permukaan batu alam akan terlihat
lebih jelas.
 Untuk batu alam pada elemen interior, cukup dibersihkan dengan
vacuum cleaner hingga debu-debu yang menyebabkan batu kusam dan
lumut hilang. Cara ini juga berlaku untuk batu alam pada elemen
eksterior.
 Propan aqua stone care adalah pelapis akrilik berbasis air,
diformulasikan khusus untuk melindungi permukaan batu alam, batu
bata, beton dan lain-lain.

11
SARAN

Jika penghuni suatu rumah memiliki finansial lebih dalam pekerjaannya.


Finansial itu dapat digunakan untuk memperindah rumah mereka, salah
satunya dengan penerapan teknologi finishing batu alam. Pemasangan lebih
praktis dan memiliki berbagai motif sehingga dapat memperindah suasana di
rumah. Indahnya atau nyamannya suasana di rumah dapat mempererat
kekeluargaan dirumah dan juga meningkatkan produktivitas individu.
Perawatan batu alam juga diperhitungkan agar diperoleh kualitas sesuai yang
diinginkan. Semakin indah properti rumah, semakin besar juga biaya yang
harus dikeluarkan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Allsopp. 1977. Pengaruh Estetika Sebagai Unsur Pemebntuk Arsitektur. (Online).


(https://www.academia.edu/11404715/Pengaruh_Estetika_Sebagai_Unsur
_Pemebntuk_Arsitektur) diakses 25 Maret 2019

Bangunrumah. 2016. Jenis Pekerjaan Finishing Bangunan. (Online).


(http://www.bangunrumah.com/jenis-pekerjaan-finishing-bangunan/)
diakses 25 Maret 2019

Sinergistone. 2018. Finishing Batu Alam dan Permasalahan Seputar Batu Alam.
(Online). (http://batuandesit.info/finishing-batu-alam/) diakses 26 Maret
2019

Uberlin. 2015. Memahami Dasar-Dasar Pekerjaan Finishing Bangunan Gedung.


(Online).
(http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/depart
emen-bangunan-30/1497-jovanca) diakses 25 Maret 2019

Parismawan,Aji. 2011. Mengenal Batu Alam. (Online).


(https://19design.wordpress.com/2011/12/02/mengenal-batu-alam/)
diakses 26 Maret 2019

Elkahfi,Seto. 2013. Warna-warna Cat by Propan. (online).


(http://warnawarnacat.blogspot.com/2013/12/Cat-Batu-Alam-PROPAN-
AQUA-STONE-CARE-ASC-60WB.html) diakses 26 Maret 2019

13
14

Anda mungkin juga menyukai