Anda di halaman 1dari 19

Alat Ukur Volume di Laboratorium dan Cara Membacanya

Pengukuran volume larutan di laboratorium dapat menggunakan beberapa alat ukur


volume. Beberapa alat ukur tersebut dibedakan sesuai dengan tingkat ketelitiannya. Apa saja ya
alat-alat itu?

Mari kita urutkan mulai dari tingkat ketelitian rendah sampai ke tingkat ketelitian tinggi.

1. Gelas ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala,
tersedia bermacam-macam ukuran, mulai dari 10 mL sampai 2 L.

2.Pipet ukur

Pipet ukur digubakan untuk memindahkan larutan secara terukur. Pa da pipet ukur terdapat skala
yang menunjukkan volume.
3.Pipet volume atau pipet gondok

Pipet volume atau pipet gondok adalah salah satu alat ukur kuantitatif dengan tingkat ketelitian
tinggi, ditandai dengan bentuknya yang ramping pada penunjuk volume dan hanya ada satu ukuran
volume.

4.Buret
Buret berfungsi untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan
presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi
sampai dengan ± 0,05 cm3. Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran
volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari kesalahan sistematik.

5.Labu ukur atau labu takar

Labu Takar berfungsi untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan
jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Alat ini sangat cocok
digunakan untuk mengukur sesuatu dengan keakuratan yang tinggi karena di bagian leher terdapat
lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat
tanda batas yang menunjukkan volume sebagaimana tertera pada badan labu takar. Biasanya
berwarna transparan, tetapi ada juga yang berwarna gelap. Biasanya dilengkapi dengan penutup
dari bahan tahan bahan kimia seperti polietilen atau dapat juga dari gelas.

DAFTAR PUSTAKA
https://bisakimia.com/2016/09/03/alat-ukur-volume-di-laboratorium/

enis-Jenis Alat Ukur Laboratorium Kimia Beserta


Fungsinya
A. TUJUAN
1.Siswa dapat mengklasifikasi berbagai jenis alat ukur berdasar fungsinya.
2.Siswa dapat menentukab tingkat ketelitian berbagai jenis alat ukur.
B. LANDASAN TEORI
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur
yang ditetapkan sebagai satuan. Contoh: mengukur panjang meja dengan sebatang pensil
(panjang meja sebagai besaran, pensil sebagai alat ukur, dan panjang pensil sebagai satuannya).
Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap
untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut satuan tidak baku.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu. Besaran
yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut besaran fisika. Besaran yang tidak dapat diukur
dan tidak memiliki satuan merupakan sesuatu yang tidak termasuk besaran fisika. Besaran
turunan adalah besaran yang satuannya diperoleh dari besaran pokok.
Pertimbangan satuan yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut: satuan selalu
tetap, artinya tidak mengalami perubahan karena pengaruh apapun; bersifat internasional, artinya
dapat dipakai di seluruh negara; mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya.
Alat ukur panjang yang biasa dipakai antara lain mistar, jangka sorong dan mikrometer
sekrup. Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berbagai jenis
neraca yang biasa digunakan adalah neraca batang antara lain : neraca sama lengan, neraca tiga
lengan (O’hauss – 2610 dapat mengukur massa sampai 2.610 kg dengan ketelitian 0,1 gram ),
neraca empat lengan (O’hauss – 311 dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian
0,01 gram). Alat ukur waktu yang biasa dipakai adalah jam atau stopwatch.
Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda dengan tepat dan menyatakannya dengan
angka disebut termometer.

C.ALAT

baca juga : mengukur skala ukur dan mikrometer sekrup


Alat Fungsi
Tempat membuat larutan.
Dalam membuat larutan
erlenmeyer yang selalu
digunakan.

Erlenmeyer
Termometer adalah alat yang
digunakan untuk mengukur
suhu (temperatur), ataupun
perubahan suhu. Istilah
termometer berasal dari
bahasa Latin thermo yang
berarti panas dan meter yang
berarti untuk mengukur.
Prinsip kerja termometer ada
bermacam-macam, yang
paling umum digunakan
adalah termometer air raksa.

thermometer
Tempat untuk menyimpan
dan membuat larutan.
Beaker glass memiliki
takaran namun jarang
bahkan tidak diperbolehkan
untuk mengukur volume
suatu zat ciar.

