Neraca O’Hauss
untuk menimbang massa
Neraca ohaus manual : pembacaan skala melalui proses perhitungan
neraca ohaus digital : menggunakan skala elektronik sehingga hasil pengukuran sudah langsung
terbaca.
tingkat ketelitian yang tinggi yaitu mencapai 0,01 gram.
dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu neraca ohaus 2 lengan, neraca ohaus 3 lengan dan neraca
ohaus 4
Bagian-bagiannya
1.Tombol kalibrasi,
2.Tempat beban,
3.Pemberat anting), sebagai
penunjuk pengukuran.
4.Lengan Neraca,
5.Garis kesetimbangan (titik nol)
Jangka Sorong
alat untuk mengukur panjang
mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang, misalnya tabung
skala terkecil untuk jangka sorong adalah 0,01 cm atau 0,1 mm,
Skala terkecil penggaris 0,1 cm atau 1 mm
Bagiannya:
2. Rahang Luar, terdiri dari dua rahang juga yaitu geser dan tetap. Fungsinya untuk mengukur bagian
luar seperti diameter, lebar atau panjang benda.
3.Tangkai ukur kedalaman, fungsinya untuk mengukur kedalaman lubang suatu benda.
4. Skala Utama, fungsinya untuk menyatakan hasil ukuran utama, biasanya dinyatakan dalam satuan cm
atau inci. Umumnya panjang skala utama 15 - 17 cm
5. Skala Nonius, fungsinya untuk menambahkan tingkat akurasi ekstra pada pengukuran. Biasanya
dinyatakan dalam satuan mm atau inchi.
6. Baut pengunci, fungsinya untuk menahan rahang pada tempatnya, agar objek bisa ditahan/tidak terlepas
dan skala tidak bergeser saat akan mengukur.
Kohesi dan Adhesi
adhesi didefinisikan sebagai gaya tarik menarik antarpartikel yang berbeda jenisnya.
Bercampurnya kopi dalam air atau teh;
Melekatnya tinta pada kertas;
Melekatnya semen pada batu dan pasir;
Air di atas telapak tangan; Susu tumpah di lantai;
Garam yang larut, dan sebagainya
Kohesi merupakan gaya tarik menarik antarpartikel yang sejenis.
Tidak bercampurnya air dengan minyak;
Tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa kapiler;
Air di atas daun talas;
Air raksa yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi kimia;
Raksa pada termometer.
ρ = m/v
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg/m3).
m = massa (kg).
v = volume (m3).
1 kg/m3 = 0,001 g/cm3.
1 g/cm3 = 1000 kg/m3.
1 liter = 1000 mililiter = 1000 cm3.
TERMOMETER
termometer laboratorium berfungsi untuk mengukur titik didih atau titik beku dalam sebuah
penelitian. Skala suhu yang luas yaitu berkisar antara -10°C hingga 110°C
termometer laboratorium menggunakan zat cair raksa atau alkohol yang terdapat di dalam
sebuah pipa kapiler yang dilindungi oleh tabung atau dinding termometer.
Jenis-jenis Termometer Laboratorium :
Infrared :
mengukur suhua dari jarak jauh atau hanya sebatas permukaannya saja. Termometer ini
terdiri dari lensa yang berfokus untuk membawa energi infrared ke detektor. Nantinya,
detektor akan mengubah infrared menjadi sinyal listrik yang selanjutkan akan
ditampilkan dalam satuan suhu.Termometer ini mulai banyak digunakan dalam masa
COVId-19 atau yang dikenal dengan thermogun sehingga dapat mengecek suhu
seseorang dari jarak jauh.
Liquid-in-Glass
memiliki bentuk seperti batangan yang panjang dengan bohlam perak di bagian
bawahnya. Warna perak yang ada di dalam bohlam, tersebut adalah merkuri yang dapat
memuai ketika terjadi peningkatan suhu dan juga dapat menyusut bila terjadi penurunan
suhu.
Strip Bimetallic
terbuat dari dua logam yang diikat menjadi satu. Biasanya, termometer ini digunakan
untuk mengontrol suhu sehingga sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian yang
membutuhkan perhitungan zat atau benda bersuhu tinggi dengan akurat.
Thermistor
merupakan jenis termometer elektronik. Oleh karena itu, termometer ini mampu
mengukur perubahan hambatan listrik dan mengubahnya menjadi perubahan suhu.
MIKROSKOP
Mikroskop adalah untuk melihat objek atau benda sangat kecil yang sulit dilihat kasat mata.
MIKROSKOP CAHAYA
Mikroskop cahaya memiliki kemampuan perbesaran hingga seribu kali lipat. Perbesaran paling kecil
yang bisa dilakukan oleh mikroskop cahaya adalah empat puluh kali lipat, lalu seratus kali lipat,
empat ratus kali lipat, dan paling besar seribu kali lipat.
Cara Pengaplikasian Mikroskop Cahaya
1. Pegang mikroskop cahaya pada pegangan dan letakkan pada permukaan yang datar. Pastikan
Anda meletakkan mikroskop pada ruangan yang kaya cahaya alami seperti matahari, atau
cahaya buatan seperti lampu.
2. Letakkan gelas preparat di permukaan yang datar.
3. Atur perbesaran pada lensa objektif pada titik yang rendah. Pastikan lensa objektif ada di
sumbu pengamatan agar sesuai dengan arah masuknya cahaya dan lensa okuler. Anda bisa
melakukan pengaturan ini dengan revolver.
4. Cari cahaya alami maupun buatan di dalam ruang pengamatan. Kemudian, atur cermin agar
fungsi mikroskop cahaya berjalan sempurna seiring dengan jumlah cahaya.
5. Buka diafragma dengan menggunakan tuas untuk menyesuaikan jumlah cahaya yang diterima.
6. Atur lensa objektif agar berada cukup jauh dari gelas preparat dengan menggunakan
makrometer searah jarum jam.
7. Pasang preparat di tempatnya dan jepit dengan penjepit preparat agar tidak bergeser, tepat di
bawah lensa objektif. Kemudian naikkan meja preparat mendekat lensa objektif dengan jarak
sekitar 0.5 cm dengan menggunakan makrometer atau focus pada stage
8. Lihat bayangan objek melalui lensa okuler dengan cara menaikturunkan preparat dengan
mikrometer. Kemudian lihat objek preparat dari samping sembari menyesuaikan lensa
objektif.
9. Pastikan lensa objektif tidak menyentuh preparat karena akan merusak objek pengamatan. Di
samping itu, Anda bisa memfokuskan preparat dengan cara memutar mikrometer kea rah yang
berlawanan dengan jarum jam. Jika hasil pengamatan belum jelas, maka atur pencahayaan.
10. Putar revolver di lensa objektif ke posisi semula setelah Anda selesai melakukan pengamatan.
11. Turunkan meja preparat dan naikkan tabung mikroskop. Setelah itu, ambil preparat dan
keluarkan dari mikroskop.