Gelas Beaker

Digunakan untuk titrasi, tapi


pada keadaan tertentu dapat
pula digunakan untuk
mengukut volume suatu
larutan.

buret

Untuk membuat dan atau


mengencerkan larutan
dengan ketelitian yang
tinggi.

Labu ukur leher panjang


Untuk mengukur volume
larutan. Pada saat praktikum
dengan ketelitian tinggi
gelas ukur tidak
diperbolehkan untuk
mengukur volume larutan.
Pengukuran dengan
ketelitian tinggi dilakukan
menggunakan pipet volume.

Gelas ukur
Untuk destilasi larutan.
Lubang lubang bawah
tempat air masuk, lubang ata
tempat air keluar.

kondensor
Jangka sorong adalah alat
ukur yang ketelitiannya
dapat mencapai seperseratus
milimeter. Terdiri dari dua
bagian, bagian diam dan
bagian bergerak. Pembacaan
hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian
dan ketelitian pengguna
maupun alat. Baca Juga :
Mengukur Skala Ukur
Dengan Jangka Sorong Dan
Mikrometer Sekrup
Jangka sorong
Neraca Ohaus Neraca Ohaus adalah alat
ukur massa benda dengan
ketelitian 0.01 gram. Prinsip
kerja neraca ini adalah
sekedar membanding massa
benda yang akan dikur
dengan anak timbangan.
Anak timbangan neraca
Ohaus berada pada neraca
itu sendiri.

Neraca digital Neraca digital merupakan


alat yang sering ada dalam
laboratorium yang
digunakan untuk menimbang
bahan yang akan digunakan.

Neraca digital berfungsi


untuk membantu mengukur
berat serta cara kalkulasi
fecare otomatis harganya
dengan harga dasar satuan
banyak kurang.

Untuk mengukur volume


larutan

Pipet ukur
Digunakan untuk mengambil
larutan dengan volume
tertentu sesuai dengan label
yang tertera pada bagian
pada bagian yang
menggembung.

Pipet volume atau pipet gondok atau volumetrik

Piknometer Piknometer adalah alat yang


digunakan untuk mengukur
nilai massa jenis atau
densitas dari fluida.
Berbagai macam fluida yang
diukur massa jenisnya,
biasanya kalau dalam
praktikum yang di ukur
adalah massa jenis dari oli ,
dan juga untuk minyak
goreng.

Pengaduk magnetik. Untuk


mengaduk larutan. Batang-
batang magnet diletakan di
dalam larutan kemudian
disambungkan arus listrik
maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan
berputar.

Stirer dan batang stirer

D.PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini kami dapat mengklasifikasi berbagai jenis alat ukur dan fungsinya, antara
lain 1.Erlenmeyer,Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala
sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan memanaskan cara menggunakannya yaitu
dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu
dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate
hasil penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi. 3. Labu ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas
karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan
dengan kain lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan
bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan
aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.

2.Gelas Beaker,Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran
namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.

3.corong gelas, Corong dibagi menjadi dua jenis yakni corong yang menggunakan karet atau plastik
dan corong yang menggunakan gelas. Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan
ai satu tempat ke tempat lain dan digunakan pula untuk proses penyaringan setelah diberi kertas
saing pada bagian atas.

4.buret,Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut
volume suatu larutan.

5.Labu ukur leher panjang, Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang
tinggi.

6.gelas ukur, Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas
ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi
dilakukan menggunakan pipet volume.

7.pipet ukur, Untuk mengukur volume larutan

8.pipet volume,Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label
yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

9.Stirer dan batang stirer,Pengaduk magnetik. Untuk mengaduk larutan. Batang-batang magnet
diletakan di dalam larutan kemudian disambungkan arus listrik maka secara otomatis batang
magnetik dari stirer akan berputar.

10. Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari
fluida. Berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya kalau dalam praktikum yang di
ukur adalah massa jenis dari oli , dan juga untuk minyak goreng.

11. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter yang berarti
untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan
adalah termometer air raksa.

12. Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter.
Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat
bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.

13. Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram. Prinsip kerja neraca
ini adalah sekedar membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak
timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri.

14.Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk
menimbang bahan yang akan digunakan.
Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis
harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang.

E.KESIMPULAN

Pada praktikum ini kami dapat mengklasifikasi berbagai jenis alat ukur berdasar fungsinya. dan
kami dapat menentukan tingkat ketelitian berbagai jenis alat ukur tersebut.
Prinsip dan teori alat ukur volume dan berat

Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengukur atau menimbang suatu benda, berarti alat
ukur volume adalah alat ukur yang digunakan dalam mengukur ukuran volume suatu benda baik berupa
cairan, tepung, dll. Sedangkan alat ukur berat adalah alat untuk menimbang berat suatu benda baik
berupa cairan, padatan, dll.

B. Jenis dan spesifikasi alat ukur volume dan berat

a. Jenis dan spesifikasi alat ukur volume

1. Gelas ukur

Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak
tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Berfungsi Untuk mengukur volume larutan tidak
memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu .

2. Gelas kimia

Gelas Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya.
Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang :
50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dan 2000 ml. Fungsi ::

1. Sebagai tempat mereaksikan bahan kimia


2. Membuat larutan, untuk menempatkan larutan
3. Menampung bahan kimia berupa larutan, padatan, pasta ataupun tepung
4. Melarutkan bahan dan memanaskan bahan.
3. Labu ukur
suatu bejana dengan leher panjang, sempit dan dasar yang datar. Berguna untuk membuat suatu
volume larutan secara tepat. Tersedia dalam berbagai ukuran : 25ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 500 ml,
1000 ml, 2000 ml.

4. Buret

Buret merupakan tabung panjang berskala dimana bagian bawahnya terdapat kran untuk mengeluarkan
larutan yang di isikan.
5. Pipet ukut

Berguna untuk mengambil larutan dengan volume tertentu dan mempunyai ketelitian lebih tinggi dari
pada gelas ukur. Pipet ukur tersedia dalam berbagai ukuan misalnya 5 ml, 10ml, dan 25 ml.

6. Pipet gondok

Berguna untuk mengambil dan memindahkan larutan dengan volume tertentu dan mempunyai
ketelitian lebih tinggi dari pada gelas ukur. Pipet gondok tersedia dalam berbagai ukuran : 1 ml, 2 ml, 5
ml, 10 ml, 25 ml, 50 ml.

7. Elemeyer

Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya.
Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.

Berfungsi Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, Menampung filtrat hasil penyaringan,
Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.

b. Jenis dan spefikasi alat ukur berat

1. Analytical Balance

Prinsip kerja neraca analitik

Alat penghitung satuan massa suatu benda dengan teknik digital dan tingkat ketelitian yang cukup tinggi.
Prinsip kerjanya yaitu dengan penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan
terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu dilihat angka yang
tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.

Manfaat neraca analitik


Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan yang akan digunakan untuk membuat media untuk bakteri,
jamur atau media tanam kultur jaringan dan mikrobiologi dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang
tinggi. Jumlah media yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap konsentrasi zat dalam media sehingga
dapat menyebabkan terjadinya kekeliruan dalam hasil praktikum

Kekurangan neraca analitik

1. Alat ini memiliki batas maksimal yaitu 1 mg atau 200 g, jika melewati batas tersebut maka ketelitian
perhitungan akanberkurang

2. Tidak dapat menggunakan sumber tegangan listrik yang besar, sehingga harus menggunakan stavolt.
Jika tidak, maka benang di bawah pan akan putus

3. Harga yang mahal

Kelebihan neraca analitik

1. Memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi dan dapat menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001
g atau 0,1 mg.

2. Penggunaannya tidak begitu rumit jika dibandingkan dengan timbangan manual, sehingga lebih efisien
dalam hal waktu dan tenaga.

2. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Neraca ini memiliki
dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, sampai 100g.
Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200,sampai 500 g. Selain dua lengan,
neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0
sampai 0,9 g.

Neraca Ohaus dua lengan terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:

1. Lengan depan

2. Lengan belakang

3. System magnetic

4. Penggeser anak timbangan

5. Venier
6. Kait

7. Skala

8. Lekuk

9. Wadah

10. Alas

3. Neraca Ohaus tiga lengan

Adalah nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser.

Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut:

Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0 sampai 10gr. Di mana masing-
masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram

Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, 300,
400, 500gr.

Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, sampai
100 gr.

Bagian-bagian Neraca Ohauss:

• Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
• Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca tidak dapat digunakan
untuk mengukur.
• Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk neraca ohauss 4 lengan
terdapat empat lengan.
• Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai
penunjuk hasil pengukuran.
• Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan.

C. Alat ukur yang digunakan dalam analisi kimia kuantitatif dan kualitatif

a) Analisis Kimia Kualitatif


Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan mengetahui keberadaan (bisa juga
identifikasi) suatu ion,unsur, atau senyawa kimia lain baik organik maupun anorganik dalam suatu
sampel yang kita analisa. contoh : misalnya kita mempunyai sampel air minum, dan diminta dicek
apakah mengandung logam berat atau tidak. maka untuk mengetahuinya kita melakukan teknik analisa
secara kualitatif.Berikut ini adalah beberapa alat yang biasa digunakan untuk analisis kimia kualitatif :
1. Tabung reaksi

2. Corong

3. Elemeyer

b) Analisis Kimia Kuantitatif


Adalah suatu rangkaian pekerjaan analisis yang bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau
senyawa dalam suatu sampel yang kita analisa. contoh : misal kita memperoleh tempe dan diminta
menentukan kadar protein dalam tempe tersebut. maka untuk mengetahuinya kita lakukan analisa
kuantitatif.

Dalam suatu pengerjaan Analisis Kimia tentu diperlukan suatu instrumen(peralatan) untuk menunjang
keperluan analisa. menurut teknik dan instrumennya Analisis Kimia dibagi menjadi dua, yaitu Analisis
konvensional(tradisional) dan Analisis instrumental(modern).Analisis Konvensional adalah suatu teknik
analisa menggunakan alat-alat konvensional, misalnya pada salah satu contoh metode analisis titrimetri
yang menggunakan peralatan gelas kaca. sedangkan Analisis Instrumental adalah suatu teknik analisa
menggunakan peralatan canggih dan modern misalnya spektrofotometri yang menggunakan alat
spektrofotometer ataupun titrimetri secara konduktometris ataupun potensiometris. Sebetulnya kurang
tepat juga jika diklasifikasikan berdasarkan keberadaan instrumennya, karena ada suatu kasus analisa
yang bisa menggunakan kedua cara tersebut, tapi ada juga yang dalam kasus tertentu yang dikhususkan
hanya dengan satu cara saja dikarenakan tujuan analisa atau keingin-tercapainya suatu faktor (ketelitian
misalnya). tetapi untuk mewakili tentang teknik dan instrumennya klasifikasi diatas pun tidak disalahkan
juga karena pada intinya segala sesuatu yang berhubungan dengan analisis kembali pada tujuan kita
melakukan suatu analisa. .

Dibawah ini adalah beberapa alat yang biasa digunakan pada analisa kuantitatif,atau bisa di sebut juga
Alat kimia kuantitatif :

1. Gelas ukur

2. Pipet

3. Neraca/timbangan

4. Termometer

5. Gelas Kimia

D. Penggunaan alat ukur volume dan berat.

1. Labu ukur

Cara penggunaan labu ukur yaitu :

Bersihkanlah labu ukur sebelum digunakan, setelah dibersihkan dan dikeringkan. Bahan yang telah
diencerkan dengan sedikit pelarut dimasukkan dengan memakai batang pengaduk melalui corong
kedalam labu ini. Larutkan zat tersebut berkali kali hingga mendekati tanda batas. Dan tambah kan
larutan menggunakan pipet tetes sampai mendekati tanda batas. Tutup dan kocok pelan pelan larutan
yang ada di dalam labu ukur.

2. Buret

Cara menggunakann buret:

Bersihkan dang keringkan buret. Gunakan corong untuk memindahkan larutan ke dalam buret, isi
samapai tanda batas ( yang di perlukan), guunakan kran untuk mengeluarkan larutannya tetes demi
tetes.

3. Pipet ukur

Cara penggunaan pipet ukur:

Bersihkan dan keringkan pipet ukur. Pipet larutan sampai diatas tanda batas.

Teteskan sampai tanda batas yang dibutuhkan dengan menggunakan telunjuk.

Bila larutan ingin di pindahkan ketempat lain, jatuhkan larutan tersebut dengan tegak lurus.

4. Pipet gondok

Cra penggunaan pipet gondok sama dengan penggunaan pipit ukur .

5. Analytical Balance

Cara kerja neraca analitik

1. Disiapkan timbangan analitik dalam kondisi seimbang atau water pass (dengan mengatur sekrup pada
kaki neracasehingga gelembung air di water pass tepat berada di tengah).

2. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat
dan seluruh timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol.

3. Ditancapkan stop kontak pada stavolt.

4. Ditekan tombol On kemudian tunggu hingga muncul angka 0,0000 g.

5. Dimasukkan alas bahan (gelas arloji, kertas atau benda tipis) dengan membuka kaca tidak begitu lebar
supaya tidakmempengaruhi perhitungan karena neraca analitik ini sangat peka.

6. Ditutup kaca neraca analitik.

7. Ditekan tombol zero supaya perhitungan lebih akurat.

8. Dimasukkan bahan yang akan ditimbang dengan membuka kaca tidak begitu lebar, begitu pun ketika
akan menambahkanatau mengurangi bahan untuk menyesuaikan massa yang diinginkan.
9. Ditutup kaca.

10. Ditunggu hingga angka di layar monitor neraca analitik tidak berubah-ubah dan sesuai dengan massa
yang diinginkan.

11. Diambil bahan yang telah ditimbang.

12. Ditekan tombol Off hingga tidak ada angka di layar monitor neraca analitik.

13. Dilepas stop kontak dari stavolt.

14. Dibersihkan ruang dalam neraca analitik dengan menggunakan kuas. Piringan neraca dapat diangkat
dan seluruhtimbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan etanol/alkohol

6. Neraca Ohaus dua lengan

Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti menggunakan timbangan biasa. Yang perlu
diperhatikan adalah memastikan bahwa timbangan dalam posisi seimbang sebelum dilakuan pengukura
massa.

7. Neraca Ohaus tiga lengan

Cara Menggunakan Neraca Ohaus Tiga Lengan

Mengukur berat benda dengan neraca ohaus sangat mudah. Cukup lepas pengunci kemudian taruh
beda dalam cawan atau wadah. Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan cara dengan cara
memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada
neraca sejajar. Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi keslahan penimbangan. Setelah itu geser
anting di ketiga lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan depan. Setelah itu jumlahkan nilai dari
ketiga lengan tersebut.

Gambar ilustrasi cara memakai neraca ohaus

Kita akan menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca ohaus dan skala yang terbaca dalam
lengan-lengannya sebagai berikut

dari gambar diatas, cara membaca skala neraca ohaus :

Anting lengan depan = 5,8 gram


Anting lengan tengah = 40,0 gram
Anting lengan belakang = 300 gram
—————————————————– +

Jadi total berat gantungan kunci tersebut = 345,8 gram


BAB III

KESIMPULAN

Alat ukur volume dan berat merupakan alt ukur untuk mengukur dan menimbang volume dan
beras suatu benda, yang memiliki memiliki berbagai jenis alat dan kegunaannya. Alat ukur volume dan
berat juga berguna dalam analisa kimia kualitatif dan kuantitatif . menggunakan alt ukur volume dan
berat membutuh kan keahlian, kecermatan, dan keterampilan, dalam penggunaanya juga harus
memperhatikan kebersihan alat alat.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Penelitian pratikum kimia dasar

http://belajar-gizi.blogspot.com/2012/09/alat-kimia-kualitatif-dan-kuantitatif.html

http://smpplklatenscienceclub.wordpress.com/2011/12/06/peralatan-laboratorium-terbuat-dari-kaca-
glassware/

http://oktavianipratama.wordpress.com/2012/11/13/neraca/

Anda mungkin juga menyukai